[anti-both]
Penyembah Tuhan Melampaui Keinginan-Keinginan
SRILA PRABHUPADA: Siapa yang mengetahui perbedaan antara karmi, jnani, yogī dan bhakta?
HIDAYANANDA DASA GOSWAMI: Karmiingin menikmati indera-indera kasar, jnani ingin menikmati akal pikiran yang halus—untuk berspekulasi secara mental—dan yogi ingin memanipulasi alam semesta dengan kekuatan gaib.
SRILA PRABHUPADA: Semua ini merupakan kekuatan-kekuatan duniawi.
HIDAYANANDA DASA GOSWAMI: Dan seorang bhakta tidak memiliki keinginan duniawi sama sekali.
SRILA PRABHUPADA: Ya. Dan jika seseorang tidak benar-benar tanpa keinginan, maka dia tidak pernah bahagia. Karmi, jnani, dan yogi dipenuhi oleh berbagai keinginan material; karena itu mereka tidak bahagia. Para karmīi-lah yang paling tidak bahagia, jnani sedikit kurang bahagia, dan yogi masih lebih maju. Namun bhakta, pecinta Tuhan, bahagia secara sempurna. Beberapa yogi memiliki kekuatan mistik yang membuat mereka mampu mengambil buah delima dari negara lain, yang ribuan mil jauhnya. Yogi lain bisa terbang tanpa naik pesawat terbang. Dan beberapa yogi lainnya bisa menghipnotis siapa pun. Kemudian mereka menunjuk ke arah seseorang dan berkata, “Ini Tuhan,” dan korban-korban mereka percaya. Saya benar-benar telah melihat omong kosong mistik semacam itu.
KRISHNAKANTI: Apakah penyembah-murni lebih murah hati daripada Krishna?
SRILA PRABHUPADA: Ya. Seorang Vaisnava, seorang penyembah yang sejati, bahkan lebih murah hati daripada Krishna. Ambillah Yesus Kristus sebagai contoh. Dikatakan bahwa Yesus Kristus menanggung beban dosa semua orang pada diri beliau, tapi beliau disalib. Kita dapat melihat betapa beliau sangat murah hati. Sekarang ini, orang-orang yang kurang ajar berpikir, “Ayo kita terus melakukan perbuatan-perbuatan dosa; Kristus telah berjanji untuk menderita demi kita.”
Perbedaan Antara Zat dan Roh
DR. SINGH: Para ilmuwan mengatakan bahwa pepohonan juga memiliki kesadaran.
SRILA PRABHUPADA: Ya, itu benar, tetapi kesadaran pohon dan kesadaran saya berbeda. Kesadaran saya lebih maju. Jika Anda mencubit badan saya, maka saya akan langsung protes. Akan tetapi jika Anda memotong sebatang pohon, pohon itu tidak akan protes. Sebenarnya, segalanya memiliki kesadaran; ini hanya soal tingkatan saja. Semakin kesadaran tertutupi materi, maka semakin ia dianggap material. Dan semakin maju kesadaran itu, semakin ia dianggap spiritual. Inilah perbedaan antara zat (materi) dan roh.
Roh ada di mana-mana. Mereka sedang berusaha keluar dari bumi. [Menunjuk pada rumput.] Ketika ada peluang, mereka ingin mengungkapkan kesadarannya. Roh-roh yang turun dari planet-planet yang lebih tinggi ke planet ini ada kalanya jatuh ke tanah melalui tetesan air hujan. Kemudian mereka menjadi rumput dan secara berangsur berkembang ke bentuk-bentuk kehidupan yang lebih tinggi.
DR. SINGH: Wah, itu menyedihkan.
SRILA PRABHUPADA: Semua ini merupakan kerja dari energi yang halus. Apa yang diketahui para ilmuwan tentang hal ini? Sebenarnya, pengetahuan mereka dipengaruhi maya, ilusi, dan mereka sedang beranggapan, “Wah, aku adalah seorang cendekiawan yang berpengetahuan tinggi.”
Transplantasi Roh?
DR. SINGH: SRILA PRABHUPADA, bagaimana tentang transplantasi jantung? Kita tahu bahwa roh ada di dalam jantung. Namun dewasa ini para dokter mampu mengganti sebuah jantung yang tua dengan yang baru (muda). Apa yang terjadi terhadap roh pada masing-masing jantung tersebut? Apakah orang yang menerima jantung baru juga mendapatkan satu personalitas baru pula?
SRILA PRABHUPADA: Tidak.
DR. SINGH: Mengapa Tidak?
SRILA PRABHUPADA: Apabila saya bangkit dari sebuah kursi dan duduk di kursi yang lain, apakah personalitas saya berganti? Saya mungkin berganti tempat duduk, namun apakah itu berarti saya telah berubah?
DR. SINGH: Namun jantung itu telah diganti, dan jantung berisikan sang roh.
SRILA PRABHUPADA: Kitab-kitab Veda mendeskripsikan jantung itu sebagai sebuah tempat duduk bagi sang roh. Jadi, apabila mereka mentransplantasi jantung, mereka hanyalah mengganti tempat bersemayamnya sang roh tersebut. Roh tersebut tetap sama. Jika mereka bisa membuktikan bahwa dengan mengganti jantung, mereka menambah panjang usia pasiennya, maka hal itu akan membuktikan bahwa mereka telah menangkap sang roh. Namun mereka tidak mampu menambah panjangnya usia kehidupan, karena orang memperoleh badan melalui sebuah pengaturan dari kekuatan yang lebih tinggi. Anda memiliki badan ini, dan Anda harus hidup di dalamnya selama kurun waktu tertentu. Jika Anda hanya mengganti satu bagian badan Anda, maka hal itu tidak akan membantu Anda memperpanjang usia hidup. Itu tidaklah mungkin. Dokter-dokter itu berpikir bahwa dengan mengganti jantung, mereka akan menambah masa hidup, tapi itu tidaklah mungkin.
DR. SINGH: Jadi, pencangkokan jantung adalah sejenis perpindahan buatan bagi sang roh dari sebuah jantung tua ke jantung yang baru?
SRILA PRABHUPADA: Ya, semacam itu. Krishna menjelaskan di dalam Bhagavad-gita [2.13]:
dehino ‘smin yathä dehe
kaumäraà yauvanaà jarä
tathä dehäntara-präptir
dhéras tatra na muhyati
“Seperti sang roh terkurung di dalam badan yang terus berpindah, di dalam badan ini, dari masa remaja ke masa muda hingga ke usia tua, dengan cara yang sama sang roh masuk ke dalam badan lain pada saat kematian. Insan yang insaf akan jati dirinya tidak dibingungkan oleh perubahan semacam itu.” Penggantian jantung hanyalah sebuah pergantian organ-organ jasmaniah saja. Jantung bukanlah sumber kehidupan yang sebenarnya, dan oleh karena itu, penggantian jantung tidak memperpanjang lamanya hidup.
DR. SINGH: Ya, sebagian besar pasien cangkok jantung itu hidup hanya beberapa lama setelah operasi tersebut. Namun apakah mungkin untuk mencangkok roh dari satu badan ke badan yang lainnya?
SRILA PRABHUPADA: Kadang-kadang yogi-yogi tertentu dapat melakukan itu. Mereka dapat menemukan satu badan yang lebih baik dan memindahkan diri mereka ke dalamnya.
DR. SINGH: Ketika para dokter melakukan pencangkokan jantung, mereka mengambil jantung dari seseorang yang baru saja mati dan menukarkannya dengan jantung yang lemah pada badan orang lain. Apakah roh dari jantung orang yang mati itu berganti tempat dengan roh yang ada di dalam jantung hidup yang lemah tersebut?
SRILA PRABHUPADA: Tidak. Sang roh telah meninggalkan jantung yang mati. Tidak ada persoalan memasukkan roh yang lain.
DR. SINGH: Perkenankan saya mengetahui apakah saya memahami Anda dengan benar. Ketika dokter-dokter itu memindahkan jantung dari seorang pria yang baru meninggal tersebut, sang roh telah meninggalkan jantungnya. Kemudian, ketika mereka mencangkok jantung yang mati ke tubuh sang pasien, roh sang pasien berpindah ke dalam jantung yang dicangkokkan tersebut.
SRILA PRABHUPADA: Ya. Sang roh itu ditakdirkan untuk hidup dalam satu badan tertentu selama waktu yang tertentu pula. Anda mungkin mengubah bagian yang mana pun dari tubuh Anda yang Anda kehendaki, namun Anda tidak dapat mengubah jangka waktu hidup badan tersebut.
DR. SINGH: Jadi jantung itu hanyalah sebuah mesin—sebuah alat?
SRILA PRABHUPADA: Ya. Jantung merupakan tempat bersemayamnya sang roh.
Satu Biji Sawi di dalam Sekarung Biji Sawi
DR. SINGH: Srila Prabhupada, para ahli biologi memberitahu kita bahwa ada banyak jenis kehidupan yang dapat bereproduksi tanpa jenis kelamin. Apakah kitab-kitab Veda setuju dengan hal ini?
SRILA PRABHUPADA: Oh, Ya.
DR. SINGH: Jadi kita tidak dapat membatasi reproduksi mereka?
SRILA PRABHUPADA: Tidak. Bagaimana bisa? Ada begitu banyak entitas hidup yang telah datang ke dunia material ini untuk menikmati, dan itu sebabnya, reproduksi pasti tetap berlanjut. Dunia material ini ibarat sebuah penjara. Anda tidak bisa menutup (atau menghentikan) penjara. Begitu satu orang bebas dari penjara, orang lain siap menggantikannya. Persoalan yang sama dibahas oleh Sri Chaitanya Maha Prabhu. Salah seorang pengikut Sri Caitanya, yaitu Vāsudeva Datta, berkata, “Bawalah semua entitas hidup dari seluruh alam semesta ini dan bebaskan mereka dari belenggu material. Dan jika Engkau anggap mereka terlalu berdosa untuk diampuni, maka timpakan semua dosa mereka kepada hamba.” Namun Caitanya Mahāprabhu bersabda, “Sekiranya Aku menerima alam semesta ini dan seluruh entitas hidup yang ada di dalamnya. Ini hanyalah salah satu dari alam semesta yang tak terhingga jumlahnya. Alam semesta ini hanyalah seperti satu biji sawi di dalam satu kantong besar biji sawi. Jika engkau mengeluarkan satu biji dari kantong itu, apakah akan ada perbedaan?” Jadi reproduksi itu tidak dapat benar-benar dihentikan. Entitas-entitas hidup tak terhingga jumlahnya, dan karena itu reproduksi pasti terus berlanjut.
DR. SINGH: Anda mengatakan bahwa dunia fana ini seperti sebuah penjara untuk mengajari orang agar keluar dari jeratan material dan perputaran kelahiran dan kematian yang terjadi berulang-kali.
SRILA PRABHUPADA: Ya. Oleh karena itu, Anda harus menjalankan kesadaran Krishna.
Sumber: Life come from life
Recent Comments