Di bawah ini adalah pengakuan seorang teman(narasumber) secara lisan tentang pengalaman pribadinya terkait dengan roh, hal klenik, dan bathin narasumber sendiri.
Mari kita simak bersama.
Pertama, saya akan menceritakan bagaimana kisah orang tua saya. Karena jarak yang dekat, dibilangan daerah pesisir dimana ada banyak peluang kerja layaknya hotel, Villa, dan kos-kos-an. Seorang lelaki dari Tabanan memutuskan untuk mengadu nasib disana. Dua tahun telah berlalu sampai akhirnya lelaki ini pun memadu kasih dengan seorang wanita asli daerah disana. Siapakah mereka? Mereka tiada lain adalah orang tua saya sekarang. Selama kira-kira setahun mereka berpacaran dan akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Dua hari menjelang pernikahan, saya dilahirkan dan akhirnya perkawinan harus ditunda. Saat itu umur kandungan baru 5 bulan. Memang, sejujurnya perkawinan itu rencananya akan dilakukan karena hamil dahuluan, bukan karena memang sudah diplaningkan secara matang. Bahkan kelahiran saya terjadi di rumah, bukan dirumah sakit seperti halnya kebanyakan orang modern sekarang ini. Karena saya lahir prematur, akhirnya saya dirawat dirumah sakit selama sekitar 1 bulan.
Setelah satu bulan berlalu dan akhirnya keadaan saya sudah normal, akhirnya perkawinan orang tua saya dilaksanakan juga. Setelah upacara pernikahan rampung, karena pertimbangan kebutuhan dan pekerjaan mengharuskan untuk kedua orang tua saya kembali merantau. Tak ada pilihan lain, akhirnya kami tinggal di rumah ibu. Kehidupan saya dari semenjak itu dominan disana. Setelah umur saya 3 tahunan, karena bapak malu terus-terusan tinggal disana, akhirnya bapak memutuskan untuk nge-kost di dekat sana. Setiap bapak kerja, saya selalu dikunci dikamar kost karena mungkin karena malu merepotkan dirumah ibu. Setelah pulang kerja baru pintu dibuka kembali. Pada saat saya mulai masuk TK, akhirnya bapak mau tinggal lagi dirumah ibu. Syukurlah, akhirnya bapak luluh juga. Namun kebahagian itu tak bertahan lama. Dengan adanya orang ketiga, dipercaya bapak saya diguna-guna oleh seorang wanita dengan ‘perkakas jawa’. Efek yang ditimbulkan adalah pertengkaran tingkat tinggi. Selalu saja bapak minta bercerai. Akhirnya perhatian mereka kurang ke saya karena teralihkan oleh pertengkaran itu.
Umur saya terlalu dini saat itu untuk mengenal yang namanya pertengkaran. Sampai saya kelas 2 SD akhirnya dicarikan penangkal untuk menyadarkan bapak dari jerat guna dan sepertinya berhasil. Percaya gak percaya istilahnya.
Pada saat saya kelas 5, ibu saya hamil untuk yang kedua kalinya. Delapan bulan setelah itu akhirnya saya punya adik laki-laki. Saat itu keluarga saya masih harmonis. Namun sayangnya tak berlangsung lama, 2 tahun setelah kelahiran adik saya, bapak sakit dan akhirnya selang berapa lama beliau meninggal. Kepergian beliau meninggalkan duka yang mendalam bagi kami karena sepeninggal beliau kami harus bertahan hidup tanpa seorang bapak bagi saya dan adik, dan suami bagi ibu saya.
Sekarang ibu lah yang menjadi tulang punggung keluarga untuk menghidupi kami berdua. Setahun setelah kepergian bapak, karena tidak kuat menahan masalah sekunder dari keluarga bapak, ibu memutuskan untuk “mulih bajang” ke tempat asal di banjar A. Ibu juga ingin mengajak kami berdua, tapi sayang tidak mendapatkan ijin dari keluarga bapak, alasannya karena takut kepada beliau yang telah meninggal. Namun apa daya, keputusan ibu sudah bulat. Karena alasan ekonomi dari pihak keluarga bapak yang kurang mampu untuk membesarkan serta menyekolahkan kami, akhirnya keputusan yang diperoleh adalah kami dititipkan di keluarga ibu, tapi dengan status masih tetap dikeluarga bapak. Saya kira kehidupan saya berubah indah ketika saya membuka lembaran baru di rumah ibu. Saya juga pernah kecelakaan dijalan dan langsung histeris seperti kesurupan. Setelah diupayakan bertanya ke orang pintar, katanya arwah bapak yang “ngugul”. Setelah kejadian itu berulang kali kejadian serupa menimpa saya, padahal sebelumnya saya tidak pernah sama sekali seperti itu. Sampai saya lulus SMA, saya masih mengalami kasus seperti itu, namun frekuensinya mulai berkurang. Karena kurang puas dengan perkataan orang pintar itu yang membuat ada hal mengganjal dihati, saya bertanya lagi tentang apa yang saya alami kepada orang yang berbeda. Ternyata disana ada informasi yang berbeda sekaligus mengejutkan, dikatakan setelah itu bahwa saya terkena alat lombok, diobati lewat media telur dan setelah selesai pengobatan didalam telur ditemukan duri. Betapa terkejutnya saya. Antara percaya dan tak percaya. Saya kira setelah upaya tersebut keadaan saya sudah bisa dicap sehat dan tak akan lagi mengalami pingsan kesurupan. Namun apa kenyataannya, ternyata masih saja saya begitu. Saya mengalami pingsan kesurupan biasanya jika pikiran saya sedang kosong dan stress.
Jadi seperti apa kebenaran yang harus saya akui? Apakah saya harus absolut percaya terhadap kata Balian yang notabene hasil yang diberikan kepada saya berbeda satu sama lain. Apakah mereka tidak bisa memberikan kejelasan kepada saya selain kebingungan seperti ini? Dan juga disebutkan pula bahwa saya diganggu (“digugul”) oleh arwah bapak. Mengapa arwah bapak begitu jahat mengganggu anaknya? Apakah bukan seharusnya sebaliknya, dimana arwah bapak tenang karena sudah di upacarai?
Sebelum upacara pengabenan dilaksanakan, pada saat mapinunas arwah bapak padahal tidak meminta apa-apa. Tapi mengapa ada informasi bahwa penyebab saya begini dikarenakan oleh bapak? Apa bukan suatu yang provokatif yang berefek pada timbulnya kebencian saya kepada bapak saya sendiri? Saya tidak ingin menjadi seorang yang durhaka. Bahkan dengan tegas saya katakan saya tidak percaya bahwa bapak saya begitu jahat. Dan variasi pengakuan sang Balian membuat bathin saya sampai sekarang tertekan. Disamping itu juga ada yang mengatakan saya peka terhadap hal-hal gaib. Tentu saja hal ini sangat mengganggu saya karena hanya penderitaan yang saya rasakan sampai saat ini. Sayapun menjadi paranoid dengan kehidupan saya sendiri.
Narasumber berpesan kepada saya bahwa beliau ingin mendapat saran atau opini dari rekan-rekan di Narayanasmrti.com, siapa tahu setelah share kisah hidupnya disini, beliau mendapatkan pencerahan.
Nb : tulisan ini sudah melalui persetujuan langsung dari Narasumber. Pilihan kata-kata di artikel ini adalah bersumber dari penulis artikel sendiri dan tentunya tanpa merubah maksud dan tujuan narasumber. Dibaca dan sekaligus sudah disetujui oleh narasumber agar tidak menimbulkan persepsi yang keliru. Mengenai nama dan tempat, narasumber telah meminta saya untuk merahasiakannya.
Wah, pengalamannya mirip dengan saya. Tetapi itu dulu. Sekarang saya cenderung skeptis dan kritis terhadap hal-hal supranatural sebab ternyata ada penjelasan lain yang lebih logis dan membuat saya lebih nyaman dalam menjalani hidup. 🙂
Permasalahan utama sebenarnya ada pada pikiran narasumber yang didukung dengan situasi atau lingkungan sekitarnya. Umumnya manusia memang senang dengan hal-hal yang luar biasa/gaib, sulit menerima kenyataan hidup, dan cenderung menghubung-hubungkan suatu peristiwa dengan peristiwa yang lain (apophenia). Nah, kondisi psikologis manusia itulah yang sering dimanfaatkan oleh ahli supranatural, dukun, paranormal, ‘orang pintar’, dokter, penulis, produsen, dsb untuk meraup keuntungan. Manusia akan menganggap peristiwa yang sebenarnya biasa saja dan tidak saling berhubungan menjadi sebaliknya bila pikiran mereka sudah tertanam sugesti tertentu, seperti yang dialami narasumber.
Pertengkaran dalam keluarga adalah hal yang wajar. Ada banyak penjelasan logis yang menyebabkan pertengkaran tersebut, yakni hilangnya rasa saling pengertian, egoisme, jenuh dengan rutinitas, kondisi lingkungan yang panas, rumah yang sempit, dsb. Namun seperti yang saya sebutkan di atas, tetap saja ada orang yang sulit menerima kenyataan hidup, ditambah lingkungan sekitar tempat orang itu tinggal yang memiliki kepercayaan kuat terhadap hal-hal gaib. Juga, budaya hidup instan yang ingin menyelesaikan permasalahan hidup dengan mudah dan cepat.
Nah, orang-orang semacam ini adalah sasaran empuk bagi ‘orang pintar’. Mereka akan memberikan atau malah memperkuat sugesti yg sudah tertanam dalam diri si pasien kalau “segala permasalahan hidupnya disebabkan oleh orang jahat melalui perantara ilmu gaib”. Jika si pasien menerima sugesti tersebut dan meyakininya, maka kini tinggal bagaimana caranya agar si pasien tersebut semakin percaya sehingga ‘orang pintar’ itu bisa meraup untung sebesar-besarnya.
Misal dengan menggunakan cara yang cukup lazim, yakni menyuruh si pasien menyediakan telur sendiri. Lalu dengan beberapa trik atau gerakan tubuh tertentu, ‘orang pintar’ itu menukarkan telur tersebut dengan telur lain yang berisi jarum atau benda tajam kecil lainnya yang sudah dibawanya sejak awal. Yeah, ini trik sulap yang sederhana. Namun akan menjadi luar biasa bila dalam pikiran si pasien sudah tertanam sugesti yang kuat.
Pemanfaatan psikologis manusia juga bisa ditemukan dalam iklan-iklan produk di media massa. Mereka selalu menyertakan klaim-klaim luar biasa dan menyisipkan sosok tertentu agar sugesti dari iklan dapat tertanam dalam diri setiap penonton sehingga mereka mau menghabiskan uangnya untuk membeli produk tsb. 🙂 Saran saya untuk narasumber, selalu-lah berpikir kritis agar tidak mudah ditipu oleh orang-orang yang ingin meraup keuntungan dari permasalahan hidup yang dialami. Nikmatilah hidup dan berpikir positif agar semua hal yang anda lakukan seolah-olah bermanfaat (efek placebo). Hal terpenting, selesaikan permasalahan hidup dengan cara yang benar dan tepat walaupun tidak instan. Bila keluarga anda kurang harmonis, cobalah untuk menjadi sosok penghibur dan tidak egois, mendekor ulang rumah anda agar tampak nyaman, sering-seringlah berekreasi bersama keluarga, dsb.
Mengenai kesurupan, hal tersebut juga berhubungan dengan kondisi psikologis seseorang. Penjelasan detailnya bisa dibaca di link berikut : http://www.faktailmiah.com/2010/09/18/kesurupan.html 🙂 Semoga dengan semakin tahu dan kritis, psikologis anda semakin membaik dan siap menjalani hidup dengan nyaman.
Salam 😉
makasih banyak masukannya pak. sungguh sangat nyata sekali apa yang bapak berikan.sangat mengena.
memang beginilah, narasumber sendiri juga jadi terbawa perasaan,rasa bersalah yang besar, selalu merasa lemah dalam kehidupannya.
saya pribadi ada saat mendengar cerita ini,saya tak mau mengambil sisi sugesti secara mutlak, hal-hal yang bersifat menjerumuskan terlalu jauh,dan hal-hal lain yang malah tak akan dapat melumerkan masalah,apalagi potensi menerima sugesti yang berlebihan.saya sempat sarankan untuk berfikir jauh dari hal-hal yang tak kasat mata, agar tak terfokus pada hal-hal itu saja. tapi karena sugestinya begitu didapat sejak dini,mau apalagi. padahal sudah jelas ada banyak variasi pengakuan sang balian, mau percaya yang mana?
saya pribadi berpendapat kalau tak semua balian bisa memberikan sugesti yang positif yang menjadi motivasi bagi sang pasien sendiri.makanya ada banyak hasil yang diperoleh,tapi sifatnya dominan sama, temporary.saya kalau untuk hal klenik saya sementara “agnostic” ajalah istilahnya.saya tak berani memastikan benar mutlak,atau salah mutlak.
saya kasih satu kejadian pribadi untuk bapak, di desa saya ada mantri yang terkenal bisa menyembuhkan sakit pasien dengan cepat. dan banyak yang merasa cocok dengan pengobatan sang mantri.padahal obat yang dia gunakan sama saja dengan yang lain.dan termasuk sayapun begitu,bisa dikatakan cocok disana. karena pengaruh sugesti jangankan sudah diobati,baru duduk di ruang pasien saja perasaan saya sudah yakin akan sembuh.
nah, saya sendiri mengakui hal penting dalam kesembuhan itu adalah sugesti,diluar hal-hal penting lainnya.
ohy, mengenai link tadi saya sudah baca sepintas. kalau kesurupan yang serta merta membuat badan kita kebal seperti prosesi “ngunying” misalnya, apa ada penjelasan ilmiahnya pak?
mohon pencerahannya,dan opini bapak diatas akan saya forward ke teman saya. mudah-mudahan dia cepat puih dari kondisi sekarang ini.
_/_
Om Swastiastu
Menanggapi kejadian ini saya pribadi punya pandangan pribadi sebagai berikut.
1. Mengenai hal metafisis
Saya yakin hal-hal metafisi itu ada karena yang disebut metafisis adalah hal-hal yang BELUM dapat dijelaskan oleh akal pikiran manusia. Contohnya seperti mahluk hidup kasat mata. Beberapa kalangan seperti contohnya Malaysian Ghost Research (Peneliti Hantu Malaysia) yang telah mengklaim bisa mengidentifikasi “mahluk alam lain” sebagai mahluk yang hidup dengan energi berupa medan magnet dan bisa ditangkap dan dicitrakan dengan peralatan tertentu. Saat ini fenomena mahluk halus masih merupakan fenomena metafisis yang sangat menakutkan. Tapi mungkin suatu saat nanti jika fenomena ini bisa dijelaskan dengan logika manusia, maka mahluk ini tidak akan dianggap sebagai kejadian metafisis bahkan mungkin bisa digolongkan dalam suatu genus atau spesies kehidupan dalam pohon taksonomi (siapa tahu? he..he..)
Jadi, intinya, saya tidak menampik keberadaan hal “gaib” yang berada di luar akal pikiran manusia. Tetapi juga tidak mau mensugesti diri agar terjerumus ke hal gaib seperti yang dikatakan saudara Herwit. Karena bagaimanapun faktor sugesti adalah faktor yang sangat besar pengaruhnya pada kehidupan seseorang.
2. Ada akibat, pasti ada sebab
Tidak ada satu kejadianpun yang akan kita alami tanpa ada sebabnya. Sayangnya, kehidupan ini begitu komplek sehingga banyak sebab yang melahirkan sangat banyak akibat sampai kita tidak bisa mengingat semuanya. Kitapun sampai tidak mampu menghitung probabilitas sebab yang akan memunculkan akibat itu. Inilah yang biasa kita kenal sebagai hukum alam Karma-Phala.
3. Jangan mencari kambing hitam
Andaikan kita bisa bersikap legowo, menerima segala konsekuensi dan akibat yang kita alami dalam hidup ini dengan tanpa menyalahkan dan mencari kambing hitam apapun. Mengembalikannya kepada kesadaran bahwa apa yang kita alami adalah akibat dari diri kita sendiri dan selalu berusaha kedepannya dengan sugesti positif memperbaiki diri dalam tingkah laku yang benar, maka saya yakin kesuksesan akan tercapai.
Salam,-
1. Mengenai hal metafisis
Saya yakin hal-hal metafisi itu ada karena yang disebut metafisis adalah hal-hal yang BELUM dapat dijelaskan oleh akal pikiran manusia. Contohnya seperti mahluk hidup kasat mata. Beberapa kalangan seperti contohnya Malaysian Ghost Research (Peneliti Hantu Malaysia) yang telah mengklaim bisa mengidentifikasi “mahluk alam lain” sebagai mahluk yang hidup dengan energi berupa medan magnet dan bisa ditangkap
dan dicitrakan dengan peralatan tertentu. Saat ini fenomena mahluk halus masih merupakan fenomena metafisis yang sangat menakutkan. Tapi mungkin suatu saat nanti jika fenomena ini bisa dijelaskan dengan logika manusia, maka mahluk ini tidak akan dianggap sebagai kejadian metafisis.
Jadi, intinya, saya tidak menampik keberadaan hal “gaib” yang berada di luar akal pikiran manusia. Tetapi juga tidak mau mensugesti diri agar terjerumus ke hal gaib seperti yang dikatakan saudara Herwit. Karena bagaimanapun faktor sugesti adalah faktor yang sangat besar pengaruhnya pada kehidupan seseorang.
—————
saya :
saya lupa-lupa ingat seluruh cerita teman saya secara mendetail,intinya begini, ada pembuktian di suatu tempat oleh orang-orang luar negeri yang dikatakan sangat angker.dan peneliti menaruh kamera infrared tercanggih untuk menangkap penampakan makhluk gaib disana.tapi ternyata tak ada satupun penampakan tertangkap.peneliti tersebut menyimpulkan bahwa kamera infrared tercanggih sekalipun tak bisa menagkap penampakan,tapi dikatakan pula bahwa mata kita bisa melihat hal-hal seperti itu. mungkin ini juga perlu banyak pembuktian-pembuktian yang fix. soalnya masalah metafisis sangat susah ditembus. bahkan Hukum positif kita pun tak ada yang secara nyata membahas kasus metafisis,karena sangat sulit dibuktikan mana kebenarannya.contohnya kasus safira.sampai sekarang terkubur rapi.(mungkin karena di Indonesia mayoritas agama Islam,jadi kalau itu dilanjutkan terus kasusnya,secara tak langsung akan menimbulkan Syirik. 🙂 )
2. Ada akibat, pasti ada sebab
Tidak ada satu kejadianpun yang akan kita alami tanpa ada sebabnya. Sayangnya, kehidupan ini begitu komplek sehingga banyak sebab yang melahirkan sangat banyak akibat sampai kita tidak bisa mengingat semuanya. Kitapun sampai tidak mampu menghitung probabilitas sebab yang akan memunculkan akibat itu. Inilah yang biasa kita kenal sebagai hukum alam Karma-Phala.
Andaikan kita bisa bersikap legowo, menerima segala konsekuensi dan akibat yang kita alami dalam hidup ini dengan tanpa menyalahkan dan mencari kambing hitam apapun. Mengembalikannya kepada kesadaran bahwa apa yang kita alami adalah akibat dari diri kita sendiri dan selalu berusaha kedepannya dengan sugesti positif memperbaiki diri dalam tingkah laku yang benar, maka saya yakin kesuksesan akan tercapai.
Salam,-
————-
saya :
sayangnya tak semuanya menyadari semua hasil yang kita dapatkan adalah hasil karma kita sendiri bli. makanya banyak akhirnya yang menyalahkan orang lain,dan serta merta menjadi pemicu masalah yang beruntun.
Setiap orang punya pengalaman masing-masing (yang menyebabkan adanya sugesti tiap individu), tidak hanya hal2 spt yang diceritakan dalam wacana tapi juga hal2 positif, membahagiakan atau mengharukan lainnya (halah).
Baik secara logika, sugesti, atau naluri hukum sebab akibat memang ada (apapun sebutannya).
Apakah semua sebab akibat itu bisa diterima nalar manusia ?
Apa semuanya bisa dilogikakan…?
Atau apa penyelesaian masalah secara logika/sugesti dari satu orang akan menjadi standar penyelesaian masalah yang sama bagi orang lain…?
Wacana diatas menceritakan problem bertahun-tahun, rasanya masih terlalu dangkal untuk menyatakan tokoh yang ada dalam cerita diatas tidak pernah menggunakan logika.
Wacana diatas menceritakan problem bertahun-tahun, rasanya masih terlalu dangkal untuk menyatakan tokoh yang ada dalam cerita diatas tidak pernah menggunakan logika
——————————————–
saya :
believe it or not, logika memang tak selamanya merupakan sebuah jawaban. 🙂
Saya rasa juga tulisan diatas pada intinya bukan perihal sugesti atau logika, tapi kalau pembaca punya pengalaman dan cara penanggulangan silahkan share untuk memberi pertolongan.
Baik pertolongan itu bisa diterima logika atau sugesti tidak masalah, sharing saja.
@ Admint
Kebaikan dan keburukan, kebahagiaan dan penderitaan hidup sekarang ini, semuanya adalah hasil dari karma masa lalu kita. panen yang kita unduh hari ini adalah hasil menanam dahulu.
saran saya:
1. Anda bukan kesurupan roh bapak anda, melainkan kemasukan jin/makhluk halus. kebetulan sekali aura anda sangat tipis dan aura bagian kepala ada yang rusak, sehingga dengan mudahnya dan bisa terjadi dimanapun tempat makhluk halus yg ada disitu masuk ketubuh anda.
cara menanganinya:
1. jgn berputus asa, sabar dan jangan menyerah dg keadaan.
2. perbanyaklah perbuatan yang baik dan bermanfaat pd diri sendiri dan orang lain.
3. kajilah dan perdalam keyakinan agama anda, agar jiwa menjadi kokoh dan kuat.
4. jika waktu sembahyang berusahalah utk khusyu, antara yang dibaca, gerakan tubuh dan hati. resapi dan hayati dg benar apa yang anda baca.
5. hindari benda-benda yg bertuah/jimat, karena hal itu rumahnya makhluk halus, bisa jadi jin yg dari luar hilang justru jin yang dari jimat itu yang masuk menguasai anda.
6. setiap jam 6 malam/magrib dan pagi lakukanlah meditasi merasakan nafas dr hidung, dg rileks dan santai. biarkan nafas keluar masuk dari hidung, jgn mengatur nafas, biarkan nafas anda keluar masuk secara alami, lama waktu meditasi terserah anda. lakukan 40 hari secara kontinyu, anda akan terbebas dari penderitaan slama ini.
cara ini telah terbukti menolong dan menyembuhkan puluhan orang kesurupan dan gangguan mental.
saya doakan semoga Tuhan memberikan kesembuhan pd anda……… amin.
wah,menarik sekali. ngomong-ngomong gimana cara tau aura seseorang pak? kasi bocoran sedikit saja. 🙂
@ Edy…
masalah aura dg detail anda tanya sendiri pd orang yg ahlinya, krn saya sendiri masih bodoh, gk bisa apa-apa.
spengetahuan saya:
1. jika seseorang sering meditasi, maka insting dan perasaan bisa menjadi peka, sehingga dpt merasakan hal-hal tertentu.
2. jika seseorang berlatih meditasi dipusatkan pd cakra ajna, maka mata ketiganya akan terbuka, dg begitu bisa menmebus dimensi ghaib.
3. secara psikologi, org yg lagi susah, maka mukanya menjadi muram, jika dlm kondisi bahagia, maka wajahnya menjadi cerah. kedua kondisi tsb jika ditutupi dg kepura-puraan pasti ketahuan.
4. jika hati nurani manusia sdh aktif dan terbuka, jika di asah dg meditasi/sembahyang/mantra maka hati nurani dpt membimbing manusia dan bisa mengetahui……
pengalaman saya sendiri, sudah puluhan orang yg pernah kesurupan, halusinasi, epilepsi dll. ketika saya ajari meditasi merasakan nafas dihidung, dan menerapkannya dirumah, mereka dapat terbebaskan dari gangguan tersebut. semuanya Tuhanlah yg menyembuhkan…..
@Herwit
Setiap hal supranatural itu logis, setiap hal spiritual, mukjizat, itu tidak ada yg tidak ilmiah.
Sekalipun Tuhan itu BLAM! muncul di depan mata, itu ilmiah, pasti dgn cara alamiah. dan setiap keajaiban atau hal2 mistik itu terjadi, kalau dicari penjelasan ilmiahnya (walaupun sampai uban, rontok, tumbuh lagi) ya pasti ada.
ini penting diketahui bagi teman2 supaya tidak lagi terkecoh dan mundur menghadapi tanggapan sejenis. Menjadi ber-Dharma, kita tidak memihak pada agama/sains.
Dahulu orang bilang khasiat Yoga, meditasi, tirtayatra, dan nunas tirta itu sugesti. apa itu sugesti? ilmiah juga tidak bisa menjelaskan atau mengkasifikasikan apa itu sugesti.
sekarang kalau anda uptodate, ternyata : yoga ilmiah, meditasi ilmiah, aura positif tempat2 suci ilmiah, air yg diberi mantra, juga terbukti secara ilmiah, ber-ion lebih baik! (lainnya, masih banyak). terimakasih untuk para ilmuan yg sudah bersusah payah menerobos dinding pemisah agama dan sains, sekalipun mereka tidak beragama. Sementara yg lain, baru tahu cuma kata “Sugesti…!!”
Jadi sebenarnya yg menganggap sesuatu itu tidak ilmiah siapa? agamawan? ilmuan? atau para skeptis?
satu2nya yang tidak ilmiah itu cuma Tuhan, tapi bukan berarti segala sesuatu yg secara langsung/tak langsung berhubungan dgn itu, jadi tidak ilmiah. Jgn karena jadi atheis lantas kamu malah percaya mitos (mitos bahwa agama dan kaitannya itu sama sekali tidak ilmiah; mitos ttg sugesti; mitos bahwa sains tahu segalanya dan segala yg tdk/blm diketahui sains adalah mitos)
Sorry Witz, blak2an, karena mungkin kamu jarang bakal komen.