Senjata utama yang selalu dilontarkan oleh saudara Muslim untuk menyerang Kristen adalah pernyataan dalam Asbabun Nuzul surat Al Iklas 112:14: “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepadaNya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”. Senjata ini sangat efektif mengingat keyakinan dasar orang Kristen adalah mengakui Yesus sebagai satu-satunya anak Allah yang dikirim ke Bumi untuk menebus dosa umat manusia. Serangan mengenai Tuhan tidak beranak dan diperanakkan ini menimbulkan debat teologis dan bahkan perang fisik berkepanjangan diantara kedua agama yang sama-sama mengklaim diri sebagai agama Langit.
Namun belakangan ini ternyata tuduhan mengenai Tuhan beranak dan diperanakkan juga diarahkan untuk menyerang Sradha orang-orang Hindu. Pembenaran bahwa Tuhan bisa beranak dan diperanakkan baik oleh orang non Hindu dan orang Hindu yang tidak faham filosofi mengcounter kenyataan bahwa Avatara-Avatara Tuhan seperti Rama dan Krishna memiliki putra. Apakah benar konsep Veda menyatakan bahwa Tuhan beranak?
Untuk menjawab permasalahan ini, kita tidak bisa lepas dari konsep badan. Apakah kita adalah badan material ini ataukah sesuatu di balik badan ini? Kepercayaan agama-agama rumpun Semitik/Abrahamik yang mencap diri sebagai agama Langit, umumnya tidak bisa membedakan konsep badan dan diri kita yang sejati ini. Dalam sebuah diskusi dengan seorang rekan Kristen dan Islam, saya mendapat kesimpulan bahwa menurut mereka kita ini adalah badan ini ditambah dengan Ruh/jiwa yang ditiupkan oleh-Nya sehingga memungkinkan badan yang diciptakan dari tanah lihat oleh Tuhan ini bisa hidup. Tentunya faham ini sangat jauh berbeda dengan konsep ajaran Hindu yang menyatakan bahwa kita ini bukan badan material. Kita adalah sang Jiva/roh yang kekal abadi.
Veda menyatakan bahwa sang roh memiliki sifat-sifat yaitu; tak termusnahkan (avinasi), abadi (avyayam), kekal (nityam), tak terhancurkan (ana-sinah), tak terukur secara material (aprameyam), tak terlahirkan (ajah) permanen (sasvatah), ada sejak dahulu kala (puranah), tak terlukai senjata apapun (na cindanti çastrani), tak terbakar oleh api (na dahati pavakah), tak terbasahi oleh air (na kledayanti apah), tak terkeringkan oleh angin (na sosayati marutah), tidak bisa dipotong-potong/dipecah-pecah (acedyah), tidak bisa dibakar (adahyah), tidak larut kedalam air (akledyah), tidak terkeringkan (asosyah), bisa berada dimana (sarva-gatah), tidak pernah berobah (sthanuh), tak tergerakkan (acalah), selamanya sama (sanatanah),tak berwujud material (avyaktah) tak terpahami secara material (acintyah), tidak pernah berubah (avikaryah) dan tak bisa dibunuh (avadyah) (Bhagavad Gita 2.17-25). Dikatakan pula bahwa sang roh selamanya merupakan individu spiritual kekal abadi baik ketika berada di dunia fana maupun ketika berada di dunia rohani (perhatikan Bhagavad Gita 2.12 dan Bhagavad Gita 2.16), sehingga dengan demikian pada dasarnya kita sebagai roh tidak pernah beranak, malainkan yang beranak dan berkembang biak itu adalah badan kita ini. Pada saat badan material ini melakukan hubungan badan dan terjadi pembuahan, maka roh individu yang berbeda dari roh individu yang berada dalam badan material sang ayah dan sang ibu akan masuk ke dalam janin tersebut dan tumbuh menjadi individu yang terpisah dari kedua orang tuanya (perhatikan Bhagavata Purana 3.31.2- 4 dan 10). Secara fisik material antara anak dan orang tua ini memiliki hubungan yang erat. Sang anak mewarisi genetik dan ikatan kekerabatan, namun jika dipandang dari kedudukan dasar kita sebagai roh yang individu, maka pada dasarnya diri kita tidak ada hubungan apa-apa dengan kedua orang tua kita kecuali dalam kemiripan hasil perbuatan berdasarkan hukum karma yang membuat kita dipertemukan dalam satu keluarga yang sama.
Tuhan sebagai Roh yang utama dan absolut juga memiliki kualitas yang serupa dengan karakter roh mahluk hidup (jiva) sebagaimana sudah dikutip di atas, namun berbeda secara kuantitas. Tuhan Yang Maha Esa memiliki kehebatan dan kekuasaan yang tidak terbatas, namun sang roh tidak (Acintya Bhedaabheda tattva). Sang roh tetap hanya merupakan pelayan abadi dari Tuhan, jivera svarupa haya krsna nitya dasa, (CC Madhya-Lila 20.108). Ekale isvara krsna ara saba bhrtya, pengendali hanya satu yaitu Tuhan (Sri Krishna), semua yang lain adalah para pelayan-Nya (CC Adi-Lila 5.142). Melihat sifat-sifat Tuhan yang serupa dengan sifat-sifat sang roh, bukankah Tuhan juga sebenarnya tidak beranak?
Mungkin ada di antara kita akan mencoba mengutip cerita-cerita dalam Itihasa dan Purana yang mengatakan bahwa Sri Rama yang merupakan penjelmaan Tuhan telah memiliki anak yang bernama Kusa dan Lawa. Sri Krishna sendiri juga memiliki anak dari 1108 permaisurinya. Sri Vyasa Deva yang merupakan perwujudan Tuhan juga memiliki anak bernama Sukadeva Gosvami. Dalam kisah tersebut Tuhan juga muncul sebagai anak, tumbuh dan dididik sebagaimana halnya anak manusia. Apakah kisah tersebut tidak memperlihatkan bahwa Tuhan orang Hindu telah beranak dan diperanakkan?
Dalam kitab suci Veda ada istilah “lila” yang artinya adalah “permainan rohani”. Lila sendiri mengacu kepada suatu kegiatan Tuhan dan/atau roh-roh suci yang menjelma ke dunia ini dengan mengambil suatu wujud, melakukan suatu kegiatan seperti halnya suatu drama pertunjukan. Sebagaimana contoh lila yang dilakukan dalam penjelmaan Sri Krishna. Tuhan muncul sebagai anak dari Devaki dan diasuh seperti anak kecil oleh Ibu Yasoda. Pada dasarnya Krishna dengan badan spiritualnya yang kekal tidak muncul seperti halnya anak manusia. Beliau langsung muncul di hadapan Devaki dengan wujudnya sebagai Sri Narayana. Namun karena permintaan Devaki, Sri Krishna bersedia mengambil wujud seorang bayi. Mungkin dalam benak anda akan muncul pertanyaan; “Tuhan Maha Kuasa, kenapa Beliau mau diperintah oleh mahluk remeh seperti Devaki?”. Tuhan sangat menyayangi para penyembahnya yang memiliki cinta kasih bhakti murni. Karena Tuhan sangat menyayangi penyembahnya yang murni, dalam keadaan ini, Beliau tidak ubahnya seperti seorang ayah kepada anaknya. Sang anak sering kali memerintah ayahnya untuk merangkak seperti kuda dan sang anak naik ke punggung ayahnya dan memerintahkan ayahnya ke sana ke mari. Meski sang ayah lebih berkuasa, namun karena kasih sayangnya kepada anaknya maka ayah tersebut dengan senang hati mengikuti perintah sang anak. Demikian juga Tuhan Yang Maha Kuasa bersedia mengikuti keinginan penyembahnya, Devaki dan bertindak seolah-olah menjadi seorang anak.
Dalam lila-Nya, pada saat menjadi Raja di Dvaraka, Beliau juga memiliki 1108 permaisuri dan dari setiap permaisurinya memperoleh seorang anak. Apakah itu artinya Tuhan beranak? Seperti halnya kita sebagai Jiva/roh yang sejatinya tidak pernah beranak, Tuhan juga tidak pernah beranak. Roh-roh yang muncul dan menjelma sebagai anak-Nya adalah roh-roh individual yang sudah mencapai tingkatan pengabdian bhakti yang murni sehingga memiliki kualifikasi untuk bisa mendapatkan kasih sayang dan pergaulan pribadi langsung dari Tuhan. Pada akhir kisah Sri Krishna diceritakan bahwa untuk mengakhiri lila–Nya tersebut, semua keluarga kerajaan dan keturunannya harus memusnahkan badan materialnya dan kembali ke dunia rohani dengan melakukan perang saudara. Hal ini terjadi kerena mereka sebenarnya adalah roh-roh suci yang tidak mungkin dikalahkan dan dibunuh oleh mahluk hidup biasa yang masih diselimuti ego material. Roh-roh pengiring lila Sri Krishna tersebut pada dasarnya ditugaskan untuk turun dari dunia rohani oleh Sri Krishna, tidak seperti kita yang turun dan berada di dunia material ini karena kebodohan kita yang terlalu tebal diselimuti oleh Maya. Tuhan dan roh-roh suci yang menyertainya memperlihatkan sandiwara (lila) dengan tujuan memberikan pelajaran kepada kita agar kita bisa meniru dan mengambil hikmah dari kejadian tersebut.
Jadi pada dasarnya memang benar bahwasanya Tuhan tidak pernah beranak dan diperanakkan. Kitapun sebagai sang roh sebenarnya tidak pernah beranak dan diperanakkan. Yang beranak dan diperanakkan adalah badan material ini. Namun meskipun demikian Tuhan masih bersedia muncul ke alam material ini sebagai anak dan seolah-olah memiliki anak untuk memuaskan keinginan para penyembahnya yang murni, melindungi orang-orang saleh dan membinasahkan orang-orang jahat serta memberikan pelajaran rohani bagi generasi-generasi manusia berikutnya (Perhatikan Bhagavad Gita 4.7-8).
Siiiip…..kita mengerti ….
semoga saja yg komennya ngalur ngidul krn g mau melepas ego dan “jubahnya”, lebih bisa memahami semuanya dengan jernih dan tunduk hati……
semangat……..
luar biasa salut atas artikelnya bro…
hare krishna prabhu bli ngarayana,
artikelnya sangat mencerahkan…
semoga artikelnya prabhu bisa menjadi sebuah pelajaran untuk meningkatkan sradha bhakti kita umat se-dharma dimanapun berada.
jay sree krishna…jay sree vishnu jay sri hari…
🙂 thank prabu
pertanyaan saya mengapa sri krisna cuma turun sekali , kok sekarang ngga ada lagi , apa sri krisna pensiun ? atau dia ngga sayang ama manusia zaman sekarang ?
@ Anton
Maaf saudara anton, dulu di artikel mana ya diskusi itu? maklum diskusinya sudah melebar ke mana-mana saya jadi ga konsen bacanya he..he..he..
Sri Krishna dan semua Avatara lainnya tidak hanya muncul sekali. Sebagaimana siklus siang dan malam, serta siklus pergantian musim, demikianlah siklus penciptaan dan peleburan akan selalu terjadi (mohon lihat artikel tentang penciptaan, pralaya/peleburan alam semesta dan juga sistem pemerintahan alam semesta). Pada setiap siklus ini, bagaikan terbitnya sang mentari, terjadinya bulan mati dan purnama serta terjadinya gerhana, secara periodik para Avatara dan juga perwujudan Sri Krishna akan selalu muncul dengan lila-nya yang serupa. Mohon perhatikan juga Bhagavad Gita 4.7 menurut aslinya dan penjelasan dari Srila Prabhupada.
Salam,-
maka pada dasarnya diri kita tidak ada hubungan apa-apa dengan kedua orang tua kita kecuali dalam kemiripan hasil perbuatan berdasarkan hukum karma yang “membuat kita dipertemukan dalam satu keluarga yang sama.”
———————————————–
mohon dijelaskan kalmat diatas terutama yg diberi kutip,,saya kurang mengerti apakah hubungannya antara karma phala dengan dipertemukan dalam satu keluarga yang sama..terimakasih..
Artikel yang bagus bli…jadi bisa lebih paham soal atman..
OSSSO
@ luxair
Jika kita mengerti bahwa diri kita bukan badan ini, tetapi adalah roh / atman / jiva, maka kita harus sadari bahwa sifat dari roh adalah kekal, tidak terbagi, tidak terpecahbelah dan juga tentunya tidak akan menjadi tambah banyak dengan berkembang biak. Pada saat terjadi pembuahan oleh dua individu lawan jenis, maka yang mengalami proses pembuahan itu sejatinya adalah badan material ini. Ada roh lain yang pada akhirnya mendapat kesempatan untuk masuk dan bersemayam ke dalam badan yang baru yang dibentuk pada saat pembuahan sehingga berkembang menjadi satu individu baru yang selanjutnya disebut sebagai anak. Pertanyaannya, roh yang mana yang berhak masuk ke dalam badan baru si anak tersebut? Yang masuk ke dalam badan tersebut juga tidak bisa sembarangan roh, melainkan roh-roh tertentu yang memiliki karma wesana yang serupa dengan karma keluarga / orang tua-nya. Dan semua ini tentunya diatur dalam sistem hukum karma yang sangat komleks.
Andaikan kita meninggal dan harus menjelma lagi dalam badan yang baru. Meskipun kita sangat menginginkan untuk lahir di keluarga brahmana yang taat dan kaya, namun karena karma kita di kehidupan yang lalu sangat buruk, maka mungkin kita tidak akan pernah bisa masuk ke dalam janin keluarga sadhu dan kaya tersebut, melainkan mungkin kita akan dilempar dan dimasukkan ke dalam janin seorang pelacur dan harus dipelihara di keluarga miskin. Begitulah setiap jiva akan berkumpul dengan jiva-jiva lain yang satu karma. Kita terlahir di negara Indonesia yang kurang maju dan harus menderita akibat iklim politik yang gonjang-ganjing ini juga karena kita memiliki suatu kedekatan karma tertentu. Kita bisa ketemu dengan seseorang, menjadi teman, menjadi pacar, istri ataupun musuh karena ada faktor pendorong berupa hukum karma.
Jadi dengan menyadari hal ini, jangan sampai kita menyesal terlahir dalam kondisi kita saat ini. Terimalah kondisi ini sebagai hukuman atas karma kita di masa lampau dan mari mulai dari detik ini belajar melakukan subha karma agar untuk kedepannya jika kita harus terlahir lagi dalam badan yang lain, kita bisa setaraf lebih baik lagi.
Salam,-
Bro Ngarayana
Bagaimana terjadinya kelahiran kembar? secara ilmiah khan sudah bisa dikembangkan menjadi kembar. apakah hal ini juga ada ga dibahas dalam weda ya
terima kasih smg budi baik bro.. dianugrahkan hal yang setimpal dari Hyang Kuasa
salam
@ Bagus
Yup.. kelahiran kembar secara umum memang ada dua jenis, yaitu kembar identik dimana satu sel telur yang dibuahi oleh sebuah sel sperma pada pembelahan tahap awal akhirnya membelah menjadi dua dan berkembang menjadi dua janin. Bayi yang berkembang dari kembar identik ini akan memiliki ciri-ciri fisik yang benar-benar mirip. Seperti contohnya kakek saya yang kembar identik benar-benar hampir tidak bisa saya bedakan. Terus jenis kembar kedua adalah kembar tidak identik yang memang dari awalnya berkembang dari dua sel telur berbeda dan dibuahi oleh dua sel sperma yang berbeda, sehingga tidak jarang orang yang kembar seperti ini dalam pertumbuhannya hanya memiliki kemiripan seperti kakak-adik biasa.
Yang lahir dari kembar tidak identik, mungkin tidak ada masalah ya… karena sudah jelas terjadi 2 pembuahan yang artinya ada 2 jiva/roh yang masuk ke dalam kandungan yang masing-masing menempati satu janin. Lalu bagaimana dengan yang kembar identik dimana pembuahan hanya satu, tetapi akhirnya membelah menjadi 2? Terus terang saya belum pernah baca sloka yang membahas hal ini, tetapi menurut saya ada satu roh yang masuk ke dalam sel yang dibuahi tetapi akhirnya setelah pembuahan masuk satu roh lagi. Atau mungkin juga ada 2 roh yang masuk dan akhirnya menstimulus sel yang sedang berkembang tersebut membelah menjadi 2.
Ada pendapat dari teman-teman yang lain yang mungkin pernah membaca prihal ini?
Salam,-
Assalamu’alaikum.
Kesalahan awal adalah konsep AVATARA yg ditafsirkan sbg penjelmaan Tuhan, umat islam lebih rasional dng menafsirkan avatara sbg turunnya firman Tuhan lewat sabda utusanNYA yg diantaranya nabi Isa alaihissalam dan Sri Krisnha.
Artikel di atas hanya usaha utk melogiskan konsep avatara, sejatinya,,, konsep penjelmaan adalah akibat ketidak pede an umat veda atas ejekan2 kaum adharma yg mengingkari existensi TUHAN yg selalu mengolok2 “bukankah TUHAN MAHA KUASA ? Mengapa tidak langsung aja turun langsung, mengapa CUMAN mengutus seorang manusia yg sama dng qt ?” dan lahirlah konsep penjelmaan.
Hal inilah yg menyebabkan umat beragama tergiur menuhankan orang suci/ utusanNYA.
Maha Benar Allah dng segala firman2NYA.
Wassalam.
@ Samaranji
Kira-kira menurut anda Allah bisa turun tidak ke dunia ini? Apakah Beliau bisa mewujudkan diri dalam berbagai macam sosok yang nampak dengan panca indria kita? 😉
Kenapa beliau sendiri bersedia muncul ke alam ini? Kenapa tidak mengutus roh-roh dan mahluk ciptaan beliau yang lain saja? Itulah cinta kasih Beliau yang demi penyembahnya bersedia hadir langsung dan melakukan kegiatan lila bersama para penyembahnya di dunia. Apakah Allah anda takut dianggap remeh hanya karena turun ke dunia material? Apakah seorang presiden akan direndahkan hanya karena dia ikut turun ke sawah menanam padi bersama para petani lainnya? Bukankah jika seorang presiden bersedia terjun kelapangan adalah karena kedekatannya dengan rakyatnya dan rakyatnyapun merasa sangat senang? Begitulah Tuhan… beliau penuh dengan kasih sayang, sehingga tidak keberatan untuk hadir secara langsung di alam material.
Salam,-
Assalamu’alaikum.
Apakah itu sama artinya umat hindu materialistis ? Sehingga segala sesuatu yg harusnya dalam ranah filsafat TERPAKSA harus diwujudkan dng materi ?
Wassalam.
@Samaranji
Apakah materialistis? Ini lah yg terkesan agak membingungkan pada kami. Dimana seolah2 anda telah mengenal Tuhan secara 100% dan Hidup di alam Rohani. Shg ketika ada upaya perwujudan, maka anda sdh menyalahkan/mencemoohkan.
Hmmm rasanya byk diantara kita yg sulit mencintai Tuhan tanpa mewujudkan/perwujudan. Entah itu anda anggap kebodohan kami atau kebodohan anda sendiri dimana anda mengira hanya ada 1 cara menuju ke Tuhan. Itu saya kembalikan siapa yg menilai.
Assalamu’alaikum.
Adakah dlm bhagavad gita ato kitab veda lainnya yg menggambarkan TUHAN dng lukisan ? TIDAK. Sy yakin veda menggambarkan diriNYA hanya sebatas KATA KATA, maka BOHONG bila ada yg mengaku bisa menerjemahkannya dlm lukisan lebih2 arca.
Wassalam.
@Samaranji
Mohon simak Bhagavata Purana 11.27.12 dulu ya saudara Samaranji 🙂 atau mungkin bisa dikunjungi artikel “Apa beda Arca dengan Berhala?”
Kitab Aikhanasagama juga mengatur secara detail mengenai bahan apa saja yang boleh dijadikan arca. Bagaimana teknik pembuatannya, puasa-puasa apa saja dan apa kualifikasi orang yang membuatnya. Bagaimana warna dari arca tersebut, berapa skala tinggi, lebar, panjang jari, bentuk muka, bentuk dan sebagainya yang sangat mendetail. Sudah pernah saya tuliskan di salah satu comment, kalau tidak salah pada saat diskusi dengan Saudara Ardhani di artikel “konflik timur tengah berawal dari kisah Mahabharata”.
Mohon pelajari dan mengertiin dulu, baru komentar ya… 🙂
Salam,-
@Samaranji…
Oh…makanya itu ya semua yg berhubngan dangan Islam, tak boleh digambarkan. Baik…malaikat Jibril, Nabi Muhammad,Istrinya nabi,bahkan pengikut2nya, tidak ada gambarnya…
Entah ini sebuah kebaikan atau mengambarkan betapa buruknya peradaban di tanah arab, saya tidak bisa menjudge nya.
Namun salah kah bila org mencoba merekonstruksi perwujudanNya yg terurai melalui text suci? Lagipl itu kan hanya sebuah perwujudan. Paham kan pak?
Klo mengenai bohong atau tidaknya, Simpel aja kok… Yg melukis itu bukan 1 org kok… Jadi ada beberapa org yg sama dlm menggambar hal itu. Sedangkan org2 tsb tidak koordinasi dl, maka klo melihat fakta spt itu… kira2 masih kah anda beranggapan bahwa org2 tsb salah/bohong dlm mengambarkannya? Org2 itu tentu memiliki tingkat kualifikasi yg juga teruai di text suci.
Klo masih ragu…itu berarti anda mulai kritis… Baik itu. Tapi bagaimana klo saya balik, Kenapa ya ada org2 yg langsung percaya dg kata2 1 Org Nabi saja. Bisa saja to…Beliau berbohong…Apa pembandingnya? Ada kah org lain yg senada dg Beliau??? Paling pengikut2nya…itu ya jelas akan senada to??? Saya rasa Islam , klo masuk/expansi ke suatu daerah, maka sll merubah nilai2 lokal. Artinya apa? Tidak ada orang/kelompok lain pun yg senada/senafas dg ajaran Nabi Mummahad.
Ttg bagaimana cara penyebarannya…dimana ada yg bilang damai, ada yg bilang perang, atau kalah debat. Itu saya tidak bisa omong apa2 ya? Namun yang saya tau tidak ada suatu daerah yg seblm kedatangan Islam, sdh senada/senafas dg ajaran Nabi Mummahad.
Paham kan pak?
Klo itu dianggap sebuah kehebatan Islam, ya up to u… Tp salahkah saya melihat dari sisi lain???
Assalamu’alaikum.
@ ngarayana
bhagavata purana dan kitab aikhanasagama itu sumbernya dr Sri Krisnha langsung ato lwt perantara ???
Dlm islam, sumber yg sahih dan sanad (jalur penyampaian) yg mutawatir adalah hal yg penting broo !!!
@ adi wira
siapa yg berbohong ? Yaitu orng2 yg hendak mencurangi sabda Krisnha dimana beliau tidak mengijinkan utk memvisualkan Tuhan dlm wujud materi. TAPI mnjadi ada perintah itu bhkn membahas dng rinci cara2 mmbuat arca. Astaghfirullah,,,
Wassalam.
Dear all.
Beberapa pertanyaan yg tidak bisa sy pahami, al :
> Kenapa dalam Islam penggambaran Tuhan, nabi, malikat dalam
bentuk apapun tidak diperbolehkan ? Apakah Tuhan mereka maha
pelit, maha pembenci, maha pemarah jika ada yg berani
menggambarkanNYA ???
Bersyukurlah para menganut Veda bahwa kita masih diberi
kebebasan mengilustrasikan keagungan & kemahakuasaanNya walau
hanya sebatas pikiran / kemampuan kita.
> Kenapa Nabi Moh SAW kok pake pakaian Wanita dan tidak boleh
digambarkan, apakah wajah dan badannya begitu buruk, penyakitan
karena terkena karmapala (hasil perbuatan selama hidupnya yg
banyak menggauli para wanita dan membunuh sesama ??? )
masih banyak yg lain tapi itu sj dulu biar gak pusing jawabnya,
terutama bagi yg merasa Muslim !!!
Assalamu’alaikum.
@ de’sadith
>>> apakah dlm veda ada lukisan wujud TUHAN ? Veda hanya menggambarkan lewat firman2NYA. Dan JIKA memvisualkan Tuhan dlm wujud lukisan/ arca selalu berlindung dlm kalimat “Tuhan tidak pelit, Maha pengasih” LALU kegelapan pikiran apalagi yg akan kalian lakukan dng berlindung dlm kalimat itu.
Murka Tuhan bukan atas dasar kebencianNYA pada makhluq, itu hanya keterbatasan akal manusia utk mendefinisikan kasih sayang Tuhan. Hal ini bisa dipahami jika qt bisa membedakan murka yg dilandasi kebencian dan murka yg dilandasi kasih sayang. Smoga paham.
>>> islam tidak mengajarkan membenci menghina merendahkan tokoh panutan agama lain lebih2 jika ia diyakini sbg nabi/rasulNYA, dan sy percaya semua umat beragama juga demikian.
Kamu tidak bisa mengoreksi utk dijadikan bahan introspeksi bersama, yg kamu lakukan hanya bisa membenci, menghina, merendahkan, bahkan aq MERAGUKAN apakah kamu punya agama.
Jangan merendahkan agama dng sikap adharmamu itu. Paham !
Wassalam.
OSA
artikel yang bagus prabu ,maaf tiang ada sedikit pertanyaan
jiwa /atman kekal abadi tidak terbagi ataupun berkembangbiak
tetapi mengapa jumlah mahkluk hidup makin hari mankin bertambah
apakah mereka semua juga satu atman
sebenarnya didalam BG tiang pernah membaca tentang hal ini cuma tiang masih belum benar benar paham ,sebelumnya terima kasih
ditunggu terus pencerahan selanjutnya
@Samaranji
maaf sebelumnya,apa tidak bisa untuk sejenak
TIDAK mencari celah yang menurut anda tidak rasional,
perluh anda ketahui agama tidak bisa untuk selalu memakai logika
mungkin saja anda akan pusing dan down melihat keyakinan anda sendiri jika memakai logika .
Assalamu’alaikum.
@ ambara.
Terima kasih mau ngingetin,,,
Tidak ada niat mencari celah, insyaallah. Bahkan beberapa postingan disini yg sering mncari celah.
Sy hanya ingin meluruskan sesuai kemampuan agar rekan2 tidak sekedar mengintip lewat celah2 yg kalian buat sendiri, masuklah lewat “pintu” islam dan smoga obyektifitas yg kalian dapat. Gunakan logika dan selanjutnya biarkan instuisi, nurani, cahaya illahi ato apalah namanya utk menuntun menuju jalanNYA.
Wassalam.
@Samaranji…
Tolong dong pak… tunjukkan sloka2 diveda /BG yg mengindikasikan bahwa perwujudan Beliau tidak boleh digambar atau di wujudkan (Larangan). Ya maklum pak, kami juga br belajar. Jadi biarpun bpk dari Islam, tapi tau seluk beluk Veda, apa salah nya to? Ttg adanya upaya2 pemilintiran, kan kita dibekali manah/pikiran dan kodrat yg murni, to? Jd itulah yg kiranya akan memurnikan kembali info2 yg disampaikan ke sana. Ya kan?
sumbangan apa sich yg telah islam berikan untuk indonesia? klo hindu lihatlah pulau bali yg kecil,tetapi mengapa bisa sampai terkenal ke seluruh dunia? saya yakin seyakin yakinnya kalau bukan agama hindu yg berkembang di bali sudah bisa dipastikan bali tidak akan terkenal seperti sekarang ini.
Assalamu’alaikum.
@ adi wira
tentang sloka itu sudah prnh sy singgung, tolong liat lg jawaban sy atas komentar anda dlm postingan ” apakah penuhanan sri krishna dan sri rama…” !
@ sabdo palon
t-e-r-k-a-d-a-n-g konstribusi umat beragama dianggap sbg konstribusi agamanya, dan sebaliknya keburukan yg dilakukan umat agama trtentu digeneralisasi mnjd keburukan ajaran agama.
Umat islam telah menorehkan sejarah sejak perjuangan kemerdekaan RI, umat islam lah yg mendukung pancasila sbg harga mati, jika ‘ulama2 islam dari golongan mayoritas saat itu mementingkan egonya mungkin saja syari’at islam lah yg mjd dasar negara qt. Bagi umat islam, “hubbul wathon minal iman” cinta tanah air bagian dari iman, NKRI tak bisa ditawar lagi.
Wassalam.
Assalamu’alaikum,,,
@ adi wira
tentang sloka itu sudah prnh sy singgung, tolong liat lg jawaban sy atas komentar anda dlm postingan ” apakah penuhanan sri krishna dan sri rama…” !
@ sabdo palon
t-e-r-k-a-d-a-n-g konstribusi umat beragama dianggap sbg konstribusi agamanya, dan sebaliknya keburukan yg dilakukan umat agama trtentu digeneralisasi mnjd keburukan ajaran agama.
Umat islam telah menorehkan sejarah sejak perjuangan kemerdekaan RI, umat islam lah yg mendukung pancasila sbg harga mati, jika ‘ulama2 islam dari golongan mayoritas saat itu mementingkan egonya mungkin saja syari’at islam lah yg mjd dasar negara qt. Bagi umat islam, “hubbul wathon minal iman” cinta tanah air bagian dari iman, NKRI tak bisa ditawar lagi.
Wassalam…
Assalamu’alaikum.
@ adi wira,,,
tentang sloka itu sudah prnh sy singgung, tolong liat lg jawaban sy atas komentar anda dlm postingan ” apakah penuhanan sri krishna dan sri rama…” !
@ sabdo palon,,,
t-e-r-k-a-d-a-n-g konstribusi umat beragama dianggap sbg konstribusi agamanya, dan sebaliknya keburukan yg dilakukan umat agama trtentu digeneralisasi mnjd keburukan ajaran agama.
Umat islam telah menorehkan sejarah sejak perjuangan kemerdekaan RI, umat islam lah yg mendukung pancasila sbg harga mati, jika ‘ulama2 islam dari golongan mayoritas saat itu mementingkan egonya mungkin saja syari’at islam lah yg mjd dasar negara qt. Bagi umat islam, “hubbul wathon minal iman” cinta tanah air bagian dari iman, NKRI tak bisa ditawar lagi.
Wassalam.
@ Samaranji
>>> apakah dlm veda ada lukisan wujud TUHAN ? Veda hanya menggambarkan lewat firman2NYA. Dan JIKA memvisualkan Tuhan dlm wujud lukisan/ arca selalu berlindung dlm kalimat “Tuhan tidak pelit, Maha pengasih” LALU kegelapan pikiran apalagi yg akan kalian lakukan dng berlindung dlm kalimat itu.
koment
sebelumnya saya mau tanya ? apakah anda sudah membaca artikel arca dalam web ini? kalo belum ada bagusnya anda membacanya. arca hanya untuk mefokuskan umatnya untuk berdoa bro… kalo masalah pembuatan ya harus sesuai dengan kitab suci Veda.
saya mau tanya kalo kabah bagaimana ? dan banyak sekali lukisan kabah dirumah saudara muslim yang saya liat? gunanya untuk apa bro..apakah itu artinya anda juga mempunyai kegelapan pikiran ?
Bhagavad Gita 9.11
अवजानन्ति मां मूढा मनुषीं तनुमाश्रितम् ।
परं भावमजानन्तो मम भूतमहेश्वरम् ॥११॥
avajānanti māṁ mūḍhā mānuṣīṁ tanum āśritam
paraṁ bhāvam ajānanto mama bhūta-maheśvaram
Orang bodoh mengejek diri-Ku bila Aku menurun dalam bentuk seperti manusia. Mereka tidak mengenal sifat rohani-Ku sebagai Tuhan Yang Maha Esa yang berkuasa atas segala sesuatu yang ada.
Yang jelas mungkin tidak ada orang islam yang pernah bertemu muka dengan allah (Tuhan Yang Maha Esa). sehingga tidak punya gambaran yang jelas mengenai beliau Maaf jika salah. saya akan senang jika ada yang menjelaskan ada muslim yang bertemu muka face to face dengan allah dan akan menerima uraian tentang allah itu.
Berbeda dengan Kitab Veda dimana para resi dan raja rsi menguraikan tentang Tuhan Yang Maha Agung setelah bertemu muka dengan Beliau sehingga jelas sekali bentuk, sifat-sifat-Nya perlengkapan-Nya dan kegiatan-kegiatan-Nya.
marilah bersembahyang kepada Tuhan Yang Maha Agung Sri Krishna yang adalah tempat tinggal yang palimg utama, serta tempat perlindungan yang paling tinggi. Beliau adalah penguasa alam semesta dan alam rohani, Beliau adalah dewanya para dewa sang penguasa indria-indria. Beliau adalah Ayah bagi semua Makhluk hidup
nice artikel
Assalamu’alaikum.
@ adi wira
keknya bli perlu melihat lg diskusi qt dlm postingan “apakah penuhanan sri krishna dan sri rama adalah…”
@ sabdo palon
islam tidak mendidik umatnya utk riya’ (pamer), bli bisa menengok kmbali sejarah perjuangan kemerdekaan RI, dari sini qt dpt menilai sebesar apa konstribusi umat islam terhadap bangsa ini. “hubbul wathon min al iman” cinta tanah air sebagian dari iman. Bagi golongan muslim mayoritas negeri ini, PANCASILA tak bisa ditawar lagi, NKRI harga mati.
@ sugix
dng memahami Tuhan bisa mewujud dlm bentuk manusia, apakah itu berarti boleh mewujudkanNYA dalam bentuk arca ?
@ sarvakaranam
bagi seorang muslim, perjumpaan dng TUHAN adalah hal terindah dan istimewa yg SUKAR dilukiskan dng kata2, derajat ini tak bisa dicapai hanya dng memvisualkanNYA dng arca.
Wassalam.
@ SAMARANJI
Kalo diperkenankan dan ada ketentuan arca bagaimana ?
saya mau tanya kalo anda hanya mengenal konsep bahwa Tuhan tidak berwujud bagaimana ada rumah Tuhan (kabah)? siapa yang menguninya ? bagaimana rupa penghuninya ? nah lo
salam damai bro
Ngarayana………?
Anda harus konsisten dengan ajaran Veda, jangan muter-muter kayak bola layangan yang tersangkut. apalagi ketika anda membahas tentang Ketuhanan dalam Hindu, tambah kelihatan kalo anda tidak konsisten.
Anda meyakini bahwa Krisna adalah Tuhan yang turun kebumi sebagai avatar untuk membimbing manusia kembali kejalan yang benar.Barang siapa yang menyembah Krisna berarti menyembah Tuhan.
1. lalu mengapa ketika Tuhan turun dalam bentuk Sang Buddha, orang-orang Hindu tidak menyembah dan memuja Sang Budha?
2. Jika ajaran Veda dari Tuhan, lalu mengapa Sang Budha mendustakan Veda? berarti ajaran Veda sudah banyak yang diselewengkan oleh pengikutnya.
3. Jika Sang udha adalah Tuhan lalu mengapa menyalahkan kelompok barhmana yang suka membuat upacara dengan Hewan? bukankah tata cara itu berasal dari Veda?
4. Jika Sang Budha adalah Tuhan yang turun dalam bentuk Avatar, lalu mengapa kalian tidak mengimani dan menjalankan Tripitaka?
5. Jika memang Sang Budha adalah Tuhan lalu mengapa orang Hindu tidak ada yang menyembah?
6. Jika memang Sang Budha adalah Avatar, lalu mengapa ajarannya di tentang oleh Shankara?
Sekarang tanyalah pada hatimu sendiri Ngarayana? berfikirlah dan renungkanlah mengapa terjadi pertentangan antar ajaran Avatar, mengapa terjadi pilih kasih dalam menyembah Tuhan.
Apakah semua ini ajaran dari Tuhan…?
Perang Antar Tuhan ?
Pada suatu ketika Dewa Indra bersama permaisurinya sedang menikmati keindahan alam berkeliling diudara dengan menaiki kereta terbangnya sampai akhirnya melintasi pegunungan Kailasa tempat bersemayamnya Dewa Siwa yang kebetulan waktu itu sedang bersemadi.
Dewi Parwati (permaisuri Dewa Siwa) yang sedang melepas anak panah yang secara tidak sengaja mengenai kereta Dewa Indra sehingga jatuh terjerembab. Dewa Indra menjadi sangat marah sehingga mengeluarkan senjata pemungkasnya sebuah panah sakti berupa tulang kerangka dan melemparnya ke arah Dewa Siwa yang sedang khusuk bersemadi sampai tubuhnya tertutupi salju. Kena senjata Dewa Indra tersebut, Dewa Siwa sangat marah dan mengembalikan senjata tersebut kepada pengirimnya sehingga badan Dewa Indrapun tubuhnya merasa terbakar. Dewi Parwati dan para Dewa meminta ampun kepada Dewa Siwa atas terjadinya kesalahpahaman ini, namun Dewa Siwa kemarahannya tidak bisa dipadamkan sehingga dari mata Beliau yang ketiga keluar sinar putih menyilaukan dan terjadilah suatu malapetaka sehingga menyebabkan lautan api baik di hutan maupun di samudra. Di samudra akhirnya muncul anak kecil akibat kemarahan dewa Siwa yang kemudian di pungut oleh Dewa Baruna yang kemudian diserahkan kepada Dewa Brahma (kelak anak ini bernama Jalandara ). (KITAB PADMA PURANA)
Kisah di atas sangat lucu dan aneh, bagaimana mungkin para dewa yang telah suci rohaniyahnya, kok masih marah, tersinggung dan berperang. Ketuhanan macam apakah Ini?
Yang aneh lagi gara-gara tersinggung dan Marah Dewa siwa mengeluarkan cahaya putih dari matanya dan membakar di lautan maupun Hutan. salah apa Hutan dan Lautan sampai dirusak oleh dewa Siwa?
Anehnya jika dewaSiwa disebut sebagai dewa perusak kalian marah….?
Leh aneh lagi, dari lautan tersebut muncul Jalandra, ketika besar membuat onar di alam Dewa.
dimana letak kekonsistenan Veda:
1. Satu sisi Veda menjelaskan bahwa para dewa adalah tingkatan kesuciannya sudah tinggi, satu sisi lain para dewa masih suka marah, tersinggung dan beperang?
2.jika Tuhan Siwa marah dan merusak alam semesta, lalu bagaiamana Tuhan pencipta dan Tuhan Penjaga alam?
3. dari cerita di atas, jelas sekali bahwa dalam Veda ada cerita-cerita palsu yang bukan berasal dari Tuhan.
Tuhan Hindu memberi kebebasan pd setiap manusia tuk menyembah,memuja dan menghormati siapa saja (Tuhan/Dewa/leluhur/pa saja) yg dia yakini.
Budha, hindu memuja dan menghormatiNya jg, sbg buktinya Genta para Brahmana/pemangku yg dipakai pd waktu mengiringi doa” merupakan simbul Hindu dan Budha.
Masih banyak lg simbul” yg dipakai tuk menghormati Budha dlm Hindu.
@Samaranji
salam kenal lg,
sebenernya Tuhan itu siapa anda, kok harus di paksa gak boleh muncul dalam bentuk arca, gambar atau yang laennya..
apakah Tuhan adalah anak buah anda yg bisa anda kekang harus seperti ini atau seperti itu,
klo Tuhan Maha Kuasa mengapa Tuhan tidak bisa memberikan kekuatan yang sama dengan kekuatan Tuhan pada sebuah gambar, arca atau yg laennya. ingatlah selalu Tuhan itu memiliki kekuasaan penuh, karna tidak ada di atas Beliau.
ketika anda membatasi kekuasaan Tuhan maka tidak ada artinya semua pengetahuan yang anda miliki.
janganlah pernah membatasi Tuhan, jika Tuhan adalah pujaan anda, mengapa anda mengharapkan Tuhan seperti yang anda mau. Jadilah penyembah Tuhan yang baik yaitu selalu menerima apapun yang diinginkan Tuhan bukan menerima yang hanya kita inginkan.
salam sejahtera…
@Xarel X
pertanyaan anda bagus skali 🙂
anda berada dmn?
datanglah ke temple terdekat, semua jawaban dari pertanyaan anda akan tersolusikan…
hanya itu saja 🙂
@Xarel X
dengan membaca buku-buku veda seperti
Bhagavadgita dan Bhagavata purana dari Srila Prabhupada
dengan hormat, rendah hati dan tanpa rasa iri hati
saya yakin anda akan bebas dari KEBINGUNGAN seperti itu
semua pertanyaan anda akan terjawab dengan jelas
marilah kita menyembah Tuhan Govinda ( Krsna ), yang memiliki sifat penuh kekekalan, penuh pengetahuan dan penuh kebahagiaan, Beliau adalah sebab dari segala sebab.
Saudara SAXAREL X
Saya sangat memberi apresiasi kepada mereka yang selalu bertanya dan bertanya. Saya sempat baca katanya mas ngarayana sedang liburan kekampungnya sy beragama Hindu mencoba memberingan pandangan seperti yang saya pahami.
Sebelumnya saya mau tanya agama anda ?
Seperti saya sudah baca berulang dari coment teman teman bahwa dalam
Veda menjelaskan bahwa Tuhan memiliki tiga aspek utama, yaitu
1. Paramatman (Yang ada di mana-mana dan meresapi ciptaannya),
2. Bhagavan (Tuhan yang berwujud pribadi) dan
3. Brahman (Tuhan yang tidak berwujud/Nirguna)
sebagaimana disinggung dalam Bhagavad Gita bab 12.
Jika anda tertarik dengan aspek Tuhan yang ada di mana-mana dan selalu menyertai diri anda dalam diri anda, maka anda dapat memuja aspek Paramatman. Jika anda tertarik dengan Tuhan yang berwujud pribadi, maka silahkan memuja Avatara-avatara Tuhan, namun jika anda lebih interest kepada kekosongan dan aspek Tuhan yang tidak berwujud, silahkan memuja Tuhan dalam Aspek Brahman
Kebetulan anda menyinggung aspek Bhagawan/ Tuhan yang berwujud pribadi.Kalo anda bukan hindu maka sangat wajar anda mengalami kebingungan mas. Maka pentingnya mengetahuiagama anda agar lebih terarah dalam berdiskusi.
Dalam Caitanya-caritämåta Madhya 20.263-264 disebutkan; “såñöi-hetu yei mürti prapaïce avatare sei éçvara-mürti ‘avatära’ näma dhare mäyätéta paravyome sabära avasthäna viçve avatari’ dhare ‘avatära’ näma, Avatara atau penjelmaan Tuhan Yang Maha Esa, turun dari Vaikuntaloka/alam rohani untuk perwujudan material. Bentuk khusus Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa yang turun seperti itu disebut penjelmaan, atau Avatara. Penjelmaan-penjelmaan seperti itu berada di dunia rohani. Apabila mereka turun ke dunia material, mereka diberi nama Avatara”.
Terdapat berbagai jenis Avatara, misalnya purusavatara, gunaavatara, lilaavatara, sakty-avesa-avatara, manvantara-avatara dan yuga-avatara, namun dari antara itu semua terdapat 10 avatara yang utama yang paling dikenal, yaitu Dasa Avatara dan kesemuanya itu tercatat dalam kitab suci Veda baik yang telah dan akan muncul.
Salah satu Avatara Tuhan yang masih dinanti-nanti adalah Kalki Avatara. Meskipun beliau belum muncul, namun Veda sudah menuliskannya dan menerangkannya secara terperinci dalam Bhagavata Purana dan Agni Purana, disamping itu juga disinggung dalam Linga Purana 40.50 -92, Brahmanda Purana 1.2.31.76 – 106 dan 2.3.73.104 – 126, serta Vayu Purana 58.75 – 110.
Hal ini telah dutulis diartikel2 awatara oleh sdr. Ngarayana cuman saya mencoba memahami dengan kerendahan hati dan belajar memberikan pandangan dan selalu mengambil hikmah dari setiap diskusi.
Kenapa mas ngarayana tidak memuja Budha ?
Dalam 10 awatara utama salah satunya adalah Budha awatara. Kalo umatnya mau menyembah SALAH SATU AWATARA BUKANYA GAK KONSITEN MAS ..maaf saya luruskaan pandangan anda..
Veda memberikan kebebasan memuja Hyang Kuasa dari salah satu awatara kalo memang umatnya mau memuja Tuhan dalam bentuk pribadi/berwujud.
Jangankan Memuja Budha mas… dalam kitab suci Veda ada Dalam Visnu-sahasra-nama, ada 1000 nama suci Tuhan kalo umatnya mau memuja dengan nama dari salah satu nama ini juga tidak masalah maka niscaya doanya akan sampai kepada Beliau.
So apalagi tujuan Hindu kalo bukan Vaikuntaloka. (Entar anda bingung Kenapa bukan di mall khan lebih enak….. bebas mas sakali lagi bebas anda mau kemana aja akan sampai ketujuan anda)
Seperti itu Veda memberikaan kebebasan sekaligus memberikan konsekuesinya atau peringatannya. Kalo mengaku Penganut veda tujuannya hanya satu Vaikuntaloka yang dimaksud adalah alam rohani Tuhan mas…
Bukan Tuhan yang menjadi OBJEK masalah mas tetapi pemujanya. Seberapa besar anda pasrah pada Beliau
Mudah2an anda mengerti. Tapi kalo anda mempunyai masukan silakaan…
Salam damai mas.
Saudara Xarel X
maaf diatas saya salah menulis nama mas… karena saya bukan Tuhan. begitu juga para Dewa mas. adakah mas ngarayana dalam artikel ini menyebutkan para Dewa sama dengan Tuhan.
dalam kiamat/pralaya maaf kalo saya salah mohon teman2 melurusskan nantipun tidak luput dari kiamat. kenapa mereka tingkat yang sudah suci pun pernag marah. yaa ga susah2 mas karenaq mereka bukan Tuhan. bahkan Tuhan pun dalam hal ini Krisna memberikan petunjuknya saat Dewa Brahma dan Dewa Indra pada saat mereka dilingkupi keangkuhan mas….
kalo anda mempunyai pandangan silakan… kata mas ngarayana disini bebas berpendapat tetapi alangkah lebih bijak kalo anda mempunyai slokanya… jadi saya bisa belajar hehehe
salam damai
salam,
artikel dan diskusi yg menarik..sekedar masukan saja, utk setiap posting baik artikel maupun comment mohon be aware akan hal2 yg dpt memancing emosi,krn agama adalah hal yg sensitif. dan setiap pertanyaan yg diajukan mohon didasari atas keingintahuan bukan atas dasar ingin menjatuhkan satu sama lain dan mementingkan ego sendiri. sadari perbedaan adalah keindahan, dan harus dihormati. jadikan forum ini sbg ajang sharing pengetahuan masing2 utk menambah wawasan masing2 dan utk ajang silahturahmi.
Bhagavad Gita 9.11
अवजानन्ति मां मूढा मनुषीं तनुमाश्रितम् ।
परं भावमजानन्तो मम भूतमहेश्वरम् ॥११॥
avajānanti māṁ mūḍhā mānuṣīṁ tanum āśritam
paraṁ bhāvam ajānanto mama bhūta-maheśvaram
Orang bodoh mengejek diri-Ku bila Aku menurun dalam bentuk seperti manusia. Mereka tidak mengenal sifat rohani-Ku sebagai Tuhan Yang Maha Esa yang berkuasa atas segala sesuatu yang ada.
Dalam hal BG ini siapakah yang berbicara??? Krisna atau Tuhan??? Jelas yang dimaksud Aku adalah Tuhan bukan Krisna karena Krisna adalah bentuk manusia. Yang dilahirkan, berjenis kelamin, terbakar oleh api, terbasah oleh air, terkeringkan oleh angin, bahkan terluka (baca: terbunuh) oleh senjata. Itu semua bukan sifat Tuhan tapi bentuk Tuhan yang seperti manusia.
Kesimpulannya Krisna bukan Tuhan tapi Tuhan itu adalah Siwa, Mahadewa, Iswara, Brahma, Rudra, Wisnu, dan Purusa (bukan fisiknya tapi sifat rohaninya) sebagaimana dalam bait ketiga Tri Sandya…ups…saya gak tahu apakah pengikut krisna melakukan Tri Sandhya..
Kenapa ada yang menganggap Krisna adalah Tuhan…kembali ke BG di atas :
Karena orang bodoh tidak mengenal sifat rohani-Ku sebagai Tuhan Yang Maha Esa yang berkuasa atas segala sesuatu yang ada.
Semoga mendapat ilham…
enengto.. Tetangga saya kalo menurut saya mereka tidak suka perbedaan.
Mereka ntu sukanya melihat pelangi cuma satu warna.
Kenapa saya bisa bilang begitu,lawong udah jadi landasan mereka untuk memerangi yg tdk sama dngn mereka.
Jd jelaskan kalo memang benar tetangga itu tdk suka pelangi warna warni.
orang pintar pasti kenal apa yg dia punya dan siapa dirinya,dan dia bs mngrti maksud prkataan orng lain.
@ Romeo
BG. 9.11 Orang bodoh mengejek diri-Ku bila Aku menurun dalam bentuk seperti manusia. Mereka tidak mengenal sifat rohani-Ku sebagai Tuhan Yang Maha Esa yang berkuasa atas segala sesuatu yang ada.
semoga yang disebut orang bodoh itu bukan @ Romeo
simak juga sloka berikut :
BG. 10-12 Arjuna berkata: Anda adalah Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, tempat tinggal tertinggi, Yang Mahasuci, Kebenaran Mutlak. Anda adalah Yang Mahaabadi, Yang rohani dan melampaui dunia ini, Kepribadian yang asli dan tidak dilahirkan dan Yang Mahabesar. Semua resi yang mulia seperti Nƒrada, Asita, Devala dan Vyƒsa membenarkan kenyataan ini tentang Anda, dan sekarang Anda Sendiri menyatakan demikian kepada hamba.
PENJELASAN: Dalam dua ayat ini, Tuhan Yang Maha Esa memberikan kesempatan
kepada para filosof modern, sebab di sini jelas bahwa Yang Mahakuasa
berbeda dari roh yang individual. Sesudah mendengar empat ayat yang
merupakan hakekat Bhagavad-gita dalam bab ini, Arjuna dibebaskan sepenuhnya
dari segala keragu-raguan dan mengakui Krsna sebagai Tuhan Yang
Maha Esa. Arjuna segera menyatakan dengan berani, ÐAnda adalah para„
brahma, Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa.” Sebelumnya Krsna menyatakan
bahwa Diri-Nya adalah asal mula segala sesuatu dan semua makhluk. Setiap
dewa dan setiap manusia bergantung kepada Krsna. Manusia dan dewa
dipengaruhi oleh kebodohan; karena itu, mereka menganggap dirinya mutlak
dan tidak bergantung pada Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa. Kebodohan
seperti itu dihilangkan secara sempurna oleh pelaksanaan bhakti. Hal ini
sudah dijelaskan oleh Krsna dalam ayat sebelumnya. Sekarang, atas karunia
Krsna, Arjuna mengakui Krsna sebagai Kebenaran Yang Paling Utama,
sesuai dengan ajaran Veda. Tidak benar bahwa Arjuna sedang membujuk
Krsna dengan menyebutkan Beliau sebagai Kepribadian Tuhan Yang Maha
Esa, Kebenaran Mutlak, hanya karena Krsna adalah kawan akrab Arjuna.
Apapun yang dikatakan Arjuna dalam dua ayat ini dibenarkan oleh kebenaran
Veda. Ajaran Veda membenarkan bahwa hanya orang yang mulai melakukan
bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa dapat mengerti tentang Beliau,
sedangkan orang lain tidak dapat mengerti. Tiap-tiap kata dalam ayat ini
yang dinyatakan oleh Arjuna dibenarkan oleh ajaran-ajaran Veda.
Dalam Kena Upani‰ad, dinyatakan bahwa Brahman Yang Paling Utama
adalah sandaran segala sesuatu, dan Krsna sudah menjelaskan bahwa segala
sesuatu bersandar kepada Diri-Nya. Dalam Mundaka Upani‰ad dibenarkan
bahwa Tuhan Yang Maha Esa, sandaran segala sesuatu, hanya dapat diinsafi
oleh orang yang senantiasa tekun berpikir tentang Beliau. Senantiasa
berpikir tentang Krsna disebut smara†am, salah satu cara bhakti. Hanya dengan
bhakti kepada Krsna saja seseorang dapat mengerti kedudukannya dan
menghilangkan badan material ini.
Dalam Veda, Tuhan Yang Maha Esa diakui sebagai Yang Mahasuci. Orang
yang mengerti bahwa Krsna adalah Yang Mahasuci dapat disucikan dari
segala kegiatannya yang berdosa. Orang tidak dapat disucikan dari kegiatan
berdosa kecuali ia menyerahkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Arjuna
mengakui Krsna sebagai Yang Mahasuci, dan itu sesuai dengan ajaran kesusasteraan
Veda. Hal ini juga dibenarkan oleh Kepribadian-kepribadian
yang mulia. Di antara mereka itu, Narada yang paling terkemuka.
K‚‰†a adalah Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, dan hendaknya orang
selalu bersemadi kepada K‚‰†a dan menikmati hubungan rohani dengan
Beliau. Krsna adalah keberadaan yang paling utama. Krsna bebas dari kebutuhan
jasmani, kelahiran dan kematian. Bukan hanya Arjuna yang membenarkan
kenyataan ini, tetapi segala kesusasteraan Veda, Purana-purana dan
sejarah-sejarah juga membenarkan kenyataan ini. Krsna diuraikan seperti itu
dalam segala kesusasteraan Veda, dan Tuhan Yang Maha Esa Sendiri juga
bersabda dalam Bab Empat, Walaupun Aku tidak dilahirkan, Aku muncul
di bumi ini untuk menegakkan prinsip-prinsip dharma.” Krsna adalah sumber
Yang Paling Utama; tidak ada sesuatu yang menyebabkan Krsna, sebab
Krsna adalah sebab segala sebab, dan segala sesuatu berasal dari Krsna.
Pengetahuan sempurna tersebut dapat diperoleh atas karunia Tuhan Yang
Maha Esa.
Dalam ayat ini Arjuna mengungkapkan isi hatinya atas karunia Krsna.
Kalau kita ingin mengerti tentang Bhagavad-gita, kita harus mengakui pernyataan-
pernyataan dalam dua ayat ini. Ini disebut sistem parampara, pengakuan
terhadap garis perguruan. Kalau seseorang tidak termasuk garis perguruan,
ia tidak dapat mengerti Bhagavad-gita. Tidak mungkin seseorang
mengerti tentang Bhagavad-gita hanya dengan sesuatu yang hanya namanya
saja pendidikan akademis. Sayang sekali, orang yang bangga karena pendidikannya
di perguruan tinggi tetap berpegang teguh pada keyakinan mereka
yang bersifat keras kepala bahwa Krsna orang biasa, walaupun sikap itu
bertentangan dengan begitu banyak bukti dari kesusasteraan Veda.
@ ALL
Dari jawaban koment semuanya jelas menunjukkan kalian juga bingung, buktinya tidak ada jawaban yang siginifikan mengenai konsistensi jika memang Avatar Budhha adalah Ingkarnasi Tuhan lalu mengapa ajaran Budha tidak dipakai dalam Hindu.
sebelumny minta maaf yang bunyaaak sekali, tidak ada niat atau maksud sedikitpun untuk mengolok, mencaci keyakinan sebuah agama.
pertanyaan-pertanyaan saya di atas juga bisa dijadikan sebuah acuan bagi teman-teman Hindu, karena hal tersebut sebuah fakta dan nyata. maka jawaban-jawaban berkelit malah menunjukkan bahwa anda beragama hanya ikut-ikutan saja, dan kurang mendalami apa yang diajarkan.
bagi anda yang menyatakan bahwa dalam Hindu ada penghormatan kepada Budha. maka tolong berikan bukti pada saya, dalam bentuk apa, jangan hanya simbol-siimbol karena kedua agama Hindu dan Budha turun di India jadi masih ada beberapa hal atau adat yang sama itu wajar.
janganlah kalian berputar-putar kata tetapi tidak bisa menjawab tulisan saya.
ngaranaya diamana kamu…..
ku tunggu jawabanmu…….
@ Bodogendeng..
Ho Ho tambah lagi bukti dari kebodohan orang-orang yang dimaksud dalam BG tersebut.
Bodogendeng said:
BG. 10-12 Arjuna berkata: Anda adalah Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, tempat tinggal tertinggi, Yang Mahasuci, Kebenaran Mutlak. Anda adalah Yang Mahaabadi, Yang rohani dan melampaui dunia ini, Kepribadian yang asli dan tidak dilahirkan dan Yang Mahabesar. Semua resi yang mulia seperti Nƒrada, Asita, Devala dan Vyƒsa membenarkan kenyataan ini tentang Anda, dan sekarang Anda Sendiri menyatakan demikian kepada hamba
Romeo:
Tak bisakan Anda melihat bahwa Arjuna menyebut Krisna sebagai Kepribadian Tuhan Yang Esa?? Bukan Tuhan Yang Maha Esa?? Di penjelasan Anda berikutnya juga demikian. Tidak ada yang menyebut bahwa Krisna adalah Tuhan.
Ironis sekali orang yang mengaku mengerti BG dan menggunakan BG sebagai pijakan kepercayaannya, malah sama sekali tidak memahami BG itu sendiri. Bahkan dengan ayat yang paling sederhana sekalipun.
Bodogendeng said:
Krsna bebas dari kebutuhan jasmani, kelahiran dan kematian. Bukan hanya Arjuna yang membenarkan kenyataan ini, tetapi segala kesusasteraan Veda, Purana-purana dan
sejarah-sejarah juga membenarkan kenyataan ini. Krsna diuraikan seperti itu
dalam segala kesusasteraan Veda.
Romeo:
Dengan ini Anda justru menyangkal segala bentuk eksistensi dari seorang Krisna yang pernah dilahirkan, besar, dan mati. Dan lagi apa yang Anda maksud dengan “segala kesusastraan Veda”? Jangan asal copas kalau Anda tidak mengerti apa maksudnya.
@xarel x
Silakan pelajari agama Anda sendiri dengan baik dan benar dan jadilah tetangga yang tidak mencampuri urusan rumah tangga tetangga Anda. Dan satu hal yang harus Anda ingat adalah Hindu adalah Veda, bukan Krisna apalagi Budha.
@ Romeo
anda tmbah jelas sekali ketidak konsistennya, mulai cara beragama bahkan sampai berdiskusipun juga sama muter-muter dan tidak konsisten.
apa salahnya pertanyaan? apakah dalam Hindu tidak boleh bertanya apalagi dalam Ketuhanan?
anda harus bisa membedakan kalimat bertanya dengan kalimat, mencampuri, menghina dan mengolok-ngolok. jika yang bertanya adalah golongan anda sendiri yang ingin tahu dengan benar dan betul tentang Ketuhanan tersebut anda juga menanggapinya seperti ini.
Terlihat sekali kekonyolan anda:
“Silakan pelajari agama Anda sendiri dengan baik dan benar dan jadilah tetangga yang tidak mencampuri urusan rumah tangga tetangga Anda.”
coba anda ubek-ubek artikel di ngarayana, justru banyak membahas agama orang lain , Kristen dan Islam.
kalo dia boleh mengapa saya tidak boleh.
yang jentel… donk…
yang konsisten …donk…
@xarel
Perasaan saya baru posting di sini sebanyak dua kali, dan saya konsisten kok dengan pendapat saya.
Dan saya konsisten tidak membahas agama orang lain di luar konteks artikel (saya anggap aliran Ngarayana adalah Hindu).
Jadi dimana letak ketidakkonsistenan saya?
Xarel x
anda
Budhha adalah Ingkarnasi Tuhan lalu mengapa ajaran Budha tidak dipakai dalam Hindu.
sebelumny minta maaf yang bunyaaak sekali, tidak ada niat atau maksud sedikitpun untuk mengolok, mencaci keyakinan sebuah agama.
pertanyaan-pertanyaan saya di atas juga bisa dijadikan sebuah acuan bagi teman-teman Hindu, karena hal tersebut sebuah fakta dan nyata
saya
kalo ajaran Budha juga ada di Hindu kenapa harus mengikuti ajaran Budha. kenapa tidak memperdalam ajaran Hindu ?
Nindasi yajna-vidher ahaha sruti-jatam
sadaya-hrdaya darsita-pasu-gatham
kesava dhrta buddha sarira jaya jagadisa hare
itulah nyanyian yg kami nyanyikan untuk memuliakan Budha avatara. klo tidak salah artinya Beliau hadir untuk mengalihkan perhatian orang orang agar meninggalkan praktek-praktek menyeleweng yang mengatasnamakan veda berupa pemotongan hewan yang membabi buta.
hampir semua wilayah india penganut paham buddha. namun dengan munculnya Sri Shankacarya yang merupakan penjelmaan Deva Siva, wilayah India kembali menganut paham Hindu-advaita. tujuannya pun diterangkan di dalam kitab purana.
di bali, klo tidak salah di Pura Batur (kintamani) ada pelinggih (tempat pemujaan) untuk memuja Sang Budha, karena istri raja adalah keturunan Cina. trus di bali ada Pendeta Buddha yang menyelenggarakan yadnya orang hindu. so apakah ini cukup? dirumah orang bali (termasuk saya) memasang gambar sang budha adalah sebuah bentuk kecintaan yang luar biasa karena beliau telah hadir di bumi ini untuk menerapkan prinsip dharma sesuai sloka dalam BG.
@ mas romeo.
pertanyaan mas sama dengan saya pada saat saya SMU. ketika saya membaca buku Krsna Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa yang mengambil bahan dari Bhagavata Purana, saya juga bingung. kenapa disebut Kepribadian?padahal Krsna adalah avatara Visnu dimana semua avatara juga berkepribadian. kanapa yg ini khusus?
pertanyaan itu terus terbayang dalam pikiran saya sampai kuliah semester II, sampai akhirnya saya mendekati sebuah asrama tempat berkumpulnya para bhakta dan ada pustakanya. disanalah saya belajar, membaca dan mencoba berdoa, oh Tuhan mohon jelaskanlah pengetahuan ini kepada hamba yang bodoh sehingga hamba sedikit tercerahkan. sedikit demi sedikit saya memahami bercampur semua perasaan sedih, bahagia, malu..semuanya. satu kata yang membuat saya lebih kuat adalah TUNDUKKAN HATIMU. ya, dengan ini dan mengucapkan nama suciNya pengetahuan yang selama ini belum terjawab akhirnya Beliau buka sedikit demi sedikit. saat ini pun saya belum sepenuhnya tercerahkan dan masih terus berusaha mendekati Beliau. tentu dengan TUNDUK HATI. seperti hal nya diskusi2 ini, lepaskan “jubah” yang anda kenakan. cermati, resapi dan tunduk hati. Semoga karunia Sri Krsna bersama kita semua.
Kepribadian, artinya memiliki sifat. Beliau disebut Kepribadian Tuhan YME karena ada sifat2 Beliau dan memang benar Tuhan memiliki sifat2. Setelah itu apa yg membedakan dgn kepribadian yg lain? Beliau adalah Avatari….sumber dari Avatara. artinya ada sloka yg menyatakan demikian. apalagi yg membuktikan?Nah sloka diatas yang menyatakan rsi mulia seperti Rsi Vyasa, Narada Muni pun mengakuinya. artinya Rsi yang mengkodefikasikan Veda mengakuinya, masa pengikut veda tidak mengakuinya. anda perlu mendengarkan kisah bagaimana Rsi Vyasa gelisah hingga akhirnya menuliskan Bhagavata Purana atas petunjuk Narada Muni plus kisah maharaja Pariksit yang memasrahkan diri sebelum ajal dengan mendengarkan Bhagavata Purana dari Putra Rsi Vyasa. bukti apalagi? duh jika pengen langsung seperti arjuna, silahkan saja, namun semoga saja Beliau berkarunia karena beliau juga berhak menentukan untuk menerangkan siapa diriNya. “Arjuna adalah kawan terdekat”
Demikian, semoga bermanfaat.
Mohon koreksi dari rekan-rekan yang lain. semoga kita semua tercerahkan.
Salam
@ Bagus
Semoga hatimu juga bagus, sesuai namamu.
Ajaran Budha yang mana dalam agama Hindu, coba anda jelaskan?…..
Jika memang ajaran Budha ada dalam Hindu lalu mengapa justru kalian sendiri yang menentang dan mengingkari ajaran Buddha antara lain:
1. Sistem Kasta dalam Hindu belum dihapus, apalagi di Bali sangat kental. padahal sang budha melarang adanya Kasta.
2. Dalam Hindu menyembah banyak dewa diperbolehkan, padahal sang Budha mengingkarinya.
3.Yadnya dalam bentuk hewan masih ramai saat ini dilaksanakan, padahal Sang Budha menentang, bahkan menganggap pembunuhan dan penyiksaan pada binatang.
4. Hindu Mengenal adanya Brahma, Wisnu, Siwa. sanga Budha menganggap bahwa mereka dibawahnya, maka untuk apa disembah.
5. Dalam Hindu mengajarkan adanya Ketuhanan dan bentuk-bentuknya, sedangkan sang Budha tidak pernah sama sekali membahas tentang adanya Tuhan dan bentuk-bentuknya.
6. Hindu menganggap Veda adalah kitab suci utama, sedankan sang Budha justru mengingkarinya.
7. dalam Hindu bentuk-bentuk pertapaan yang menyiksa diri/disiplin ketat masih diterapkan, sedangkan Sang Budha justru mengambil jalan tengah, sehingga tidak ada penyiksaan tubuh dlam spritual.
Den bagus coba anda cek kembali dech pernyataan anda …….
sekarang mana buktinya jika ajaran Budha ada dalam Hindu…?
Konsisten doooooonk.
Untuk Romeo
Kamu lagi nyari Juliet………? kok bingung sendiri.
ini pernyataanmu kemarin:
“Silakan pelajari agama Anda sendiri dengan baik dan benar dan jadilah tetangga yang tidak mencampuri urusan rumah tangga tetangga Anda. Dan satu hal yang harus Anda ingat adalah Hindu adalah Veda, bukan Krisna apalagi Budha.”
Anda dengan jelas menyatakan pada saya untuk tidak mencampuri agama orang lain, padahal ini kan forum diskusi…? apa salahnya orang bertanya…? andaikata tulisan saya berisi caci-maki itu baru salah.
yang keliatan anda gak konsisten adalah begini:
anda melarang saya untuk membahas agama orang lain, tapi justru artikel dalam Ngarayana ini banyak sekali yang membahas agama orang lain antara lain:
“Buddha Avatara, Perjalanan panjang Nabi Isa, Muhammad Islam dan Bakti yoga, Ka’bah adalah bekas kuil Hindu,” dsb.
Jika memang anda konsisten, anda larang Dulu Ngarayana, jangan mencampuri agama orang lain, baru kemudian anda melarang saya, itu namanya adil.
Santai aja Romeo, dengan hati yang tenang dan damai jadikan sebagai dasar sebuah diskusi. Jika anda masih mudah terjebak dan terpancing lewat tulisan dan kata-kata, itu menunjukkan anda jarang meditasi.
Semoga Semua makhluk Menjadi damai…..!
XAREL X
Semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan dan senang diskusi dengan anda.
apakah anda sudah mengenal Veda ? kalo belum ada bagusnya mulai dengan pertanyaan tentang Veda dan baiknya jangan menyarankan kalo tidak mengerti maksudnya jangan sampai mengajarkan ikan berenang, burung terbang dan mengajarkan srigala berlari
Kasta ? apakah didalam Veda ada sitem kasta broo. Sudahkah anda membaca artikel ”Hindu mengajarkan sistem kasta ? ” sebelum koment baca dulu bro dan silakan koment disana oke.
Kalopun ada umatnya yang salah mengartikan semoga mereka kembali kejalan Veda. Saya tinggal dibali kalo ditanya tentang sistem kasta saya tegaskan tidak ada sistem kasta di veda.
Adakah di dalam Veda mengajarkan menyembah dewa ? yang ada adalah menghormati dan memohon bimbingan dewa dan Dewa juga termasuk mahluk bro.. karena dewapun akan mengalami kiamat sebelum mereka mencapai alam rohani Tuhan.
anda
Hindu Mengenal adanya Brahma, Wisnu, Siwa. sanga Budha menganggap bahwa mereka dibawahnya, maka untuk apa disembah.
Saya
Sang Budha menganganggap demikian ya pantes bro… Belau adalah Awatara keperibadian Tuhan.
anda
Dalam Hindu mengajarkan adanya Ketuhanan dan bentuk-bentuknya, sedangkan sang Budha tidak pernah sama sekali membahas tentang adanya Tuhan dan bentuk-bentuknya.
Saya
Tolong diperjelas ya.. biar gak salah interpretasi. Tolong berikan acuan/linknya dalam ajaran Bhuda kita simak sama-sama dan jangan sampai guyonan anda
Anda
Hindu menganggap Veda adalah kitab suci utama, sedankan sang Budha justru mengingkarinya.
Saya
Tolong berikan ajaran dalam ayat atau selokanya atau linknya jangan sampai hanya interpretasi anda semata ok. Kita simak sama-sama
anda
dalam Hindu bentuk-bentuk pertapaan yang menyiksa diri/disiplin ketat masih diterapkan, sedangkan Sang Budha justru mengambil jalan tengah, sehingga tidak ada penyiksaan tubuh dlam spritual.
Menyiksa ? ini yakin ajaran Veda bro tolong berika linknya oke. Kita simak sama-sama oke. Jangan sampai ini guyonan anda doang…
Tidak Konsisten ? siapa yang tidak konsisten…. ? maaf sebelumya tolong anda baca dulu artikel Bhuda awatara dan Sri Shankacarya ya bro…
Salam damai bro….
Ralat
“anda
Hindu Mengenal adanya Brahma, Wisnu, Siwa. sanga Budha menganggap bahwa mereka dibawahnya, maka untuk apa disembah.
Saya
Sang Budha menganganggap demikian ya pantes bro… Belau adalah Awatara keperibadian Tuhan. ”
saya tulis seperti diatas. setelah saya cermati ini meragukan saya maklum bro saya manusia. tolong bro berikan linknya biar saya bisa tau teman2 bisa cermati. oke bro. anda ngomong begini pasti ada dasar khan bro…
Assalamu’alaikum
@ bagus n @ lokananta
sudah sy jawab dlm postingan blog ini “apakah penuhanan sri krishna dan sri rama adalah…”
silahkan cek. Makasih.
Wassalam.
@ mas xarel X :
Mampirlah ke asrama atau ke temple vaisnava. semua pertanyaan anda akan terjawab.
@ Xarel X
He..he..he.. sorry ya saudara Xarel X, saya baru sempat online lagi dan baru bisa comment sekarang. Mohon maaf kalau telat jawab dan membuat anda menunggu.
Jujur saya bingung memulai menjawab dari mana karena sudah pasti jawabannya akan sangat panjang dan tidak bisa hanya dalam satu comment saja.
Pertanyaan anda:
Sebenarnya terjawab dalam buku yang sudah rampung saya, Prabhu Haladara dan Prabhu Kama draft yang berjudul “Merekonstruksi Hindu : Merangkai kembali filsafat Veda yang terdistorsi”. namun karena belum ada dana untuk mencetak, jadi belum saya serahkan ke percetakan…
Kalau ada yang berniat membantu mencetak boleh juga… 🙂
Okay, saya coba jawab singkat ya…
Siapa bilang orang Hindu tidak memuja sang Buddha? Anda menjadikan Hindu yang mana sebagai kiblat? Saya ambil contoh dalam tradisi gaudya Vaisnava. Di tempat suci Gaudya Vaisnava selalu ada arca sang buddha dan disembah sejajar dengan Dasa Avatara lainnya… jadi coba deh anda main ke ashram Gaudya Vaisnava terdekat sebagaimana saran Saudara Lokanatha di atas…
Memang iya… ajaran Veda sempat diselewengkan dan didistorsikan oleh pengikutnya. dan dengan tujuan itulah Buddha harus turun. Salah satunya sudah dibahas dalam artikel di sini.
Menurut Veda, sang Buddha menolak ajaran Veda dan mengajarkan agama Buddha adalah dengan tujuan untuk sammohäya sura-dviñäm, menipu musuh-musuh Sura (dewa) yaitu para Asura (demon) – Bhagavata Purana 1.3.24. Siapakah para Asura itu? Para Asura adalah mereka yang memanfaatkan ajaran Veda secara keliru demi kepuasan indriya jasmani agar secara material hidup senang di dunia fana. Dikatakan bahwa begitu Kali-Yuga mulai, sifat alam tamas (kegelapan) amat tebal menyelimuti kesadaran penduduk sehingga orang-orang menjadi berwatak Asurik (jahat). Mereka memanfaatkan yajna korban binatang dalam Veda sebagai dalih pembenaran untuk memuaskan nafsu makan daging dengan menyemblih banyak hewan untuk dimakan. Maka himsä-karma pembantaian binatang merajalela di masyarakat Hindu. Untuk mencegah agar himsa-karma demikian tidak terus merejalela, sang Buddha memberikan ajaran rohani alternatif, yaitu agama Buddha yang mengajarkan cinta kasih kepada semua mahluk dengan pondasi ahimsa. Dari segi ketuhanan, ajaran Buddha bercorak atheistik karena ia tidak mengajarkan tentang adanya Tuhan sebagai asal mula segala sesuatu. Para penganut Buddha dibimbing untuk mencapai nirvana, alam sunyata yang bebas dari segala derita. Demikianlah kemudian himsa-karma membantai binatang berkurang drastis di masyarakat karena banyak sekali orang Hindu menjadi pemeluk Buddha.
Benar sekali, tata cara itu berasal dari Veda, tetapi coba anda perhatikan Sloka Bhagavata Purana 12.3.52: “krte yad dhyayato visnum tretayam yajhato makhaih dvapare paricaryayam kalav tad hari-kirtanat” Hasil manapun yang diperoleh pada zaman Krta (Satya) dengan cara semadi kepada Visnu, pada zaman Treta dengan cara menghaturkan korban-korban suci, dan pada zaman Dvapara dengan melayani kaki padma Tuhan (pemujaan kepada Arca), dapat juga diperoleh pada Kali-Yuga ini dengan cara mengucapkan nama suci Tuhan Sri hari”
Buddha muncul setelah jaman Kali dan pada Jaman Kali yang paling tepat adalah Harinama Sankirtana, pengumandangan nama-nama suci Tuhan. Jaman sekarang hampir tidak ada Brahmana yang berkualifikasi melakukan korban suci dengan binatang. Bagaimana para Brahmana kasta bisa menyelamatkan binatang yang dikorbankan tersebut sementara dia sendiri belum tentu selamat?
Semua perintah dasar yang bersifat kebaikan (Dharma) harus dilakukan oleh orang Hindu yang ada dalam Tipitaka tanpa terkecuali. Tetapi konsep tidak adanya Tuhan itulah yang tidak diikuti.
Sama dengan jawaban yang no 1 ya saudara 😉
Sankaracharya adalah penerus misi ajaran Buddha dalam melanjutkan rekonstruksi yang terjadi agar masyarakat kembali mengenal Tuhan walau dalam wujud Brahman. Kenapa tafsinya masih berbeda dengan Hindu pra jaman Buddha? jawabannya ada pada sloka Padma Purana Uttara Kandha 62.31 “Sri Narayana memberitahu dewa Siva sebagai berikut, “Svagamaih kalpitas tvam ca janan mad vimukham kuru, tolong berikan tafsiran anda sendiri terhadap kitab suci Veda, sehingga orang-orang menjadi tidak mengenal diri-Ku (sebagai Kepribadian Tuhan YME). Mam ca gopaya yena syat srstir esottarottara, juga tutupi Aku sedemikian rupa sehingga orang-orang lebih tertarik memajukan peradaban material dan melahirkan keturunan yang hampa pengetahuan spiritual”. Sesuai perintah Tuhan tersebut, kemudian Siva bereinkarnasi di dunia fana sebagai seorang brahmana. Hal ini diketahui dari kata-kata Siva yang memberitahu istrinya Parvati sebagai berikut, “Mäyävädam asac-chästram pracchanam bauddham ucyate mäyäive kalpitan devi kalau brahmana rupena, wahai dewi istriku, pada jaman Kali dalam wujud seorang brahmana, aku akan mengajarkan filsafat palsu Mäyäväda yang tidak lain adalah Buddhisme terselubung” (Padma Puräëa Uttara Khanda 25.7). Brahmana dimaksud adalah Sankaracharya. Kenapa Tuhan harus ditutupi? Untuk meminimalisir Aparadha, atau kesalahan-kesalahan yang muncul akibat menghina Tuhan…
Mari sama-sama belajar saudara Xarel X… karena kita sama-sama buta dan tidak bisa melihat kebenaran secara langsung, saya harap anda selalu mendasarkan argumen anda dengan sumber-sumber kitab suci, sehingga kita tidak tersesat dalam debat kusir..
Salam,-
Salam kenal
Semoga semua dianugerahkan pikiran yg jernih…
Tuk bli ngarayana artikelnya bagus sekali saya baca sampe begadang…
Kpn terbit bukunya? Ditunggu yaaa…
Oh ya maaf ni saya sedikit masukan ni blh ga?? Gmn klo bli posting artikel yg ga ad sangkut pautnya dgn keyakinan saudara kt yg lain.. Pertama bisa bikin tersakiti langsung maupun tak langsung.
Kedua sy sudah nyaman baca bhagawadgita trus ada coment ngalur ngidul jd badmood deh
Gmn klo artikel yg trlanjur ad dihapus aj?
diskusinya dgan yg sepaham aj jd ngerti n suasana sejuk,jernih dan terhindar dari kesalahpahaman.. Gmn??
Tuk bpk samaranji salam persaudaraan pa..krn beda keyakinan klo kita bicara ttg Tuhan pasti kita ga prnah nyambung Pa..bpk tdk paham dgn keyakinan sy begitu jg sebaliknya.. Gmn klo kt bahas ttg tips hidup sehat setuju ga?? Hehe..
Saya hindu punya bibi islam dan punya teman dekat yg saya sayangi beragama kristen dan budha. Marilah kita saling menghormati. Memperdebatkan Tuhan tidak akan ada penyelesaiannya..Tuhan hanya satu
Mari kita menuju Tuhan walau dgn jalan berbeda.
Om shanti om
@ surya
Salam kenal juga bli Surya..
untuk bukunya, desain dan layout sudah selesai, cuman masih terkendala dengan dana percetakaan. Ada yang mau membantu mencetaknya? 😉
Bagi mereka yang sudah mencapai utama adikari seperti bli, sudah pasti akan menghindari konfrontasi ngalor-ngidul dan saling menjatuhkan.. dan saya salut akan hal itu. Hanya saja sejak awal saya sudah berjanji pada semua teman-teman di sini kalau saya tidak akan pernah menghapus posting apapun dari blog ini kecuali yang bermuatan pornografi, spam, atau iklan. Kalau debat berlangsung dengan kepala dingin dan terbuka, saya yakin kita bisa memetik esensi dari debat tersebut. Saya sendiri banyak belajar dari berbagai debat dan diskusi di sini. Tetapi memang benar jika kita masuk dan lebih mengedepankan ego, menganggap diri kita paling benar, maka mungkin kepala kita akan menjadi panas melihat diksusi seperti ini.
Konflik jika di manage dengan baik, akan sangat bermanfaat untuk pendewasaan spiritual dam material kita. Tapi kalau konflik tidak bisa di manage sudah pasti akan menimbulkan kekacauan..
Jadi lewat media ini, mari kita manfaatkan sebagai wahana saling mengenal keyakinan yang lain sehingga tidak ada prasangka tidak benar akan suatu keyakinan.
Salam,-
Assalamu’alaikum.
@ surya
saran yg baik, dan lebih baik itu juga disarankan utk bli ngarayana.
Makasih.
Wassalam.
@samaranji
ini ya topik2 yang suka di discuss bro samaranji. dibaca semua gga bro?
page walking lagi ah… biar rate blog nya bli ngara naik.. kalo terkenal blog ini dan vedasastra kan bagus, drpd buka yg bukan2.
hidup blog religi!
@ Ngarayana
Selamat datang Ngarayana
Ini baru Sang pedekar pencerahan, rupaya baru kembali dari pertapaannya. Semoga membawa ide-ide yang segar untuk pencerahan ummat.
Memang benar aliran Hare Krisna masih mengagungkan dan memuji Sang Buddha, tetapi itu hanya bagian parsial, tidak menyeluruh sebagaimana orang Hindu memujua Sri Krisna. Jika anda mengakui seperti itu lalu mengapa Tripitaka tidak dimasukkan dalam salah satu Veda sebagai rujukan agama Hindu?
Sebagai fakta yang konkrit dimasyarakat Hindu sendiri, Sang Budha tidak pernah dianggap sebagai dewa yang dipuja padahal beliau adalah kepribadian Tuhan yang turun dimuka bumi, ini nyata dan fakta. Jadi gak perlu pakai dalil sloka. Bahkan aliran Hare Krisna dalam msayarakat Hindu di Indonesia belum diterima apalagi di Bali. Jadi Harea Krisna tidak mewakili ummat Hindu sedunia.
Anda menyatakan bahwa:
“Menurut Veda, sang Buddha menolak ajaran Veda dan mengajarkan agama Buddha adalah dengan tujuan untuk sammohäya sura-dviñäm, menipu musuh-musuh Sura (dewa) yaitu para Asura (demon) – Bhagavata Purana 1.3.24.”
Ini juga sangat menarik sekali, Sang Budha adalah avatar agung, manamungkin dia menggunakan metode “menipu”/”mengelabui” para musuh-musuhnya. Apakah benar pernyataan tersebut? Cobalah anda renungi kembali. Bagaimana mungkin Sang Budha telah mencapai derajat yang tinggi tetapi masih mempunyai sifat menipu kepada ummatnya?
Bukankah para asura adalah ummat Sang Budha? Lalu mengapa dikelabui/ditipu, bukankah lebih baik dididik dan diberikan ajaran dharma.
Apa benar mengajarkan dharma dengan cara menipu? itu bukan sifat Sang Budha. Jelas ini hanyalah alas an akal-akalan saja. Ribuan orangjahat dan durhaka telah tunduk kepada Sang Budha melalui khotbah-khotbahnya. Bukankah Sang Budha adalah penjelmaan Tuhan yang turun untuk memperbaiki ummatnya? Lalu jika ummatnya ditipu itu namanya malah menjermuskan ummat, atau kasarnya adalah mentakdirkan para asura agar tidak kembali kejalan dharma.
Begitu juga pernyataan anda: “Jaman sekarang hampir tidak ada Brahmana yang berkualifikasi melakukan korban suci dengan binatang.”
Pernyataan tersebut juga bertentangan dengan fak yang ada di Bali, sampai sekarang pun masih melakukan persembahan dengan bahan-bahan binatang antara lain: babi, bebek jambul, kerbau. Bahkan beberapa bulan kemarin di wilayah Bali Barat, Negara. Ada seseorang yang berhubungan badan dengan sapi, akhirnya mereka dikawinkan, lalu sapinya ditenggelamkan ke dalam laut. Apa salah sapai tersebut? Apakah anda masih mengingkarinya? Hanya kelompok Hare Krisna saja memang tidak pernah memakai hewan untuk persembahan.
Tulisan anda: “Semua perintah dasar yang bersifat kebaikan (Dharma) harus dilakukan oleh orang Hindu yang ada dalam Tipitaka tanpa terkecuali. Tetapi konsep tidak adanya Tuhan itulah yang tidak diikuti”.
Pernyataan anda tersebut justru kebalikannya, sekarang lihatlah fakta yang ada dan telah terjadi, tidak usah mengingkarinya, terkesan lucu, ngakunya mengikuti peraturan Sang Budha, tapi masis ada tapinya yaitu :” Tetapi konsep tidak adanya Tuhan itulah yang tidak diikuti”.
Bukankah itu ajaran sang Budha?, bukankah Tuhan sendiri yang mengajarkan hal tersebut, bukankah itu adalah ajaran tripitaka? Lalu mengapa kalian menolaknya? Aneh bukan kelihatn anda tmapak tidak konsisten.
Sang Budha adalah reformasi Hindu sebagimana Yesus mereformasi agama Yahudi, karena ajaran-ajaran Yahudi banyak yang diselewengkan dan sudah tidak sesuai zaman, maka Tuhanpun mengutus Yesus untuk memperbarui ajaran Tuhan.
Begitu juga Sang Budha adalah reformer dalam agama Hindu, maka semua ajaran Hindu yang sudah banyak menyeleweng dan tidak sesuai dengan zaman, diganti dengan ajaran yang lebih baru dan sesuai dengan perkembangan zaman. Jika memang orang Hindu mau konsisten dengan Veda maka sebetulnya harus taat juga kepada Sang Budha, karena beliau telah diramalkan dan ditunggu-tunggu, anehnya ketika Tuhan dating dalam bentuk Sang Budha, semuanya taat dan tunduk engikuti beliau, tetapi setelah beliau mangkat, merekapun mengingkari dan meninggalkan ajaran-Nya.
Bukan hanya masalah ketuhanan saja orang hindu mengingkari Tuhannya (Sang Budha), jika Ngarayana mau jujur, setelah mangkatnya Sang Budha , bukankah ajaran kasta masih berlaku kembali di India saat itu sampai sekarang bahkan di Bali-pun masih ajeg. Walaupun kalin berusaha mengindar dengan menyebutkan itu bukan kasta tapi catur warna. Sudah beribu tahun Kasta merih berlangsung? Gak usah diingkari ini sebuah kenyataan, gak usah pakek Sloka semua orang sejagad juga pada ngerti.
Padahal sang budha jelas-jelas melarang membedakan manusia melalui kasta, tatapi yang mengikuti dan taat malah pengikut agama Buddha. Lalu dimana letak kebenaran pernyataanmu bahwa sampai sekarang orang Hindu juga mengikuti peraturan Sang Budha?
Yang terakhir inilah pembahasan yang menarik, bagaimana mungkin dalam suatu ketika Tuhan Turun ke bumi dalam bentuk Brahman untuk mengajarkan matrealistik dan melenceng dari veda, setelah itu Tuhan Turun kembali ke Bumi untuk memperbaikinya.
Berikut ini pernyataan anda:
“Sloka Padma Purana Uttara Kandha 62.31 “Sri Narayana memberitahu dewa Siva sebagai berikut, “Svagamaih kalpitas tvam ca janan mad vimukham kuru, tolong berikan tafsiran anda sendiri terhadap kitab suci Veda, sehingga orang-orang menjadi tidak mengenal diri-Ku (sebagai Kepribadian Tuhan YME). Mam ca gopaya yena syat srstir esottarottara, juga tutupi Aku sedemikian rupa sehingga orang-orang lebih tertarik memajukan peradaban material dan melahirkan keturunan yang hampa pengetahuan spiritual”. Sesuai perintah Tuhan tersebut, kemudian Siva bereinkarnasi di dunia fana sebagai seorang brahmana. Hal ini diketahui dari kata-kata Siva yang memberitahu istrinya Parvati sebagai berikut, “Mäyävädam asac-chästram pracchanam bauddham ucyate mäyäive kalpitan devi kalau brahmana rupena, wahai dewi istriku, pada jaman Kali dalam wujud seorang brahmana, aku akan mengajarkan filsafat palsu Mäyäväda yang tidak lain adalah Buddhisme terselubung” (Padma Puräëa Uttara Khanda 25.7)
Perhatikan tulisan yang tebal: “Aku akan mengajarkan filsafat palsu”, apakah Tuhan Hindu begitu terdesaknya sehingga tidak ada cara dengan kebaikan, melainkan harus menggunakan cara kepalsuan? Jelas sekali tulisan dia ats bertentangan dengan akal manusia yang selam ini Hindu selalu berslogan bahwa Veda tidak pernah bertentang dengan Akal.
Maka betul sekali ajaran Sang Budha agar tidak percaya dengan Veda, karena salah satu bukti ada ayat seperti di atas, yang bertentangan dengan ajaran inti Tuhan sendiri yaitu Dharma.
Sekarang kita bahas lebih rinci, jika sesuai dengan sloka di atas, bahwa Tuhan mengajarkan filsafat palsu, maka Tuhab membodohi ummatnya, apakah hal itu sesuai dengan veda sendiri? Mana ada Tauhan yang menjerumuskan ummatnya? Lalu Tuhan turun lagi untuk memperbaikinya?
Jika sloka di atas benar, maka sama halnya mentakdirkan ummatnya untuk menjadi orang bodoh, bukankah dalam veda tidak ada ajaran Takdir?
Jelas sekali alasan di atas adalah dibuat-buat, dan tambah kelihatan terjadi pertentangan antar ajaran dalam veda sendiri. Maha benar sekali ajaran Buddha bahwa veda sudah tidak suci lagi.
@ xarel x :
bolehkah saya ikut nimbrung?….
bnyk sekali pertanyaan anda dan semua ditujukan untuk nyatakan bahwa Hindu tidak mengikuti perintah sang budha.
pertanyaan mendasar saya, teologi ketuhanan seperti apa yg anda anggap benar?
– harus berpatang daging?
– kehampaan?
– Tuhan tidak bisa menjelma?
– sifat penipu milik setan. Tuhan hanya punya sifat baik saja?
Bisakah dijelaskan sehingga dalam menjawab pertanyaan mas xarel x bisa lebih menjawab, karena penjelasan ngarayana diatas masih belum diterima.
Terima kasih
Salam
@ XAREL X
MENURUT SAYA TUHAN ITU BERSIFAT MUTLAK, KITA TAK BISA MENYALAHKAN, KITA TIDAK BISA MEMBATASI TUHAN HARUS SEPERTI YANG KITA MAU. ITU TANDA-TANDA ATEIS. SAYA RASA TUHAN TIDAK BISA DIJANGKAU DENGAN CAIRAN OTAK KITA. APAKAH ANDA BISA MEMERINTAH TUHAN / ALLAH MU ?
APAKAH KAMU LEBIH HEBAT DARI TUHAN / ALLAH MU?. SEBERAPA BESAR KAMU TAHU RENCANA-RENCANA TUHAN / ALLAHMU ?. SEBERAPA BESAR KAMU MENGENAL TUHAN / ALLAH MU?. DARI 24 JAM DALAM SEHARI SEBERAPA JAM YANG BISA KAMU GUNAKAN UNTUK MENYEMBAH TUHAN / ALLAH MU. JADI JANGANLAH SOMBONG / TAKABUR.
MARI MEMUPUK SIFAT RENDAH HATI PADA TUHAN / ALLAHMU DAN CIPTAANNYA
MARILAH PERBANYAK WAKTU UNTUK MENYEMBAH, MEMUJI, INGAT, MELAYANI TUHAN / ALLAH
@ Dino
salam kenal….
jika anda bertanya kepada saya teologi ketuhanan seperti apa yg anda anggap benar?
maka jawabannya mudah:
1. Teologi Yang konsisten
2. mudah difahami oleh Ummatnya
3. Mudah dicerna dan tidak bertentangan dengan rasional.
kurang lebih begitulah saudara dino, selanjutnya tunggu jawaban dari ngarayana aja.
@ bodogendeng
Anda jangan marah dan kecewa dengan tulisan saya, karena forum ini adalah diskusi. jika saya berargumen maka balaslah juga dengan argumen.
Jaika anda beralasan bahwa tuhan tidak bisa dijangkau oleh otak, itu kata siapa? bukankah Tuhan ketika turun kebumi berwujud manusia juga mempunyai otak…?
dengan cara itulah para avatar mengajarkan kepada manusia nilai-nilai ketuhanan dengan mudah dicerna dan difahami sehingga otak bisa menerima.
Jika anda tidak percaya pelajarilah agama Budha beliau mengajarkan segala sesuatu harus diselidiki dahulu. itu namanya menggunakan otak.
kalo kita tidak boleh berdiskusi tentang masalah Ketuhanan, itu aneh, apalagi yang melarang pengikut Hindu. bukankah dalam agama Hindu banyak aliran filsafat gara-gara masalah keTuhanan..?
forum ini adalah forum diskusi siapa saja boleh mengeluarkan pendapatnya. Para avatar aja tidak melarang, tetapi mengapa anda melarang…?
kq malah jd debat hindu budha ya..
padahal panyk bdt pertnyaan ttg islam yang blm terjawab.
ya mgk di agama kami (hindu)masih bnyk kekurangn,yg kurang dsini adalah manusianya bkn tuhan.yg nmanya manusia g sesempurna tuhan. walaupn dg bnyk kekurangn,mnrut sy msih bs dtrima,dibanding dg agama yg lain,kkurangn agama yang lain sangat terliht jelas,dn sngt besr.
sbg contoh alquran yg cm 1 buku.apa bs tuhan yg luasnya lebih luas bs ditulis dlm sebuah buku,mnrt sy itu sbuah keslhan n kekurangn agama islm. pmikirn umat islm hnya terkotk dlm sebuah buku,tdk akn kmn2 lg. ada org islm yg blg hindu mkerdilkan tuhan menjadi berbagai bentuk arca,parahnya islam sndri malh mengkerdilkn tuhan dengan sebuah buku.
weda dblg sudh menglami bnyk perubahn,psti jwbnnya ya,bgtu jg kitab2 umt yg lainnya,knp demikian,krn bhsa dlm kitb itu sush di artiakn. sering terjdi slh tfsir.
karena itu tdk ada kitab yg sempurna,yg sempurna itu adalah TUHAN.
kpd temn2 agama lain yg ikt dlm diskusi ini,trimaksih atas koreksinya ttg kekurangn kami. tapi lebh baik temn2 smw jg mengkoreksi kekurangn agama kalian,krena kekurangn agama anda (islam) sngt bnyk,seperti kekerasan(teroris,penusuk dan perampokan), siar agama yg tnpa pemahamn cm iming2 surga, jg bwt Kiai ABB yg mnjdi tersangka. msih bnyk lgi.sush sy untuk nulisnya stu2
Sri Krishna memiliki anak dari 1108 permaisurinya. Apakah keturunan beliau masih ada sampai sekarang? nabi Muhammad hanya mempunyai satu anak perempuan tapi keturunannya sekarang sudah mencapai ratusan ribu sampai jutaan adakah dari keturunan Sri Krishna yang hidup sampai sekarang dan jelas garis silsilahnya?
Mau tanya:
1. Ketika Tuhan Yang Maha Esa, turun dari Vaikuntaloka menjadi manusia apakah Vaikuntaloka menjadi kosong dari Tuhan Yang Maha Esa?
2. Manakah yang lebih besar Vaikuntaloka ataukah Tuhan Yang Maha Esa?
3. Siapakah yang menciptakan Vaikuntaloka? Tuhan Yang Maha Esa ataukah selain Dia kalau Dia yang menciptakannya lalu dimanakah Dia berada ketika Vaikuntaloka belum ada?
4. Kalau Tuhan Yang Maha Esa dan Vaikuntaloka ada bersamaan lalu apa yang memisahkan keduanya? Keduanya bisa disebut berbeda kalau ada pembedanya (pemisahnya)lalu siapa yang menciptakan pemisahnya atau apakah yang memisahkan keduanya?
@abdiabadi
Saya coba memberi jawaban ya..
Sebagaimana sudah saya sampaikan dalam artikel ini, kita harus bisa mengerti konsep badan dan konsep jiva. Kita sebagai jiva/atman dan Beliau Tuhan Yang Maha Esa, Sri Krishna sejak awal dan sampai kapanpun tetaplah pribadi yang berbeda (perhatikan Bhagavad Gita 2.17-25). Dalam lila Tuhan yang muncul sebagai Sri Krishna, beliau memang memiliki sekian banyak permaisuri dan dikisahkan dari setiap permaisurinya menghasilkan keturunan. Pada saat akhir lilanya, dimana semua keluarga Vrsni yang tinggal di Dvaraka saling melakukan perang saudara, para wanita dan anak-anak diungsikan ke tempat yang aman. Itu artinya mereka tidak ikut musnah dan kembali ke alam rohani mengikuti Sri Krishna. Saya tidak tahu apakah semua keturunan ini pada akhirnya beranak-pinak dan menghasilkan keturunan yang masih ada saat ini. Kalaupun ada, jangan berpikir bahwa orang tersebut adalah anak Tuhan, melainkan mereka adalah jiva-jiva abadi yang terpisah dari Tuhan. Jikalaupun mereka kita sebut sebagai anak Tuhan, maka kita dan semua mahluk hidup lainnya adalah anak Tuhan yang sama. Sri Krishna dalam Bhagavad Gita 14.34 mengatakan; “Hendaknya dimengerti bahwa segala jenis kehidupan dimungkinkan oleh kelahiran di alam material ini, dan bahwa Akulah ayah yang memberi benih, wahai putera Kunti”. Veda tidak memandang siapa dan dari mana orang berasal, tetapi semua orang dipandang hanya karena bhaktinya kepada Tuhan.
Tidak… Tuhan tetap ada dan ada di mana-mana meresapi segalanya. Di saat Tuhan tidak turun sebagai Avatarapun Tuhan masih tetap ada di dekat kita. Bhagavad Gita 8.22 mengatakan; “Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, yang lebih agung daripada semua kepribadian lainnya, dapat dicapai oleh bhakti yang murni. Walaupun Beliau berada di tempat tinggal-Nya, Beliau berada di mana-mana, dan segala sesuatu berada di dalam Diri-Nya”.
Dengan memperhatikan kutipan-kutipan Brahma Samhita sehingga dapat kita mendapat penggambaran alam semesta sebagaimana poster yang bisa di lihat di sini, Tentunya Tuhanlah yang lebih besar. Bhagavad Gita 7.6 mengatakan; “Semua makhluk yang diciptakan bersumber dari kedua alam tersebut. Ketahuilah dengan pasti bahwa Aku adalah sumber perwujudan dan peleburan segala sesuatu di dunia ini, baik yang bersifat material maupun yang bersifat rohani”.
Vaikunta atau alam rohani bersifat kekal, tidak pernah diciptakan dan tidak pernah dihancurkan dan keberadaannya sama seperti keberadaan Tuhan dan Jiva/atman. Bhagavad Gita 18.62: “Wahai putera keluarga Bharata, serahkanlah dirimu kepada Beliau sepenuhnya. Atas karunia Beliau engkau akan mencapai kedamaian rohani dan tempat tinggal kekal yang paling utama”.
Pertanyaan ini sama seperti kita bertanya pemisah antara matahari dan panasnya serta sinarnya. Keberadaan Matahari tidak bisa dipisahkan dari pancaran sinar dan panasnya. Jika tidak ada panas dan sinar maka benda pejal bercahaya itu tidak bisa kita sebut sebagai matahari bukan? Demikianlah juga Tuhan, Jiva dan Alam rohani tidak bisa dipisahkan keberadaannya dengan logika material kita yang terbatas ini.
Salam,-
@ngarayana
…Tentunya Tuhanlah yang lebih besar…. Bhagavad Gita 7.6 mengatakan; “…Ketahuilah dengan pasti bahwa Aku adalah sumber perwujudan dan peleburan segala sesuatu di dunia ini, baik yang bersifat material maupun yang bersifat rohani”…
Pernyataan di atas membuktikan bahwa Vaikuntaloka pun berasal dari-Nya berarti bahwa Vaikuntaloka itu pernah tidak ada lalu di adakan oleh Tuhan Yang Maha Esa ‘diadakan itu sinonom dengan diciptakan’ di sini tidak berlaku waktu seperti yang kita kenal tetapi urutan kemengadaan menurut akal.
Jika TYME (maaf terpaksa saya ringkas)dan Vaikuntaloka ada bersamaan maka ada dua konsekuensi akal yaitu TYME dan V itu identik yaitu TYME dan V adalah sama itu-itu juga hanya namanya di bedakan. Jika berbeda maka salah satunya harus ada lebih dahulu berdasarkan urutan kemengadaannya. TYME atau V tentu berdasarkan keyakinan kita mendahulukan TYME. Jika tidak maka TYME dibatasi oleh V dan V dibatasi oleh TYME kalau TYME dibatasi oleh V maka TYME bukan TYME lagi karena Dia tidak Maha Esa dan tidak kuasa karena keberadaan dan kekuasaan-Nya dibatasi oleh V.
Adapun analogi anda dengan matahari dengan pancaran panas dan cahanya itu tidak tepat karena kita bisa membedakan bahwa yang lebih dahulu tentusaja (inti) matahari karena pancaran panas dan cahanya berasal darinya. Panasnya bisa kita rasakan tanpa menyentuh intinya sehingga kita katakan sebagai panas matahari yang berbeda dari matahari tetapi selalu berkaitan dengan matahari sehingga kita katakan panas matahari dan cahaya matahari yaitu panas dan cahaya yang selalu berkaitan dengan asalnya yaitu matahari. Tanpa cahaya dan panasnya matahari tetap matahari hanya saja disebut matahari mati. Matahari hanya kehilangan kematahariaannya jika intinya sudah tidak ada atau total keberadaannya sudah musnah sehingga tidak bisa disebut apa-apa lagi.
Mungkin anda mengatakan itu menurut akal jawabannya tentu saya menggunakan akal karena akal yang murni yang tidak diliputi dengan tamas adalah berasal dari jiva yang memahami asalnya yaitu TYME (Krisna atau Allah atau Yahweh atau apapun nama-Nya karena dia tidak terikat dengan nama-Nya, nama-Nyalah yang terikat dengan-Nya)dan berdasarkan jalan mencapai kebenaran yang sah menurut veda adalah pratyaksa, anumana dan sabda sementara sabda yang sejati tidak mungkin bisa diketahui tanpa melalui kedua jalan sebelumnya.
@ngrayana…..
anda menulis Sri Krishna sendiri juga memiliki anak dari 1108 permaisurinya….Pada akhir kisah Sri Krishna diceritakan bahwa untuk mengakhiri lila–Nya tersebut, semua keluarga kerajaan dan keturunannya harus memusnahkan badan materialnya dan kembali ke dunia rohani dengan melakukan perang saudara.
saya bingung…”keluarga dan keturunan harus memusnahkan badan materialnya”?
jiwa memang tidak beranak namun jiwa bermukim di badan material.
apakah badan material keturunan itu dari percampuran sang dewa dgn istrinya?
jika tidak dari percampuran,lalu dari mana badan material itu berasal?
mohon penjelasan.maklum masih belajar jadi harus banyak bertanya.
piss piss piss
trims bro
masak mas tuhan beranak enggak setuju mas.!!!!!
Ketuhanan yang “Ribet”
ketuhanan dalam sebuah agama adalah salah satu keyakinan yang adasr dan harus jelas. tetapi justru dalam Hindu katanya agama yag paling tua didunia ini memiliki sistem Ketuhanan yang “kacau”.
setiap aliran mempunyai Tuhan yang diagungkan, anehnya walopun mereka menyatakan Hindu mempunyai Tuhan, akan tetapi justru prakteknya mereka banyak memuja DEWA yang katanya perwujudan Tuhan.
Jika kalian bukan Hindu bingung dengan ajaran Ketuhanan dalam Hindu itu lumrah dan wajar karena kalian tidak memahamai ajaran Hindu. akan tetapi justru banyak dari pengikut Hindu sendiri banyak yang tidak faham dengan Ketuhanan yang disembahnya, maka tidak aneh mereka rebutan Tuhan manakah yang lebih tinggi kedudukannya. hare Krisna menyatakan Bahwa Krisnalah Tuhan yang Maha Tinggi, Hindu Bali menyatakan bahwa Dewa Siwalah yang maha tingg.
@ Florida
Lho, kita semua, alam semesta ini anak2 Tuhan kan? Apanya yang aneh! Logikanya kalau Tuhan Maha Kuasa, maka Tuhan juga bisa punya anak kan? Justru kalau menganggap Tuhan tidak bisa punya anak, maka kita akan menghina kemahakuasaan Tuhan.
Begini, Sri Krishna berlila (bermain secara Rohani) menjadi anak kecil di Gokula. jadi Beliau punya Ibu dan Ayah. Tapi ini hanya permainan Krishna lho… Beliau bermain seperti itu untuk menjawab doa-doa para penyembahNya yang sangat beliau sayangi. Terus untuk menjawab doa2 penyembahnya juga beliau mau menjadi “suami-suami” dari ribuan permaisuri Beliau. Saya katakan suami-suami, karena beliau mampu melakukan lila yang berbeda dalam satu waktu. Ini dibuktikan oleh Maharsi Narada, beliau menyaksikan Krushna ada dan melakukan kegiatan berbeda di setiap istana ratu yang ribuan itu. Dan sekali lagi karena untuk menjawab keinginan penyembahNya beliau berlila “mempunyai anak” dari permaisuri2 tersebut. Inilah kemahakuasaan Tuhan. Apa ada yang aneh?
@Komang Yohanes
walaupun rebutan kata Anda, tapi Anda gak usah khawatir. Umat Hindu tidak akan merebut Sanghyang Yesus kok he he he… Inilah Hindu terlalu kaya jika dibandingkan dengan Kristen dan Islam yang terus berperang dan saling bunuh padahal bersumber dari satu kitab. He he he. Yesus juga diperebutkan kan? Ada yang merebut untuk diberi predikat nabi, terus yang satunya merebut untuk diberi predikat Tuhan. Perang deh….
Agama hindu satu ciptaan manusia yang ingin kuasa, menulis kitab yang mengaku dari yang kuasa untuk apa melalukan penipuan kepada berjut juta jiwa di kalangan umat hindu. Tuahn juga dikatakan beranak inilah pembohongan yang paling jelas dalam hundu. Tahukah anda bahawa sesungguhnya tuhan itu suci masak boleh disamakan dengan kewujudan manusia di dunia ini. yang paling sadisnya tuhan hindu itu banyak tangannya untuk apa, dewa lebih dipuja dr tuhan inilah perbuatan manusia yang sesat di dalam alam maya ini. Umat hindu kajilah kesesatan mu yang paling nyata sekali kamu sebenarnya kaum penyembah berhala yang tidak dapat memberikan kebaikan atau pun mendatangkan kemudaratan pun pada kamu. berhala kamu semua batu yang dibuat oleh tangan-tangan yang pembohong besar. umat hindu jauh tersesat dengan mempercayai kelahiran semula . tidak pernah terjadi dalam dunia orang yang sama dilahirkan semula pada kelahiran yag seterusnya. Saintis pun telah membuktikan bahawa kelahiran semula hanya khalayan dan kepercayaan kuno pada masa lampau.
@ hanah
===Umat hindu kajilah kesesatan mu yang paling nyata sekali kamu sebenarnya kaum penyembah berhala yang tidak dapat memberikan kebaikan atau pun mendatangkan kemudaratan pun pada kamu. berhala kamu semua batu yang dibuat oleh tangan-tangan yang pembohong besar. umat hindu jauh tersesat dengan mempercayai kelahiran semula. tidak pernah terjadi dalam dunia orang yang sama dilahirkan semula pada kelahiran yag seterusnya. Saintis pun telah membuktikan bahawa kelahiran semula hanya khalayan dan kepercayaan kuno pada masa lampau.
KOMENTAR:
Anda sangat lucu. Belajar tentang Hindu dari mana sih? Kalau ingin tahu perbedaan antara Berhala dan Arca, tolong baca tulisan di link ini. http://vedasastra.com/?p=1132
Berdiskusilah dengan umat Hindu dengan baik. Carilah umat Hindu yang terpelajar dibidang kerohanian untuk jadi teman diskusi. Jangan mengumbar kata-kata yang tidak senonoh karena kata-kata adalah cermin keperibadian.
Salam
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Krishna-in-Kyoto-1.jpg
apakah wujud tuhan itu rupa nya beda2 antara tangan yang satu dengan tangan2 yang lain nya, seperi krishna di bali kulit krishna bewarna hijau, di india biru tua di jepang hitam, tolong jelaskan?
XXX
Memang warna kulit padma Krishna digambarkan dalam Veda.
Tapi sebenarnya Krishna bisa berwarna apapun sesuai dengan mood Beliau. Tidak hanya hitam atau kebiru-biruan. Beliau juga dalam inkarnasinya yang bergelar Sri Chaitanya Mahaprabhu 500 tahun yang lalu kulitNya berwarna keemasan.
maaf, saya cuma mau belajar. sya kurang paham kriteria konsep ketuhanan Hindu dan Budha.
mohon penjelasanya,
1. Apakah atau siapakah Tuhan Hindu, karena saya muslim, pasti saya mengatakan Allah, Illoh Atau Elloh adlah tuhan Saya. Maka Siapa atau Apakah tuhan Hindu.
2. Siapa atau Apakah Visnu, Siva, Brahma. dan posisi mereka. supaya saya tidak salah mengartikan.
3. Siapakah Rama, Krisna, Naradha
4. Tolong bantu saya belajar, mohon diperkenankan.
Fatur
Salam kenal
1. Apakah atau siapakah Tuhan Hindu, karena saya muslim, pasti saya mengatakan Allah, Illoh Atau Elloh adlah tuhan Saya. Maka Siapa atau Apakah tuhan Hindu.
JAWAB: Tuhan Hindu adalah Vishnu (Krishna atau Govinda)
2. Siapa atau Apakah Visnu, Siva, Brahma. dan posisi mereka. supaya saya tidak salah mengartikan.
JAWAB: Vishnu = Tuhan, Siva = Deva tertinggi (penyembah Tuhan teragung), dan Brahma = Deva yang diberikan kekuatan oleh Tuhan untuk menciptakan alam semesta.
3. Siapakah Rama, Krisna, Naradha
JAWAB: Rama = Nama lain dari Krishna. Krishna = Personalitas Tuhan Yang Maha Esa (Tuhan yang aspeknya lengkap), Beliau sumber semua Avatara. Narada = adalah penyembah agung Krishna yang selalu mengembara untuk mencerahkan insan-insan yang beruntung. Narada adalah putra Deva Brahma.
4. Tolong bantu saya belajar, mohon diperkenankan.
JAWAB: Silakan membeli buku yang berjudul: Merekonstruksi Hindu, Merangkai Kembali Filsafat Veda yang Terdistorsi. Anda akan mendapat penjelasan yang gamblang di buku itu. Demikian
salam kenal semua
@samaranji
saya mencoba menambahkan jawaban teman2 buat samaranji, dimana anda bertanya apakah dlm veda ada lukisan wujud TUHAN?
disini saya mencoba memberikan tambahan jawaban kepada anda bahwa di weda memang tdk ada lukisan Wujud Tuhan, tapi perlu anda ketahui di dalam weda membenarkan adanya pemujaan/pelayanan kepada gambar atau arca Tuhan, sehingga didalam weda diatur tentang tata cara pemujaan kepada gambar/arca Tuhan dan juga tata cara pembuatan arca. Jadi gambar /arca yang pernah anda lihat itu tdk sembarangan dibuat dan arca/gambar Tuhan itu telah diakui oleh otoritas2 dalam agama hindu. Jadi gambar/arca Tuhan itu telah diakui oleh semua pemeluk hindu.
Tuhan itu maha mengetahui dan Beliau pun mengetahui apa yg akan terjadi nanti, oleh karena itu lah maka Beliau memberikan tata cara pemujaan/pelayanan gambar/arca Beliau dalam weda, karena memuja gambar/arca Tuhan sama dengan memuja Tuhan sendiri.
Gambar atau arca Tuhan itu dibuat dengan tujuan ; yang pertama adalah untuk memberikan kepada kesempatan pemuja Tuhan untuk melakukan pemujaan/pelayanan kepada Tuhan; dan yang kedua adalah untuk memberikan pencerahan kepada orang2 yang kritis dalam berpikir, dimana orang tersebut akan bertanya pada dirinya sendiri bagaimana wujud dan rupa Tuhan itu? dan orang yg kritis dlm berpikir itu pun biasanya mengajukan pertanyaan kepada diri mereka sendiri, apakah saya dapat memuja/mencintai sesuatu yang tidak saya kenal wujud dan rupanya? dan dan secara logika jawabannya pasti tidak akan bisa memuja/mencintai sesuatu yang kita tdk kenal wujud dan rupanya. Oleh karena itu lah gambar atau arca Tuhan itu di buat. Sekarang saya balikkan kepada saudara samaranji, dab berpikirlah secara logika dapatkah anda memuja/mencintai sesuatu yang anda tidak kenal rupa dan wujudnya?
Seperti halnya seorang kekasih, dapatkah seorang kekasih itu mencintai kekasihnya apabila ia tidak mengetaui atau melihat rupa dan wujud kekasihnya itu? Jadi demikianlah tambahan saya buat saudara samaranji dan semoga berguna
Salam
komocaplin
Salam kenal Prb/Mtj?
Benar sekali, memang tidak ada lukisan atau gambar dalam Veda. Yang ada adalah lukisan atau gambar yang berupa kata-kata yang menjelaskan ciri dan sifat Tuhan, termasuk tentang badan padmaNya. Mungkin itu lebih tepat disebut deskripsi atau pemerian ya? Salam
untuk semua sahabat ku
aku sangat sedih melihat diskusi ini, mengapa harus ada perdebatan yg bisa menimbulkan perpecahan, tak sadarkah kalian bahwa itulah sifat tuhan, tuhan itu tidak terpikirkan, tuhan ada dimana-mana, terkadang kita dibingungkan oleh semua pengetahuan agama kita karena begitu banyaknya perbedaan presepsi dan pemahaman tentang agama, itu menandakan bahwa kita sebagai manusia tidak lulus memahami dan mengartikan agama tersebut, tuhan tidak pernah memerintahkan manusia untuk mencari kebenaran, tuhan hanya ingin manusia menjalankan kebenaran, percuma kita mencari kebenaran namun kita tidak bisa bahkan tidak pernah menjalankan kebenaran itu, tidak perlu kita memperdebatkan mengapa, kok bisa, bagaimana, seperti apa dll, aku hanya bisa menarik nafas panjang membaca pertanyaan yg bertubi2 itu, apakah kita pernah tau bahwa setiap bakti kita kepada tuhan seperti sembahyang, melakukan upacara suci dll… itu semuanya diterima oleh tuhan…? siapa yg bisa menjawab…?, tolong diingat kembali wahai semua sahabat ku, bahwa tuhan itu ada didalam dirimu sendiri begitu juga kebenaran, hanya manusialah yg bisa menjalankan kebenaran itu, namun manusia tidak akan pernah tau apakah yg sudah dilakukannya itu benar, semua itu hanya tuhanlah yg bisa menjawab diakhirat nanti, kebenaran hanyalah milik tuhan, roh yg ada didalam dirimu itu adalah dirinya, tubuh boleh mati, tapi roh akan kekal abadi, roh tidak bisa dimusnahkan dengan senjata apapun, roh tidak terbakar oleh api, roh tidak akan basah disiram air, roh tidak akan kering ditiup angin, maka kasihilah sesama mu dan mahluk hidup lainnya, dengan itu kita akan bakti kepada tuhan, didunia manusia ada tiga tugasnya, yaitu untuk mengasihi dan menyelamatkan sesama manusia, hewan dan tumbu-tumbuhan, hewan ada dua tugasnya yaitu membantu manusia dan tumbuh-tumbuhan, sedangkan tumbuh-tumbuhan membantu manusia, maka bersyukurlah kita menjadi manusia karena tugas kita itu yg mendapatkan tiga point sehingga kita mempunyai banyak peluang untuk berbuat kebajikan, jadi ketika kita melihat manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan yang dalam keadaan lemah dan butuh bantuan untuk hidup maka selamatkanlah mereka dengan jalan kebenaran, janganlah kita dibingungkan dengan adanya para dewa dan awatara, adanya anak tuhan, adanya utusan tuhan,dll………
yakinlah, itu semua merupakan proses yg diberikannya kepada umat manusia agar dapat manusia mahami dan menjalankan kebenaran sejati, jika kita masih bingung dengan fakta2 itu semua maka pikirkanlah air hujan yang jatuh dari atap rumah dan mengalir ke sebuah selokan kecil, kemudian mengalir keselokan besar, mengalir lagi kesebuah sungai kecil, mengalir lagi ke sungai besar hinga bermuara di lautan lepas, dimana air itu mengalir maka semua mahluk hidup akan merasakan manfaatnya, jadi seperti itulah agama………….., dari zaman kejaman terdapat cerita yg berbeda2 namun mahluk hidup mendapatkan manfaat yg sama yg dapat menghantarkannya ke sebuah tempat yg indah……….
maaf kan aku jika aku salah dalam menyampaikan suatu bahasa, maafkan aku jika aku tidak bisa menyampaikan bahasa sehingga bahasaku ini tidak dapat engkau terima, karena aku adalah seorang manusia……………
Jika aku adalah kamu, maka aku selayaknya menyayangimu, sesayang aku pada tubuh dan jiwaku. Sesakit aku menyakiti diriku, seperti itulah jika aku menyakitimu. Aku tak ingin hatimu retak seperti cawan keramik terkena goyangan gempa.
Jika aku mencelamu, maka aku mencela diriku sendiri. Mencemoohmu, sama dengan mencemoohku.
Bijak dan bajik, dua kata yang mesti terukir di benakku, untuk menyayangimu. Namun terkadang, sifat sad ripu menarikan kecak, berkeliling di api unggun, mengodaku untuk menyakitimu. Membuat air matamu tumpah, menggenang di dadamu yang kukuh. Kamu merenda kata dalam diammu, yang tak mampu kumengerti. Kepalaku hanya dipenuhi oleh rasa dengki, iri, marah, bingung, bodoh. Gelap, terkadang gelap menguasaiku.
Maafkan aku. Hanya kata maaf yang bisa kuucapkan padamu.
Salaam untuk Semua
Al Ahad menjadi salah satu sifat Allah SWT yang masuk dalam Asmaul Husna. Sifat tersebut memiliki arti Yang Maha Esa atau Allah Maha Esa. Al Ahad bermakna bahwa Allah SWT Maha Esa dalam berbagai hal. … Al Ahad menjadi penegasan bahwa Allah SWT adalah tunggal dan tidak ada Tuhan selain diri-Nya yang pantas disembah.