Veda berarti pengetahuan. Ia adalah pengetahuan lengkap dan sempurna tentang jagat-raya dan segala makhluk penghuninya. Ia juga mencakup pengetahuan tentang masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Karena itu, kemunculan para nabi dan rasul dimasa lalu dalam masa Kali-Yuga yang kini sedang berlangsung, telah disebutkan dalam Veda.
Mengenai kemunculan Jesus yang juga dipanggil Isa Al Masih, Veda menyatakan sbb. “Kemudian di masyarakat kaum mleccha muncul Isa putra Kumari dan mengajarkan pengetahuan rohani kepada orang-orang Amalika ”. Dikatakan lebih lanjut, “Pada usia 13 th. Isa pergi ke India dan kemudian ke Himalaya. Disana ia melaksanakan pertapaan dibawah bimbingan para rishi dan siddha-yogi sehingga ia secara rohani menjadi matang. Setelah itu ia kembali ke Palestina untuk mengajarkan pengetahuan rohani kepada bangsanya. (Bhavisya-Purana, bab 19 sloka 17-23 )
Di dalam Bible (Injil) tidak disebutkan kemana dan dimana Jesus berada ketika ber-usia 13 sampai 29 th. Masa 17 th. menghilangnya ini disebut “The lost years of Jesus Christus”. Dan ternyata selama periode itu Jesus tinggal di India.
Dalam bukunya “The Unknown Life Of Jesus Christ” yang terbit th.1894, wartawan Rusia Nicolas Notovich menjelaskan bahwa selama masa hilang itu Jesus tinggal di India dan kemudian di Tibet. Fakta ini diketahui dari naskah-naskah kuno yang dia temukan th. 1882 di biara Himis, 25 mil dari Leh, ibu kota Ladakh di Tibet. Dikatakan bahwa naskah-naskah kuno itu berasal dari India dalam bahasa Sanskerta, lalu diterjemahkan kedalam bahasa Pali dan selanjutnya ke bahasa Tibet.
Dalam bukunya “In Kashmir And Tibet”, Svami Abhedananda membenarkan temuan Notovich ketika dia mengunjungi Tibet tahun 1922. Dia datang langsung ke Leh di Tibet dan mendapat penjelasan dari para Lama yang memperlihatkan naskah-naskah kuno dalam bahasa Tibet tentang keberadaan Jesus di India dan Tibet dimasa lalu.
Dalam bukunya “Heart Of Asia”, Nicolas Roerich menjelaskan bahwa ada banyak ceritra tentang Jesus yang dia dapatkan dari berbagai masyarakat selama melakukan perjalanan dari th. 1924 s/d 1928 ke Asia Tengah (Sikkim, Punyab, Kashmir, Ladakh, Karakorum, Khotan, Kashgar, Kareshahr, Urumci, Irtysh, Altai, dsb). “Semua berceritra bahwa Jesus dahulu pernah kesana, dan bahwa ia memiliki kemampuan melakukan hal-hal ajaib”, begitu Roerich menyimpulkan.
Selanjutnya, dalam bukunya “Himalaya”, Nicolas Roerich mengutip isi naskah kuno Tibet berusia 1500 th yang menjelaskan bahwa pada usia 13 th. Jesus secara diam-diam meninggalkan orang-tuanya dan pergi ke India bersama para pedagang guna menyempurnakan diri secara spiritual dan mempelajari hukum-hukum Buddha.
Th.1939 guru musik Elizabeth G Caspari beserta suami Charles, dibimbing oleh rohaniwan Clarence Gasque, pergi ke pegunungan Kailash di Himalaya dan terus ke Tibet. Di Ladakh Caspari dan Gasque diperlihatkan tiga gulungan naskah kuno oleh petugas perpustakaan biara dan dua bikhu. Mereka berkata kepadanya, “Buku-buku ini menerangkan bahwa Jesus anda dahulu tinggal disini”, dan terus membacakan Injil Johanes. Caspari dan Gasque tertegun mendengarnya.
Th.1951 Hakim Agung Amerika Serikat William O Douglas pergi ke Himis. Dalam bukunya, “Beyond The High Himalaya”, dia menulis, “Penduduk setempat masih percaya bahwa Jesus pernah tinggal di tempat mereka (Himis). Ia datang ketika ber-usia 14 th, kemudian pergi ke-arah barat pada usia 28 th. dan sejak itu tidak ada lagi beritanya. Mereka berkata bahwa sewaktu tinggal di Himis, Jesus dikenal dengan nama Isa”.
Th.1975 Robert S Ravics, Professor Anthropology at State California University pergi ke Leh, ibu kota Ladakh di Tibet. Pada kunjungan berikutnya, oleh seorang teman, dia diberitahu bahwa seorang Tabib setempat menyatakan bahwa di dalam biara dekat disana tersimpan naskah-naskah kuno yang menjelaskan bahwa Jesus pernah tinggal di Himis. Juga Ravics diberitahu oleh orang-orang terhormat setempat bahwa Jesus pernah tinggal di Tibet.
Seorang petualang bernama Edward F Noack dari Sacramento CaliforniaUSA bersama istrinya Helen telah mengunjungi Asia Tengah (Tibet, Nepal, Sikkim, Bhutan, Ladakh, Afganistan, Balukistan dan Turkestan) sebanyak 18 kali. Dan mereka sudah 4 kali ke Leh, ibu kota Ladakh. Ketika berada di Himis th 1970-an, seorang Lama memberitahu mereka bahwa ada naskah-naskah kuno yang menceritrakan perjalanan Jesuske Ladakh tersimpan disatu ruangan dalam biara terdekat.
Anda tertarik memahami lebih dalam artikel ini? Download file newsletter berikut.
Recent Comments