Umat Hindu memuja patung? Memuja batu? Memuja berhala dan menyekutukan Tuhan?
Ini adalah pertanyaan dari sekian banyak pertanyaan yang sering dilontarkan oleh saudara-saudara kita yang kebetulan memang kurang dan kering pengetahuannya. Mereka melihat umat hindu sembahyang di depan padmasana, melihat umat hindu sembahyang di depan arca/patung-patung Dewa/Tuhan, melihat tempat sembahnyang umat hindu dihiasi dengan berbagai ukiran binatang.
Apa benar Hindu pemuja binatang, berhala dan menyekutukan Tuhan?
Tentunya kita semua pernah melakukan upacara bendera bukan? Terlepas apapun suku, agama dan kedudukannya setiap orang melakukan penghormatan pada bendera dan diiringi dengan lagu kebangsaan. Pertanyaannya, kenapa mereka semua menghormati sebuah kain yang secara material harganya tidak lebih dari pakaian yang sedang kita pakai? Apakah mereka kurang waras? Jika anda mengatakan mereka kurang waras, maka sejujurnya andalah yang tidak waras. Kenapa? Pikiran anda sempit dan picik. Anda tidak bisa mengerti arti dari nilai intrinsik bendera tersebut. Kita hormat kepada bendera adalah sebagai wujud penghormatan kita pada bangsa dan negara yang abstak, sama sekali bukan karena kita memberhalakan kain yang dibentuk sedemikian rupa menjadi bendera tersebut.
Nah, sama halnya dalam hal spiritual. Tuhan adalah sosok yang abstak. Tidak semua orang memiliki kualifikasi untuk melihat Tuhan. Bahkan mungkin hampir semua orang tidak dapat melihat Tuhan secara langsung, kita hanya dapat merasakan keberadaan beliau melalui kebesaran-kebesaran ciptaannya. Oleh karena panca indra kita adalah panca indra material yang hanya bisa menangkap objek-objek material, maka kita perlu penghubung antara yang material ini dengan beliau, Tuhan yang spiritual melalui perantara suatu objek yang dapat dijadikan objek konsentrasi.
Sekarang kita tanya umat muslim, kenapa mereka sembahyang menghadap ke Ka’bah? Apakah mereka memuja Batu Ka’bah? Kenapa umat nasrani melakukan kebaktian menghadap altar yang disana terdapat tanda Salib dan patung Yesus/Bunda Maria? Apakah mereka memuja Salib atau Patung?
Tentunya mereka semua akan menjawab “Tidak” bukan? Terus kenapa mereka mencap Hindu memuja berhala sementara mereka mempraktekkan hal yang sama?
Harus kita maklumi kalau sebagian dari mereka masih sangat kurang dan kering pengetahuannya.
Tatwam asi tak bisa dilaksanakan jika dalam diri masih ada rasa dengki, iri hati, dendam, marah, fitnah dan seterusnya. Karena sifat itu menghambat dan menghalangi kesadaran diri yang cenderung melahirkan sifat keakuan (ego). Karena itu ajaran ini baru menjadi suatu pola tindakan, manakala telah dilaksanakan sebagai bentuk disiplin, sebab agama adalah praktik dan disiplin diri.
Agar gesekan-gesekan tidak mudah terjadi, umat mesti mampu mengendalikan diri atau mengekang hawa nafsu (tapas), tidak melakukan kekerasan (ahimsa), berlaku benar dan jujur (satya) dan lain-lain. Terpenting lagi, umat mesti mampu mengimplementasikan ajaran tatwam asi (aku adalah engkau). Sebab, menyakiti orang lain sama artinya menyakiti diri sendiri. Menghormati dan memperlakukan orang lain dengan sebaik-baiknya sama artinya memperlakukan diri dengan baik pula.
Tau ga kenapa Sholat 5 waktu mesti menghadap ka’bah?
ga tau kan knp… hehehe
Ka’bah adalah sebuah rumah, bukan sesembahan apalagi tuhan. Shalat menghadap ka’bah tidak sama dengan menyembah ka’bah.
Di dalam Al-Quran Al-Karim, secara tegas Allah SWT menetapkan bahwa ka’bah adalah rumah yang pertama didirikan di muka bumi untuk menyembah Allah SWT disitu. Kemudian manusia di seluruh dunia bila hendak menyembah Allah SWT dengan cara sholat diwajibkan menghadapkan diri mereka ke arah ka’bah itu.
“Dan dari mana saja kamu , maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka.” (QS. Al-Baqarah : 150)
Arab Jahiliyah Pun Tidak Menyembah Ka’bah
Sejak zaman Nabi Adam as manusia tahu bahwa ka’bah bukanlah berhala yang disembah. Bahkan hingga masa kehidupan bangsa Quraisy yang terkenal sebagai penyembah berhala dan telah meletakkan tidak kurang dari 360 berhala di seputar ka’bah, mereka pun tidak terpikir untuk menyembah ka’bah.
Bahkan orang arab di masa itu sering membuat tuhan dari makanan seperti roti, kurma dan apapun yang menurut khayal mereka bisa dianggap menjadi tuhan. Tapi tidak dengan ka’bah, karena dalam keyakinan mereka ka’bah memang bukan tuhan atau berhala.
Mereka hanya melakukan ibadah dan tawaf di sekelilingnya. Ka’bah bagi para penyembah berhala itu bukanlah berhala yang disembah, ka’bah bagi mereka adalah rumah Allah SWT untuk melaksanakan ibadah.
Liat aj di:
http://rioimam.multiply.com/journal/item/6
Nih selain itu..
Allah swt. berfirman di dalam Al-Qur’an, “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” (Al-‘Imran 3: 96).
Demikianlah seperti dalam ayat itu Allah memerintahkan umat Islam untuk menghadap Ka’bah, dan kita kembali diajak ke akar nenek moyang manusia yaitu Nabi Adam as.
Allah swt. berfirman di dalam Al-Qur’an, “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” (Al-‘Imran 3: 96).
Di kisah kan di dalam Al-Qur’an, bahwa Rasulullah Muhammad SAW menyuruh kita untuk bertauhid, menyembah satu Tuhan, yaitu Allah SWT:
“Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa”. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.” (Al-Kahfi 18:110)
Lalu mengenai Hajar Aswat dalam suatu hadits diriwayatkan:
Dalam salah satu riwayat Bukhari-Muslim, diterangkan bahwa Sayyidina Umar, sebelum mencium Hajar Aswad mengatakan, “Demi Allah, aku tahu bahwa kau adalah sebuah batu yang tidak dapat berbuat apa-apa. Kalau aku tidak melihat Rasulullah SAW mencium-mu, tidak akan aku mencium-mu.”
Sila kamu cuba lihat di:
http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/kenapa-shalat-harus-menghadap-ka-bah.htm
http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/kenapa-shalat-harus-menghadap-ka-bah.htm
Kalian kan jelas2 tanpa disadari ato mungkin menyadari dgn “mengkultuskan” visualisasi berbagai macam sembahan dalam agama kalian dalam berbagai bentuk, wujud, dan rupa..
Bahkan dari yang saya dengan kalo tidak salah, dalam menyembah salah satu Dewa hanya berdasarkan pada kesukaan saja..”KESUKAAN???” kok menyembah berdasarkan kesukaan.. tapi mohon diralat klo ternyata yang saya dengar salah..
Saya jadi mau tau nih.. emgnya ada ayat dalam Veda yg menganjurkan menyembah Tuhan harus memalui perantara-perantara BERHALA-BERHALA tersebut??
apakah perlu dalam menyembah Tuhan itu mesti melalui media perantaraan, seharusnya beribadah kepada Tuhan itu bersifat langsung.. klo nonton bola, nonton yg siaran “Live”
Trus apa perlu dengan beribadah, supaya konsen, mesti ad visualisasi wujud Tuhan dalam berbagai bentuk Dewa2 ya????
Jadi klo ga ada patung2 ato gambar2 Dewa ga bisa konsen dooonnkz..
Umat Muslim saja tetap bisa khusyu’ dalam Sholat tanpa ada berhala-berhala sesembahan segala…
Jadi jelas sekarang bahwa siapa yang menyembah BERHALA-BERHALA…!?
MUSYRIK tuh……
maaf ya mas klo ad kata2 yang salah… maklum namanya juga lagi debat…
Anda sudah tahu belum kalau ka’bah adalah Temple Hindu yang direbut sebagaimana Tajmahal di India yang disebut penjajah muslim?
Baca disini ya bro… http://www.hinduism.co.za/kaabaa.htm
Ka’bah malahan dibuat oleh Raja Vikram untuk menyembah siwa, sesuai dengan teks yang ditemukan di ka’bah yang berbunyi;
“Beruntunglah mereka yang lahir dan hidup di masa kekuasaan Raja Vikram. Dia adalah orang yang berbudi, pemimpin yang murah hati, berbakti pada kemakmuran rakyatnya. Tapi pada saat itu kami bangsa Arab tidak mempedulikan Tuhan dan memuaskan kenikmatan berahi. Kejahatan dan penyiksaan terjadi di mana-mana. Kekelaman dosa melanda negeri kami. Seperti domba berjuang mempertahankan nyawa dari cakaran kejam serigala, kami bangsa Arab terperangkap dalam dosa. Seluruh negeri dibungkus kegelapan begitu pekat seperti malam bulan baru. Tapi fajar saat ini dan sinar mentari penuh ajaran yang menyejukkan adalah hasil kebaikan sang Raja mulia Vikramaditya yang pimpinan bijaksananya tidak melupakan kami – yang adalah orang-orang asing. Dia menyebarkan agamanya yang suci diantara kami dan mengirim ahli2 yang cemerlang bersinar bagaikan matahari dari negerinya kepada kami. Para ahli dan pengajar ini datang ke negeri kami untuk berkhotbah tentang agama mereka dan menyampaikan pendidikan atas nama Raja Vikramaditya. Merkea menyampaikan bimbingan sehingga kami sadar kembali akan kehadiran Tuhan, diperkenalkan kepada keberadaanNya yang suci dan ditempatkan di jalan yang Benar.” [`Sayar-ul-Okul’ ms 315]”
Lebih jauh tentang ini entar saya posting secara terpisah ya bro…!
Konsep pemujaan Berhala dan Arca adalah hal yang sangat berbeda.
Jika anda melukiskan Tuhan atau seseorang sesuai dengan wujud yang dia miliki apakah itu salah? Beda halnya jika anda melukiskan Tuhan/ Wajah seseorang berbeda dari aslinya…. itu baru salah dan bisa disebut sebagai berhala.
Dalam Veda wujud Tuhan dijelaskan dengan sangat lengkap sekali, demikian juga dengan wujud para dewa. Sementara di Al-Qur-an, apakah wujud Allah di gambarkan? Hanya cahaya kan? Kok Allah pelit sih? 🙂
Coba anda bandingkan penggambaran yang digunakan umat Hindu untuk mengkonsentrasikan pikirannya ke Tuhan dengan penggambaran dalam Islam;
dengan;
yang sama-sama digunakan untuk media konsentrasi
dengan;
yang sama-sama digunakan sebagai lambang, kalau bendera lambang kenegaraan dan “kober” lambang dalam sembahyang
dengan;
yang sama-sama dijadikan objek konsentrasi sembahyang…….
Veda memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana wujud dan rupa Tuhan, dan Tuhan mengijinkan dirinya untuk disembah dengan perwujudan seperti itu. Anda mau menyembah Tuhan dengan berkonsentrasi terhadap kaligafi aksara suci Om, boleh… atau dengan konsentrasi terhadap cahaya juga boleh….
Jadi sejujurnya, Tuhan andalah yang pelit menjelaskan wujud-nya……………… he…he…
Btw, kalau anda sembahyang membayangkan apa? Cahaya? Ka’bah, atau malah anda melamun dengan tidak membayangkan apa-apa? 🙂
Ya karena semua dewa itu sama dan satu kesatuan sebagai wujud kemahakuasaan Tuhan
Ini hanyalah sandiwara rohani Tuhan semata (lila). Siva Purana (Satarudra Samhita bab : 8-9)
Visnu -: ” O Sadasiva, Brahma sama sekali tidak berbeda dengan -Mu, atau Kau tidak berbeda dengannya. Aku juga tidak berbeda dengan -Mu, Kau juga tidak berbeda dengan -Ku”. – Siva Purana (1.2.19.68)
Yo nah pita janita yo nidhata,
dhanani veda bhuvanani visva,
yo devanam namadha eka eva,
tam samprasnam bhuvana yantyanya
(Rg Veda X. 83. 3).
Oh, Bapa kami, Pencipta kami, pengatur kami yang mengetahui semua keadaan, semua apa yang terjadi,
Dia hanyalah Esa belaka memikul nama bermacam-macam dewa.
Kepada Nyalah yang lain mencari-cari dengan bertanya-tanya.
Indram mitram varunam
agnim ahur atho divyah
Ekam sad vipra bahudha vadantyagnim yarnam mata-risvanam ahuh
(Rg Veda 1.164.46).
Mereka menyebut Indra, Mitra, Varuna, Agni dan Dia yang bercahaya, yaitu Garutman yang bersayap elok, Satu Kebenaran itu (Tuhan) orang bijaksana menyebut dengan banyak nama seperti Agni, Yama, Matarisavan.
“O raja yang terbaik, Siva, Narayana, dan Prakrti Durga semuanya abadi. Karena Purusa (Tuhan) pada waktu-waktu yang tepat mengambil wujud wujud tertentu. Narayana sendiri adalah Siva dan kekuatanNya adalah Sakti (Lakshmi atau Durga) ” – Brahma Vaivarta Purana (2.54.111.112)
Padma Purana : “Orang bijaksana tidak boleh membedakan diantara ketiganya”.
“Dia yang adalah Tuhan satu – satunya, yang abadi , Sadasiva (Mahavisnu) . O yang baik hati , membagi diri – Nya, dia meluaskan di sisi kanan -Nya menjadi Brahma dan Visnu dari sisi kiri -Nya, di sisi belakang Dia adalah Mahesana (Siva) ; dengan demikian Yang Mahakuasa memperluas Diri -Nya menjadi 3 : Brahma, Visnu, Siva” – Padma Purana (5.108.2-7)
Semua agama juga punya simbol suci Tuhan. Karena manusia susah memusatkan pikiran kepada yang tak termanifestasikan. Bahkan Islam pun ada lafadz Allah sebagai simbol sucinya. Kalau kamu menyangkal sekarang gue injak lafadz allah lo juga lo marah. So artinya lo menyembah tulisan arab? Sekarang gue kencingin tuh ka bah kotak lo yang lo sujud sujud dihadapan kotak hitam gabisa kasih apa apa itu juga lo marah
Oh iya tambahan nih..
Antara menghormati sebuah bendera dengan menyembah patung jelas berbeda:
Coba mas fikirin baik2 nih…
Terhadap bendera merah putih, artinya kita menghormati bendera tersebut
kenapa?
Sebab pahlawan sudah berguguran demi menegakkan bendera merah Putih di bumi Indonesia, selain itu dia merupakan simbol negara yg harus dijunjung tinggi oleh kita selaku WNI
Sedang terhadap berhala, mas sudah bukan menhormati lagi, tetapi sudah menyembah, ingat ya MENYEMBAH, terlepas dari berbagai argumen anda mengenai tata peribadahan tersebut..
Jujur saja lah mas dalam hati, jujur sama diri sendiri aj…
klo sama saya mah terbuka aj kali… jujur jg gpp kok, ga ada yang bakalan marahin mas juga gitu, ga usah malu2 jg, secara udah gede juga gituKh….. ya ga sih…
Lama kelamaan mas bakalan mengkultuskan berhala-berhala tersebut lho…
ga percaya?
Buktiin aj sendiri mas…
Trus akhirnya lupa deh sama hakikat Tuhan itu sendiri, karena asik nyembah BERHALA… hehehehehe….
Di Bagavad Gita:
sa tayā śraddhayā yuktas
tasyārādhanam īhate
labhate ca tatah kaman
mayaiva vihitān hi tān
(Bhagavad Gītā, 7.22)
artinya:
setelah diberi kepercayaan tersebut,
mereka berusaha menyembah Dewa tertentu
dan memperoleh apa yang diinginkannya. Namun sesungguhnya
hanya Aku sendiri yang menganugerahkan berkat-berkat
tersebut.
Saya heran dengan ayat di atas, telah terjadi sebuah KONTRADIKSI mas..
Mas liat engga???
Disitu ada kata2 “…menyembah Dewa tertentu…”
lalu ada kalimat “…Aku sendiri yang menganugerahkan…”
Sebenarnya yg mana sih yang di sembah…??
Dewanya ato Tuhan dalam pengertian Hindu yg dimaksud?
Ato malah ke22nya lagih…. berarti mempersekutukan Tuhan donk…
Ato mungkin Dewan-Dewanya aja?? Berarti sama2 menyembah ciptaan Tuhan donk..??
Ujung2nya mepersekutukan Tuhan juga donk…
Kalo di dalam Islam Musyrik tuh…
Jangan mas bilang “cuma mengabdi kok sama Dewa” awas loh… itu artinya sama aja masnya…
Mengabdi = abdi = hamba = menghamba = menyembah = beribadah…
Atau mas cuma mau bilang “sekedar” menyembah…
jiiiiaaaaaaaaaahhhh elah mas…
menyembah ya menyembah aj, ga usah malu2 bilang gitu aj…
kalo nyembah Tuhan mah ga perlu pake perantaraan berhala ato wujud2 visualisasi dalam bentuk apapun kaLEEEE…
Kan ibadah itu bersifat Transendental, langsung konek brur….
Kira2 gitu mas…
maaf mas ya klo ada2 salah kata dari saya, maklum, namanya juga lagi debat.. whehehehe….
c u mamasnya….
Saya tanya ke anda dulu, anda punya foto cewek / cowok anda? Kalau foto itu disobek-sobek atau dibakar orang bagaimana perasaan anda? Anda berani membakar foto presiden dan pejabat negara di depan istana presiden ga?
Foto, arca, gambar, kaligrafi dan sejenisnya itu adalah “lambang” yang dijadikan obejek konsentrasi atau untuk menggambarkan keadaan aslinya.
Sama halnya dengan peta yang dibuat mengacu pada aslinya, maka arca atau gambar Tuhan di buat harus mengacu pada aslinya. Kalau dalam istilah di Bali diatur dalam kitab “kosala-kosali” untuk aturan membangun tempat suci.
Kira-kira dengan anda membawa foto keluarga atau pasangan atau anak anda karena anda tinggal jauh dari mereka apakah akan menyebabkan anda lupa akan keluarga anda ataukah akan membuat anda ingat dan mengenang mereka? 🙂 he..he… kok logika anda jongkok ya…! 🙂
Coba anda baca secara lengkap Bhagavad Gītā, bab 7.
dalam Bhagavad Gītā, 7.22 memang sudah sangat jelas disebutkan bahwa Dewa dan Tuhan adalah berbeda. Bukannya hal ini sudah saya jelaskan dalam tulisan yang lainnya?
Dalam Bhagavad gita 9.25 lebih jelas disebutkan;” Orang yang menyembah dewa-dewa akan dilahirkan di antara para dewa, oang yang menyembah leluhur akan pergi ke planet leluhur, orang yang menyembah hantu dan roh halus akan dilahirkan di tengah-tengah mahluk-mahluk seperti itu dan orang yang menyembah-Ku akan hidup bersama-Ku“
Jadi Tuhan sendiri sudah membebaskan mahluknya untuk menjadi apa saja. Mau memuja Tuhan, memuja dewa atau menjadi atheis sekalipun. Tapi konsekuensinya tanggung sendiri bro…..!
Mengenai siapa itu Tuhan baca sendiri dalam https://narayanasmrti.com/2009/08/tuhan-nama-mu-siapa/ ya bro…. 🙂
Dengan membaca ini, kalau anda cerdas, seharusnya sudah bisa menebak saya menyembah siapa… 🙂
Tuhan itu mahakuasa, dia tunggal tapi ada dimana mana dan meresapi segalanya. Arca sebagai bentuk simbol suci untuk memusatkan pikiran kehadapan Tuhan bukan menyembah benda mati itu. Semisal kita tersesat di hutan ya kita masih bisa sembah Tuhan. Prinsip Hindu itu dimana pun kita memuja Tuhan, Tuhan ada disana. Bukan kayak Islam harus hadap Ka Bah. Tuhan lo cuma bisa bahasa Arab. Tuhan lo itu suku Arab. Sedangkan sebelum agama lo lahir kita gapernah kenal sama yang namanya Allah. Berarti Allah lo belum lahir saat manusia udah lahir. Gausah mengelak klaim nabi Adam manusia pertama nanti, leluhur bangsa Nusantara turun temurun gak kenal nama Allah itu karna Allah lo itu belum lahir dan lahir di Arab. Rumahnya itu kotak hitam jelek. Kuasa Tuhan di agama Hindu luar biasa dan menguasai semua penjuru bukan macam umat lo harus nentuin arah kiblat karena Tuhan lo tinggalnya di Arab.
menurut pemahaman saya. Veda memberikan kebebasan sebesar-besar dan seluas-luasnya bagi manusia untuk menentukan dan menemukan serta menjalani jalan hidupnya. tak ada yang dipaksakan.
contoh: ada tiga jenis makanan: yang buat anda bijak, yang buat anda semangat, yang membuat anda malas. di lidah… yang bijak ini kurang begitu maknyus. yang buat semangat ini… enak bener. yang buat anda malas… nggak kebayang deh rasanya. nah… anda pilih lah. mau yang mana? resikonya? tanggung sendiri. mungkin anda akan lebih bijak kalo rasa malas membuat anda bosan. JADI… BERKEMBANGLAH ANDA TANPA PAKSAAN. itu kalo menurut saya. sori-sori kalau salah kata.
@ngarayana: “Anda sudah tahu belum kalau ka’bah adalah Temple Hindu yang direbut sebagaimana Tajmahal di India yang disebut penjajah muslim?” mimpi kali ya??? ga pernah ada sejarahnya tuh Hindu ke Arab??nih kalo mau tau sejarah Ka’bah
http://id.wikipedia.org/wiki/Ka%27bah
kemudian:”Ka’bah malahan dibuat oleh Raja Vikram untuk menyembah siwa, sesuai dengan teks yang ditemukan di ka’bah yang berbunyi;
“Beruntunglah mereka yang lahir dan hidup di masa kekuasaan Raja Vikram. Dia adalah orang yang berbudi, pemimpin yang murah hati, berbakti pada kemakmuran rakyatnya. Tapi pada saat itu kami bangsa Arab tidak mempedulikan Tuhan dan memuaskan kenikmatan berahi. Kejahatan dan penyiksaan terjadi di mana-mana. Kekelaman dosa melanda negeri kami. Seperti domba berjuang mempertahankan nyawa dari cakaran kejam serigala, kami bangsa Arab terperangkap dalam dosa. Seluruh negeri dibungkus kegelapan begitu pekat seperti malam bulan baru. Tapi fajar saat ini dan sinar mentari penuh ajaran yang menyejukkan adalah hasil kebaikan sang Raja mulia Vikramaditya yang pimpinan bijaksananya tidak melupakan kami – yang adalah orang-orang asing. Dia menyebarkan agamanya yang suci diantara kami dan mengirim ahli2 yang cemerlang bersinar bagaikan matahari dari negerinya kepada kami. Para ahli dan pengajar ini datang ke negeri kami untuk berkhotbah tentang agama mereka dan menyampaikan pendidikan atas nama Raja Vikramaditya. Merkea menyampaikan bimbingan sehingga kami sadar kembali akan kehadiran Tuhan, diperkenalkan kepada keberadaanNya yang suci dan ditempatkan di jalan yang Benar.” [`Sayar-ul-Okul’ ms 315]”
ini malah ngimpi banget:???*! ga ada sejarahnya tuh si Vikram pernah menulis di ka’bah?? keblinger banget nih!!!?? Hoax1000x lagian si Vikram ngapain main ke Ka’bah??
@ngayana lagi:”Jika anda melukiskan Tuhan atau seseorang sesuai dengan wujud yang dia miliki apakah itu salah? Beda halnya jika anda melukiskan Tuhan/ Wajah seseorang berbeda dari aslinya…. itu baru salah dan bisa disebut sebagai berhala.
Dalam Veda wujud Tuhan dijelaskan dengan sangat lengkap sekali, demikian juga dengan wujud para dewa. Sementara di Al-Qur-an, apakah wujud Allah di gambarkan? Hanya cahaya kan? Kok Allah pelit sih? 🙂
Mas ngayana: Pelukis si Dewa anda pernah ga melihat Tuhan? lalu tau darimana rupanya Tuhan??? sok tau bangettt.. sehingga mengklaim Tuhan yang anda gambarkan mirip dengan Tuhan sebenarnya?? Justru itu umat Islam sangat berhati2 tentang Tuhan.,tidak ada penggambaran secara fisik tentang Tuhan. karena Tuhan memang tidak pernah menampakkan dirinya kecuali kepada orang2 yang sudah meninggal dan menunggu untuk di Hisab amalnya, itupun kalo beruntung bisa melihat.. Nih Ibarat kata kalo Tuhan sudah pernah menampakkan dirinya di dunia, maka perdebatan kita selesai..karena pasti ga ada yang menyangkal dan perdebatan berakhir.. dan tentang Allah pelit?? eee.. jangan sombong ki sanak.. itu nyawa emang nempel dengan sendirinya?? ini bumi emang tercipta dengan sendirinya?? segala keteraturan di alam semesta ini disebabkan adanya sang pencipta yaitu Allah. oke.. tetap tersenyum 🙂
Anda lupa kalau ka’bah baru dijadikan kiblat setelah sebelumnya dari Jerusalem?
Sudah tahu sejarah dan hasil penelitian di sekitar arab belum? coba tanya om google dulu ya… 🙂
udah tahu kalau Tajmahal juga sebelumnya kuil Hindu yang diserobot penjajah Islam di India? Pasti anda belum tahu ya? 🙂
Mengenai dari mana pelukis tahu wujud dewa-dewa dan Tuhan, ya itu sudah pasti dari kitab suci…. coba baca artikel “Apa beda arca dan berhala?”
Kalau kitab sucimu yakin ga ada, coz cuman tahu kalau Allah ada di balik seribu tirai yang cahayanya sangat menyilaukan….. 🙂
Bagaimana Allah di balik tirai itu? apakah punya wujud? nah… lho…
Baca buku sayar ul okul noh yang tersimpan di Museum Makhtab E Sultania di Instanbul Turki. Yang membuat orang Arab bar bar jadi beradab itu orang Hindu. Eh malah diklaim Islam yang berjasa
1. Bendera kenapa dihormati, dihargai, dan punya makna karena memang kitalah (manusia) yang MEMBERIKAN makna pada simbol itu. Sedangkan Tuhan?? Apakah kita yang memberikan arti tentang-NYA???? Sementara ada dan tidak adanya kita, patuh dan tidak patuhnya kita, menyembah dan tidak menyembahnya kita, tak akan mengurangi ataupun memperluas Kuasa-NYA!
2. Kalau saya baca di ‘About Me’ blog ini, tujuan si Bli sbg pemilik blog sepertinya mulia. Dan biasanya, blog2 seperti ini selalu dikelola oleh orang2 yang konsisten dengan niatnya : memberikan informasi yang akurat dan berimbang tentang agamanya. Tidak mengundang penghujatan karena tutur katanya benar2 halus dan dipikirkan. Sementara untuk Bli pemilik blog ini, maaf2 ya…kok saya menjumpai banyak bahasa / nada ‘kasar’ yang tersirat…kesannya jadi kurang bijak…kurang simpatik. Tapi okelah, anada kan pemilik blog, saya hanya pembaca yg mampir. Keep on writing aja lah! hehe.. ;>
Tuhan maha segalanya, manusia tidak bisa melampau Tuhan. Karena keterbatasan itulah manusia menggunakan media perantara untuk memuja Tuhan. Sama dengan anda yang kangen dengan kekasih anda yang berada jauh disana, maka anda menggunakan media foto, telpon, email dan sejenisnya untuk mencurahkan cinta kasih anda kepada kekasih anda. Apakah foto /media itu yang anda cintai? Tidak kan? Kekasih anda kan?
Demikian juga dengan lukisan/gambar yang dibuat dengan dasar aturan kitab suci mengenai bagaimana ciri2 Tuhan (karena kita belum mampu melihat Tuhan) dijadikan media untuk mencurahkan kasih sayang kita pada Tuhan. Apakah media itu yang disembah? Tidak. Tuhanlah yang disembah.
Mengenai kata-kata kasar, memang benar….! Apa yang anda sampaikan memang ada benarnya, dan semua ini tergantung dari kebiasaan, norma dan aturan yang anda pegang dalam kehidupan anda. Kebiasaan anda yang anda anggap baik mungkin berbeda dengan kebiasaan saya yang saya katakan baik. Jadi, jika ada teman-teman yang tersinggung dengan pola penyampaian saya yang seirng kali keras dimata anda saya minta maaf yang sebesar-sebarnya.
Karena orang Islam mulutnya suka ceplas ceplos nuduh nuduh agama lain macam macam. Merasa diri benar. Gimana enggak dikasi bencana mulu deh. Setelah dikasi bencana lagi lagi kafir yang disalahin buat maksiat. Gak sadar sadar. Gamau instropeksi diri
Lha kepriben kiye! Kan kl pacar emang udah pernah lihat, makanya ketika jauhan dan ada fotonya, kita MEMBERI arti pd foto itu sbg pengobat rindu! (ciee…). Sementara Tuhan?
Okelah, kl memang di kitab anda ada penyebutan ciri2 fisikly Tuhan shg bs digambarkan dan membantu anda utk berdoa kpdNya. Sementara kami, menyadari sepenuhnya bahwa Tuhan itu terlepas dari ruang dan waktu, yg berarti juga bentuk. Ketika kita sudah ‘mewujudkannya’ pd satu bentuk, sangat disayangkan…karena mengecilkan arti Tuhan yg sebenarnya. Tuhan Maha Melihat, Maha Mendengar….tak perlu perantara pun IA tau.
Dimaafkan kok, bli….apalgi ini bulan puasa!;>
Mbak Indri, anda tahu ga, kalau pacar saya yang sekarang jadian hanya dengan sering emailan, chating dan telpon serta bertukar foto via internet tanpa pernah ketemu sebelumnya? Saya di Jakarta, dia di Lampung. Eh bisa jatuh cinta dan jadian juga… ha..ha… keren kan? 🙂
Nah, mengenai pernyataan anda dalam paragraf ke-2 ini, sudah saya jawab dengan artikel mengenai “filsafat mayavadi” silahkan disimak ya mbak Indri yang baek…
Lha, soalnya situ sudah tau, kalau perempuan itu seperti apa bentuknya. Tinggal gmn konstruksinya, masalah nanti. Ya, to?!:)
Suit..suiittt!!! hehe…
@mbak/mas indri jawaban anda seperti anak SD aja, kecewa sy membaca posting anda kurang berbobot.
@indri : ya lama2 km akan tw sendiri lah..
memang tuhan berwujud dn tidak berwujud, bisa laki2 dn perempuan sekaligus..tp kalo dia maha tak terbatas, brati dia bisa dong menjadi terbatas. tuhan inkarnasi k dunia mengambil wujud mahluk tertentu bisa aja..jadi semut bisa, jd apapun bisa..
lah nek nyembah / menunjukkan rasa kasih pd tuhan tp tuhan tak berwujud kn sulit..lh makanya manusia mewujudkannya sebgaai gambar / arca biar dia bisa worship to it..bner g?
Yudhis,ayah,indri@:hmm,ad cerita nyta dkit dari sya kjadiannya di gerokgak_bali,saat pulang dari sembahyang di pura pulaki,kebetulan ad ibu2 yg pake jilbab terjatuh dari motor,n klytn luka2 gtu,wktu tyang ma temen mau tlong,mlahan dah nwarin untk pke mobil saya bwt d bwa ke puskesmas trdekat,eh…mlh kami dicaci maki,dbilang naziz,kafir,menjauh lo!!!
Pdahal ne kjadian di bali!!!untng,kami msh sabar…nah prtanyaannya,dmn ltak hati nurani kaum anda??apakah sesempit itu pandangan umat anda kepada kami?!apa karena kami orang hindu yg kbtlan pake pakaian adat bali,terus di cap naziz,kafir?!pdhal niat kami cman menolong,ga kurang ga lbih!!!trus mengenai tuhan,terus terang,tiang pribadi,ga berani membatasi tuhan cman karena tuhan ga brwjud,tuhan mahakuasa,jadi bisa dibilang tuhan bisa berwujud dan ga berwujud,dlam hindu di sebut sagunam dan nirgunam,terus pertanyaannya,knapa kaum anda yang notabene mengakui kemahakuasaan Tuhan kq berani bilang tuhan ga bisa berwujud ?? Jadi dlam agama anda Tuhan ga mahakuasa donk cman gara2 ga bsa berwujud??,bkankah itu artinya membatasi Tuhan yg kta’a tak terbatas??,terus kaum anda selalu berKOAR ria,aku bersaksi tiada tuhan selain allah,terus pertanyaannya,apa memang bgtu??apkh nabi anda dan anda sndiri p’nah brtatap muka dgn Allah(bersaksi=pernah melihat/tatap muka)??yang jelas Tuhan bkan mahasiswa yang ‘mnyempurnakan’tesis2 penelitian yang ada sbelumnya..terus terang,tiang sndiri kagum dgn khidupan tenang para sufisme yang seperti maharesi himalaya dan best regard kpada gus dur dan JIL ( jaringan islam liberal ),yg ga sefanatik FPI dan baasyir dkk terutama kaum munafik wahabi!!yg jls,tiang brsyukur jdi hindu karena,Tuhan tiang ga pernah iri,dan mmbnci golongan msyrkt tertntu,dan dihadapan beliau,smua mahluk hidup adalah sama(bhagawad gita),dan tentang Tuhan,dlm agama kami,sanatana dharma(hindu) Tuhan itu bersifat SAT,CIT,ANANDA & NERWIKARA
peace..
Apabila tempat yang hendak engkau kunjungi sangat dekat, maka engkau bisa berjalan kaki saja; jikalau jaraknya agak jauh, mungkin engkau membutuhkan kendaraan, kereta lembu ataupun kuda. Namun untuk tempat yang sangat jauh, maka engkau mungkin memerlukan kendaraan bermotor (mobil) atau bahkan pesawat. Lain halnya dengan Tuhan, Beliau berada sangat dekat denganmu. Engkau hanya perlu menggeser pintu delusi; menyibak tirai kebodohan batinmu dan bukalah matamu! Beliau berada persis di depanmu! Kabut kenikmatan sensual selama ini telah menyembunyikan-Nya darimu. Bukalah lampu (lentera hati), maka kegelapan akan sirna dan Tuhan akan tampak olehmu.
Sebuah kuil dibangun dari batu dan semen. Rupang dewata terbuat dari bebatuan. Namun walaupun demikian, engkau tetap bertekad untuk melihat Prinsip Ilahiah di dalamnya. Apabila keyakinanmu sedemikian tebalnya sehingga sanggup untuk menembus ke bebatuan dan menganggap di dalamnya terkandung Divinity, maka seharusnya akan jauh lebih mudah bagimu untuk melihat Tuhan yang bersemayam di dalam hati setiap mahluk hidup. Cobalah untuk merealisasikan kebenaran ini terlebih dahulu, agar keyakinanmu terhadap rupang dewata dan kuil juga semakin mantap. Hormatilah sesama manusia sebagai langkah pertama untuk menghormati Tuhan. Ketahuilah bahwa manusia bersifat prathyaksha (perceptible/masih bisa dipahami/dihayati oleh kemampuan batin), sedangkan Tuhan bersifat isparoksha (imperceptible/tidak akan sanggup dipahami oleh kemampuan manusia biasa).
@indri: Tuhan dlm agama Hindu itu sangat baaaiikkk skali.. Beliau tahu diri-Nya sulit untuk dipikirkan, dibayangkan, dgambarkan oleh otak kita yg maha trbatas.. bhkan mngingat wajah orang yg sdh prnh ketemu bs lupa atau tdk bs mnggmbarkan wjhny..
olh krn itu Beliau dlm agama Hindu mmudahkan kita utk menyembah-Nya, brbakti pada-Nya dg sbuah wujud.. (arca, foto Deva)
jgn mngingkari atau mnyangkal bhwa anda dlm brdoa, mnutup mata, mmnggil nama-Nya anda skilas anda otomatis psti mwujudkan Allah itu sndri dlm angan anda,,, enth pria yg sdg duduk, ssorang bjksana, cahaya, dll…
klo enggk mwujudkan, aq jamin anda akan mikir kmana2…
kami umat hindu sngat jujur dlm mngungkapkan bntuk Tuhan km yg kmi gnakan tmpt konsentrasi kpd umum..
Shiva Bless You.. 🙂
maaf ikutan nimbrung !! coba baca hal yang saya temukan dan silahkan berkomentar !!!
Hindu dan Islam Ternyata Sama
September 10, 2007
Hindu dan Islam ternyata memang sama ? Kebanyakan umat Hindu dan umat Islam mungkin juga akan terkejut membaca kalimat tersebut, seperti juga saat membaca tulisan saya tempo hari “Muhammad adalah nabi umat Hindu ?”. Tulisan ini memang saya buat sebagai kelanjutan dari tulisan itu yg memang sudah saya janjikan untuk saya buatkan kelanjutannya
Mungkin tidak seorangpun yg pernah membayangkannya, tidak juga saya sendiri. Hal ini saya dapatkan dalam sebuah ceramah dari Dr. Zakir Naik, seorang ulama perbandingan agama kelas dunia yg berasal dari India, seorang ulama yg terkenal sangat brillian, dimana dalam setiap ceramah ataupun diskusi/debat ilmiah tentang agama, dia selalu dapat menyebutkan dalil2x yg tepat untuk setiap permasalahan yg merujuk pada kitab2x suci agama Islam, Yahudi, Kristen, dan Hindu, dimana semuanya dia menyebutkan secara hapal diluar kepala, dan dilakukan di hadapan masing2x umat agama2x tersebut termasuk ulama2x dan pendeta2xnya.
Hal itu tidak mungkin berani ia lakukan kalau memang tidak mempunyai kemampuan untuk memahami & menghapal masing2x kitab suci tersebut (meskipun mungkin utk kitab2x selain Al-Qur’an tidak 100% hafal). Itupun mungkin masih ada kitab2x agama lain lagi yg juga ia juga paham & hapal isinya, misalnya kitab2x agama Budha, yg hal ini belum saya ketahui karena belum pernah melihat ceramahnya atau debat ilmiah religi-nya yg berhubungan dg agama Budha, kalau yg berhubungan dg agama Islam, Kristen, Yahudi, dan Hindu, saya sudah melihatnya sendiri.
Ada satu hal yg menjadi dasar apabila kita ingin untuk mengetahui ajaran dari suatu agama dg lebih baik, yaitu dari kitab suci-nya. Ya benar, kitab suci-nya. Hal ini juga membuat saya teringat saat SD dulu pernah diajarkan bahwa syarat sebuah ajaran/kepercayaan dapat dikatakan sebagai agama, adalah adanya kitab suci. Tanpa itu tidak layak sebuah ajaran/kepercayaan dipandang sebagai sebuah agama.
Orang dapat mengatakan agamanya mengajarkan ini dan itu, bahwa mereka harus mempercayai dan melakukan ini dan itu, tapi jika itu semua ternyata berbeda atau bertentangan dg apa yg disebutkan dalam kitab sucinya, maka semua yg dipercayai atau dijalankan itu mungkin saja tidak akan ada gunanya. Karena dalam agama apapun selalu ada (sedikit atau banyak) pengaruh kebudayaan atau bahkan pemikiran/ajaran yg dianggap orang menjadi bagian dari ajaran agama tsb, tapi ternyata bukan seperti itu yg diajarkan dalam kitab sucinya. Dan ternyata bila kita membaca dan mempelajari suatu agama langsung dari kitab sucinya, kita akan menemui hal2x yg sangat menarik yg mungkin sangat berbeda dari pemahaman kita semula tentang suatu agama, seperti yg sudah dilakukan dg sangat baik oleh ulama2x besar perbandingan agama seperti Ahmed Deedat dan Zakir Naik, seperti topik utama yg akan kita bahas dalam tulisan ini.
Definisi Hindu
Agama Hindu adalah sebuah agama yg berasal dari daratan India, kemudian baru menyebar ke seluruh dunia. Sesungguhnya kata Hindu memiliki definisi geografis, yaitu orang atau keadaan orang yg menghuni di sekitar sungai Sindu. Menurut ahli sejarah, kata Hindu pertama kali dipergunakan oleh orang Persia ketika pertama datang ke India melalui jalan sebelah barat laut Himalaya. Menurut Encyclopedia of Religion and Ethics vol. 6 ref 699 : kata Hindu tidak ada disebutkan dalam setiap literatur India, bahkan dalam kitab sucinya sendiri sebelum orang Muslim datang ke India.
Menurut Jawaharlal Nehru dalam bukunya : Discovery of India page : 74 – 75 –> kata Hindu pertama kali digunakan pada abad ke 8 pada masa Persia, dan tidak pernah digunakan untuk menerangkan pengikut agama tertentu, tapi untuk menunjukkan suatu komunitas masyarakat. Dan kata Hindu pertama kali digunakan oleh orang Inggris untuk menunjukkan kepercayaan sebagian besar orang India.
Menurut Encyclopedia Britanica vol. 20 Ref. 581 : kata Hindu pertama kali digunakan oleh penulis Inggris pada tahun 1830 untuk menggambarkan keadaan dan kepercayaan orang India. Dan karena berasal dari orang Inggris, maka kata itu sekarang menjadi bahasa Inggris.
Sebenarnya orang Hindu terpelajar keberatan thd penggunaan kata itu, karena menurut mereka itu salah kaprah. Seharusnya nama agama Hindu adalah : Sanata Dharma (agama yg abadi), Vedic Dharma (agama Weda), atau Vedantist (pengikut Weda). Hal ini karena kata Sanata Dharma, Vedic, ataupun Vedantist memang ada tersebut dalam kitab2x suci Hindu. Apalagi saat ini agama Hindu sudah menyebar ke seluruh dunia, bukan hanya menjadi kepercayaan yg dianut oleh orang India saja.
Definisi Islam
Islam berasal dari kata bahasa arab “salam” yg artinya “damai”, atau kata “Slim” yg artinya penyerahan diri pada Tuhan. Jadi Islam berarti : kedamaian yg didapat karena penyerahan diri pada Tuhan. Dan semua yg menyerahkan diri kepada Tuhan disebut muslim.
Kata Islam banyak terapat dalam Qur’an dan hadits nabi spt di QS. Al-Baqarah(2) : 208, sedangkan kata muslim banyak juga terdapat dalamQur’an & hadits spt pada QS. Ali Imran(2) : 64
Sebenarnya menurut kepercayaan agama Islam, adalah salah kalau mengatakan Islam adalah sebuah agama yg didirikan oleh nabi Muhammad. Islam sudah ada sejak dahulu, sejak manusia pertama ada di bumi ini. Nabi Muhammad bukanlah pendiri Islam, melainkan penutup para nabi. Jadi sebelum nabi Muhammad telah ada banyak nabi2x yg lain yg juga mengemban amanat Tuhan untuk menyebarkan ajaran agama dari Tuhan.
Konsep Tuhan dalam Hindu
Menurut orang Hindu awam, Tuhan bisa ada 1, 10 ,100, 1000, atau mungkin sejuta. Tapi kalangan Hindu yg terpelajar (umat Hindu yg mempelajari kitab suci & sejarah Hindu) akan mengatakan bahwa ajaran Hindu hanya percaya pada satu Tuhan.
Kebanyakan umat Hindu menganut paham Phanteism/Fantaisme (Pancaran), yaitu “Everything is God” (semua adalah Tuhan). Matahari, bulan, bintang, bahkan ular-pun dianggap Tuhan. Sedang umat Islam menganut paham “Everything is God’s” (semuanya milik Tuhan). Pohon, manusia, bumi, bulan, bintang, dll. semua adalah milik Tuhan. Dalam Hindu –> God, dalam Islam –> God’s, perbedaannya hanya pada “’s”. Maka jika umat Hindu & Islam sepakat pada “’s” ini maka mereka akan bersatu.
Kitab suci Hindu
Kitab Hindu terbagi dalam 2 kategori besar, yaitu : Sruti dan Smiriti. Sruti = sesuatu yg diturunkan, yg didengar, yg dirasakan, dan yg dipahami. Inilah yg diakui oleh cendekiawan Hindu sebagai wahyu Tuhan dan derajatnya lebih tinggi dari kitab2x lain. Sruti terbagi dua yaitu : Weda dan Upanishad.
Veda diambil dari kata sansekerta “ved” yg artinya : pengetahuan. Jadi Weda artinya : pengetahuan yg sangat mulia.
Veda dibagi menjadi :
*
Rigveda –> inti weda
*
Yajurveda –> tentang mantra
*
Samaveda –> tentang melodi
*
Atharva veda –> formula magis
Veda dianggap paling dijamin keasliannya & paling di kramatkan, serta dianggap bernilai wahyu dari Tuhan. Usia yg pasti dari kitab ini tidak ada yg tahu, ada bermacam-macam pendapat. Dari yg bilang sudah 1310 juta tahun, sampai ada juga yg mengatakan hanya sekitar 400 tahun saja. Siapa yg menulis, diturunkan pada siapa, kapan pertama kali diturunkan, tidak ada yg tahu.
Kitab “kelas dua” setelah Sriti adalah Smriti. Smriti artinya ingatan. “sm” berarti mengingat. Cendekiawan Hindu mengatakan kitab ini bukan dari Tuhan, tapi buatan manusia sebagai petunjuk hidup sehari-hari. Ada juga kitab itihas – epik, ada 2 epik besar yaitu : Ramayana & Mahabarata yang mengisahkan tentang peperangan.
Ayat2x tentang Tuhan dalam kitab Hindu
Dalam kitab Upanishad :
*
Chandogya Upanishad Ch. 6 Sec. 2 V. 1 menyatakan bahwa Tuhan hanya ada satu.
*
Shvetashatara Upanishad Ch. 6 V. 9 menyatakan bahwa Tuhan itu tidak punya ibu dan bapak, Dia tidak punya tuan dan pelindung.
*
Shvetashatara Upanishad Ch. 4 v. 19 menyatakan bahwa Tuhan itu tidak ada sesuatupun yg menyerupai Dia
*
Shvetashatara Upanishad Ch. 4 v. 19 menyatakan bahwa Tuhan tidak bisa dilihat. Tidak ada orang yg mampu melihat dg mata.
Dalam kitab suci Hindu yg paling sering dibaca orang yaitu Bhagavad Gita :
*
Bhagavat Gita Ch. 10 V. 3 menyatakan bahwa Dia tidak dilahirkan, tak ada permulaan, Tuhan seru sekalian alam.
Dalam kitab utama Hindu, Veda :
*
Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan, Dia tidak pernah dilahirkan, Dia yg berhak disembah
*
Yajurveda Ch. 40 V. 8 menyatakan bahwa Tuhan tidak berbentuk dan dia suci
*
Yajurveda Ch. 40 V. 9 menyatakan bahwa “Andhatma pravishanti” artinya memasuki, dan “assambhuti” artinya benda/alam seperti api, air, dan udara. Maksudnya mereka yg menyembah benda/alam spt api, air, udara, telah masuk kedalam kegelapan
*
Atharvaveda Bk. 20 Hymn 58 V. 3 menyatakan bahwa sungguh Tuhan itu Maha Besar
*
Pada Rigveda yg dianggap paling suci, pada Rigveda Bk. 1 Hymn 64. V. 46 dinyatakan : Tuhan itu Maha Esa, panggillah Dia dg berbagai nama. Di Islam juga ada 99 nama untuk Tuhan yang satu.
*
Juga diulangi pada Rigveda Bk. 10 Hymn 114 V. 5 menyatakan Tuhan itu satu tapi Dia disebut dg nama yg bermacam-macam
*
Pada Rigveda Bk. 2 Hymn 1 menyatakan bahwa ada 33 nama yg ditujukan pada Tuhan, diantaranya :
o
Rigveda Bk. 2 Hymn 1 V. 3 : Brahama (pencipta), bahasa arabnya Choliq. Umat muslim tidak keberatan kalau Allah dipanggil dg Khalik atau Creator, atau Brahama. Tapi kalau orang menyebutkan Brahama itu adalah Tuhan yg berkepala 4 dg mahkota, umat muslim sangat tidak setuju.
o
Shvetashvatara Upanishad Ch. 4 V. 19 menyatakan tidak ada satu makhlukpun yg menyerupai Tuhan.
o
Rigveda Bk. 2 Hymn 1 V. 3 : Vishnu (Wishnu) artinya Sustainer (pemelihara alam), yg memberi rizki. Bahasa arabnya adalah “Rabb”. Orang muslim tidak keberatan Allah disebut Rabb, Vishnu, Sustainer, Cheriser. Yg jadi masalah adalah Vishnu adalah Tuhan yg punya 4 tangan, tiap tangan memegang cakra, tangan kirinya memegang rumah kerang, menaiki seekor burung garuda sambil bersandar pada gulungan ular. Umat muslim tidak bisa menerima itu.
*
Apalagi Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan
*
Rigveda Bk. 1 Hymn 1 V. 1 menyebutkan : kami tidak menyembah kecuali Tuhan yg satu
*
Rigveda Bk. 6 Hymn 45 V. 6 menyebutkan “sembahlah Dia saja, Tuhan yang sesungguhnya”
*
Dalam Brahama Sutra disebutkan : “Hanya ada satu Tuhan, tidak ada yg kedua. Tuhan tidak berbilang sama sekali”.
Konsep Tuhan menurut Islam
Jawaban terbaik umat Islam tentang Konsep Tuhan adalah apa yg terdapat pada QS. Al-Ikhlas (112) : 1 – 4 :
*
Ayat 1 : Katakanlah, “Dialah Allah, Yang Maha Esa”
*
Ayat 2 : Allah tempat meminta segala sesuatu
*
Ayat 3 : Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
*
Ayat 4 : dan tidak ada sesuatupun yang setara dengan Dia.
Ternyata ayat2x dalam kitab2x Hindu yg disebut diatas tadi mempunyai kecocokan dg apa yg tertulis dalam surat Al-Ikhlas, seperti sebagai berikut :
*
QS. Al-Ikhlas (112) : 1 = Chandogya Upanishad Ch. 6 Sec. 2 V. 1 –> Tuhan hanya satu.
*
QS. Al-Ikhlas (112) : 2 = Bhagavat Gita Ch. 10 V. 3 –> Dia adalah Tuhan semesta alam
*
QS. Al-Ikhlas (112) : 3 = Shvetashatara Upanishad Ch. 6 V. 9 –> Tuhan tidak punya bapak & ibu
*
QS. Al-Ikhlas (112) : 4 = Shvetashatara Upanishad Ch. 4 v. 19 dan Yajurveda Ch. 32 V. 3 –> tidak ada yg menyerupai Tuhan
Ayat2x dalam QS. Al-Ikhlas dalam Al-Qur’an dan ayat2x dalam kitab2x Hindu tadi adalah merupakan batu ujian terhadap keimanan. Jika ada yg mengatakan bahwa dia atau sesuatu itu Tuhan, masukkan pada ayat2x dari Qur’an dan kitab2x Hindu tadi, bila lulus, maka dia atau sesuatu itu benar adalah Tuhan, tapi kalau gagal maka dia/sesuatu itu bukanlah Tuhan.
Sebagai contoh :
Ada “sebagian” umat Hindu yg menyatakan bahwa Bhagwan Rajneesh adalah Tuhan. Dalam kitab suci Hindu memang tidak ada satupun yg menyatakan dia adalah Tuhan, tapi ada orang2x yg menyatakan dia sbg Tuhan. Untuk mengetahui seseorang/sesuatu adalah Tuhan, masukkan dalam ayat2x tadi, kalau lulus, dia benar Tuhan, kalau tidak berarti dia “Tuhan palsu”.
Al-Ikhlas ayat 1 : dia unik / hanya satu2xnya? Tidak. Masih banyak orang lain yg mengaku sebagai Tuhan. Banyak orang juga menjalani kehidupan seperti dia : makan, minum, tidur, berbicara, dll.
Al-Ikhlas ayat 2 : dia mutlak dan abadi? Tidak. Dia penderita asma, penyakit gula, dan nyeri punggung kronis. Tuhan penyakitan? Dan pada akhirnya dia juga mati seperti manusia lainnya. Tuhan mati?
Al-Ikhlas ayat 3 : dia tidak dilahirkan dan tidak punya ayah-ibu? Dia lahir di India dan punya ayah-ibu. Th 1981 dia pergi ke Amerika dan melakukan ribuan kunjungan di Amerika, kemudian membangun sebuah kota di daerah Oregon yg bernama Rajneesh furm. Tapi kemudian dia ditangkap di Amerika dan pemerintah Amerika menaruhnya di Furmbash. Dan dia mengaku sebagai Tuhan di Amerika. Dan orang yg mengaku Tuhan itu minta rokok ketika di penjara. Tuhan dipenjara? Tuhan minta rokok? Setelah dia kembali ke India, di kota Puna dia kembali membuat markas yg dikenal sbg masyarakat Osho. Di sana ada sebuah prasasti bertuliskan “Rajneesh tidak pernah lahir dan tidak pernah mati, pernah singgah di planet bumi pada tgl 11 des 1991 s/d 19 jan 1990”. Tapi mungkin mereka lupa mencantumkan kalau ia pernah tidak diijinkan masuk ke 21 negara karena tidak punya visa. Tuhan yg menciptakan dunia harus mengemis visa untuk masuk ke negara2x yg terdapat dalam bumi yg telah diciptakan-Nya ?
Al-Ikhlas ayat 4 : tidak ada makhluk yg menyerupai Tuhan. Jadi apapun dan siapapun di jagat raya ini yg dibandingkan dg Tuhan, maka dia bukanlah Tuhan. Rajneesh adalah manusia yg sama dg manusia lain. Makhluk apapun di alam semesta ini tidak ada yg akan lolos dari ayat ini untuk dapat dinyatakan sebagai Tuhan.
Orang Islam memanggil Tuhannya dengan nama “Allah”. Sekalipun kata “Allah” secara umum bisa diartikan sebagai Tuhan, tapi nama ini adalah nama yg unik, benar2x menyatakan ke-esa-an Tuhan, tidak bisa seperti kata “God” dalam bahasa Inggris yg bisa jadi Gods, Godes, God father, God mother, dll. yg tidak dapat digunakan untuk meyatakan ke-esa-an Tuhan. Bahkan kalau dalam bahasa Indonesia kita mengenal dua kata yg berbeda untuk “Tuhan” dan “Dewa”, maka kata “God” dalam bahasa Inggris tidak bisa membedakannya. Misalnya kata “God of gambler” bukan diartikan sebagai Tuhannya penjudi, tapi diartikan sebagai Dewa Judi.
Konsep kehidupan dan kematian dalam Hindu
Umumnya umat Hindu percaya apa yg dinamakan “Samsara”, yaitu perputaran kelahiran & kematian berulang kali, yg dikenal dg nama “Reinkarnasi”. Yaitu orang yang sudah mati rohnya akan berpindah pada sosok lain yang akan lahir kembali di dunia. Bila amalannya baik, maka ia akan terlahir kembali dg kehidupan yg lebih baik, tapi bila amalannya jelek ia akan terlahir kembali dg kehidupan yg buruk atau menjadi makhluk yg lebih rendah derajatnya. Begitulah terjadi berulang kali. Mereka mengatakan konsep Samsara inilah yg dapat menjawab mengapa ada orang yang lahir cacat dan miskin. Sebab untuk apa Tuhan menciptakan orang cacat dan orang miskin di dunia ini? Begitulah kepercayaan umum kebanyakan umat Hindu.
Akan tetapi ternyata hal ini tidak terdapat dalam Weda. Yg disebutkan Weda hanya “Punarjanam” atau hidup berikutnya atau hidup lagi, tapi bukan perputaran hidup-mati. Para cendekiawan Hindu mengatakan bahwa tidak pernah ada konsep perpindahan roh / reinkarnasi dalam Weda.
*
Rigveda Bk. 10 Hymn 16 V. 4 – 5 berbicara mengenai kehidupan sesudah mati, bukan perputaran hidup-mati.
*
Dalam Weda juga terdapat konsep surga dan neraka yg mirip dg konsep dalam Islam. Surga digambarkan sbg tempat yg sangat indah, banyak mengalir sungai susu, buah2xan bermacam-macam, tempatnya indah, dll. Neraka juga digambarkan mrip dg konsep dalam Islam, dimana neraka digambarkan dg gambaran api, dimana di neraka orang akan mengalami penderitaan.
Konsep kehidupan dan kematian dalam Islam
Terdapat beberapa ayat yg dapat jadi acuan :
*
QS. Al-Baqarah(2) : 28 menyebutkan bahwa manusia pada awalnya adalah mati, kemudian dihidupkan oleh Allah, lalu akan mati dan dibangkitkan kembali.
*
QS. Al-Mulk(67) : 2 menyebutkan bahwa Allah yg menciptakan hidup untuk jadi batu ujian. Hidup ini adalah ujian untuk kesuksesan di akhirat.
*
QS. Ali-Imran (3) : 185 menyebutkan bahwa setiap jiwa akan merasakan mati, pada hari akhir akan diperhitungkan semua amalan manusia. Orang2x yg selamat dari siksa api neraka dan memasuki surga, di sana mereka akan mendapatkan apa yg mereka inginkan di dunia, dunia ini hanyalah berisi permainan dan tipuan belaka.
*
QS. Al-Baqarah (2) : 24 isinya menjelaskan tentang neraka.
Dalam konsep Islam, manusia lahir ada yg kaya, miskin, sehat, cacat, semua adalah ujian bagi manusia. Dan karena ujian yg berbeda-beda itulah kehidupan bisa berlangsung.
Minuman keras dalam Hindu dan Islam
QS. Al-Maidah(5) : 90 menyebutkan larangan terhadap minuman keras, judi, menyembah berhala, mengundi nasib, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan syaitan. Dan menyuruh menjauhi perbuatan itu agar mendapat keberuntungan.
Dalam Hindu ternyata juga ada konsep yg serupa :
*
Minuman keras dilarang dalam kitab2x Hindu : Manusmriti Ch. 9 V. 235, Manusmriti Ch. 11 V. 55, Rigveda Bk. 8 Hymn 2 V. 12, dan banyak lagi bagian yg lain
*
Judi dilarang dalam kitab Weda, misalnya : Rigveda Bk. 10 Hymn 34 V. 3
*
Mengundi nasib dg bermain dadu dilarang, mis : Rigveda Bk. 10 Hymn 34 V. 13
*
Hal2x yg berhubungan dg meramal adalah dosa, mis : Manusmriti Ch. 9 V. 258
Poligami dalam Hindu dan Islam
Telah dikenal secara luas bahwa dalam Islam terdapat konsep poligami. Masalah yg belakangan sempat jadi isu kontroversial dg pendapat yg pro dan kontra. Secara umum pula banyak orang (di dalam ataupun di luar Islam) telah menganggap bahwa konsep poligami hanya ada di agama Islam. Tentang topik ini lebih lengkap anda bisa membaca tulisan saya tentang Poligami.
Di Islam konsep Poligami terdapat dalam surat An-Nisa’ ayat 3. Bagaimana dalam Hindu? Adakah disebutkan tentang poligami? Beberapa yg hal dapat dijadikan acuan adalah :
*
Vishnusutra Ch. 24 V. 1 menyebutkan kalau ayahanda Sri Rama punya 4 istri
*
Mahabarata Anushasana Parva Sec. 15 menyebutkan Krisna punya 16100 istri
*
Jika dianalisa, orang Hindu boleh mempunyai istri berapapun ia mau, hanya pemerintah India saja yg membatasi dg mengeluarkan undang2x perkawinan pd th 1956 bahwa orang Hindu hanya boleh menikah dg 1 istri, sedangkan kitab sucinya membolehkan sesukanya.
*
Dalam data pemerintah India, terdapat data poligami dari seluruh penduduk India, bahwa dalam kurun waktu 10 tahun dari tahun 1961 – 1971 orang muslim yg berpoligami sebanyak 4.31% dari jumlah komunitasnya, sedangkan orang Hindu yg poligami adalah sebanyak 5.06% dari jumlah komunitasnya.
Jihad dalam Hindu dan Islam
*
Hindu juga punya konsep Jihad yg sama dg Islam yaitu berjuang/berperang melawan kebathilan, seperti pada : Bhagavat Gita 2 : 50 ketika Krisna menyuruh Arjuna untuk berjihad, “Berjihadlah engkau demi memperoleh “Yoga” (syahid). Jihad itu demi kebaikan kamu, Jihadlah!
*
Kalau di Al-Qur’an terdapat kisah2x tentang perang, Kitab Mahabarata adalah kitab yg berisi peperangan antara Pandawa dan Kurawa. Kitab setebal ribuan halaman itu isinya hanya kisah peperangan.
*
Bhagavat Gita –> adalah berisi nasihat Sri Krisna kepada Arjuna di medan pertempuran
*
Bhagavat Gita Ch.1 V. 42-46 –> Arjuna berkata pada Sri Krisna kalau ia lebih baik mati tak bersenjata tanpa perang daripada harus membunuh saudara sepupu (Kurawa)
*
Bhagavat GitaCh. 2 : 2 –> Krisna berkata, “Oh Arjuna kenapa pikiran kotor itu bisa masuk ke dalam benakmu? Kalau engkau enggan berperang, engkau tidak akan masuk surga, kenapa engkau berkata seperti itu, itu bisa melemahkan hatimu.”
*
Bhagavat Gita Ch. 2 : V.31-33 –> Hai Arjuna, kamu ini satria, kamu harus berperang. Dengan begitu engkau akan masuk surga, mereka tidak.
Rukun Islam dalam Hindu
Hadits Bukhari Vol 1 kitab Iman hadits no 8 menyatakan : Islam itu terdiri atas 5 tiang : Syahadat, Sholat, puasa, zakat, haji.
*
Syahadat –> kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah (konsep Tuhan yang Esa) dan Muhammad adalah utusan Allah. Di atas sudah dibuktikan bahwa konsep Tuhan yang Esa memang ada dalam Hindu. Dan tentang Muhammad adalah utusan Tuhan juga sudah pernah kita bahas di tulisan “Muhammad adalah nabi umat Hindu?”
*
Sholat –> kegiatan utama dlm sholat adalah bersujud, seperti terdapat pada : QS. Ali-Imron(3) : 43 dan QS. Al-Hajj(22) : 77. Dalam Hindu ada banyak bentuk peribadatan, salah satunya disebut “Shastang” yg artinya menyembah dg 8 anggota badan. Bila kita perhatikan sujud juga dilakukan dg 8 anggota badan, yaitu : dahi, hidung, 2 telapak tangan, 2 lutut, dan 2 kaki. Jadi dalam Hindu juga ada konsep beribadah dg bersujud seperti dalam sholat.
*
Zakat –> Rigveda Bk. 10 Hymn 117 ayat 5 menjelaskan tentang berderma.
*
Puasa –> Manusmriti Ch. 4 ayat 222 dan Manusmriti Ch. 6 ayat 24 menyebutkan tentang puasa
*
Rigveda Bk. 3 Hymn 29 ayat 4 menyebutkan tentang “Ilaspad” yg artinya adalah juga baitullah. Dan juga dikatakan berada ditengah2x dunia “prathvi”. Dan kita tahu letak Mekkah ada ditengah dunia pada daerah garis Katulistiwa. Hal yg sama Juga disebut pada Rigveda Bk. 1 Hymn 128 V. 1
Jadi ternyata dalam Hindu juga terdapat konsep yang mirip dg Rukun Islam.
Kembali ke ajaran kitab suci
Sumber referensi pada akhir ceramahnya menyampaikan suatu hal yang sangat menarik tentang ajakan untuk kembali ke kitab suci sebagai dasar utama ajaran agama. Karena hanya dengan kembali ke kitab suci-lah seseorang dapat menemukan esensi sebenarnya dari ajaran agamanya yg mungkin saja tidak pernah diketahuinya karena minimnya akses umat ke kitab suci, dan selama ini hanya menerima saja apa yg diberikan oleh pemimpin agama mereka. Masalahnya adalah banyaknya para pemuka agama yg melarang umatnya untuk membaca kitab suci, membuat terhalangnya umat untuk memahami kitab sucinya.
Islam yg tidak mengenal konsep kependetaan sebagai perantara antara umat dan Tuhannya dapat menjadi contoh yg bagus dimana justru dengan tidak adanya konsep kependetaan itu membuat umat Islam mempunyai akses terhadap kitab sucinya jauh lebih besar dibandingkan umat2x agama lainnya.
Ia juga berpendapat, seperti umat Islam yg tetap menjaga bahasa arab dalam Al-Qur’an, seharusnya umat Hindu juga menghidupkan lagi bahasa Sansekerta sebagai alat untuk memahami kitab sucinya, karena seperti yg sudah sering berhasil ia buktikan dalam berbagai diskusi agama, sebuah kitab suci akan lebih dapat dipahami dg benar apabila ia dibaca dan dipahami melalui bahasa aslinya. Ia mengatakan, Jika orang Hindu memahami kitab sucinya dg baik, mereka akan menemukan bahwa kitab suci Hindu dan Islam sama berbicara tentang Tuhan yg satu, mereka akan punya misi yg sama seperti yg dikatakan oleh nabi Muhammad, dan mereka akan percaya adanya kehidupan setelah kematian.
Beberapa pertanyaan yg mungkin timbul dari apa yg dipaparkan di atas tadi adalah :
Kalau ternyata banyak ajaran yg sama antara Hindu dan Islam, apakah itu berarti bahwa umat Hindu juga bisa disebut Ahlul Kitab? Jawaban ini mungkin bisa mewakili : “Dalam pandangan Islam, mungkin saja kitab Hindu adalah dari Tuhan dan tokoh2xnya adalah nabi utusan Tuhan. Tapi andaikata itu benar, itu hanya untuk masa lalu, setelah nabi Muhammad datang dg ajarannya, itulah yg harus diikuti..”. Dalam ajaran Islam jelas menyatakan bahwa pada masa sebelum Al-Qur’an dan nabi Muhammad, sudah terdapat ajaran dan kitab2x suci dari Tuhan, tetapi setelah nabi Muhammad dan Al-Qur’an muncul, itulah versi terakhir dan terlengkap untuk menyempurnakan semua ajaran2x Tuhan yg telah diturunkan sebelumnya.
Lantas kalau agama Hindu itu memiliki banyak kesamaan dg Islam, apakah kita setuju dg pendapat bahwa semua agama adalah sama? Beberapa hal berikut bisa menjadi pertimbangan :
*
Kalau semua agama sama, tidak akan ada orang yg berdakwah untuk agamanya. Bahkan semua orang tidak akan keberatan untuk berpindah agama sebulan sekali misalnya. Tapi kenyataannya tidak mudah bagi seseorang untuk berpindah agama, termasuk mereka yg sering berteriak menyatakan bahwa semua agama adalah sama. Hanya mereka yg benar2x telah menemukan alasan yg benar2x kuat secara pribadi-lah yg mampu melakukannya.
*
Mengatakan semua agama sama adalah seperti menanyakan 2+2 = berapa? apakah 2, 3, atau 4?, lalu ada orang yg menjawab bahwa semuanya benar. Hal ini tentu saja tidak benar. Dari sekian banyak agama pasti ada yg 100% firman Tuhan. Tidak masalah mana yg seorang percayai kalau ia yakin pilihannya adalah 100% benar, karena itu adalah haknya. Tapi karena perbedaan itu pasti ada, cara terbaik mengetahui mana yg paling baik dan paling benar, adalah dg mengumpulkan semua kitab suci agama2x dan mempelajarinya, kemudian memilih yg paling baik dan paling benar diantaranya.
*
Maka kalau kita ingin mengetahui apakah semua agama memang sama, atau apakah semua agama memang beda dan ingin mengetahui yg paling benar diantaranya (dan ini merupakan hak setiap orang), jalan satu-satunya adalah dengan mempelajari dan mendalami perbandingan agama dg mencari tahu sebanyak mungkin ajaran2x utama dari berbagai agama (nomor 1 adalah dari kitab sucinya) dan mengadakan studi komparatif secara ilmiah terhadapnya. Karena kalau kita juga mempelajari agama2x lain untuk mencari kebenaran yg merupakan hak semua orang, maka insyaallah Tuhan juga akan menunjukkannya pada kita.
-rkh-
“Tulisan ini dibuat bukan untuk menggali perpecahan, tetapi justru untuk menanam kebersamaan sesuai dg tema ceramah dari sumber referensi yg dg ceramahnya itu berharap agar umat kedua agama dapat melihat sebuah inti persamaan dalam agama mereka, sehingga mereka akan lebih mudah untuk bersatu (hal ini didasarkan pada kerapnya terjadi pertikaian antara kedua pemeluk agama tsb di India sana).”
“Tentu saja orang boleh berbeda pendapat asal dapat menyikapinya secara baik dan dewasa. Semoga dapat berguna bagi kita semua dalam pencarian kebenaran yg hakiki.” 🙂
@ Bro d_multi;
Maaf saya belum sempat membaca semua comment anda, namun saya sudah membacanya sebagian. Tanggapan dari saya hanyalah; apa yang anda sampaikan terlalu memaksakan. Contohnya; Nama Hindu. Memang benar bahwasanya saat ini di kurikulum kita disebutkan bahwa kata Hindu berasal dari kata Shindu. namun sangatlah mengejutkan dimana nama Hindu ternyata tertulis dalam sloka-sloka Veda (Vishnu Purana, Padma Purana dan Bruhaspati Samhita)
Aaasindo Sindhu Paryantham Yasyabharatha Bhoomikah
Mathrubhuh Pithrubhoochaiva sah Vai Hindurithismrithaah
Himalayam Samaarafya Yaavat Hindu Sarovaram
Tham Devanirmmitham desham Hindustanam Prachakshathe
Himalyam muthal Indian maha samudhram vareyulla
devanirmmithamaya deshaththe Hindustanam ennu parayunnu
dan masih banyak lagi sloka-sloka Veda yang lainnya.
Yang berikutnya yang menarik saya bahas adalah masalah Jihad. Bhagavad Gita tidak dimaksudkan untuk Jihad. Bedakan perintah berperang dalam Bhagavad Gita dengan Jihad. Karena berperang disini dengan perintah perang karena memang kaum korawa sangat-sangat lalim dimana Krishna sudah menjadi duta perdamaian pandawa sebanyak 2 kali, namun juga tidak diindahkan oleh korawa. Sehingga hanya ada satu pilihan. Dibunuh atau membunuh.
Mengenai Muhammad adalah nabi terakhir sudah saya bantahkan dalam artikel https://narayanasmrti.com/2009/09/propaganda-agama/
silahkan dibaca lagi ya bro…
Intinya Islam tidak sama dengan Hindu. Jika Hindu adalah sapu lidi, maka Islam hanya 1 helai dari lidi dalam sapu itu karena apa yang terdapat dalam Islam terdapat dalam Hindu, tapi apa yang terdapat dalam Hindu tidak terdapat dalam Islam
Konsep pemujaan Arca, apa terdapat dalam islam?
Konsep Tuhan berwujud, ada di mana-mana dan tidak berwujud apa semuanya ada dalam Islam?
Konsep Raja Yoga, Jnana Yoga, Karma dan Bhakti Yoga, apa semuanya ada dalam Islam?
Dan masih banyak lagi perbedaaan-perbedaan lainnya.
🙂
Boleh saya ikutan,
@d_multi:
sepertinya anda cuman copas aja…..
coba berikan donk link yang relevan, saya telah membaca secara keseluruhan dari komentar anda dan banyak hal menarik yang saya temui, contoh:
anda memberikan mantram dari,
Rigveda Bk. 10 Hymn 16 V. 4 – 5 berbicara mengenai kehidupan sesudah mati, bukan perputaran hidup-mati.
nah saya telah mengeceknya dan didapat,
“Again, O Agni, to the Fathers send him who, offered in thee, goes with our oblations.
Wearing new life let him increase his offspring: let him rejoin a body, Jātavedas.”
(Rig Veda, 10.16.5)
nah kok beda ya pemahamannya????
kemudian ada tentang Jihad yang menurut saya pemahaman dari sloka Bhagawadgita sangatlah dipaksakan.
Anda jika ingin menterjemahkannya harusnya memakai terjemahan langsung dari bahasa aslinya.
“janganlah kalian bersiteru tentang semuanya itu…””” jadikanlah itu sebagai warna-warni hidup. “masalah tidak akan jadi masalah bila tidak di permasalahkan”. benar menurut anda masing2 belum benar menurut orang banyak. benar menurut orang banyak belum tentu benar menurut beliau””” jadi yang benar sebenarnya apa yang terjadi kita lalui bersama dengan rasa saling hormat menghormati. sayang menyayangi antar semuanya alam beserta isinya.. sesungguhnya sorga atau neraka bukan kita nikmati setelah kita selesai melewati hidup ini, melainkan ‘sorga dan neraka kita jalankan saat ini” jalanilah hidup anda masing2 dengan bahagia saling tolong menolong mengerti akan perasaan…. buatlah sorga dalam keluarga kecil anda” sehingga bisa membuat sekitarnya ikut bahagia… damai,damai,damai. alam beserta isinya…
satu lg pesan untuk anda semua” tuhan itu juga ada pada diri kita sendiri, jd anda hormatilah semua umat. maka anda akan akan dihormati pula.. hukum quantum. sebab akibat. hukum pasti. salam buat anda semua. damailah hati anda semua…salam”
@ gush de
Maaf Gus De… sebenarnya maksud anda sangat mulia dan saya sangat setuju akan hal itu, tapi saya tidak setuju dengan istilah sorga dan neraka yang anda gunakan disini. Apa benar sorga dan neraka hanya ada di dunia ini dan tidak ada setelah kematian (di luar bumi)? Mohon kiranya baca sekali lagi beberapa sloka Veda yang membahas Sorga dan Neraka, salah satunya adalah Bhagavata Purana. Atau anda bisa baca beberapa artikel disini dimana saya mengutip utuh sloka-sloka Veda yang menceritakan tentang sorga, neraka dan alam-alam lainnya selain Bumi.
semuanya mengulas tentang. ajaran,tata cara sembahyang, perbedaan. sesungguhnya apa yang kita lakukan semuanya sama , “intinya bersukur kehadapan beliau,dan berterimakasih… sebenarnya sangat simpel kalau anda ingin tau yg sederhana saja berpikir. “beliau, TUHAN YANG MAHA ESA” telah memberikan kita urip atau rohani. kita seharusnya berterimakasih kehadapan beliau. BUMI atau semua hasil bumi, dari makanan dan tempat kita berpijak” berterimakasilah anda kepada bumi, karena kita bisa hidup dari hasil bumi. ORANG TUA kita atau nenek moyang kita, berterimakasih lah anda karena berkat mereka anda ada, dan jangan pernah berani kepada orang tua.. alam beserta isinya: air,udara,angin,tumbuh2han,hewan. kita umat manusia yang di berikan keistimewaan. jangan lah saling menyakiti satu sama lain.
ngarayana: mohon maaf: sekiranya. saya sudah baca. namun saya masih belum bisa sampai kesana memikirkannya. sebab apa yang saya pahami, sangat lah simpel. bikinlah sorga didunia. dalam artian bukan hawa nafsu berlebihan. namun pupuklah rasa sorga dalam artian kedamaian saling tolong menolong dalam keluarga kecil masing2. karena kita tidak tau setelah ini mau kemana… ” maaf sekiranya kalau wawasannya saya mengenai semua tentang mengenal Beliau kurang…
Om Swastiastu gush de
Prinsip anda sangat mulia bli… saya juga sangat appreciate dengan itu. Hanya saja saya menanggapi comment bli agar kedepannya kita tidak terlanjur salah kaprah dengan mengatakan bahwa Hindu tidak mengenal adanya alam Sorga/Neraka setelah kematian. Padahal istilah sorga dan neraka adalah istilah bahasa sansekerta dan tercantum dalam Veda. Istilah ini tidak terdapat dalam kitab suci agama-agama abrahamik yang sering kali mempropagandakan sorga dan neraka sebagai milik kaum mereka dan sering dimanfaatkan untuk “menyelamatkan” umat Hindu.
om swastiastu.. orang2 yg ngomong hindhu pemuja berhala, muja batu atau apalah.. itu orang bodoh,, dn sangat tolol… ketahuilah,, hamya hindhu yg menghormati semuanya.. menghormati keseimbangan alam,, ga manusia, lingkungan,tumbuhan, an pada IDA SANG HYANG WIDHI WASA….semuana ada otonannya.. ah,, percuma lah ngomong bnyak.. itu ja deh
ikut nimbrung
kalau pendapat saya, orang hindu membuat arca adalah untuk menguatkan rasa pada saat persembahyangan sebagi pusat konsentrasi pikiran. karena agama adalah rasa.
dapat saya analogikan mengenai rasa ini
jika anda sedang ngobrol di dunia maya dimana orang yang anda ajak ngobrol itu anda tidak kenal dan tidak tau wajahnya.nah karena obrolan anda nyambung sehingga anda mulai menyukainya. rasa suka anda ini tentunya akan lebih dalam jika lawan ngobrol anda ini mengirimkan sebuah foto kan. walaupun anda tau foto yang dia kirimkan tidak menjamin bahwa itu adalah foto aslinya. tapi anda yakin seyakin yakinnya bahwa dialah yang mengirimkan foto itu untuk anda. yang dapat anda pandangi sehingga rasa suka itu menjadi semakin dalam.
nah bagaimana jadinya kalo tidak dikirimi foto, tentunya rasa itu akan semakin hambar, setuju?????????
apakah ada yang salah ketika umat hindu membuat arca untuk menyembah tuhan???
apakah anda anggap tuhan akan marah ketika ada umatnya yang dengan hati yang tulus mencoba membuat bentukNYA secara nyata????.
saya ibaratkan TUHAN seperti selebritis yang dipuja banyak orang
misalkan saya (tuhan) seorang selebritis terkenal he he he
ketika ada penggemar yang walaupun tidak pernah bertemu dan melihat wajah saya tetapi mereka mencoba mengexpresikan kecintaannya kepada saya lewat beberapa cara.
1. penggemar saya ada yang hanya mengucapkan kata-kata pujaan untuk saya, seperti kebanyakan penggemar di seluruh dunia yang bisanya hanya berkata kata saja untuk mendapatkan perhatisan saya. tanpa melakukan hal-hal yang berarti
2. penggemar saya ada yang penuh pengorbanan rela mencari sebuah batu kemudian dipahat diukir dengan hati yang tulus iklas, dan hasilnya dipersembahkan untuk saya. walaupun patungnya sama sekali tidak mirip dengan saya tapi saya akan memakluminya karena memang dia tidak pernah melihat saya. dan penggemar saya ini meminta saya untuk tanda-tangani patung ini, agar setiap dia melihat patung ini dia akan teringat pada saya.
nah dari ke dua tipe penggemar saya ini tentunya, dapat kita lihat bahwa penggemar yang kedua adalah penggemar yang dapat meluluhkan hati saya, karena saya melihat pengorbanan dan ketulusannya untuk mempersembahkan saya suatu bentuk yang dia yakini itu adalah saya. nah kalo ternyata bentuknya tidak sesuai tentunya saya tidak akan memarahinya karena wajar saja dia tidak pernah melihat saya.
jadi apakah anda masih berfikir tuhan akan marah ketika bentuknya tidak sesuai????
saya rasa tuhan tidak akan mempermasalahkan bentuk, tapi akan melihat ketulusan hati umatnya dalam memujanya.
maap kalo ada salah kata, maklum saya hanya manusia bodoh
……………peace…………….
@d-multi
anda:
Rigveda Bk. 2 Hymn 1 V. 3 : Vishnu (Wishnu) artinya Sustainer (pemelihara alam), yg memberi rizki. Bahasa arabnya adalah “Rabb”. Orang muslim tidak keberatan Allah disebut Rabb, Vishnu, Sustainer, Cheriser. Yg jadi masalah adalah Vishnu adalah Tuhan yg punya 4 tangan, tiap tangan memegang cakra, tangan kirinya memegang rumah kerang, menaiki seekor burung garuda sambil bersandar pada gulungan ular. Umat muslim tidak bisa menerima itu
==============================================================
kok aneh ya, anda tidak menyetujui tetapi anda sendiri tidak mengetahui kebenarannya.
seperti 2 anak yang ditanya gurunya tentang bentuk-bentuk udara :
* anak hindu mengatakan kalau udara didalam botol ya bentuknya seperti botol, kalau di dalam gelas ya bentuknya seperti gelas, tetapi kalau tidak berada dalam suatu benda meterial ya tidak berbentuk.
sedangkan anak islam dengan nada yang meyakinkan mengatakan bahwa semua itu tidak benar.yang benar adalah saya tidak tau bentuk udara he he he.jawaban yang simpel tapi tidak berguna bukan.
@gusde
saya setuju dengan konsep sorga dan neraka adalah kita dapatkan semasa hidup.
disaat kita merasakan bahagia itu adalah sorga, dan disaat kita sakit, sedih itu adalah neraka, dan itu terkait dengan hukum karma kita.
jadi kita umat hindu tidak perlu berangan-angan untuk masuk surga di alam akhirat, tapi kita harus percaya dengan moksa yang dapat melepaskan kita dari samsara.
jadi konsep tri hita karana merupakan konsep yang paling simpel untuk menghantarkan kita ke dalam surga, yaitu
1. menjaga hubungan baik dengan tuhan
2. menjaga hubungan baik dengan sesama manusia
3. menjaga hubungan baik dengan alam lingkungan
dan untuk mencapai moksa cara paling simpel adalah dengan menjalankan tri kaya parisudha
1. berfikir yang baik
2. berkata yang baik
3. berbuat yang baik
jadi siapapun yang dapat menjalankan kedua konsep ini, walaupun bukan dari agama hindu ataupun bahkan yang tidak beragama sekalipun, saya yakin surga akan tercipta dengan sendirinya dan moksa dapat dicapai.
tapi untuk menjalankan kedua konsep yang sederhana ini memang sulit, tapi kita harus mencobanya bukan!!!!
kadang-kadang saya sedih melihat ada umat yang berangan-angan ingin masuk surga setelah dia mati, sehingga dia mengabaikan kehidupan duniawi.
dia tidak peduli dengan alam dan sesamanya. bahkan bom bunuh diripun dilakukannya untuk mencapai surga yang dipercayainya itu.
………………peace……………………….
Salut kepada Dharmaraksaka(pembela Sanatana Dharma)Bpk Ngarayana. Akhirnya ada juga yg membela Sanatana Dharma ini
Ga usah deh ngomong banyak..menyamakan Hindu dengan Islam.Yang jelas Hindu mengajarkan bahwa banyak jalan utk mencapai-Nya makanya tidak ada sejarahnya Hindu murka,tidak ada sejarahnya berbeda keyakinan adalah kafir yg halal darahnya ditumpahkan.Banyak agama2 besar kuno tamat riwayatnya tapi lihat Hindu sampai sekarang exist.Islam ?? apa yang ditawarkan ??? suruh baca dulu artikel2 Si Murtadin Ali Sina di FFI dan silakan mereka argumen dulu disana sebelum promosi agamanya disini.Nuwun
mengapa muslim sholat menghadap kabah,krn salah satu alasannya adlh krn untk pemersatu ummat islam bkn menyembah kabah atau batu kabah tujuan adl kiblat atau suatu titik pemersatu yg dsembah hanyalah tuhan yang maha esa yaitu Allah swt bkn yang lain krn Allah swt tdk ada yang sama oleh dia seprti di Surat Al ikhlas di dlm Al qur’an bahwa dia tdk diciptakan dan dia tdk diperanakan akan ttp dia adl Zat yang maha mulia tdk ada yang sebanding dgn dia,serta dia tdk serupa dgn mahluk yang dia ciptakan krn dia adlh tuhan yang maha esa dan maha sempurna.
al-Ikhlash
Arti Nama Surat: Memurnikan keesaan Allah
Katakanlah: “Dialah Allah, Yang Maha Esa”.
QS. al-Ikhlash (112) : 1
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
QS. al-Ikhlash (112) : 2
Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
QS. al-Ikhlash (112) : 3
dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia “.
QS. al-Ikhlash (112) : 4
@ cevy
Emang ada yang bertentangan dengan apa yang ada kutipkan dengan konsep dalam Veda ya bos? 😀
saya cuma ingin menengahi, yang namanya keyakinan tak bisa di ganggu gugat. Bhineka tunggal ika, kita hidup rukun bersama yuk!!!
@ Priyo
Saya sangat setuju kalo kita hidup berdampingan dengan damai,
saya sakin disemua agama juga mengajarkan tentang kasih sayang.
cuman adanya pemlesetan ajaran agama lain dan klaim agama tertentu yang paling sempurna. yang mebuat pergeseran pemahaman kasih sayang dalam memahami ajaran agama. saya yakin semua agama baik. tetapi oknum tertentu yang takut dan kerdil yang membuat web ini ada (terima kasih bli ngarayana )untuk menyampaikan ajaran agama hindu yang benar. kalopun ada pertanyaan balik tentang letak kesempunaan dimana ? saya rasa wajar. dan saya yakin kalo memang sempurna pasti menjelaskan dengan sempurna kepada yang lain.
mari kita mawas diri dan saling menghormati jgn suka meplesetkan ajaran agama lain pasti kita hidup tentram. terima kasih
damai selalu
Tidak usah berdebat membandingkan ISLAM dan HINDU – tidak pantas! ISLAM agama gurun pasir yg berhawa panas.Hal ini bisa kita lihat dari penganutnya yg cenderung frontal dan brutal, dengar cara penyampaian kotbah mereka di TV, di Masjid pakai pengeras koar koar, ulamanya cendrung jadi pelindung TERORIS, Pesantren pencetak jihad, FPI yg brutal gebukin orang, bakar gereja, restaurant dilempari saat bulan puasa. Warga keturunan thionghoa diperkoasa saat kerusuhan di Jakarta, harta benda dijarah. Mau diperbaiki dengan cara apapun nama baiknya tdk akan bisa krn citra buruknya sdh di endus oleh semua agama di dunia . Sedangkan HINDU lahir dari sumber kesejukan diantara bentangan sungai suci yg agung. Kehidupan penganutnya memiliki kebudayaan yang sangat padu, harmonis dan eksotis. Kalau ISLAM katakan HINDU penyembah berhala dan agama Bumi,ya terserah, yg jelas:
Pertama, saya jadi berpikir tentang menyembah tuhan dan memuja patung dan batu. Kapan sih sesuatu itu disebut sebagai TUHAN, dan kapan pula dia disebut sebagai BERHALA? Kalau berhala dianggap TUHAN yang dibuat oleh manusia, maka secara antropologis bukankah TUHAN itu juga adalah buatan manusia? Atau, kalau yang disebut sebagai tuhan itu adalah suatu gagasan yang sophisticated, dan yang disebut sebagai berhala itu adalah suatu gagasan yang banal, maka bukankah ISLAM juga sering mengkorupsi gagasan tentang tuhan yang maha tinggi, maha besar, pengasih dsb itu menjadi gagasan yang murahan dan menjadi berhala? dengarlah kumandang azhan yg menggangu ketenangan pagi, siang, sore itu. Mungkin suara itu yg meng-ilhami Salman Rusdy sang pembuat NOVEL di Inggris yg mebuat ISLAM berang dan kebakaran jenggot.
Kedua, saya jadi berpikir tentang relasi antara agama dengan unsur-unsu kebudayaan lainnya seperti kesenian, hukum/adat, ekonomi dsb. Hindu yang sedemikian padunya dengan unsur-unsur lain dari kehidupan masyarakatnya sehingga menciptakan sebuah peradaban yang sedemikian kaya. Terlepas dari apakah agama itu menyembah tuhan atau batu dan patung, tapi kalau melihat kekayaan budaya (materi dan non-materi) yang dihasilkan oleh masyarakat penyandang agama tersebut, maka saya pikir itulah “agama yang benar”. HINDU kan?
Kalau saja Bali bukan HINDU akan menjadi sama seperti etnis lainnya yang mayoritas ISLAM di kepulauan nusantara ini: miskin secara budaya, dan (boleh jadi) miskin pula secara iman. Karena sekarang penuh kepura-puraan belaka, asal pakai jilbab dan sorban, alim dech!!
@Alice Batunggu
Comentar yang bagus bro Alice,sesuai dengan fakta di lapangan.
Saya merasa prihatin, sedih, kecewa. Islam tak seperti yang Anda anggap. Kenapa harus saling menyiksa perasaan orang lain, bukankah kita satu bangsa. Saya mundur dari forum ini.
@alice
saluutt,, sangat berani..
@priyo
Sdr. Priyo..boleh saya tanya??!!terus islam yang benar itu yg gmna??
Knapa Islam menganggap kami (Non_islam) KAFIR secara sepihak??
dan satu lagi…melihat FAKTA dmn Islam membatasi seseorang dalaam berkesenian (kasus di somalia, musik dilarang), Bom, WTC, kasus di filipina, bagaimana anda memandang hal ini?? kalau anda memnggap itu tdak benar, dan tdak diajarkan dlm islam,ada bagusnya luruskan di forum ini, atau bila perlu FATWAKAN, Ajari para tetoris islam akan kebajikan, akan HAM spy tidak semena2 nggebom dimana2 mengatas namakan Tuhan.
priyo says:
May 27, 2010 at 8:11 am
“Saya merasa prihatin, sedih, kecewa. Islam tak seperti yang Anda anggap. Kenapa harus saling menyiksa perasaan orang lain, bukankah kita satu bangsa. Saya mundur dari forum ini”
kang priyo?
saya berharap mas priyo lebih dewasa dan memandang lebih jauh kedepan apa yang diutarakan oleh seudara 2disini mungkin juga sudah mas lihat dilapangan ? jangan disitilahkan bahwa kami yg masih setia pada budhaya asli leluhur nusantara dalm hal ini masih erat kaitanya dengan memeluk ajarn weda mengejek dan mecemooh agama tertentu ,tapi ini semua semata2 dan rasa yg timbul dari saudara2 kami yg mungkin melihat bhakn mengalami peristiwa pahit yg dilakukan oleh sekelompok orang yg telah mebuat makin terpuruknya sendi2 budhaya kita,
cnth ya mas : mungkin mas mendengar kabar penutupan pura dilingkup
peninggaln majaphit ditrowulan (dalam hal ini eyang suro korbanya)
apakah salah eyang suro kala itu tujuan ayng suro jelas ingin membangkitkan kembali penerus dan pelaku serta pelaksana warisan budhaya kita ini tpi apa tuduhan dibalik itu ga lain diatas namakan aliran sesat lagi ? apakah eyang suro berbuat makar atau sebagainya ?
trs gmn dengan yg dilakukan orang 2seperti FPI? APAKH seperti mereka itu yg harus kita anut ? saya ga mengatakn yg jahat itu orang islam tapi berilah ruang untuk kami bertanya mengapa?
nah kalo kebetulan mas priyo pengikut muslim ya monggo menjawab minimal menberi penjelasan kepda kami jika menurut mas islam itu tidak demikian la yo dcritain lah ? agar kami juga tahu bahwa mas jg punya jiwa besar ?
la kalo mas malah kabur berarti mas juga sama dengan mereka , la trs nati kalo ketemu web seperti ini lagi mas kabur lagi la mana jiwa besar mas itu ,jiwa putra nusantara ini , apa cuma segitu kemampuan orang arab jika ditantang masalh?
ingat mas semua yng telah ditorehkan oleh pendukung aturan arab agar mencengkram bumi nusantara , tidak akan pernah dilupakan oleh seluruh pendukung majapahit , kami masih sabar menanti datangnya air laut naik kedaratan , gunung kelut menunjukkan keindahan nya yaitu lahar merah dan batu terbang diangkasa kali brantas dan bengawan solo bersenang 2 masuk pedesaan dan menjadikan danau selurah pulau jawa ?
lihat aceh mas ?
#
cevy says:
May 19, 2010 at 11:10 pm
“mengapa muslim sholat menghadap kabah,krn salah satu alasannya adlh krn untk pemersatu ummat islam bkn menyembah kabah atau batu kabah tujuan adl kiblat atau suatu titik pemersatu yg dsembah hanyalah tuhan yang maha esa yaitu Alla”
apakah mas cevy udah pernah didepan kabah ? saya punya saudara yng pernah umroh dia terkejut ketika didekat kabah ,mengapa disana malah dnyalakan serbuk wangi dan kemenyan ? kok sama denga hindu ? pake ada wangi segala? malah itu pun non stop 24 jam ?
nah trs kenapa pula harus kabah yg jadi tolak ukurnya pemersatu ?
kenapa pula kabah ditutupi sampe sekarang ga pernah ada yg tau isinya ? coba buka ajan biar semua bisa liat?
Sudah lama saya menunggu penjelasan dari ngarayana berkaitan ayat berikut yg di tulis oleh Yudis..
Di Bagavad Gita:
sa tayā śraddhayā yuktas
tasyārādhanam īhate
labhate ca tatah kaman
mayaiva vihitān hi tān
(Bhagavad Gītā, 7.22)
artinya:
setelah diberi kepercayaan tersebut,
mereka berusaha menyembah Dewa tertentu
dan memperoleh apa yang diinginkannya. Namun sesungguhnya
hanya Aku sendiri yang menganugerahkan berkat-berkat
tersebut.
@akula
Bli ngara lagi sibuk kali bro.. gue copaskan aja penjelasan Srila Prabhupada yach.
Para dewa tidak dapat menganugerahkan berkat-berkat ke- pada para penyembahnya tanpa izin dari Tuhan Yang Maha Esa. Barang- kali makhluk hidup lupa bahwa segala sesuatu adalah milik Tuhan Yang Maha Esa, tetapi para dewa tidak lupa. Jadi, sembahyang kepada para de- wa dan tercapainya hasil yang diinginkan tidak disebabkan oleh para dewa, melainkan oleh Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa yang mengatur hal itu. Makhluk hidup yang kurang cerdas tidak mengetahui tentang hal ini. Oleh karena itu secara bodoh ia mendekati dewa-dewa untuk mendapat berkat tertentu. Bila penyembah yang murni memerlukan sesuatu, ia hanya berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Akan tetapi mencari keuntungan material bukanlah tanda penyembah yang murni. Makhluk hidup biasanya mendekati para dewa karena ia gila untuk memenuhi nafsunya. Ini terjadi bila dia me- nginginkan sesuatu yang tidak pantas dan Tuhan Sendiri tidak memenuhi keinginan itu. Dalam Caitanya-caritƒm‚ta dikatakan bahwa orang yang me- nyembah Tuhan Yang Maha Esa dan pada waktu yang sama menginginkan kenikmatan material mengalami pertentangan dalam keinginannya. Bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa dan sembahyang kepada dewa tidak mungkin pada tingkat yang sama, sebab sembahyang kepada dewa bersifat material, sedangkan bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa bersifat rohani sepenuhnya.
Keinginan material adalah rintangan bagi makhluk hidup yang ingin kem- bali kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu seorang penyembah Tuhan yang murni tidak dianugerahkan berkat-berkat material yang diinginkan oleh makhluk-makhluk yang kurang cerdas. Karena itulah makhluk hidup yang menginginkan berkat-berkat material lebih suka menyembah dewa-dewa di dunia material daripada menekuni bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa. 😀
@ AKULA
maaf ya ikutan ya….
penyembah rohani murni kepada Hyang Kuasa/ Tuhan. tetapi bagi yang menyembah dewa itu sangat bodoh seperti yang diampaikan saudara made itu sangat tepat. sepantasnya kita harusnya hannya menghormati para dewa dan minta bimbingan agar kerohanian kita makin tebal/tinggi. belajar itu dari manapun mohon bimbingan itupun dari manapun dari manusia, anak kecil, dewasa apalagi para dewa. karena kejadian sekecil apapun itu ada maknanya.
gambaranpun kita lihat bagi penganut Weda khususnya diajarkan saling menghormati kepada sesama. tanpa disadari karena diajarkan menghormati para dewa, lingkungan terbukti adanya upacara untuk lingkumgan hidup, adanya upacara untuk para dewa, adanya upacara manusia yadnya. itu hanya menghormati tetapi bagi sebagian orang mengartikan itu persembahaan. apakah itu yang maksud orang bodoh ? mungkin. ikmah dari sini atao maknanya adalah kita diajarkan salng menghormati diajarkan kulo nuuun. apakah ada juga hal ini diajarkan di agama lain ? misalnya menghormati malaikat atao yang lainga ? mungkin teman teman agama lain yang bisa menjawabnya.
kalo masalah menyembah memuja mengagungkan dan menyanyikan kebesaran beliau itu hanya untuk Hyang Kuasa/ Tuhan. apakah Tuhan akan iri kalo kita menghormati para dewa atao yang laianya. saya yakin tidak maka dari itu belia disebut sempurna. tetapi menurut hemat saya yang masih harus banyak belajar. apabila diibaaratkan Tuhan itu Orang Tua maka beliau akan senang dengan anaknya yang bisa saling menghormati sesama / ciptaanya.
salam, semoga berguna
Ucapan terima kasih di atas penjelasan dari saudara made dan srid.. masing2 mempunyai pendapat yang berbeda.. tetapi lain pula pendapat saya.. kita tahu kan tuhan itu Maha Esa.. lagi maha Kuasa , berkuasa diatas segala-galanya.. Maha mengetahui segala-galanya.. apa saja kita lakukan dimana jua Tuhan tahu.. maka mudah saja sembahlah dia terus.. tidak perlu ada dewa2.. tidak perlu arca .. tidak perlu patung.. mudah kan?? sebab TUHAN MAHA MENGETAHUI.. T kasih
Dear all
Maaf baru bisa memberi komentar lagi… maklum masih disibukkan oleh berbagai hal material demi sesuap nasi 🙂
Perlukah memuja Dewa?
Dalam Mahabharata yang juga dilukiskan dengan jelas dalam film kartun Little Krishna ada kisah menarik dimana Krishna memaksa penduduk Vrindavan tidak melakukan pemujaan pada dewa Indra yang mengurus hujan di dalam dunia material ini. Kenapa Beliau memerintahkan seperti itu? Karena dewa Indra yang merupakan pelayan dari Tuhan sudah mulai congkak, kehilangan tunduk hati dan merasa dirinya hebat. Hal ini diperlihatkan pada saat penduduk Vrindavan benar-benar tidak mempersembahkan apapun kepada Indra, akhirnya Indra marah dan menurunkan hujan badai. Tetapi karena Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa Krishna adalah yang paling berkuasa atas segala sesuatu. Akhirnya beliau menganggak bukit Govardan dengan kelingking-Nya dan melindungi semua penduduk Vrindavan dari bencana tersebut. Kejadian ini akhirnya membuat Indra sadar akan kedudukannya yang hanya sebagai pelayan dan menjadikan itu sebagai pelajaran untuk memangkas rasa egoisme dan kecongkaannya.
Melihat dari kisah ini, memang benar, dengan adanya Tuhan di hati kita, kita tidak perlu apa-apa lagi. Tidak perlu menghormati para dewa/malaikat. Tetapi coba kita renungkan lagi. Apakah dengan sikap kita yang tidak mau menghormati dewa, antar manusia dan mahluk hidup lainnya sudah memperlihatkan tunduk hati kita?
Prinsip dasar yang harus dimiliki oleh seorang bhakta Tuhan sebagaimana disampaikan dalam Sri Shikshashtaka adalah rasa tunduk hati, memposisikan diri bahkan lebih rendah dari pada rumput di jalanan, lebih toleransi dari pada sebatang pohon, bebas dari segala rasa bangga yang palsu dan bersedia memberi segala hormat kepada orang lain. Namun jika anda melihat seseorang yang mengaku sebagai bhakta Tuhan, tetapi memiliki egoisme tinggi, superior dan tidak memperlihatkan tunduk hati, maka sejatinya dia bukanlah seorang bhakta yang bona fide. Tuhan sendiri menegaskan kepada Arjuna dalam dalam Adi Purana (sebagaimana dikutip dalam Laghu Bhagavatamrta 2.4 dan CC Madhya-Lilä 11.31), “Ye me bhakta janah partha na me bhaktas ca te janah, wahai Partha, orang yang berkata dirinya adalah bhakta-Ku, sesungguhnya bukan bhakta-Ku. Mad bhaktanam ca ye bhakta te me bhaktata mamatah, tetapi orang yang berkata bahwa dirinya adalah bhakta dari bhakta-Ku, dia lah bhakta-Ku yang sebenarnya”. Jadi orang yang dengan angkuh dan sombongnya mengatakan dirinya sebagai bhakta Tuhan tidak ubahnya seperti seorang anak yang baru belajar silat, mencak-mencak kesana-kemari nantang berkelahi, padahal ilmunya belumlah seberapa.
Dalam Padma Purana dan Siva Purana (sebagaimana dikutip dalam Laghu Bhagavatamrta 2.4 dan CC Madhya-Lélä 11.31) disebutkan bahwa Parvati bertanya kepada suaminya dewa Siva, “Dari segala macam persembahyangan, persembahyangan kepada siapakah yang paling sempurna? Dan siapakah kepribadian tertinggi yang paling pantas dipuja?” Siva menjawab, “Aradhananam sarvesam visnor aradhanam param, dari segala macam persembahyangan, persembahyangan kepada Visnu adalah yang paling tinggi tingkatannya. Tasmat parataram devi tadiyanam samarcanam, tetapi O dewi, ada lagi persembahyangan yang lebih utama dari ini yaitu memuja para penyembah (bhakta) Visnu”. Lalu siapa bhakta Visnu? Dalam Padma-Purana sebagaimana dikutip dalam CC Adi-lila 3.91 ditegaskan bahwa para dewa pada dasarnya adalah bhakta Sri Visnu, “visnu bhakta smrta daiva”.
Dalam Bhagavata Purana 11.17.21 disebut kualifikasi-kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang penyembah Tuhan, yaitu antara lain; tidak melakukan tindak kekerasan (ahimsa), berpegang teguh pada kejujuran (satyam), tidak mencuri dan korupsi (asteyam), selalu berbuat untuk kesejahteraan semua makhluk lain (bhuta priya hitehaca), dan membebaskan diri dari nafsu, kemarahan dan keserakahan (akama krodha lobhasa).
Apakah anda sudah memiliki kualifikasi sebagaimana yang sudah saya kutipkan di atas? Apakah anda sudah yakin menjadi penyembah Tuhan yang murni sehingga anda merasa tidak perlu lagi menghormati mahluk hidup lainnya, termasuk para dewa/malaikat?
NB: Bedakan antara menghormati dan memuja. Menghormati mahluk lain tidak sama dengan mumujanya. seorang penyembah Tuhan yang murni harus dengan tunduk hati menghormati siapapun sesama ciptaan Tuhan. Dia harus melayani semua pelayan Tuhan, melayaninya sebagaimana melayani Tuhan. Tetapi dia bisa membedakan mana Tuhan, mana dewa, mana manusia dan mana mahluk-mahluk lainnya.
Salam,-
Terima kasih Ngarayana di atas penjelasan saudara.. untuk makluman saudara umat muslim sembahyang mengadap kaabah bukanlah menyembah kaabah, ia adalah sebagai perpaduan bagi umat muslim untuk mengadap satu arah.. sebagai contoh sekiranya ada pihak2 yang tertentu mengubah, memecahkan kaabah dan membinanya semula dimana-mana tempat lain, umat muslim tetap akan mengadap pada tempat yang sama..
Saya sekadar ingin tahu.. umat hindu mengakui bahawa tuhan itu Maha Mengetahui.. dan Tuhan ada di mana-mana, boleh atau tidak sembahyang tanpa melalui perantara di hadapan.. tanpa perlu kepada penghubung kerana Tuhan sendiri sudah Maha tahu.
ya atau tidak..
Terima kasih.
@akula
Saya sekadar ingin tahu.. umat hindu mengakui bahawa tuhan itu Maha Mengetahui.. dan Tuhan ada di mana-mana, boleh atau tidak sembahyang tanpa melalui perantara di hadapan.. tanpa perlu kepada penghubung kerana Tuhan sendiri sudah Maha tahu.
ya, Tuhan Maha Mengetahui. sembahyang tanpa mengunakan perantara itu si boleh saja. apakah itu salah? tidak. kita melihat diluar diri / makrokosmos ada yang mengunakan pemusatan konsentrasi atau arca.(seperti hindu) ada yang mengunakan menghadap satu arah/kabah ( menurut muslim ). bahkan kalu melihat didalam diri pun ada tempat beliau yaitu hati kita/ kalbu. didalam hindu semua itu diberi kebebasan dalam Begawad Gita mengatakan dengan cara apapun engkau menyembahKu dengan tunduk hati dan pasrah kepadaKu maka doanya akan sampai padaKu. sekarang apabedanya memusatkan pada satu tempat atau membegi keberbagai tempat dengan mengunakan arca??? khan Tuhan Maha Tahu?
cuman di tradisi Weda ada yang saling menghormati. kebiasaan saling menghormati itupulalah yang akan membawa kita kedalam prilaku sehari hari kedalam kehidupan.
mas akula, saya mau tanya pada saat Nabi Mohamad bertemu dengan malaikat Jibril yang memberikan bimbingan dan akhirnya berguna untuk uamat muslim apakah ada penghormatan untuk beliau. maaf kalo salah pertanyaan mas maklum masih belajar.
Terima kasih sdr srid.. maka boleh difahami bahawa umat hindu boleh menyembah Tuhan walaupun tanpa arca.. cuma bezanya umat muslim mempunyai arah iaitu arah ke kaabah .. manakala umat hindu setentunya tiada arah sekiranya tanpa arca.. maka diujudkan arca sebagai tanda arah.. betul kan..??
Tentang pertanyaan Nabi Muhammad dan malaikat Jibril, mungkin saudara boleh bertanya kepada mereka yang arif.. pada saya itu adalah salah satu proses Nabi Muhammad menerima wahyu daripada Allah.. selain mimpi dan sebagainya.. walaubagaimanapun tiada ada pengjudan arca dan sebagainya bagi mengingati proses tersebut.
Terima Kasih.
gw coba bantuin deh jawab saudara akula
arca atau patung yang ada di pura-pura itu bukan hanya berfungsi sebagai tanda arah sebab umat Hindu biasanya bersembahyang menghadap ke arah matahari terbit atau ke arah utara…
arca atau patung tersebut merupakan simbolisasi Sang Maha Kuasa baik simbolisasi wujudnya (personifikasi) yang melambangkan salah satu kekuatannya seperti patung Siva sebagai simbol Tuhan yang melebur semuanya, patung Visnu sebagai simbol Tuhan yang memelihara semuanya, patung Sarasvati sebagai simbol Tuhan adalah sumber ilmu pengetahuan, dll….dengan adanya simbol tersebut, diharapkan manusia dapat lebih fokus untuk membayangkan Tuhan di dalam doanya….simbol juga dapat berupa kejadian kemahakuasaan Tuhan seperti yang digambarkan dalam padmasana yang biasanya berada di tengah-tengah pura….padmasana tersebut menggambarkan kejadian kemahakuasaan Tuhan menjaga bumi ini agar tetap berada dalam orbitnya karena adanya kekuatan maha besar yang menyebabkan bumi dapat keluar dari orbitnya…..
dengan adanya arca atau patung tersebut maka manusia diharapkan dapat ingat kepada kebesaran dan kemahakuasaan Tuhan
kalau manusia sudah mampu fokus kepada Tuhannya tanpa alat bantu, maka arca atau patung atau apapun itu tidak diperlukan lagi karena di dalam Hindu sarana sembahyang sejati hanya ada tiga yaitu air, bunga dan api yang juga melambangkan Trimurti atau tiga kuasa Tuhan yang tertinggi (kelahiran, kehidupan, dan kematian)…
bahkan untuk tingkatan meditasi tertentu, sarana sembahyang sama sekali tidak diperlukan lagi….cukup hanya dengan mengulang-ulang nama Tuhan (japa mantram)
Terima kasih saudara Toshiya..
Hemmmmmm…jadi ingin mengangkat tri sula untuk berperang..sayang keyakinanku “ahimsa”, melarang keras melakukan kekerasan….tapi kalau boleh ikutan..sebenarnya islamlah penyembah berhala terbesar..liat saja semua umat islam dikala sembahyang menuju pada satu titik…..ke arah kiblat..dan apalagi penyembah berhala primitive….karena batu yang disembah….
Hindu buka patung atau batunya yang disembah…tapi Tuhan dalam manesfestasinya…
apalagi saya geram ketika muslim menuduh hindu musyrik…..apa ia????
Hinduisme itu agama tua, agama peradaban. Sejarahnya sudah ada sejak 5000 tahun SM. Hasil-hasil peradaban kunonya bisa dilihat dari penemuan kota tua Mohenjo Daro dan Harappa, kota tua yang membuat kagum para ilmuwan karena kota setua itu memiliki tata irigasi yang sangat modern untuk ukuran zamannya. Masyarakat India pada umumnya telah mencapai masa keemasannya jauh sebelum Islam lahir di jazirah Arab. Kitab Hindu disebut “Veda”, berasal dari kata “Vid” yang artinya “pengetahuan”.
Dari segi religi dan spiritual, perlu penulis ketahui, bahkan konsep “Wihdatul Wujud” yang seringkali dipikirkan para Sufi Islam, telah lebih dulu ada dalam agama Hindu. Silakan penulis baca kitab Upanishad, atau bacalah artikel tentang itu. Bagaimana mungkin penulis menghakimi bahwa Hinduisme adalah agama musyrik? Atau penulis memang belum tahu hal ihwal Hinduisme secara mendalam? Atau sengaja mendistorsi Hinduisme agar tampak “musyrik” hingga orang awam tak tertarik mempelajarinya?
jika penghinaan ini terus berlanjut..saya siap mati membela keyakinanQ..siap perang yang menghina keyakinanQ
kayaknya ga usah berperang…. kenyatannya memang kebenaran hindu menyembah banyak dewa tapi dewa tukan perujudan dari tuhan sama aja kalo kita nyembah tuhan…dan kasinhan klo hindu trus dituduh nyembah brahala.. thuan maha bisa.. bisa berwujud apapun yang diinginkan.. apa salahnya berterimakasih padaNYA meski berwujud apapun…ingat di indonesia alnya semua beragama hindu…dan ingat ramalan sabdepalon yang sekarang sudah 80% sudah menjadi kenyataan.. karena ke munafikan orang (…..) maaf kalin juga udah tau…!!!
damai.. biarkan berjalan sebagai mestinya… kita pada jalan kita mereka pada jalan mereka ngapain ribut sama masalah yang seharusnya sudah di mengerti anak sd….. thaksss
sapa perang? dsini kita diskusi mas/mba tanpa judul..jujur aja sy da lulus sd tp masih banyak yg blm sy tau terkait permasalahan2 yg di utarakan dsini…mungkin blm spt anda, jd sy masih merasa perlu belajar apa yg bisa dpelajari dr sini…
ma’f mbak/om aa .. sebenernya saya mash kecil.. saya jg ga tau apa2…saya jga mash banyak perlu belajar…ini saya jg mash dalam tahap belaja… mungkind dengan anda saya bisa banyak menuntut ilmu..
tp kayaknya anda salah pengertian ama yang saya tulis….
memang disini forum debat bukan arena perang.. tp menurut yang saya baca diatas kebanyak menuliskan emosi dan kemarahannya karena perbedaan pendapat yaw walaupun ini depbat.. hehe….tapi apakh karena perbedan itu harus dipermasalahkan..??? menurut anda hindu salah dengan caranya menghormati”bukan menyembah”yang pantas tuk mereka hormati…tp menurut mereka itu bukan keselahn…itu hanya cara mereka iklas untuk menghormati dan menjaga keselarasan antara semua ciptaannya AGAR DAPAT HIDUP YANG HARMONIS…..
…….. ITU MENURUT SAYA….
kalau menurt anda bagai mana menjaga keharmonisan antara semua ciptanNYA….???
MA’F YA klo saya da salah kata… Mohon bimbingannya….
salam sejahtra,
wah blog ini seru, cumen yang saya tanyakan kepada semuanya, seberapa jauh anda semua sudah berbuat baik terhadap sesama, alam dan Tuhan dalam realitas???????????. kalau hanya komentar dan adu argumanent ya… sampai mati tidak berakhir. saya harap semua tunjukan diri bahwa kita saling membutuhkan dan memberi yang terbaik untuk kebaikan. masalah agama saya pikir diskisu sah. namun penerapanya jangan sampai tidak sesuai yang di koar-koarkan.
salam kenal.
Penggunaan sarana patung dalam pemujaan di agama Hindu memang kerap kali digunakan sbg ajang pelecehan, jika umat hindu dan umat budha serta agama lainnya bersujud di depan altar yg ada patungnya mereka sebut penyembahan berhala, namun jika umat kristen bersujud di depan salib yg terbuat dari kayu tidak dikatakan penyembahan berhala, demikian jg jika umat islam bersujud didepan ka’bah atau menghadap ke ka’bah tidak dikatakan sebagai penyembahan berhala, mereka katakan itu hanya kiblat. lalu apa bedanya patung salib dan ka’bah? jika itu dikatakan berbeda sesungguhnya hanya karena ereka mau dikatakan berbeda saja tetapi bukan karena alasan esensi ataupun alasan yg bersifat ilmiah argumentatif,!
@akula
Ucapan terima kasih di atas penjelasan dari saudara made dan srid.. masing2 mempunyai pendapat yang berbeda.. tetapi lain pula pendapat saya.. kita tahu kan tuhan itu Maha Esa.. lagi maha Kuasa , berkuasa diatas segala-galanya.. Maha mengetahui segala-galanya.. apa saja kita lakukan dimana jua Tuhan tahu.. maka mudah saja sembahlah dia terus.. tidak perlu ada dewa2.. tidak perlu arca .. tidak perlu patung.. mudah kan?? sebab TUHAN MAHA MENGETAHUI.. T kasih
saya setuju dengan anda, seharusnya kita tidak perlu menyembah dewa.
tapi sayangnya di dunia ini, dihuni oleh banyak orang dengan tingkat spiritual yg berbeda untuk itu diperlukan cara yg berbeda pula, seorang anak TK yg baru belajar menghitung membutuhkan alat bantu untuk belajar menghitung (berupa kelereng misalnya), kelereng itu sangat membantu si guru untuk mengajari muridnya demikian jg si murid sangat terbantu sekali dengan kelereng itu, jadi penggunaan arca dll diperlukan oleh orang2 bodoh secara spiritual, bodoh dalam arti masih ada rasa iri,dengki,suka menjelek-jelekan,kemelekatan,dualitas dll.
agam untuk diyakini..bukn untuk diperdebatkan..
kalian semua ngomong berdasar keyakinan kalian.keyakinan kalian berbeda..jadi tidak akan pernah menemukan titk temu…..ampe jaman monyet lagi pun takan bertemu..semua agama mengajarkan kebaikan…hindu ys hindu..islm ya islam..jangan disamakan
dewadi @ :
Titik temunya sudah ada kok ada arca,ka’bah dan patung bunda maria.
hE,HE,HE
@ Non Hindu
Arca dibuat sesuai dengan petunjuk kitab suci Veda. Tuhan sudah menjelaskan (mendeskripsikan) wujudNya dalam Veda, sedangkan berhala dibuat berdasarkan angan-angan duniawi, ngawur, dan sontoloyo oleh orang-orang Arab pada waktu itu. Inilah bedanya.
Jika Tuhan maha kuasa, mengapa dipertanyakan kalau Dia bisa berada pada sebuah arca? Karena karunia Tuhan yang tiada bersebab, maka para penyembahnya bisa darshan (melihat) Tuhan melalui ArcaNya. Bagi saya, antara Tuhan dan arcaNya tidak berbeda. Seperti halnya antara Tuhan dan nama suciNya.
Jaya Sri Krsna Chaitanya
Prabhu Nityananda
Sri Advaita Gadhadara
Srivasadi Gaura Bhakta Vrnda
HARE KRSNA HARE KRSNA
KRSNA KRSNA HARE HARE
HARE RAMA HARE RAMA
RAMA RAMA HARE HARE
Ucapkanlah itu, maka Anda akan berbahagia…
om swastiastu,
hare krishna
Putratridharma-ji
Mohon berkenan menjelaskan lebih detail apakah maksud ucapkanlah maha matra hare krishna, maka anda akan berbahagia????
Bagaimana cara mengucapkan maha matra atau nama suci tuhan sehingga bisa mendapatkan kebahagian??????
Apabila dalam pengucapan maha matra masih melakukan 10 jenis kesalahan atau melakukan nama aparadha apakah kita masih mendapatkan manfaat dalam pengucapan maha matra tersebut?????
apakah maksud dan makna serta arti dari maha matra tersebut????
Mohon penjelasannya
dandavat
Tini
@ Mataji Tini
Saya tidak akan menjawab pertanyaan ini karena saya merasa kalau Mataji lebih tahu dari saya.Mataji pasti lebih duluan membaca atau belajar dari penyembah2 senior atau Guru2. Saya belum bisa menjawab karena saya baru belajar dan masih melakukan namaaparadha. Salam kenal dan salam hormat dari saya yang sok tahu ini.
Terimalah permohonan maaf dari saya: Vancha…
Hare Krishna
om swastiastu,
Hare Krishna Putratridharma-Ji
saya belum tau apa apa, saya baru mulai belajar dan baru mengenal kesadaran krishna.
oleh sebab itu saya menanyakan hal itu kepada prabhu ,karena saya merasa bahwa prabhu mengetahui jawaban yang berdasarkan otoritas(sadhu,guru,sastra).
Sayang saya belum beruntung, sehingga saya belum memiliki kesempatan untuk mendapatkan sadhu sangga dari para penyembah senior dan mendapatkan diksa dari seorang guru kerohanian
Saya sungguh bodoh karena tidak bisa mengatur waktu dengan baik, waktu saya selalu disibukkan dengan urusan2 material
sehingga saya hampir tidak pernah mendapatkan sadhu sangga dari membaca sastra hasil karya para acarya.(he he kok saya jadi curhat sih disini)
Mohon sadhu sangganya dari prabhu dan mataji sekalian
Mohon doanya, semoga atas karunia Sri Krishna(TYME) yang tiada sebabnya, saya bisa belajar untuk menjadi pelayan dari seorang guru kerohanian yang merupakan prema bhakti sri hari(penyembah murni Tuhan) serta atas karunia beliau yang tiada sebabnya kita bisa senantiasa disibukkan untuk melakukan pelayanan kepada kaki padma sri damodar/sri Hari/sri jaganatha/sri Krishna(Tuhan Yang maha Esa)
Mohon doanya , semoga kita bisa mendapatkan karunia dari seorang prema bhakti sri hari, sehingga atas karunia beliau yang tiada sebabnya kita bisa mengucapkan nama suci sri krishna tanpa melakukan kesalahan.
Hare krishna
Hare Krishna
Krishna Krishna
Hare Hare
Hare Rama
Hare Rama
Rama Rama
Hare Hare
Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan selamat merayakan bulan damodara,dan selamat menyambut perayaan Govardan puja bagi para penyembah
semoga di bulan yang penuh karunia ini kita bisa belajar untuk melakukan pelayanan kepada kaki padma sri Krishna
dan smoga bisa senantiasa mempersembahkan ghee dan lampu atau dipa kepada beliau…
Salam kenal dan salam hormat dari saya yang ingin belajar tentang kesadaran krishna
Mohon maaf, jika ada pertanyaan saya yang salah sehingga prabhu atau mataji tidak berkenan menjawab pertanyaan saya
(Terimalah sembah sujud dan permohonan maaf dari saya: Vhanca kalpa
dandavat pranam
@ Mataji Tini
Hare Krishna…
Maafkan saya ya…
Sama, saya juga belum beruntung dapat perlindungan kaki padma guru kerohanian. Makanya saya tidak berani menjawab. Soalnya kalau berbicara tidak sesuai dengan perbuatan dan bhakti, betapa tidak tahu diri.
Mohon maaf, jika mataji membaca pernyataan-pernyataan saya dalam debat dengan teman-teman di media ini seperti sok tahu dan sok menggurui, ini asli ego palsu lho he he he…
Ya kita hanya bisa berdoa kepada Krishna, semoga ada sadhu yang berkarunia menyelamatkan kita. Tanpa karunia itu, kita tidak akan bisa pulang ke asal kita.
Mari kita semangat dalam belajar Kesadaran Krishna…
Dandavat….
wah jadi pingin tahu mana SIWA(Tuhan) dan mana SIWA(Dewa),mana WISNU(Tuhan) dan mana WISNU (Dewa) ,mana BRAHMA(Tuhan) dan mana BRAHMA(Dewa).
@ Yoni
Di antara ketiganya, hanya Vishnu yang Tuhan. Yang lain Dewa. Baca artikel: Siapakah Dewa Siwa? di Web ini.
@Yoni
Baca juga The Guna Avatar, Vishnu, Brahma and Siva
di: http://www.harekrsna.com/philosophy/incarnations/trimurti.htm
test
teriamkasih atas fitnah kalian terhadap muslim, saya akan sedikit membela agama saya
1, Tuhan menciptkan kan banyak nabi dan nabi Adam A,S adaln nabi pertama dan manusia pertama yang di ciptakan tuhan, dan itu adalh keimanan dalm islam,
sesudah bernak cucu manusia hasil adari adam dari situ tuhan juga menguts nabi2 nya lagi dari keturunan adam, tidak menutup kemungkinan dewa2 kalian itu adalah nabi nya, yang mengajarkan untuk menyembah tuhan yang esa, karena kalian yang terlalu melampai batas menjadikam manusia2 itu tuhan, sebagai mana yang kalian lihat, crita hindu apakah lebih tua dari cerita kapal nabi nuh?????? atau sebelum nuh?????
2, islam dari arab karena itu mereka keras, bisa kalian buktikan islam itu keras kalau memang islam menjarkan kekerasan aku rasa kalian semua binasa, jangan melihat dari dekat lihatlah dari jauh, hindu baik ya di indonesia saja, coba lihat hindu di india, budha baik ya di indonesia saja lihat budha di tailand selatan, kalau kristen dan yahudi nggak usah di bahsa lagi,,,,
3, agama yang benar itu dilihat dari kitab suci mereka, uji kitab suci kalian, dan buktikan secara ilmu saint,
@ X
Kalau memang dalam blog ini ada sesuatu pernyataan yang merupakan fitnah, baik yang saya tulis ataupun pada comment-comment dari temen yang lain, mohon diluruskan. Dan sekali lagi saya ingatkan di forum ini tidak mengalami moderasi, sehingga semua comment yang masuk, kecuali spam akan ditampilkan dan tidak akan saya hapus. Jadi saya harapkan kedewasaan dan rasa tanggungjawab dari temen-temen semua dalam menyampaikan pendapat.
Untuk pernyataan pertama yang menyatakan bahwa nabi Adam A,S adaln nabi pertama dan manusia pertama yang di ciptakan tuhan, dan itu adalh keimanan dalm islam saya juga sependapat. Tetapi dalam batasan koridor “Iman Islam” dan agama yang serumpun. Tentunya “iman” ini tidak sama dengan “iman” agama-agama yang termasuk agama Timur seperti Hindu. Dewa dulunya adalah Nabi? Saya rasa terlalu prematur untuk menyampaikan pendapat ini karena jika dilihat dari tugas dan fungsi para dewa, dewa lebih identik dengan malaikat. Ada dewa Indra sebagai penjaga sorga, dalam Islam ada malaikat Ridwan. Ada Dewa brahma yang menjadi dewa/mahluk hidup pertama dan sumber dari dewa-dewa yang lain dan menyampaikan Ilmupengetahuan suci Veda untuk pertama kalinya, dalam Islam ada malaikat Jibril sebagai pemberi wahyu dan pemimpin semua malaikat yang lain. Ada dewa Yama yang mencabut nyawa mahluk hidup dan dalam Islam ada malaikat Izrail yang punya tugas yang sama. Dan demikian seterusnya. Jika dalam Islam dikatakan Malaikat tidak punya free will, tunduk sepenuhnay kepada Allah dan tidak berketurunan, maka Dewa dalam Hindu dikatakan sebagai mahluk hidup sebagaimana halnya manusia, hanya saja otoritas, kesadaran dan jenis kehidupan mereka berbeda. Apakah dewa adalah Tuhan? Sebaiknya ikuti dulu diskusi yang sudah sangat banyak dalam blog ini baik antar umat Hindu sendiri maupun dengan umat lain… mohon jangan kesusu dan menyebar fitnah kawan… 😉
Menurut anda kapan Banjir Nabi Nuh terjadi? Saya punya sebuah artikel mengenai hal ini di link ini. Semoga anda mau menyimaknya juga. Tentunya kalau kita kaji secara objektif, ada kemungkinan kisah Nabi Nuh mencontoh kisah Matsya Avatara yang menurut Hindu sudah terjadi Jutaan Tahun lalu.
Mengenai pembahasan ini, mohon masing-masing pihak menyampaikan pro dan kontranya dengan mengacu langsung ke substansi ajarannya dan tentunya akan lebih baik jika mencantumkan sloka-sloka/ayat-ayat kitab sucinya sehingga tidak terjadi debat kusir.
Dimana-mana memang ada oknum yang berbuat diluar ajaran agamanya. Itu namanya oknum beragama “KTP”, bukan karena dia memang benar-benar menganut suatu agama. Katakanlah jika dia Hindu. Dalam ajaran Hindu ada ajaran dasar yang merupakan pondasi Dharma, yaitu Ahimsa (tidak menyakiti/membunuh), Akroda (tidak marah), Asteya (tidak mencuri). Jika ada orang yang mengaku Hindu tapi tetap melakukan hal yang berkebalikan dengan ketiga hal ini, itu artinya dia belum mengamalkan ajarannya dengan baik. Jadi bukan karena agamanya.
Anyway, buat temen-temen muslim, saya dengar bahwa Al-Qur’an yang beredar di dunia juga ada dalam beberapa Versi sama halnya seperti Versi-versi Al-kitab. Salah satu versi Al-Qur’an yang mengegerkan karena berbeda dengan versi yang beredar sekarang ditemukan di Yaman. Apa hal ini memang demikian? Mungkinkah hal seperti ini juga menyebabkan adanya 2 wajah keagamaan yang berbeda di kalangan umat beragama?
Sayangnya antara sains dan agama bukan hal yang sejalan dan tidak pernah bisa disamakan karena keduanya memiliki sudut pendekatan yang berbeda. Bagaimana menguji dan melihat Tuhan secara langsung dengan sains yang ada saat ini? Bagaimana mencapai planet Sorga dengan pesawat kita saat ini? Susah kah? Okay mengenai hal ini mungkin bisa didiskusikan lebih lanjut dalam bagian “Vedic Science”
Salam,-
kalau kalian mengatakan bahwa islam mencontoh cerita2 hindu, maka tidak hanya islam saja yang akan di permaslahkan disini tetapi kristen yahudi akan ikut membantah karena mereka mempunyai cerita yang sama tentang nabi nuh,
saya pernah baca buku tapi saya lupa nama pengarang nya, dari buku itu dewa2 hindu berasal dari dewa2 yanani ya atau tidak hanya kamu yang tahu???? tapo dalam buku itu tidak ada kata hindu dalam agama yunani itu,
maaf berhala menurut kalain apa?????
kalau menurut kami berhala ialah yang menyekutukan Allah dengan mahluk ciptaan Nya, yang kemudian ciptaan nya itu dijadikan tuhan selain dia, berhala itu baik berupa batu, pohon, patung dsb nya,
NB: Nabi2 dalam agama islam diberi mukjizat, yang tidak ada pada manusia lain, tapi banyak manusia yang smapai akhir nya mengkultuskan manusia itu seperti dewa atau tuhan, hingga turun menurun, itu bisa sajakan???? untuk kitab alquran yang pernah beredar tentang isi nya yang bertentangan memang pernah ada, tapi satahu saya itu sudah di musnakan. di dalam islam kitab yang asli itu masih ada di kerajaan arab, mangka nya apabila terjadi perebadaan banhkan satu kata pun wajib untuk dimusnakan,
@ X
Agama tertua di dunia apa coy? Hindu kan? Ya sudah jelas kalau Hindu tidak mencontek siapa-siapa
So, dewa-dewa Yunani-lah yang berasal dari dewa-dewa Hindu. Bahkan Ka’bah dan Tajmahal aja bekas kuil Hindu.
Berhala? Kok malah balik nanya? Kan sudah disinggung di atas. Mencium batu hajar Al aswat, sholat ke Ka;bah dan hormat ke bendera merah putih apa bisa dikatakan berhala?
Sepertinya referensi blog http://wirajhana-eka.blogspot.com/ cocok untuk orang yang berpikiran sempit seperti anda coy…….
@ X
Pertama, secara logika kita bisa tahu yang mana mencontoh dan yang mana dicontoh dilihat dari usianya. Dalam hal ini Veda adalah yang tertua usianya. Jadi Anda pikirlah siapa yang mencontoh?
Kedua, Anda mengatakan Deva-Deva Hindu berasal dari Deva-Deva Yunani, ini juga terbantahkan dengan usia Veda yang jauh lebih tua. Spekulasi yang sengaja dibukukan seperti dalam buku yang Anda lupa pengarangnya itu pastilah dibuat dengan maksud untuk mengacaukan Ketuhanan yang ada dalam Veda. Yang membuat seperti itu biasanya para indolog semacam Max Muller dan para misionaris Kristen.
Ketiga, istilah berhala memang populer di Arab karena di sana pernah mengalami yang namanya zaman jahiliyah. Para manusia di Arab zaman itu kebanyakan berwatak asura (jahat). Mereka suka mengumbar nafsu dengan tanpa batas. Sudah jahat, mereka juga bodoh, karena mereka menyembah berhala. Kalau di India, orang-orang jahatnya saja tidak mau menyembah berhala, apalagi orang saleh. Mereka lebih pintar dalam hal sembah-menyembah. Kenapa seperti itu? Ya, karena ada Veda yang menuntun mereka. Mengenai ARCA yang kalian anggap sebagai berhala, itu karena ketidak mengertian Anda terhadap hakikat dari arca. Saya tidak banyak waktu untuk menjelaskan tentang perbedaan keduanya. kalau Anda sudi silakan baca artikel tentang itu di link ini: https://narayanasmrti.com/2009/12/arca-vigraha
http://vedasastra.com/?p=1132
Keempat, Anda berspekulasi bahwa nabi-nabi Anda itu kemungkinan dikultuskan oleh orang-orang Hindu menjadi Deva-Deva dalam Hindu. Spekulasi ini juga terbantahkan dengan merujuk usia Veda yang memang tertua. Mengenai nabi, di India bahkan sampai sekarang masih banyak para Yogi yang lebih hebat Mujizatnya dibandingkan nabi2 kalian. Apalagi zaman dulu, banyak para Maharsi yang bisa melihat masa depan dan masa lalu. Mereka dengan mudah bisa jalan-jalan pergi ke surga atau neraka atau planet-planet lain, tapi bagi Hindu itu biasa saja. Kami tidak mengkultuskan mereka dan kami tidak harus menyebut mereka nabi.
Salam
ok, kalau masalah hindu paling tua saya akui itu, tapi untuk kata hindu apakah berasal dari tuhan???? semisalkan tuhan berkata `Aku kirim kalian agama hindu` dan sebarkankan kepada penjuru dunia ini. kita ambil persamaan jika dalam hindu percaya ada nya surga dan neraka kami percaya juga ada, dengan berarti kita dulu berasal dari cerita yang sama, karena dari tuhan yang sama, bukan berarti menyontek kan karena itu memang pembertitahuan dari tuha, dan masih banyak lg yang sama, misalkan perbedaan hindu percaya dewa2 yang perinsip nya hampir mendekati Tuhan secara ilmu bahasa, sedangakan kami tidak percaya, dari perbedaan itu tidak menutup kemungkinan manusia yang menipulasi cerita ini, sehingga tuhan terus mengirim utusan2 nya ke penjuru dunia karena manusia banyak yang sesat dari ajaran nya, ok hindu paling tua kita ambil agama kedua yaitu sidarta gautama yang mengajarkan budha, yang sejarah nya megatakan beliau dari hindu juga bukan, kita mabil juga kesimpulan bahwa tuhan pernah mengutus sidarta untuk menyebarkan perintah tuhan dalam kaum nya, tapi setelah ribuan tahun budha mengalami perubahan hingga orang menganggap budha sama dengan tuhan,
jadi bukan islam tau kristen atau yahudi lah yang mencontek tapi hanya kita dulu pernah di ceritakan dari tuhan yang sama iyakan?????
Tuhan= hindu terpecah2 >>dst arab yahudi nasrani islam itulah inti nya,,, ya ataou enggak tinggu kita mati nanti tanya sama tuhan sipa yang benar dan siapa yang salah,
@ x
Nggak harus menunggu mati baru bisa diketahui kebenarannya. Asalkan kita mau tunduk hati menerima penjelasan dari tiga otoritas, yaitu: (1) sadhu (orang suci), (2) sastra (Veda), dan (3) guru (pembimbing kerohanian yang kulifaid), maka kebenaran itu pasti didapat sekarang. Mengenai Budha, silakan baca tentang Beliau di sini: https://narayanasmrti.com/2009/03/budha-avatara
kalau engkau memang mengakui sangbudha sebagai jelmaan wisnu, apakah engkau sendiri mengimani nya dan mengikuti ajran nya, kalau tidak maka jelas artikel ini tidak pantas buat di cerita karena kalian sebgai agama yang pertama menolak ajaran budha, yang baru,
untuk mengatakan kitab weda paling hebat menurut saya itu prematur ramalan tidak hanya ada di kitab weda saja, di kitab kami pun ada, bahkan untuk menjelaskan ilmu pengetahuan serasi dengan apa yang kita lihat sekarang dan terbukti dengan ilmu saint, dan itu telah dikatakan 1400 tahun yang lalu, jadi tidak perlu mengatakan kitab kami hebat karena itu tidak berguna, karena mengapa??? karena kalau kitab kamu hebat maka hindu akan terus jaya tapai fakta bahwa hindu agama ke 3 terbesar di dunia, tapi kenapa islam terus cepat berkembang di dunia???? maka itulah logika nya,
kitab weda 3000 SM yang asli apakah masih ada?????? kalau ada dimana????
@ X
Mengimani sang Budha? Ya, tentu saja kami orang-orang Hindu meyakini sang Budha sebagai avatara. Di tempat sembahyang kami (temple)juga ditempatkan arcaNya bersama-sama dengan avatara-avatara yang lain. Setiap sembahnyang, kami parikram mengelilingi arca-arca itu. Mengenai ajaranNya yang tidak sesuai dengan Veda, kami tidak mengikutinya karena sudah dijelaskan apa tujuan utama dari ajaranNya tersebut. Tentu saja banyak juga ajaran-ajaran luhur dari Budha, misalnya himbauan tentang penghentian pembunuhan binatang untuk korban-korban suci, ajaran welas asih yang merupakan aplikasi dari ajaran ahimsa. Tapi ajaran itu sudah ada dalam Veda, walau kami mengikuti ajaran itu tetapi otoritasnya tetaplah Veda.
Iya Hindu pernah mengalami surut, itu wajar saja kok. Tapi sekarang perlahan-lahan sudah pasang kempali. Lihatlah bagaimana Hindu di Amerika, Eropa, dan Australia. Orang-orang hebatnya banyak yang menjadi Hindu. Kalau Anda mau menjelajahi artikel-artikel di web ini, anda akan tercengang dengan fakta perkembangan Hindu di dunia. Silakan anda jelajahi artikel-artikel dan video-video yang ada di web ini.
Anda mengatakan Veda 3000 SM? Veda jauh lebih tua dari itu! Coba anda baca artikel di link ini. Anda bisa download juga posternya supaya jelas Veda itu ada berapa sih?
https://narayanasmrti.com/2009/08/poster-kronologi-pewahyuan-veda
Oh iya, anda menyinggung-nyinggung sains, anda tampaknya sangat antusias terhadap bagaimana ternyata sains cocok dengan kitab suci anda. Anda perlu ingat-ingat tentang cerita ini: Dulu injil mengatakan bumi ini datar, kenyataannya tidak datar kan? Tidak tahu kalau di kitab Anda he he he…
Silakan Anda baca artikel-artikel yang ada di link berikut. Semoga wawasan anda semakin bertambah. Selamat membaca…
https://narayanasmrti.com/2009/08/menepis-kebenaran-teori-big-bang
https://narayanasmrti.com/2009/08/astronomi-veda
https://narayanasmrti.com/2009/10/sains-dalam-veda
https://narayanasmrti.com/2009/05/reinkarnasi-secara-ilmiah
https://narayanasmrti.com/2009/09/berburu-dna-tuhan
terlalu memaksakan diri kamu ini, apa benar kitab weda setua itu uji dulu kebenaran nya jangn hanya menrima begitu saja, kalau weda masih menyimpan teks yang asli ada di mana teks asli itu sekarang???
itu bukti ketidak iman nya kamu dalam nmengamalakn agama kamu mengapa karena kamu hanya mengamalakan sebagian saja tampa keseluruhan kerna sesuai denagn nafsu kamu dan yang tidak sesuai denagn nafsu kamu, kamu menolak nya, seperti contoh iman kepda sanag budha, di dalam weda tertuls dengan jelas sang budha dengan ajaran yang di bawa nya, tapi apa yang terjadi dalam ajaran sang budha yang di bawa nyamenolak weda,
dalam konteks ini kita pakai logika dulu lepaskan iman sejenak, karena kedua nya berbeda,
kalau sang budha telah mengatakan menolak weda pasti ada hal yang slah di dalam weda itu, apakah yang salah itu ??? tidak ada yang tahu. kemungkina weda tidak sesuai lagi ajaran nya untuk jaman beliau dan perlu di revisi lagi karena tuhan telah mengilahmi budha, bisa saja kan
atau ada hukum tuhan yang telah di karang oleh manusia kemudian di masukkkan dalam weda mangka nya tuhan mengutus budha untuk meluruskan nya, bisa juga kan, maka nya kaji dulu kitab weda itu,
pada akhir nya ada yang menrimana jaran budha dan ada yang menolak nya wajarlah itu manusia ketika di beri peringatan ia menolak dengan alasan bangaimana mungkin kami menerima ajaran baru itu padahala tidak di jelaskan di dalam weda dan ini telah di ajarkan nenek moyang kami. seperti itulah kira nya, wajar bagi manusia yan menolak nya, karena adat mereka yang sudah menjadi kebiasaan di hilangkan begitu saja.
ketika budha wafat terjadi lagi kasus yang sama pada kaum umat budha itu juga yaitu mengkultuskan tuhan denagn yang lain, kemudian tuhan mengirim lagi utusan nya yang baru, dan lagi2 di tolak oleh umat budha dahulu, hingga akhir nya tuhan tidak lagi mengirim utusan nya pada kaum itu lagi, hingga tuhan megirim utusn nya ke kaum yang lain lagi bisa sajakan
saya pernah dengar ramalan kedatangan nabi muhammad dalam weda. menurt kamu bagaimana?
kitab veda itu banyak, apakah itu benar veda atau bukan kita tidak tahu bukan, kerana veda itu sendiri tidak tahun kapan diturunkan hingga dari masa kapan kemasa kapan, dan bisa sajah orang yang suci membuat kitab baru yang kemudian di jadikan itu adalah veda karena kemauan kalian, bisa sajakan, dan orang suci itu kalain katakan hindu, sedangakan hindu sendri apakah brahman brahman sediri yang menamakan nya atau tidak, dari yang saya dengar bahwa buku2 hindu dalam wujud buku2, atau gulungan2 bambu rotan itu sendiriyang berisikan mantra umur nya tidak ada yang smapai 10 abad ya atau tidak saya tidak tahu hanya kamu yang menilai nya kalau emang benar ini menunjukkan veda itu hanya berisikan cerita2 kapan dari kapan ke kapan????,
@ x
Baca dulu baru komentar coy… kik..ki…kik..kik…
Mengenai bagaimana isi Veda dan yang tampak tidak singkron sudah di bahas di: https://narayanasmrti.com/2010/11/kitab-suci-veda-tidak-singkron-dan-kontradiktif/
Mengenai masalah agama Abrahamik sudah di bahas di: https://narayanasmrti.com/category/antar-agama/
Atau mau pembuktian ilmiah penciptaan yang anda agung-agungkan? kayaknya yang ini cocok buat loe https://narayanasmrti.com/2009/05/segera-terbit-ebook-open-source/ ) ) =))
@ X
Saya memahami sikap anda yang seperti itu. Ini adalah akibat doktrin-doktrin yang anda terima selama ini. Guru-guru anda pastilah selalu menjelaskan tentang agama-agama di luar Islam terutama Hindu sebagai sesuatu yang sesat, sebagai kaum penyembah berhala. Tapi jika Anda mau berpikir objektif dan membaca secara pelan-pelan dan dengan tunduk hati, saya yakin anda akan bisa menerima kebenaran ini. Tentang bagaimana Veda diturunkan, saya kutipkan beberapa ayat Veda sendiri. Selamat membaca, semoga Anda beruntung.
Bhagavad-gita 4.1
4.1 Personalitas Tuhan Yang Maha Esa, Sri Krsna, bersabda; Aku telah mengajarkan ilmu pengetahuan yoga ini yang tidak dapat dimusnahkan kepada dewa matahari , vivasvan, kemudian vivasvan mengajarkan ilmu pengetahuan ini kepada Manu, ayah manusia, kemudian Manu mengajarkan ilmu pengetahuan itu kepada iksvaku.
Bhagavad-gita 4.2
4.2 Ilmu pengetahuan yang paling utama ini diterima dengan cara sedemikian rupa melalui rangkaian garis perguruan guru-guru kerohanian, dan para raja yang suci mengerti ilmu pengetahuan tersebut dengan cara seperti itu. Tetapi sesudah beberapa waktu, garis perguruan itu terputus; karena itu, rupanya ilmu pengetahuan yang asli itu sudah hilang.
Bhagavad-gita 4.3
4.3 Ilmu pengetahuan yang abadi tersebut mengenai hubungan dengan Yang Mahakuasa hari ini Kusampaikan kepadamu, sebab engkau adalah penyembah dan kawan-Ku; karena itulah engkau dapat mengerti rahasia rohani ilmu pengetahuan ini.
Bhagavad-gita 4.4
4.4 Arjuna berkata; vivasvan, dewa matahari, lebih tua daripada Anda menurut kelahiran. Bagaimana hamba dapat mengerti bahwa pada awal Anda mengajarkan ilmu pengetahuan ini kepada beliau?
Bhagavad-gita 4.5
4.5 Personalitas Tuhan Yang Maha Esa bersabda; Engkau dan Aku sudah dilahirkan berulangkali. Aku dapat ingat segala kelahiran itu, tetapi engkau tidak dapat ingat, Wahai penakluk musuh.
Bhagavad-gita 4.6
4.6 Walaupun Aku tidak dilahirkan dan badan rohani-Ku tidak pernah merosot, dan walaupun Aku penguasa semua makhluk hidup, Aku masih muncul pada setiap jaman dalam bentuk rohani-Ku yang asli.
tidak adil kalau anda menyunguhkan saya ebook yang di buat oleh kaum mu dengan menydutkan kami, tapi anda tidak mau membaca ebook dari orang yang bukan kami tapi mengakui kebenaran Al quran , maaf teman lihat fakta aja di sekitar kamu ok,
ada web yang menulis kalau ibrahim adalah nabi kaum hindu ini buka saja link nya,
http://vilaputih.wordpress.com/2010/11/30/nabi-ibrahim-abraham-nabi-kaum-hindhu-bag-2/
semoga bermamfaat, disana ditulis asal veda itu sendiri.
@ X
Ok, saya sudah buka link yang saudara berikan. Apa yang bisa disimpulkan dari tulisan spekulatif seperti itu? Dalam bahasa jawa itu namanya ilmu utak atik gathuk. Mencocok-cocokkan tanpa dasar. Di sana ada beberapa kutipan Veda yang terjemahannya sudah terdistorsi kemudian berusaha dihubungkan dengan ajaran Nabi Ibrahim kemudian disimpulkan kalau Veda itu berasal dari Nabi Ibrahim. Nah, kalau Anda cerdas maka akan menangkap kebenaran pernyataan ini: “Ajaran kebenaran apapun yang ada di luar Veda, sudah pasti ada juga dalam Veda. Tetapi ajaran kebenaran yang ada dalam Veda belum tentu ada di luar Veda”. Ini artinya Veda adalah ajaran yang terlengkap. Buktinya Veda itu jumlahnya ratusan set seperti yang Anda sudah lihat di gambar/bagan susunan Veda itu.
Kalau anda tidak menerima ini, coba ingat-ingat, kitab suci Anda ada berapa jumlahnya? Apa mungkin kitab yang hanya satu itu memuat hal yang lengkap/sempurna?
Terakhir, saya ulangi lagi: karena Veda yang tertua dan terlengkap maka agama-agama yang berkembang belakangan semua ajarannya bersumber dari Veda.
Kenapa orang ini (X) kesetanan atau keiblisan
bacalah segera ALL Quran, semoga cepat sadar
terserah apa mau kalian, yang jelas bagi saya veda itu adalah naska2 kuno dari belahan asia terutama nya, yang mereka ambil kemudian di tulis dalam suatu kitab bernama weda, dan seolah2 ini adalah kitab hindu, picik sekali kalau gitu nama nya, sang budha saja tidak mengakui weda kenapa kami harus mengakui nya juga,,,
“Apabila orang Sudra kebetulan mendengarkan Kitab Weda dibaca, maka adalah kewajiban raja untuk mengecor cor-cor timah dan malam dalam kupingnya; apabila seorang Sudra membaca mantra-mantra Weda, maka raja harus memotong lidahnya, dan apabila ia berusaha untuk membaca Weda, maka raja harus memotong badannya.” (Gotama Smarti:12).
Jelaslah, bahwa Kitab Weda yang diklaim Hindu sebagai kitab universal itu, ternyata hanyalah sebuah kitab untuk golongan tertentu saja, yang sekaligus membantah dugaan keuniversalannya.
Anda mengutip: ===“Apabila orang Sudra kebetulan mendengarkan Kitab Weda dibaca, maka adalah kewajiban raja untuk mengecor cor-cor timah dan malam dalam kupingnya; apabila seorang Sudra membaca mantra-mantra Weda, maka raja harus memotong lidahnya, dan apabila ia berusaha untuk membaca Weda, maka raja harus memotong badannya.” (Gotama Smarti:12).
Saudara X, siapa yang memberi arti terhadap sloka tersebut?
“Wedam upa srnwatas trapu jatubhyam srotra prati purana udaharane jihwac chedo dharane sarira bheda asana sayana wak pathisu sama prepsur dandyah satam”
(Gotama Smerti; 12)
Arti:
“Bagi warna sudra (para pekerja) yang ingin mempelajari Weda, supaya berhasil dengan baik yakni dengan mendekatkan pendengarannya mulai dari awal pengertian-pengertian, bahasa dan ucapannya dengan menutup pengaruh dari luar, badan duduk dengan tenang (asana) ditempat belajar dan ucapan diulang-ulang terus menerus sampai akhir.”
Dalam Veda tidak ada larangan bagi kaum Sudra, Waysia dan Ksatriya untuk mempelajari Veda. Setiap manusia pada 25 tahun pertama hidupnya menjalani masa Brahmacari atau menuntut ilmu, dan pada saat inilah belajar Veda. Siapa pun itu.
Perhatikan juga Mantra berikut:
Yajur Veda XVI.18 (Milik Depag RI*):
Yathemam vacam kalyanim avadani jariebhyah
brahma rajyanyabhyam
sudraya caryaya svaya
acaranacaya ca
Artinya:
Semoga hamba dapat menyebarkan sabda suci ini kepada semua orang secara umum, kepada brahmana, ksatriya, waysia, sudra. Kepada orang-orang hamba sendiri maupun kepada orang lain.
” X ” Memenuhi syarat sebagai penghuni neraka
karean :
Menghina kesusastraan Veda
Menganggap Arca Tuhan sebagai patung biasa
membunuh sapi dan memakan daging sapi
umat budha kilatan nya makn sapi juga ya, padahal budha sidartha gautama keluar dari hindu pasti barang tentu ada yang boleh dimakan dan ada yang tidak boleh dimakan, kalu budha nya tidak makan kok umat nya ada yng makan. anehhhh
yang penting ni posting-an jangan sampek bikin kerukunan agama antara Islam dan Hindu terpencah
oke
Sudah sembah patung nggak ngaku.
nanti matinya malah di bakar kok…
BOKIR
Siapa yang dibakar? Itu cuma jasad kok. Nanti busuk kalau tidak dibakar. Kalau semua jasad yang mati dikubur, khawatir kalau bumi ini penuh kuburan. Lahan semakin berkurang. Cucunya cucu kita akan kesulitan mencari lahan kuburan.
Roh kamu berbeda dengan jasad.
PUTRATRIDHARMA,
Kuburan tidak akan penuh setiap jasad kita akan hancur bila dikebumikan. Tapi bila dibakar busuk yang amat kerana bau manusia lebih busuk dari bangkai binatang.
@ Bokir
Bagimanapun jasad itu hancur, Hindu tidak mempermasalahkannya. Mau hancur karena dimakan cacing, dimakan bakteri, dimakan binatang buas ataupun dibakar. Karena yang menentukan akhir perjalanan sang jiwa adalah buah perbuatannya selama dia Hidup. Tetapi kenapa Veda lebih menganjurkan agar mayat manusia dibakar?
Bakteri, virus dan kuman-kuman penyakit hanya bisa mati secara tuntas jika dibakar. Bayangkan jika ada wabah yang mengakibatkan kematian akibat suatu penyakit dan mayat tersebut tidak ditangani dengan baik, apakah tidak mungkin mayat itu akan menyebarkan penyakit kepada manusia yang masih hidup lainnya?
Dengan dikubur, tidak akan memusnahkan semua penyakit yang terkandung di dalamnya. Biasa saja kuburan itu jebol dan gas-gas pembusukan keluar dari liang kubur membawa bibit penyakit yang berikutnya mengkontaminasi orang lain. Tapi bagaimana jika mayat itu dibakar habis? Apakah waktu pembakaran akan tercium bau busuk? Apakah ada kemungkinan bakteri dan virus dalam mayat tersebut masih hidup? Tentu tidak bukan? Bau busuk hanya muncul akibat gas yang dihasilkan pada proses pembusukan dan bakteri/virus akan mati terbakar secara total oleh api.
Pada saat bencana merapi kemarinpun untuk menghindari wabah penyakit pemerintah melakukan pembakaran mayat-mayat binatang yang bergelimpangan di sekitar desa di kawasan merapi. Kenapa mayat itu dibakar, bukan dikubur?
Jadi Veda sudah setarap lebih maju dari tradisi yang tidak mengenal pembakaran mayat.
Salam,-
Di Hindu ada banyak cara “melenyapkan” mayat.
Konsep ngaben adalah menyatukan kembali mayat kepada subernya yaitu 5 elemen alam(air, api, tanah, udara, kosong). bagi Hindu yang lain, menyatukan dengan salah satu elemen saja tidak apa2. Hindu2 pegunungan juga mengubur mayat. Karena mereka percaya gunung adalah Lingga/simbol tuhan(masih hingga kini, contoh paling dekat di Tengger, dan daerah lain). ada juga yang dihanyut(samasekali tanpa dibakar dulu), diremukkan atau yang dibiarkan terbengkalai. Pembakaran mayat memang yang paling umum bagi Hindu, tetapi bukan satu2nya cara. karena hindu sangat feksible dan universal, mengingat tidak semua tempat di dunia bagus untuk melakukan kremasi.
Di alaska dan beberapa daerah di amerika utara tidak mengijinkan penguburan mayat, karena dinginnya cuaca mayat yang dikubur disana akan utuh untuk lebih dari 100.000 tahun. Jadi yang meninggal disana harus dikremasi atau dikubur di daerah lain.
SUTHA
He he he… Iya benar.
Tambahan: Setahu saya untuk di Vaishnava juga tidak semua mayat dibakar. Jenazah guru kerohanian (Sanyasi) tidak dibakar. Alasannya adalah jenazah itu suci dipandang dari kerohanian, jadi jenazah justru menyucikan bumi. Tidak seperti mayat kita nanti yang “ngeletehin” bumi he he he. Karena itulah seorang guru kerohanian yang berpulang, jenazahnya kemudian disemadikan (padanan kata dikubur untuk orang suci) di tempat suci.
@ bokir
berarti anda lebih memilih jadi bangkai di bumi dari pada melepas segala hal yang bersifat duniawi. mulut andapun bau bangkai kalau memang Hindu penyembah patung lalu anda penyembah apa??? Sehebat apa kau bisa membayangkan wujud Tuhan dengan berkonsentrasi semata? Tuhan itu tau tidak semua manusia dapat melakukannya, maka bukanlah salah umat Hindu jika memerlukan beberapa sarana untuk berkonsentrasi, di samping itu, segala arca patung dll itu merupakan perwujudan kecintaan umat Hindu terhadap Tuhan.
tidak seperti anda yang sok bisa, berkonsentrasi menghapal rumus matematika saja belum tentu mampu, malah sok mau berkonsentrasi menyembah Tuhan tanpa sarana pembantu.
salam,
Kak’bah di Islam cuma arah jangan salah paham …Ka’bah umat Islam bukan simbol tuhan yang seperti agama lain
Sesungguhnya menghakimi kepercayaan orang sangatlah tidak baik dimana negara kita menjamin kebebasan untuk memilih agama dan kepercayaannya. Agama adalah urusan individu manusia dengan Tuhannya bukan untuk urusan hal layak ramai. Benar adanya sebagai manusia yang kurang dalam hal spiritual dan dilahirkan dengan berbagai keterbatasan memerlukan konsentrasi untuk melakukan persembahan dan bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam agama Hindu trerdapat Padmasana atau Arca patung Dewa Dewi, kemudian umat Nasrani melakukan kebaktian terhadap Altar disana terdapat tanda Salib dan patung Yesus atau Bunda Maria. Begitupun agama Budha pemujaan mereka terhadap Dewi Kwan Im dan Budha dalam bentuk patung yang besar adalah hal asasi mereka sebagai wujud perantara menghubungkan mereka dengan Tuhannya. Begitupun dengan umat Islam, mereka beribadah menghadap ke Kabah, mengapa mereka memuja Batu Kabah, itu juga sebagai wujud atau cara mereka untuk meresfenrasikan Tuhannya, medekatkan diri antara mereka sebagai sosok manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. Jadi apakah mereka memuja patung? apakah mereka memuja batu? Tentu semuanya akan menjawab tidak. Itulah mengapa kita tidak boleh menghakimi kepercayaan orang, tidak boleh mengkotak-kotakan agama orang, sebab baik atau buruknya nasib seseorang tidak ditentukan oleh agamanya tetapi tingkah lakunya sebagai lintasan reinkarnasi karma yang harus dibayarkan. Urusan surga dan neraka adalah urusan individu bagaimana prilaku seorang manusia bisa bertanggung jawab untuk menuntaskan segala pekerjaan rumah yang ada di muka bumi ini. Bukan urusan kelompok ataupun bukan urusan sanggar, pasraman, padepokan, yayasan dan lain sebagainya. Sebenarnya jika ada seseorang yang hanya melihat patung sebagai patung semata maka seseorang tersebut bisa dikatakan tidak memiliki kepercayaan terhadap Tuhan apapun agamanya. Mengapa demikian? Karena seseorang yang percaya Tuhan, tahu bahwa apapun yang ada di alam semesta ini adalah ciptaan beliau, bahkan pasir atau batu juga merupakan ciptaan Tuhan. Mengapa manusia tidak menciptakan apapun? Karena semua hal telah diketahui oleh Tuhan. Bagi orang yang telah memiliki iman kepada Tuhannya, maka ia akan mengetahui bahwa apapun yang ia liat, yang ia dengar, yang ia rasa dan lain sebagainya adalah karena Tuhan itu sendiri.
Patung adalah salah satu bentuk seni yang dibuat menggunakan pikiran, tenaga dan bahan yang bersumber dari Tuhan. Jadi bagaimana mungkin ada sesuatu selain Tuhan pada ciptaan yang dibuat bersumber dari dirinya sendiri. Itulah sebabnya mengapa Hindu tidak mengatakan memuja patung atau berhala, karena sesuatu yang dipuja tersebut adalah bersumber dari Tuhan itu sendiri. Karya seni memiliki berbagai bentuk dan media dalam pengertian luasnya diantaranya bisa dalam bentuk patung, tulisan, warna, gambar, suara dan lain sebagainya. Patung bersumber dari pikiran dan pikiran adalah sesuatu yang diberikan oleh Tuhan, jadi secara tidak langsung patung adalah pemberian dari Tuhan itu sendiri.
Kitab suci misalnya, kita suci adalah tulisan-tulisan yang dibuat pada sebuah kitab atau buku. Kitab ditulis berdasarkan apa yang dilihat, dirasa, didengar, dimengerti, diingat dan diketahui. Kemampuan menulis, mendengarkan, dan lain sebagainya, yang terdapat dalam pikiran merupakan pemberian dari Tuhan, begitu juga alat dan bahan yang membentuk kitab suci itu bersumber dari Tuhan. Lalu apa bedanya kitab suci dengan patung atau batu? Sebuah umat yang beragama pada dasarnya memuliakan dan memuja Tuhan melalui ayat-ayat yang ada pada kitab suci agama yang dianutnya. Patung dibuat oleh manusia berdasarkan pikiran atau petunjukan yang diberikan oleh Tuhan, kitab suci dibuat oleh manusia berdasarkan pesan atau wahyu yang disampaikan oleh Tuhan juga. Jadi jika memuja Tuhan melalui patung disebut berhala, maka memuja Tuhan melalui ayat-ayat atau tulisan adalah berhala juga. Dalam hindu konsep tersebut dinamakan dengan Saguna Brahman dimana Tuhan memiliki nama, bentuk dan atribut lainnya. Saguna artinya kualitas, Saguna ini digunakan untuk menggambarkan Brahman atau Tuhan atau realitas tertinggi yang mengacu kepada karakter, rasa cipta dan karsa sebagai umat manusia itu sendiri dengan perwujudan rasa bakti kepada Tuhannya. Dalam kitab Bhagavad Gita 4.11.
ye yathā māṁ prapadyante
tāṁs tathaiva bhajāmy aham
mama vartmānuvartante
manuṣyāḥ pārtha sarvaśaḥ
Yang artinya: Jalan manapun yang ditempuh seseorang kepada ku, aku memberinya anugrah setimpal, semua orang mencariku dengan berbagai jalan wahai putra Pṛthā.