Beberapa tokoh teologi mengemukakan bahwa gerakan bhakti yang memusatkan pemujaan kepada Sri Krishna baru dimulai sekitar tahun 1000 – 1800 Masehi yang dipicu oleh masuknya penjajah Islam dan Kristen ke India. Mereka beranggapan bahwa gerakan ini muncul akibat proses adaptasi dalam usaha merebut simpati masyarakat yang mulai condong memilih agama-agama non Vedik. Celakanya, ternyata sebagian orang juga ada yang berpandangan bahwa gerakan bhakti dan pemujaan kepada Sri Krishna adalah barang baru yang muncul pada era 70-an yang dipelopori oleh Srila Prabhupada dengan organisasi ISKCON-nya. Apa benar konsep bhakti kepada Sri adalah barang baru?
Jika memang benar asumsi gerakan bhakti baru muncul akibat tekanan dari agama-agama non Vedik, khususnya Islam dan Kristen di India, maka seharusnya sejarah harus membuktikan bahwa tidak ada konsep bhakti yang serupa yang berkembang di luar India sebelum atau dalam kurun waktu yang sama dengan masa masuknya Islam dan Kristen di India. Tetapi kenyataannya konsep bhakti dan khususnya pemujaan kepada Krishna ternyata sudah berkembang pesat di Indonesia setidaknya tepat pada saat Islam dan Kristen mulai masuk ke India. Kenyataan ini dapat kita lihat dari berbagai macam karya sastra dan artefak peninggalan bangsa Indonesia.
Pada kekawin Ramayana sarga XXVI, irama jagaddhita disebutkan; “saksat manmatha sila sang raghusutamenuhi wisaya dharma ring sarat ngka Ramayana bhadrawadanira mengha mawangi rumeseo teke hati Sang Yogiswara sista sang sujana suddha manahira huwus mace sira byaktawasucapanta ring julungadhomuka pinaka nimittaning lepas”. Berdasarkan kutipan ini kita dapat mengetahui bahwa dikatakan penulis kekawin Ramayana versi bahasa jawa kuno adalah Empu Yogiswara yang memiliki kepribadian sempurna. Tahun penulisannya ditunjukkan dengan Candra Sangkala: sista (6) Sujana (1) Suddha (0) Manah (1), sehingga menjadi 1016 Saka atau tahun 1094 Masehi. Dalam kekawin Ramayana ini dengan sangat jelas menunjukkan Mpu Yogiswara melakukan pemujaan bhakti kepada Sri Rama sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini salah satunya ditunjukkan dengan salah satu sloka kekawinnya yang menyebutkan: “dharma lawan arthottama kama nyang tiga yekawas ya temunta sestining ambek byakta katemwa Sang Raghuputrawas sira karsa, Dharma (kebaikan), artha (kekayaan) dan kama (kepuasan indriya), ketiga ini pasti anda dapatkan, segala keinginan akan menjadi kenyataan jikalau anda menyembah Sri Rama (Raghuputra)”. Dalam sargah-sargah yang lain juga terdapat setidaknya 25 sloka pujian para Rsi kepada Sri Rama yang mengagungkan Beliau sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Sloka-sloka tersebut tercantum dalam Sargah XXI, sloka 125-148 Kekawin Ramayana.
Kekawin Mahabharata merupakan kekawin yang tidak kalah populernya dengan kekawin Ramayana. Hanya saja sayangnya penulis kekawin Mahabharata dalam bahasa Jawa kuno tidak begitu jelas tercantum dalam kekawin itu sendiri. Yang disebutkan hanya waktu penulisan yang bertepatan dengan masa kekuasaan Raja Dharmawangsa Teguh Ananta Wikramottunggadewa pada tahun 991 – 1007 Masehi. Dikatakan bahwa beliaulah yang memerintahkan para Rakawi menyalin kitab Mahabharata aslinya ke dalam bahasa Jawa kuno. Disamping itu, pada masa pemerintahan Raja Dharmawangsa Teguh juga disusun kekawin Uttara Kanda, Arjuna Wijaya, Astikasraya, Parthayana/Subhadra Wiwaha, Bharata Yuddha, Rama Kanda, Hari Sraya, Hari Wijaya dan Krsnandhaka. “……sira ta Sri Dharmawangsa Teguh Ananta Wikrama ngraranira umilwa manggalaning mangjawakna Byasamata…….mwang parampara karengo tekeng anagatakala”. Sungguh suci perintah Dharmawangsa – “mangjawakna Bhyasamata” – “tulisan-tulisan, wejangan, buah pikiran Bhagavan Vyasa diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa kuno. “parampara karengo tekeng anagatakala” – disebarluaskan secara turun-temurun dari yang berhak kepada yang lain (parampara). Ternyata pada saat itu sistem Parampara (garis perguruan) sebagaimana yang ditegaskan untuk bisa menguasai Veda dengan benar masih terpelihara dengan baik. Pada salah satu penggalan kekawin yang mengisahkan perang Bharata, disebutkan; “Sajna haji, kadi ling patik haji nguni, tar keneng upalaksana kamahatnya I Sang Pandawa, apan hana Maharaja Krsna ri sira, maharaja Krsna ngarania, saksat Wisnumurti, wenang salaka jagat Wyapaka, sidha gawe wigraha. Icca nira ngkana ktang Tri Lokya Mandala, mwang manahakna. Sira humyang ing Bhur Bhwah Svah. Sira summing ing catur Yuga. Paramarthanya, sira wasitwa pramana ring sarwwajanma, ndya ta margga Sang Pandava tan lewiha?”. Disini dikatakan bahwa kebesaran dan kehebatan Pandawa tidak dapat diperkirakan. Ini disebabkan karena Sri Krishna ada di pihak mereka. Krishna sejatinya adalah Visnu Murti. Beliau meresap dan menguasai seluruh alam semesta dan mampu mencerai-beraikan ala mini. Tenaga Maya Beliau-lah yang mengerjakan semua ini. Atas kehendak Beliau Tri Lokya Mandala terwujud dan inilah pendapat Udyoga Parva. Krishna adalah Hyang atas Bhur Bhuvah Svah dan Beliau adalah penguasa roh setiap mahluk. Dalam 48 B diuraikan ratap tangis Drupadi sehingga keluarlah kata-kata: “Trahanam Pundarikaksah, tatan hana saranasrayaning hulun waneh, tabeda sangke Parameswara”. Parama berarti tertinggi, Iswara berarti pengendali sehingga arti penggalan ini adalah Krishna merupakan pengendali tertinggi. Trahanam Pundarikaksah artinya O Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa Sri Krishna yang mata-Nya bagaikan bunga padma, mohon melindungi hambamu yang rendah ini. Dalam lampiran 53 A dikatakan bahwa dewi Kunti juga menyebutkan hal yang sama. Beliau mengagungkan Sri Krishna sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Dan masih banyak lagi penggalan-penggalan kekawin Mahabharata yang mengarahkan pembacanya untuk senantiasa ingat dan menumbuhkan cinta bhakti yang murni kepada Sri Krishna, Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa.
Mpu Panuluh adalah salah satu penulis berbagai macam kesusastraan Jawa Kuno pada masa Raja Jayabaya. Salah satu karya beliau yang terkenal adalah kekawin Hariwangsa. Dalam kekawin tersebut beliau mengatakan bahwa tujuan beliau menulis kekawin tersebut adalah untuk mempersembahkan sujud bhakti di bawah kaki padma Sri Krishna (puspanjalya ri jong Janardana juga). “tan sangke wihikan mara nghulun apan manggeh kaciryan tiwas puspanjalya ri jong janardana juga nghing don iki tan waneh hetunnya Hariwangsaparwa wangunen tuten lalangwakena cihna ning winuruk wuruk tekap ira sri lung lango ring lango, Bukanlah disebabkan hamba merasa mampu melakukan tugas ini, sesungguhnya hamba bodoh sekali. Tujuan hamba tiada lain adalah untuk berbhakti mempersembahkan bunga hanya di bawah kaki Janardana. Oleh karena itu hamba mengarang cerita Hari Wangsa yang sangat menarik. Sesungguhnya ada yang hamba anggap guru, beliau sudah ahli dalam hal mengarang”.
Dalam kekawin Bomantaka diawali dengan pujaan atas Sang Hyang manobhu, Dewa Kama agar beliau berkenan menjiwai karangan tersebut. Dilanjutkan pujian kepada Sri Visnu dan Sang Hyang Basuki yang dikatakan perwujudan dari Tuhan Yang Maha Esa sendiri, Sri Krishna dan Baladewa. Dalam kekawin ini inti yang ingin disampaikan adalah perihal Sri Krishna membinasahkan raksasa Bhoma, perusuh Tri Bhuwana dan perusak Dharma. Sehingga setelah terbunuhnya raksasa Bhoma, para dewa secara bergiliran datang memberikan sujud sembah kepada Sri Krishna dengan berbagai macam doa-doa pujiannya. Pada penggalan cerita pembangunan istana Dvaravati dalam kekawin ini disebutkan juga mantra pujian penyembahan kepada Sri Bhagavan (Krishna) yang dikatakan sebagai Bhagavan Vesnava, raja para yogi dan hanya karena karunia diri-Nya para yogi bisa mencapai kesempurnaan. Krishna-lah yang senantiasa distanakan dalam hati setiap orang. “Om Om Sadnya Sang Nrpati kunang ike Sang hulu siddha yogi, mangken sampun katon byakta ring dadi Bhagawan Wesnawa Sri Narendra, Sangkweh Sang Siddha Yogiswara kita sarananyeki sthananaken mungwing swacitta”.
Setelah Sri Krishna membunuh raksasa Bhoma, semua dewa bergiliran datang menyembah dan mengagungkan Sri Krisna sebagai sumber segala ciptaan, pemelihara dan pelebur alam material
Disamping berbagai macam kekawin yang tersebar luas di Indonesia, secara mengejutkan kekawin Niti Sastra yang diperkirakan ditulis oleh Dang Hyang Dwijendra / Nirartha yang selama ini lebih dikenal sebagai seorang pendeta Siva ternyata dalam kekawin tersebut mengagung-agungkan pemujaan kepada Sri Hari sebagai yang tertinggi dan pengendali semua dewa. Niti Sastra yang asli ditulis sekitar 2300 tahun yang lalu oleh seorang politisi hebat bernama Kautilya/Chanakya Pandit/Visnu Gupta. Beliau sangat terkenal karena keahliannya dalam ilmu politik melalui tulisan berbahasa sansekertanya serta nasehat praktis yang diberikan kepada Raja Candra Gupta Maurya dalam mengendalikan pemerintahan. Meski tidak dikutip secara total, kitab Jawa kuno yang mengutip beberapa sloka-sloka aslinya dalam bahasa Sansekerta sangat menarik untuk dibaca. Kebanyakan orang beranggapan bahwa Niti Sastra adalah sebuah kitab ilmu kepemimpinan, namun sejatinya kitab ini lebih mengarah kepada kepemimpinan pada diri sendiri agar memiliki budi pekerti luhur dan bijaksana dalam mencari kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari. Pada pengantar kekawin Niti Sastra dituliskan; “Sembahninghulun ing Bhatara Hari sarwajhatmabhuh nityasa sang tanseng hrdayanta tikta tulisangke supratisthe namer, ring wahyastuti sembahninghulun I jong Sang Hyang Sahasrangsuman, dadya prakreta Niti Sastra hiniket lambing winakteng praja, Sembah hamba di bawah kaki padma Tuhan Yang Maha Esa Sri Hari, jiwa seluruh alam semesta beserta semua mahluknya. Anda yang begitu merasuki batin hamba sekarang akan hamba ikat, hamba stananakan dan hamba pelihara. Secara pujaan nyata hamba sujud kepada Sang Hyang Sahasrangsuman. Hamba menyusun karangan Niti Sastra dalam wujud kekawin untuk menyebarkannya kepada masyarakat”.
Dari secuil kutipan karya sastra leluhur kita tersebut, sudah memperlihatkan cukup bukti bahwa penyembahan dengan jalan cinta bhakti kepada Sri Krishna, Sri Rama, Sri Hari, Narayana dan ribuan nama-nama Beliau yang lainnya sudah ada dan berkembang di luar India bahkan sebelum masuknya penjajah Islam dan Kristen ke India yang dikatakan menjadi roda penggerak evolusi Hindu. Apa lagi dengan tuduhan penuhanan Sri Krishna yang dikatakan baru terjadi sejak pergerakan ISKCON oleh Srila Prabhupada pada tahun 70-an. Hal itu sama sekali tidak benar. Leluhur bangsa Indonesia sejak awal mereka mengenal Hindu sudah terbisa dengan melakukan penyembahan kepada Sri Krishna dan Sri Rama sebagaimana yang dilakukan oleh gerakan Hare Krishna dewasa ini di seluruh dunia.
Om tat sat
Assalamu’alaikum.
Tidak bisakah umat hindu menyembah TUHAN sbg dzat tunggal yg walaupun memiliki 99 asma agung namun tetap merupakan SATU KESATUAN WUJUD. Dng demikian antara umat hindu satu dng lainnya tidak menyembah expansi Tuhan yg sesuai selera nafsu avidya.
D.a.n,,, apakah ada kewajiban memvisualkan wujud Tuhan dlm bentuk materi.
Maha Suci Allah dari apa2 yg mereka sangka. Wassalam.
DjianCuk….
Jenengmu sopo le…. ojo sok ngerti kon…DjuanCUK…. sing jaremu 1 wujud 1 wujud, kon ae sing ora ngerti,kon urusi agamamu dewe, jarene bajumu bajumu, bajuku bajuku
ancene ra ikhlas ko Djiancuk….
@samaranji
Maksud bpk, memaksa org lain bisa mengenal Beliau dg 1 cara yg sama. Gitukah? Saya rasa kembali keesensian/keberadaan Veda itu sendiri? Apakah veda diperuntukkan suatu kelompok yg bernalar sama, atau veda diperuntukkan bagi semua makluk yg berpikir. Itu saja…
Ada kok org Hindu yg tanpa media apapun…itu raja yoga. Apakah raja yoga adl jln yg tertinggi dari yoga2 lainnya. Saya rasa tidak juga… tergantung yg menjalani salah 1 yoga itu.
@samaranji
Tidak bisakah umat hindu menyembah TUHAN sbg dzat tunggal ?
koment
apakah pikiran anda bisa anda stop untuk memikirkan satu objek saja?
seperti itulah Veda memberikan kebebasan kepada umatnya. sudah jelas dikatakan dalam kitab suci menyembah Tuhan kembali ke Tuhan. menyembah Dewa kembali Ke dewa menyembah leluhur kembali keluluhur. hal ini sudah diperingatkan dalam kitab suci.
kalo Tuhan menunjukan kemahakuasaanya dengan menunjukan 1000 nama dalam Veda, apakah salah umatnya menyembah salah satu nama beliau. ya tentu tidak bro…. asalkan tunduk hati menyembah beliau sesuai dengan artikel Hari nama Cintamani di web ini (silakan disimak) semua akan sampe pada belau.
kalopun ada umatnya yang memperdebatkan bukan berarti bermusuhan dalam tradisi Weda perdebatan itu sudah biasa bro… untuk mencari kebenaran. walaupun ada 1000 yang mengatakan api itu dingin janganlah kau percaya carilah sejatinya.
kalo anda mengatakan umatnya salah.. hal ini saya pernah diskusikan pada bro ardhani. komennya bro ardhani katanya itu khan penafsiran umatnya. lihat dyulu ajaranya dong ada yang salh ga ? (ada bagusnya anda baca koment bro ardani bro)kalo menurut anda bagaimana ya
apakah ada kewajiban memvisualkan wujud Tuhan dlm bentuk materi ? maaf ada visualisasi itu anda temukan dimana brbo… apah yang anda maksud arca? komen ini sudah banyak dibahas dlam artikel “arca” ya bro…
kalo pertanyaan saya akan kembali kenapa anda menyembah kabah ?
kalo anda merennung jawaban dari kami akan hampir mirip dengan anda. bukan menjiplak jawaban broo..,tradisi Veda sudah ada dari jaman dulu.
salam damai
@bagus : nice..
@Samaranji : PEKOK..
Assalamu’alaikum.
@ dazal
tulung didelok artikel nduwur mbah !!! Opo kuwi maksude “penjajah islam” ??? Sopo sing djiancuk ? Sopo sebenere sing ra ikhlas ?
@ adi wira
emang bisa dikata bahwa raja yoga adlh jalan tertinggi dan mendpt legitimate oleh bhagavad gita 11.53
“bentuk yg sedang engkau lihat dng MATA ROHANIMU tidak dpt dimengerti hanya dng mempelajari veda, melakukan pertapaan yg serius, melalui kedermawanan maupun sembahyang. BUKAN dng cara2 ini seseorang dpt melihat AKU dlm bentukKU yg sebenarnya.”
=> mafhum mukholafah nya, JIKA dng cara2 tsb diatas saja (belajar veda, bertapa, dermawan, sembahyang) BELUM bisa menunjang utk “melihat” wujud TUHAN yg sejati, LALU apa namanya utk orang2 yg berani melukis/ meng arca kan TUHAN ?
@ bagus
JIKA ka’bah bli anggap sm dng arca, maka tolong tunjukkan adakah di rumah2 muslim ada arca ka’bah yg dijadikan altar utk sembahyang ? TIDAK.
Dng islam umat hindu masih bisa mengagungkan Sri Krisnha, dengan islam umat budha masih bisa memuliakan Shidarta, dng islam umat kristen tetap bisa mencintai Nabi Isa. Tapi INGAT mencintai, memuliakan, mengagungkan bukan berarti boleh menuhankan apalagi memvisualkan dlm bentuk lukisan ato arca.
Wassalam.
@Samaranji…..
Klo hal itu (memvisualisasikan perwujudn Tuhan) diijinkan OlehNya…maka apa tetep anda akan mengecamnya??? 😀
Tapi Syukurlah ,Anda sbg wakil Islam yg mengatakan Krisna,Buda,Rama,dll ternyata jg mash bernilai malah diagungkan. Pertahankan itu pak…
buat bro @ngarayana
saya jadi bingung anda penganut ajaran Waisnava apa Hare Kresna? bisakah anda menjelaskam konsep ajaran Waisnava dan konsep ajaran Hare Kresna?mohon maaf sebelumnya..
Assalamu’alaikum.
@ adi wira
“kalo hal itu diijinkan….,,, maka apa tetep anda akan mengecamnya ???”
aw,,,aw,,,aw jadi emang TIDAK ADA ijin memvisualkan kan !!! Silahkan cari, dan apakah kitab Aikhanasagama bersumber dari Krisnha ?.
Dlm Veda tidak ada ijin visualisasi (lukisan ato arca), dlm Al-Qur’an ada larangan akan hal tsb. Subhanallah,,, sumber qt sama Allah Subhanahu Tabaroka Wata’ala, islam mengajak kalian utk kembali pd veda yg sesungguhnya.
Wassalam.
@Samaranji…..
JIKA ka’bah bli anggap sm dng arca, maka tolong tunjukkan adakah
di rumah2 muslim ada arca ka’bah yg dijadikan altar utk sembahyang ? TIDAK.
Dng islam umat hindu masih bisa mengagungkan Sri Krisnha, dengan islam umat budha masih bisa memuliakan Shidarta, dng islam umat kristen tetap bisa mencintai Nabi Isa. Tapi INGAT mencintai, memuliakan, mengagungkan bukan berarti boleh menuhankan apalagi memvisualkan dlm bentuk lukisan ato arca.
KOMENT
senang diskusi denga anda broo
apasih esnsi dengan adanya kabah ? brooo. pembuatan arca itu dituntun kitab suci itu hanya bertujuannya untuk memfokuskan / memusatkan umatnya untuk memuja belau. kalo di lihat dari siafat tuhan maha adil maka kalo ada distu tempat yang bisa dibilang sebagai pemersatu umat seperti islam (kabah) dan maaf bro kalo salah tolong dikoreksi. apakah ditempat lain anugrah itu tidak ada dimana namanya keadilan? mohon penjelasannya
apakah tidak boleh dibagi anugrah itu keberbagai tempat ditempat umatnya itulah Veda beliau maha adil maka siapapun boleh memvisualisasikan dalam bentuk arca asalkan sesuai kitab suci bro
konsep mengenal Tuhan dalam Veda itu ada 3 bro…
1. tidak berwujud
2. berwujud
3. meresapi segalanya
awatara / Tuhan secara pibadi turun kedunia merupakan bentuk wujud dari belau. Sebelum belau turun telah diterangkan dalam kitab suci bahwa belau berkenan turun kedunia apabila kejahatan merajalela atas kebenaran. Seprti apa wujud belau dan ciri2nya seprti apa serta kesaktian yang terhingga yang tidak bisa ditiru oleh ciptaanya ditunjukan kepada hambanya sebagai saksi kehadiran belau. pada saat dunia kiamat belau akan turun sebagai kaki awatara hal itupun diterangkan sebelum kejadian bro…
Salam
ralat maksudnya tidak terhingga
tolong ingat peringatan Tuhan dalam Bhagavadgita
Sloka 18.67
Pengetahuan yang rahasia ini tidak pernah boleh dijelaskan kepada
orang yang tidak bertapa, tidak setia, dan tidak menekuni bhakti
ataupun kepada orang yang iri kepada-Ku.
penjelasan:
……Krsna sudah menjelaskan dalam Bhagavad-gita bahwa Krsna
adalah Yang Mahakuasa dan tiada sesuatupun yang lebih tinggi ataupun sejajar dengan Krsna. Ada banyak orang yang iri hati kepada Krsna. Orang seperti itu hendaknya jangan diberitahu tentang Bhagavad-gita, sebab mereka tidak dapat mengerti. Orang yang tidak percaya tidak mungkin mengerti tentang Bhagavad-gita dan Krsna. Hendaknya seseorang janganlah mencoba menafsirkan Bhagavad-gita tanpa mengerti tentang Krsna dari kekuasaan seorang penyembah murni.
Assalamu’alaikum.
@ bagus
umat muslim percaya bhw ka’bah sudah ada sejak jaman manusia prtama yakni nabi adam as, para mufasir (pentafsir al-qur’an yg kredibel) dan mayoritas umat muslim percaya bhw nabi adam alaihissalam diturunkan di india dan mendirikan ka’bah sbg rumah TUHAN (mohon jng dangkal menganggap Tuhan ada di dalamnya, sy yakin anda bisa memahami makna “rumah” dng pendekatan spiritual) itulah mengapa veda teruji keluasannya dalam memahami mikrokosmos dan makrokosmos, krn emang itu bersumber dr Tuhan. Hanya saja generasi selanjutnya mengalami pendistorsian (situs resmi PHDI membagi veda dlm 4 masa penyusunan, salah satunya masa brahmana dimana lbh menekankan aspek ritual/ upacara yajna). Dan nabi ibrahim as disebut a-brahma(na) krn menentang ritual2 tsb yg mulai menyimpang dari nash aslinya. JADI ka’bah emang pusat makrokosmos bro,,, dan jika bli iri dengki thdp pemilihan lokasi ini dng berlindung dlm tameng “mana keadilan TUHAN ?” berarti bli mempertanyakan lillaNYA, lillahita’ala.
@ sarvakaranam
apakah itu artinya veda eksklusif ? TIDAK.
Penjelasan bli malah membuka peluang bhw hindu ajaran DOGMATIS.
>>> Mohon rekan2 mempelajari veda dng metode parampara dan samphradaya (maap kalo sy salah menulis ejaan). Jangan terlalu mengagungkan logika, jadikan logika HANYA sarana utk lebih mengenal dan mendekatkan diri padaNYA.
Smoga brmanfaat.
Wassalam.
@ Sarvakaranam
Kenapa Tuhan lebih menuntut rasa percaya tanpa pernah mau terlebih dahulu membuktikan keberadaan-Nya??? Orang bisa mengerti bukan karena percaya atau tidak, tetapi karena kemauannya utk mengetahui secara lebih mendalam suatu hal yg dipelajari, serta penjelasan yg disampaikan oleh guru maupun pd teks mudah utk dipahami.
@ mas samaranji
mayoritas umat muslim percaya bhw nabi adam alaihissalam diturunkan di india dan mendirikan ka’bah sbg rumah TUHAN (mohon jng dangkal menganggap Tuhan ada di dalamnya, sy yakin anda bisa memahami makna “rumah” dng pendekatan spiritual) itulah mengapa veda teruji keluasannya dalam memahami mikrokosmos dan makrokosmos, krn emang itu bersumber dr Tuhan. Hanya saja generasi selanjutnya mengalami pendistorsian (situs resmi PHDI membagi veda dlm 4 masa penyusunan, salah satunya masa brahmana dimana lbh menekankan aspek ritual/ upacara yajna). Dan nabi ibrahim as disebut
koment
maaf mas saya tertarik dengan ulasan mas.mas mau membahas apa ya kok ulasan mas agak aneh mohon disimak lagi. mohon diperjelas supaya tidak salah pengertian dari ulasannya maklum saya masih belajar.
maaf mas apakah nabi adam adalah manusia pertama kayaknya banyak sekali dibahas diweb ini kalo gak salah nama artikelnya nabi aadam bukan manusia pertama.menurut mas bagaimana ?
Assalamu’alaikum.
@ rudi
terima kasih,,,
terus terang sy bersimpati dan amat menghargai orang2 yg merasa “saya masih belajar” dan itu membuat qt memiliki persamaan. “guru” sy sering berpesan : orang pandai akan selalu belajar, namun ketika ia merasa pandai dan tak mau belajar maka saat itulah ia bodoh.
Sy menemukan blog ini dari blog sederhana “vedasastra” dan dari mereka qt bisa belajar mjd tuan rumah yg baik.
Mengenai ka’bah…
Rumah Tuhan ini sudah ada sejak “manu”sia pertama diturunkan ke bumi, yakni nabi adam as. Namun sebelum nabi adam as pun sudah ada kehidupan di bumi yang dihuni “banul jan”. Dalam salah satu kitab tafsir al-qur’an yakni tafsir jalalain (sy mengaji kitab ini pd seorang “guru” yg insyaallah sanadnya menyambung hingga Baginda Rasulullah SAW) menybtkn bhw nabi adam as diturunkan di india (jng mmbyangkan tanah hindia sprti sekarang, bisa jadi apa yg dimaksud “bharata” yg trdiri dr bebrapa kerajaan adalah peradaban atlantis yg legendaris, yg mmbntang dari paparan sunda hingga tanah hindustan. M.u.n.g.k.i.n pd waktu jaman es hanya wilayah bharata inilah yg bisa dihuni manusia utk mengembangkan peradaban dng veda sbg panduan hidup yg dianugerahkan TUHAN pd nabi adam sbg khalifah fil ardh, dan ka’bah dibangun nabi adam as utk dijadikan rumah tmpt pusat peribadatan).
Hingga trjadilah banjir air bah nabi nuh as yg menybbkan peradaban atlantis lenyap, azab ini mungkin jg akibat konflik bharatayuda yg dahsyat. D,,a,,n,, ka’bah mnjd hilang tanpa jejak dan terlupakan, nabi ibrahim as menemukan dan membangun kembali.
Melihat sejarah hindu dari site resmi PHDI yg membagi perkmbangan hindu dlm 4 masa, masa veda, masa brahmana, masa upanishad, dan masa budha. MAKA sangat mungkin nabi ibrahim hidup dimasa brahmana, sehinga disebut a-brahma(na), tidak brahmana. Artinya nabi ibrahim merevisi ritual peribadatan para brahmana waktu itu utk kembali pd veda.
J.a.d.i ka’bah emang sudah ditetapkan olehNYA sbg pusat “rumah” TUHAN dan lokasinya mungkin dulu masih trmasuk dari pradaban atlantis/ bharata itu.
Yakinlah bhw qt digariskan brbeda agar qt saling mengenal dan saling mengingatkan utk kembali padaNYA.
Ya Allah,,, pengetahuan hanya milikMU. Ridhoilah agar pengetahuan ini mnjdi sarana utk lebih mengenal dan mendekatkan diri padaMU.
Wassalam.
@ samaranji
senang disukusi dengan anda banyak pengetahuan yang berbeda disampaikan disni sebagai penambah wawasan. dari pendapat anda banyak sekali kataa mungkin yang menyebabkan interpretasi yang berbeda. jadi saya agar ragu harus menanggapi bagaimana karena akan berujung debat kusir… karena banak senjata mungkin. kalo menurut aanda manusia pertama adalah nabi adam dilain kata anda mengatakan ada kehidupan manusia sebelumnya nabi adaam seperti maahaberata. sebelum mahabrata juga jaamaan ramayana lo broo. nah lo..aapaa ini artinya mengakui kaloo nabi adam bukan manusia pertama?
kata anda “sangat mungkin nabi ibrahim hidup dimasa brahmana, sehinga disebut a-brahma(na), tidak brahmana. Artinya nabi ibrahim merevisi ritual peribadatan para brahmana waktu itu utk kembali pd veda.”
koment
ini banyak dibahas diartikel konplik timur tengah berawal dari perang mahabrata ? silakan simak dulu brooo ya biar gak baanyak kata mungkin … hehehe (becanda broo biar gak serius.)
kata anda “JADI ka’bah emang pusat makrokosmos bro,,, dan jika bli iri dengki thdp pemilihan lokasi ini dng berlindung dlm tameng “mana keadilan TUHAN ?” berarti bli mempertanyakan lillaNYA, lillahita’ala.”
koment
bro kita berbicara sepritual jadi iri itu sudah di delete ya… tetapi kita kedepankan logika untuk mencari kebenaran sejati…
salam
@samaranji
Senang diskusi dengan anda bro.. banyak hal yang berbeda yg disampaikan.
Ada yang aneh dalam koment anda. Satu sisi anda mengatakan nabi adam manusia pertama. Satu sisi sebelumnya ada jaman mahaberata. Sebelumnya juga ada jaman ramayana bro… so dengan begini apakah anda mengatakan nabi adam bukan manusia pertama ? bro.. ”Veda dianugrahkan pada nabi adam ?” mimpi kali ya… hehehe.
Veda diturunkan sebelum jaman mahaberata bro…
Brahmana = orang yang menjalankan ajaran Veda. kalo aa-brahmana anda bisa simak diartikel konflik timur tengah berawal dari mahabrata? Diartikel di web ini (maaf saya kutifkan ) untuk kemungkinan pandangan yang lain bro… dan takutnyaa anda tidak sempat baca hehehe.
”Sri Krishna yang mengetahui kelakuan bejat Aswatama tersebut langsung berteriak pada Aswatama. Sri Krishna mengingatkan bahwa Aswatama yang bertabiat buruk dan berperilaku ceroboh tidak akan berhasil memutus keturunan Pandawa. Sri Krishna yang merupakan Tuhan Yang Maha Esa sendiri akan menghidupkan janin yang telah terbakar oleh senjata Brahmastra tersebut. Aswatama dikutuk untuk tetap mengembara dan merana dalam kepedihan, tanpa rasa cinta, kekerasan yang tiada habisnya sebagai akibat dari kejahatannya sampai akhir Kali Yuga ke daerah Barat dimana di daerah tersebut terdapat banyak kuda. Sri Krishna juga memerintahkan permata berharga yang bersinar terang di kening Aswatama yang membuatnya tidak memiliki rasa takut terhadap segala jenis senjata, penyakit, para dewa, asura dan juga manusia dilepaskan dan digantikan dengan sebuah luka yang akan membuat Aswatama menjadi sangat menderita. Dengan kesadaran sendiri akhirnya Aswatama mencongkel permata berharga tersebut, menyerahkannya seraya memohon kepada Sri Krishna agar mencabut kutukan tersebut. Sri Krishna kembali menjelaskan bahwa hal tersebut bukanlah kutukan, tetapi akibat dari penyalahgunaan kesaktian, perbuatan jahat, bejat dan kecerobohan dari Aswatama sendiri. Aswatamapun akhirnya harus mengembara ke Barat, yaitu ke daerah Timur Tengah guna menjalani hukumannya.
Beberapa kalangan memperkirakan bahwa Aswatama yang merupakan seorang Kesatria Brahmana yang kehilangan kebrahmanaannya akibat kutukan tersebut mendapat panggilan baru sebagai seorang yang bukan Brahmana. Dalam bahasa Sansekerta kata bukan atau tidak disebut sebagai “A” sehingga otomatis panggilannya menjadi “Abrahmana”. Apakah kata “Abrahmana” ini akhirnya mengalami perubahan ejaan menjadi “Abraham” yang merupakan asal muasal ketiga agama rumpun Semitik? Apakah itu artinya ada kaitan yang sangat erat antara kutukan Tuhan Yang Maha Esa Sri Krishna dengan kekerasan, kepedihan dan penderitaan berkepanjangan yang terjadi di daerah Timur Tangah? Bukankah sebagian penganut agama Abrahamik juga meyakini bahwa kekerasan yang berlangsung di sana hanya akan berakhir pada akhir jaman?”
Baagaimaana pendapat anda ?
Koment anda ? JADI ka’bah emang pusat makrokosmos bro,,, dan jika bli iri dengki thdp pemilihan lokasi ini dng berlindung dlm tameng “mana keadilan TUHAN ?” berarti bli mempertanyakan lillaNYA, lillahita’ala.
Koment
Bro kita ini berdiskusi spiritual jadi maaf kalo iri dan dengki sudah saya delete… tatapi kita cari dengan logika kebenaran sejati. Karena pendapat saya agama harusnya bisa diuji dengan logika bukan hanya sekedar dogma. Maaf anda belum menjawab dimana letak ke maha adilan yang kuasa ?
Salam damai bro
@samaranji
Senang diskusi dengan anda bro.. banyak hal yang berbeda yg disampaikan saya sangat menghargai pendapat anda.
Ada yang aneh dalam koment anda. Satu sisi anda mengatakan nabi adam manusia pertama. Satu sisi sebelumnya nabi adam ada jaman mahaberata. Sebelumnya mahaberata juga ada jaman ramayana bro… so dengan begini apakah anda mengatakan nabi adam bukan manusia pertama ? bro.. ”Veda dianugrahkan pada nabi adam ?” mimpi kali ya… hehehe.
Veda diturunkan sebelum jaman mahaberata bro…
Brahmana = orang yang menjalankan ajaran Veda. kalo a-brahmana orang yang dikutuk karena tidak menjalankan ajaran Veda simak diartikel konflik timur tengah berawal dari mahabrata? Diartikel di web ini (maaf saya kutifkan ) untuk kemungkinan lain yang disampaikan anda bro… dan takutnyaa anda tidak sempat membacanya hehehe.
”Sri Krishna yang mengetahui kelakuan bejat Aswatama tersebut langsung berteriak pada Aswatama. Sri Krishna mengingatkan bahwa Aswatama yang bertabiat buruk dan berperilaku ceroboh tidak akan berhasil memutus keturunan Pandawa. Sri Krishna yang merupakan Tuhan Yang Maha Esa sendiri akan menghidupkan janin yang telah terbakar oleh senjata Brahmastra tersebut. Aswatama dikutuk untuk tetap mengembara dan merana dalam kepedihan, tanpa rasa cinta, kekerasan yang tiada habisnya sebagai akibat dari kejahatannya sampai akhir Kali Yuga ke daerah Barat dimana di daerah tersebut terdapat banyak kuda. Sri Krishna juga memerintahkan permata berharga yang bersinar terang di kening Aswatama yang membuatnya tidak memiliki rasa takut terhadap segala jenis senjata, penyakit, para dewa, asura dan juga manusia dilepaskan dan digantikan dengan sebuah luka yang akan membuat Aswatama menjadi sangat menderita. Dengan kesadaran sendiri akhirnya Aswatama mencongkel permata berharga tersebut, menyerahkannya seraya memohon kepada Sri Krishna agar mencabut kutukan tersebut. Sri Krishna kembali menjelaskan bahwa hal tersebut bukanlah kutukan, tetapi akibat dari penyalahgunaan kesaktian, perbuatan jahat, bejat dan kecerobohan dari Aswatama sendiri. Aswatamapun akhirnya harus mengembara ke Barat, yaitu ke daerah Timur Tengah guna menjalani hukumannya.
Beberapa kalangan memperkirakan bahwa Aswatama yang merupakan seorang Kesatria Brahmana yang kehilangan kebrahmanaannya akibat kutukan tersebut mendapat panggilan baru sebagai seorang yang bukan Brahmana. Dalam bahasa Sansekerta kata bukan atau tidak disebut sebagai “A” sehingga otomatis panggilannya menjadi “Abrahmana”. Apakah kata “Abrahmana” ini akhirnya mengalami perubahan ejaan menjadi “Abraham” yang merupakan asal muasal ketiga agama rumpun Semitik? Apakah itu artinya ada kaitan yang sangat erat antara kutukan Tuhan Yang Maha Esa Sri Krishna dengan kekerasan, kepedihan dan penderitaan berkepanjangan yang terjadi di daerah Timur Tangah? Bukankah sebagian penganut agama Abrahamik juga meyakini bahwa kekerasan yang berlangsung di sana hanya akan berakhir pada akhir jaman?”
Baagaimaana pendapat anda ?
Koment anda ? JADI ka’bah emang pusat makrokosmos bro,,, dan jika bli iri dengki thdp pemilihan lokasi ini dng berlindung dlm tameng “mana keadilan TUHAN ?” berarti bli mempertanyakan lillaNYA, lillahita’ala.
Koment
Bro kita ini berdiskusi spiritual jadi maaf kalo iri dan dengki sudah saya delete… tatapi kita cari dengan logika kebenaran sejati. Karena pendapat saya agama harusnya bisa diuji dengan logika bukan hanya sekedar dogma. Maaf anda belum menjawab dimana letak ke maha adilan yang kuasa ?
Salam damai ya bro…
semoga kita semua dalam lindungan Tuhan yang Maha Kuasa
@ mas samaranji
saya tertarik akan koment2nya, ada beberapa kejanggalan tetapi tidak masalah khan pendapat masing2.
Satu sisi anda mengatakan nabi adam manusia pertama. Satu sisi sebelumnya nabi adam ada jaman mahaberata. Sebelumnya mahaberata juga ada jaman ramayana. so dengan begini apakah anda mengatakan nabi adam bukan manusia pertama ? ”Veda dianugrahkan pada nabi adam ?”
Veda diturunkan sebelum jaman mahaberata mas..
Brahmana = orang yang menjalankan ajaran Veda. kalo a-brahmana adalah orang yang dikutuk karena tidak menjalankan ajaran Veda. anda bisa simak diartikel konflik timur tengah berawal dari mahabrata? Diartikel di web ini (maaf saya kutifkan mas ) untuk kemungkinan pendapat yang lain dan takutnyaa anda tidak sempat membaca hehehe. ini penggalannya
”Sri Krishna yang mengetahui kelakuan bejat Aswatama tersebut langsung berteriak pada Aswatama. Sri Krishna mengingatkan bahwa Aswatama yang bertabiat buruk dan berperilaku ceroboh tidak akan berhasil memutus keturunan Pandawa. Sri Krishna yang merupakan Tuhan Yang Maha Esa sendiri akan menghidupkan janin yang telah terbakar oleh senjata Brahmastra tersebut. Aswatama dikutuk untuk tetap mengembara dan merana dalam kepedihan, tanpa rasa cinta, kekerasan yang tiada habisnya sebagai akibat dari kejahatannya sampai akhir Kali Yuga ke daerah Barat dimana di daerah tersebut terdapat banyak kuda. Sri Krishna juga memerintahkan permata berharga yang bersinar terang di kening Aswatama yang membuatnya tidak memiliki rasa takut terhadap segala jenis senjata, penyakit, para dewa, asura dan juga manusia dilepaskan dan digantikan dengan sebuah luka yang akan membuat Aswatama menjadi sangat menderita. Dengan kesadaran sendiri akhirnya Aswatama mencongkel permata berharga tersebut, menyerahkannya seraya memohon kepada Sri Krishna agar mencabut kutukan tersebut. Sri Krishna kembali menjelaskan bahwa hal tersebut bukanlah kutukan, tetapi akibat dari penyalahgunaan kesaktian, perbuatan jahat, bejat dan kecerobohan dari Aswatama sendiri. Aswatamapun akhirnya harus mengembara ke Barat, yaitu ke daerah Timur Tengah guna menjalani hukumannya.
Beberapa kalangan memperkirakan bahwa Aswatama yang merupakan seorang Kesatria Brahmana yang kehilangan kebrahmanaannya akibat kutukan tersebut mendapat panggilan baru sebagai seorang yang bukan Brahmana. Dalam bahasa Sansekerta kata bukan atau tidak disebut sebagai “A” sehingga otomatis panggilannya menjadi “Abrahmana”. Apakah kata “Abrahmana” ini akhirnya mengalami perubahan ejaan menjadi “Abraham” yang merupakan asal muasal ketiga agama rumpun Semitik? Apakah itu artinya ada kaitan yang sangat erat antara kutukan Tuhan Yang Maha Esa Sri Krishna dengan kekerasan, kepedihan dan penderitaan berkepanjangan yang terjadi di daerah Timur Tangah? Bukankah sebagian penganut agama Abrahamik juga meyakini bahwa kekerasan yang berlangsung di sana hanya akan berakhir pada akhir jaman?”
Baagaimaana pendapat anda ?
Koment anda diatas juga ada? JADI ka’bah emang pusat makrokosmos bro,,, dan jika bli iri dengki thdp pemilihan lokasi ini dng berlindung dlm tameng “mana keadilan TUHAN ?” berarti bli mempertanyakan lillaNYA, lillahita’ala.
Koment
mas anda membicarakan umatnya atau kitabnya ? disini khan berdiskusi spiritual jadi kayaknya kata iri dan dengki sudah harus didelete… tatapi ada bagusnya saring dengan logika .. Karena pendapat saya agama harusnya bisa diuji dengan logika bukan hanya sekedar dogma. Maaf anda kayaknya belum menjawab dimana letak ke maha adilan yang kuasa ? menurut pendapat anda bagaimana ?
salam
nice artikel
@samaranji
sebentar lagi lebaran selamat lebaran ya bro… semoga amal ibadah anda. diterima Tuhan. Senang diskusi dengan anda bro.. banyak hal yang berbeda yg disampaikan anda.
Ada yang aneh dalam koment anda. Satu sisi anda mengatakan nabi adam manusia pertama. Satu sisi sebelumnya nabi adam ada jaman mahaberata. Sebelumnya mahaberata juga ada jaman ramayana bro… so dengan begini apakah anda mengatakan nabi adam bukan manusia pertama ? bro.. ”Veda dianugrahkan pada nabi adam ?”
Veda diturunkan sebelum jaman mahaberata bro…
Brahmana = orang yang menjalankan ajaran Veda. kalo a-brahmana anda bisa orang yang dikutuk karena tidak menjalan ajaran Veda dan kemungkinan yang lain silakan simak diartikel konflik timur tengah berawal dari mahabrata? Diartikel di web ini (maaf saya kutifkan ) untuk kemungkinan yang lain bro… dan takutnyaa anda tidak sempat membaca hehehe.
”Sri Krishna yang mengetahui kelakuan bejat Aswatama tersebut langsung berteriak pada Aswatama. Sri Krishna mengingatkan bahwa Aswatama yang bertabiat buruk dan berperilaku ceroboh tidak akan berhasil memutus keturunan Pandawa. Sri Krishna yang merupakan Tuhan Yang Maha Esa sendiri akan menghidupkan janin yang telah terbakar oleh senjata Brahmastra tersebut. Aswatama dikutuk untuk tetap mengembara dan merana dalam kepedihan, tanpa rasa cinta, kekerasan yang tiada habisnya sebagai akibat dari kejahatannya sampai akhir Kali Yuga ke daerah Barat dimana di daerah tersebut terdapat banyak kuda. Sri Krishna juga memerintahkan permata berharga yang bersinar terang di kening Aswatama yang membuatnya tidak memiliki rasa takut terhadap segala jenis senjata, penyakit, para dewa, asura dan juga manusia dilepaskan dan digantikan dengan sebuah luka yang akan membuat Aswatama menjadi sangat menderita. Dengan kesadaran sendiri akhirnya Aswatama mencongkel permata berharga tersebut, menyerahkannya seraya memohon kepada Sri Krishna agar mencabut kutukan tersebut. Sri Krishna kembali menjelaskan bahwa hal tersebut bukanlah kutukan, tetapi akibat dari penyalahgunaan kesaktian, perbuatan jahat, bejat dan kecerobohan dari Aswatama sendiri. Aswatamapun akhirnya harus mengembara ke Barat, yaitu ke daerah Timur Tengah guna menjalani hukumannya.
Beberapa kalangan memperkirakan bahwa Aswatama yang merupakan seorang Kesatria Brahmana yang kehilangan kebrahmanaannya akibat kutukan tersebut mendapat panggilan baru sebagai seorang yang bukan Brahmana. Dalam bahasa Sansekerta kata bukan atau tidak disebut sebagai “A” sehingga otomatis panggilannya menjadi “Abrahmana”. Apakah kata “Abrahmana” ini akhirnya mengalami perubahan ejaan menjadi “Abraham” yang merupakan asal muasal ketiga agama rumpun Semitik? Apakah itu artinya ada kaitan yang sangat erat antara kutukan Tuhan Yang Maha Esa Sri Krishna dengan kekerasan, kepedihan dan penderitaan berkepanjangan yang terjadi di daerah Timur Tangah? Bukankah sebagian penganut agama Abrahamik juga meyakini bahwa kekerasan yang berlangsung di sana hanya akan berakhir pada akhir jaman?”
Baagaimaana pendapat anda bro ?
Koment anda ? JADI ka’bah emang pusat makrokosmos bro,,, dan jika bli iri dengki thdp pemilihan lokasi ini dng berlindung dlm tameng “mana keadilan TUHAN ?” berarti bli mempertanyakan lillaNYA, lillahita’ala.
Koment
Bro kita ini berdiskusi umatnya atau agamanya ? kita ini diskusi spiritual jadi maaf kalo iri dan dengki sudah saya delete… tatapi kita cari dengan logika kebenaran sejati. Karena pendapat saya agama harusnya bisa diuji dengan logika bukan hanya sekedar dogma. Maaf anda belum menjawab dimana letak ke maha adilan Hyang Kuasa ?
Salam damai bro
Assalamu’alaikum.
@ bagus
terimakasih ucapannya…
Ada baiknya bli membaca share sy di blog vedasastra, sblm koment disini sy pun insyaallah sudah baca2 bebrapa postingan di blog ini termasuk ttg “konflik timteng berawal dari bharatayuda” beserta diskusi2 panjang bli ngarayana, bli adi wira dkk versus sist ardhani.
Justru setelah baca2 itulah yg mmbuat sy mmberanikan diri brkomentar. Ttg korelasi ant kisah aswatama dng nabi ibrahim as, admin sendiri mengakui bhw postingan yg ngebahas hal tsb baru sebatas HIPOTESA, jadi bolehkan sy mengemukakan hipotesa “kronologis perkemb agama” sbgmana ulasan sy di atas.
Adapun nabi adam as sebagai “manu”sia pertama, bukan brrti sebagai makhluq prtama penghuni bumi. Dlm al-qur’an hanya disbtkan “banul jan” adlh penghuni bumi sebelumnya yg senang berbuat kerusakan, siapa “banul jan ?” m.u.n.g.k.i.n bangsa jin, bangsa jin yg mencapai spiritual tinggi ini pula yg mungkin disebut sbg dewa2. Wallahu’alam bisshowab.
JIKA menurut hipotesa kalian nabi ibrahim as adalah a-brahma, MAKA boleh dong sy berhipotesa bhw kata abraham berasal dari a-brahma(na). Skali lagi,,, boleh kan sy berhipotesa juga, dan silahkan baca hipotesa sy di atas ttg awal dibangunnya “rumah” TUHAN.
Tentan “keadilan” ? Analoginya begini,,, seorang ayah memberi uang saku dng nominal berbeda pd masing2 anaknya, yang masih TK dikasih 2ribu, yang SMP 5ribu, yg kuliah 10rb. Apakah sang ayah TIDAK ADIL karena ga kasih jatah yg sama ?, apakah SAMA RATA menjadi standar keadilan ?
Standar “adil” bagi masing2 orang berbeda, akuilah bhw akal manusia terkadang blm bisa meraih hikmah dari ke Maha Adil an Tuhan. Tanah arab mndapat anugerah dijadikan sbg arah kiblat, di india mndpat anugerah sbg pusat ilmu pengetahuan tertua, indonesia memiliki sumber daya alam terkaya di dunia. Alangkah indahnya jika qt saling mengisi, melengkapi dan mengingatkan.
Kata kuncinya adalah p.r.a.s.a.n.g.k.a,,, syukuri hidup dng phositive thinking, jangan mudah berburuk sangka bahkan pd TUHAN sekalipun.
Smoga bermanfaat.
Wassalam.
Assalamu’alaikum.
Ada yg lupa : menurut hipotesa sy, kisah ramayana dan mahabaratha itu trjadi jauh SETELAH nabi adam as dianugerahi pengetahuan veda, yakni sesudah anak cucu nabi adam as membangun peradaban atlantis.
Tak ada hubungan antara aswatama dng nabi ibrahim, yg memenuhi kriteria sosok aswatama (kutukan kematian yg ditangguhkan, memiliki mata di dahi) dalam keyakinan islam adalah dajjal. Siapa dajjal ? (silahkan googling dulu, sy merekomendasi buku karya ‘ulama mesir muhammad isa daud)
Mohon maap, utk sementara sy pamit dulu, maklum di akhir bulan ramadhan setiap muslim brharap meraih ridhoNYA lewat malam lailatul qodar.
Terimakasih admin n staf bersama rekan2 yg udah menerima dan menyambut sy dng sabar.
Wassalam.
@ samaranji
senang diskusi dengan anda,bro… terima kasih telah memberikan pandangan berbeda. karena anda menjalankan ibadah yang sangat penting jadi diskusi ini sepakat kita lanjutkan setelah lebaran ya…
semoga ibadah anda diterima Hyang Kuasa.
salam
Salam bro samaranji….
selamat merayakan Idul Fitri ya…..
enak diajak diskusi tampaknya…ngikutin dulu….nanti tanya2 lagi…..
semoga pengetahuan suci datang dari segala penjuru……
semoga semua makhluk berbahagia……
@Samaranji
salam kenal,
diskusi anda sangat menarik, tapi sayang penuh dengan hipotesa.
hipotesa itu sendiri sebenernya adalah spekulasi pikiran yang ingin membenarkan hal yang belum tentu benar.
cara yang terbaik untuk mengerti sesuatu yaitu dengan mendengar dari otoritas yg benar, jika anda ingin belajar tentang kehidupan spiritual jadilah seperti anak2 yang polos menerima apa adanya.
tapi selalu ingat dengarkan dari otoritas yang benar.
sedikit pertanyaan : apakah ada kisah ramayan atau mahabarata dalam kitab anda?
salam damai…
@ lokanatha
Bagaimana cara menilai suatu otoritas itu benar atau tidak???
@ Herwitz
otoritas yang benar salah satunya adalah
tidak berasal dari tafsiran atau pendapat sang otoritas pribadi
sang otoritas hanya mengatakan “saya hanya menyampaikan apa yang pernah diajarkan guru saya”
jadi seperti itu turun temurun dari jaman antah berantah ajaran itu tetap sama
tidak ada perubahan, tafsiran, pendapat pribadi, dsb
AS IT IS (ASLI)
@samaranji
itu semua kan kisah anda, sudut pandang anda, pendapat anda.
kalau itu terus digunakan untuk beradu pendapat dengan yang lain ya ga cocok2. lha wong yang lain beragama tidak sama dengan anda.
siapa yang bilang agama anda paling bener? orang2 dari agama anda
siapa yang bilang agama hindu paling bener? ya orang2 hindu.
anda menganggap arca salah, itu menurut anda. saya menjawab dengan sudut pandang saya tentu tidak bisa anda terima. coba anda bayangkan fungsi ka’bah dan arca itu sama. bedanya:
arca dan sejenisnya bisa diwujudkan di setiap rumah, karena memang bukan tempatnya dan bukan arcanya yang dipentingkan. artinya hindu tidak harus ke india memuja arca yang asli. kan tuhan ada dimana2. tuhan bukan milik suatu negara. tuhan juga bukan milik yang kaya yang bisa naik pesawat pergi ke negara2 yang dianggap suci. Indonesia itu suci, rumah kita suci, arca yang kita buatpun jika yang dipuja tuhan pasti jadi suci!
kalau masih menganggap hindu fanatik sama wujud2 arcanya, balik lagi: kalau huruf2 suci anda diinjak2 marah tidak? tempat ibadah anda dirusak marah tidak? memang tuhan anda itu tulisan? memang tuhan anda itu tempat suci? apakah anda berpendapat kalau orang merusak tempat suci anda berarti menghina tuhan anda? berarti anda memuliakan tempat suci kan? sebagai personifikasi kedekatan anda dengan tuhan, walau memang tuhan bisa dipuja dimana saja. begitulah arca bagi kami.
begitu juga tulisan suci. tuhan yang tak berwujud, tak terhingga, tak terjangkau, tapi kenapa ada namanya? kenapa ada tulisannya? bagi kita itu tidak masalah, bagaimana kita kita bisa memuliakan tuhan kalau Ia tidak menjadikan DiriNya bernama? bagi kami wujudNya pun seperti itu. Tuhan bisa menamai DiriNya, apa sulitnya bagi tuhan mewujudkan DiriNya?? seperti itulah arca bisa saya jelaskan.
Assalamu’alaikum.
Mohon ijin berkunjung lagi broo,,,
@ bagus : makasih atas do’anya
@ dino : makasih pengertiannya
@ lokanantha : salam kenal juga
@ sutha : senang rasanya berjumpa lagi dng bli.
Bismillahirrahmanirrahiim.
>>> hal di atas adlh benar kisah sy, sudut pandang sy, hipotesa sy. Hal ini agar ada keseimbangan, agar hipotesa tdk menjadi monopoli kalian.
>>> “otoritas yg benar” akan semakin tampak relatif jika tdk bijak dlm memandang perbedaan.
>>> manusia pertama, tentu bukan makhluq pertama.
>>> kisah mahabaratha n ramayana tentu tdk dijelaskan dlm al-qur’an, al-qur’an hanya menjelaskan adanya nabi2 setelah nabi adam as yg menerima suhuf2 (lembaran2) suci yg selalu mengandung nilai2 yg sama, mengESAkan TUHAN dan mengajak brbuat kebajikan.
>>> “rumah tuhan” adalah rumah sbg TEMPAT MEMUJA TUHAN, dan ka’bah adlh tempat ibadah pertama itu. Jadi artikel “ka’bah adalah kuil hindu” justru menguatkan hipotesa sy.
>>> Anggapan bhw “Tuhan berada di dlm rumah itu” MUNCUL JIKA qt trlalu berani menganggap Tuhan sama dng makhluq ciptaan. JADI umat islam tdk akan terjebak pd anggapan sprti itu.
>>> ” jangan memaksa n membatasi kuasa TUHAN” untuk TIDAK menjelma jadi manusia, untuk TIDAK BISA muncul dlm bentuk arca !!!,,, alasan ini sering disampaikan rekan2 utk org2 yg tidak percaya konsep penjelmaan.
MAKA dng alasan yg sama, ” jangan memaksa dan membatasi kuasa TUHAN” utk menuruti kemauan manusia, menjelma dan mewujud jd arca !!! Emang TUHAN tuh siapa qt ? koq maksa2 agar bisa menjelma jadi manusia.
>>> untuk mengetahui siapa sebenarnya yg memaksa kehendak TUHAN (apakah yg pro ato yg kontra konsep avatara) ada baiknya qt perlu mengkaji kitab suci masing2.
Al-qur’an jelas tidak mengenal konsep TUHAN MENJELMA.
Bagaimana dng Bhagavad Gita ?
Sblmnya sy mohon ijin utk mengutip sloka2 dalam BG.
Sloka berikut sering dijadikan dasar konsep penjelmaan,
BG.9.11
Orang bodoh mengejek diriKU bila AKU menurun dalam bentuk seperti manusia (titik). Mereka tidak mengenal sifat rohaniKU sebagai TUHAN YME yg berkuasa atas segala sesuatu yg ada.
Hal ini sangat kontradiktif dng sloka SEBELUMNYA yg konteksnya masih dlm satu bab. Coba simak,,,
BG.9.4
AKU berada di mana2 di seluruh alam semesta dalam bentukKU yg TIDAK BERWUJUD. Semua makhluq hidup berada dalam diriKU, tetapi AKU TIDAK BERADA di dalam mereka.
Dengan demikian BG.9.11 tidak akan bertentangan dng BG.9.4 jika redaksionalnya begini,,,
BG.9.11
Orang bodoh mengejek diriKU (titik). Bila AKU menurun dalam bentuk seperti manusia mereka tidak mengenal sifat rohaniKU sebagai TUHAN YME yg berkuasa atas segala sesuatu yg ada.
Agama sy mengajarkan bhw sebelum mempelajari al-qur’an SETIDAKNYA sudah menguasai nahwu-sharaf, mantiq-balaghah (tata bhs arab), ‘ulumul qur’an (mmbahas huruf, makhroj, tanda baca dll) asbabun nuzul (sebab2 turunnya ayat). Dng demikian TIDAK INSTAN dlm mengenal Tuhan. Saat memegang dan menyalin ato menuliskan kembali ayat2 AQ pun ada keharusan menjaga kesucian (berwudhu) dulu.
M-a-k-a mohon maap jika dirasa saya sudah lancang mengutip BG tanpa tahu adab/ tata caranya. Trimakasih.
Wassalam.
@ mas samaranji
kutipan anda
”
BG.9.11
Orang bodoh mengejek diriKU bila AKU menurun dalam bentuk seperti manusia (titik). Mereka tidak mengenal sifat rohaniKU sebagai TUHAN YME yg berkuasa atas segala sesuatu yg ada.
Hal ini sangat kontradiktif dng sloka SEBELUMNYA yg konteksnya masih dlm satu bab. Coba simak,,,
BG.9.4
AKU berada di mana2 di seluruh alam semesta dalam bentukKU yg TIDAK BERWUJUD. Semua makhluq hidup berada dalam diriKU, tetapi AKU TIDAK BERADA di dalam mereka. ”
saya
senang ngeliat mas lagi. baru balik dari mudik mas ?
kedua seloka diatas menandakan kagungan Hyang Kuasa mas. seprti halnya 3 aspek Tuhan yang diajarkan didalam Veda. untuk memenuhi umatnya yang mempunyai kualitas tingkatan spritual / pemahaman agama yang berbeda.
seprti yang pernah saya kutip. ini saya kutipkan lagi.
Veda menjelaskan bahwa Tuhan memiliki tiga aspek utama, yaitu
1. Paramatman (Yang ada di mana-mana dan meresapi ciptaannya),
2. Bhagavan (Tuhan yang berwujud pribadi) dan
3. Brahman (Tuhan yang tidak berwujud/Nirguna)
sebagaimana disinggung dalam Bhagavad Gita bab 12.
Jika anda tertarik dengan aspek Tuhan yang ada di mana-mana dan selalu menyertai diri anda dalam diri anda, maka anda dapat memuja aspek Paramatman. Jika anda tertarik dengan Tuhan yang berwujud pribadi, maka silahkan memuja Avatara-avatara Tuhan, namun jika anda lebih interest kepada kekosongan dan aspek Tuhan yang tidak berwujud, silahkan memuja Tuhan dalam Aspek Brahman
jika anda hanya berasumsi hanya meemuja aspek Tuhan dengan tidak berwujud maka anda akan menjadikan seloka seprti kata
anda
jika redaksionalnya begini,,,
BG.9.11
Orang bodoh mengejek diriKU (titik). Bila AKU menurun dalam bentuk seperti manusia mereka tidak mengenal sifat rohaniKU sebagai TUHAN YME yg berkuasa atas segala sesuatu yg ada.
demikian lah Hindu memberikan kebebasan sama umatnya sekaligus menunjukan kepada umatnya tidak ada yng tidak mungkin didunia ini.
salam
© Pak Samaranji
Memang ada beberapa juga umat Hindu yang ragu tentang ada tidahnya anjuran atau ajaran bersembahyang dengan arca. Tapi, ini dibenarkan kok oleh Tuhan sendiri. Hindu mengenal 9 cara bhakti (Nawa Diwa Bhakti) dan salah satunya adalah sembahyang dengan arca seperti tercantum dalam sloka berikut:
Navadhiva Bhakti Bhagavata Purana 7.5.23, sebagai berikut:
sravanam kirtanam visnoh
smaranam pada sevanam
arcanam vandanam dasyam
sakhyam atma nivedanam
(Mendengar nama dan kebesaran Kepribadian Tuhan YME, memuji kebesaran Tuhan, ingat pada Tuhan, melayani kaki Tuhan, bersembahyang kepada arca, bersujud kepada Tuhan, bertindak sebagai hamba Tuhan, menjadi sahabat dengan Tuhan, menyerahkan diri sepenuhnya pada Tuhan)
Sebelumnya maaf kalau sloka ini sudah dicantumkan, saya tidak tahu soalnya terlalu banyak komen di sini.
Oiya lupa, tentang komentar yang berikut:
Namanya juga beda agama Pak, jadi jelas beda ajarannya. Hindu jelas mengajarkan tentang arca jadi pemeluk agama lain tidak berhak mengklaim bahwa ajaran agama bapak yang tidak memperbolehkan konsep arca harus diakui penganut Veda.
Sama halnya, dalam Hindu membunuh sapi adalah dosa besar, sedangkan dalam agama bapak mengizinkan pembantaian sapi setiap tahun. Jadi, kami tidak berhak mengklaim bahwa agama bapak tidak boleh mengizinkan pembunuhan sapi.
Hindu mengajarkan balas budi, kita sudah memperoleh susu sapi bahkan sejak bayi hingga dewasa. Kemudian mengkonsumsi dagingnya ini berarti manusia sungguh tidak tahu balas budi. Pepatah modern bilang: dikasi hati minta jantung (dikasi susu minta daging).
@samaranji
Welcome back bro. ni saya mau menanggapi.
About sloka bhagawad gita, pada ayat 9.11 anda seharusnya mengingat juga (sebelum anda menafsirkan sendiri) bahwa yang bersabda itu adalah Krishna, Avatara itu sendiri.
Maaf, tetapi proses turunnya kitab Al Qur’an tentu berbeda dengan Bhagavad Gita(disini tidak ada yang baik/ buruk). Kalau dalam Al Qur’an Nabi adalah perantara penyampaian wahyu Tuhan, sedangkan dalam Gita, Krishna sendirilah yang berbicara, karena kuasanya sebagai Avatar, yakni Tuhan itu sendiri.
Kalaupun anda memaksakan penafsiran versi anda pada sloka tersebut, bagaimana dengan sloka lain?
Bhagavad-gita 4.6
4.6 Walaupun Aku tidak dilahirkan dan badan rohani-Ku tidak pernah merosot, dan walaupun Aku penguasa semua makhluk hidup, Aku masih muncul pada setiap jaman dalam bentuk rohani-Ku yang asli.
Bhagavad-gita 4.7
4.7 Kapan pun dan di mana pun pelaksanaan dharma merosot dan hal-hal yang bertentangan dengan dharma merajalela-pada waktu itulah Aku sendiri menjelma, Wahai putera keluarga Bharata.
Bhagavad-gita 4.8
4.8 Untuk menyelamatkan orang saleh, membinasakan orang jahat dan untuk menegakkan kembali prinsip-prinsip dharma, Aku sendiri muncul pada setiap jaman.
masih banyak lagi, kalau kurang, minta ijin buka2 buku dulu, saya kurang hapal nomer2 sloka.
Dalam beberapa hal agama kita memang terdapat beberapa perbedaan yang tidak mungkin disatukan. tetapi orang yang bijaksana pasti bisa menemukan dengan caranya sendiri, kesamaan antara semua agama itu.
Masalah arca misalnya, kenapa susah sekali menerima konsepnya seperti Ka’Bah? apakah harus dilihat berbeda? padahal cara perlakuannya sama persis! kalau seperti apa kita memandang arca/ka’bah, itu kan pandangan masing2. kalau saya sendiri tidak berani berpendapat arca itu apa/bagaimana, apalagi tentang ka’bah. tentu saya tidak lebih pintar dari umat islam tentang ka’bah. yang bisa saya lihat, perlakuan arca/ka’bah itu sama.
demikian tanggapan saya mohon ditanggapi balik, kalau ada salah2 persepsi, itu hanya salah pemahaman saya, bukan umat Hindu keseluruhan.
Jangan lupa kalau pada masa nabi musa, agama-agama yang mengaku dirinya agama langit masih membenarkan pemujaan kepada patung. Waktu itu masih ada penghormatan kepada sapi dengan membuat patung sapi. Hanya saja seiring berjalannya waktu, prosesi pemujaan yang sebelumnya hanya mempersembahkan air, buah-buahan dan wewangian dirubah menjadi persembahan minuman keras. Para masyarakat malahan meminum sisa persembahan miras yang memabukkan tersebut. Dan seiring pendistorsian jaman, malahan mereka melakukn prosesi pemujaan yang selalu diiringi dengan proses mabuk-mabukan di tempat suci.
Mengetahui kejadian ini, Musa yang sedang bertapa di puncak gunung akhirnya turun gunung dan memberikan sabda bahwa tidak diperbolehkan lagi melakukan pemujaan dengan media patung dan memerintahkan semua patung dihancurkan
@sutha
ralat
“About sloka bhagawad gita, pada ayat 9.11 anda seharusnya mengingat juga (sebelum anda menafsirkan sendiri) bahwa yang bersabda itu adalah Krishna, Avatara itu sendiri.”(sutha)
magsudnya :
dengan mengingat bahwa sloka itu diucapkan oleh Sri Krishna, Avatar( bentuk manusia Tuhan ) maka akan sedikit tidak masuk akal tafsiran anda yang mengatakan:
“Orang bodoh mengejek diriKU (titik). Bila AKU menurun dalam bentuk seperti manusia mereka tidak mengenal sifat rohaniKU sebagai TUHAN YME yg berkuasa atas segala sesuatu yg ada.”(samaranji)
lha wong buktinya yang mengucapkan itu tuhan berwujud itu sendiri..
maka dari itu di atas juga saya sampaikan juga:
“Maaf, tetapi proses turunnya kitab Al Qur’an tentu berbeda dengan Bhagavad Gita(disini tidak ada yang baik/ buruk). Kalau dalam Al Qur’an Nabi adalah perantara penyampaian wahyu Tuhan, sedangkan dalam Gita, Krishna sendirilah yang berbicara, karena kuasanya sebagai Avatar, yakni Tuhan itu sendiri.”
ini untuk menjawab jikalau anda beranggapan krishna itu sama seperti Nabi saat mewahyukan bhagavad gita
semoga dipahami
atah sri-krsna-namadi
na bhaved grahyam indriyaih
sevonmukhe hi jihvadau
svayam eva sphuraty adah
“Tidak ada yang dapat mampu mengerti sifat-sifat rohani dari nama, bentuk, sifat dan kegiatan Sri Krishna dengan menggunakan indria-indria yang dicemari oleh hal-hal material, Hanya ketika seseorang secara rohani menjadi sibuk dalam pelayanan bhakti kepada Tuhan, maka nama, bentuk, sifat dan kegiatan Beliau yang rohani sepenuhnya diungkapkan kepadanya”.
(PADMA PURANA)
Dengan menggunakan indria-indria yang tidak sempurna kita tidak bisa berspekulasi tentang kesempurnaan tertinggi
Assalamu’alaikum.
@ bagus : terimakasih, emang baru balik dari mudik neh,,, eh, ika dan susi siapa yach ? Koq gaya bahasanya sama dng bli ?
>>> 3 aspek Tuhan ada dalam veda ?
Veda yg mana ? Liat koment2 disini, kyknya rekan2 hindu sendiri masih bingung mana yg bisa disebut veda apalagi saya, mohon penjelasannya.
>>> aspek “paramatman” TIDAK SESUAI dng BG.9.4 (mohon perhatikan kata yg sy tulis dng huruf kapital AKU TIDAK BERADA)
>>> aspek “bhagavan” mnjadi benar HANYA dng dasar satu sloka aja, yakni BG.9.11. D-a-n sloka ini TIDAK SESUAI dng esensi KESELURUHAN bab. Kesalahan redaksional itulah yg m.u.n.g.k.i.n menyebabkan jadi saling kontradiksi. (sekedar informasi, alhamdulillah sebagian umat islam mempelajari
ilmu tajwid yg concern pd setiap huruf, tanda baca, dll agar tidak terjerumus pada “lahnul jaali” kesalahan berat yg dapat merubah makna).
>>> aspek “brahman” menjadi SESUAI dng Bhagavad Githa JIKA maknanya BUKAN nirguna/ tidak berwujud. Tuhan itu BERWUJUD namun wujudnya tidak menyerupai apapun yg qt kenal, tidak sama dng ciptaan.
JADI,,, utk sementara mohon dijelaskan kitab veda itu yg mana ajah ? Bagaimana metode penyusunannya ? Sudah ada kesepakatan kah diantara umat hindu untk mendefinisikan apa itu VEDA ?
Wassalam.
Assalamu’alaikum.
@ kanda rama : apakah bli sama dng rama putra yg ada di blog vedasastra ?
Navadhiva Bhakti Bhagavata Purana ?
Apakah itu bagian dari veda ? Sruti apa Smarti ? Atoo… TAFSIRAN dari bhagavata purana ? Apa makna angka indeks 7.5.23 ? Jika 7 (bab), 5 (sloka), 23 APA ?
Truss terjemahan itu terjemahan kata per kata ato terjemahan bebasnya ?
Mohon diperjelas, diskusi akan nyaman jika disertai pengetahuan.
Wassalam.
Assalamu’alaikum.
@ sutha : eh mas dari sulawesi ya ? Gimana rencana bikin blognya, smoga sukses.
>>> hufth,,, ka’bah “rumah Tuhan” tentu berbeda dng arca, itu hanya TEMPAT MEMUJA TUHAN, ato kalian kenal dng kuil/ pura.
>>> pada BG.4.6 yang mas sebutkan, mohon perhatikan kata TIDAK DILAHIRKAN dan BADAN ROHANI-KU (tentu beda dng badan jasmani bukan ?). Hal ini BUKTI bahwa “penjelmaan” itu nonsense !!! Sekali lagi mohon pelajari scr MENYELURUH.
Jika perlu mari qt belajar juga bahasa aselinya, sanksekerta. Agar “as it is” terjaga.
Wassalam.
Assalamu’alaikum.
Ijinkan sy berkesimpulan,
>>> Sri Krisna adalah benar avatara JIKA qt artikan sbg “utusan” Tuhan, Arjuna adalah sahabat sang nabi, sedangkan rsi vyasa adalah generasi tabi’in (murid dari sahabat nabi) ato mungkin tabi’it tabi’in (murid dari murid sahabat nabi). Wallahua’lam.
>>> berikut ini sloka-sloka SINDIRAN dari SRI KRISHNA (mohon ijin lagi mengutip BG. )
BG.9.23 orang yg menjadi penyembah dewa2 lain dan menyembah dewa itu dengan kepercayaan sebenarnya hanya menyembahKU, TETAPI mereka berbuat demikian dng cara yg KELIRU, wahai putera Kunti.
BG.9.25 orang yg menyembah dewa2 akan dilahirkan diantara para dewa, orang yg menyembah leluhur akan pergi ke leluhur, orang yg menyembah hantu dan roh halus akan dilahirkan di tengah2 makhluq seperti itu, dan orang yang menyembahKU akan hidup bersamaKU.
Dengan TERBANTAHnya konsep penjelmaan oleh sloka2 SEBELUMnya, maka sloka tsb di atas adalah firman TUHAN yg disampaikan lewat sabda Sri Krishna.
Dng kata lain itu sbg SINDIRAN, kultur masyarakat agraris bila ingin menolak sesuatu biasa dng sindiran/ sanepan (jawa). Dan ini dipertegas saat TUHAN ber’avatar’ (turun lewat firman) di belahan bumi arab yg kulturnya nomaden, maka sindiran itu menjadi PENOLAKAN TEGAS.
Demikian dulu kesimpulan sementara sy, kurang lebihnya MOHON MAAP.
.
.
.
Ijinkan sy bertanya,,,
1. Bagaimana kedudukan bhagavad githa dlm susunan kitab suci veda ?
2. Siapakah penyusun bhagavad githa ?
2. Apa hubungan antara sri krishna, arjuna dan rsi vyasa ?
Hal ini penting diketahui agar qt TIDAK INSTAN dalam memandang segalan sesuatu. Smoga TUHAN membimbing qt dalam menuntut ilmu.
Epilog : sesuatu yg disampaikan dng hati insyaallah akan sampai ke hati.
Wassalam.
©
Benar sekali Pak itu saya sesuai undangan bapak saya datang kemari.
Saya ulangi slokanya:
Navadhiva Bhakti Bhagavata Purana 7.5.23, sebagai berikut:
sravanam kirtanam visnoh
smaranam pada sevanam
ARCANAM vandanam dasyam
sakhyam atma nivedanam
(Mendengar nama dan kebesaran Kepribadian Tuhan YME, memuji kebesaran Tuhan, ingat pada Tuhan, melayani kaki Tuhan, bersembahyang kepada arca, bersujud kepada Tuhan, bertindak sebagai hamba Tuhan, menjadi sahabat dengan Tuhan, menyerahkan diri sepenuhnya pada Tuhan)
Itu adalah terjemahan pasti dan dan diterjemahkan kata per kata, namun saya tidak menyimpan terjemahan kata per katanya. ARCANAM berasal dari urat kata arca yang artinya menyembah arca.
yang dilarang memuja tuhan dalam wujud apapun itu kayaknya orang-orang arab. jadi firman allah itu kayaknya cocok untuk orang-orang yang genetiknya arab.
yang penting semua cara-cara yang diajarkan oleh semua agama untuk memuja Tuhannya masing masing terbukti manjur berhasil guna. dapat dibuktikan dengan jelas apakah benar yang memuja dengan sesuai dengan alquran sudah dapat dibuktikan masuk surga. apakah para nabi, sahabatnya dan ummatnya dapat dibuktikan mencapai hasil yang dijanjikan. hal ini juga berlaku untuk agama yang lain. kalau tidak dapat dibuktikan nonsenlah semua firman atau yang katanya sabda dari sesuatu yang tidak jelas bentuk dan wujudnya itu. dan kita menjadi saling bermusuhan karena telah diadu domba oleh sabda atau firman dari sesuatu yang tidak jelas bentuk dan wujudnya itu.
@ samaranji
Bagus dan susi adalah saya mas. Terkadang saya komen dikantor daan dirumah jadi kalo memakai nama sama pas waktu koment pesannya nama sudah ada yang memakai. Jadi saya memakai nama berbeda. Terima kasih. Kalo ika ???? tidak tahu.
Apakah anda keberatan ?
Anda
>>> 3 aspek Tuhan ada dalam veda ?
Veda yg mana ? Liat koment2 disini, kyknya rekan2 hindu sendiri masih bingung mana yg bisa disebut veda apalagi saya, mohon penjelasannya.
>>> aspek “paramatman” TIDAK SESUAI dng BG.9.4 (mohon perhatikan kata yg sy tulis dng huruf kapital AKU TIDAK BERADA)
Bhagavad-gita 9.4
9.4 Aku berada di mana-mana di seluruh alam semesta dalam bentuk-Ku yang tidak terwujud. Semua makhluk hidup berada dalam diri-Ku, tetapi Aku tidak berada di dalam mereka.
Koment
Veda sangat luas bro.. ada bagusnya anda baca artikel ”pustaka suci weda” di web ini untuk mengetahui bahwa Bhagawad-Gita merupakan bagian dari Veda. Saya juga masih belajar bro kalopun saya kurang dalam menjelaskan masih banyak umat Sanatha Dharma yang lebih mengerti akan hal ini.
BG. 9 memang menjelaskan mengenai Tuhan dalam aspek tidak berwujud dan lebih mendetail disinggung bab 12. Tuhan dalam aspek tidak berwujud memang tidak terdapat dalam ciptanNya. Kelihatannya memang bertentangan karena sesungguhnya Aspek Tuhan sebagai Paramatman dan Brahman adalah masing masing berdiri sendiri tatapi Tuhan adalah tetap satu dan mempunyai kesadaran yang sama. baik Beliau sebagai Paramatman maupun sebagai Brahman.
Analogi
ketiga aspek tersebut sebagai “api”. Berbicara mengenai “api”, kita akan dihadapkan akan 3 hal… yaitu api itu sendiri yang berwujud dan dapat kita lihat sebagai Bhagavan, Panas dari api yang hanya dapat kita rasakan dan meresap ke dalam segala sesuatu sebagai Brahman dan cahaya dari api (foton) sayang menyebar ke segala penjuru yang dapat kita analogikan sebagai Paramatman. Panas dan pancaran foton cahaya tidak akan ada tanpa ada “api” tersebut…
Demikian juga Brahman, dan Paramatman tidak akan ada tanpa ada Bhagavan and berlaku kebalikannya.
Aspek Tuhan sebagai Paramatman lebih menekankan hubungaan Atman/roh dengan Paramatman sebagai pengendali Atman. pernah disinggung dalam artikel.Devolusi dan Evolusi, artikel mahluk hidup.. Silakan disimak ya broo..
Bhagavad Gita 15.15, sarvasya caham hrdi sannivisto mattah smrtir jnanam apohanam ca). Kedudukan Tuhan sebagai Paramatma, sang jiva, badan jasmani halus dan kasar beserta seluruh indriyanya, dapat digambarkan sebagai berikut.
Didalam badan jasmani sang jiva bersemayan di hati bersama Tuhan dalam aspek-Nya sebagai Paramatma (Bhagavad Gita 13.28, saman sarvesu bhutesu tisthantam paramesvarah. Bhagavad Gita 15.15, sarvasya caham hrdisan nivistah. Bhagavad Gita 13.18, hrdi sarvasya visthitah).
Didalam hati badan jasmani, sang jiva duduk sebagai pemudi kedaraan badan jasmani yang bergerak dibawah kendali Tuhan sesuai dengan reaksi (phala) perbuatan (karma) yang dilakukannya dalam masa penjelmaan sebelumnya dan sekarang (Bhagavad Gita 13.23, upadrastanumanta … paramatmeti capy uktah. Bhagavad Gita 18.61, hrd dese’rjuna tisthati bramayam sarva bhutani yantra rudhani mayaya).
Hanya dengan melakukan pelayanan bhakti kepada Tuhan, sang jiva mampu mengatasi dan membebaskan diri dari jerat maya yaitu Tri Guna dan mencapai kedudukan rohani brahma-abhuta (Bhagavad Gita 14.26, mam ca yo’vyabhicarena bhakti yogena sevate sa gunan samatityaitan brahma bhuyaya kalpate)
Beliau sudah dengan jelas menyatakan dalam Bhagavad Gita 15.15; “Aku bersemayam di dalam hati setiap makhluk, ingatan, pengetahuan, dan pelupaan berasal dari-Ku. Akulah yang harus diketahui dari segala veda; memang Akulah yang menyusun Vedanta, dan Akulah yang mengetahui veda“.
Pertanyaannya
bro kalau di Muslim bagaimana menjelaskan roh dengan Tuhannya apakah cukup dengan aspek Tuhan yang tidak berwujud. mohon penjeelasnnya ya broo…
anda
>>> aspek “bhagavan” mnjadi benar HANYA dng dasar satu sloka aja, yakni BG.9.11. D-a-n sloka ini TIDAK SESUAI dng esensi KESELURUHAN bab. Kesalahan redaksional itulah yg m.u.n.g.k.i.n menyebabkan jadi saling kontradiksi. (sekedar informasi, alhamdulillah sebagian umat islam mempelajari
ilmu tajwid yg concern pd setiap huruf, tanda baca, dll agar tidak terjerumus pada “lahnul jaali” kesalahan berat yg dapat merubah makna).
Koment
Apa ya broo…bagaimana dengan ini
(Bhagavad Gita 14.27)”. Tentunya arti sloka ini menyatakan bahwa posisi Bhagavan adalah lebih tinggi dari Brahman dan Krishna adalah Bhagavan / Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa itu sendiri.
Dan lebih lanjut akan kenyataan ini disebutkan dalam Bhagavata Purana 1.3.28; “krishna tu bhagavan svayam, Krishna adalah kepribadian Tuhan yang asli”
Karena Veda sangat luas mungkin teman umat sedharma yang lain bisa bantu.. (maklum bro..ilmu ssaya masih cetek)
sloka Brhad Aranyaka Upanisad 5.5.1, yang menyatakan; ”Purnasya purnam adaya purnam eva vasisyate”, oleh karena Tuhan adalah mutlak maha sempurna, meskipun segala sesuatu berasal dari diri-Nya, namun Beliau sendiri tetap lengkap sempurna”
3 aspek diatas meenunjukan kesempurnaaan Beliau
Pertanyaannya
bagaimana dengan di agama anda bro..mohon pejelasannya.(maaf sekalilagi saya sampaikan keinginan saya untuk belajar tidak lebih )
anda
JADI,,, utk sementara mohon dijelaskan kitab veda itu yg mana ajah ? Bagaimana metode penyusunannya ? Sudah ada kesepakatan kah diantara umat hindu untk mendefinisikan apa itu VEDA ?
Koment
Silakan baca artikel Kitab Suci Veda, lengkap disana
Salam damai
ralat daan maaaf
Pustakaa Suci Veda..
ralat dan maaf
Pustakaa Suci Veda..
@Bro Samaranji
ini hanya pemahaman saya saja ya mas. ga tau benernya brapa persen
Hindu pun menganggap arca itu seperti itu. seperti padmasana, artinya adalah “tempat duduk”. kadang orang dulu hanya membuat lingga/batu berundak, dari tanah atau dari batu. simbol horizontalitas, untuk pusat, agar bisa di kelilingi. ini karena manusia butuh simbolisme ( ada yang sedikit, ada yang banyak ). sama seperti tempat ibadah, ibadah bisa dilakukan dimana saja. tetapi tempat ibadah tetap perlu, untuk pemusatan kegiatan rohani. nah kalau di bali kan ada banten, jadi bantennya itu dipersembahkan ke mana? Tuhan kan ga makan? ya di taruh di dekat arca itu. abis itu makanan banten2 itu dimakan karena menurut kami sudah diberkati tuhan.
Orang yang sudah suci katanya “rumah tuhan”nya adalah hatinya. jadi dia tidak membutuhkan simbol apa2 lagi. kayak petapa2 di india sana mungkin, mas samaranji pernah lihat di tv? film mahabaratha gitu suka nonton ngga mas?
Bhg 4.6
“Walaupun Aku tidak dilahirkan dan ‘badan rohani-Ku’ tidak pernah merosot,”
menurut saya ini memang magsudnya berbeda dengan badan jasmani mas, yang saya ingin sampaikan adalh bait terakhirnya:
“Aku masih muncul pada setiap jaman dalam bentuk rohani-Ku yang asli.”
jadi penjelasannya (menurut saya) Tuhan itu memang tak dilahirkan dan tidak mati, tetapi tuhan bisa turun menjadi manusia/ binatang/ wujud lain untuk menegakkan darma dan menyelamatkan orang saleh (Bhg 4.7, Bhg4.8)
umat muslim menganjurkan untuk tidak mengutip hanya satu ayat, tetapi membaca juga ayt sebelum dan sesudahnya. mungkin itu juga bisa berlaku untuk Bhagavad Gita mas.
mas samaranji ini kok suka menebak2 identitas orang sih mas? jangan2 mas ini dosen?? ( dosen saya biasanya tau siapa yang ngabsenin temen ). analisanya dari apa aja mas? gaya bahasa? waktu komen? email asli? skenario(misalnya si B mendukung si A, jgn2 si B tu si A). soalnya saya juga suka menerka ID orang mas. tapi mas ga bisa deh nebak saya……………..hahahahahahahahahahaha……
Assalamu’alaikum.
@ kanda rama
senang melihat pengetahuan n kedewasaan bli,,,
kalo boleh tahu, makna angka indeks 7.5.23 itu apa y ?,
siapa penyusun navadhiva bhakti bhagavata purana itu ?
Makasih.
Wassalam.
Assalamu’alaikum.
@ bagus
tebakan identitas itu berdasar atas kesamaan isi dak kebijaksanaan penyampaian antara pemilik nama ika, susi dan bli sendiri. Selebihnya sy ga keberatan.
Islam membatasi kebinalan akal, logika adalah anugerah utk lebih mengenal n mendekatkan diri padaNYA.
“tafakkaru fi kholqillah, wa laa tafakkaru fi dzatillah” fikirkanlah tentang ciptaanNYA, jangan fikirkan ttg dzat/ entitas NYA.
=> kata “jangan” disini agar qt tidak terlalu larut dan berlebih2an, kemampuan manusia amat terbatas untuk memahami “wujud” TUHAN.
Bismillahirrahmaanirrahiim.
QS. albaqarah. 163, insyaallah kurang lebih artinya “dan Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Esa, tiada Tuhan selain Dia, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang”
QS. Asy Syura. 11, insyaallah kurang lebih artinya “Tiada suatu juga yang menyerupai-NYA, dan IA Maha Mendengar lagi Maha Melihat”
Sifat Tuhan ada 20 yg meliputi sifat jamal (keindahan) sifat jalal (kebesaran) dan sifat kamal (kesempurnaan). Ke-20 sifat ini ada dasarnya dalam al-qur’an al kariim yg bila sy tuliskan tentu menghabiskan space di sini.
Adapun 99 nama agung Allah terdapat dlm hadits diriwayatkan dari sahabat nabi abi hurairah (kitab shahih tirmidzi juz XIII halaman 37-42).
intinya,,,
LAISA KA MITSLIHI SYAI’UN, tiada yang menyerupaiNYA suatu apapun juga.
Namun,,,
pada masa setelah wafatnya Baginda Rasulullah SAW, awal abad ke-2 muncullah faham2 yg ganjil2, dimana sy yakin faham2 tsb juga pernah menyusup di setiap agama sebelum Islam.
>>> Mu’tazilah : menganggap al-qur’an (firman Tuhan) itu makhluq, faham ini lebih mengedepankan logika n filsafat dlm memahami ayat. Faham inilah yg mungkin mnjd embrio dari apa yg qt kenal islam liberal.
Mujasimah : faham yg menyerupakan Tuhan dng makhluq, ayat2 yg lafadznya “tangan tuhan” “kaki tuhan” “singgasana tuhan” “tuhan melihat dan mendengar” ditafsirkan secara literal shgg memunculkan anggapan bhw TUHAN wujudnya sprt makhluq yg qt kenal. Dan ini juga yg mungkin mnjd embrio bagi pemikiran islam literal.
Gunakan logika agar tidak terdogma, namun jangan terdogma oleh logika.
Demikian dulu bli, semoga bermanfa’at.
Wassalam.
Assalamu’alaikum.
@ sutha
mengenai tebakan identitas, nanti insyaallah sy ceritakan rahasianya.
Mau maghrib neh,,, see you.
Wassalam.
SEMUA AGAMA MENGATAKAN TUHAN ITU MAHA ………………………
JADI TUHAN ITU TAK TERBATAS
JADI KALAU ADA KITAB YANG MENGATAKAN TUHAN TIDAK BISA ……. DAN JUGA TIDAK BISA …….. DAN SETERUSNYA, MENURUT LOGIK SAYA TIDAK BISA DIPERCAYA ALIAS SALAH/FIRMAN ATAU SABDA BOHONGAN.
Assalamu’alaikum.
Skali lagi….
Gunakan logika agar tidak terdogma, namun jangan sampe terdogma oleh logika.
Wassalam.
Assalamu’alaikum.
@ sutha
>>> bait terakhir dr BG.4.6 yg anda sebutkan juga masih diperjelas dng kata “bentuk rohani”KU.
>>> mengutip HANYA satu ayat tidak mengapa, namun perlu juga perhatikan konteks pada ayat sebelum/ sesudahnya apakah masih ada korelasi ato ga. Gitu loh mas.
.
.
.
Soal menebak2 identitas ? He..he…, sy terinspirasi detektif conan edogawa/ sinichi kudo, itu tuh manga karya aoyama gosho.
Itu hanya insting, naluri aja, sy gaptek ga punya keahlian nglacak ID ato email, jadi “clue” yg bisa sy jadikan acuan y cuman ISI koment dan WAKTU koment. Lho kok ?
@ Gaya tulis bli rama kanda identik dng bli rama putra, sering mengutip koment lawan diskusi dng font yg lebih shoft, dan pengetahuannya ttg bhagavata purana.
@ isi koment bli bagus di atas (5 sept 2010) terulang2 sampe 3x (12.37 pm – 1.39 pm – 1.47 pm) dan yg terakhir 7.27 pm atas nama ika, kesamaan isi lebih dari 3 paragraf.
Pd postingan “orang hindu beranak” nama susi muncul mengcaunter bro xarel x 7 sept 2010 jam 9.34 pm yg isi n kebijaksanaan dlm menyampaikan 3 aspek utama TUHAN, mirip dng bli bagus.
@ utk mas sutha sendiri, bli ngarayana yang menebak bahwa mas berasal dr sulawesi kan ? Liat postingan “tuhan yg setaraf dewa” 17 sept 2010 jam 1.18 pm. Jika tebakan sy salah, bli ngara juga salah dong, he,,he,,.
@ d-a-n percaya ga kalo sarvakaranam dan udnap adalah bli ngara sendiri ? Gimana ?
Ta’aruf (saling mengenal) adalah cara pendekatan psikologis agar diskusi jauh dari prasangka, bahwa share juga memerlukan care.
Wassalam.
Assalamu’alaikum…
@ sutha
>>> bait terakhir dr BG.4.6 yg anda sebutkan juga masih diperjelas dng kata “bentuk rohani”KU.
>>> mengutip HANYA satu ayat tidak mengapa, namun perlu juga perhatikan konteks pada ayat sebelum/ sesudahnya apakah masih ada korelasi ato ga. Gitu loh mas.
.
.
.
Soal menebak2 identitas ? He..he…, sy terinspirasi detektif conan edogawa/ sinichi kudo, itu tuh manga karya aoyama gosho.
Itu hanya insting, naluri aja, sy gaptek ga punya keahlian nglacak ID ato email, jadi “clue” yg bisa sy jadikan acuan y cuman ISI koment dan WAKTU koment. Lho kok ?
@ Gaya tulis bli rama kanda identik dng bli rama putra, sering mengutip koment lawan diskusi dng font yg lebih shoft, dan pengetahuannya ttg bhagavata purana.
@ isi koment bli bagus di atas (5 sept 2010) terulang2 sampe 3x (12.37 pm – 1.39 pm – 1.47 pm) dan yg terakhir 7.27 pm atas nama ika, kesamaan isi lebih dari 3 paragraf.
Pd postingan “orang hindu beranak” nama susi muncul mengcaunter bro xarel x 7 sept 2010 jam 9.34 pm yg isi n kebijaksanaan dlm menyampaikan 3 aspek utama TUHAN, mirip dng bli bagus.
@ utk mas sutha sendiri, bli ngarayana yang menebak bahwa mas berasal dr sulawesi kan ? Liat postingan “tuhan yg setaraf dewa” 17 sept 2010 jam 1.18 pm. Jika tebakan sy salah, bli ngara juga salah dong, he,,he,,.
@ d-a-n percaya ga kalo sarvakaranam dan udnap adalah bli ngara sendiri ? Gimana ?
Ta’aruf (saling mengenal) adalah cara pendekatan psikologis agar diskusi jauh dari prasangka, bahwa share juga memerlukan care.
Wassalam…
salam kenal buat samaranji
Bg. 12.1
Arjuna bertanya: Yang mana dianggap lebih sempurna: orang yang
selalu tekun dalam bhakti kepada Anda dengan cara yang benar ataukah
orang yang menyembah Brahman, yang tidak bersifat pribadi dan
tidak terwujud?
BG. 12.2
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa bersabda: Orang yang memusatkan
pikirannya pada bentuk pribadi-Ku dan selalu tekun menyembah-Ku
dengan keyakinan besar yang rohani dan melampaui hal-hal duniawi
Aku anggap paling sempurna.
BG. 12.3-4
Tetapi orang yang sepenuhnya menyembah yang tidak terwujud, di
luar jangkauan indria-indria, yang berada di mana-mana, tidak dapat dipahami, tidak pernah berubah, mantap dan tidak dapat dipindahkan paham tentang Kebenaran Mutlak yang tidak mengakui bentuk pribadi Tuhan, dengan mengendalikan indria-indria, bersikap yang sama terhadap semua orang, dan sibuk demi kesejahteraan semua orang, akhirnya mencapai kepada-Ku.
BG. 12.5
Orang yang pikirannya terikat pada aspek Yang Mahakuasa yang tidak
berwujud dan tidak bersifat pribadi sulit sekali maju. Kemajuan
dalam disiplin itu selalu sulit sekali bagi orang yang mempunyai
badan.
pendapat saya semoga tidak salah: berdasar pada Sloka BG diatas ……………..
Pada akhirnya keduanya bisa mencapai kepada Tuhan Yang Maha Esa
Yang menyembah Tuhan Dalam KepribadianNya seperti Hindu, Budha.
maupun yang menyembah Tuhan dalam aspek yang tidak berwujud seperti Islam dan juga dalam Hindu
kita ini manusia yang memiliki kekurangan
1. indria-indria kita tidak sempurna dan sangat terbatas
2. sering berbuat kesalahan
3. cendrung untuk menipu
4. silahkan dipikirkan ……
jadi kita share dan care, rendah hati, saling memaafkan
apa rumus kedamaian dalam AQ, mohon infonya to Samaran-ji
Assalamu’alaikum.
@ sarvakaranam
salam kenal juga bli,,,
setelah baca BG yg bli sampaikan, sy malah berkesimpulan bhw lafadz “AKU” yg dimaksud adalah TUHAN, namun karena yg menyabdakan Sri Krishna maka bnyk anggapan bhw “aku” merujuk pd beliau sendiri.
Dlm islam pun ada faham “wihdatul wujud” manunggaling kawulo gusti. Hal ini sbnrnya mudah dipahami JIKA qt bisa mmbedakan mana kalimat yg ansich dari Rasul dan mana yg firman TUHAN yg disampaikan lewat perantara sabda utusan.
Dulu dan mungkin sekarang, ketika kegairahan ilmu filsafat berusaha mengungkap misteri spiritual, ada sebuah usaha MENGHILANGKAN firman “qul” (katakanlah wahai Muhammad SAW !) pada perintah2 seperti “sembahlah AKU !”, maka jika kata “qul” tsb dihilangkan akan terkesan sprt perintah menyembah Nabi Muhammad SAW bukan ? (dan alhamdulillah usaha2 tsb gagal)
==========
rumus k-e-d-a-m-a-i-a-n ?
Bismillahirrahmaanirrahiim
QS. AnNahl. 125 yg insyaallah kurang lebih artinya “Ajaklah ke jalan TUHAN dengan kepintaran, pengajaran yg baik dan bertukar pikiranlah dng mereka dengan cara yg sebaik-baiknya”.
Metode dakwah yg dicontohkan Baginda Rasulullah SAW adalah dng MAUIDHOH HASANAH, memberi nasehat yg baik dan USWATUN HASANAH, menjadi suri tauladan yg baik.
Terimakasih pertanyaannya bli, smoga bermanfaat.
Wassalam.
Assalamu’alaikum.
BTW,,, mungkin ga ya, kalimat “penjajah islam, penjajah kristen” dlm artikel di atas diganti.
Kayaknya bangsa qt cukup dewasa deh tidak menyebut “penjajah kristen” pd Belanda dan tidak menyebut “penjajah shinto budha” pada Jepang.
Smoga paham maksud sy. Makasih.
Wassalam.
@samaranji
Wuih ternyata bro ini menyimak dengan baik semua posting sama komen orang2 nih, saya kira bro ini cuma memperhatikan topik yang ingin ditanggapi saja. wah ga brani macem2 lagi nih sama beliau.
good luck on searching.
lain kali kita berbagi analisa lagi
@ Samaranji
Anda mengatakan:
“ifat Tuhan ada 20 yg meliputi sifat jamal (keindahan) sifat jalal (kebesaran) dan sifat kamal (kesempurnaan). Ke-20 sifat ini ada dasarnya dalam al-qur’an al kariim yg bila sy tuliskan tentu menghabiskan space di sini.
Adapun 99 nama agung Allah terdapat dlm hadits diriwayatkan dari sahabat nabi abi hurairah (kitab shahih tirmidzi juz XIII halaman 37-42).”
Yakin cuman dalam kisaran angka 20 dan 99 bro? Kalau menurut Hindu tidak ada yang membatasi baik itu jumlah maupun kualitas dari Tuhan lho… di Veda sendiri sifat-sifat dan nama-nama Tuhan dituliskan dengan Visnusahasranama atau 1000 nama suci Tuhan. Baca deh di sini : https://narayanasmrti.com/2009/09/1000-nama-suci-tuhan-dalam-veda-part-2/ dan https://narayanasmrti.com/2009/09/1000-nama-suci-tuhan-menurut-veda-part-3/
@ Samaranji
untuk comment anda tertanggal September 20, 2010 at 9:51 pm sepertinya kurang tepat jika saya dasarkan dari analisis IP address masing-masing pengunjung… 😉 Analisis posisi yang saya sampaikan juga mungkin tidak tepat jika terjadi kesalahan geo maping jaringan internet.
Apa yang bisa kita petik dari semua ini? seperti apa yang disampaikan saudara sarvakaranam, bahwa panca indria kita memang terbatas, cenderung salah, sering menipu dan sebagainya yang menyebabkan metode berpikir kita yang sering kita klaim ilmiah juga pada dasarnya tidak bisa selalu tepat. Jika anda seorang scientist yang cermat, pasti anda harus mengakui akan adanya “measurement uncertainty”, atau ketidakpastian pengukuran yang mengakibatkan harus diberikan toleransi kesalahan pada setiap pengukuran dan perhitungan.
Salam,-
@Samaran-ji
rumus k-e-d-a-m-a-i-a-n ?
Bismillahirrahmaanirrahiim
QS. AnNahl. 125 yg insyaallah kurang lebih artinya “Ajaklah ke jalan TUHAN dengan kepintaran, pengajaran yg baik dan bertukar pikiranlah dng mereka dengan cara yg sebaik-baiknya”.
Metode dakwah yg dicontohkan Baginda Rasulullah SAW adalah dng MAUIDHOH HASANAH, memberi nasehat yg baik dan USWATUN HASANAH, menjadi suri tauladan yg baik.
Terimakasih pertanyaannya bli, smoga bermanfaat.
saya :
* sebuah rumus yang sangat bagus : kedamaian dicapai jika kita semua dijalan Tuhan
seperti halnya dalam Bhagavad-gita 5.29:
Orang yang sadar kepada-Ku sepenuhnya, karena ia mengenal Aku
sebagai Penerima utama segala korban suci dan pertapaan, Tuhan
Yang Maha Esa penguasa semua planet dan dewa, dan penolong yang
mengharapkan kesejahteraan semua mahkluk hidup, akan mencapai
KEDAMAIAN dari penderitaan kesengsaraan material.
penjelasan :
Roh-roh yang terikat dalam cengkraman tenaga yang mengkhayalkan
sangat menginginkan tercapainya kedamaian di dunia material.
Tetapi mereka tidak mengetahui rumus untuk kedamaian, yang dijelaskan dalam Bhagavad-gita pada bagian ini. Rumus kedamaian yang paling utama adalah sebagai berikut: Sri Krsna-lah yang menikmati hasil segala kegiatan manusia. Seharusnya manusia mempersembahkan segala sesuatu untuk pengabdian rohani kepada Tuhan, sebab Beliaulah Pemilik semua planet dan dewa yang ada di planet-planet itu. Tiada seorangpun yang lebih tinggi
daripada Beliau. Beliau lebih tinggi daripada dewa yang paling tinggi, yaitu dewa Siva dan dewa Brahma. Dalam Veda (Svtasvatara Upani‰ad 6.7), Tuhan Yang Maha Esa diuraikan sebagai, tam isvaranam paramam mahesvaram. Di bawah pesona khayalan, para makhluk hidup berusaha menjadi Penguasa segala sesuatu yang dipandangnya, tetapi sebenarnya mereka dikuasai oleh
tenaga material Krsna. Krsna adalah Penguasa alam material, dan roh-roh yang terikat berada di bawah peraturan alam material yang keras. Kalau seseorang belum mengerti kenyataan pokok tersebut, tidak mungkin dia mencapai kedamaian di dunia, baik secara pribadi maupun secara bersama. Inilah pengertian kesadaran Krsna: Sri Krsna adalah Yang Mahakuasa, dan semua makhluk hidup, termasuk pula para dewa yang mulia, adalah bawahan Krsna.
Seseorang dapat mencapai kedamaian yang sempurna hanya kalau ia sadar akan Krsna secara lengkap.
Bab Lima ini adalah penjelasan yang praktis tentang kesadaran Krsna,yang pada umumnya dikenal sebagai karma-yoga. Pertanyaan angan-angan tentang bagaimana karma-yoga dapat memberikan pembebasan dijawab di sini. Bekerja dalam kesadaran Krsna berarti bekerja dengan pengetahuan lengkap tentang Tuhan sebagai Penguasa. Pekerjaan seperti itu tidak berbeda
dengan pengetahuan rohani. Kesadaran Krsna secara langsung adalah
bhakti-yoga, dan jnana-yoga adalah jalan menuju bhakti-yoga. Kesadaran krsna berarti bekerja dengan penuh pengetahuan tentang hubungan kita dengan Yang Mutlak Yang Paling Utama. Kesempurnaan kesadaran tersebut ialah pengetahuan yang sempurna tentang Krsna, atau Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa. Sang roh yang murni adalah hamba Tuhan yang kekal sebagai bagian percikan dari Krsna yang mempunyai sifat yang sama seperti Krsna. Sang roh yang murni mengadakan hubungan dengan maya (khayalan)karena keinginan untuk berkuasa atas maya. Itulah yang menyebabkan banyak
penderitaan yang dialaminya. Selama ia berhubungan dengan alam,
ia harus melaksanakan pekerjaan menurut kebutuhan-kebutuhan material.Akan tetapi, kesadaran Krsna membawa seseorang ke dalam kehidupan rohani walaupun ia masih berada dalam kekuasaan alam, sebab kesadaran Krsna berarti menghidupkan kembali kehidupan rohani melalui latihan di dunia material. Makin seseorang maju dalam kesadaran Krsna, makin dia dibebaskan dari cengkraman alam. Krsna tidak berat sebelah terhadap siapapun.
Segala sesuatu tergantung pada pelaksanaan tugas kewajiban yang nyata dalam kesadaran Krsna, dan ini membantu seseorang untuk mengendalikan indria-indria dalam segala hal dan mengalahkan pengaruh keinginan dan amarah. Orang yang berdiri dengan teguh dalam kesadaran Krsna, dan mengendalikan nafsu tersebut diatas, sesungguhnya mantap pada tingkat rohani, atau brahma-nirvana. Kebatinan yang terdiri dari delapan tahap dijalankan dengan sendirinya di dalam kesadaran Krsna, sebab tujuan utama
yoga itu dipenuhi. Ada proses naik tingkat secara bertahap dalam latihan yama, niyama, asana, pranayama, pratyahara, dharana, dhyana, dan samadhi. Tetapi tahap-tahap ini hanya merupakan pendahuluan untuk kesempurnaan bhakti, satu-satunya proses yang menganugerahkan kedamaian kepada manusia. Itulah kesempurnaan hidup tertinggi.
@ samaranji
terima kasih atas penjelasnnya.
anda
Islam membatasi kebinalan akal, logika adalah anugerah utk lebih mengenal n mendekatkan diri padaNYA.
koment
kalau di Veda malah mempersilakan menguji kebenaran Veda dengan logika. seperti kutipan 1000 Veda mengatakan api itu dingin janganlah dipercaya.
anda
“tafakkaru fi kholqillah, wa laa tafakkaru fi dzatillah” fikirkanlah tentang ciptaanNYA, jangan fikirkan ttg dzat/ entitas NYA.
=> kata “jangan” disini agar qt tidak terlalu larut dan berlebih2an, kemampuan manusia amat terbatas untuk memahami “wujud” TUHAN.
koment
memang kalau memahami wujud Tuhan dengan kepala manusia biasa sangatlah tidak mungkin. tatapi kalau kitab suci mengajarkannya dan menuntunnya. apakah sesuatu yang tidak mungkin ? kebetulan dalam hal ini Veda mengajarkannya.
koment anda yang lain kayaknya sudah ada yang menaggapi. terimakasih
terkadang perlu membuka diri/hati untuk mencari kebenaran yang sejati
salam damai
Assalamu’alaikum.
@ bagus
makasih,,,
maaf, kalo veda mempersilahkan utk menguji kebenarannya truss apa maksud postingan “garis peguruan..” itu ?
@ ngarayana
makasih bli responnya,,, pufth..,akhirnya postingan ini mendapat sentuhan anda juga (walaupun harus pake koment pancingan tebak2an itu).
Sy setuju koq panca indera qt terbatas,,, oleh karenanya sy sampaikan bhw islam m,e,m,b,a,t,a,s,i kebinalan akal itu apalagi kalo udah menyangkut konsep ketuhanan.
Btw, agar tercipta kedamaian maukah bli mempertimbangkan lagi kata “penjajah…” itu ?
Kurang lebihnya mohon maaf, skali lagi terima kasih tanggapan bli.
@ made
yakin angka kisaran 1000 itu bersumber dr veda yg sebenarnya ?
Jika veda aja MEMBATASI dng 1000 visnusahasranama mengapa malah umat hindu tidak membatasinya ?
Kalo di “kitab” URANTIA lebih komplit tuh.
@ sutha
sy hanya berusaha menjadi pendengar yg baik. Jika qt menjadi pendengar yg baik insyaallah apa yg qt sampaikan didengar dng baik. Terimakasih.
Wassalam.
Anda
makasih,,,
maaf, kalo veda mempersilahkan utk menguji kebenarannya trus apa maksud postingan “garis peguruan..” itu ?
koment
agar tidak salah dalam menafsirkan pertanyaan anda “garis peguruan..” yang bagaimana anda tanyakan ?
koment penafsiran anda
kalo mengajarkan Veda diperlukan garis perguruan agar dapat menjaga kautentikan veda dan dapat menyampaikan makna yang benar yang ada dalam kitab suci. dan sang murid dipersilakan mengajukan pertanyaan dan bahkan berdebat sekalipun untuk menguji kebenaran yang gurunya sampaikan.
@ samaranji
anda
Kalo di “kitab” URANTIA lebih komplit tuh.
koment
linknya dapat dimana ya broo… lumayan menambah wawasan…
Assalamu’alaikum.
@ bagus.
Yg sy maksud postingan blog ini, “garis perguruan srila prabhupada”.
Jika akhir perdebatan si murid tidak mempercayai veda (katakanlah malah mempercayai AQ), apakah masih dianggap murid oleh sang guru ?
Ttg urantia, digoogling aja bli,,, banyak koq bahkan versi asli sudah ada e-booknya.
Wassalam.
ga usah pada ribut, kalian smua coba buka pikirin. selama dunia masih ada, yg maha kuasa tdk akan membiarkan manusia terlantar. dari masa ke masa slalu ada utusan tuhan, tak terkecuali di jaman sekarang. pengen tau ga siapa itu
@ samaranji
semoga kita semua dalam lindungan Tuhan
anda
Jika akhir perdebatan si murid tidak mempercayai veda (katakanlah malah mempercayai AQ), apakah masih dianggap murid oleh sang guru ?
Koment
Dalam ajaran Veda yaitu Padma purana, terdapat empat garis pergurunan pokok yang otentik. yaitu :
Sri Sampradaya, Brahma sampradaya, Ludra Sampradaya dan Sanaka Sampradaya.
dan dalam Bhagavad-gétä 4.34 serta Bhagavad-gétä 18.42 Sri Krishna menyruh kita mempelajari Veda dengan mendekati guru kerohanian dari garis perguruan yang dapat dipercaya, bukan dengan angan-angan belaka atau hanya dengan membaca buku.
Menurut hemat saya tujuan hidup yang diajarkan dalam Veda adalah alam rohani Tuhan/moksa. Apabila dalam mencapai tujuan hidup seorang murid mempunyai pandangan berbeda maka dipersilakan dengan sebebas-bebasnya memilih ajaran serta guru yang dipercaya untuk memenuhi tujuan hidupnya.
Apakah murid tersebut dianggap durhaka ?. Jawabnya ada 2. pertama tidak dianggap durhaka apabila dalam menjalani hidupnya tidak memplesetkan ajaran yang pernah diajarkan gurunya. Kedua akan dianggap durhaka apabila dengan sengaja memplesetkan ajaran gurunya dengan kepentingan tertentu.
bagaimana dengan pandangan dari ajaran agama anda ?
Ada pendapat yang lain.
Salam damai
Assalamu’alaikum.
@ bagus
setelah membaca BG yg bli sebutkan, ijinkan sy berkesimpulan,,,
BG 18.42 hanya menyebutkan sifat2 exclusive para brahmana, baca juga lanjutannya BG 18.43 ttg sifat2 ksatriya, BG 18.44 ttg sifat2 vaisya dan sudhra.
>>> jadi hal ini TIDAK relevan utk menjawab pertanyaan.
BG 4.34 baru sebatas menjelaskan tata cara/ adab dalam menuntut ilmu pengetahuan rohani.
>>> hal ini hampir mendekati jawaban, tapi BELUM juga relevan.
Mohon lanjutkan dng sloka2 berikutnya, jawabannya justru pd sloka terakhir pada bab 4 ini ttg pengetahuan rohani. (skali lagi mohon ijin mengutip BG, tak ada niat apapun selain berusaha mendekatkan diri padaNYA).
BG 4.42 Karena itu, keragu2an yg telah timbul dalam hatimu karena kebodohan harus dipotong dng senjata pengetahuan. Wahai Bharata, dng bersenjata yoga, bangunlah dan bertempur.
>>> tentu yg dimaksud adlh pertempuran pemikiran (ghozwul fikri), krn disebutkan senjatanya adlh pengetahuan dan yoga.
=========
bismillahirrahmanirrahiim.
Bagi orang2 yang percaya Al Qur’an tentu mempercayai juga kitab2 sebelumnya (yg saya yakin masih menyimpan sisa2 firman TUHAN yg selamat dari pendistorsian).
Bagi yg tidak percaya Al Qur’an (dng sendirinya tidak mempercayai kitab2 SUCI sebelumnya) tetap dianggap DURHAKA.
Bagaimana menghadapi orang2 durhaka ini ?
kita kembalikan pada metode dakwah yg dicontohkan Baginda Rasulullah SAW dan Al Qur’an tentunya (lihat penjelasan sy pd bli sarvakaranam ttg rumus kedamaian).
Demikian dulu bli, semoga bermanfaat.
Wassalam.
Apakah muhamad melihat allah pada saat menerima wahyu AQ ??
apakah muhamad pernah bertemu allah ?
kalau tidak, AQ patut diragukan
kata-kata Muhamad juga patut diragukan
kesimpulannya samaranji patut diragukan
Assalamu’alaikum.
Apa definisi “melihat” ?
Apakah qt percaya dng mata jasmani yg sering salah dan menipu ? ato lebih percaya dng mata rohani yg sudah dijelaskan dlm BG ?
Wassalam.
apakah kita melihat dengan mata ?
jelas kita tak percaya sepenuhnya degan mata ?
apakah bedanya mata dengan indera penglihatan
orang buta juga kadang bisa melihat.
jadi jelas muhamad tidak melihat Allah dengan mata material maupun mata rohani. lalu suara siapakah yang dia dengar yang kemudian ditulis sebagai AQ. suara Tuhan ? suara Allah ? atau suara Hantu/Setan ?
jelas meragukan bukan.
Assalamu’alaikum.
Semakin jelas bukan ?
Bagi orang yg percaya Al-Qur’an, dng sendirinya juga mempercayai kitab2 sebelumnya -termasuk Veda- yg saya yakin masih ada firman2 Tuhan yg selamat dr pendistorsian.
Sedangkan orang2 yg tidak mempercayai Al Qur’an dng sendirinya mengingkari juga kitab2 suci sebelumnya (termasuk veda “yg suci murni”).
Maafkan kali ini sy harus jujur memberi contoh,,,
>>> Veda MEMBATASI dng 1000 visnu-sahasra-nama bagi Tuhan, tapi mengapa bli @ made berani mengatakan bahwa hindu tidak membatasinya (baik scr kualitas n kuantitas, katanya) ?
>>> Baghavad Githa menjelaskan utk tidak percaya sepenuhnya dng INDRIYA2 yg terbatas, sering salah dan menipu (hal inipun didukung oleh bli sarvakaranam dan bli ngara). T-a-p-i mengapa @ bodogendeng malah menggunakan parameter indriya jasmani (mata dan telinga) dlm mempertanyakan bagaimana Baginda Rasul “melihat” dan “mendengar” wujud Tuhan ?
Siapa yg mengingkari apa yg sudah DIBATASI veda ?
Siapa yg mengingkari Bhagavad Githa utk tidak percaya sepenuhnya dng INDRIYA2 yg terbatas ?
Untuk menghadapi orang2 seperti ini emang harus dng “rumus kedamaian” dan tentu s-a-b-a-r.
Wassalam.
di dunia ini bahkan bertemu muka dengan presiden sangatlah sulit, mendengar pidatonya atau arahannya secara langsung juga sangatlah sulit, kecuali melalui media atau secara kebetulan/direncanakan karena kualifikasi luar biasa seseorang menurut beliau, beliau sendiri secara langsung datang kepadanya. Bagaimana dengan Tuhan Yang Maha Agung yang mencipta, memilihara dan melebur alam semesta ini berulang kali menurut kehendaknya??
saya kira Tuhan masih punya hak untuk tidak menampakkan diri pada setiap orang.
To Samaran-Ji
dalam BG. dijelaskan karakter hamba-Tuhan yang sangat dikasihi Tuhan
BG. 12. 13-14
Orang yang tidak iri tetapi menjadi kawan baik bagi semua makhluk
hidup, tidak menganggap dirinya pemilik, bebas dari keakuan
palsu, bersikap sama baik dalam suka maupun duka, bersikap toleransi,
selalu puas, mengendalikan diri, tekun dalam bhakti dengan
ketabahan hati, dengan pikiran dan kecerdasannya dipusatkan kepada-Ku penyembah-Ku yang seperti itu sangat Ku-cintai.
Bg. 15
Aku sangat mencintai orang yang tidak menyebabkan siapapun dipersulit,
tidak digoyahkan oleh siapapun dan bersikap yang sama, baik
dalam suka, duka, rasa takut maupun kecemasan.
BG. 16
Aku sangat mencintai penyembah-Ku yang tidak bergantung pada
jalan kegiatan yang biasa, yang suci, ahli, bebas dari rasa prihatin
bebas dari segala dukacita, dan tidak berusaha memperoleh suatu
hasil atau pahala.
BG. 17
Orang yang tidak bersenang hati atau bersedih hati, tidak menyesalkan
atau menginginkan, dan melepaskan ikatan terhadap hal-hal yang
menguntungkan dan tidak menguntungkan, seorang penyembah seperti
itu sangat Ku-cintai.
BG. 18
Orang yang bersikap sama terhadap kawan dan musuh, seimbang dalam
penghormatan dan penghinaan, panas dan dingin, suka dan duka,
kemashyuran dan fitnah, selalu bebas dari pergaulan yang mencemarkan,
selalu diam dan puas dengan segala sesuatu, yang tidak mempedulikan
tempat tinggal apapun, mantap dalam pengetahuan dan
tekun dalam bhakti, orang seperti itu sangat Ku-cintai.
Bg. 19
Aku sangat mencintai orang yang mengikuti jalan bhakti yang kekal
ini, tekun sepenuhnya dengan keyakinan, dan menjadikan Aku sebagai
tujuan tertinggi.
bagaiman kalo di AQ ??
Assalamu’alaikum.
@ sarvakaranam
umat hindu patut bangga dng keluasan ilmu bli dlm memahami bhagavad githa.
QS al fatihah.1
Bismillahirrahmaanirrahiim. (insyaallah kurang lebih artinya : Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)
>>> dengan demikian dapat qt pahami bahwa, Allah Subhanallahu Tabaroka Wata’ala mengasihi dan menyayangi SEMUA makhluq ciptaan, baik yg beriman maupun yg membangkang.
=========
“guru” sy tidak mendidik santrinya utk menjadi sekedar islamolog, yg pengetahuannya ttg islam luar biasa namun hanya dianggap sbg pengetahuan tanpa dimanfaatkan utk kehidupan. “guru” sy tidak mendidik utk memperjual belikan firman2NYA.
Sbg orang sudhra sy patut bersyukur dipertemukan beliau, yg menanamkan jiwa brahmana agar tidak melupakan Tuhan dlm menjalani kehidupan, yg menanamkan jiwa vaisya agar tidak menggantungkan kebutuhan hidup pd org lain, yg menanamkan jiwa ksatriya agar dlm melakoni kesemua itu terhindar dari sikap kepengecutan dlm kata dan perbuatan.
Smoga bermanfaat, terima kasih.
Wassalam.
Assalamu’alaikum.
Alhamdulillah,,,. Untuk kesekian kalinya ijinkan sy berkunjung lagi, dan ijinkan sy menyapa rekan2 yg berkonstribusi dlm postingan ini utk dijadikan bahan diskusi n introspeksi,,,
@ dazal : nyuwun sewu gih mbah, menawi anggene kawulo matur sampun ganggu penggalih panjenengan.
@ yogiswara : ???
@ udnap : salam kenal, kawan.
@ herwitz : lanjutkan pencarianmu broo, semoga Tuhan membimbingmu pd kebenaran.
@ made : apapun informasi yg qt dapatkan, jadikan sarana utk mendekatkan diri pd Tuhan.
@ bodogendeng : mari latih indria jasmani utk mencapai pengetahuan rohani.
@ rudi : mari belajar bersama.
@ lokanantha : sumber dr otoritas pribadi pun terkadang dlm perjalanannya mengalami distorsi.
@ dino : mari cari bersama mengapa perbedaan ini terjadi.
@ adiwira : jng habiskan energi hanya utk berlogika, saat keraguan muncul kembalilah anda pd veda.
@ kandarama : teruslah berkarya demi kedamaian dunia.
@ bagus : senang bisa share dng anda, bli.
@ sarvakaranam : menjadi kewajiban bg yg mengenal Tuhan utk mengajak saudara lain berserah diri padaNYA.
@ sutha : ditunggu blognya mas, jng lupakan Tuhan saat beraktifitas.
@ ngarayana : sy hanya bisa bilang, maaf n terima kasih.
Untuk pertanyaan2 sy yg belum dijawab, sy takkan memaksa dan mari qt cari bersama. Kesombongan adalah awal dari pengingkaran pada Tuhan.
Ya Allah,,, ilmu pengetahuan hanya milikMU, dan ridhoilah pengetahuan ini sebagai sarana utk lebih menyerahkan diri padaMU. Amin.
Wassalam.
@samaran-ji
sarvakaranam : menjadi kewajiban bg yg mengenal Tuhan utk mengajak saudara lain berserah diri padaNYA.
—————————————————————-
Semoga dalam keadaan baik atas karunia Tuhan Yang Maha Agung
Dalam Bhagavad Gita Tuhan Yang Maha Agung memberikan pilihan bagaimana seseorang berserah diri pada-Nya, sesuai dengan kemampuannya.
BG. 12.8
Pusatkanlah pikiranmu kepada-Ku, Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa,
dan gunakanlah segala kecerdasanmu dalam Diri-Ku. Dengan cara demikian,engkau akan selalu hidup di dalam Diri-Ku, tanpa keraguraguan.
BG. 12.9
Arjuna yang baik hati, perebut kekayaan, kalau engkau tidak dapat
memusatkan pikiranmu kepada-Ku tanpa menyimpang, ikutilah
prinsip-prinsip yang mengatur bhakti-yoga. Dengan cara demikian,
kembangkanlah keinginan untuk mencapai kepada-Ku.
BG. 12.10
Kalau engkau tidak sanggup mengikuti latihan aturan bhakti-yoga,
cobalah bekerja untuk-Ku, sebab dengan bekerja untuk-Ku, engkau
akan mencapai tingkat yang sempurna.
BG. 12.11
Akan tetapi, kalau engkau tidak sanggup bekerja sambil sadar kepada-Ku seperti ini, cobalah bertindak dengan melepaskan segala hasil dari pekerjaanmu dan berusaha menjadi mantap dalam diri sendiri.
BG. 12.12
Kalau engkau tidak sanggup mengikuti latihan tersebut, tekunilah
pengembangan pengetahuan. Akan tetapi, semadi lebih baik daripada
pengetahuan, dan melepaskan ikatan terhadap hasil perbuatan lebih
baik daripada semadi, sebab dengan melepaskan ikatan seperti
itu seseorang dapat mencapai kedamaian jiwa.
Bagaimana dengan di AQ, mohon infonya from Samaran-Ji
Semoga damai di dunia, semoga damai di hati, semoga damai selalu
Assalamu’alaikum.
@ sarvakaranam.
Senang melihat bli merespon sy lagi,,,
bismillahirrahmanirrahiim
QS ali imran : 191 yang insyaallah kurang lebih artinya, “(yaitu) orang2 yang mengingat Allah sambil berdiri dan duduk dan dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi…”
>>> inilah yg membuat seorang muslim diharuskan mengingat Allah dimanapun dan dalam kondisi apapun berada, dng kata lain segala amal perbuatan qt baik sholat, zakat, puasa, menuntut ilmu, berbakti pada sesama singkatnya hidup dan mati qt hanya karena Allah semata.
Untk mencapai level tsb maka islam mewajibkan SETIDAKNYA 5x dalam sehari mendirikan sholat ini, selanjutnya mnjadi pelatihan utk mengingat n menyerahkan diri padaNYA dalam setiap tarikan dan hembusan nafas kami.
Maha Benar Allah dengan segala firman2NYA.
Wassalam.
apa yang ada di postingan ini benar adanya, saya setuju dengan anda.
@samaranji
Perasaan saya deh yang pertama minta mas nie bikin blog…
sekarang2 ini kok malah saya yang ditanyai blog terus???
yang ada saya yang minta situ bikin tapi gga di tanggapi.
Mbak Fitri aja punya…
mas dapet temen2 ngobrol yg pas nie, ga usah saya ikutan ya.
OOT yg saya dalami juga ni
Assalamu’alaikum.
@ sutha.
Masalah blog saling mendo’akan aja mas, smoga sukses…
Temen ngobrol yg pas ?,,, he he, sy hanya berusaha menyesuaikan. Bahkan sy lebih tertarik koment2 mas baik di sini atopun di vedasastra, terkesan apa adanya tanpa tendensi apa2 selain mencari kebenaran sejati.
Satu hal yg membuat sy kagum pd mas adalah, rasa universal yg membuat mas tidak bersikap menggurui temen diskusi. Salut.
Wassalam.
maaf mas2 saya ikut diskusi boleh ya. disini saya tdk membawa agama apapun, tapi saya juga punya agama kok.
to samaranji :
saya mau tanya, apa guru anda sering diundang untuk ceramah atau untuk memimpin doa. kalau guru anda menerima pemberian uang dari orang yg mengundangnya, berarti sama saja guru anda menjual agama.
apakah tempat anda belajar agama dikenakan biaya, kalau ya berarti tempat itu menjadikan agama sebagai bisnis.
to sarvakaranam :
saya setuju dgn yg anda tulis. memang benar jika kita ingin mencapai tingkatan yg sempurna, bekerjalah untuk TUHAN.
jangan cuma bisa mengingatnya, tapi tunjukkan karya nyatamu untuk TUHAN. apa yg sudah anda berikan untuk TUHAN.
Bilamana dharma (kebajikan) merosot..
Aku menghadirkan diriKU sendiri sebab sudah menjadi bagian dari kehendakKU yang utama atau sankalpa untuk melindungi tata spiritual alam semesta..
Aku mengesampingkan hakikat-Ku yang tak berwujud ( Acintya ) dan mengambil nama dan wujud yang cocok untuk tujuan kedatanganKU.
Bilamana kejahatan mengancam kebajikan, Aku harus datang dan menyelamatkannya dari kemerosotan..
=========================================================================================
* Bhagawan
Assalamu’alaikum.
@ mistery.
Tentu qt semua setuju bahwa “menjual” adalah proses MENAWARKAN dan MENUNTUT BAYARAN. Dan alhamdulillah “guru” sy tidak pernah menuntut utk dibayar, kalopun ada umat yg memaksa agar menerimanya, hargai saja pemberian tsb dan tasarufkan kembali utk kemaslahatan umat agar lebih bermanfaat, demikian yg sering beliau lakukan.
(Yg menjadi masalah, bagaimana hukumnya bagi yg menjual firmanNYA dlm bentuk kitab suci ?, maka qt kembalikan pada niat, hanya qt sendiri dan Tuhan yg tahu).
Dalam hal inipun sy berusaha tidak mudah mengumbar dalil2 Al Qur’an Al Karim, sy hanya menjawab semampunya keingin-tahuan seorang rekan, dan sy tidak menuntut bayaran.
Tempat kami belajar agama (guru kami mendefinisikan ilmu agama adlh ilmu apapun yang dengan ilmu tsb dapat lebih mengenal dan mendekatkan diri pd Tuhan), tidak dikenakan “biaya pendidikan”, iuran yg kami kumpulkan hanya utk biaya akomodasi, air listrik dll. Tentu tidak semua ‘ulama demikian adanya, semua butuh proses pembelajaran. Dan smoga apa yg qt usahakan dalam mencari kebenaran mendapat ridho Tuhan.
Wassalam.
Assalamu’alaikum.
Keingin tahuan bli @ sarvakaranam ttg konsep reinkarnasi dalam Al Qur’an, insyaallah sudah sy jawab sesuai kemampuan. Silahkan cek dalam postingan “pembuktian reinkarnasi scr ilmiah”, Terima kasih.
Wassalam.
trims buat temen muslim yang mberikan saya jalan tuhan
dan buat saudara ku yg masih hindu cobala hilangkan ego mu befikir terbuka jujur pada diri sendiri dan jagn bohongi diri sendiri ituaja
wassalam
selamat ya “dewa shiwa” sudah masuk islam
tapi kayaknya dari komen-nya di atas situ bakal masuk neraka abadi tanpa ampun dari Allah karena terlalu bangga sombong dan merendahkan manusia lain. atau itu merupakan ajaran dari Allah-mu, saya rasa tidak ???.
kalau Allah = Tuhan Yang Maha Esa, pastilah memberi perintah untuk menghormati manusia lain apakah dia suci atau berdosa.
belajarlah rendah hati, saling memaafkan, dan tidak melakukan kekerasan …………………………………….
@bodo gendeng
tidak sedikit sy brmaksud mrendahkn manusia lain apalagi sombong itu suatu hal yg sangat dilarang oleh agama mari kita sama-sama merendah kan diri hilangkan rasa egois kita kita koreksi diri kita
maaf klo komen sy menyinggung perasaan ki bodogendeng
sebab saya ini seorang manusia biasa tempat salah dan dosa
salam
wayan radith( m soleh )
sebaiknya seperti itu …………..
mari diskusi untuk memperoleh wawasan yang lebih luas dan kebenaran
bingung lagi…..kalo sri krisna dan sri rama adalah titisan dewa wisnu (kalo gak salah ya).terus titisan dewa brahma sama dewa siwa siapa ya?
eh ada lagi…tuhan yme dengan penjelmaan (yang berjangka) melalui sri rama,sri krisna kemudian sri hari pada saat itu,trus yang ngurusi makhluk lain yang tidak berada pada wilayah yang sama dengan beliau2 siapa?pada saat tuhan yme tidak menjelma kira2 apa yang dilakukan?
kemudian,tuhan yme yang menjelma itu mengacu kepada siapa?dewa brahma/wisnu/indra atau siapa ya?
mohon penjelasan dengan bahasa singkat (maksudnya setelah tanda tanya langsung dijawab tanpa uraian karena saya kesulitan mencerna tulisan diatas.
salam piss piss piss….ups,mohon maaf kalo oot cuma pertanyaan saya karena ada uraian yang membingungkan pada tulisan diatas.
piss piss piss….trims bro.
Assalamu’alaikum.
@ wayan radith (m. Sholeh)
salam kenal, ahlan wa sahlan yaa akhinal kirom.
Begitu indah ketika bli menyebutkan “jalan Tuhan”, bahkan sebelumnya sy tak terpikir bhw yg bli maksud adalah agama tertentu.
@ masih belajar
salam kenal lagi deh…
Wassalam.
Menurut penelitian, dalam tubuh manusia ikut hidup lebih dari 1 juta jenis bakteri, virus dan jasat renik lainnya. Meski sebagian besar bersifat parasit terhadap tubuh manusia, tetapi tubuh manusia tetap sehat. Kenapa? Karena Tubuh manusia memiliki imunitas atau kekebalan tubuh. Disaat imunitas ini melemah, maka parasit-parasit ini akan semakin gencar menggerogoti badan dan akhirnya tubuh ini menjadi sakit.
Sama aja seperti kita beragama atau berorganisasi. Rongrongan dari luar itu selalu ada, tetapi yang paling penting adalah pertahanan dari dalamnya. Kalau di dalamnya bobrok dan akhirnya umatnya pada pindah ke keyakinan lain lalu mau menyalahkan siapa? Tentu menyalahkan diri sendiri yang paling tepat dan kita harus segera introspeksi diri.
So…..rekan-rekan Hindu semua, saat anda mengkritisi ke luar jangan takut untuk berbenah ke luar.
maaf bro smua, sy mau bertanya krn sdh lama tdk paham dgn pernyataan bahwa Krisna adl/sbg/mrpk kepribadian Tuhan Yang Maha Esa.
maksudnya apaan sih?
bagi pemahaman sy;
Tuhan ya Tuhan, Dia yg maha segalanya
Krisna ya Krisna sang avatar
dewa Wisnu ya dewa Wisnu yg bertugas memelihara alam ciptaan
terima kasih