Dalam Veda Smrti diceritakan para dewa ingin mengetahui siapa sebenarnya Tuhan yang asli dari ketiga entitas agung di alam semesta. Ketiga entitas tersebut adalah Brahma, Visnu dan Siva. Ketiga entias ini memiliki kekuasaan luar biasa jauh di atas kekuasaan para dewa yang menghuni alam Sorga (Svarga-loka). Untuk mendapatkan jawaban dari kebingungan para dewa ini, Bhrgu Muni, seorang Maha Rishi yang sudah mencapai tingkat sempurna memutar otak mencari cara terbaik dalam menentukan siapa Tuhan dan siapa yang hanya dalam taraf dewa.
Apa yang akhirnya dijadikan patokan bagi Bhrgu Muni dalam menguji ketiga entitas agung ini? Maha Rishi Bhrgu berpendapat bahwa Tuhan yang asli adalah Beliau yang maha pemurah, yang tidak cemburuan dan penuh kasih sayang. Sementara mahluk hidup biasa, mulai dari para dewa sampai pada tataran mahluk terendah masih diselimuti oleh egoisme, amarah dan ikatan-ikatan emosional. Untuk membuktikan teorinya ini, Bhrgu akhirnya mendatangi ketiga entitas ini satu per satu.
Pada kesempatan pertama Maha Rishi Bhrgu pergi ke Brahma-loka, tempat tinggal Brahma. Bhrgu sebenarnya dapat dikatakan adalah salah satu putra dari Brahma karena Bhrgu diciptakan secara langsung oleh Brahma. Sebagai seorang putra, seharusnya Maha Rishi Bhrgu sujud dan menyentuh kaki Brahma serta memohon berkat, namun pada kesempatan kali ini hal tersebut tidak dilakukannya. Bahkan Bhrgu terkesan cuek dan tidak menaruh hormat kepada Brahma. Tentu saja melihat kelakuan dari putranya ini, Brahma menjadi sangat marah. Dan sekaligus kejadian ini membuat Maha Rishi Bhrgu berkesimpulan bahwa ayahnya, Brahma bukanlah Tuhan.
Setelah itu Maha Rishi Bhrgu pergi ke Kailasa, tempat kediaman Siva. Siva sendiri adalah entitas yang muncul dari kening Brahma. Sehingga karena sama-sama terwujud langsung dari Brahma, dapat dikatakan bahwa Siva dan Bhrgu adalah saudara. Etika seorang saudara jika baru ketemu adalah harus saling memberi hormat dan sering kali juga diikuti dengan saling berpelukan beberapa saat. Namun pada kesempatan itu, Bhrgu sama sekali tidak mau melakukan etika yang sebelum-sebelumnya beliau lakukan, yaitu saling memberi hormat dan memeluk Siva. Saat Siva mencoba memeluk Bhrgu, Maha Rishi Bhrgu langsung menghindar dan berkata; “Saya tidak sudi memeluk tubuhmu yang kotor, yang dilumuri oleh abu-abu mayat. Semua itu hanya akan mengotori pakaian dan badanku yang suci”. Ternyata tindakan Bhrgu ini sukses besar membangkitkan amarah Siva sampai-sampai Siva mengeluarkan senjatanya dan bersiap membunuh Bhrgu. Untunglah Sakti dari Siva, Dewi Parvati datang menengahi dan berata; “Tuanku, bagaimanapun Bhrgu adalah saudaramu, apakah benar tindakan anda membunuh saudara sendiri? Mohon redakan emosi anda”. Menyaksikan kemarahan Siva, Bhrgu-pun kembali berkesimpulan bahwa Siva bukanlah Tuhan.
Pada kesempatan ketiga, Bhrgu pergi menemui Sri Visnu. Tanpa banyak basa-basi Bhrgu langsung menendang dada Sri Visnu. Apa yang terjadi? Dengan sangat mengejutkan Sri Visnu berkata; “Maha Rishi yang mulia, apakah kaki anda sakit? Kaki anda begitu halus bagaikan bunga padma, sementara dada hamba begitu keras bagaikan batu. Maafkan hamba jika dada hamba menyakitimu”. Setelah itu Maha Rishi Bhrgu sujud hormat kepada Visnu dan sekaligus memberikan jawaban pada kebingungan para dewa menganai siapa yang layak disebut Tuhan.
Dalam artikel ini, saya tidak bermaksud memperdebatkan ketuhanan dari ketiga entitas ini, namun satu poin yang bisa kita petik dari kejadian ini adalah bagaimana kita bisa menguji ketuhanan entitas yang kita puja dari karakternya, bukan dari penyebutannya. Seseorang boleh saja menyebut entitas pujaannya dengan sebutan A, B, C, D…. dan seterusnya, tetapi jika entitas yang dia puja ternyata memiliki sifat pemarah, masih memiliki nafsu dan apa lagi pencemburu, maka dapat dipastikan bahwa yang kita puja tersebut bukanlah Tuhan.
Dalam teologi peninggalan bangsa Yunani, Zeus adalah dewa tertinggi yang dipuja oleh seluruh masyarakat Yunani pada saat itu, namun apakah Zeus adalah Tuhan? Diceritakan bahwa Zeus memiliki sifat pemarah dan pencemburu, maka berdasarkan pada ajaran Veda maka Zeus bukanlah Tuhan, “the supreme being” penguasa segala sesuatu, melainkan Zeus hanyalah entitas setaraf dewa atau bahkan mungkin dibawah itu.
Lalu bagaimana dengan Tuhan anda? Apakah dalam sistem keyakinan anda, Tuhan anda adalah Tuhan yang pemarah, pencemburu dan gila hormat? Jika iya, maka menurut Veda pada dasarnya yang anda puja bukanlah Tuhan tetapi hanya mahluk hidup yang paling banter hanya dalam golongan para dewa.
Namaste,
Bli Ngara, lalu bagaimanakah dengan Sri Krishna, beliau dapat digolongkan sebagai Dewa atau Tuhan? karena dalam beberapa episode dalam cerita mahabharata, beliau pernah marah dan bahkan melakukan pembunuhan kepada sisupala. Mohon pencerahannya. Terima kasih.
Dalam kitab Keluaran 20:1-5 dinyatakan
20:1 Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
20:2 “Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
20:3 Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
20:4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
20:5 LAI Terjemahan Baru (TB), Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku.
Wah ini Allah siapa ya? Allah yang masih setaraf dewa juga kah?
Cuman sepertinya semua Tuhan agama rumpun Abrahamik masih setaraf dewa dan masih childless deh……
Hehehe…bro ngarayana …akhirnya terusik juga sama opini saya… Tp klo dilihat ceritanya…bisa2 orang2 siwa jd marah…..hehehehe. Tp umat hindu itu dah dewasa bgt kok. Jadi bukan sesuatu yg bersifat material (spt nama, wujud, warna) yg mjd sesuatu yg dituju. Namun esensi dr cerita itu.
@ Adi Wira Kusuma
Iya… apa yang bli sampaikan soalnya ada benarnya dan saya teringat akan cerita sebagaimana yang tulis di sini yang bersumber di purana. Dan untuk menjelaskan tentang perbedaan Siva dan Visnu saya coba menuliskan artikel yang terkait di “Jiva-tattva, Siva-tattva dan Visnu-tattva” Karena sebenarnya Siva juga merupakan perwujudan dari Tuhan yang tidak bisa dikatakan mahluk hidup biasa, tetapi juga sekaligus berbeda dengan Tuhan. Saya juga masih bingung memahami hal ini… he..he..
@ dotiklan
Tuhan menjelma ke dunia material melakukan suatu lila (sandiwara rohani yang akan memberikan pelajaran kepada kita…
Waktu suatu Avatara menjelma disampaikan dalam Bhagavad Gita 4.7; “Kapan pun dan di mana pun pelaksanaan dharma merosot dan hal-hal yang bertentangan dengan dharma merajalela, pada waktu itulah Aku Sendiri menjelma, wahai putera keluarga Bharata. dan dengan tujuan; “Untuk menyelamatkan orang saleh, membinasakan orang jahat dan untuk menegakkan kembali prinsip-prinsip dharma, Aku sendiri muncul pada setiap jaman” (Bhagavad Gita 4.8).
Jadi pembunuhan dan pembantaian yang dilakukan oleh penjelmaan Tuhan bukan karena marah (secara material seperti kita), tetapi untuk tujuan tersebut di atas.
Begitu juga pada saat pemenggalan Sisupala, Beliau mengatakan kepada Sisupala bahwa Beliau hanya akan memberikan kesempatan menghina diri-Nya sebanyak 100 kali. Dan pada akhirnya pada penghinaan yang ke-100 Sudarsan Chakra Sri Krishna memenggal kepada Sisupala. Hal ini dilakukan juga tidak lepas dari pernyataan BG.4.8
Mungkin demikian bli…
Salam,-
heheeh ada juga ya artikel seperti ini yah kretaif betul siippp
yang saya salut sama maha resi brigu sempat 2 nya melakukan tes .
kalau saya kok belum pernah ketemu ya yg membahas hyang iswara ??
saya sempat baca buku ” PETA JALAN WEDA” HA 6 -7 .
” BRHADHARANYAKA UPANISAD ( 2,4,10) MENGATAKAN BAHWA VEDA DALM BENTUK RIG ,YAJUR,SAMA DAN ATHRVA ADALAH NAFAS ISWARA ”
DALAM GITA KRISNA MENGATAKAN ” AKU ADALAH ORANG YANG DIKETAHUI OLEH SEMUA VEDA – vedaisca sarvairahameru vedyah”
lebih jauh ia tidak menyebutkan dirinya yang membuat veda, ……….
kalo ada bahasan tetang hyang iswara mohon ya
sebab sepanjang saya cari imformasi yag membahas hyang iswara kok cuma dari versi jawa aja ya .
kalo versi artikel diatas rsi brigu putra hyang brahma ,tapi
versi jawa rsi brigu itu dijawa juga dikenal dengan nama begawan birguworo ( begawan disini jangan disamain dengan begawannya rekan HK ya) .
begawan /rsi briguworo itu dari versi jawa adalah penjelmaan dari hyang ISWARA / HYANG ISMAYA /SEMAR DALAM WAYANG NYA .
KALAU VERSI JAWA HYANG ISWARA ITU ADALAH TERMASUK DEWA YANG PALING DI TUAKAN BAHKAN HYANG SIWA SENDIRI MASIH KALAH TUA NYA .
DAN HYANG ISWARA JUGA TERKENAL DENGAN ISTILAH SEMAR SEBAGAI PEMOMONG TRAH SATRIA TERMASUK KRISNA WAKTU TURUN KEDUNIA DAN JUGA PARA PANDAWA .
DAN DALAM BAHASA SPIRITUAL JAWA JAMAN HINDU HYANG ISWARA ADALAH “PENGAWAL DARI BUDHI MANUSIA ”
INI HANYA KILASAN DARI PENGANUT SIWA DARI JAWA KALAU YANG LAI GA TAU YAH ??
JADI KALAU DITANYAKAN TUHAN KU ATAU TUHAN MU MASIH SETARA DEWA ATAU BUKAN YA JAWABANYA WKWKWKWKWKWKWKWKWK
SIP BLI NGARA MUNGKIN TULISAN INI MENGARAH TUHAN YG SUKA MELARANG DAN MEMERINTAH YAAA ???
@ utsukushi
Iswara / Isvara itu adalah sebutan untuk Tuhan mas…
Dalam Svetasvatara Upaniñad 6.7 disebutkan,”Tam isvaram paramam mahesvaram…, Tuhan adalah pengendali dari segala pengendali“
Ekale isvara krsna ara saba bhrtya, pengendali hanya satu yaitu Sri Krishna, semua yang lain adalah para pelayan-Nya (CC Adi-Lélä 5.142).
Dalam tatabasa sansekerta, kata Isvara juga bisa diartikan sebagai “yang berjiwa pemimpin”, “Penguasa tertinggi” dan bahkan dapat diartikan sebagai Atman/jiva, namun dalam kontek ini Tuhan disebut sebagai “Paramesvara” atau “sumber dari isvara”. Isvara juga bisa diartikan pengendali.
hare krishna prabhu bli ngarayana,
saya mau tanya yang benar mana sich, siva itu lahir dari kening sri vishnu atau brahma? sebab di artikel ini saya baca siva lahir dari kening brahma, namun dalam artikel lain sempat saya baca siva lahir dakening sri vishnu dan brahma lahir dari pusar sri vishnu dalam bentuk bunga padma.
shanti rahayu…
Om Swastiastu
Hare Krishna bli sugix
Sebenarnya Siva sama seperti Visnu juga memiliki banyak perwujudan / expansi. Kita mengenal istilah Eka Dasa Rudra sebagai 11 perwujudan dari Siva, yaitu; Manyu, Manu, Mahan, Rudra, Mahinasa, Rtadhvaja, Ugrareta, Bhava, Vamadeva, Dhrta vrata dan Kala. dan setiap perwujudan Siva ini masing-masing juga memiliki sakti, yang dikenal sebagai para Rudrani. Mereka adalah: Dhi, Dhrti, Rasala, Uma, Niyut, Sarpi, Ila, Ambika, Iravati, Svadha dan Diksa. Expansi Siva sendiri tidak muncul dari 1 tempat. Ada yang muncul dari perwujudan kemaran Brahma, yaitu dari kening Brahma. Ada yang muncul dari perwujudan kemarahan naga Sankarsana dan lain sebagainya. Namun yang pasti Siva sangat spesial, karena beliau adalah perwujudan perluasan Sri Visnu sendiri yang sama dan sekaligus berbeda. Sehingga Brahma menganalogikan Visnu dengan Siva bagaikan susu dan susu asam.
Tempat tinggal Siva sendiri ada banyak. Mulai dari di luar alam material yaitu di Kailasa, perbatasan alam material dan juga rohani yang bersifat kekal. Di alam material Siva juga bertempat di puncak Kailasa, Ilavrta-varsa dan Vitala-loka. Bahkan Siva juga menempati beberapa tempat seperti di hati, indrya-indriya dan sebagainya.
Btw, saya pernah nulis Siva muncul dari kening Sri Visnu di artikel yang mana ya bli? saya lupa dan diingetan saya ga ada seperti itu… he..he..he.
Salam,-
hare krishna prabhu bli ngarayana,
oh begitu ya prabhu, ternyata pas saya baca2 lagi artikelnya ternyata benar,…ternyata saya salah konsep bacanya ( hihihi ), trimakasih pencerahannya prabhu bli ngarayana,…
shanti rahayu,…
Om Swastiastu
MAAF saya menulis ini tanpa mengerti apa-apa…seseorang memberi tau saya bahwa didunia ini hanyalah imajinasi, khayalan tak sesungguhnya ada…hanyalah halusinasi…tempat menyeleksi memahami yang benar dan salah…tergantung kepercayaa… mengapa banyak pertanyan tentang tuhan.. apa kepercayan kepadanya kurang…jalani dengan sadar diri… sadari diri sendiri… biarkan mereka menjalani hidup mereka sendiri… ingat jalan menuju tuhan…….makasi mungkin tidak nyambung….
Om Swastyastu
Mungkin pernyataan dari Sankara ini bisa membantu pemahaman Saudaraku apa yang dimaksud dengan dunia yang tidak nyata: Sankara said that:
1. Brahman is real
2. The universe is unreal, and
3. The universe is Brahman.
Suksema
kalo yg udah setaraf dewa penghuni swargaloka saja masih bingung dengan siapa Tuhan sejati itu,
bagiamana dengan umat yg setaraf grass root ?
kayaknya dewa2 Hindu belum pernah baca Veda, sampai bingung dan bikin perundingan di swarga
pengetahuannya masih kalah sama umat yg menyembah dewa2 itu.
itu ironis.
suatu dongeng (apalagi menyangkut dewa2) tidak bisa ditelan memtah2 begitu saja, jika ternyata isinya nggak logic sama sekali.
Salam
makanya Krisna bilang ke arjuna, siapa menyembah dewa akan terbawa ke alam dewa itu
kecuali yg menyembah Tuhan akan kembali kepada Tuhan, dan inilah model penyembahan sejati
sedang penyembahan dewa itu cara yg salah meskipun esensinya hanya menyembah pada tuhan yg menciptakan dewa2 itu.
saya jadi tahu kenapa menyembah dewa dianggap cara yg salah oleh Krisna
ternyata memang dewanya sendiri nggak punya pengetahuan tentang Tuhan sejati itu siapa.
duh…duh, jagad dewa bathara !
@ Ardhani
Baguslah anda memahaminya 😀
Dewa hanya mahluk hidup yang juga memiliki sifat seperti manusia. Jadi wajar jika bingung. he..he..
Sekarang Bhagavad Gita sudah menjelaskannya secara mendetail, tergantung anda bisa memahaminya atau tidak. Apakah Allah yang anda puja setara dengan Sri Krishna?
hehehehehe dah matang apa blm sist? Kok langsung komen. Nanti… klo Saya terangin bahwa Tuhan bisa njelma apapun bentuk nya……..Bingung lg. Dah…drpada anda tambh bingung g karoan, mending pahami dl apa yg bisa anda nalar.
Sebab cerita2 yg mengandung filsafat,maka cara nangkapnya ya harus berfilsafat jg.
Nanti klo anda baca BG, pasti anda bilang “Oh tuhannya hindu…si Krisna to???”. Terus membc kitab ttg Siwa, pasti anda bilang “Oh tuhannya hindu…si siwa juga to???”. dst….
Memahami kitab2 VEda, maka kita harus siap melepas artibut apapun. Rasakan sifat2 dr tokoh itu… apabila …sifat2nya lebih senang dipuja2, maka tokoh itu bkn lah Tuhan. Jd klo terpaku hanya satu sosok, maka bila mbuka Veda…Jelas akan terlihat bertentangan. Dan Akhirnya anda bilang, “Kitab kok saling kontradiktif”.
lha kalo begitu ngapain diajarkan penyembahan dewa2 dalam veda ?
untuk menjebak pembacanya kedalam pemujaan yg salah jalan ?
bingung !
dalam BG pun Krisna menyebut2 pemuja dirinya.
lhah ?
Krisna pun juga masih suka dipuja-puja manusia to ?
bukan Tuhan dong ?
benar2 bingung !
apa sih tujuannya menulis artikel seperti ini?
dan apa pula maksud dari komentar dari sdr adi wira kusuma yang mengatakan orang2 siwa akan marah??? hanya sebeginikah tingkat spiritual anda??? (saya yang tidak pernah sekalipun memahami Weda saja tidak punya pikiran seperti anda)
kalo bisa jangan membanding-bandingkanlah… dan kalaupun mau membanding-bandingkan jangan di forum seperti ini.. lebih baik berdebat secara terbuka.. dengan jalan mengundang pihak2 yang memiliki kompetensi tentang pengetahuan ketuhanan hindu bali.. apakah ada diantara kalian yang berani melakukan debat secara terbuka?? atau anda sekalian ini hanya katak dalam tempurung doank..??
wisnu,siwa,brahma… kalian berbicara ttg mereka seakan2 kenal betul dgn mereka … pernahkan kalian bertemu mereka ?
saya sendiri pernah bertemu wisnu 2x , siwa 1x , brahma gk pernah , sri krishna 1x , prabu airlangga 1x …
saya bahkan masih ingat wewangian yg dipakai hyang siwa .
mereka bukanlah Tuhan , tapi mereka adalah “Petugas” Tuhan.
@Ari; ya buat diskusi lah bro.
@ismaya; wah kamu tuh ketemu di mana bro? hebat ue, sudah setaraf Maha Rsi ya? Lalu Tuhan itu siapa?
OM SWASTHI ASTHU
Karna belum kenal maka belum bisa ketemu sama para dewa, jadi harus kenal diri sendiri dulu baru bisa kenal yang namanya Dewa, jadi urusan Agama dan Tuhan jangan hanya didebatkan tapi perlu action saya setuju sama ismaya, karna yang bisa ketemu dengan dewa memang ada bahkan beberapa dewa diantaranya, Dewa Yama, Dewa Wisnu, Dewa Siwa, Dewa Brahma dan Dewa Indra……berarti perlu banyak belajar dan mengkaji diri, SVAHA
OM SHANTI SHANTI SHANTI OM
Teman2 debatnya yang memberi suaatu tambahan pengetahuan donk jangan asal komentar. Suksema
melihat komentar2 sesama orang Hindu, kayaknya menentukan siapa Tuhan dalam Hindu emang ribet sekali
persis seperti yg saya tulis sebelumnya.
dewa2 (elite) nya aja bingung menentukan siapa yg bener2 Tuhan,
apalagi grass root nya ?
bahkan yg udah Maha Rsi aja juga ikut bingung, masih perlu melakukan test pada Tuhan.
apakah ini efek dari begitu lengkapnya Veda ?
terlalu lengkap hingga pada bingung semua.
Salam
@ ARI…
Memang betul… Saya mencoba u/ mengambil pandangan dr orang2 yg blm memadainya tingkat spiritualnya… Salah 1 spt sist ardhani. Beliau membutuhkan sosok Tuhan yg jelas. Tapi berhubung dia takut keluar dr AQ, shg kian jd bingung.
Siapa Tuhan hindu??? Dari sisi mana anda melihatnya?
itu mah cerita bro……… buat apa? Sebagai contoh kita kedepannya dalam menentukan dan menuhankan sesuatu. Agar tidak salah jalan. Biar ga manusia biasa dituhankan
Bro Ardhani, emang di islam yang kitabnya cuman 9000-an ayat aja kok bisa ada ratusan aliran yang saling menyalahkan sih? Kenapa itu coba? 😛
ARDANI
melihat komentar2 sesama orang Hindu, kayaknya menentukan siapa Tuhan dalam Hindu emang ribet sekali
persis seperti yg saya tulis sebelumnya.
dewa2 (elite) nya aja bingung menentukan siapa yg bener2 Tuhan,
apalagi grass root nya ?
bahkan yg udah Maha Rsi aja juga ikut bingung, masih perlu melakukan test pada Tuhan.
apakah ini efek dari begitu lengkapnya Veda ?
terlalu lengkap hingga pada bingung semua.
KOMENT SAYA
TUHAN DI HINDU MELINGKUPI 3 ASPEK
TIDAK BERWUJUD
BERWUJUD
MELINGKUPI SEGALANYA
TIDAK BERWUJUD
SAYA YAKIN TIDAK BINGUNG SAMA HALNYA SEPERTI UMAT MUSLIM KHAN LINGKUNYA DOGMA. YA HARUS DIPERCAYAI
BERWUJUD DAN MELINGKUPI SEGALANYA
KEBINGUNGAN ADALAH AWAL PENCERAHAN. SEMASIH DILINGKUPI MAYA TERMASUK DEWA, MANUSIA, MAHA RESI DAN LAIN LAIN YANG IKUT KIAMAT ITU WAJAR KEBINGUNGAN KHAN MASIH DILINGKUPI MAYA.
KALO SUDAH MENCAPAI KESEMPURNAAN SEPERTI HALNYA TUHAN MAKA SUDAH TIDAK ADA LAGI KEBINGUNGAN
KENAPA DEWA BINGUNG KARENA BUKAN TUHAN ITULAH YANG HARUS DIMENGERTI OLEH UMAT MANUSIA
SEMOGA BERMANFAAT BRO ARDANI
SALAM
@Made
ratusan aliran itu bisa terjadi karena manusia punya ratusan kepentingan yg membutuhkan penafsiran untuk membenarkan kepetingan2 mereka sendiri.
itu kan bukan salah Al Quran nya, tapi salah motivasi yg menafsirkan
tinggal pilih aja kok,
ikut Al Quran ?
atau ikut penafsiaran orang ?
just simple to do
Islam itu mudah, jangan dipersulit
Salam
========================================================================
@Bagus
Islam bisa menerima konsep Tuhan tidak berwujud materiil, tetapi Dia berwujud (Eksis)
dan melingkupi segala sesuatu.
tapi setiap muslim dari yg paling awam hingga yg paling wahid tingkat imannya sekalipun nggak ada yg bingung dengan siapa Tuhan mereka
padahal mereka juga masih dilingkupi maya sebagaimana orang2 hindu dengan dewa2nya.
kuncinya bukan pada maya nya, tapi lebih pada ketegasan ajaran dalam menunjukkan siapa Tuhan itu.
dalam hal ini, Islam lebih maju, karena Tuhan sendiri secara terus terang dan tanpa tedeng aling2 memperkenalkan diriNya kepada umatNya.
serta menjabarkan apa yg Dia kehendaki untuk dilakukan atau tidak dilakukan oleh umatNya.
jadi muslim tidak akan pernah bingung.
lain dengan di dalam Hindu.
Tuhan sejati mereka tidak memperkenalkan diri kepada mereka.
maka orang Hindu kebingungan menentukan siapa Tuhan sejati, diantara bayang2 semu tuhan2 yg lain.
demikian kira2nya.
Salam
@ardhani :
” Islam lebih maju, karena Tuhan sendiri secara terus terang dan tanpa tedeng aling2 memperkenalkan diriNya kepada umatNya.
serta menjabarkan apa yg Dia kehendaki untuk dilakukan atau tidak dilakukan oleh umatNya.
jadi muslim tidak akan pernah bingung”.
Kalau benar Tuhan secara terus terang dan tanpa tedeng aling2 memperkenalkan diriNya kepada manusia tentu umat manusia tidak ada yg bingung dan tersesat tapi pada kenyataan malah banykan yg tersesat dan bingung sepeti BUNUH ORANG MENGATASNAMAKAN JIHAD DAN DAPAT SORGA DENGAN 7 BIDADARI CANTIK YG SELALU PERAWAN, korupsi, merampok, mencuri dll. Kalau begini perkenalan Tuhan kepada manusia salahnya dimana ya……..?
kenapa Manusia mssih bingung dan tersesat?
Mohon pencerahannya Bu…..biar kami yg belum kenal tidak tersesat dan bingung kayak saudara2 kami yg lian.
Terima kasih
@ardhani,islam sangat lengkap?? apanya yg lengkap bro? (hanya allah yg tahu,itu urusan allah,itu sudah takdir allah,islam vs kristen,islam vs yahudi,islam vs budha,islam vs hindu,islam vs kafir,teroris,arogansi,membangga2kan diri sendiri,islam(wali songo) vs majapahit,dan masih banyak lagi) apa ini yg bro maksudkan lengkap? ngakunya aja agama rahmat semesta alam tapi kenyataan jauh 180 derajat bertolak belakang,ada anjing dipukul,ada babi dilempari,muak aku dengan produk arab!!!!!
@Ardhani,
Anda mengatakan umat hindu bingung akan tuhannya ?
Kalau menurut saya yang bingung itu bro ardhani yang melihat orang hindu itu sendiri tentang konsep tuhannya yang begitu luas.
Anda katakan orang islam tidak bingung akan tuhannya, coba deh saya pingin tau tentang konsep allah yang anda sembah :
– tinggalnya dimana ?
– bagaimana wujudnya ?
– punya nama berapa ?
– bisa menciptakan roh apa tidak ?
– punya logika apa tidak ?
sudah itu dulu bro pertanyaan saya, mohon penerangan supaya pikiran kami berkembang semakin luas. Masih banyak sebenarnya pertanyaannnya tapi kupending dulu ya . . .
Peacefull & Cheers . . .
ngakunya aja agama paling lengkap,paling sempurna,rahmat semesta alam(rahmat dari hongkong bro ardhani) sudah jelas2 pengetahuan yg diberikan oleh allahnya hanya sedikit,bukan urusan orang islam,hanya allah yg tahu,manusia bejat dan manusia baik sudah ditentukan oleh allah,kasian banget tuh roh yg dapet bagian jadi manusia jahat,jadi penghuni neraka abadi setelah meninggal.betul2 allah yg adil dan bijaksana(menurut bro ardhani dan golongannya)
@ardhani : bingung/tidak tahu adalah sifat manusia, karena tidak ada yang mutlak di dunia ini kecuali Tuhan. sehingga kita harus terus belajar dan belajar.
veda atau intisari ‘pengetahuan’ yg mengatasi hal tsb.
Sehingga saya katakan orang Hindu / siapa saja yg belajar veda tidak bingung dengan Tuhan
——————————————————————–
Di pengetahuan kami ada :’Tuhan itu satu, dan memiliki banyak nama’ bahkan semboyan negara kita adalah (sebenarnya) pengetahuan Ketuhanan yg menyebutkan Bhinekka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa.
(Saat itu) Dimana ada dualisme penyebutan ajaran Tuhan, yaitu: Budha dan Hindu. Ajaran Ketuhanan adalah jalan menuju keselarasan dan keharmonisan. Hanya perbedaan di sini situ namun tujuannya sama.
Ingat Ajaran Agama itu = kajian proses menuju keselarasan > adalah mutlak. Namun bisakah manusia menjalankan ajaran tsb? itu tantangannya : bagi diri sendiri, maupun oleh diri sendiri kepada orang lain.
Ajaran Hindu jelas mengenalkan Tuhan dengan sifat2 nya yg kemudian menjadi Sebutan bagi Tuhan tsb.
=================================================================
Ketika ditanya siapakah Tuhan Hindu? dialah Tuhan dengan banyak sebutan; Brahma, WIsnu, Siwa adalah manifestasinya.
sama seperti indonesia manifestasinya adalah ardhani,ngarayana, saya, dan warga lain. Namun ketika disatukan kita menyebutnya warga Indonesia.
Untuk mengerti sifat Tuhan maka diceritrakanlah brahma, wisnu, siwa = pencipta, pemelihara dan pelebur, dan lain-lain>> untuk mengetahui apa saja yg dikerjakan oleh yg maha Mengetahui. hal tsb diceritakan sesuai daya penalaran, karena banyak sifat/manifestasi yg bahkan oleh pengetahuan modern masih diteliti.
seperti halnya kami menyebut akasa, atau yg disebut ruang hampa ataupun parama atma/ sumber roh, dll.
—————— 1 —————————————-
————————2————————————————-
Tuhan tidak di dalam dualisme,isme-isme namun mencakup dualisme dan isme-isme tersebut.
Sampai hari ini kita menyebut Tuhan, dan saya yakin yg di forum ini tidak dapat menjabarkan Tuhan seutuhnya namun semuanya dapat merasakan sifatnya. Tuhan maha pengasih dan penyayang, Tuhan maha besar, menembus ruang dan waktu ada di mana-mana : sama di dalam Veda.
Kami percaya Tuhan ada di tiap2 makhluk hidup dengan merasakan sifatnya, seperti halnya/contoh Tuhan menurunkan Mukzizat melalui manusia: menyembuhkan yang memerlukan penyembuhan dan menolong yang memerlukan pertolongan. Bukan cuma manusia : hewan, tumbuhan bahkan surya dan air memancarkan siat Ketuhanan.
Yang turun ke alam duniawi adalah sifat Tuhan, dan menggerakkan syaraf penalaran makhluk sehingga tergerak untuk berbuat dengan kehendak Tuhan.
=================================================================
Dan kami umat Hindu sama sekali tidak bingung dengan Tuhan, karena kami mencari Tuhan dengan mengenali dan memuja sifat2 beliau.
Kami umat Hindu sama sekali tidak bingung saat melakukan yadnya/persembahan ke dewa mana, karena sesungguhnya Tuhan maha Tahu. Dan Yadnya menilai dari jumlah/jenis yadnya namun dari kesungguhan hati/iklas.
Kami umat Hindu tidak bingung belajar di mana, karena semuanya disediakan oleh Tuhan untuk ditelaah dengan kesucian.
Kami sebagai orang Hindu ada lima keyakinan : Tuhan, Atma, Karma Phala, Punarbhawa dan Moksha. Kami sebagai manusia terlahir untuk melakukan karma/kerja. bernafas,bergerak,berpikir kemudian ditambah berbakti, berserah dengan tulus iklas, dan belajar menyelaraskan diri dengan universe> mengenal Tuhan,diri sendiri,hukum sebab akibat,rotasi hidup-mati,dan kebahagiaan abadi.
================================================================
Dan sekali lagi saya bersyukur dilahirkan menjadi manusia, sehingga dapat merasakan sifat Tuhan dengan penalaran yg lebih dari hewan dan tumbuhan.
Untuk setiap pro dan kontra:
Umat Hindu memang tidak semua dapat penalaran yg sama, namun itulah tugas dari umat Hindu yg lain >share dg baik >> bukan untuk menyamakan penalaran namun mendapatkan kesempatan untuk memajukannya.
Demikian pula kami harapkan, dari pihak lain dapat mengerti karena hakekatnya kami bekerja dan belajar dalam hidup ini, kami bertindak atas dasar lima keyakinan .
Kami percaya dan sedang melakukan esensi dari ‘sebab-akibat’
@ NAY SUDAMALA
Kalau benar Tuhan secara terus terang dan tanpa tedeng aling2 memperkenalkan diriNya kepada manusia tentu umat manusia tidak ada yg bingung dan tersesat tapi pada kenyataan malah banykan yg tersesat dan bingung sepeti BUNUH ORANG MENGATASNAMAKAN JIHAD DAN DAPAT SORGA DENGAN 7 BIDADARI CANTIK YG SELALU PERAWAN, korupsi, merampok, mencuri dll. Kalau begini perkenalan Tuhan kepada manusia salahnya dimana ya……..?
kenapa Manusia mssih bingung dan tersesat?
Mohon pencerahannya Bu…..biar kami yg belum kenal tidak tersesat dan bingung kayak saudara2 kami yg lian.
Terima kasih
****** Komen Ardhani :
Lho ya jelas itu bukan salah yg mengenalkan dong Bro.
Yg salah adalah orangyg berbuat..
Kalau Tuhan memperkenalkan kehendakNya, jangan korupsi, jangan mencuri, jangan merampok, jangan membunuh tanpa alasan yg benar, tapi tetap dilakukan oleh seorang oknum, maka yg salah adalah oknumnya yg nggak patuh pada larangan Tuhannya.
Anda nggak perlu bingung, Islam melarang semua perbuatan itu, tapi jika ada orang Islam yg masih melakukan yg telah dilarang, maka dosanya adalah tangungan orang itu sendiri, dan Islamnya nggak boleh disalahkan dong.
Kalau ada guru mengajarkan pada muridnya agar berbuat jujur selalu,
Tapi diluar sekolah muridnya malah berlaku tidak jujur,
Emang yg salah gurunya ?
Nggak dong ! muridnya yg salah, guru nggak bisa disalahkan.
Gimana sih, gitu aja kok bingung ?
Soal perang Jihad.
Tuhan memperbolehkan kami berperang jika diperangi oleh orang lain.
Kan itu nggak salah ?
Emang ada agama / ideologi yg melarang umatnya pasrah saja bila diserbu oleh pihak musuh yg ingin memusnahkan mereka ?
Aturan dasarnya kan nggak salah ?
Tapi kalo dalam prakteknya person by person atau kelompok by kelompok ada yg menyeleweng dari aturan yg diperbolehkan, kan yg salah bukan aturannya, tapi penyelewengannya itu yg harus disalahkan.
Gimana ? udah dicerahkan ??
=========================================================
@MAHARDIKA :
@ardhani,islam sangat lengkap?? apanya yg lengkap bro? (hanya allah yg tahu,itu urusan allah,itu sudah takdir allah,islam vs kristen,islam vs yahudi,islam vs budha,islam vs hindu,islam vs kafir,teroris,arogansi,membangga2kan diri sendiri,islam(wali songo) vs majapahit,dan masih banyak lagi) apa ini yg bro maksudkan lengkap? ngakunya aja agama rahmat semesta alam tapi kenyataan jauh 180 derajat bertolak belakang,ada anjing dipukul,ada babi dilempari,muak aku dengan produk arab!!!!!
****** Komen Ardhani :
Memang Bro, KEBENARAN itu selalu dimusuhi dimana-mana !!
Beruntunglah orang yang BENAR walaupun musuh mereka ada dimana-mana
Jamane jaman edan, yen ora melu edan ora keduman
Ning sak bejo-bejone wong edan, luwih bejo wong sing eling lan waspodo.
===== Mahardika :
ngakunya aja agama paling lengkap,paling sempurna,rahmat semesta alam(rahmat dari hongkong bro ardhani) sudah jelas2 pengetahuan yg diberikan oleh allahnya hanya sedikit,bukan urusan orang islam,hanya allah yg tahu,
****** komen Ardhani
Pengetahuan yg diberikan Allah pada manusia memang sangat sedikit dibandingkan ilmu Allah yg tidak terbatas.
Bagaikan sebutir pasir di bandingkan seluruh pasir di jagat raya ini
Itu memang bukan urusan orang Islam, tapi urusan Allah.
====== Mahardika :
manusia bejat dan manusia baik sudah ditentukan oleh allah,kasian banget tuh roh yg dapet bagian jadi manusia jahat,jadi penghuni neraka abadi setelah meninggal.betul2 allah yg adil dan bijaksana(menurut bro ardhani dan golongannya)
****** Komen Ardhani :
Jawan dulu pertanyaan terakhir saya di thread konfilk timur tengah
Kita lihat sejauh apa anda mengenal sifat2 Tuhan anda !
=====================================================
@GREHISTA SASTRA
@Ardhani,
Anda mengatakan umat hindu bingung akan tuhannya ?
Kalau menurut saya yang bingung itu bro ardhani yang melihat orang hindu itu sendiri tentang konsep tuhannya yang begitu luas.
**** Komen Ardhani :
Begitu luas sehingga berpotensi membingungkan orang awam, maha Rsi hingga ke dewa dewi.
Saya lebih suka konsep sederhana tapi tepat dan akurat sehingga dari anak2, orang awam hingga wali bisa memahami dengan sangat mudah
===== Grehista :
Anda katakan orang islam tidak bingung akan tuhannya, coba deh saya pingin tau tentang konsep allah yang anda sembah :
– tinggalnya dimana ?
– bagaimana wujudnya ?
– punya nama berapa ?
– bisa menciptakan roh apa tidak ?
– punya logika apa tidak ?
sudah itu dulu bro pertanyaan saya, mohon penerangan supaya pikiran kami berkembang semakin luas. Masih banyak sebenarnya pertanyaannnya tapi kupending dulu ya . . .
Peacefull & Cheers . . .
******* komen ardhani :
Tinggalnya dimana ?
jawab = di Arsy Nya
Bagaimana WujudNya ?
Jawab = tidak ada otak makhluk yg bisa membayangkan WujudNya.
Punya nama Berapa ?
Jawab = Allah tidak punya nama generic, namaNya yg disebut2 orang hanyalah diatributkan pada sifat2Nya.
Bisa menciptakan roh atau tidak ?
Jawab = tidak ada sesuatu pun yg tidak diciptakan Allah.
Punya logika atau tidak ?
Jawab = logikaNya bukan logika makhluk, kecerdasanNya bukan kecerdasan makhluk, IlmuNya bukan ilmu makhluk.
=======================================
@ IMDL
Siip penjelasannya !
Saya setuju hampir semuanya, kecuali pada pemberian persembahan / yadnya kepada dewa2.
Saya tidak bisa melihat apa kegunaan persembahan2 seperti itu bagi pengabdian diri kita kepada Tuhan.
BTW, terima kasih untuk jujur mengakui bahwa sebagian umat Hindu masih terpecah / bertentangan dalam memahami konsep ketuhanan mereka.
Seperti yg terlihat dalam komentar2 yg ada dalam thread ini.
SALAM SEMUANYA
OSA
Sebenarnya saya ‘nyangkut’ di sini secara tdk sengaja. Saya sdg mencari artikel anak suputra, maklum calon bapak.
Salam kenal all.
@Ardani :
saya akan mengurai konsep yadnya/ persembahan
yadnya mengajarkan : bahwa hidup itu adalah memberi (mempersembahkan) (1)- kemudian dalam proses memberi itu hendaknyalah dengan iklas dan cinta (2).
manusia tidak diciptakan untuk hidup sendiri, sehingga dia dapat memberi dg iklas kepada sesamanya dan kepada alam/lingkungan. Mengapa? Haruskah?
ketika lahir, bayi akan mendapati orang tua yang menjalani yadnya melahirkan dan membesarkannya. ini secara keadilan meninggalkan hutang kepada orang tua yg melahirkan dan membesarkan.
ketika beranjak dalam masa hidup dan belajar, pelajar akan mendapati guru yang menjalani yadnya – mengajarkan tentang banyak hal. Kembali meninggalkan hutang budi yg besar kepada yg menuntun kita dalam kehidupan.
selama hidup, manusia berhutang kepada tumbuhan, bumi, hewan, matahari, air, api , dan lain-lain. Manusia berhutang kepada alam semesta.
Kepada Tuhan yang menciptakan semua di atas dan roh yang menghidupi ciptaannya – juga manusia berhutang.
Atas dasar hal-hal diatas yadnya mutlak dilakukan manusia sebagai kesadaran diri (manusa yadnya, rsi yadnya, bhuta yadnya, dewa yadnya dan pitra yadnya).
Mudahnya kita hidup atas hutang yadnya pihak lain.
Dalam BG digambarkan bahwa Tuhan menerima yadnya apapun bentuknya. Kata Beliau iklaslah bekerja, dalam tiap pekerjaanmu Ingatlah Aku – itu sudah yadnya.
Tuhan Maha Pemurah.
Jadi sepatutnyalah umat melakukan yadnya sesuai kemampuan mereka. Jika mampu hendaknyalah beryadnya kepada lebih banyak orang dibandingkan orang yg kurang mampu.
Mungkin saudara-saudara telah melihat suatu yg unik ttg banten/janur bunga yang digunakan oleh masyarakat Bali.
Hal tsb unik, penuh dengan makna sebagaimana mempelajari veda. anda mungkin tidak melihat prosesnya secara keseluruhan.
Warga secara bersama-sama bekerja menghasilkan banten (gotong royong).
Masyarakat mendukung yg pada jaman sekarang ‘go green’ secara unik, mengembangkan perkebunan, pertanian dengan menggunakan produk alam.
Ketika keiklasan mendasari, semua pekerjaan tiada terasa berat. Dari bangun tidur sampai hendak tidur masyarakat beryadnya.
Ketika masyarakat pada umumnya setiap tahun mengadakan ulang tahun, masyarakat Hindu bersyukur setiap 6 bulan pada hari kelahirannya (contoh manusia yadnya).
Setiap hari tumpek / hari sabtu tertentu, masyarakat Hindu membuatkan syukuran kepada tumbuhan, hewan, elemen alam. Bentuk hari valentine/kasih sayang kepada alam (contoh bhuta yadnya).
Setiap saat masyarakat hindu mengormati dan menjunjung tinggi guru/ pedanda dengan persembahan materi secara ‘Halal’ saat memimpin upacara (contoh rsi yadnya).
Tiap hari ingatlah melafalkan Mantra Gayatri, mengingat Tuhan (contoh Dewa Yadnya).
Umat Hindu mensucikan roh dari yg telah meninggal, dengan melakukan yadnya (pitra yadnya).
Jadi yadnya bukanlah materi namun perbuatan (karma). materi adalah bentuk apresiasi yadnya itu sendiri.
yang dapat dilakukan manusia adalah karma, elemen lain membantu manusia untuk yadnya, kemudian terjadi hk karmaphala, dst dst
Mengertikah maksud saya? mudah2an.
Benang merahnya dari tanggapan di atas : dengan yadnya kepada dewa manapun sebagai manifestasi dari Tuhan Yg Melingkupi Segalanya, adalah yadnya kepada Tuhan sendiri.
div = pancaran sinar suci Tuhan seperti tanggapan saya sebelumnya sifat-sifat Ketuhanan.
mudahnya lagi >> kepada siapa/apa pun kita berhutang yadnya – Tuhan Maha Mengetahui, dan secara tidak langsung kita berhutang kepada Tuhan yg menciptakan siapa/apa tsb.
———————————–///—————————————————–
numpang nulis ya momod (tentang yadnya negara):
pada dasarnya Indonesia adalah negara Agraris dan Maritim, sehingga hakekatnya yg dapat masyarakat Indonesia berikan adalah produk agraris yg dikelola dg baik dan hasil maritim yg didapat dg tidak berlebihan.
“Karena suatu yg berlebihan itu (lobha) sesungguhnya tidak baik”
Lobha yg telah menyebar bagai virus akan membuat masyarakat yg berkecukupan tsb menjadi kurang/tak berkecukupan,
Apakah ilmu dasar saat Sekolah Dasar : sandang,pangan,papan kemudian komplemen telah berubah?
ditempatkan dimana agraris dan maritim oleh negeri ini???
Apakah di balik beton dan limbah??? sawah beton dan lautan limbah???
Mohon letakkan dasar yg jelas, sandang pangan terpenuhi sebelum mengatakan ekonomi rakyat tumbuh baik.
Masyarakat punya duit tapi kelaparan??? haruskah bergantung pada orang lain??? ini terbalik dari konsep yadnya.
Utang yadnya penerus kita akan bertambah besar.
OSSSO
@Bagus
Islam bisa menerima konsep Tuhan tidak berwujud materiil, tetapi Dia berwujud (Eksis)
dan melingkupi segala sesuatu.
tapi setiap muslim dari yg paling awam hingga yg paling wahid tingkat imannya sekalipun nggak ada yg bingung dengan siapa Tuhan mereka
padahal mereka juga masih dilingkupi maya sebagaimana orang2 hindu dengan dewa2nya.
kuncinya bukan pada maya nya, tapi lebih pada ketegasan ajaran dalam menunjukkan siapa Tuhan itu.
dalam hal ini, Islam lebih maju, karena Tuhan sendiri secara terus terang dan tanpa tedeng aling2 memperkenalkan diriNya kepada umatNya.
serta menjabarkan apa yg Dia kehendaki untuk dilakukan atau tidak dilakukan oleh umatNya.
jadi muslim tidak akan pernah bingung.
lain dengan di dalam Hindu.
Tuhan sejati mereka tidak memperkenalkan diri kepada mereka.
maka orang Hindu kebingungan menentukan siapa Tuhan sejati, diantara bayang2 semu tuhan2 yg lain.
demikian kira2nya.
Salam
koment
mmmhhh kayak cerita sinetron
dalam hindu Tuhan berwujud di dunia nyata dan bersahabat dengan umat manusia rama krisna tetapi dalam hal ini saya tidak bingung beliau adalah tuhan yang turun kedunia. kira2 wujud eksis disini maksudnya apa ya mbak?
kalo melingkupi segala sesuatu dalam islam itu dijelaskan bagaimana ya mbak ?
dalam islam tuhannya jelas tetapi kenapa uamatnya masih banyak kelakuannya mines sudah banyak disinggung juga diatas. kalo dalam hindu kebingungan merupakan perjalanan pencerahaan karena manusia itu tidak sempurna. untuk mencapai kesempurnaan kebingungna merupakan suatu proses.hal ini kita bisa lihat kelakuan umatnya dimasyarakat. kita belajar disekolah tidak langsung pintar matematika awalnya adalah kebingungan dengan kerja keras maka maka mendapatkan nilai 10 yaitu kesempurnaan.
dalam hindu tidak selalu bingung tergantung tingkat spritualnya bahkan banyak yang sudah mencapai kesempurnaan yaitu moksa.
kalo dalam ajaranyasaya yakin seyakin yakinya tidak ada kitab yang selengkap weda dalam menjelaskan tuhannya. kalo ada yang bingung tergantung uamntya seberapa gigih dia mencari kebenaran tuhannya.(maaf saya pinjam penjelasan anda diatas biar gampang dimengerti) jadi bukan kitabnya masa wada yang begitu luas kalah sama kitab yang lebih tipis hehehe…
kalo tuhan dihindu jelas memperkenalkan dirinya dengan umat manusia terbukti dngan adanya 1000 nama tuhan. dengan tegas dikatakan kalo mau terbebas dari dunia ini tidak ada jalan lain selain menyebut namaku berulang ulang.
maaf bro ada berkata bahwa tuhan hindu tidak jelas memperkenalkan diri dari mana ya.. nanti saya kenalin deh…hehehehe
salam damai ya bro
@ardhani :
” Islam lebih maju, karena Tuhan sendiri secara terus terang dan tanpa tedeng aling2 memperkenalkan diriNya kepada umatNya.
serta menjabarkan apa yg Dia kehendaki untuk dilakukan atau tidak dilakukan oleh umatNya.
jadi muslim tidak akan pernah bingung?.
lain dengan di dalam Hindu.
Tuhan sejati mereka tidak memperkenalkan diri kepada mereka.
maka orang Hindu kebingungan menentukan siapa Tuhan sejati, diantara bayang2 semu tuhan2 yg lain.
##################
jadi muslim tidak akan pernah bingung? yang bener……….????
Mmenurut anda oknum muslim yg bingung?
atau perkenalan Tuhan yg tidak sukses kepada Muslim?
Karena fakta bicara banyak Muslim yg bingung dan salah kaprah dalam menerapkan ajaran Islam betul……..???.
dan fakta bicara lagi dimana2 yg suka membuat onar oknum Muslim yg gagal atau bingung berkenalan dengan Tuhan mereka kah?
Kalu orang Hindu dikatatan bingung fakta bicara mereka lebih teratur, damai, lebih toleran dengan menjalankan aturan kebaikan yg telah diajarkan dalam kitab suci mereka.
Kesimpulannya yg bingung siapa Hindu atau Muslim?
Thanks.
Melihat diskusi yang “BERAT” ini saya tertarik berkomentar.
Bedakan agama dan penganutnya. Penganut sebuah agama belum tentu representasi dari ajaran agama yang bersangkutan.
Diskusin ajarannya agamanya jangan pengikutnya. Karena pengikutnya adalah manusia yang lemah.
Tuhan menciptakan manusia dengan keaneka ragamannya, dari budaya dan dengan agama / kepercayaannya.
Siapa yang di pilih Tuhan masuk ke surga / nirwana ??? tentu bukan agamanya, tetapi yang pasti karena kwalitas manusianya. Kwalitas yang baik yang terasa manfaatnya bagi lingkungan sekitarnya. Bukan manfaat manusia itu ke Tuhan, karena Tuhan tidak perlu apa-apa dari manusia.
@IMDL,
Pada prinsipnya saya setuju dengan apa yg anda tuliskan itu.
Dalam banyak hal itu tidak bertentangan dengan ajaran Islam, malah hampir mirip.
Islam menghormati semua seperti yg anda sebutkan, menghormati Tuhan, orang tua, guru, sesama manusia, maupun kepada alam, dalam perbuatan yg tulus ikhlas.
Namun ada perbedaan jelas dengan Hindu, persembahan2 itu tidak harus diwujudkan dalam bentuk sesaji / banten, walaupun mungkin sesaji itu hanya digunakan sebagai suatu simbol terhadap suatu makna2 yg ingin dituju
Penggunaan sesaji / banten , misal yg dilarung di laut, atau makanan yg dipersembahkan kepada dewa / Tuhan hanya dianggap perbuatan boros yg tidak perlu, istilahnya mubazir.
Perbuatan boros, perbuatan sia2 termasuk hal2 yg harus ditinggalkan dalam ajaran Islam.
Kalaupun ada persembahan dalam bentuk memotong hewan ternak, itu tidak bisa disebut perbuatan boros dan sia2, karena daging binatang tersebut bermanfaat, yaitu dibagikan kepada orang2 yg membutuhkan.
Mungkin konsep yadnya Hindu dalam islam setara dengan konsep zakat, shodaqoh, infaq, maupun jihad (jihad besar maupun jihad kecil)
*
Hanya saja, satu yg tetap tidak bisa saya mengerti, mengapa manusia harus ber yadnya kepada dewa2 ?
Konsep tentang dewa2 saja saya juga tidak mengerti.
Apakah memang ada dewa itu ?
siapakah dewa itu ? kenapa mesti dipuja ?
jika ada, dengan siapa persamaan dewa hindu dalam ajaran Islam ? apakah sama dengan para malaikat ?
lalu mengapa manusia merasa perlu berhutang bakti kepada para dewa, sehingga harus mempersembahkan yadya kepada mereka ?
saya sangat senang bila Bro IMDL bisa sharing tentang hal ini dengan saya
======================================================
@BAGUS :
mmmhhh kayak cerita sinetron
dalam hindu Tuhan berwujud di dunia nyata dan bersahabat dengan umat manusia rama krisna tetapi dalam hal ini saya tidak bingung beliau adalah tuhan yang turun kedunia. kira2 wujud eksis disini maksudnya apa ya mbak?
kalo melingkupi segala sesuatu dalam islam itu dijelaskan bagaimana ya mbak ?
****** komen Ardhani :
Mmmhh kayak cerita komik.
Bro, Yesus itu diakui oleh orang Kristen sebagai Tuhan yg turun kedunia dan bersahabat dengan manusia,
Apakah kemudian anda memujanya didalam peribadatan Hindu ?
Jika tidak memujanya karena itu Tuhannya orang Kristen, lalu mengapa anda pilih2 hanya memuja Krisna dan Rama saja sebagai Tuhan ?
Apa karena bingung ?
*
Tuhan Wujud / eksis itu maknanya Tuhan itu ada, sedang wujud keberadaannya bukan wujud material, Dia tidak sama dengan sesuatu yg diciptakan.
*
Melingkupi segala sesuatu, maknanya segala sesuatu itu adalah manifestasi dari ilmu dan kehendakNya. Sebab Dia adalah sang Maha Pencipta, Maha Pengatur.
Karena itu tidak ada sesuatupun yg tidak diketahui oleh Allah,
dan tidak ada sesuatupun yg dapat terjadi tanpa kehendak Allah.
Segala sesuatu digerakkan melalui kehendak dan ilmu Allah tersebut, dan berjalan secara tepat sesuai pengaturanNya.
Itu agak berbeda dengan pemahaman Hindu bahwa Tuhan mewujudkan diri dalam segala sesuatu. Segala sesuatu sejatinya adalah perwujudan Tuhan.
Dalam Islam, Tuhan tidak sama dan terpisah dari segala sesuatu.
===== Bagus :
dalam islam tuhannya jelas tetapi kenapa uamatnya masih banyak kelakuannya mines sudah banyak disinggung juga diatas. kalo dalam hindu kebingungan merupakan perjalanan pencerahaan karena manusia itu tidak sempurna. untuk mencapai kesempurnaan kebingungna merupakan suatu proses.hal ini kita bisa lihat kelakuan umatnya dimasyarakat. kita belajar disekolah tidak langsung pintar matematika awalnya adalah kebingungan dengan kerja keras maka maka mendapatkan nilai 10 yaitu kesempurnaan.
dalam hindu tidak selalu bingung tergantung tingkat spritualnya bahkan banyak yang sudah mencapai kesempurnaan yaitu moksa.
****** komen ardhani :
Kejelasan Tuhan, gak ada urusan dengan tingkat ketaatan manusia pada ketentuan Tuhannya.
Jadi harap dibedakan itu.
Kalau ada sebagian umat islam yg kelakuannya banyak minusnya, itu tanggung jawab mereka sendiri atas perbuatannya. Gak ada urusan dengan ajaran Tuhan dalam agama.
*
** dalam hindu tidak selalu bingung tergantung tingkat spritualnya bahkan banyak yang sudah mencapai kesempurnaan yaitu moksa**
Sebenarnya manusia tidak dituntut untuk mengenal Tuhan secara pribadi dan esklusif melalui pengalaman mistik spiritual, mereka lebih dituntut untuk taat pada kehendak Tuhan secara material agar bisa menciptakan tata kehidupan yg beradab dan berkeadilan di muka bumi ini .
Islam tidak mengajarkan umatnya untuk bersibuk diri membongkar jati diri dan hakikat Tuhan, tetapi untuk berpegang teguh dalam ketaatan pada Tuhan itu.
Jika kata anda, kebingungan adalah hal wajar dalam suatu proses berjalan,
maka orang Hindu mengalami kebingungan dari awal perjalanan hingga ke akhirnya.
Sedang orang Islam baru mengalami kebingungan dalam perjalanan menuju kesempurnaan tidak di awal perjalanan, mungkin di tengah2nya
Jadi mereka tidak seberat orang hindu kadar bingungnya.
===== Bagus :
kalo dalam ajaranyasaya yakin seyakin yakinya tidak ada kitab yang selengkap weda dalam menjelaskan tuhannya. kalo ada yang bingung tergantung uamntya seberapa gigih dia mencari kebenaran tuhannya.(maaf saya pinjam penjelasan anda diatas biar gampang dimengerti) jadi bukan kitabnya masa wada yang begitu luas kalah sama kitab yang lebih tipis hehehe…
kalo tuhan dihindu jelas memperkenalkan dirinya dengan umat manusia terbukti dngan adanya 1000 nama tuhan. dengan tegas dikatakan kalo mau terbebas dari dunia ini tidak ada jalan lain selain menyebut namaku berulang ulang.
maaf bro ada berkata bahwa tuhan hindu tidak jelas memperkenalkan diri dari mana ya.. nanti saya kenalin deh…hehehehe
salam damai ya bro
***** Komen ardhani :
Bagus Bro, kalo begitu saya tanya, karena saya benar2 gak ngerti,
SEBENARNYA SIAPA SIH TUHANNYA HINDU ?
*
1000 nama Tuhan ya Bro, anda bangga sekali dengan itu, tapi apa anda hafal dengan nama2 sebanyak itu ?
Berapa nama yg anda ingat dalam kesadaran anda sehari-hari ??
Ada enggak orang Hindu yg hafal diluar kepala 1000 nama itu tanpa ngerpek ??
Kalau tidak ada, apa gunanya memperkenalkan 1000 nama yg malah bikin bingung orang Hindu sendiri ???
===================================================================================
NAY SUDAMALA
jadi muslim tidak akan pernah bingung? yang bener……….????
Mmenurut anda oknum muslim yg bingung?
atau perkenalan Tuhan yg tidak sukses kepada Muslim?
Karena fakta bicara banyak Muslim yg bingung dan salah kaprah dalam menerapkan ajaran Islam betul……..???.
dan fakta bicara lagi dimana2 yg suka membuat onar oknum Muslim yg gagal atau bingung berkenalan dengan Tuhan mereka kah?
Kalu orang Hindu dikatatan bingung fakta bicara mereka lebih teratur, damai, lebih toleran dengan menjalankan aturan kebaikan yg telah diajarkan dalam kitab suci mereka.
Kesimpulannya yg bingung siapa Hindu atau Muslim?
Thanks.
***** komen Ardhani :
Bentar Bro, yg anda maksud bingungnya muslim itu bingung dalam hal apa ?
Dalam hal konsep ketuhanan, ataukah dalam hal pengamalan pribadi atas aturan Tuhan ?
Kalau dalam konsep ketuhanannya, tolong anda sebutkan dimana ada muslim berpolemik tentang siapa Tuhan mereka ? Atau mengingkari Allah sebagai Tuhan mereka ?
Dimana ?
Itu beda dengan orang Hindu di Thead ini, artikelnya menceritakan kebingungan elit Hindu mencari jati diri Tuhan sejati,
Responnya saling mengklaim si A atau si B bukan Tuhan sejati.
*
Jika maksud anda bingung atas pengamalan pribadi dari aturan2 Tuhan, ya itu mah wajar.
Tiap orang punya tingkat pemahaman dan kemampuan sendiri2 yg tidak sama satu dengan yg lainnya.
Dan itu bukan termasuk yg saya maksud Tuhan orang Islam memperkenalkan diriNya pada umatNya, sedang Tuhan Hindu tidak memperkenalkan diri.
= Aslinya saya ngomong B, anda tanggapannya ke C
Jadinya gak nyambung, kecuali hanya ngawurisasi.
=================================================================
@DP Dewanatha
Melihat diskusi yang “BERAT” ini saya tertarik berkomentar.
Bedakan agama dan penganutnya. Penganut sebuah agama belum tentu representasi dari ajaran agama yang bersangkutan.
Diskusin ajarannya agamanya jangan pengikutnya. Karena pengikutnya adalah manusia yang lemah.
Tuhan menciptakan manusia dengan keaneka ragamannya, dari budaya dan dengan agama / kepercayaannya.
Siapa yang di pilih Tuhan masuk ke surga / nirwana ??? tentu bukan agamanya, tetapi yang pasti karena kwalitas manusianya. Kwalitas yang baik yang terasa manfaatnya bagi lingkungan sekitarnya. Bukan manfaat manusia itu ke Tuhan, karena Tuhan tidak perlu apa-apa dari manusia.
******* Komen Ardhani :
BETUL, BETUL, BETUL
=
=
=
== SALAM SEMUANYA ==
@ Ardhani
Lagi-lagi anda salah mengerti akan ajaran Hindu.
Prinsip membuat persembahan sebenarnya bukan untuk memberi makan Tuhan, tidak juga memberi makan para dewa, tetapi semuanya berbalik ke diri kita sendiri.
Contoh:
1. Dupa/Menyan pada dasarnya adalah aroma therapy yang sangat bagus buat konsentrasi dan kesehatan mental, bukan buat dedemit…
2. Bunga dan wewangian juga merupakan aroma terapi buat kita yang menggunakannya
3. Buah dan makanan lain yang dipersembahkan pada akhirnya juga dimakan oleh diri kita sendiri
4. Pernik-pernik seni seperti janur, penjor dan sebagainya pada akhirnya dinikmati secara batin oleh manusia itu sendiri.
Tapi kalau ada orang Hindu menyimpang dan seolah-olah melakukan persembahan sehingga merugikan dirinya sendiri dan membuat dia menderita, maka itu oknum orang bodoh yang tidak mendasarkan yadnya pada sastra agama, bukan karena dasar keyakinan agamanya.
Untuk persembahan kepada para dewa, apakah dewa itu ada?
Saya tanya balik dulu, apakah menurut anda malaikat itu ada? Bagaimana anda membuktikan malaikat ada?
Terlepas dari kesetaraan yang ada antara malaikat dan dewa, dalam Hindu dikenal konsep pelayan dari pelayan. Dewa adalah pelayan dari Tuhan dan kita juga wajib melayani para dewa dan sujud hormat kepadanya. Sujud hormat disini bukan berarti kita menyembah para dewa sebagai Tuhan, tetapi menghormatinya.
Sebagaimana dikutip oleh bli Ngara dalam artikel ini: https://narayanasmrti.com/2010/07/bhakta-tidak-sekedar-label/ Tuhan sangat menghargai kita sebagai pelayan dari Tuhan jika kita juga menghormati para pelayan Beliau.
Bukankah aneh jika kita menyatakan diri mencintai seorang gadis tetapi kita membenci dan memukul kucing peliharaan gadis tersebut? Bisa-bisa anda langsung ditolak duluan oleh gadis itu… he..he..he..
Kenapa Yesus dan Muhammad tidak dipuja dalam Hindu
Karena mereka adalah manusia biasa yang diberi tugas mengemban dharma, bukan Tuhan. Kenapa kami tidak meletakkannya di tempat terhormat sekali? Karena mereka mengemban misi Dharma pada Kali Yuga untuk orang-orang sangat bodoh yang levelnya tidaklah lebih tinggi dari pada para Maha Rsi yang menyebarkan dharma pada masa-masa sebelumnya.
Bro Ardhani, Allah tidak sama dan terpisah dari segala sesuatu, lalu apakah Dia bisa menyerap dan berada pada segala sesuatu? Jika anda mengatakan tidak, maka Allah anda tidaklah mahakuasa. 😀
Siapa Tuhan Hindu?
Dialah yang maha kuasa, maha pengendali, dan maha..maha segalanya… Beliau adalah yang absolut
wah segitu dulu lah.. kepanjangan tar.. 😀
“hanya ada satu tuhan namun orang bijak menyebutkannya dengan banyak nama”. kadang orang itu bingung karena ada banyak pilihan nama, nama ini justru di perbincangkan dan ujung-ujungnya yang muncul pertanyaan yang mana tuhannya hindu??? sangat di sayangkan pertanyaan seperti itu, pertanyaan seperti itu sudah berulang kali di lontarkan, karena saking bingungnya mereka tidak pernah berpikir bahwa TUHAN sedang berlila di bumi dengan tujuan menegakkan dharma. jika orang hindu suka memuja rama, dia akan memuja rama, jika dia memilih krishna maka ia memuja krishna, dan lain-lain. padahal sesungguhnya yang di puja adalah tuhan sendiri. sama seperti kita misalnya nama aslinya adalah widiani, maka ada yang memanggilnya widix, widi, anix, wid, itu hanya panggilannya saja, tetapi yang sebenarnya yang di maksud adalah widiani. sri krishna bersabda bahwa “manakala dharma sedang merosot, saat itulah aku turun menjelma”, bahkan beliau menyatakan menjelma di setiap zaman. ketika tuhan menjelma ke dunia dalam wujud manusia, kadang mereka tidak sadar bahwa tuhan sedang berlila menegakkan dharma, namun jika orang itu sudah sadar, mreka tahu bahwa yang menjelma bukan orang biasa, namun Tuhan. namun tidak semua jelmaan adalah Tuhan sendiri, tetapi ada para yogi yang berasal dari planet brahmana seperti sri satya sai baba, mreka akan kebingungan lagi. tetapi kebingungan ini sudah di atasi dalam kitab suci veda, bahwa reinkernasi Tuhan sudah tercatat dan diuraikan panjang lebar. berbicara ketuhanan memang tiada habisnya jika kita memang berbeda, hindu, islam, kristen, budha,dll. jika sesama hindu akan menemui titik temu, begitu juga agama lain. karena seperti yang dijelaskan, Tuhan melingkupi tiga aspek, yaitu tuhan berwujud pribadi, tuhan tidak berwujud, dan tuhan melingkupi segalanya bahkan alam semesta yang tak terhingga jumlahnya. memang sudah di garis kita berbeda, karena perbedaan itu indah…
@ MADE :
Bro, kalo begitu apa tanpa bebanten, yadnya jadi tidak sah ?
kalo tetap sah, mengapa orang Hindu tetap ber yadnya dengan banten ?
===== Made :
Bro Ardhani, Allah tidak sama dan terpisah dari segala sesuatu, lalu apakah Dia bisa menyerap dan berada pada segala sesuatu? Jika anda mengatakan tidak, maka Allah anda tidaklah mahakuasa. 😀
***** komen ardhani :
Bro made, jika Tuhan anda menyerap dan berada pada segala sesuatu, saya tanya, apakah Tahi (maaf beribu2 maaf) itu adalah perwujudan Tuhan ?
bukankah tahi juga termasuk sesuatu ?
apakah sesuatu yg kotor2 lainnya juga perwujudan Tuhan ??
jika bukan, benarkah klaim bahwa Tuhan menyerap dan berada di segala sesuatu ?
===== made :
Siapa Tuhan Hindu?
Dialah yang maha kuasa, maha pengendali, dan maha..maha segalanya… Beliau adalah yang absolut
***** komen ardhani :
yg besifat spt diatas itu berwujud pada siapa ?
================================================================
@SUGIX :
bagimana mengetahui seseorang itu adalah jelmaan Tuhan atau hanya jelmaan para yogi dari planet brahmana ?
atau barangkali hanya jelmaan setan yg sedang menipu ?
apa tolok ukurnya ?
@ SUGIX :
Tuhan mempunyai begitu banyak nama yg merupakan pengenalan akan sifat2Nya.
Hindu mengenal 1.000 nama yg berarti 1.000 sifat
Islam mengenal 99 nama yg berarti 99 sifat.
begitu banyak nama yg membuat orang bingung, disebabkan karena setiap nama Tuhan (melambangkan sifat) diberi perwujudan fisik oleh orang Hindu, dan masing2 perwujudan fisik itu dipuja sebagian orang sementara yg lain memuja sebagian yg lain.
itu yg mengaburkan keesaan Tuhan dalam Hindu dalam pandangan non Hindu, bahkan dalam pandangan sesama Hindu sendiri.
karena pada dasarnya orang Hindu itu pemuja bentuk2 !
berbeda jauh dengan Islam, 99 nama Tuhan tidak satupun yg diwujudkan dalam perwujudan fisik.
jadi meskipun seorang muslim menyebut nama yg mana saja dari ke 99 nama Allah, maka tidak akan ada satupun pikiran yg menympangkan nama itu kepada bukan Allah.
Islam tidak memuja bentuk2, tetapi memahami esensi.
mungkin jika 1.000 nama Tuhan Hindu itu diberikan kepada muslim, pasti tidak akan ada salah kaprah sebagaimana terjadi dalam intern HIndu.
karena ditangan muslim, tidak akan ada satupun dari 1.000 nama Tuhan itu akan diwujudkan dalam perwujudan fisik. lalu dipuja perwujudan fisik itu.
itulah yg membuat konsep ketuhanan dalam Islam jauh lebih jelas dan tidak membingungkan dibanding ajaran Hindu.
SALAM
@Ardhani,
Mari kita bandingkan :
Ardhani : Tinggalnya dimana ?
jawab = di Arsy Nya
Grehista : Menurut hindu tuhan ada di mana mana, tuhan meliputi seluruh jagat raya
==========================
Ardhani : Bagaimana WujudNya ?
Jawab = tidak ada otak makhluk yg bisa membayangkan WujudNya.
Grehgista : Hindu, dengan kekuasaannya, tuhan bisa menunjukan wujudnya yang bermacam macam. Baik berupa wujud krisna, budha, kura kura, narasinga dan lain lainnya, dan pada akhir kali yuga nanti beliau akan mewujudkan diri sebagai kalki.
Lalu kenapa allah tidak mau menunjukan jati diri ? apakah malu kurang tampan seperti gambarnya adam, apakah tidak mampu mewujudkan diri, atau apakah memang hanya hoax dari AQ saja ?
==========================
Ardhani : Punya nama Berapa ?
Jawab = Allah tidak punya nama generic, namaNya yg disebut2 orang hanyalah diatributkan pada sifat2Nya.
Grehista : Hindu, tuhan punya banyak nama
==========================
Ardhani : Bisa menciptakan roh atau tidak ?
Jawab = tidak ada sesuatu pun yg tidak diciptakan Allah.
Grehista : menurut AQ allah hanya meniupkan saja bukan menciptakan, dan itupun sangat rahasia bagi manusia untuk mengetahui.
Hindu, Atman merupakan bagian kecil dari tuhan itu, atman mengalami perjalanan panjang hingga kemnbali lagi bersatu dengan Brahman/tuhan
==========================
Ardhani ; Punya logika atau tidak ?
Jawab = logikaNya bukan logika makhluk, kecerdasanNya bukan kecerdasan makhluk, IlmuNya bukan ilmu makhluk.
Grehista : Pantesan saja umatnya kebingungan, tempat tuhan dimana, wujudnya bagaimana, tidak boleh dibayangkan, sehingga menciptakan umat yang tidak punya logika. Bayangkan saja allah mengatakan bumi itu datar, matahari mengelilingi bumi dan banyak lagi logika logika aneh yang allah sampaikan kepada umatnya.
Hindu : logika tuhan sama dengan logika manusia, logika manusia hanya bagian kecil dari logika tuhan.
Jadi bro ardhani, sekarang tinggal simpulkan saja mana yang lebih luas pengetahuannya tentang tuhan weda atau aq ?
========================================
komen ardhani :
Bro made, jika Tuhan anda menyerap dan berada pada segala sesuatu, saya tanya, apakah Tahi (maaf beribu2 maaf) itu adalah perwujudan Tuhan ?
bukankah tahi juga termasuk sesuatu ?
apakah sesuatu yg kotor2 lainnya juga perwujudan Tuhan ??
jika bukan, benarkah klaim bahwa Tuhan menyerap dan berada di segala sesuatu ?
Grehista : Maaf ikut comment tentang ini
Bro Ardhani, karena kekuasaannya, tuhan meresapi segalanya sekalipun itu kotoran dan bahkan sampai atom yang terkecil.
kalau masalah perwujudan akan kembali kepada visualisasi oleh manusia kepada tuhan itu, apakah sesuai dengan aturan dan keyakinan pribadi manusia itu sendiri.
contoh sederhana disaat kita minum es teler apakah kita visualisasikan/wujudkan seperti muntah ? (sorry), disaat kita makan dodol apakah kita visualisasikan/wujudkan seperti tai anjing ? (sorry).
Jikalaupun orang memvisualisasikan/mewujudkan tuhan seperti tai (sorry), tuhan pun tidak akan marah bro dan tidak akan diancam dengan neraka jahanam karena kenapa ? …
karena tuhan maha tau, bahwa orang ini otaknya tersusun oleh senyawa kotoran yang bau menjijikan yang oleh manusia disebut tai (sorry), dan tuhan pun tau bahwa manusia ini makanannya adalah tai (sorry), sehingga logika tentang keagamaannyapun sebatas isi usus muter muter seperti cacing pita (sorry).
Maaf ya bro Ardhani dan komentator yang lain, subject ini jangan di lanjutin, menjijikan. Mau makan ronde jadi gak nafsu, dingin deh . . .
Bawa selalu keceriaan untuk menjalani hidup
peacefull & Cheers . . .
@Ardani
itulah maha adilnya Tuhan Hindu bro,tdak pilih kasih seperti Tuhan dlm kepercyaan anda,Tuhan Hindu meresapi segalanya karena toh itu ciptaan Beliau juga…kalau bkan karena Tuhan,anda ga kan punya Tai (maaf)…
Apa,anda bilang,orang2 Hindu kebingungan dgn nama Tuhan?!ga salah bro?!camkan ayat ini,ekam sat viprah bahuda vadanti,Tuhan it hanya satu,tp para bijak menyebutnya dgn berbagai nama..jelas kan!!!Tuhan itu maha kuasa,nama beliau tak terbatas,makanya sampradaya2 Hindu ga pernah bentrok,antara vaisnava,saiva,sakta dan smartha ga pernah saling bunuh,ga kya umat anda,seperti ahmadiah,suny,siah,dll yg bhkan saling bunuh,saling klaim,bhwa ini itu yg paling benar,ckckck…eh sblm ngomong,berkaca dulu,umatmu sudah bener ga?!tuh sadarkan dlu tmen2 seukwah anda,bru ngomong,jelas!!
Teman-teman semua terutama administrator.
Kalau bisa sih thread ini di tutup saja, atau dianggap selesai.
Karena hal RENTAN bisa menjadi sikap tidak menghargai AGAMA yang lain. Kita ingin sekali diskusi dengan hati yang bening tetapi godaan untuk MEMBANDINGKAN sangat dekat sekali dengan godaan untuk MENGHUJAT agama lain dan efeknya adalah nilai MENGHARGAI menjadi hilang karena hal ini.
Nikmati nilai-nilai ROHANI kita untuk kita sendiri atau dengan teman-teman yang seiman dengan ini kita bisa menghargai tingkat toleransi kita terhadap teman-teman yang tidak seiman.
Parameter agar thread ini ditutup adalah dengan mulainya kata-kata yang cenderung kasar dan menghina. Saya sedikit paranoid dengan membayangkan hal ini bisa menjadi masalah SARA yang lebih besar skalanya.
Untuk teman-teman yang sudah mulai PANAS … coba kembali TERSENYUM dan jangan korbankan persahabatan di dunia maya ini dengan diskusi yang tidak berujung.
Terima kasih
Dear DP Dewanatha and all of member here…
Apa yang disampaikan oleh saudara DP Dewanatha memang benar.
Dalam filsafat Veda dikenal adanya 3 jenis manusia. Yaitu Kanista, Madyama dan Utama adikari.
Yang disebut sebagai Kanistha Adhikari sebagaimana disinggung dalam Bhakti Rasamrita Sindhu 1.2.119; “tatra kanisthah— yo bhavet komala-zraddhaH sa kanistho nigadyate” adalah orang yang tingkat sradha (keyakinannya) masih rapuh dan mudah goyah. Hal ini juga disampaikan dalam Hari-Nama Cintamani bab 15 yang menyatakan bahwa seorang Kanistha Adhikari adalah orang yang memuja Tuhan yang esa dan me-reject persembahan kepada para dewa dan pelayan Tuhan serta hanya memuja Tuhan tetapi untuk tujuan material. Mereka ini juga cenderung menyalahkan orang lain dan menganggap dirinyalah yang paling benar.
Tentang Madhyama Adhikari juga disinggung pada Hari-Nama Cintamani bab 15 yang menyebutkan bahwa seseorang disebut Madhyama Adhikari jika dia adalah penyembah murni dan sangat tegas dalam pengabdian. Menganggap dirinya paling benar tetapi juga tidak menyalahkan cara pemujaan yang lain. Dalam Sajjana-tosani 10/12 juga dijelaskan bahwa seorang Madhyama Adhikari adalah orang yang memiliki karakter antara Kanistha Adhikari dan Uttama Adhikari. Caitanya-siksa mrta 6/4 mengatakan bahwa seseorang layak menyanyikan dan berjapa dengan nama suci Sri Hari jika dia sudah mencapai tingkat Madhyama Adhikari.
Dan tentang Uttama Adhikari juga dijelaskan dalam Hari-Nama Cintamani bab 15 sebagai orang yang telah mencapai keadaan tenang sempurna, telah khusuk dalam pengucapan nama suci Tuhan dan tekun dalam pengabdian diri dan jiva-nya sudah terfokus hanya pada satu tujuan, yaitu hanya kepada Tuhan semata.
Perbedaan antara Kanistha, Madhyama dan Uttama ini ditegaskan dalam Sajjana-tosani 4/9; “Seseorang yang sangat ahli dalam kitab suci dan menjalankannya dengan taat serta memiliki sradha yang kuat dalam pelayanan cinta bhakti adalah seorang Uttama Adhikari. Seseorang yang belum terlalu ahli dalam kitab suci, belum memiliki sradha yang teguh tetapi berusaha ada dalam pelayanan bhakti disebut Madhyama Adhikari. Seseorang yang sudah mengembangkan sradha-nya, tetapi belum berlindung pada apa yang disampaikan kitab suci disebut sebagai Kanistha Adhikari. Jika seorang Kanistha tetap bergaul dengan para penyembah Tuhan dan meyakini apa yang disampaikan kitab suci, maka dia juga akan menjadi Vaisnava yang matang”.
Memang harus kita sadari bahwa tingkatan dan watak kita baik itu yang merupakan penganut Veda maupun non Vedic tidaklah sama… Mereka ada yang sudah mencapai utama adikari, tapi ada juga yang masih level kanista atau malah Atheis sama sekali..
Sebagaimana komitmen saya dalam pembuatan web ini, saya tidak akan melakukan sensor apapun. Jadi saya harapkan teman-teman semua memperhatikan 3 jenis pembagian watak manusia menurut Veda ini dan bisa lebih mengontrol diri.
Selamat berdebat, tetapi mari kita coba lebih elegan dan bertanggung jawab
Salam,-
Om Swastiastu : Semoga semua dalam lindungan Tuhan YME
OM ANO BHADRAH KRATTAWOYANTU WISTAWAH
Semoga pikiran baik dan kebaikan-kebaikan datang dari segala penjuru
@ Ardani : Islam lebih maju, karena Tuhan sendiri secara terus terang dan tanpa tedeng aling2 memperkenalkan diriNya kepada umatNya.
–komen saya :
sebenarnya sudah sy terangkan, Tuhan memperkenalkan diri terus terang dan tanpa tedeng aling2 kepada setiap makhluk.
sekarang tergantung makhluk, seberapa sadar dan bagaimana penalarannya.
Pernahkah berpikir awal mula dan segala sebab dari yg ada??? lewat pemikiran itu Tuhan sudah memperkenalkan diri.
Sekarang penggambaran Tuhan saat beliau memperkenalkan diri, mengapa beliau berbicara dg bahasa Arab (silahkan ralat jika saya salah) kepada Nabi dlm Islam > itu sesuai dg daya nalar penerima.
Mengapa terlihat bentuk yg sedemikian rupa karena demikian daya nalar sang penerima.
Kepada orang yg dharma/saleh Tuhan bersahabat, memberi petunjuk/wahyu/nasehat.
Sebagaimana tersirat dalam BG.
Tuhan dapat berwujud atau tak berwujud, kepada orang-orang dharma/saleh sahabat Tuhan; beliau akan memperkenalkan diri tanpa tedeng aling2 dan memberikan nasehat/wahyu/ajaran -Nya agar diteruskan kepada orang2 lain.
Tidak percaya?
@ Ardani : Namun ada perbedaan jelas dengan Hindu, persembahan2 itu tidak harus diwujudkan dalam bentuk sesaji / banten,
walaupun mungkin sesaji itu hanya digunakan sebagai suatu simbol terhadap suatu makna2 yg ingin dituju
Penggunaan sesaji / banten , misal yg dilarung di laut, atau makanan yg dipersembahkan kepada dewa / Tuhan hanya dianggap perbuatan boros yg tidak perlu, istilahnya mubazir.
–komen saya :
banten dan sesaji mengandung makna banyak, yg makna karma dan yadnya sudah saya terangkan.
harus diingat yadnya bukanlah materi, namun perbuatan
mengapa??? karena kita dilahirkan hanya dengan apa yg melekat di badan.
materi yg kita berdayakan untuk yadnya adalah sarana hasil karma kita.
yadnya dalam bentuk banten dan sesaji adalah apresiasi dan sarana, how?
1. dengan membuat banten tsb telah dialokasikan yadnya kepada petani bunga, buah2an dan aneka tumbuh2an.
agar mereka dapat menghidupi keluarganya, tetap pada dharmanya sbg petani.
2. telah dialokasikan yadnya kepada peternak.
agar mereka dapat menghidupi keluarganya, tetap pada dharmanya sbg peternak.
3. telah dialokasikan yadnya kepada seniman/pengayah.
agar mereka dapat menghidupi keluarganya, tetap pada dharmanya sbg seniman/pengayah.
4. telah dialokasikan yadnya kepada juru sapuh/petugas kebersihan.
agar mereka dapat menghidupi keluarganya, tetap pada dharmanya sbg juru sapuh/petugas kebersihan.
5. alat2 upacara sendiri adalah yg berasal dari alam diolah manusia dan dapat direcycle oleh alam dengan mudah, daun-bunga adalah yg mudah dicerna alam.
sesaji/banten yg dilarung ke laut menjadi terumbu karang,
janganlah membuang batang kayu gelontongan namun hendaknya diolah kemudian sisa hasil olahan itu berikan ke alam untuk direcycle.
terumbu karang dan mikroba hidup dengan mengurai jasad/materi.
salahkah anda memelihara mikroba/plankton sebagaimana memelihara anak yatim? tentu saja veda telah memberi petunjuk bagaimana cara memeliharanya melalui bhuta yadnya.
@ Ardani : Konsep tentang dewa2 saja saya juga tidak mengerti.
Apakah memang ada dewa itu ?
siapakah dewa itu ? kenapa mesti dipuja ?
jika ada, dengan siapa persamaan dewa hindu dalam ajaran Islam ? apakah sama dengan para malaikat ?
lalu mengapa manusia merasa perlu berhutang bakti kepada para dewa, sehingga harus mempersembahkan yadya kepada mereka ?
— komen saya :
konsep dewa2 sebenarnya sudah saya tanggapi
dewa>div>pancaran sinar Tuhan, implementasi sifat Tuhan.
Konsep dewa-dewa itu sesuai penalaran manusia, sebagaimana banyak orang bertanya seperti apakah bentuknya?
manusia terpaku pada wujud materi, untuk bisa memahami sesuatu yang non materi.
dapatkah membedakan panas dan dingin jika tidak ada api dan es?
dapatkah Archimedes memahami masa jika tidak ada materi?
muslim membedakan baik buruk dari sifat malaikat dan setan, kan?
contoh penggunaan dalam kosakata : manusia berhati malaikat atau manusia berhati iblis.
bentuk itu membawa sifat/carrier. bukan bentuk yg abadi – tapi sifat.
Adakah Dewa/malaikat itu sendiri? ada karena saya tidak terpaku bagaimana bentuk wujud malaikat itu, tapi pada bagaimana sifat malaikat itu.
Apakah dewa sama dengan malaikat? dari segi bentuk saya jawab berbeda. tiap pelukis saja, mengapresiasikan dengan berbeda.
Jika dari sifat? samakah ? sama.
jika kita melihat keluar persamaanya adalah>> dari tiap unsur yg sama, bentuknya tidak seragam
jika kita melihat ke dalam>> dari perbedaan bentuk tsb, tiap unsurny dapat dirasakan sama.
Mengerti maksudnya? contoh mudahnya Air dan angin.
Mengapa perlu beryadnya kepada sifat2-Nya?
manusia perlu berterima kasih kepada udara, sinar matahari, air.
Bayangkan jika hal2 mendasar itu tidak ada?
Setelah kita menyadari sifat Tuhan itu melingkupi ke dalam unsur tsb, kemudian kita mengapresiasikannya ke dalam wujud berbentuk.
Tat wam asi, mereka adalah Dia
tak bisa dipungkiri semua ini yg ada dan akan ada karena Dia.
Sudah pernahkah mengucap terima kasih kepada air,udara, sinar matahari, dll?
dalam Tri Sandhya>> yg Hindu di Bali lafalkan 3x sehari : tersirat dewa-dewa dan maknanya secara murni.
bait pertama >> Tuhan melingkupi segalanya, marilah memusatkan pikiran kepada-Nya
bait ke 2 >> Ya Tuhan segala yg ada dan akan ada adalah dari Mu, agar dibersihkan dari segala dosa, begitupun segala perubahan.
Hanya ada satu Tuhan tidak ada yg lain
bait ke tiga tentang sebutan2 Tuhan >> Engkau/Dia adalah (Dewa) Siwa, Mahadewa, Iswara, Parameswara, Brahma, Wisnu dan Rudra. Panggilan dari jiwa2 dan alam semesta.
bait ke 4 : hamba/manusia ini papa, tidak memiliki apa2. kelahiran dan jiwa papa bukan milik (tdk boleh takabur)
mohon lindungi dan sucikan hamba ini lahir dan batin.
bait ke 5 : O Yang Memberi kebahagiaan semua mahkluk, ampunilah kami dari segala dosa O Tuhan
bait ke 6 : maafkanlah segala dosa : perbuatan, perkataan dan pikiran hamba. Semua itu hasil dari kelalaian.
parama santhi : Om Shanti Shanti Shanti Om
ya Tuhan, Damai di Hati/batin, damai di dunia/lahir, damai dimana-mana. Terima kasih Ya Tuhan.
Jika tidak merasa berhutang pada sifat2 Tuhan = Dewa , maka tidak akan berhutang kepada materi apapun.
Sekarang sebagai kesadaran diri-merasakah hidup ini papa dan sebagai bentuk keadilan kita berhutang yadnya kepada dewa? silahkan ditanggapi.
Om Shanti Shanti Shanti Om
@ardani :
1. bagimana mengetahui seseorang itu adalah jelmaan Tuhan atau hanya jelmaan para yogi dari planet brahmana ?
atau barangkali hanya jelmaan setan yg sedang menipu ?
apa tolok ukurnya ?
coment saya :
1. tolok ukurnya sudah saya katakan garis bawahi ini, tetapi kebingungan ini sudah di atasi dalam kitab suci veda, bahwa reinkernasi Tuhan sudah tercatat dan diuraikan panjang lebar. dalam kisah mahabrata sri krishna memperlihatkan wujud wiswarupa dan menunjukkan cakra sudarsan dan dari mulut beliau ( maaf bagi teman hindu ) terdapat alam semesta yang maha luas, pernah anda nonton film mahabrata? ato little krishna? lihat saja , itu adalah TUHAN. untuk yang hanya jelmaan para yogi seperti sri satya sai baba lihat juga artikel disini tentang sri satya sai baba, beliau ada seorang yogi dari planet brahmana dan beliau mengajarkan bhajannya beliau tidak mampu menunjukkan hal tersebut yang bisa hanya TUHAN, bagaiamana dengan setan lihat saja di setiap lingkunganmu, setan menjelma sebagai binatang atau tumbuh2an, bahkan manusia ( asura dari planet bawah lebih bawah dari susunan planet bumi ), km pasti bisa mengetahui yang mana setan contohnya saja, kalo orangnya pembunuh ya pasti asura yang sudah menjadi manusia, kalo perbuatan baik sifatnya dewa, namun karena sekarang adalah zaman kali yuga, kedua sifat dewa dan asura selalu menyelimuti maka dari itu manusia perlu mampu mengendalikan dirinya sendiri dari pengaruh kala dan asura ( setan kalo bahasa anda ), sudah saya tegaskan sudah digaris kita berbeda, kalo sudah berbeda tak akan ada titik temu karena manusia memang tak sempurna …
@ ardani : orang hindu tidak bingung dengan banyaknya nama tuhan ( 1.000 nama tuhan ) karena sudah di tegaskan tuhan itu satu, jadi mau memuja yang mana terserah mereka dunk orang hindu toh sudah di jelaskan tuhan itu satu, saya pikir anda hanya melihat dari segi perwujudan tuhan dengan banyak nama lalu anda bilang tuhan hindu itu banyak, sifat ketuhanan yang anda bilang itu tuhan tidak berwujud ( seperti cahaya matahari ) lihat saja matahari, apa bentuk matahari? ya seperti bola, lalu apa saja yang ada dalam matahari ya api segumpalan api, lalu terlihat dari bumi bagaimana matahari itu? ya terlihat seperti cahaya yang merambat, lalu apa yang menyebabkan matahari bergerak pada sumbunya tidak bergerak seperti bumi mengelilingi matahari? ya inti matahari itu. lalu bagaimana analoginya dengan tuhan? ya wujud matahari seperti bola itu padahal di matahari ada inti itulah Tuhan yang berwujud ( 1.000 nama tuhan yang di wujudkan dalam dewa-dewi tapi tuhan tetap satu ( inti matahari = Tuhan yang sejati) ), lalu cahaya matahari? ya tuhan dalam keadaan tidak berwujud, terus sinar matahari mampu menerangi bumi ya itu tuhan melingkupi segala aspek serta alam semesta. tapi setelah anda melihat dekat ternyata cahaya matahari itu berupa segumpalan api yang amat panas, nanti setelah anda meninggal anda baru akan mungkin berhadapan dengan tuhan yang sejati, seperti yang anda bilang tuhan tidak memperkenalkan dirinya yaitu tidak berwujud. apakah anda bingung? karena tidak memperkenalkan diri tapi tuhan anda punya nama, mana ada sesuatu yang tak berwujud punya nama? pastilah beliau berwujud. salam
@ ardani
Jika tidak memujanya karena itu Tuhannya orang Kristen, lalu mengapa anda pilih2 hanya memuja Krisna dan Rama saja sebagai Tuhan ?
Apa karena bingung ?
Koment
Dalam kitab suci weda sudah dijelas disampaikan apabila adharma/ kejahatan meraja lela dan mengancam, dharma/kebenaran maka aku akan turun kedunia menegakkan dharma dalam wujudku yang asli itu telah disampaikan jelas dalam kitab suci Weda baca artikel awatara. Tolong baca artikel awatara ya bro… apakah yesus di katakan sebagai awatara.. dengan tidak ada kebingungan mengatakan bukan alias tidak… tuh saya ga bingung bro…
Dalam weda awatara yang akan turun pun telah dismpaikan sebelum kejadian.
@ ardani
Tuhan Wujud / eksis itu maknanya Tuhan itu ada, sedang wujud keberadaannya bukan wujud material, Dia tidak sama dengan sesuatu yg diciptakan.
Koment
Dalam weda beliau turun langsung kedunia bro jadi beliau langsung memperkenalkan diri beliau kepada umatnya. TETAPI WUJUD BELIAU BEDA DARI CIPTAANNYA.
Dalam hal ini weda dengan tegas mengatakan hal itu.
@ ardani
Sebenarnya manusia tidak dituntut untuk mengenal Tuhan secara pribadi dan esklusif melalui pengalaman mistik spiritual, mereka lebih dituntut untuk taat pada kehendak Tuhan secara material agar bisa menciptakan tata kehidupan yg beradab dan berkeadilan di muka bumi ini .
Islam tidak mengajarkan umatnya untuk bersibuk diri membongkar jati diri dan hakikat Tuhan, tetapi untuk berpegang teguh dalam ketaatan pada Tuhan itu.
Jika kata anda, kebingungan adalah hal wajar dalam suatu proses berjalan,
maka orang Hindu mengalami kebingungan dari awal perjalanan hingga ke akhirnya.
Sedang orang Islam baru mengalami kebingungan dalam perjalanan menuju kesempurnaan tidak di awal perjalanan, mungkin di tengah2nya
Jadi mereka tidak seberat orang hindu kadar bingungnya.
Koment
Sudah dijelaskan diatas bahwa proses bingung diawal adalah wajar dan sempurna diakhir logikanya kalo belajar matematika diawal bingung ditengah jalan semakin mengerti dan diakhir nilai 10 atau kesempurnaan. Dengan jelas dikatakan tujuan hindu adalah moksatam jagat ita yaca iti dharma. Yaitu moksa. Atau mencapai alam kesempurnaan yaitu tuhan melalui proses belajar spiritual. Belajar sepiritual itu harus seimbang makrokosmos dan mikro kosmos. Taat ajaran tuhan didunia begitu juga di dalam diri. Di dalam hindu itu yang disebut trikaya parisudha. Berbuat baik itu kelihatan didunia. Berkata yang baik itu kelihatan didunia. Berpikir yang baik itu pencerahan didalam diri. semoga berguna untuk anda karena penuh logika.
@ ardhani
Bagus Bro, kalo begitu saya tanya, karena saya benar2 gak ngerti,
SEBENARNYA SIAPA SIH TUHANNYA HINDU ?
koment
Pertanyaan yang bagus bro beliaulah yang disebut Ida Sang Hyang Widi Wasa, beliaulah disebut Narayana. Masih banyak lagi bro…tetapi belau hanya satu walaupun saya sebut dengan banyak nama. yang terpenting seberapa besar kita tunduk dan sujud serta percaya kepada beliau. Kalo pun kita sering menyebut nama beliau kalu tidak sesuai yang diajarkan weda maka itu disebut sia2 hal ini sudah di bahas diartikel “hari nama cintamani”
@ ardani
1000 nama Tuhan ya Bro, anda bangga sekali dengan itu, tapi apa anda hafal dengan nama2 sebanyak itu ?
Berapa nama yg anda ingat dalam kesadaran anda sehari-hari ??
Ada enggak orang Hindu yg hafal diluar kepala 1000 nama itu tanpa ngerpek ??
Kalau tidak ada, apa gunanya memperkenalkan 1000 nama yg malah bikin bingung orang Hindu sendiri ???
koment
1000 nama Tuhan bukan bangga tetapi itulah kemaha kuasan tuhan. Apa yang harus bangga semua sudah tahu bahwa beliau maha sempurna. jujur bro… kalo hapal semua sih enggak. Tatapi ada keinginan saya untuk belajar,dan mengaplikasikan sesuai dengan perintahnya. Yang paling mendasar sih bukan seberapa besar kita hapal tetapi kalo pun hanya hapal satu tetapi dengan sungguh2 telah memujanya dengan satu nama itu sudah cukup, asalkan tanpa ada kesalahan (baca artikel “hari nama cintamani) maka niscaya akan mencapai moksa..
untuk menghapal 1000 nama tuhan ? Weda aja ada yang Hapal bro… (saya cariin dulu ya biar gak salah ucap) hehehe
@Grehista Sastra :
Mari kita bandingkan :
Ardhani : Tinggalnya dimana ?
jawab = di Arsy Nya
Grehista : Menurut hindu tuhan ada di mana mana, tuhan meliputi seluruh jagat raya
**** Komen Ardhani :
Bro, harap dibedakan.
Tuhan tidak bertempat tinggal dimana2.
Tuhan tidak bertempat tinggal di tong sampah, di WC, di Septic tank, atau ditempat2 kotor lainnya. (sorry lho ya)
Tuhan bertempat tinggal di tempatNya yg suci dan Mulia, yg tidak tersentuh oleh kekotoran makhluk ciptaan, yaitu di Arsy Nya.
Tapi Ilmu dan kekuasan Tuhan yg meliputi segala sesuatu di jagad raya,
dengan IlmuNya Dia mengetahui segala sesuatu, hingga ke bagian2 yg terkecil Dia mengetahui semuanya.
Dengan KuasaNya dia menjalankan dan mengatur segala sesuatu.
Tahu bedanya nggak Bro ?
Jika Tuhan ada dimana2, maka jangan pernah buang hajat di WC, karena Tuhan anda ada didalamnya. (Maaf maaf maaf)
Mungkin Tuhan anda tidak akan marah, tapi dari sudut etika, itu sangat tidak sopan, Bro !
Apakah anda tidak perlu ber-etika pada Tuhan ?
=========== Grehista :
Ardhani : Bagaimana WujudNya ?
Jawab = tidak ada otak makhluk yg bisa membayangkan WujudNya.
Grehgista : Hindu, dengan kekuasaannya, tuhan bisa menunjukan wujudnya yang bermacam macam. Baik berupa wujud krisna, budha, kura kura, narasinga dan lain lainnya, dan pada akhir kali yuga nanti beliau akan mewujudkan diri sebagai kalki.
Lalu kenapa allah tidak mau menunjukan jati diri ? apakah malu kurang tampan seperti gambarnya adam, apakah tidak mampu mewujudkan diri, atau apakah memang hanya hoax dari AQ saja ?
***** komen Ardhani :
Bro, pertanyaan anda apa ?
Bagaimana Wujud Tuhan bukan ?
Tapi kenapa anda kok larinya ke wujud2 dari perwujudan / titisan Tuhan ?
Gak relevant itu Bro !
Bedakan wujud sejati dengan wujud2 semu / penampakan
Mungkin Tuhan bisa mewujudkan diri menjadi bentuk2 apapaun yg Dia kehendaki, tapi perwujudan2 itu bukan wujud sejati Tuhan bukan ?
Nah, sekarang mampukah otak anda menunjukkan kepada saya wujud sejati dari Tuhan anda ?
=========== Grehista :
Ardhani : Punya nama Berapa ?
Jawab = Allah tidak punya nama generic, namaNya yg disebut2 orang hanyalah diatributkan pada sifat2Nya.
Grehista : Hindu, tuhan punya banyak nama
***** komen Ardhani :
Bro, lihat jawaban saya, Tuhan itu gak punya nama generic, nama2 yg disematkan padaNya adalah sebutan dari sifat2Nya.
Nama generic, itu nama seperti nama anda = Grehista, atau nama saya = ardhani, atau nama2 seperti si bejo, Paiman, Paimin, Sarijo atau Sarimin.
Kalo Tuhannya Hindu punya nama generic, coba sebutkan siapa nama generic Nya ?
============= Grehista :
Ardhani : Bisa menciptakan roh atau tidak ?
Jawab = tidak ada sesuatu pun yg tidak diciptakan Allah.
Grehista : menurut AQ allah hanya meniupkan saja bukan menciptakan, dan itupun sangat rahasia bagi manusia untuk mengetahui.
Hindu, Atman merupakan bagian kecil dari tuhan itu, atman mengalami perjalanan panjang hingga kemnbali lagi bersatu dengan Brahman/tuhan
****** Komen Ardhani :
Al Quran tidak bilang seperti yg anda tulis itu : “Allah hanya meniupkan saja bukan menciptakan”
Di satu ayat, Allah disebutkan meniupkan roh kepada manusia
Di lain ayat disebutkan, Allah menciptakan segala sesuatu.
Jadi meniupkan roh itu hanya satu episode setelah penciptaan segala sesuatu, termasuk roh.
Baca yg bener dan pahamilah, Bro
*
Jika dalam Hindu disebutkan Atman adalah bagian terkecil dari Tuhan, maka apakah Atman adalah Tuhan itu sendiri ?
Atman diciptakan Tuhan ? atau ada dengan sendirinya sebagaimana adanya Tuhan ?
============ Grehista :
Ardhani ; Punya logika atau tidak ?
Jawab = logikaNya bukan logika makhluk, kecerdasanNya bukan kecerdasan makhluk, IlmuNya bukan ilmu makhluk.
Grehista : Pantesan saja umatnya kebingungan, tempat tuhan dimana, wujudnya bagaimana, tidak boleh dibayangkan, sehingga menciptakan umat yang tidak punya logika. Bayangkan saja allah mengatakan bumi itu datar, matahari mengelilingi bumi dan banyak lagi logika logika aneh yang allah sampaikan kepada umatnya.
Hindu : logika tuhan sama dengan logika manusia, logika manusia hanya bagian kecil dari logika tuhan.
Jadi bro ardhani, sekarang tinggal simpulkan saja mana yang lebih luas pengetahuannya tentang tuhan weda atau aq ?
****** komen Ardhani :
Terlalu sombong jika anda mengatakan logika Tuhan = logika mansia, walau dalam bagian yg kecil.
Dengan begitu anda mengatakan, hukum2 manusia berlaku dan mengikat Tuhan
Artinya ada batasan bagi Tuhan, yg tidak boleh Dia langgar
Logika Tuhan tidak selalu sama dengan logika manusia,
Al Quran bilang :
Apa yg baik menurutmu (manusia) belum tentu baik dihadapan Tuhan, dan apa yg buruk menurutmu belum tentu buruk dihadapan Tuhan.
============ Grehista :
Grehista : Maaf ikut comment tentang ini
Bro Ardhani, karena kekuasaannya, tuhan meresapi segalanya sekalipun itu kotoran dan bahkan sampai atom yang terkecil.
kalau masalah perwujudan akan kembali kepada visualisasi oleh manusia kepada tuhan itu, apakah sesuai dengan aturan dan keyakinan pribadi manusia itu sendiri.
contoh sederhana disaat kita minum es teler apakah kita visualisasikan/wujudkan seperti muntah ? (sorry), disaat kita makan dodol apakah kita visualisasikan/wujudkan seperti tai anjing ? (sorry).
Jikalaupun orang memvisualisasikan/mewujudkan tuhan seperti tai (sorry), tuhan pun tidak akan marah bro dan tidak akan diancam dengan neraka jahanam karena kenapa ? …
karena tuhan maha tau, bahwa orang ini otaknya tersusun oleh senyawa kotoran yang bau menjijikan yang oleh manusia disebut tai (sorry), dan tuhan pun tau bahwa manusia ini makanannya adalah tai (sorry), sehingga logika tentang keagamaannyapun sebatas isi usus muter muter seperti cacing pita (sorry).
****** komen ardhani :
Baca penjelasan saya yg diatas, Tuhan tidak mewujud ke dalam segala sesuatu (termasuk yg kotor2 dan najis) , tapi ilmu dan kekasaanNya meliputi segala sesuatu itu.
Orang yg menganggap Tuhan mewujud ke dalam segala sesuatu, sejatinya orang itu bodoh nggak ketulungan.
Betapa tidak, dengan anggapan seperti itu, maka seorang maling, rampok, koruptor, bajingan, bandit, cecunguk, penipu, iblis, devil, setan gundul, tuyul, dll (sorry 100X) sejatinya semuanya adalah perwujudan Tuhan !
Semua perbuatan jahat ataupun baik sejatinya dilakukan oleh Tuhan sendiri yg mewujud kedalam bentuk2 kaum durjana maupun kaum pandita.
Jadi tidak perlu mempersoalkan baik atau jahat di dunia ini, karena semuanya dilakukan oleh Tuhan sendiri yg mewujud ke dalam bentuk para pelaku !
========= Grehista :
Maaf ya bro Ardhani dan komentator yang lain, subject ini jangan di lanjutin, menjijikan. Mau makan ronde jadi gak nafsu, dingin deh . . .
******* Komen Ardhani :
Seperti kata anda diatas, jangan makan ronde sambil memvisualkan sedang makan tahi.
Makan ronde ya visualkan sebagai ronde.
Kalau konsisten seperti itu, saya yakin anda gak perlu takut kehilangan nafsu makan anda.
Tul nggak ?
SALAM
========================================================
@AJUNK :
itulah maha adilnya Tuhan Hindu bro,tdak pilih kasih seperti Tuhan dlm kepercyaan anda,Tuhan Hindu meresapi segalanya karena toh itu ciptaan Beliau juga…kalau bkan karena Tuhan,anda ga kan punya Tai (maaf)…
****** Komen ardhani :
Jadi betulkah tahi itu (sorry) sebenarnya juga Tuhan ?
Atau setidaknya ada unsur ketuhanan dalam seonggok tahi (sorry) ?
===== Ajunk :
Apa,anda bilang,orang2 Hindu kebingungan dgn nama Tuhan?!ga salah bro?!camkan ayat ini,ekam sat viprah bahuda vadanti,Tuhan it hanya satu,tp para bijak menyebutnya dgn berbagai nama..jelas kan!!!Tuhan itu maha kuasa,nama beliau tak terbatas,makanya sampradaya2 Hindu ga pernah bentrok,antara vaisnava,saiva,sakta dan smartha ga pernah saling bunuh,ga kya umat anda,seperti ahmadiah,suny,siah,dll yg bhkan saling bunuh,saling klaim,bhwa ini itu yg paling benar,ckckck…eh sblm ngomong,berkaca dulu,umatmu sudah bener ga?!tuh sadarkan dlu tmen2 seukwah anda,bru ngomong,jelas!!
****** komen ardhani :
Jadi kesimpulannya, artikel di awal thread ini sebenarnya hanya bualan omong kosong belaka ?
Hanya karya mitos buatan manusia yg tidak bertanggung jawab saja ?
Karena tidak masuk akal sama sekali, masak dewa2 bahkan Maha Rsi agung tidak pernah baca Veda, yg jelas2 tertulis : “ekam sat viprah bahuda vadanti”
Kalo mereka memahami ayat veda diatas, bahwa Tuhan hanya satu, orang boleh menyebut siapa saja namaNya, mengapa harus membuat tes, yg bikin brahma dan siwa marah ? hingga harus mendendang2 dada Wisnu ?
Dimana sopan santun pada Tuhan jika tesnya seperti itu ?
*
Soal pertikaian golongan dalam Islam, antara sunni – syiah itu pemicunya masalah kepentingan politik, agama cuma dibawa2
Soal Ahmadiyah, itu masalah perbedaan prinsip di luar masalah ketuhanan.
Tapi perdebatan dalam Hindu, soal apakah Siwa, Brahma, wisnu atau Krisna adalah Tuhan sejati atau bukan, itu masalah prinsip konsep ketuhanan, bukan masalah politik.
Tidak perlu hingga meletus huru-hara, polemik ketuhanan telah ada di dalam tubuh Hindu.
SALAM
===================================================
@DP Dewanatha :
Teman-teman semua terutama administrator.
Kalau bisa sih thread ini di tutup saja, atau dianggap selesai.
Karena hal RENTAN bisa menjadi sikap tidak menghargai AGAMA yang lain. Kita ingin sekali diskusi dengan hati yang bening tetapi godaan untuk MEMBANDINGKAN sangat dekat sekali dengan godaan untuk MENGHUJAT agama lain dan efeknya adalah nilai MENGHARGAI menjadi hilang karena hal ini.
Nikmati nilai-nilai ROHANI kita untuk kita sendiri atau dengan teman-teman yang seiman dengan ini kita bisa menghargai tingkat toleransi kita terhadap teman-teman yang tidak seiman.
Parameter agar thread ini ditutup adalah dengan mulainya kata-kata yang cenderung kasar dan menghina. Saya sedikit paranoid dengan membayangkan hal ini bisa menjadi masalah SARA yang lebih besar skalanya.
Untuk teman-teman yang sudah mulai PANAS … coba kembali TERSENYUM dan jangan korbankan persahabatan di dunia maya ini dengan diskusi yang tidak berujung.
Terima kasih
******* komen Ardhani :
Tenang Bro Dewanatha, kita semuanya adalah orang2 yg telah dewasa.
Perbedaan dalam kata2 tidak akan membuat kita terjerumus dalam adu jotos secara fisik.
Ataupun saling membenci satu sama lain.
Karena kita masih terikat dengan tali ukhuwah insaniyah, persaudaraan sebagia sesama manusia.
Bagi saya tetap berlaku azas yg asazi, lakum dinukum waliyadin, untukmu agamamu dan untukku agamaku, saya tidak akan menghalang2i orang lain menjalankan agama mereka sendiri.
Tapi bertukar pikiran tentang agama2 kan boleh-boleh saja, untuk memperkaya pengetahuan kita.
Bahkan kalo kita2 bisa saling bertatap muka, mungkin kita bisa berdiskusi serius dan rada panas seperti ini, sambil bareng2 nyeruput kopi dalam suasana yg tetap bersabat.
SALAM
===================================================
@IMDL :
Om Swastiastu : Semoga semua dalam lindungan Tuhan YME
OM ANO BHADRAH KRATTAWOYANTU WISTAWAH
Semoga pikiran baik dan kebaikan-kebaikan datang dari segala penjuru
*****
ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WA BARAKATUH
Semoga keselamatan , rahmat dan Berkah Allah datang kepadamu.
=====
–komen saya :
sebenarnya sudah sy terangkan, Tuhan memperkenalkan diri terus terang dan tanpa tedeng aling2 kepada setiap makhluk.
sekarang tergantung makhluk, seberapa sadar dan bagaimana penalarannya.
Pernahkah berpikir awal mula dan segala sebab dari yg ada??? lewat pemikiran itu Tuhan sudah memperkenalkan diri.
Sekarang penggambaran Tuhan saat beliau memperkenalkan diri, mengapa beliau berbicara dg bahasa Arab (silahkan ralat jika saya salah) kepada Nabi dlm Islam > itu sesuai dg daya nalar penerima.
Mengapa terlihat bentuk yg sedemikian rupa karena demikian daya nalar sang penerima.
Kepada orang yg dharma/saleh Tuhan bersahabat, memberi petunjuk/wahyu/nasehat.
Sebagaimana tersirat dalam BG.
Tuhan dapat berwujud atau tak berwujud, kepada orang-orang dharma/saleh sahabat Tuhan; beliau akan memperkenalkan diri tanpa tedeng aling2 dan memberikan nasehat/wahyu/ajaran -Nya agar diteruskan kepada orang2 lain.
Tidak percaya?
***** Komen ardhani :
Percaya kok
Masalahnya yg saya singgung dalam hal ini, sesuai dengan artikel di room sini,
Kebingungan para Dewa (pelayan Tuhan) hingga ke Maha Rsi, tentang siapa Tuhan sejati yg sebenarnya sedang mereka layani, apakah Brahma, Siwa atau Wisnu.
Itu benar2 aneh,
jika sebenarnya Tuhan sejati telah memperkenalkan DiriNya sendiri kepada mereka, tentu kebingungan tersebut tidak perlu ada.
Bahkan hingga kini, kebingungan seperti bingungnya para dewa diatas masih bisa dijumpai diantara sebagian orang hindu di sekitar kita.
Lihat respons orang Hindy sendiri yg muncul tentang artikel itu
Dengan demikian, jika sebenarnya Tuhan Hindu telah memperkenalkan diriNya dengan baik, kira2 bagiamana anda menilai kebenaran artikel diatas ?
Benar2 terjadi di jaman dulu di negeri para dewa ? atau hanya karangan bohong saja ?
====== IMDL :
@ Ardani : Namun ada perbedaan jelas dengan Hindu, persembahan2 itu tidak harus diwujudkan dalam bentuk sesaji / banten,
walaupun mungkin sesaji itu hanya digunakan sebagai suatu simbol terhadap suatu makna2 yg ingin dituju
Penggunaan sesaji / banten , misal yg dilarung di laut, atau makanan yg dipersembahkan kepada dewa / Tuhan hanya dianggap perbuatan boros yg tidak perlu, istilahnya mubazir.
–komen saya :
banten dan sesaji mengandung makna banyak, yg makna karma dan yadnya sudah saya terangkan.
harus diingat yadnya bukanlah materi, namun perbuatan
mengapa??? karena kita dilahirkan hanya dengan apa yg melekat di badan.
materi yg kita berdayakan untuk yadnya adalah sarana hasil karma kita.
yadnya dalam bentuk banten dan sesaji adalah apresiasi dan sarana, how?
1. dengan membuat banten tsb telah dialokasikan yadnya kepada petani bunga, buah2an dan aneka tumbuh2an.
agar mereka dapat menghidupi keluarganya, tetap pada dharmanya sbg petani.
2. telah dialokasikan yadnya kepada peternak.
agar mereka dapat menghidupi keluarganya, tetap pada dharmanya sbg peternak.
3. telah dialokasikan yadnya kepada seniman/pengayah.
agar mereka dapat menghidupi keluarganya, tetap pada dharmanya sbg seniman/pengayah.
4. telah dialokasikan yadnya kepada juru sapuh/petugas kebersihan.
agar mereka dapat menghidupi keluarganya, tetap pada dharmanya sbg juru sapuh/petugas kebersihan.
5. alat2 upacara sendiri adalah yg berasal dari alam diolah manusia dan dapat direcycle oleh alam dengan mudah, daun-bunga adalah yg mudah dicerna alam.
sesaji/banten yg dilarung ke laut menjadi terumbu karang,
janganlah membuang batang kayu gelontongan namun hendaknya diolah kemudian sisa hasil olahan itu berikan ke alam untuk direcycle.
terumbu karang dan mikroba hidup dengan mengurai jasad/materi.
salahkah anda memelihara mikroba/plankton sebagaimana memelihara anak yatim? tentu saja veda telah memberi petunjuk bagaimana cara memeliharanya melalui bhuta yadnya.
***** Komen Ardhani :
OK, ini masuk akal dan bisa diterima.
Jadi intinya yg dilihat Tuhan dalam yadnya itu berkaitan dengan niat dan perbuatannya, bukan sekedar materinya.
Materi (dalam bentuk pengadaan banten) sebenarnya hanya digunakan sebagai roda untuk memutar perekonomian masyarakat setempat.
Pemakaian banten / sesaji sebenarnya tidak mengikat, yg kaya sebaiknya menggunakan sarana banten yg lebih banyak sehingga dengan demikian dia bisa menghidupi banyak orang yg menyediakan banten2 itu, sedang yg kurang mampu tidak perlu memaksakan diri untuk memberikan banten, semampunya saja sesuai dengan kemampuan dan keikhlasan, bahkan bagi yg benar2 tidak mampu, tidak perlu mempersembahkan banten dalam bentuk materi, sekedar doa puja puja sudah mencukupi bila itu dilakukan dengan penuh ketulusan kepada Tuhan.
Sebenarnya pada prinsipnya itu tidak berbeda dengan ajaran Islam.
Bedanya dalam Islam, persembahan benda2 materi tidak perlu dilibatkan dalam ritual2 pemujaan kepada Tuhan, melainkan pemberian2 benda2 materi atau non materi seperti itu masuk kedalam wilayah ibadah sosial kemasyarakatan,
Karena itu harta benda / materi yg dikeluarkan seperti itu tidak perlu disucikan dalam ritual2 keagamaan
Justru pengeluaran harta seperti itu malah mensucikan sisa harta yg masih ada di tangan si pemberi, karena pada prinsipnya dalam ajaran Islam, ada hak kepemilikan orang lain pada harta2 yg kita miliki, dan hak2 orang lain itulah yg harus dikeluarkan untuk diberikan kepada yg membutuhkan.
bantuan2 bisa langsung disalurkan sendiri2 oleh yg memeberi kepada orang2 yg berhak menerimanya, atau bisa juga disalurkan kepada lembaga yg khusus menangani penyaluran2 bantuan amal seperti itu.
Yg dilihat Tuhan dari amal seperti itu adalah, kepatuhan dan keikhlasan hati orang yg mengeluarkannya, bukan bentuk2 dan nilai material dari benda2 / harta tersebut, karena manfaat dari benda2 tersebut hanya berguna bagi kemakmuran diantara masyarakat manusia sendiri, bukan untuk Tuhan yg sama sekali tidak membutuhkan apa2 dari manusia.
Orang yg diberi banyak limpahan harta oleh Tuhan, wajib mengeluarkan bagian dari hartanya yg ada hak bagi orang2 lain, sedang sisa dari hartanya yg lain seharusnya dibelanjakan dijalan Allah, yaitu dikeluarkan untuk tujuan2 kebaikan semata, bukan untuk dibelanjakan dalam hal2 yg tidak bermanfaat dan bersifat boros ataupun berlebih2an.
Sedangkan bagi yg diberi sedikit harta oleh Allah, wajib memberikan kepada orang lain sesuai dengan kemampuannya masing2.
Untuk orang yg benar2 tidak mempunyai benda2 materi untuk diberikan orang lain, cukup dengan memberikan perbuatan2 baiknya yg tulus ikhlas bagi orang lain, nilainya sama dengan persembahan dari orang yg lebih kaya.
Bahkan dikatakan bahwa hanya sekedar senyum yg tulus kepada orang lain, atau memungut duri dari jalanan agar tidak mencelakakan orang lain, Tuhan memberi ganjaran kebaikan kepada pelakunya.
Jadi ada prinsipnya sama saja antara Hindu dan Islam dalam hal ini.
======= IMDL :
– komen saya :
konsep dewa2 sebenarnya sudah saya tanggapi
dewa>div>pancaran sinar Tuhan, implementasi sifat Tuhan.
Konsep dewa-dewa itu sesuai penalaran manusia, sebagaimana banyak orang bertanya seperti apakah bentuknya?
manusia terpaku pada wujud materi, untuk bisa memahami sesuatu yang non materi.
dapatkah membedakan panas dan dingin jika tidak ada api dan es?
dapatkah Archimedes memahami masa jika tidak ada materi?
muslim membedakan baik buruk dari sifat malaikat dan setan, kan?
contoh penggunaan dalam kosakata : manusia berhati malaikat atau manusia berhati iblis.
bentuk itu membawa sifat/carrier. bukan bentuk yg abadi – tapi sifat.
Adakah Dewa/malaikat itu sendiri? ada karena saya tidak terpaku bagaimana bentuk wujud malaikat itu, tapi pada bagaimana sifat malaikat itu.
Apakah dewa sama dengan malaikat? dari segi bentuk saya jawab berbeda. tiap pelukis saja, mengapresiasikan dengan berbeda.
Jika dari sifat? samakah ? sama.
jika kita melihat keluar persamaanya adalah>> dari tiap unsur yg sama, bentuknya tidak seragam
jika kita melihat ke dalam>> dari perbedaan bentuk tsb, tiap unsurny dapat dirasakan sama.
Mengerti maksudnya? contoh mudahnya Air dan angin.
Mengapa perlu beryadnya kepada sifat2-Nya?
manusia perlu berterima kasih kepada udara, sinar matahari, air.
Bayangkan jika hal2 mendasar itu tidak ada?
Setelah kita menyadari sifat Tuhan itu melingkupi ke dalam unsur tsb, kemudian kita mengapresiasikannya ke dalam wujud berbentuk.
Tat wam asi, mereka adalah Dia
tak bisa dipungkiri semua ini yg ada dan akan ada karena Dia.
Sudah pernahkah mengucap terima kasih kepada air,udara, sinar matahari, dll?
dalam Tri Sandhya>> yg Hindu di Bali lafalkan 3x sehari : tersirat dewa-dewa dan maknanya secara murni.
bait pertama >> Tuhan melingkupi segalanya, marilah memusatkan pikiran kepada-Nya
bait ke 2 >> Ya Tuhan segala yg ada dan akan ada adalah dari Mu, agar dibersihkan dari segala dosa, begitupun segala perubahan.
Hanya ada satu Tuhan tidak ada yg lain
bait ke tiga tentang sebutan2 Tuhan >> Engkau/Dia adalah (Dewa) Siwa, Mahadewa, Iswara, Parameswara, Brahma, Wisnu dan Rudra. Panggilan dari jiwa2 dan alam semesta.
bait ke 4 : hamba/manusia ini papa, tidak memiliki apa2. kelahiran dan jiwa papa bukan milik (tdk boleh takabur)
mohon lindungi dan sucikan hamba ini lahir dan batin.
bait ke 5 : O Yang Memberi kebahagiaan semua mahkluk, ampunilah kami dari segala dosa O Tuhan
bait ke 6 : maafkanlah segala dosa : perbuatan, perkataan dan pikiran hamba. Semua itu hasil dari kelalaian.
parama santhi : Om Shanti Shanti Shanti Om
ya Tuhan, Damai di Hati/batin, damai di dunia/lahir, damai dimana-mana. Terima kasih Ya Tuhan.
Jika tidak merasa berhutang pada sifat2 Tuhan = Dewa , maka tidak akan berhutang kepada materi apapun.
Sekarang sebagai kesadaran diri-merasakah hidup ini papa dan sebagai bentuk keadilan kita berhutang yadnya kepada dewa? silahkan ditanggapi.
Om Shanti Shanti Shanti Om
****** komen Ardhani :
Rasanya dalam pemahaman akan Dewa atau malaikat ini kita ada perbedaan.
Sebelumnya saya jelaskan dulu sedikit tentang konsep malaikat dalam Islam, supaya anda ada gambaran,
Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah, yg dasar pembentuk mereka adalah cahaya.
Mereka adalah makhluk yg disucikan oleh Allah, dengan kata lain mereka secara kodratnya tetap terjaga pada kesucian mereka, karena dari awal diciptakan tanpa dilengkapi dengan nafsu, sehingga selamanya mereka tidak pernah menentang sedikitpun pada ketentuan Allah.
Fungsi mereka adalah sebagai aparat / utusan / pelayan Allah yg mengerjakan tugas2 khusus yg diberikan kepada mereka, misalnya membawa kebaikan, menyebarkan rahmat, mencatat amal sesorang, mencabut nyawa, membawa wahyu, mengatur hujan, dll.
Sebagaimana ciptaan lainnya, kehidupan malaikat tidak kekal.
Adakah sifat2 yg demikian ada pada dewa2 anda ?
Jika melihat penjelasan anda bahwa arti dewa / div = pancaran cahaya Tuhan, maka mungkin ada benarnya mempersamakan malaikat dengan dewa2 Hindu, karena malaikat dalam konteks Islam diciptakan dari cahaya, sebagaimana dewa Hindu juga berasal dari cahaya.
Mempercayai keberadaan malaikat hukumnya wajib bagi umat Islam, itu salah satu syarat yg harus dipercayai dalam rukun iman, percaya pada malaikat, disamping percaya kepada yg ghaib (eksistensi yg tidak tampak oleh inderawi)
Dalam keyakinan akan yg ghaib ini menjadikan muslim merasa tidak penting untuk mewujudkan visualisai yg non materi kepada hal2 yg materi.
Karena itu tidak ada upaya bagi muslim untuk membuat penggambaran2 fisik malaikat, selain mempercayai keberadaannya dan mengetahui fungsi dan peran mereka, serta tugas2 yg diberikan Allah pada mereka.
Benar2 hanya sebatas itu, tidak ada ajaran kepada muslim untuk memberikan pemujaan ataupun peresembahan2 kepada mereka. Bahkan yg saya ketahui, memberikan ucapan rasa terima kasih kepada jasa mereka saja, sepertinya tidak ada anjuran untuk melakukan itu pada mereka.
Mungkin, hikmah dari tidak adanya ajaran memuja-muji hingga melakukan persembahan kepada malaikat itu agar muslim terhindar dari bias pemahaman bahwa segala sesuatu itu datangnya dari Allah, bukan dari malaikat yg sejatinya hanya pembawa saja, mengingat kedua2nya berasal dari alam ghaib yg tidak bisa diindera dengan panca indera manusia.
(seperti kasus yg terjadi dalam Hindu, dimana pada akhirnya ada pencampur adukan pemahaman pada orang2 yg kurang ilmunya, antara Tuhan dgn dewa2 yg setara dengan malaikat)
Sesuatu yg membawa potensi mudharat / bahaya yg lebih besar, biasanya cenderung dilarang oleh Islam meskipun ada unsur2 manfatnya sedikit2.
Dalam hal ini mudharat / bahaya tersebut adalah menjatuhkan pelakunya kepada perbuatan syirik / mempersekutukan Tuhan, suatu dosa besar yg tidak terampuni jika orang tersebut mati dalam keadaan tidak bertobat dari kemusyrikannya.
Itu berbeda dengan pemberian dari manusia kepada manusia, Islam masih mengajarkan rasa terima kasih dan penghormatan pada orang / manusia yg memberi kita, walau pada dasarnya segala pemberian itu juga berasal dari Allah.
Karena penghormatan dan terima kasih seperti ini dalam tahap yg wajar tidak akan sampai membuat orang kufur kepada Allah.
*
Karena itu saya melihat kejanggalan dalam keterangan anda selanjutnya, yaitu dalam bait2 doa yg dibaca oleh orang Hindu sehari 3x itu.
“bait pertama >> Tuhan melingkupi segalanya, marilah memusatkan pikiran kepada-Nya
bait ke 2 >> Ya Tuhan segala yg ada dan akan ada adalah dari Mu, agar dibersihkan dari segala dosa, begitupun segala perubahan.
Hanya ada satu Tuhan tidak ada yg lain
bait ke tiga tentang sebutan2 Tuhan >> Engkau/Dia adalah (Dewa) Siwa, Mahadewa, Iswara, Parameswara, Brahma, Wisnu dan Rudra. Panggilan dari jiwa2 dan alam semesta.”
=
Doa2 tersebut sangat bagus maknanya dalam pandangan seorang muslim, dan tidak bertentangan dengan iman Islam.
Dengan catatan, muslim tersebut tidak mengatributkan nama2 ini : “Siwa, Mahadewa, Iswara, Parameswara, Brahma, Wisnu dan Rudra” sebagai nama dewa2 yg setara dengan malaikat dalam konsep Islam.
Pada bait ketiga tentang sebutan nama2 Tuhan itu, seorang muslim langsung menjadi musyrik jika mempercayai nama2 tersebut adalah nama2 dewa.
Saya rasa, penyebutan doa : “Engkau/Dia adalah Siwa, Mahadewa, Iswara, Parameswara, Brahma, Wisnu dan Rudra. Panggilan dari jiwa2 dan alam semesta.”
Itu adalah penyebutan nama2 indah dari Tuhan sendiri (al Asmaul Husna), bukan menyebutkan nama2 dewa / malaikat.
Saya akan senang sekali jaika anda bisa memberi tahu arti dari nama2 ini = Siwa, Mahadewa, Iswara, Parameswara, Brahma, Wisnu dan Rudra.
Mungkin saya bisa menunjukkan pada anda padanan yg cocok dengan nama2 Allah dalam asmaul husna.
Model Penyebutan nama2 seperti itu dalam suatu doa sama persis dengan ayat Al Quran ini :
Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui (Al Alim) yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah (Ar Rahman) lagi Maha Penyayang (Ar Rahim).
Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja (Al Malik) , Yang Maha Suci (Al Quddus) , Yang Maha Sejahtera (As Salam) , Yang Mengaruniakan Keamanan (Al Mu’min), Yang Maha Memelihara (Al Muhaimin), Yang Maha Perkasa (Al Aziz), Yang Maha Kuasa (Al Jabbar), Yang Memiliki segala Keagungan (Al Mutakabir), Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Dialah Allah Yang Menciptakan (Al Khaliq), Yang Mengadakan (Al Bari’), Yang Membentuk Rupa (Al Mushawwir), Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepadaNya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa (Al Aziz) lagi Maha Bijaksana (Al Hakim).
(QS 59:22-24)
Dalam hal yg begitu mendasar ini kita ternyata berbeda sangat jauh.
Allah, Tuhannya muslim adalah Allah dengan segala sifatNya yg tercermin dalam nama2Nya ditempatNya berada.
Berbeda dengan konsep Hindu, dimana Brahma, Siwa, Wisnu, dan dewa2 lain yg merupakan perwujudan sifat2 Tuhan, namun mewujud dalam pribadi2 masing2 dan berada ditempat tinggal masing2.
Itu sama dengan nama Ardhani alias Paijo alias Kuncoro alias Suparno alias Sutejo alias alex alias bejo alias dulkamdi, adalah satu orang yg sama, ditempat yg sama, dalam waktu yg sama.
Bukan Ardhani di Jakarta, sementara aliasnya = Paijo di bandung, aliasnya = Kuncoro ada di Medan, aliasnya = Suparno di Papua, aliasnya = Sutejo di Malaysia, aliasnya = Alex di Jerman, aliasnya = bejo di kutub utara, aliasnya = dulkamdi di Kamerun.
Ya kalo gini mah jelas bikin orang bingung, banyak pribadi di banyak tempat dalam waktu yg sama, maka timbul pertanyaan mana nih yg bener2 asli ?
Jelas saja para pelayannya bingung, mana yg harus dilayani.
SALAM
===============================================================
@Sugix :
coment saya :
1. tolok ukurnya sudah saya katakan garis bawahi ini, tetapi kebingungan ini sudah di atasi dalam kitab suci veda, bahwa reinkernasi Tuhan sudah tercatat dan diuraikan panjang lebar. dalam kisah mahabrata sri krishna memperlihatkan wujud wiswarupa dan menunjukkan cakra sudarsan dan dari mulut beliau ( maaf bagi teman hindu ) terdapat alam semesta yang maha luas, pernah anda nonton film mahabrata? ato little krishna? lihat saja , itu adalah TUHAN. untuk yang hanya jelmaan para yogi seperti sri satya sai baba lihat juga artikel disini tentang sri satya sai baba, beliau ada seorang yogi dari planet brahmana dan beliau mengajarkan bhajannya beliau tidak mampu menunjukkan hal tersebut yang bisa hanya TUHAN, bagaiamana dengan setan lihat saja di setiap lingkunganmu, setan menjelma sebagai binatang atau tumbuh2an, bahkan manusia ( asura dari planet bawah lebih bawah dari susunan planet bumi ), km pasti bisa mengetahui yang mana setan contohnya saja, kalo orangnya pembunuh ya pasti asura yang sudah menjadi manusia, kalo perbuatan baik sifatnya dewa, namun karena sekarang adalah zaman kali yuga, kedua sifat dewa dan asura selalu menyelimuti maka dari itu manusia perlu mampu mengendalikan dirinya sendiri dari pengaruh kala dan asura ( setan kalo bahasa anda ), sudah saya tegaskan sudah digaris kita berbeda, kalo sudah berbeda tak akan ada titik temu karena manusia memang tak sempurna …
***** Komen Ardhani :
Tidak semudah itu Bro !
Anda bisa bicara wiswarupa Krisna karena anda telah membaca bhagawad Gita,
Tapi apa jadinya bila pada saat itu anda sendiri yg sedang bergaul dengan Krisna dalam kehidupan sehari2 sebagai manusia ?
Apa anda punya tolok ukur untuk mengetahui krisna yg sedang bersama anda itu adalah Tuhan anda yg menjelma ?
Tolok ukur nya bukan kalo membunuh maka itu jelmaan asura, anda lupa apakah Rama juga bukan pembunuh di kisah Ramayana ?
Mungkin Rama tidak langsung membunuh dengan tangannya sendiri, tapi dia yg mengatur strategi dan taktik untuk membunuh musuh2nya lewat tangan bala tentara kera dan panglima2nya.
Begitupula Krisna dalam mahabarata
Untuk anda ketahui, seorang Jendral / politikus haus perang / kekuasan yg mungkin bernafsu setan, tidak harus membunuh dgn tangan sendiri musuh2nya, dia bisa memerintahkan atau memperdaya siapa saja untuk melaksanakan nafsu busuknya.
Atau sebaliknya, seorang bajingan bisa berlagak suci mulia penuh kesaktian yg aneh2 untuk memperdaya korban2nya agar mempercayainya sebagai orang mulia.
Jadi pebuatan2 lahiriah seperti itu bukan tolok ukur !
Lagipula membunuh tidak semuanya adalah perbuatan tercela, dibanyak kasus membunuh justru merupakan perintah dari Tuhan untuk dilakukan umatnya, dimana jika mereka menolak mereka akan dianggap membangkang pada perintah Tuhan.
Contohnya : kayak di Mahabarata dan Ramayana sendiri, perintah Tuhan pada bani Israel melawan bangsa2 yg tidak menyembah Tuhan, dan perintah jihad fisabilillah kepada Nabi Muhammad SAW.
Jadi adakah tolok ukur lain yg lebih mustajab dari yg anda bilang itu ??
======== Sugix :
@ ardani : orang hindu tidak bingung dengan banyaknya nama tuhan ( 1.000 nama tuhan ) karena sudah di tegaskan tuhan itu satu, jadi mau memuja yang mana terserah mereka dunk orang hindu toh sudah di jelaskan tuhan itu satu, saya pikir anda hanya melihat dari segi perwujudan tuhan dengan banyak nama lalu anda bilang tuhan hindu itu banyak, sifat ketuhanan yang anda bilang itu tuhan tidak berwujud ( seperti cahaya matahari ) lihat saja matahari, apa bentuk matahari? ya seperti bola, lalu apa saja yang ada dalam matahari ya api segumpalan api, lalu terlihat dari bumi bagaimana matahari itu? ya terlihat seperti cahaya yang merambat, lalu apa yang menyebabkan matahari bergerak pada sumbunya tidak bergerak seperti bumi mengelilingi matahari? ya inti matahari itu. lalu bagaimana analoginya dengan tuhan? ya wujud matahari seperti bola itu padahal di matahari ada inti itulah Tuhan yang berwujud ( 1.000 nama tuhan yang di wujudkan dalam dewa-dewi tapi tuhan tetap satu ( inti matahari = Tuhan yang sejati) ), lalu cahaya matahari? ya tuhan dalam keadaan tidak berwujud, terus sinar matahari mampu menerangi bumi ya itu tuhan melingkupi segala aspek serta alam semesta. tapi setelah anda melihat dekat ternyata cahaya matahari itu berupa segumpalan api yang amat panas, nanti setelah anda meninggal anda baru akan mungkin berhadapan dengan tuhan yang sejati, seperti yang anda bilang tuhan tidak memperkenalkan dirinya yaitu tidak berwujud. apakah anda bingung? karena tidak memperkenalkan diri tapi tuhan anda punya nama, mana ada sesuatu yang tak berwujud punya nama? pastilah beliau berwujud. Salam
****** Emang siapa yg bilang Tuhan tidak berwujud ??
Wah ngaco juga nih orang
Saya hanya bilang : wujudNya beda dengan segala sesuatu ! WujudNya bukan Wujud material.
Kalo otak anda masih bisa memikirkan sesuatu untuk dipadankan dengan Wujud Tuhan, maka sesuatu itu pasti tidak sepadan dengan WujudNya.
Karena otak manusia tidak mempunyai kapasitas untuk membayangkan Wujud Tuhan, maka Dia disebut tidak berwujud dalam perspektif pikiran manusia material.
Alias nge-blank !
Padahal aslinya Tuhan sendiri berwujud dalam keberadaan / eksistensiNya.
Kalo semua manusia boleh membayangkan sendiri2 wujud Tuhannya, bisa2 ada puluhan juta trilyun versi wujud Tuhan di seantero bumi !
Dan celakanya nggak ada satupun yg sama dengan Wujud Tuhan itu sendiri
SALAM.
@Bagus :
Dalam kitab suci weda sudah dijelas disampaikan apabila adharma/ kejahatan meraja lela dan mengancam, dharma/kebenaran maka aku akan turun kedunia menegakkan dharma dalam wujudku yang asli itu telah disampaikan jelas dalam kitab suci Weda baca artikel awatara. Tolong baca artikel awatara ya bro… apakah yesus di katakan sebagai awatara.. dengan tidak ada kebingungan mengatakan bukan alias tidak… tuh saya ga bingung bro…
Dalam weda awatara yang akan turun pun telah dismpaikan sebelum kejadian.
******* komen Ardhai :
Nggak Bro, mau gak mau saya tetep bingung dan wajib untuk bingung !
Bukankah Hindu meyakini bahwa segala sesuatu adalah perwujudan dari Tuhan, bahwa Tuhan berada dan meresapi segala sesuatu.
Kalo begitu mengapa ada konsep awatara ?
Bukankah dengan konsep yg pertama itu secara otomatis, Yesus ataupun Nabi Muhammad SAW itu juga termasuk sebagai awatara / perwujudan Tuhan yg menitis ke dunia ?
Jangan bilang awatara adalah turunnya Tuhan dalam rupa asli ke dunia, kalo anda bicara begitu, maka anda harus memilih mana rupa Tuhan anda yg asli, Krisna, Rama, Budha, Kura2, ato Narasinga ?
===== Bagus :
@ ardani
Tuhan Wujud / eksis itu maknanya Tuhan itu ada, sedang wujud keberadaannya bukan wujud material, Dia tidak sama dengan sesuatu yg diciptakan.
Koment
Dalam weda beliau turun langsung kedunia bro jadi beliau langsung memperkenalkan diri beliau kepada umatnya. TETAPI WUJUD BELIAU BEDA DARI CIPTAANNYA.
Dalam hal ini weda dengan tegas mengatakan hal itu.
***** komen Ardhani :
Langsung ?
Nggak juga sih !
Krisna mempekenalkan ketuhanan dirinya kepada Arjuna doang ! bukan kepada siapa2
Orang2 lain jadi tahu ketika ada maha Rsi yg menuliskan bhagawad Gita, jadi sama sekali nggak langsung, tapi lewat perantaraan seorang Rsi.
Sedang nggak jelas asal mula ceritanya, sang Rsi bisa menulis seperti itu
Kalo nggak ada yg nulis, ya nggak tahu lah orang2 siapa itu krisna, kecuali sebagai raja Dwarawati.
Wujud Tuhan beda dari ciptaanNya ?
Kata BG Krisna adalah perwujudan Tuhan dalam bentuk aslinya,
Trus apa perawakan Krisna berbeda jauh dengan manusia2 lain yg (katanya) diciptakannya ?
Nggak juga lah, sama2 punya dua tangan, dua kaki, lima jari2 dikanan dan kiri, hidung satu, mata dua, mulut satu, kuping dua, sama2 bayi hingga dewasa, mati juga.
Apa bedanya ?
SALAM
“apa yg terbaik bagimu belum tentu baik dihadapan allah” terus bagaimana dengan orang2 suku pedalaman yg gk mengenal agama yg sama2 mahluk ciptaan tuhan bro ardhani? apakah setelah mati mereka akan dijebloskan keneraka yg abadi bro? kalau iya sungguh kasian dan sungguh tragis ya bro nasib mereka,betul2 allah yg maha adil ya bro
@Bro ardhani :
Anda bisa bicara wiswarupa Krisna karena anda telah membaca bhagawad Gita,
Tapi apa jadinya bila pada saat itu anda sendiri yg sedang bergaul dengan Krisna dalam kehidupan sehari2 sebagai manusia ?
Comen saya : Jika seandainya saya sedang terlahir pada waktu jaman mahabrata, saya akan bergaul seperti penyembahNya di desa vrindavan, sebuah desa yang asri yang selalu dilindungi oleh Beliau.
Apa anda punya tolok ukur untuk mengetahui krisna yg sedang bersama anda itu adalah Tuhan anda yg menjelma ?
untuk mengetahui tolok ukur itu bisa kita lihat saat sri Krishna memberi wejangan suci kepada arjuna, kemudian karena sri Krishna bermurah hati memperlihatkan wujud asli beliau disanalah kita bisa mengetahuinya, itu berarti sri Krishna adalah tuhan sendiri.
Tolok ukur nya bukan kalo membunuh maka itu jelmaan asura, anda lupa apakah Rama juga bukan pembunuh di kisah Ramayana ?
bro ardani anda seharusnya bisa membedakan, manusia biasa zaman sekarang kan banyak membunuh, itu artinya sifat mereka kebanyakan asura, sedangkan kalau rama, Krishna, itu adalah tuhan sendiri yang bertujuan untuk menegakkan dharma, itupun sebelum perang beliau sudah melakukan perundingan agar perang tidak terjadi, namun karena keangkuhan korawa, ato rahwana pada zaman rama, ya mau tidak mau harus dilakukan jalan perang untuk menegakkan dharma kembali. Lalu kalo manusia jaman sekarang bila membunuh hanya bertujuan untuk kepuasan misalnya merampok agar menjadi kaya, memperebutkan warisan orang tua, ato yang sudah terjadi sekarang ini disampaikan di berita-berita anda tau sendiri. Namun jika yang anda sebutkan membunuh atas perintah Tuhan dalam versi apa bro apa perintah dalam ajaran quran anda atau Nabi, bagaimana? Kalau saya lebih baik bermeditasi tidak ikut berperang tanpa tujuan yang pasti, namun jika bertujuan menegakkan dharma layaknya seperti perang mahabrata saya siap membela dharma.
Setelah anda menjelaskan wujud tuhan seperti ini : wujudNya beda dengan segala sesuatu ! WujudNya bukan Wujud material.
Kalo otak anda masih bisa memikirkan sesuatu untuk dipadankan dengan Wujud Tuhan, maka sesuatu itu pasti tidak sepadan dengan WujudNya.
Karena otak manusia tidak mempunyai kapasitas untuk membayangkan Wujud Tuhan, maka Dia disebut tidak berwujud dalam perspektif pikiran manusia material.
Alias nge-blank !
Padahal aslinya Tuhan sendiri berwujud dalam keberadaan / eksistensiNya.
Kalo semua manusia boleh membayangkan sendiri2 wujud Tuhannya, bisa2 ada puluhan juta trilyun versi wujud Tuhan di seantero bumi !
Dan celakanya nggak ada satupun yg sama dengan Wujud Tuhan itu sendiri
Coment saya :
Setelah anda menjelaskan wujud tuhan seperti diatas lalu di ajaran anda berarti ada dua aspek ya tuhan berwujud dan tidak berwujud?
Tingkatan spiritual orang kan berbeda bro, makanya tiga aspek tuhan yang ada dalam ajaran hindu menjadi acuan dalam pemusatan pikiran untuk melaksanakan bhakti atau meditasi, persembahyangan. Kalau saya bro walaupun beliau tergambar dalam lukisan seperti sri Vishnu saya akan memusatkan pikiran saya ke beliau, karena dalam petunjuk veda ada di jelaskan ciri-ciri Tuhan dan ekspansi Tuhan seperti deva dan dewi beserta atributNya, tempat tinggalnya dsb. Misalnya sri Vishnu cirri-cirinya bertangan empat, salah satunya ada yang memegang cakra, bertempat tinggal di alam rohani yang kekal abadi vaikuntha loka, shaktinya dewi laksmi. Atas dasar petunjuk itu Nampak wujud beliau adalah nyata bukan lagi seolah-olah nyata, karena veda adalah ajaran yang kekal abadi ( sanatana dharma ). Karena ciri-ciri tersebut sudah di jelaskan di kitab suci veda, tidak ada manusia yang membayangkan sendiri wujud beliau, tapi yang di bayangkan adalah wujud cirri-ciri yang telah di sebutkan di dalam veda, dan tidak ada yang celaka bro pasti sama karena tuhan itu satu dan wujud lainya hanyalah ekspansi Tuhan sendiri. Jika di dalam ajaran anda memang tuhan itu tak terbayangkan dan memang manusia tidak mampu membayangkan wujud tuhan nan asli, namun bagi saya wujud wiswarupa itu adalah tuhan nan asli. Anda bisa lihat gambar diatas artikel ini, dimana Tuhan beserta ekspansinya bersatu menjadi satu kesatuan yang utuh. Memang di sana terlihat seperti ada banyak wujud kepala dan tangan, tapi itu adalah ekspansi beliau. Sehingga yang di depan itu beliau yang di sebut Narayana ( 1.000 nama suci tuhan seperti sri Krishna, rama, vasudeva dll ) adalah tuhan sendiri.
@Sist ardhani…Tuhan ada Dimana2, maka para muslim selalu bilang “Oh di Kotoran ada Tuhan ya?”. Klo secara teori, benar… 100%. Tp pabila kita mengatakan itu pada org blm dewasa, maka tentu mereka akan terus menghina. Ya to, sist?
Sekali ini butuh sebuah kedewasaan, Dimana Tidak satu objek/wujud di alam ini tanpa mempunyai fungsi. Itu yang harus anda pegang. Klo anda tetap berpikiran bahwa ada sesuatu yang tidak berguna, maka saya rasa anda perlu belajar terus, shg anda menjd dewasa…
Mengapa kita tidak menyembah Tai? Tai adalah material (tanpa roh) Tapi tetap diselimuti oleh sinar Tuhan juga… Jd agak beda dg Dewa,Manusia,Rsi,Hewan,dll. Dimana disini kita hanya boleh berkerja sama thdnya dg cara Memposisikan dia (Si Tai tsb) pada tempatnya.
Mungkin yg sulit anda pahami, Mengapa di Hindu,Tuhannya bisa menjelma? Sedangkan di Ajaran anda, Ada Nabi yg pingsan ketika mau melihat Tuhan….Saking besarnya. Disini sebenarnya ada dikit buat kami berpikir, Mengapa Beliau tidak bisa kira2 u/ mewujudkan dirinya agar tidak membuat kerusakan/ketakutan? Atau Beliau tau akan kemampuan/kedewasaan nabi tsb, dimana bila nanti Beliau berwujud Bebek, maka nanti dikira bebeklah Tuhan itu.
Lain pada Hindu… Tuhannya mau berwujud agar makluk2nya yakin akan keberadaannya. Tapi tiap perwujudNya selalu tanda2 yg sulit dicontoh o/ makluk2Nya. Misal: Krisna, umumnya manusia itu berkulit putih/hitam/coklat, tp beliau sendiri yg berwarna mendung. Itu baru dari bentuk fisik.
Namun klo anda beranggapan bahwa Bentuk Tuhan itu ya Krisna yg digambarkan di cerita. Ya kurang tepat juga. Sebab Bentuk/nama Tuhan di veda, tidak satu paten gitu. Melaikan banyak Wujudnya. Dan salah satu wujudnya bisa berwujud Krisna,Rama,Matsya,dll,Bahkan wujud beliau bisa Tak terpikirkan (spt konsep anda). Jadi bila anda mematenkan bahwa wujud beliau hanya “Tak terpikirkan” saja, maka saya rasa kurang tepat juga.
Ttg Arsy…. Menurut anda, Beliau hanya bisa duduk di satu Arsy saja ya? Terkadang ini yg buat agak bingung juga. Menurut anda, Tuhan itu satu Ungkul (tak bisa menyebar)… Terus sekrg ini Tuhan anda itu dimana sih posisinya? Dilangit atau di Ka’bah, Atau dimana?
Ttg Roh… Menurut anda bahwa roh diciptakan sama Beliau. Walau tidak ada 1 ayat pun yang mengatakan ttg itu. Kembali lg, pada arti mencipta? Menurut sain, mencipta itu membuat suatu wujud baru dg cara mengkolaborasikan komponen2 dasar. Sekarang, dari mana komponen dasar u/ menciptakan Roh?
telebih dahulu i mhn maaf………. slm kenl aja……….tuhannya muslim tdklh diilustrasikan dgn ap2. yg jls tuhan ada yaitu Allah SWT. tak diilustrasikan sperti god anda…… knp demikian…. sungguh itu berrti telah mmbri pekuang untuk anda umumnya ummatuka… terjadilah suuzon atau membanding2kan tuhannya…. maaf…. good night….bro………..
OSA
@Ardani : Masalahnya yg saya singgung dalam hal ini, sesuai dengan artikel di room sini,
Kebingungan para Dewa (pelayan Tuhan) hingga ke Maha Rsi, tentang siapa Tuhan sejati yg sebenarnya sedang mereka layani, apakah Brahma, Siwa atau Wisnu.
Itu benar2 aneh,
jika sebenarnya Tuhan sejati telah memperkenalkan DiriNya sendiri kepada mereka, tentu kebingungan tersebut tidak perlu ada.
Bahkan hingga kini, kebingungan seperti bingungnya para dewa diatas masih bisa dijumpai diantara sebagian orang hindu di sekitar kita.
Lihat respons orang Hindy sendiri yg muncul tentang artikel itu
Dengan demikian, jika sebenarnya Tuhan Hindu telah memperkenalkan diriNya dengan baik, kira2 bagiamana anda menilai kebenaran artikel diatas ?
Benar2 terjadi di jaman dulu di negeri para dewa ? atau hanya karangan bohong saja ?
Yg dapat saya katakan adalah 1) Untuk menyadariNya diperlukan kesadaran yg Tertinggi, Maha Rsi pun memiliki keterbatasan dan proses yg sama untuk mencapai Kesadaran tsb.
2) Akhir cerita lengkapnya >> Identitas Tuhan adalah kekal, sumber Pengetahuan dan sumber kebahagiaan sehingga untuk mengenal Tuhan kita harus menyadari bahwa Tuhan adalah sesuatu yg membahagiakan (korelasinya dg topik ini).
3) Respon dari umat Hindu itu wajar, dalam kerangka mencari jati dirinya sebagai Hindu. Dengan kesadaran, masing2 akan lebih giat mencari kebenaran.
4) Manusia menelaah suatu ilmu dengan penalaran, saya sendiri tidak akan mengambil mentah2 begitu saja (dalam topik adalah berupa text/tulisan). karena lebih diutamakan kesucian dalam menerima, mengolah dan menggunakan sesuatu ilmu.
5) Berdasarkan 4 nilai di atas, saya sendiri menelaah bahwa cerita di atas adalah ilmu untuk menerangkan kebenaran bahwa Tuhan itu adalah yg memberikan Kebahagiaan dan sumber Kebahagiaan bagi yg mencariNya.
6) Tulisan dalam veda sesuai dengan rasa ingin tahu kami terhadap Nya, kami percaya itu (sebagai wahyu Tuhan).
Anda sendiri bagaimana, apakah riwayat nabi dan kitab AQ sebagaimana dituliskan benar2 terjadi atau hanya karangan bohong saja?
Apakah jawaban anda ttg pertanyaan ini ;bersumber dari keyakinan anda sendiri?
===============================================================================================================
@ Ardani : Allah, Tuhannya muslim adalah Allah dengan segala sifatNya yg tercermin dalam nama2Nya ditempatNya berada.
Berbeda dengan konsep Hindu, dimana Brahma, Siwa, Wisnu, dan dewa2 lain yg merupakan perwujudan sifat2 Tuhan, namun mewujud dalam pribadi2 masing2 dan berada ditempat tinggal masing2.
Itu sama dengan nama Ardhani alias Paijo alias Kuncoro alias Suparno alias Sutejo alias alex alias bejo alias dulkamdi, adalah satu orang yg sama, ditempat yg sama, dalam waktu yg sama.
Bukan Ardhani di Jakarta, sementara aliasnya = Paijo di bandung, aliasnya = Kuncoro ada di Medan, aliasnya = Suparno di Papua, aliasnya = Sutejo di Malaysia, aliasnya = Alex di Jerman, aliasnya = bejo di kutub utara, aliasnya = dulkamdi di Kamerun.
Ya kalo gini mah jelas bikin orang bingung, banyak pribadi di banyak tempat dalam waktu yg sama, maka timbul pertanyaan mana nih yg bener2 asli ?
Jelas saja para pelayannya bingung, mana yg harus dilayani.
SALAM
saya mengutip dari artikel yg ada di situs ini saja untuk menerangkan:
Cahaya matahari dan bola matahari dapat dikatakan sebagai dua obyek yang sama namun sekaligus berbeda pada saat yang sama.
Tidak ada cahaya matahari kalau tidak ada bola matahari sebagai sumbernya.
Sebaliknya, bukan bola matahari kalau tidak memancarkan cahaya matahari.
Sekarang, misalnya kita berada dalam suatu kamar yang diterangi cahaya matahari.
Dapatkah kita mengatakan bahwa matahari berada dalam kamar kita, hanya karena adanya cahaya matahari dalam ruangan kita?
Bukankah cahaya matahari itu berasal dari matahari sendiri?
Matahari dan cahaya matahari sama sekaligus berbeda pada saat yang sama.
Matahari masih di suatu tempat tertentu dan mencapai kamar kita melalui cahayanya.
Saya sendiri dapat muncul di berbagai tempat pada waktu yang sama.
Saya dpt melakukan video confrence dengan dengan perangkat yang berbeda, Tanberg, Sony, Polycom, dll.
Perangkatny berbeda-beda, namun saya muncul di tiap layarnya (di tempat berbeda, waktu yg sama) sambil berbicara-berinteraksi dengan orang2 berbeda.
Pernah transaksi di ATM? itu contoh lain: jika ingin tarik(bahkan di negara maju setor) uang dapat dilakukan dimana-mana karena pusat/pengaturnya sama.
Perangkatnya fisik yang digunakan bertransaksi boleh berbeda-beda, namun semua pada hakekatnya adalah satu sistem kompleks.
Bayangkanlah dengan konteks yg lebih luas, dan lebih luas lagi.
OSSSO
MAAF SEBELUMNYA,
TITIP JAWABAN DARI THREAD KONFILK TIMUR TENGAH BERASAL DARI JAMAN MAHABHARATA
BUKA THREAD ITU BENAR-BENAR SUSAH,
KENAPA YA ?
THANKS .
=====================================
@KONFLIK TIMUR TENGAH BERASAL DARI JAMAN MAHABHARATA
@AJUNK :
Kembli ke lingga yoni,itu melambangkan Rwa Bhineda,ada hitam,ada putih,ada laki,ada perempuan,ada hidup ada mati dsb,lingga perlamban matahari dan yoni adakah planet2 yg mengitarinya,lingga berlambng gunung,dan yoni adalah sagara atau lautan,lingga adalah purusha dan yoni adalah pradana,lingga perlambng akasa dan yoni adakah perlambng pertiwa,lingga perlambng ayah dan yoni adalah perlambng Ibu,penyatuan dari kesemuanya,itulah moksha,bebas dari segala dualitas,antara hitam dan putih sama,itulah Tuhan,yg sering disebut Ardhanareswari…tanggalkan dulu mindset negatif anda,,jngn memandang hnya dari kulit luarnya saja,dari sisi negatifnya saja,tp gali kdalaman artinya..
******* komen Ardhani :
Sedalam apapun artinya, secara fisik tetap sama, disimbolkan sebagai alu dan lesung yg saling menancap, tidak bisa tidak, orang akan segera menangkap kesannya sebagai simbolisasi persatuan dalam persenggamaan laki2 dan perempuan, karena symbol itu yg paling dekat dengan keseharian mereka.
Sementara hitam dan putih, matahari dan planet2 yg mengelilinginya, gunung dan lautan, itu tidak ada kemiripan apapun dengan bentuk fisik perlambangnya. Maka tidak bisa diingkari bahwa arti2 tersebut hanya perluasan dari makna yg sebenarnya tersurat dalam bentuk lingga yoni.
==== Ajunk :
Ya memang,kta ga pernah lepas dr slangkangan wanita,tp dsn mslhnya adalah kehormatan wanita,dmn (maaf)dlm agama anda dktakan hnya bg kaum laki2 yg menikmati indahnya surga n bidadarinya,trus wanitanya mana??dapat bidadara juga ga??,dktakan jga,d ktb anda kalau pnghuni neraka kbnykan wanita?!hah yg betul saja,bkannya surga ada di telapak kaki ibu?!
Anyway,met menunaikan ibdah puasa ya,salam love n peace.
**** Komen ardhani :
Surga diberikan Allah untuk laki2 maupun perempuan yg beriman,
*
Allah menjanjikan kepada orang-orang mu’min, lelaki dan perempuan, surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan tempat-tempat yang bagus di surga ‘Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.
(QS 9:72)
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu’min , laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta’atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.
(QS 33:35)
*
Kata yg diterjemahkan “bidadari” dalam terjemahan Al Quran bhs Indonesia, kata Arab nya adalah “Hurin”
Dlm Bhs Indonesia, kata “bidadari” telah terpengaruh oleh ajaran Hindu sebagai wanita2 pemuas syahwat.
Sementara kata “Hurin” tidak sepadan dengan makna seperti itu.
Dan tidak ada kosa kata bhs Indonesia yg cocok untuk menggambarkan makna “Hurin”, karena itu terpaksa dicomot kata “ Bidadari”
**
Penghuni neraka kebanyakan wanita ?
Memang !
Anda lihat saja, kebanyakan yg mudah berbuat dosa itu adalah wanita
Lihat saja keseharian mereka, sering bertaburan dosa tanpa mereka sadari,
Contoh : dari gaya pakaian, ngrumpi, ngrasani orang, hingga ke sering melupakan kebaikan & pemberian suaminya hanya gara2 masalah kecil (istilahnya kufur pada suami)
Lelaki bisa terjerumus kedalam dosa, yg paling sering penyebabnya ada dua :
– Minuman keras
– Wanita
Memang ada pula penyebab lain, yaitu harta dan tahta, tapi ujung2nya dari dua hal itu adalah : wanita !
*
Surga ditelapak kaki ibu ?
Benar !
Tapi yg dimaksud ajaran itu adalah manusia wajib menghormati dan menjunjung tinggi peran keibuan.
Ibu adalah orang yg telah bersusah payah mengasuh setiap manusia, jauh lebih susah dibanding peran kebapakan.
Itu bukan masalah orang2nya = wanitanya otomatis masuk surga karena tiket surga ada di telapak kakinya.
Orang2nya mendapat perlakuan yg sama, siapa yg lebih beriman dan lebih baik, maka dia mendapat surga. Cowok atau cewek sama saja.
SALAM
==========================================================
@Mahardika
@ardhani kami(hindu) tidak pernah diajarkan untuk menghitung dan menghayalkan imbalan kenikmatan dr apa yg telah kami perbuat.justru sri krishna mengajarkan untuk melepaskan ikatan akan hasil(pahala) dr kerja itu sendiri.tidak seperti anda(islam) yg selalu mengkalkulasi perbuatan anda dengan kenikmatan sorga.bro sifat sejati kita sebagai roh adalah pelayan tuhan(bakti yoga ) walaupun kita sudah mencapai moksa.itu bedanya islam dengan hindu bro.JAYA SRI RAMA KRISHNA
****** komen Ardhani :
Pertanyaan saya belum ada yg menjawab :
Apa itu Moksa ?
Apa enaknya Moksa ?
Setelah Moksa lalu kita ngapain ?
Kalo sudah ada yg menjawab, kita bisa lihat apakah keadan moksa itu sama dengan istilah surga dalam termonologi Islam.
======== Mahardika :
@ardhani jangan anda memandang moksa kami(hindu) dr persfektif islam ya bro. moksa kami tidak sama dengan sorga anda bro,walaupun kami sudah mencapai moksa bakti kami tetap berjalan bro tidak terputus begitu saja setelah moksa,bahkan bakti kami semakin meningkat karena kami sudah bersama tuhan kami di planet rohani vaikuntha loka.
***** komen Ardhani :
Jawablah dulu pertanyaan saya :
Apa enaknya moksa ?
Bhakti apa yg tetap berjalan setelah moksa ?
Bhaktinya seperti apa bentuknya ? untuk siapa ? Tujuannya untuk apa ?
SALAM
=========================================================
@SUGIX
yang jelas surga, neraka, bumi dan planet2 lainnya di seluruh alam semesta adalah planet yang bersifat sementara yang bisa hancur saat pralaya ( kiamat ) dan penciptaan akan ada lagi , karena setelah mereka menghabiskan masa amal perbuatan baik dan buruk ( surga – neraka ) mreka akan kembali bereinkernasi di bumi atau planet lain selain planet rohani. sedangkan alam rohani kekal abadi selamanya bersama Tuhan.
****** Komen Ardhani :
Bro, apakah Tuhan tidak mampu membentuk atman / ruh yg baru lagi, hingga harus mengambil stock2 lama ???
*
Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.
(QS 2:82)
*
Tuhan menjanjikan kehidupan kekal di surga, tetapi menurut Hindu ternyata tidak ada kekekalan di surga ketika waktunya telah habis. Ruh / atman harus reinkarnasi lagi di alam penciptaan yg baru.
Artinya apa ?
Tuhan berbohong ? Tuhan mengingkari janji ?
Apakah berbohong itu sifat Tuhan ?? Tentu tidak !
*
Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan saleh, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Allah ?
(QS 4:122)
*
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk hari yang tak ada keraguan padanya”. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.
(QS 3:9)
*
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.
Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat , yang ruku’, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mu’min itu.
(QS 9:111-112)
*
Allah tidak hanya menjanjikan surga kepada orang beriman, namun Dia telah MEMBELI mereka.
Kalau anda membeli barang, itu artinya barang itu sudah menjadi milik anda sendiri, yg tidak bisa diklaim sebagai milik orang lain.
Itu perumpamaannya. Yg menunjukkan Allah tidak main2 hanya dengan sekedar janji (walau janji Allah pasti ditepati), tetapi lebih dari itu, Dia telah membeli mereka, padahal segala sesuatu adalah milik Dia !
Ada makna pengkhususan yg Dahsyat dengan menggunakan kata “MEMBELI” diatas kata janji.
Karena itu mereka diganjar dengan ganjaran yg lebih Dahsyat lagi, surga yg KEKAL.
Karena itu jika orang Hindu mempunyai ajaran surga dan neraka mereka bukanlah tempat yg kekal, maka sudah dapat dipastikan bahwa terminologi dan esensi dari surga dalam ajaran Hindu BERBEDA 180% dengan surga dalam ajaran Islam.
Jika Hindu meyakini bahwa yg kekal hanyalah di planet rohani, maka dari uraian2 diatas, bisa dipastikan bahwa yg dimaksud surga dalam Islam adalah planet rohani yg kekal dalam Hindu itu.
*
Oh ya, istilah “surga” itu hanya comotan dari bhs Indonesia yg konotasinya telah terpengaruh istilah surga Hindu, ketika Al Quran diterjemahkan kedalam bhs Indonesia, padahal dalam Al Quran sendiri tidak ada kata “surga” tetapi Jannah, Adn, Firdaus, dll.
Begitu pula istilah bidadari, yg konotasinya terpengaruh oleh istilah bidadari dalam agama Hindu sebagai pemuas nafsu syahwat, itu juga tidak ada dalam Al Quran, yg ada adalah “Hurin”
Sedang dalam bhs Arab sendiri, kata “Hurin” tidak sepadan dengan makna “bidadari” dalam terminology Hindu
SALAM
======================================================
@IMDL
OSA
@ Ardani
—- jawaban saya :
pengetahuan saya kurang, saya tidak mengetahui apa itu jihad,
jika ajaran jihad kurang lebih sama dengan ajaran BG – saya yakin tidak ada yg merespon negatif.
dari sepengatahuan saya, ajaran jihad yg dipahami orang2 tertentu telah membuat suasana miris pada umat Hindu.
memporakporandakan yg tak berdosa, kini ada ratusan janda korban BOM Bali ; yg secara bersatu telah bangkit. astungkara.
ratusan orang cacat tanpa tau apakah mereka dalam posisi perang.
ribuan orang bali menyelamatkan korban entah dari agama apa, mengangkat jenasah korban sbg konsep meyadnya dan menyama braya/bersaudara.
++ pertanyaan : saya dlm kesempatan ini ingin menanyakan apakah itu jihad, mengapa BOM Bali tsb dikatakan jihad? bahkan pernyataan tsb eksis di media-media?
Apakah jika ingin memerangi Kejahatan harus di tempat dimana keyakinan lain eksis?
Kenapa Hindu dibilang kafir dan dibenci?
Mohon diberi ulasan menurut Anda saja mengapa ada kelompok orang mengumumkan di media massa, BOM Bunuh Diri itu bentuk Jihad dan Bali adalah daerah Jihad.
Itu menyakiti hati saudara-saudara saya, padahal kami menganggap saudara kepada setiap orang. kini kami harus waspada, dengan nyata ada upaya pembunuhan warga di daerah kami.
Benar/ Salahkah itu? Mengapa jika Salah, apakah tindakan anda untuk itu?
***** Komen Ardhani :
Itulah yg jadi masalah.
Pemahaman orang2 tertentu tidak selalu sama dengan pemahaman orang2 lain ketika menafsirkan ajaran yg sama.
Jadi yg mesti disalahkan adalah pemahaman “aneh” dari orang2 yg bersangkutan, bukan menyalahkan ajaran jihad nya.
Karena jihad sendiri, sebagaimana ajaran perang yg diajarkan dalam Bhagawad Gita, mutlak diperlukan oleh umat Islam untuk mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidup mereka sendiri dari ancaman militer pihak2 yg ingin melenyepkan mereka.
Tidak ada satupun agama ./ system yg menghendaki umatnya binasa sia2 digerus oleh golongan lain.
Karena itu mereka harus dilengkapi dengan aturan2 yg memberi panduan untuk mempertahankan diri secara militer, serta membatasi apa2 yg boleh dan tidak boleh dilakukan ketika terpaksa harus berperang.
Seperti setiap negara di dunia ini mempunyai undang2 darurat militer, yg mengatur kebijakan militer mereka.
Begitu juga ajaran jihad (dalam artian perang militer, karena jihad perang itu hanya disebut jihad kecil, sedang jihad besar adalah perang dengan nafsu diri sendiri).
Kalo menurut saya, jihad perang itu seharusnya hanya ada di negara yg menggunakan hukum Islam sebagai undang2 dasarnya.
Dengan begitu yg pegang komando jihad adalah kepala negara.
Itulah yg terjadi di jaman Nabi Muhammad SAW, beliau adalah kepala negara sekaligus pemimpin agama dari umat Islam. Jadi perintah perang jihad yg keluar dari beliau, statusnya legal secara ilahiah sekaligus legal sebagai kebijakan politik negara untuk mempertahankan integritas dan teritorialnya.
Itu berjalan hingga kepada para khafilah (kepala negara) di era kekhafilahan Islam.
Jihad perang tidak bisa di ambil alih oleh kelompok2 tertentu / perorangan dalam suatu negara. Seperti yg terjadi dalam kasus bom bali dan isu2 terorisme saat ini.
Itu akan melahirkan semacam negara didalam negara, yg bisa dianggap sebagai gerakan sparatisme atau juga gerakan pengacau liar.
Secara hukum agama sebenarnya cara2 tersebut tidak sah, yg malah akan menimbulkan suasana terror di antara penduduk dalam negara itu.
Bahkan banyak merugikan umat Islam sendiri.
Kelompok2 tersebut bila merasa ada masalah kemungkaran / kebatilan yg harus segera diperbaiki diseharusnya meminta atau bahkan bisa menekan pemerintah yg berwenang untuk segera memberantas kebatilan itu, atau bersinergi dengan pemerintah untuk mencari solusi terbaik, bukan malah main hakim sendiri2 melakukan kekerasan fisik.
Jika pemerintahnya budeg, ya harus cari cara lewat jalan lain yg tidak perlu melibatkan kekerasan secara frontal, karena pada dasarnya dalam Islam diajarkan agar patuh kepada pemerintah dan hukum. Atau cari cara agar pemerintahnya bisa diganti dengan orang2 yg lebih baik dan lebih peduli.
Kira2 begitulah tentang masalah Jihad.
BTW, kita semua ikut prihatin dengan kasus bom bali dan semua kasus terorisme di negeri ini.
Saya harap para teroris itu segera sadar bahwa Indonesia tidak memenuhi syarat untuk dijadikan medan jihad.
Kalo mau benar2 mau berperang jihad, lebih baik mereka pergi ke palestina Karena disana sudah cukup memenuhi syarat untuk berperang jihad yg sebenarnya.
Sebenarnya Islam dalam menyikapi orang2 non muslim (istilahnya adalah orang “kafir”, bukan dalam artian negatif, melainkan secara bahasa kafir bermakna orang yg menutup diri dari menerima Islam sebagai keyakinan mereka), membedakan orang2 non muslim dalam dua kelompok :
1) Kafir dzimni, yaitu orang2 non muslim yg ingin hidup berdampingan secara aman dengan orang Muslim
2) Kafir Harbi, yaitu non muslim yg jelas2 memusuhi muslim secara aktif dan terang2an ingin mencelakakan mereka.
Terhadap kafir dzimni adalah tidak boleh mengusik kehidupan mereka, muslim yg memberikan gangguan pada orang2 ini akan dihukum sesuai dengan hukum yg berlaku di tempat itu.
Terhadap kafir Harbi, hukumnya adalah wajib berperang dengan mereka jika mereka terlebih dahulu memerangi muslim, tetapi jika mereka tidak memerangi, muslim wajib selalu berwaspada diri terhadap mereka.
Karena itu, menurut saya Indonesia termasuk bali, bukan target yg tepat untuk jadi medan jihad.
Kecuali dulu di kasus Poso dan Ambon, orang2 Islam SETEMPAT secara hukum agama boleh melakukan jihad terhadap pihak yg ingin membunuh mereka.
Karena jika tidak melawan mereka akan terusir dari tanah mereka, bahkan bisa terbunuh.
Umat Islam daerah lain yg ingin berjihad membantu saudara2 mereka di sana, boleh2 saja pergi ke sana, tetapi SEBAIKNYA JANGAN, karena konflik antar golongan dalam satu negara seperti itu seharusnya diselesaikan oleh negara dulu.
Menjadi tidak sah ketika sebagain muslim lainnya membom gereja2 di daerah diluar konflik sebagai balas dendam terhadap kelompok lain.
Perbuatan itu sama sekali tidak bisa dibenarkan, karena bisa memicu konflik yg lebih luas.
====== IMDL :
namun cerita saudara-saudara saya di belahan Indonesia lain, mengapa umat Hindu diintimidasi hanya karena berbeda dg Islam?
secara Global, ada saudara sepupu saya diintimidasi di site Minyak kawasan Timteng. Sehingga setelah masa kontrak berakhir, kakak saya tidak mau memperpanjang dan memilih site lain.
saya punya cerita lagi: ketika saya masih kuliah, saya chat dengan umat seagama dg anda dari negara Tim-Teng,
saya merespon dg baik keinginannya ke Indonesia. Dia tidak mengenal Bali dmana saya tinggal, jadi saya terangkan.
Ketika saya infokan mayoritas Bali adalah Hindu dia katakan i hate Hindu.
saya tanyakan mengapa? dia katakan dia tidak bisa menerima Hindu dan orang2 Hindu.
Lalu saya katakan identitas saya adalah Hindu, dia tak melanjutkan chat.
saya sendiri ingin tau standar anda ttg Hindu?
******** Komen Ardhani :
Hal2 rasialisme seperti itu bisa terjadi karena ketidak tahuan dalam memahami orang lain
Itu bisa dialamai siapa saja, tanpa memandang agamanya, ketika mereka sebagai minoritas ditengah2 mayoritas.
Muslim pun sering mengalami intimidasi dan perbuatan2 yg tidak menyenangkan lainnya dari non muslim.
Sejak dulu Islam dipandang miring oleh orang2 barat,
apalagi semenjak kasus WTC gangguan terhadap muslim dilaporkan meningkat drastis di seluruh dunia.
Jadi saran saya, yang sabar saja ya
Orang sabar itu dicintai Tuhan.
====== IMDL :
——– Jawaban saya sudah jelas : itu salah.
Bagi umat Hindu, saya menyangsikan identitasnya sebagai penganut Vedic.
Dan itu salah persepsi dari umat non-Hindu, yang selama sekian waktu menuliskan demikian dan meyakininya.
Dikatakan dlm BG:
Janganlah melihat orang dari tempat kelahirannya dan kepemilikan
Melalui pengabdian Dharma-nya yang tulus dan Ikhlas,orang akan memperoleh kesucian
Dengan kesucian lahir & bhatin orang akan mendapat kemuliaan.
Dan dengan kesucian lahir dan batin kita akan memperoleh kebenaran yang hakiki.
kemudian :
Catur Warna itu adalah menurut pembagian dari guna dan karma (sifat dan pekerjaan).
Sudra ini bukan berarti yang paling rendah, tetapi dalam hal ini adalah :
orang-orang yang profesinya bukan brahmana, bukan ksatria, dan bukan pula wesya,
dan sudra merupakan representasi dari masyarakat kebanyakan.
Sri Krishna sendiri berada di kalangan Sudra, tentu saja Sudra belajar Veda dari Krishna sendiri.
Tulisan anda suatu kenyataan yg bertolak belakang, karena Perwujudan Tuhan di Dunia berteman,bermain dengan rakyat Jelata (Sudra)
Melindungi rakyat jelata dari kekejaman penguasa (Kamsa). Itu sudah jelas Tuhan mengayomi rakyat jelata, begitupula ajarannya.
Banyak Brahmana berasal dari kalangan orang biasa (Sudra) dlm Mahabrata Brahmana dari kalangan Sudra (Vidharma) diceritakan memimpin upacara untuk Pandawa.
Pandawa pun dalam pengasingan menjadi rakyat jelata (sudra)
Bukankah anda menganggap itu adalah bentuk pengekangan hidup kan? tidak boleh belajar itulah perbudakan/penjajahan intelektual.
Tak ada pengekangan dalam belajar veda, Itihasa seperti Mahabrata dan Ramayana telah dipelajari di mana-mana oleh siapa saja.
Itu bukti nyatanya, bahkan di kawasan Afganistan terdapat kuil Hindu dan Budha. Budha sendiri avatara Hindu, yg mengajarkan kemurnian veda.
****** Komen Ardhani
Oke lah kalo begitu
======= IMDL :
Mohon konfirmasi untuk keberadaan batu hitam dengan bulan sabit sebagai lambang Ciwa di Ka’bah, bandingkan dengan lingga yoni di kuil2 Hindu kuno di berbagai belahan Dunia atau di Pura Goa Gajah, Bali.
Bisa jadi bahwa ajaran vedic diterima oleh anda, sedangkan anda sendiri menyangkal memuja Tuhan dg simbol2.
Bagaimana menurut anda?
****** Komen Ardhani :
Ya itu lah salah paham dari pihak2 non Muslim.
Tidak ada simbol2 dalam pemujaan Allah.
Lambang bulan sabit itu baru ada di jaman kekahalifahan ottoman di Turki, itu waktu yg lama dari masa Nabi Muhammad SAW
Jadi itu sama sekali tidak ada kaitan dengan penyembahan Tuhan.
*
Soal batu hitam / hajar aswad.
Well, cerita sesuai tradisinya mengatakan, ketika Nabi Ibrahin dan anaknya, Nabi Ismail membangun kembali kabah, mereka melihat ada satu sisi kabah yg kekurangan batu.
Nabi Ismail diperintahkan mencari batu untuk menutup kekurangan itu, pada saat itu datang malaikat jibril membawa dan memberikan sebuah batu yg indah dari surga untuk keperluan itu.
Dipakailah batu itu untuk menyelesaiakan pembangunan kabah.
Tidak benar jika Nabi Ibrahim dan anak2nya dikatakan menyembah Tuhan dengan visualisasi batu tersebut.
Karena dalam semua kitab suci rumpun abrahamic, diceritakan bahwa beliau sangat anti dengan yg namanya bentuk2 keberhalaan. Semuanya dihancurkan tanpa kompromi dengan tangan beliau sendiri.
Jika ada anggapan seperti tersebut, bisa dipastikan anggapan itu bertentangan dengan catatan sejarah yg direkam kitab suci.
Hajar aswad hanya berupa secuil batu di.pojokan luar dinding kabah, menyatu dengan struktur bangunan secara keseluruhan.
Itu sangat jauh dari kesan kesakralan dibanding patung2 batu yg ada dalam pura2 pemujaan Hindu
Soal mencium hajar Aswad, itu tudak lebih dari dari penghormatan atas sebuah relic (peninggalan sejarah) yg dianggap suci. Yaitu peninggalan sejarah langsung dari Nabi Ibrahim dan anaknya nabi Ismail.
Mungkin sama dengan orang Kristen mencium benda2 suci peninggalan Yesus,
seperti orang Jawa mencium keris ketika akan memasukkan kembali ke warangkanya.
seperti anggota paskibraka yg mencium bendera pusaka setiap acara tujuh belasan di istana negara.
Seperti mencium tangan orang tua
Tidak lebih dari itu.
Begitupula pada kabah.
Pemujaan bukan kepada kabah, Allah pun tidak bertempat tinggal di Kabah.
Kabah itu hanya kiblat / arah menghadap, untuk keteraturan barisan Muslim ketika sholat dimanapun mereka berada di muka bumi ini..
Satu lagi logika yg bisa dipakai untuk membantah bahwa hajar aswad / batu hitam adalah berhubungan dengan pemujaan Ciwa / Dewa Siwa dalam tradisi Veda.
Yg perlu digaris bawahi adalah kapan Veda itu ada ?
Apakah Veda baru ada setelah Nabi Ibrahim.
Atau Veda sudah ada sebelum Nabi Ibrahim
Ini penting untuk ditentukan, untuk mendapatkan jawaban.
Jika Veda baru ada setelah Nabi Ibrahim, itu artinya Veda merupakan warisan dari agama beliau, artinya baik Hindu, Yahudi, Kristen maupun Islam, adalah agama serumpun, yaitu agama2 Ibrahimic.
Jika Veda sudah ada sebelum nabi Ibrahim, maka menuduh hajar Aswad / batu Hitam sebagai symbol pemujaan Ciwa tidak tepat sama sekali.
Karena, jika Veda sudah ada sebelum beliau, tentulah beliau seorang pembaca Veda dalam bhs Sanskrit, dan tentulah menyebut Tuhan dengan sebutan yg sama seperti orang Hindu menyebut nama2 Tuhan mereka, seperti tertulis dalam Veda sanskrit.
Tapi yg terjadi adalah, seluruh agama / bangsa rumpun Ibrahimic tidak satupun yg mengenal nama Tuhan yg diwariskan beliau ke anak turunnya dengan sebutan2 Hindu, apa itu Ciwa, Wisnu, Brahma, dll.
Nabi Ibrahim bahkan menyebut Tuhannya dengan nama EL, ELAH, sehingga anaknya dinamai ISMA-EL, artinya Tuhan mendengarkan
Orang2 dari rumpun Ibrahimic menyebut nama Tuhan mereka dengan sebutan yg beragam : EL, ELAH, ALAHA, ILAH, ALLAH
Dijaman Nabi Musa malah dikenal dgn nama YAHWEH
Dari sisi ini, tidak ada alasan untuk mengkait-kaitkan batu hitam dengan simbolisasi pemujaan Ciwa atau dewa2 Hindu lainnya.
=========== IMDL :
———– komentar saya [untuk rekans yg lain juga] : maafkan keterbatasan saya
Saya pun diajarkan dan membaca literatur begitu. Penalaran saya ttg energi masih begitu, namun saya masih belajar dan mencari jawabnya….
mohon contoh pemusnahan energi. bagaimana/bilamana?
Apa yang dapat menghentikan waktu sebagaimana energi menjalankannya dan perubahan wujud energi? dan bagaimana/bilamana itu terjadi?
Bagaimana rekans??? mohon pencerahannya dan dasarnya
****** Komen Ardhani :
Wah saya juga nggak tahu.
Saya hanya bilang, yg kekal itu hanya Allah.
Kekal itu maknanya dari awal hingga akhir besarnya sama, bahkan kekal itu berarti ada walau tanpa ada awal atau akhir.
Itukan sifat2 Tuhan saja ?
Kalau energi juga bersifat kekal seperti itu, berarti energi = Allah dong ?
Kan enggak
Mungkin kata kekal dalam hukum kekekalan energi bukan kekekalan sebagaimana kekekalan Tuhan.
Itu artinya energi sebenarnya juga fana / tidak kekal.
Contoh :
Teori penciptaan alam semesta dan penghancurannya,
Yg katanya, dimulai dari satu materi yg super padat, meledak terurai menjadi berbagai macam partikel, terus meluas, mendingin membentuk berbagai macam isi semesta.
Suatu saat dilebur dan dimusnahkan dalam peristiwa Kiamat Kubro / pralaya.
Artinya, energi dan materi tidak kekal.
Ada awal ada akhir.
*
Waktu dapat dihentikan.
Setidaknya Tuhan dapat menghentikan waktu bagi siapa yg Dia kehendaki.
Contoh :
dalam Quran diceritakan tentang kisah Ashabul Kahfi
beberapa orang pemuda yg beriman (Kristen) dan seekor anjingnya melarikan diri dari kekejaman seorang raja yg memburu orang2 beriman pada Tuhan untuk dibunuh.
Mereka bersembunyi dalam sebuah gua, lalu tertidur didalamnya.
Dengan kuasa Allah, mereka ditidurkan selama 300 tahun lebih.
Dan ketika bangun mendapati keadaan sudah berganti total, rejim raja kejam sudah diganti dengan raja2 yg lain.
Padahal mereka merasa hanya tertidur sebentar saja, layaknya tidur seperti biasanya.
Itu contoh waktu bisa dihentikan.
Contoh lain :
Di peristiwa Isra Mikraj, Nabi Muhammad SAW ditunjukkan surga dan neraka dengan keadaan penduduk2nya saat itu.
Padahal dalam ajaran Islam, surga dan neraka baru terisi setelah hari pembalasan, yg diawali dengan kiamat kubro / pralaya terhadap alam semesta.
Artinya : Nabi Muhammad SAW mengalami semacam Quantum leaf , lompatan waktu, sebagai efek dari kecepatan kendaraan yg dinaiki beliau, Buroq, lebih cepat dari kecepatan cahaya, sehingga jarak bumi hingga sidratul muntaha dilangit ketujuh dapat dijalani dalam waktu semalam pulang pergi, sebelum selimut yg ada di tempat tidur beliau kering dari keringat.
Beliau sampai di langit ketika kiamat sudah berakhir, surga dan neraka telah terisi orang2 benar dan salah. Padahal pada saat itu beliau baru datang kepada Allah untuk menjemput perintah sholat lima waktu bagi umat Islam, yg akan diberlakukan kepada umat beliau.
Dan kembali lagi ke bumi dalam keadaan yg sama seperti ketika beliau tinggalkan.
Intinya, sebenarnya energi dapat dimusnahkan, waktu dapat dihentikan, diputar balik, dll.
Sayangnya manusia belum punya ilmu pengetahuan dan teknologi kea rah situ.
===== IMDL :
Pengendalian nafsu adalah pengendalian indriya manusia.
manusia bisa melihat, merasa, mebayangkan, dll yang semua harus dapat dipusatkan pada pikiran (tapa) ini adalah dasarnya.
kita pusatkan pikiran pada hal-hal yg positif>> positif thinking pada diri sendiri dan pada hal2 lain. maknai positif berbagai hal.
Bratha>> kendalikan perasaan/ keinginan, perkataan dan perbuatan.
Orang suci dapat mengendalikan lapar dan haus, dengan upawasa (selain sebagai bentuk ahimsa/tidak menyakiti), juga dengan yoga -semadhi/ konsentrasi dan berserah diri kepada Tuhan
Ahimsa bukan hanya perbuatan namun juga perkataan agar tidak ada yg tersakiti, ataupun terjadi perkataan yg memprovokasi untuk menyakiti orang lain.
dengan konsentrasi pada dasar2 ini manusia dapat belajar mengendalikan nafsu.
****** komen Ardhani :
Dalam Islam, cara mengendalikan nafsu sebenarnya banyak, diantaranya adalah :
Banyak2 puasa, menjaga Wudhu, menundukkan pandangan, banyak dzikir, tidak berlebihan dalam segala sesuatu, dll.
SALAM
===============================================
@ADI WIRA KUSUMA
Hmmm gitu ya kiranya ttg suasana di surga… Terus katanya disurga pun kita masih mengabdi/berexpresi thd Tuhan. Tapi kenapa kok saya tidak pernah mendengar ttg hal pengabdian itu, kok lebih dihebohkan ttg kenikmatannya saja?
***** komen ardhani :
Anda lupa bahwa surga hanya untuk orang2 beriman yg baik2 saja
Jadi pengabdian pada Tuhan adalah hobby dari mereka, maka tidak perlu diperintah lagi, mereka sudah pada tahu.
Orang yg masuk surga sudah meninggalkan seluruh sifat2 jelek mereka tanpa sisa sedikitpun.
Sehingga ada hadist berbunyi : “Tidak akan masuk surga orang yg dalam hatinya ada kesombongan walaupun hanya sebesar atom”
Sumber dari segala dosa adalah kesombongan.
Sombong untuk menudukkan diri pada ketentuan Allah.
Yg belum diketahui oleh orang beriman ketika masih hidup di dunia adalah kenikmatan surga itu seperti apa,
karenanya isu – isu seperti itulah yg diangkat dalam Al Quran, menceritakan kenikmatan surga.
====== Adi Wira :
Ttg pemahaman mana yg spiritual, mana yg bersifat material. rupanya anda setingkat lebih maju… dimana yg bersifat spiritual itu adalah kosong/nol/hampa. Tapi bila kita mengatakan itu, tentu anda akan menjawab “Lho…nol itu kan jg material”. Bahkan nanti anda bisa2 juga bilang “Lho…Tuhan itu kan jg material”. Hal itu sah2 saja… Shg u/ menghindari debat kusir dg anda, maka lebih baik saya bertanya dl u/ mengikuti pola pikir anda.
Bgm sih gambaran Moksa? Moksa itu bkn lepas dari hal2 yg tidak enak saja, tp hal enakpun saja kami tidak merasakan. Dan 1 lg yg jd gambaran Moksa adalh tidak terikat/mengenal thd waktu/kala. Itu gambaran moksa……..Gak enak kan? Di alam sana… cuma mengabdi saja kok. Jd mungkin tidak enak bagi anda.
****** komena Ardhani :
Trus apa enaknya keadaan itu bagi manusia ?
Bukankah manusia terbiasa untuk merasakan dan mencari kenikmatan2, yg memang secara alami itu adalah kodrat penciptaan mereka ?
Mengapa Tuhan menciptakan kodrat seperti itu bagi manusia, tapi sebenarnya itu tidak diperbolehkan ??
Kalo hanya sekedar untuk tidak merasakan apa2, enak maupun tidak enak, kenapa harus ribet2 moksa ?
Gunakan saja obat pemati rasa, beres perkara !
Karena itu mewakili manusia yg berkodrat manusia, saya bertanya, apa enaknya moksa bagi manusia yg memang manusia??
===== Adi Wira :
Ttg Siksaan di neraka, yg katanya anda dl sebagai usaha preventif atau shock teraphi. Tp sekrg kelihatannya bkn u/ apa2, hanya sbg ganjaran tok. Mengingat siksaan itu baru dilakukan setlah Kiamat. Yg Artinya sdh tidak ada kehidupan lg yg bersifat test seleksi roh terbaik. Shg klo dibilang bhw Siksaan di neraka adl sebagai usaha preventif atau shock teraphi. Maka pendpt itu tidak tepat to,Sist?
****** komen ardhani :
Rupanya anda tidak punya reading skills yg baik !
Jadi mana bisa punya pemahaman dgn tulisan orang lain ?
Tindakan preventif atau shock terapi itu ditujukan BAGI manusia yg MASIH HIDUP dan belum sampai berbuat dosa, atau yg telah berbuat dosa agar mau bertobat,
BUKAN bagi yg UDAH MATI dan terlanjur berbuat dosa tanpa sempat bertobat.
Bagi yg sudah mati gini, pintu amal sudah tertutup.
Gak ada perbuatan yg bisa dilakukan setelah mati, selain menunggu hukuman karena tidak mengindahkan peringatan waktu masih hidup.
Tolong dibaca dan dipahami yg bener tulisan saya, ok ?
====== Adi Wira :
Kemudian ttg ego…. Menurut anda bila ada sesorang Muslim bisa menerima konsep veda, maka apakah muslim itu tidak boleh lg jd Islam? Klo itu akan melunturkan keislaman anda,mending anda jangan masuk saja deh ke forum ini… Dengan bisanya menerima konsep veda, maka membuat anda tidak mudah mengklaim bahwa konsep anda sajalah yg mutlak benar dan harus diterapkan ke org lain krena konsep yg berseberangan dg anda pasti salah. Nah itu lah yg disebut dg keegoan. Jadi Tolong dong pahami hal itu… Wong Tuhan itu maha luas…masak cuma memiliki 1 konsep saja ttg Dia??
****** komena Ardhani :
Lho emang siapa yg mengklaim konsep saya yg paling benar dan yg lain salah ?
Saya kan mencari tahu tentang bagaimana orang Hindu berfikir, kok bisa berfikir seperti itu , kenapa nggak berfikir seperti ini saja ?
Itu kan namanya diskusi atau bahkan perdebatan.
Itu namanya bukan ego, tapi mempertahankan dan menguji pendapat.
Kalo ego itu sifatnya negative, kalo A harus A gak peduli benar ato salahnya gak mau tahu.
Anda berargumen saja yg benar, gak usah terlalu sensitif memandang orang lain membenci anda.
Itu namanya suudzon (buruk sangka), dan itu dilarang dalam agama saya, gak tahu di Hindu dilarang apa gak.
*
Tuhan itu memang Maha Luas, tetapi konsepnya Cuma satu, yaitu hanya boleh menyembah kepadaNya thok, gak boleh ke yang lain2
Itu namanya konsep tauhid dalam Islam.
Emang anda diperbolehkan menyambah kepada yg lain2 selain Dia ?
======= Adi Wira :
Terkadang saya melihat anda dlm menjwab pertanyaan2. Maka terlihat ketidaktenangan pada diri anda. Dimana mungkin sebenarnya ada pertanyaan2 besar pada kehidupan anda yg ketika buntu akan jawabannya maka itu dianggap rahasia tuhan. Tapi kami melihat, itu bkn rahasia tuhan melainkan pengetahuan Guru anda yg masih terbatas, atau takut klo otak anda tidak mampu menerimanya, Shg nantinya malah jd salah kaprah. Itu cara pandang kami lho… sebab di Kami, Veda itu akan masih berkembang terus…Tp sekali lg, tidak saling menggugurkan.
***** Komen Ardhani :
Silahkan menilai diri saya semau anda saja,
Gak ada ruginya sama sekali terhadap saya.
Saya adalah saya, apapun penilaian anda,
Anjing menggonggong, khafilah tetap jalan santai2 aja
===== Adi Wira :
Ttg Surga/neraka di Hindu, alam itu ada dan persis spt digambarkan o/ ajaran anda. Tapi dari sisi pandang kami, alam2 tsb masih berupa meterial, dimana alam2 tsb berfungsi sbg tempat u/ menerima efek dari karma kita, dan dialam sana masih terikat/mengenal thd waktu/kala. shg Sangat dimungkinkan (dan bahkan pasti) akan hancur.
Dari gambaran itu, masih dimungkinkan roh2 yg ada di alam surga masih bisa berbuat salah, dan akhirnya terikat lagi pada siklus Karmapala/Reinkarnasi. Jadi klo pendapat anda dl bahwa Siksaan di neraka adl sebagai usaha preventif atau shock teraphi. Maka pendpt itu mjd agak tepat bila memakai sudut pandang veda.
***** komen Ardhani :
Tidak tepat ? mungkin aja, karena surga hindu tidak sehakikat dengan surga Islam.
Beda terminology, beda dasar berpikirnya.
Baca penjelasan saya kepada Sdr. Sugix dan Sdr. Mahardika diatas tentang surga Islam.
Saya males mengulang lagi.
======= Adi Wira :
Saya masih ingat ceramah AA Gym, “Kita akui saudra kita yg Hindu lebih peduli dg alam”. Sedangkan anda bilang Bahwa Islam juga menghormati alam. Entah saya yg tidak mengikuti acara2 ritual Islam, atau bgm lah…. Tp saya blm pernah melihat ada ritual Islam murni, yg bertujuan u/ menghormati alam.
****** komen Ardhani :
Karena Islam memang tidak mementingkan ritual sebagaimana orang Hindu.
Tapi kerja nyata, memakmurkan kehidupan di atas planet bumi.
Alam tidak akan menjadi lebih baik hanya dengan disembahyangi, tapi harus dikelola dengan baik dan seimbang.
Kalo justru ada muslim yg malah merusak bumi, mungkin dia nggak takut dengan perintah Allah dalam Quran : JANGANLAH BERBUAT KERUSAKAN DIMUKA BUMI.
Biarlah Allah akan meminta pertanggung jawaban atas perbuatan mereka nanti.
===== Adi Wira :
Lalu ttg Rsi Yadnya… Saya rasa di Islam hanya menyanjung2 Nabi Muhammad saja. Pdhl anda Tau bahwa Hukum2/Nilai2 yg ada di AQ,bkn ada ketika AQ turun aja. Artinya ada org sebelm Nabi Muhammad yg menanggkap pengetahuan itu.
****** komen Ardhani :
Mungkin benar, tapi orang2 yg anda maksud tidak memperkenalkan pengetahuan yg mereka tangkap kepada kami,
Nabi Muhammad SAW lah yg memperkenalkan kepada kami,
Jadi apakah salah jika kami menyanjung2 Nabi dan guru kami itu ??
====== Adi Wira :
Lalu ttg Pitra Yadnya… Ada sebagian Muslim masih melakukan itu, Ada sebagian Muslim menolak u/ melakukan hal itu. Dengan alasan…org tua sdh meninggal…ya sdh…Ngapain dibuat acara2 segala… Pemborosan tu…
***** Komen Ardhani :
Betul, jika slamatan2 semacam itu dianggap sebagai kewajiban !
Padahal Tuhan tidak pernah mewajibkan yg seperti itu
Jika dianggap kewajiban, maka orang miskin akan terbeban dengan hal2 seperti itu, memberi makan keluarga sendiri aja udah susah apalagi harus memberi makan orang sekampung.
Itu bikin sulit orang, Karena itu jangan sampai dianggap ajaran agama.
Orang mati hanya butuh doa, dia udah nggak doyan nasi tumpeng, walaupun enaknya kayak apa
Sedang doa sendiri gratis, gak perlu bayar mahal.
======= Adi Wira :
Lalu ttg Dewa Yadnya…… definisi Dewa adl Jabatan/Gelar/Sinar dari Tuhan. Shg Ada kemungkinan ada sosok/Roh/wujud yg bergelar itu. Shg yg kita hormati itu adl sosok/Roh/wujud tersebut yg bergelar dewa. Tp biasanya sosok/Roh/wujud tsb berada di ruang dimensi lain, Jd sulit kita tangkap o/ mata. Jd bersifat gaib… klo anda g percaya………ngapain di Islam mengakui Jin, Setan.
Analoginya gini:
Ketika anda disembuhkan o/ Dokter, tentunya anda mengucapkan terima kasih pada dokternya. Kira2 disini, siapanya yg anda ucapkan “terima kasih”? Orangnya atau pengetahuannya yg menyebabkan dia jd dokternya? Secara fisik, pasti Orangnya yg anda ucapkan “terima kasih”. Tapi secara tidak sadar, anda juga mengucapkan “terima kasih” thd pengetahuannya. Dan hakekat pengetahuannya itu adalh dari Tuhan.
Begitulah konsep di Veda, ttg teknik2 mengabdi thd Tuhan selama kita masih di alam material. Jadi kita itu pelayannya Pelayan Tuhan. Tentu…dlm melakukan itu atas kesadaran bkn karena iming2 atau ancaman.
****** komen Ardhani :
Dewa sudah mendapat gaji dari Tuhan, mereka diciptakan untuk melayani kita, wujudnya juga kita nggak bisa lihat,
Lalu mengapa harus berterima kasih kepada mereka ?
Berterima kasih pada Tuhan itu sudah cukup.
Dokter bisa kita lihat,
Walau yg menyembuhkan kita adalah Tuhan, bukan obat, bukan dokter, tapi kita mengucapkan terima kasih kepada dokter (disamping kepada Tuhan tentunya) karena kita terikat dengan sopan santun dalam bermasyarakat,
kitapun diajarkan tidak memberi sesuatu dengan menyakiti yg menerima, seperti, membayar ongkos pengobatan dengan muka masam tanpa berbicara sedikitpun.
Itu bikin hati dokter juga dongkol meskipun dia butuh uang kita
Bikin dongkol orang itu juga perbuatan dosa.
===== Adi Wira :
Ttg Ritual yg boros…Secara fakta semua ritual pasti ada pengorbanan. Sekali lg, Jgn dilupakan Non/sist…Bahwa kita hidup di alam materi. Dimana setiap expresi thd Beliau selalu ingin diwujudkan dlm sebuah perwujudan. Tapi yang membuat orang keliru dari Ritual2 itu adl esensinya dan dilupakan azas Desa,Kali,Patra nya. Jadi sangat dibutuhkan kajian yg dlm terlebih dl, sebelum hendak mau menyerdahankan atau bahkan mau mengklaim bahwa Ritual itu salah. Sekali lg kedewasaan sgt dibutuhkan, sist.
***** komen Ardhani :
Prinsip yg diusung Islam itu jelas : PERMUDAH JANGAN DIPERSULIT.
Kalau diketahui yg penting dari ritual2 adalah esensinya, maka permudah orang untuk mendapatkan esensinya.
Jangan dipersulit dengan berbagai bumbu yg malah mengaburkan esensinya pada sebagian orang.
Bukankah tingkat intelektual dan pemahaman semua orang tidak sama ?
Jadi carilah cara yg sedapat mungkin bisa diterima pemahaman semua golongan orang yg esensinya tetap kena.
SALAM SEMUANYA
@Sist Ardhani…. Anda bilang bahwa anda mau mengerti cara FIKIR org Hindu. Tapi anda hanya mau mengenal 1 konsep. Maka hal ini sdh jelas g bisa bertemu dong. Memahami bkn artinya mau mengikuti. Sebab dharma/warna/fungsi tiap individu Lain2.
Tentang Shock Teraphi, Mungkin semangkin tidak dpt dimengerti…bila itu ditujukan pada roh yg ada di bumi (masih Hidup). Spt analoginya, ada UU tp tidak pernah terexecute/dijalankan. Apa bisa dijadikan Shock Teraphi? Saya rasa tidak lah. Karena menurut saya, Shock Teraphi itu adalah sesuatu hukuman yg tlh terexecute/dijalankan berdasarkan UU, dan Hukuman itu bisa dijadikan pembelajaran. Sekrg gini, Bagaimana anda menjelaskan pd org lain ttg Hukuman itu pasti terjadi. Apabl Hukuman itu blm pernah terjadi?
Makanya itu, saya bilang klo siksaan neraka adalah Shock Teraphi bagi roh yg ada di bumi (masih Hidup). Oleh itu ada ulama2 islam yg mengatakan bahwa fenomena alam bisa diangap sbg Hukuman Dari Allah. Jd dengan kata lain bkn sekedar cobaan belaka… Klo begitu memang agak ada kemiripan…Kan?
Saya pribadi agak bingung akan pemahaman anda, terkadang anda berkata bahwa roh2 di Alam sana sdh tidak bersifat material,Tp terkadang bahwa roh2 di Alam sana msh bisa dan ingin merasakan kematerialan. Ya…saya maklumi kok,karena pengambaran roh di ajaran anda sgt minim.
Minum obat mati rasa? Ini semakin konyol aja jawaban anda. Ya akhirnya spt pemikiran para teroris dong. Dimana demi mendapatkan surga…Bunuh diri deh.
menurut anda , Ucapan Terima kasih itu hanya ttg masalah kesopan-santunan saja dalam bermasyarakat? Klo ya, berlajar lg deh… Klo u/ menghindari komponen lain tidak dongkol, Karena klo komponen lain dongkol maka kita akan berdosa, Lalu kira2 mengapa kedongkolan komponen lain bisa membuat kita berdosa? Bgmkah penjelasannya?
Terus, menurut anda lebih penting aksi drpd ceremoni/ritual2. Benarkah begitu? Saya rasa kurang tepat, karena ceremoni/ritual2 merupakan pengingatan thd kita akan sesuatu hal. Karena sekali lg ini dialam material sist, dimana kita sering lupa pada hakekat/tujuan dari penjelmaan kita.
Mungkin sdh ada dipost2 sebelumnya, Bahwa kita turun ke alam material adalh kemauan kita sendiri yg mau berexpresi thd Tuhan dg berada di alam materi. Itu dulu yg hrs anda pahami. Jadi bila kita bicara ttg pengabdian thdNya di alam material, maka mau g mau kita harus mengexpresikan itu ke bentuk materi juga.
Tp diveda pun telah mengisyaratkan bahwa bentuk materi yg dihantarkan ke Beliau adlh cukup air,api,bunga/daun. Itu pun pada akhirnya bukan material itu yg Beliau terima, melainkan esensi/isi dari materi itulah yg Beliau terima. Bila sajen itu dibuat dg iklas,maka sajen itu memiliki nilai agung. Tp klo meski sajen itu mahal tp krg iklas, maka tetap saja akan bernilai rendah.
Disedrhakan u/ semua golongan? Ya tidak mungkin sist. Anda saja mulai sadar,bahwa kita beda2 tingkat metal/kemampuannya. Terus klo disama ratakan, apa jdnya? Ya…spt naik hajilah. Klo hal itu dihilangkan,maka sesungguhnya org kaya tidak akan keberatan to? Tp apa begitu, demi azas penyederhaan bagi semua golongan? Ya gak to sist? Tapi mengapa ada saja org yg memaksa sampai ngutang2 demi Naik Haji? Begitulah kira sist, bila sebuah ritual tidak memahami esensi sesungguhnya dan melupakan azas desa,kali,patra.
@Mahardika :
“apa yg terbaik bagimu belum tentu baik dihadapan allah” terus bagaimana dengan orang2 suku pedalaman yg gk mengenal agama yg sama2 mahluk ciptaan tuhan bro ardhani? apakah setelah mati mereka akan dijebloskan keneraka yg abadi bro? kalau iya sungguh kasian dan sungguh tragis ya bro nasib mereka,betul2 allah yg maha adil ya bro
****** komen ardhani :
Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul (utusan) pada TIAP –TIAP UMAT : “Sembahlah Allah , dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya . Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan .
(QS 16:36)
Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka , maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih.
(QS 16:63)
Kemudian Kami utus rasul-rasul Kami berturut-turut. Tiap-tiap seorang rasul datang kepada umatnya, umat itu mendustakannya, maka Kami perikutkan sebagian mereka dengan sebagian yang lain . Dan Kami jadikan mereka buah tutur , maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang tidak beriman.
(QS 23:44)
SALAM
=======================================================
@SUGIX
Comen saya : Jika seandainya saya sedang terlahir pada waktu jaman mahabrata, saya akan bergaul seperti penyembahNya di desa vrindavan, sebuah desa yang asri yang selalu dilindungi oleh Beliau.
**** Komen ardhani :
Jika anda belum pernah membaca BG, apakah saat itu anda akan berfikir begitu ?
Atau malah memilih jadi anak buah Kamsa yg memberi kemewahan pangkat kedudukan kepada anda ?
=== sugix ;
untuk mengetahui tolok ukur itu bisa kita lihat saat sri Krishna memberi wejangan suci kepada arjuna, kemudian karena sri Krishna bermurah hati memperlihatkan wujud asli beliau disanalah kita bisa mengetahuinya, itu berarti sri Krishna adalah tuhan sendiri.
***** komen ardhani :
Itu kan datang setelah anda membaca BG,
Sebelum membaca BG apa tolok ukurnya ?
Atau jika sekarang anda menemui seorang yg mengaku Krisna dan bisa membuat berbagai keajaiban, apakah anda serta merta menyembahnya sebagai Tuhan anda yg asli sedang menjelma di bumi ?
Apa tolok ukur penilaian anda ?
==== Sugix :
bro ardani anda seharusnya bisa membedakan, manusia biasa zaman sekarang kan banyak membunuh, itu artinya sifat mereka kebanyakan asura, sedangkan kalau rama, Krishna, itu adalah tuhan sendiri yang bertujuan untuk menegakkan dharma, itupun sebelum perang beliau sudah melakukan perundingan agar perang tidak terjadi, namun karena keangkuhan korawa, ato rahwana pada zaman rama, ya mau tidak mau harus dilakukan jalan perang untuk menegakkan dharma kembali. Lalu kalo manusia jaman sekarang bila membunuh hanya bertujuan untuk kepuasan misalnya merampok agar menjadi kaya, memperebutkan warisan orang tua, ato yang sudah terjadi sekarang ini disampaikan di berita-berita anda tau sendiri. Namun jika yang anda sebutkan membunuh atas perintah Tuhan dalam versi apa bro apa perintah dalam ajaran quran anda atau Nabi, bagaimana?
**** komen ardhani :
Kalo jaman sekarang ada orang mengaku krisna atau rama, dan mengajak anda berperang.
Apa tolok ukur penilaian anda untuk menerima ajakannya sebagai perintah Tuhan ?
==== sugix :
Kalau saya lebih baik bermeditasi tidak ikut berperang tanpa tujuan yang pasti, namun jika bertujuan menegakkan dharma layaknya seperti perang mahabrata saya siap membela dharma.
****** komen Ardhani :
Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: “Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang di jalan Allah”. Nabi mereka menjawab: “Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang”. Mereka menjawab: “Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari anak-anak kami?” . Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang zalim.
(QS 2:246)
Dan orang-orang yang beriman berkata: “Mengapa tiada diturunkan suatu surat?” Maka apabila diturunkan suatu surat yang jelas maksudnya dan disebutkan di dalamnya perang, kamu lihat orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya memandang kepadamu seperti pandangan orang yang pingsan karena takut mati, dan kecelakaanlah bagi mereka.
(QS 47:20)
====== Sugix :
Coment saya :
Setelah anda menjelaskan wujud tuhan seperti diatas lalu di ajaran anda berarti ada dua aspek ya tuhan berwujud dan tidak berwujud?
Tingkatan spiritual orang kan berbeda bro, makanya tiga aspek tuhan yang ada dalam ajaran hindu menjadi acuan dalam pemusatan pikiran untuk melaksanakan bhakti atau meditasi, persembahyangan. Kalau saya bro walaupun beliau tergambar dalam lukisan seperti sri Vishnu saya akan memusatkan pikiran saya ke beliau, karena dalam petunjuk veda ada di jelaskan ciri-ciri Tuhan dan ekspansi Tuhan seperti deva dan dewi beserta atributNya, tempat tinggalnya dsb. Misalnya sri Vishnu cirri-cirinya bertangan empat, salah satunya ada yang memegang cakra, bertempat tinggal di alam rohani yang kekal abadi vaikuntha loka, shaktinya dewi laksmi. Atas dasar petunjuk itu Nampak wujud beliau adalah nyata bukan lagi seolah-olah nyata, karena veda adalah ajaran yang kekal abadi ( sanatana dharma ). Karena ciri-ciri tersebut sudah di jelaskan di kitab suci veda, tidak ada manusia yang membayangkan sendiri wujud beliau, tapi yang di bayangkan adalah wujud cirri-ciri yang telah di sebutkan di dalam veda, dan tidak ada yang celaka bro pasti sama karena tuhan itu satu dan wujud lainya hanyalah ekspansi Tuhan sendiri. Jika di dalam ajaran anda memang tuhan itu tak terbayangkan dan memang manusia tidak mampu membayangkan wujud tuhan nan asli, namun bagi saya wujud wiswarupa itu adalah tuhan nan asli. Anda bisa lihat gambar diatas artikel ini, dimana Tuhan beserta ekspansinya bersatu menjadi satu kesatuan yang utuh. Memang di sana terlihat seperti ada banyak wujud kepala dan tangan, tapi itu adalah ekspansi beliau. Sehingga yang di depan itu beliau yang di sebut Narayana ( 1.000 nama suci tuhan seperti sri Krishna, rama, vasudeva dll ) adalah tuhan sendiri.
***** Komen Ardhani :
Kalo begitu Bro, apa ajaran yg bisa dipetik dari wujud Tuhan anda yg kebanyakan laki2 ? kesetaraan gender ?
Kenapa Tuhan yg laki2 itu mengambil istri / sakti ?
Apakah istrinya juga Tuhan ? apa istrinya juga satu bentuk ekspansi Tuhan ?
Apa peran dan guna dari istri2 wujud2 ekspansi dari Tuhan anda ?
Apakah istri2 tersebut turut berperan dalam pengambilan keputusan Tuhan anda ?
Kalau iya, dimana letak independensi Tuhan anda ?
Ternyata Tuhan Hindu bukan Tuhan Muslim, karena Allah jelas mengatakan tidak beristri.
SALAM
===================================================
@Adi Wira Kusuma :
@Sist ardhani…Tuhan ada Dimana2, maka para muslim selalu bilang “Oh di Kotoran ada Tuhan ya?”. Klo secara teori, benar… 100%. Tp pabila kita mengatakan itu pada org blm dewasa, maka tentu mereka akan terus menghina. Ya to, sist?
Sekali ini butuh sebuah kedewasaan, Dimana Tidak satu objek/wujud di alam ini tanpa mempunyai fungsi. Itu yang harus anda pegang. Klo anda tetap berpikiran bahwa ada sesuatu yang tidak berguna, maka saya rasa anda perlu belajar terus, shg anda menjd dewasa…
Mengapa kita tidak menyembah Tai? Tai adalah material (tanpa roh) Tapi tetap diselimuti oleh sinar Tuhan juga… Jd agak beda dg Dewa,Manusia,Rsi,Hewan,dll. Dimana disini kita hanya boleh berkerja sama thdnya dg cara Memposisikan dia (Si Tai tsb) pada tempatnya.
Mungkin yg sulit anda pahami, Mengapa di Hindu,Tuhannya bisa menjelma? Sedangkan di Ajaran anda, Ada Nabi yg pingsan ketika mau melihat Tuhan….Saking besarnya. Disini sebenarnya ada dikit buat kami berpikir, Mengapa Beliau tidak bisa kira2 u/ mewujudkan dirinya agar tidak membuat kerusakan/ketakutan? Atau Beliau tau akan kemampuan/kedewasaan nabi tsb, dimana bila nanti Beliau berwujud Bebek, maka nanti dikira bebeklah Tuhan itu.
***** komen ardhani :
Saya rasa tidaklah perlu dibutuhkan kedewasaan yg tinggi untuk mengetahui beda dari DIWUJUDKAN dengan PERWUJUDAN.
Tahi itu ada Karena DIWUJUDKAN TUHAN , bukan PERWUJUDAN TUHAN.
Karena itu tahi ada karena campur tangan Tuhan, tapi jelas tahi bukan Tuhan.
Segala sesuatu ada KARENA DIWUJUDKAN TUHAN, Bukan segala sesuatu ADALAH PERWUJUDAN TUHAN.
Tuhan adalah SEBAB dari segala sesuatu, bukan Tuhan ADALAH segala sesuatu.
Untuk hal yg sangat sederhana begini saja, anda bisa gagal menangkap esensinya.
Bagaimana dengan yg lainnya ?
====== Adi Wira :
Lain pada Hindu… Tuhannya mau berwujud agar makluk2nya yakin akan keberadaannya. Tapi tiap perwujudNya selalu tanda2 yg sulit dicontoh o/ makluk2Nya. Misal: Krisna, umumnya manusia itu berkulit putih/hitam/coklat, tp beliau sendiri yg berwarna mendung. Itu baru dari bentuk fisik.
Namun klo anda beranggapan bahwa Bentuk Tuhan itu ya Krisna yg digambarkan di cerita. Ya kurang tepat juga. Sebab Bentuk/nama Tuhan di veda, tidak satu paten gitu. Melaikan banyak Wujudnya. Dan salah satu wujudnya bisa berwujud Krisna,Rama,Matsya,dll,Bahkan wujud beliau bisa Tak terpikirkan (spt konsep anda). Jadi bila anda mematenkan bahwa wujud beliau hanya “Tak terpikirkan” saja, maka saya rasa kurang tepat juga.
******* komen ardhani :
Kelemahan orang Hindu adalah, jika Tuhan tidak dapat ditangkap oleh indera mereka sebagai wujud2 fisik, maka mereka memilih tidak akan bertuhan !
Berbeda jauh dengan Muslim, dari awalnya mereka sudah berikrar dalam rukun iman, yg diantaranya bermakna : percaya kepada Allah dan percaya kepada yg ghaib (eksistensi yg tidak bisa di indera oleh panca indera)
Allah adalah pribadi yg paling ghaib dari yg ghaib,
Karena itu muslim tidak akan pernah berpaling walau Tuhan mereka tidak bisa dilihat dengan mata kepala, atau diwujudkan sebagai sesuatu.
Pemahaman itu yg membuat Muslim lebih teguh bertuhan dibandingkan Hindu
==== Adi Wira :
Ttg Arsy…. Menurut anda, Beliau hanya bisa duduk di satu Arsy saja ya? Terkadang ini yg buat agak bingung juga. Menurut anda, Tuhan itu satu Ungkul (tak bisa menyebar)… Terus sekrg ini Tuhan anda itu dimana sih posisinya? Dilangit atau di Ka’bah, Atau dimana?
***** komen Ardhani :
Arsy Allah itu agung, mulia dan besar, itu kata Al Quran.
Sedang Tuhannya sendiri Maha Agung, Maha Mulia dan Maha Besar.
Maka pikirkan sendiri saja bagaimana Arsy yg Agung, Mulia dan Besar itu, yg padanya Allah yg Maha Agung, Maha Mulia dan Maha Besar itu bersemayam.
Langit, ka’bah atau dimana itu apakah lebih agung dari Arsy yg Agung, Mulia dan Besar tempat Allah yg Maha Agung, Maha Mulia dan Maha besar bersemayam ?
Apakah Allah Ungkul (tak bisa menyebar) ?
Tentukan dulu siapakah yg lebih besar ? alam semesta atau Allah ?
Kalau lebih besar alam semesta, anda boleh bertanya mengapa Allah tidak bisa menyebar
Tapi kalo Allah yg lebih besar, mau nyebar kemana lagi ?
==== Adi Wira :
Ttg Roh… Menurut anda bahwa roh diciptakan sama Beliau. Walau tidak ada 1 ayat pun yang mengatakan ttg itu. Kembali lg, pada arti mencipta? Menurut sain, mencipta itu membuat suatu wujud baru dg cara mengkolaborasikan komponen2 dasar. Sekarang, dari mana komponen dasar u/ menciptakan Roh?
***** komen Ardhani :
Nah ini pertanyaan bagus,
Klik aja ini : http://achmadf.multiply.com/journal/item/12/Penciptaan_Nur_Muhammad_S.A.W
SALAM
=================================================
@IMDL
OSA
Yg dapat saya katakan adalah 1) Untuk menyadariNya diperlukan kesadaran yg Tertinggi, Maha Rsi pun memiliki keterbatasan dan proses yg sama untuk mencapai Kesadaran tsb.
2) Akhir cerita lengkapnya >> Identitas Tuhan adalah kekal, sumber Pengetahuan dan sumber kebahagiaan sehingga untuk mengenal Tuhan kita harus menyadari bahwa Tuhan adalah sesuatu yg membahagiakan (korelasinya dg topik ini).
3) Respon dari umat Hindu itu wajar, dalam kerangka mencari jati dirinya sebagai Hindu. Dengan kesadaran, masing2 akan lebih giat mencari kebenaran.
4) Manusia menelaah suatu ilmu dengan penalaran, saya sendiri tidak akan mengambil mentah2 begitu saja (dalam topik adalah berupa text/tulisan). karena lebih diutamakan kesucian dalam menerima, mengolah dan menggunakan sesuatu ilmu.
5) Berdasarkan 4 nilai di atas, saya sendiri menelaah bahwa cerita di atas adalah ilmu untuk menerangkan kebenaran bahwa Tuhan itu adalah yg memberikan Kebahagiaan dan sumber Kebahagiaan bagi yg mencariNya.
6) Tulisan dalam veda sesuai dengan rasa ingin tahu kami terhadap Nya, kami percaya itu (sebagai wahyu Tuhan).
***** Komen Ardhani :
Biaklah, itu hak anda untuk membuat penilaian.
.
==== IMDL :
Anda sendiri bagaimana, apakah riwayat nabi dan kitab AQ sebagaimana dituliskan benar2 terjadi atau hanya karangan bohong saja?
Apakah jawaban anda ttg pertanyaan ini ;bersumber dari keyakinan anda sendiri?
***** Komen Ardhani :
Ya benar, masalah keimanan itu sumbernya keyakinan dalam agama apapun.
Tapi ada parameter lain yg juga mesti diperhatikan,
Jika yg diceritakan isinya saling bertentangan dengan yang lain, saling nggak masuk akal, maka harus diwaspadai dan diselidiki jangan2 itu hanya kebohongan saja.
Seperti contoh dalam artikel thread ini,
Saya mencurigai cerita itu sebagai kebohongan saja, karena tidak masuk akal sama sekali bagi seorang Maha Rsi yg tentulah sudah mengenal Veda dengan sangat baik (jika tidak mengenal dengan sangat baik, mana bisa jadi MAHA RSI ? bukan sekedar Rsi biasa lho !) bisa ikut bingung dalam menentukan siapa Tuhan sejati, lalu memutuskan menguji Tuhannya.
Padahal klaim yg dibuat (seperti kata netters Hindu disini) veda itu sangat lengkap menjelaskan tentang konsep ketuhanan, dengan demikian itu menutup celah kebingungan dari identifikasi siapa Tuhan sejati dalam Hindu.
Itu membuat kesimpang siuran dalam berkeyakinan
Jika mempercayai cerita diatas, maka klaim tentang veda oleh orang Hindu tidak benar.
Jika klaim veda yg benar, maka konsekuensinya cerita tersebut tidak benar
Sayangnya orang Hindu disini tidak berani bersikap tegas untuk menentukan, mana yg benar dari dua hal yg saling bertentangan tersebut.
Karena membawa dampak serius terhadap keabsahan veda mereka. Sebab cerita tersebut ada dalam bagian veda juga, veda smrti.
===== IMDL
saya mengutip dari artikel yg ada di situs ini saja untuk menerangkan:
Cahaya matahari dan bola matahari dapat dikatakan sebagai dua obyek yang sama namun sekaligus berbeda pada saat yang sama.
Tidak ada cahaya matahari kalau tidak ada bola matahari sebagai sumbernya.
Sebaliknya, bukan bola matahari kalau tidak memancarkan cahaya matahari.
Sekarang, misalnya kita berada dalam suatu kamar yang diterangi cahaya matahari.
Dapatkah kita mengatakan bahwa matahari berada dalam kamar kita, hanya karena adanya cahaya matahari dalam ruangan kita?
Bukankah cahaya matahari itu berasal dari matahari sendiri?
Matahari dan cahaya matahari sama sekaligus berbeda pada saat yang sama.
Matahari masih di suatu tempat tertentu dan mencapai kamar kita melalui cahayanya.
****** Komen Ardhani :
Yg disebut MATAHARI adalah bola mataharinya
Cahaya matahari, walaupun harus ada sebagai akibat adanya bola matahari tersebut, tidak bisa disebut sebagai MATAHARI.
Secara keilmuan MATAHARI tidak sama dengan CAHAYA MATAHARI nya
Karena itu harus ditentukan dengan jelas, anda sedang membahas MATAHARI nya ? atau sedang membahas CAHAYA MATAHARI nya ?
BTW, Ada matahari yg tidak bercahaya, contohnya Black hole
===== IMDL :
Saya sendiri dapat muncul di berbagai tempat pada waktu yang sama.
Saya dpt melakukan video confrence dengan dengan perangkat yang berbeda, Tanberg, Sony, Polycom, dll.
Perangkatny berbeda-beda, namun saya muncul di tiap layarnya (di tempat berbeda, waktu yg sama) sambil berbicara-berinteraksi dengan orang2 berbeda.
Pernah transaksi di ATM? itu contoh lain: jika ingin tarik(bahkan di negara maju setor) uang dapat dilakukan dimana-mana karena pusat/pengaturnya sama.
Perangkatnya fisik yang digunakan bertransaksi boleh berbeda-beda, namun semua pada hakekatnya adalah satu sistem kompleks.
Bayangkanlah dengan konteks yg lebih luas, dan lebih luas lagi.
OSSSO
***** Komen Ardhani :
Sekilas analogi anda kelihatan seperti benar,
Tapi jika diperhatikan lebih dalam, ternyata berbeda jauh.
Perangkat teleconference dan ATM, bisa berbeda2 alat di fitur2nya, tapi bagaimanapun juga mereka benda mati.
Dimanapun orang lain berinteraksi dalam teleconference dengan anda secara live, walau alatnya berbeda, gambar yg muncul di layar dan suaranya, adalah sama, tidak berbeda sama sekali dari yg ditangkap orang di Surabaya dengan orang di Canada.
Kecuali anda siaran tunda, siaran untuk merk alat per alat, dimana untuk tiap2 alat anda menampilkan citra yg berbeda, lalu rekaman2 itu anda transmisikan kepada alat masing2 yg berbeda, sehingga tiap orang diberbagai belahan bumi dapat berbarengan menerima siaran anda, namun dalam format dan kharakter berbeda.
Itu baru cocok dengan keadaan dewa2 Hindu dalam artikel diatas, Brahma yg ingin dipuja, Siwa yg pemarah, Wisnu yg tenang.
SALAM
bro ardhani anda koment anda sudah mulai ngacau gak masuk akal bro,sekarang singkat cerita aja bro,agama siapa yang paling suka bikin kekacauan di indonesia bro? pak sukarno sendiri adalah islam tetapi mengapa falsafah negara indonesia diambik dari kepunyaan hindu dan budha bro? mengapa gak dari islam saja? dewasa ini golongan anda(muslim) dengan diam2 ingin mengubah negara indonesia menjadi negara islam.saya gak habis pikir sama anda dan golongan anda kenapa sih anda mau2 aja dibodoh2in sama orang arab?
bro ardhani anda koment anda sudah mulai ngacau gak masuk akal bro,sekarang singkat cerita aja bro,agama siapa yang paling suka bikin kekacauan di indonesia bro? pak sukarno sendiri adalah islam tetapi mengapa falsafah negara indonesia diambil dari kepunyaan hindu dan budha bro? mengapa gak dari islam saja? dewasa ini golongan anda(muslim) dengan diam2 ingin mengubah negara indonesia menjadi negara islam.saya gak habis pikir sama anda dan golongan anda kenapa sih anda mau2 aja dibodoh2in sama orang arab?
enyah saja kalian orang2 arab dari negeri nusantara ini,tiada kedamaian yg kau berikan pada negeriku melainkan hanya kecacauan(bom,teroris,anarkisme) pembunuhan budaya lokal(kebaya,batik,wayang,gambelan) diagantikan dengan rebana,jubah yg kedodoran,perempuan bercadar,yg gk ada nilai seninya sama sekali,kalian setiap tahun menguras kekayaan indonesia kalian bawa ke negeri arab,ingatlah ramalan sabdo palon sudah mulai terjadi,kalian sebentar lagi akan enyah dari nusantara ini.
lumpur lapindo,sunami di aceh dan jogjakarta,orang muslim dan kristen saling bunuh membunuh,tanah longsor,itu adalah pertanda bahwa leluhur kami(hindu dan budha) sudah datang meminta negeri yg adiluhung ini dari cengkraman bangsa arab,sudah 500 tahun berlalu kini SABDO PALON pandita dari kerajaan majapahit mengambil haknya negeri nusantara ini. JAYALAH NEGERIKU BANGKITLAH HINDU DAN JAYALAH HINDU.OM SIDHIRASTU TAT ASTU SVAHA
@Sist Ardhani… Terkadang terlalu jauh kita berdiskusi, shg debat kusir terjadi. Tp selama itu tidak saling melecehkan,maka masih saya anggap itu masih di koridor berdebat yg benar.
Saya terkadang masih bingung terhadap kebesaran Allah. Menurut anda Alam semesta ini berada di dalam Tubuh beliau? Atau di Luar Tubuh beliau? Dari gambaran anda, yg saya tanggkap bhwa Tuhan itu diluar alam semesta. Sehingga dpt digambarkan ada dua object yg berada di suatu ruang. Kalau memang begitu, maka siapa yg membuat ruang u/ Tuhan dan alam semesta (sesuatu ciptaanya).
Klo diveda, Segala di alam material berada di dlm TubuhNya. Shg yg ada di alam ini adalah bagian dari Dia… Entah itu bersifat materi (kebendaan) atau bersifat energi, atau roh/atman. Jd Bila anda bilang benda itu adalah sesuatu yg diwujudkan oleh pengetahuan Beliau. Itu betul… Tp bila setelah diwujudkan menjdi sesuatu yg tanpa arti, mungkin itu pendapat kurang betul. Sebab bgmanapun juga ….komponen yg menjdi bahan dasar dari objek diwujudkan adalah bagian dari Beliau, dan pengetahuan u/ mewujudkan object tsb adalah Sinar dr Beliau. Dan spt saya bilang dl, bahwa Tai adalah materi yg tetap diselimuti oleh sinar Beliau, shg perlu kita fikirkan bagaimana menempatkan objek tsb secara benar.
Ini terbukti dg adanya Hukum kekebalan massa, dan Hukum kekebalan energi. Shg ini bukan pengklaiman dari Veda saja to???
Dari situ ,kami merasa sesungguhnya tidak ada makluk yg tidak mengabdi sama Beliau. Pandangan bhwa org itu Athies, kan hanya dari sudut pandang kita saja to? Tapi yg perlu kami ingatkan itu adalh adanya sebuah hukum karma (sebab akibat) yg menjeratnya, dan akibatnya atman itu melupakan Tugas/darmanya. Itu saja kok….
Jd ya…sgt beda ya sist….??? Tp kami bisa kok menangkap esensi kebaikannya dari UU di AQ. Walaupun terkadang konsepnya yg menurut kami kurang sejalan dg konsep veda. Itu wajar kok…? Spt Partai Komunis dg Partai Liberal…dari konsepnya mereka jauh beda, tp isinya tetap ingin membuat nyaman bangsanya. Ya kan?
Oh ya…mengapa di post kemarin saya tanya, sekarang Tuhan anda dimana sih posisinya? Ya maaf atas kekonyolan pertanyaan saya, Tp tentu ada penyebabnya to…. ini lho saya pernah membaca spt gini:
Sahih Muslim Book 4. Prayer. No. 0862
Jabir bin samura melaporkan:Rasul berkata : Orang2 yang memandang ke langit di saat berdoa diharuskan menghindari itu atau mereka kehilangan penglihatannya
Sahih Muslim Book 4. Prayer. No. 0863
Abu Huraira melaporkan: Orang2 diharuskan menghindari memandang langit di saat sedang sembahyang, atau mata mereka akan di renggut.
QS 2:144. Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram.
Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.
AQ 22:26
Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): “Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumahKu ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku’ dan sujud.
BUKHARI, Vol. 2, Book 26, No. 697:
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas.:
Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk kearah batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata, “Allahu-Akbar.”
Hadits Sahih Bukhari Volume 2, Book 26, Number 673:
Dikisahkan oleh Salim bahwa ayahnya berkata :
Aku melihat Rasul Allah tiba di Mekah; mula2 dia mencium batu hitam (hajar aswad) ketika akan melakukan tawaf dan berlari-lari kecil di tiga putaran (tawaf) pertama dari tujuh kali putaran (tawaf)
MUWATTA, Book 20, No. 20.33.113:
Yahya bercerita padaku dari Malik apa yang dia dengar bahwa ketika Rasul Allah SAW telah selesai Tawaf Kabah, sholat dua rokaat, dan ingin berangkat ke Safa dan Marwa, dia akan memberi hormat ke sudut tempat Batu Hitam berada sebelum berangkat.
“The hadith of ‘Umar refutes the assertions of those who say that ‘The Black Stone is Allah’s right hand on earth wherewith He shakes the hands of His slaves.”‘[Fiqh-us-Sunnah, Volume 5, Page 74b: Sunnah of Tawaf, lihat di: http://www.jamaat.net/ebooks/Fus/fus5_76.html%5D
Jadi dari gambaran itu, yg saya tangkap bhwa Hadjar Aswad itu adalah Tuhan, atau bagian dari Tuhannya islam, atau bgm? Makanya itu saya tanyakan ttg Posisinya Beliau? Ya mumpung ada salah 1 org Muslim….
Mari kita cermati ISLAM dengan akal sehat seperti yg tertuang dalam web ini :
MENGENAL MUHAMAD DAN AJARANNYA
http://indonesia.faithfreedom.org/forum/buku-ali-sina-mengenal-muhammad-t14106/
terima kasih
@ sist ardhani… Lupa saya Met Berpuasa ya?
Oh ya… menurut anda Roh malaikat,masih berubungan/berminat sama material atau tidak sih? Terus klo menurut anda,Bahwa mereka sdh digaji sama Allah…maka sebenarnya semua makluk harusnya berprinsip digaji pula. Shg bila ada Bos memberi pekerjaan, maka dlm pikiran anda harusnya”Bos itu kan sdh digaji Allah”. Jadi g usah deh senyum2 (dimana dg senyum2, kami anggap itu merupakan gaji/efek dari kami thd Bos itu). U/ apa kami memberi gaji/efek thd Bos itu? Sebab bos itu bisa kami seterakan sama dewa. Sebab atmannya bos sdh medpatkan jabatan/pengetahuan shg bisa memberi kami pekerjaan/gaji…
Dewa (rohnya bkn jabatannya),Manusia itu setara kok… Dimana mereka masih berubungan/berminat dg material. Tapi lain bahwa klo kita bicara klo Tuhan itu siwa… maka siwa ini bkn sosok, melainkan siwa itu jabatan/sinar. Shg Tuhan itu bergelar siwa.
**** Komen ardhani :
Jika anda belum pernah membaca BG, apakah saat itu anda akan berfikir begitu ?
Atau malah memilih jadi anak buah Kamsa yg memberi kemewahan pangkat kedudukan kepada anda ?
Saya :
Ya, seperti teman-temanNya waktu sedari kecil walaupun dia belum pernah baca BG, mereka selalu senang dengan Krishna. BG kan diwejangkan saat Krishna sudah dewasa dengan arjuna. Siapa yang mau milih jadi anak buah kamsa, wkwkwkw wong kamsa raja kejam, dari segi sifat saja begitu siapa yang mau.
sugix ;
untuk mengetahui tolok ukur itu bisa kita lihat saat sri Krishna memberi wejangan suci kepada arjuna, kemudian karena sri Krishna bermurah hati memperlihatkan wujud asli beliau disanalah kita bisa mengetahuinya, itu berarti sri Krishna adalah tuhan sendiri.
***** komen ardhani :
Itu kan datang setelah anda membaca BG,
Sebelum membaca BG apa tolok ukurnya ?
Saya :
sebelum BG tolok ukurnya kembali ke veda, karena veda sudah menjelaskan kapan Beliau turun, seperti di masa yang akan datang Tuhan muncul sebagai sri Kalki Awatara, sebelumnya juga Beliau sebagai awatara emas caitanya mahaprabhu.
@ ardhani : Atau jika sekarang anda menemui seorang yg mengaku Krisna dan bisa membuat berbagai keajaiban, apakah anda serta merta menyembahnya sebagai Tuhan anda yg asli sedang menjelma di bumi ?
Apa tolok ukur penilaian anda ?
Saya :. Tidak, namun bagaimanapun juga karena keajaiban itu atau kekuatan mistik itu adalah sumber energy Krishna ( Tuhan Yang Maha Esa ), maka kita wajib menghormati beliau terlebih lagi beliau adalah guru kerohanian. Tolok ukur sudah ada diartikel ini sri satya sai baba, awatara Tuhan dan avatara emas baca ya bro
==== Sugix :
bro ardani anda seharusnya bisa membedakan, manusia biasa zaman sekarang kan banyak membunuh, itu artinya sifat mereka kebanyakan asura, sedangkan kalau rama, Krishna, itu adalah tuhan sendiri yang bertujuan untuk menegakkan dharma, itupun sebelum perang beliau sudah melakukan perundingan agar perang tidak terjadi, namun karena keangkuhan korawa, ato rahwana pada zaman rama, ya mau tidak mau harus dilakukan jalan perang untuk menegakkan dharma kembali. Lalu kalo manusia jaman sekarang bila membunuh hanya bertujuan untuk kepuasan misalnya merampok agar menjadi kaya, memperebutkan warisan orang tua, ato yang sudah terjadi sekarang ini disampaikan di berita-berita anda tau sendiri. Namun jika yang anda sebutkan membunuh atas perintah Tuhan dalam versi apa bro apa perintah dalam ajaran quran anda atau Nabi, bagaimana?
**** komen ardhani :
Kalo jaman sekarang ada orang mengaku krisna atau rama, dan mengajak anda berperang.
Apa tolok ukur penilaian anda untuk menerima ajakannya sebagai perintah Tuhan ?
sugix :
saya Tanya Namun jika yang anda sebutkan membunuh atas perintah Tuhan dalam versi apa bro apa perintah dalam ajaran quran anda atau Nabi, bagaimana? Kenapa anda justru bertanya balik? Mana jawaban anda?
Tolok ukur saya adalah berada di jalan dharma itu saja, sebenarnya tidak ada perintah Tuhan, namun itu perang yang terjadi sebelumnya sudah melewati perundingan yang tidak ada kesepakatan, maka dari itulah diambil jalan perang sebagaimana kita harus membela diri untuk tetap mempertahankan dharma.
sugix
Kalau saya lebih baik bermeditasi tidak ikut berperang tanpa tujuan yang pasti, namun jika bertujuan menegakkan dharma layaknya seperti perang mahabrata saya siap membela dharma.
****** komen Ardhani :
Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: “Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang di jalan Allah”. Nabi mereka menjawab: “Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang”. Mereka menjawab: “Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari anak-anak kami?” . Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang zalim.
(QS 2:246)
Dan orang-orang yang beriman berkata: “Mengapa tiada diturunkan suatu surat?” Maka apabila diturunkan suatu surat yang jelas maksudnya dan disebutkan di dalamnya perang, kamu lihat orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya memandang kepadamu seperti pandangan orang yang pingsan karena takut mati, dan kecelakaanlah bagi mereka.
(QS 47:20)
Saya : lalu apa hubungannya pemuka bani Israel itu dengan pertanyaan saya? Perang di jalan dharma ataukah perang untuk memerangi kafir? Perang untuk kekuasaan? Atau perang perluasan agama? Anda pernah baca tidak mengapa orang hindu di india dibantai karena tidak masuk islam dan dianggap kafir? Apa itu namanya perang dijalan dharma?
====== Sugix :
Coment saya :
Setelah anda menjelaskan wujud tuhan seperti diatas lalu di ajaran anda berarti ada dua aspek ya tuhan berwujud dan tidak berwujud?
Tingkatan spiritual orang kan berbeda bro, makanya tiga aspek tuhan yang ada dalam ajaran hindu menjadi acuan dalam pemusatan pikiran untuk melaksanakan bhakti atau meditasi, persembahyangan. Kalau saya bro walaupun beliau tergambar dalam lukisan seperti sri Vishnu saya akan memusatkan pikiran saya ke beliau, karena dalam petunjuk veda ada di jelaskan ciri-ciri Tuhan dan ekspansi Tuhan seperti deva dan dewi beserta atributNya, tempat tinggalnya dsb. Misalnya sri Vishnu cirri-cirinya bertangan empat, salah satunya ada yang memegang cakra, bertempat tinggal di alam rohani yang kekal abadi vaikuntha loka, shaktinya dewi laksmi. Atas dasar petunjuk itu Nampak wujud beliau adalah nyata bukan lagi seolah-olah nyata, karena veda adalah ajaran yang kekal abadi ( sanatana dharma ). Karena ciri-ciri tersebut sudah di jelaskan di kitab suci veda, tidak ada manusia yang membayangkan sendiri wujud beliau, tapi yang di bayangkan adalah wujud cirri-ciri yang telah di sebutkan di dalam veda, dan tidak ada yang celaka bro pasti sama karena tuhan itu satu dan wujud lainya hanyalah ekspansi Tuhan sendiri. Jika di dalam ajaran anda memang tuhan itu tak terbayangkan dan memang manusia tidak mampu membayangkan wujud tuhan nan asli, namun bagi saya wujud wiswarupa itu adalah tuhan nan asli. Anda bisa lihat gambar diatas artikel ini, dimana Tuhan beserta ekspansinya bersatu menjadi satu kesatuan yang utuh. Memang di sana terlihat seperti ada banyak wujud kepala dan tangan, tapi itu adalah ekspansi beliau. Sehingga yang di depan itu beliau yang di sebut Narayana ( 1.000 nama suci tuhan seperti sri Krishna, rama, vasudeva dll ) adalah tuhan sendiri.
***** Komen Ardhani :
Kalo begitu Bro, apa ajaran yg bisa dipetik dari wujud Tuhan anda yg kebanyakan laki2 ? kesetaraan gender ?
Kenapa Tuhan yg laki2 itu mengambil istri / sakti ?
Apakah istrinya juga Tuhan ? apa istrinya juga satu bentuk ekspansi Tuhan ?
Apa peran dan guna dari istri2 wujud2 ekspansi dari Tuhan anda ?
Apakah istri2 tersebut turut berperan dalam pengambilan keputusan Tuhan anda ?
Kalau iya, dimana letak independensi Tuhan anda ?
Ternyata Tuhan Hindu bukan Tuhan Muslim, karena Allah jelas mengatakan tidak beristri.
Sugix
Lagi-lagi anda diberikan pertanyaan anda langsung bertanya balik, mana jawaban anda tentang aspek ketuhanan anda? Bukan Tuhan yang kebanyakan laki2 atau perempuan, tetapi yang banyak itu adalah ekspansi Tuhan sendiri, kalau ekspansi laki2 itu berarti simbul purusha dimana kedudukan purusha sebagai pengendali/ pengontrol shaktiNya, yang mana shaktinya adalah perempuan dan shaktinya ini bertindak sebagai pradana, layaknya hubungan suami istri dengan adanya pengendali dan yang dikendalikan maka kehidupan akan menjadi haromonis dan setimbang. Istri dewa atau shaktiNya memang benar adalah wujud ekspansi tuhan, peran dari wujud istri itu adalah sebagai yang dikendalikan yaitu sebagai pradana, gunanya hanya sebagai pendamping sang suami, seperti yang saya katakana layaknya suami istri dan purusa pradana. Istri2 tersebut tidak berperan dalam pengambilan keputusan tuhan, karena eskapnsi tuhan diliputi maya dan berada di planet dewa atau surge maka beliau hanya sebagai pemberi anugerah bagi yang memuja salah satu eskpansi beliau. Berarti beda ya bro ardhani tuhan hindu dengan muslim, setiap dewa punya shakti berarti berapasangan, bahkan Tuhan sendiri menciptakan shaktinya yaitu sri laksmi yang selalu berada di hati beliau sri wishnu, atau Krishna dengan radha. Lalu apakah tuhan anda memang benar2 tidak ada shaktiNya? Apa ada penjelasan seperti itu?
****** Komen Ardhani :
Bro, apakah Tuhan tidak mampu membentuk atman / ruh yg baru lagi, hingga harus mengambil stock2 lama ???
Saya :
Tuhan itu maha segalanya, jadi jika anda bertanya begitu anda harus baca artikel reinkernasi. Setiap atma/jiva/roh akan selalu mengalami siklus kehidupan baik di bumi maupun dialam material yang lainnya. Mulai dari menjadi berbagai jenis tumbuh2an, binatang, manusia, dan dewa. Belum lagi dialam material yang tak terhitung jumlahnya, jangan anda berkutat pada orang dibumi saja, tapi pikirkan yang lebih universal yaitu di alam lain. Manusia yang meninggal mungkin rohnya sesuai dengan karmanya baik-buruknya bisa jadi tumbuh2an, binatang, dewa, bahkan humanoid dialam lain seperti alien. Bayangkan berapa banyak atma itu? Jika Tuhan maha segalanya Tuhan pasti mampu membentuk atman lagi jika beliau mau melepaskan percikannya.
Tuhan menjanjikan kehidupan kekal di surga, tetapi menurut Hindu ternyata tidak ada kekekalan di surga ketika waktunya telah habis. Ruh / atman harus reinkarnasi lagi di alam penciptaan yg baru.
Artinya apa ?
Itu artinya setiap ada pralaya ( kiamat ) pasti aka nada penciptaan alam semesta baru, ada lahir pasti ada mati, ini disebut hokum sebab akibat, sebab kiamat pasti ada penciptaan baru, misalnya saja ledakan suvernova di luar angkasa, itu akan menjadi bagian kecil lagi yang akan mengembang, ingat alam semesta ini akan selau mengembang dan terus mengembang, ledakan meteor jatuh kebumi menghanguskan bumi kelseluruhan lambat laun akan tercipta kehidupan baru disanalah atman kembali bereinkernasi untuk memperbaiki karma terdahulu yang diperbuatnya.
Tuhan berbohong ? Tuhan mengingkari janji ?
Tuhan tidak berbohong dan tidak mengingkari janji, Tuhan apa itu jika sifatnya demikian? Seperti tuhan anda memberikan janji surga dan selamanya disana karena perbuatan baik dan jika buruk selamanya dineraka? Apa tidak ada kesempatan mereka lagi untuk memperbaiki hidup? Di dunia ini saja ada istilah pengulangan, saat ini tidak sukses, maka ia berusaha untuk tahun mendatang ia ingin sukses sampai dia sukses sesuai dengan cita-citanya entah sebagai apa, guru, menjadi orang yang kaya dll.
Apakah berbohong itu sifat Tuhan ?? Tentu tidak !
Memang benar tidak, lalu bagaimana dengan janji tuhan anda? Yang selalu iming2 masuk surga?
Karena itu jika orang Hindu mempunyai ajaran surga dan neraka mereka bukanlah tempat yg kekal, maka sudah dapat dipastikan bahwa terminologi dan esensi dari surga dalam ajaran Hindu BERBEDA 180% dengan surga dalam ajaran Islam.
Memang berbeda bro, lalu kenapa memangnya kalo berbeda???
Jika Hindu meyakini bahwa yg kekal hanyalah di planet rohani, maka dari uraian2 diatas, bisa dipastikan bahwa yg dimaksud surga dalam Islam adalah planet rohani yg kekal dalam Hindu itu.
Bro bisanya anda menyamakan konsep surga kekal dengan alam rohani, alam rohani itu kekal tempat Tuhan berstana dengan para penyembahnya yang telah mencapai moksha, kalau di surga anda saja beda dengan surga hindu, surga anda kekal sedangkan surga hindu bersifat sementara, bagaimana anda dapat menyamakannya, bukankah di ajaran anda ada dikenal dengan alam jannah? Apa jannah itu surga anda yang kekal? Lalu kenapa surga, bukan alam jannah? Jika jannah adalah alam rohani yang di istilahkan surge sebagian besar orang muslim, lalu tempat untuk ganjaran perbuatan baik itu dimana bro? kalo jahat kan dineraka? Kalo Cuma mreka berbuat baik tempatnya dialam jannah, maka itu sangat berbeda dengan konsep hindu alam rohani tersebut adalah tempat kekal bagi atman yang sudah mencapai moksha dengan Tuhan sendiri.
Panjang ya bro…SALAM semoga pikiran baik datang dari segala penjuru…
Yups…Sugix…bisa2 Setelah kiamat dpat disimpulkan ada 3 yg kekal. Yaitu Tuhan/Allah, Alam Surga, Dan Alam Nereka. Tp bisa saja itu diubah kalo Allah mau. Mungkin disini dpt disimpulkan bahwa ketepatan Beliau masih terus bisa berjalan. Tapi itulah Allah…
Terus saya pernah baca di http://elfarid.multiply.com/journal/item/276, Dimana intinya malaikat dapat ke alam Allah (dari BUMI) dengan tempo 1Hari dg berkecepatan 50x kecepatan cahaya. Jadi klo dihitung2 Jarak antara bumi dg alam Allah adl 2 Bulan-an Cahaya (Jd g sampai 1 tahun cahaya).
Jadi yg pertanyaan saya, Benarkah sedekat gitu? Atau sumbernya yg g valid?
Btw, kepada rasul siapa sih yg pertama kali bertemu dg Malaikat Jibril? Terhadap Nabi Musa kah? Terus kira2 kalo sebelumnya tidak ada pengambarannya ttg Malaikat Jibril itu tdak ada? Terus bagimana nabi/rasul2 selanjutnya, itu menyakini bahwa yang beliau Temui adalah Malaikat Jibril?
Sekali lg saya murni u/ ingin tau saja…G ada maksd apa2. Saya juga bukan ahli Veda, Tp begitulah jawaban2 yang saya terima dari pembelajaran saya. Dan menurut saya, Penjelasan Veda yg dpt saya terima…(sekali lg dari sudut pandang saya lho). Klo menurut Sist Ardhani, Justru mbulet…. Itu wajar…sangat wajar
Iseng2 Doang kok… ttg jarak Bumi dg alam Allah.
Dalam QS Al M a´aarij ayat 4 secara jelas disebutkan:
Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.
Ya memang sih tidak diketaui start awalnya dr mana. Tp karena kitab tsb u/ manusia bumi, Jadi salahkah bila saya mengartikan dari Bumi ke alam Tuhan butuh 50000 Thn (bumi)= 18.3 Juta Hari (Bila @Tahun = 366 Hari). Padahal 1 hari bumi kan sama dg keliling bumi (45750 km Menurut http://shobru.wordpress.com/sains/mengukur-keliling-bumi/, ada 40008 km Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Eratosthenes, ada 40820 km Menurut http://www.menarik.info/2008/03/keliling-bumi-dan-jarak-tempuh-motor.html).
Jadi saya coba ambil, 1 hari bumi setara 45750 km. Jadi jarak Bumi dg alam Allah (kalo spt analisa thd ayat tsb) maka Jaraknya = 837,225 Juta KM.
Jadi kalao kelak ada pesawat yang berkecepatan cahaya (299792.4989 KM/Detik). Maka kita bisa ke Alam Allah cuma butuh 32.32 Harian atau 1.08 Bln (Bumi).
Apakah Betul? Atau analisa saya yg salah ya? Mungkin teman2 ada yg membantu… Sekali Jangan di Jadikan ajang caci maki atau saling menghina dong… Kan saya ambil secara sepenggal2 to? Jadi kemudian salah tafsir atau bahkan salah Hitung…pasti ada itu…
Iseng2 Doang kok… ttg jarak Bumi dg alam Allah.
Dalam QS Al M a´aarij ayat 4 secara jelas disebutkan:
Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.
Ya memang sih tidak diketaui start awalnya dr mana. Tp karena kitab tsb u/ manusia bumi, Jadi salahkah bila saya mengartikan dari Bumi ke alam Tuhan butuh 50000 Thn (bumi)= 18.3 Juta Hari (Bila @Tahun = 366 Hari). Padahal 1 hari bumi kan sama dg keliling bumi (45750 km, ada yg 40008 km, ada yg 40820 km).
Jadi saya coba ambil, 1 hari bumi setara 45750 km. Jadi jarak Bumi dg alam Allah (kalo spt analisa thd ayat tsb) maka Jaraknya = 837,225 Juta KM.
Jadi kalao kelak ada pesawat yang berkecepatan cahaya (299792.4989 KM/Detik). Maka kita bisa ke Alam Allah cuma butuh 32.32 Harian atau 1.08 Bln (Bumi).
Apakah Betul? Atau analisa saya yg salah ya? Mungkin teman2 ada yg membantu… Sekali Jangan di Jadikan ajang caci maki atau saling menghina dong… Kan saya ambil secara sepenggal2 to? Jadi kemudian salah tafsir atau bahkan salah Hitung…pasti ada itu…
Ardhani:
… jika sebenarnya Tuhan sejati telah memperkenalkan DiriNya sendiri kepada mereka, tentu kebingungan tersebut tidak perlu ada….
Saya:
Meminjam terjemahan Bhagavad Gita dari Ngarayana, jawabannya adalah WAKTU.
“Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, Sri Krsna, bersabda; Aku telah mengajarkan ilmu pengetahuan yoga ini yang tidak dapat dimusnahkan kepada dewa matahari , vivasvan, kemudian vivasvan mengajarkan ilmu pengetahuan ini kepada Manu, ayah manusia, kemudian Manu mengajarkan ilmu pengetahuan itu kepada iksvaku. Ilmu pengetahuan yang paling utama ini diterima dengan cara sedemikian rupa melalui rangkaian garis perguruan guru-guru kerohanian, dan para raja yang suci mengerti ilmu pengetahuan tersebut dengan cara seperti itu. TETAPI SESUDAH BEBERAPA WAKTU, garis perguruan itu terputus; karena itu, rupanya ilmu pengetahuan yang asli itu sudah hilang. Ilmu pengetahuan yang abadi tersebut mengenai hubungan dengan Yang Mahakuasa hari ini Kusampaikan kepadamu, sebab engkau adalah penyembah dan kawan-Ku; karena itulah engkau dapat mengerti rahasia rohani ilmu pengetahuan ini. (Bhagavad Gita: 4.1-3)
_________________________________________________________________
Ardhani:
Saya akan senang sekali jaika anda bisa memberi tahu arti dari nama2 ini = Siwa, Mahadewa, Iswara, Parameswara, Brahma, Wisnu dan Rudra.
Saya:
Siwa shivah: Beliau yang selalu suci
Mahadewa mahaadevah: Yang paling berkuasa diantara penguasa
Iswara eeshvarah: Ia yang dapat melakukan apapun tanpa bantuan
Parameswara parameshvarah: Tuhan Yang Maha Agung
Brahma brahmaa: Sang maha pencipta
Wisnu vishnuh: Beliau yang meliputi segalanya
Rudra rudrah: Ia yang dapat membuat semua orang menangis
Ketujuh nama tersebut terdapat dalam viṣṇusahasranāma atau seribu nama viṣṇu.
_________________________________________________________________
Ardhani:
Jangan bilang awatara adalah turunnya Tuhan dalam rupa asli ke dunia, kalo anda bicara begitu, maka anda harus memilih mana rupa Tuhan anda yg asli, Krisna, Rama, Budha, Kura2, ato Narasinga ?
Saya:
Tidak harus memilih, saya pikir. Malah jika dipilih salah satunya, para penganut Veda akan mengingkari ajaran mereka sendiri.
The devotees, with their perfect eyes, see the transcendental form of the Purusa who has THOUSANDS OF LEGS, THIGHS, ARMS AND FACES—all extraordinary. In that body there are THOUSANDS OF HEADS, EARS, EYES AND NOSES. They are decorated with thousands of helmets and glowing earrings and are adorned with garlands. (Srimad Bhagavatam 1.3.4)
_________________________________________________________________
Ardhani:
Ya kalo gini mah jelas bikin orang bingung, banyak pribadi di banyak tempat dalam waktu yg sama, maka timbul pertanyaan mana nih yg bener2 asli ?
Saya:
Semuanya tentu saja asli. Sebagaimana nama-Nya: paryavasthitah (Ia yang tinggal dan berada di mana-mana) dan juga anantaroopah(Ia yang memiliki wujud-wujud yang tanpa batas) serta yat (Jawaban dari semua pertanyaan “yang mana?”)
comment untuk persembahan kepada para dewa di bg sudah di jelaskan :orang yang makan tanpa mempersembahkan kepadaKU sebelumnya sama artinya dengan seorang pencuri.
Ardhani:
Ya kalo gini mah jelas bikin orang bingung, banyak pribadi di banyak tempat dalam waktu yg sama, maka timbul pertanyaan mana nih yg bener2 asli ?
jawahindu : Manusialah yang bingung, Tuhan tidak bingung ! ngertos !!?
MAU TANYA NIH… mana duluan veda dengan nabi ibrahim…? jawab ya…!
@ ardani
Nggak Bro, mau gak mau saya tetep bingung dan wajib untuk bingung !
Bukankah Hindu meyakini bahwa segala sesuatu adalah perwujudan dari Tuhan, bahwa Tuhan berada dan meresapi segala sesuatu.
Kalo begitu mengapa ada konsep awatara ?
Bukankah dengan konsep yg pertama itu secara otomatis, Yesus ataupun Nabi Muhammad SAW itu juga termasuk sebagai awatara / perwujudan Tuhan yg menitis ke dunia ?
Jangan bilang awatara adalah turunnya Tuhan dalam rupa asli ke dunia, kalo anda bicara begitu, maka anda harus memilih mana rupa Tuhan anda yg asli, Krisna, Rama, Budha, Kura2, ato Narasinga ?
Koment
Bro selamat berpuasa ya … semoga amal ibadah mbak diterima Tuhan. Dan kita semua dalam lindunganNya. Kalaupun ada kata2 kita yang salah semoga hanya untuk menambah kasanah pengetahuan dan saling memafkan tentunya setuju ya bro …
Maaf baru muncul lagi habis dikantor lumayan sibuk. Hehehe
Pertanyaan anda sudah banyak dikupas diartikel saudara ngarayana….
Veda menjelaskan bahwa Tuhan memiliki tiga aspek utama, yaitu
1. Paramatman (Yang ada di mana-mana dan meresapi ciptaannya),
2. Bhagavan (Tuhan yang berwujud pribadi) dan
3. Brahman (Tuhan yang tidak berwujud/Nirguna)
sebagaimana disinggung dalam Bhagavad Gita bab 12.
Jika anda tertarik dengan aspek Tuhan yang ada di mana-mana dan selalu menyertai diri anda dalam diri anda, maka anda dapat memuja aspek Paramatman. Jika anda tertarik dengan Tuhan yang berwujud pribadi, maka silahkan memuja Avatara-avatara Tuhan, namun jika anda lebih interest kepada kekosongan dan aspek Tuhan yang tidak berwujud, silahkan memuja Tuhan dalam Aspek Brahman
paramatma adalah Yang ada di mana-mana dan meresapi ciptaannya (mahluk hidup). Tetapi mahluk hidup (jiva) bukanlah Tuhan. Didalam badan jasmani sang jiva bersemayan di hati bersama Sri Krishna/ Tuhan dalam aspekNya sebagai Paramatma (Bg.13.28, saman sarvesu bhutesu tisthantam paramesvarah. Bg.15.15, sarvasya caham hrdisan nivistah. Bg.13.18, hrdi sarvasya visthitah).
Didalam hati badan jasmani, sang jiva duduk sebagai pengemudi kedaraan badan jasmani yang ber-gerak dibawah kendali Sri Krishna/Tuhan sesuai dengan reaksi (phala) perbuatan (karma) yang di-lakukannya dalam masa penjelmaan sebelumnya dan sekarang (Bg.13.23, upadrastanumanta… paramatmeti capy uktah. Bg.18.61,hrd dese’rjuna tisthati bramayam sarva bhutani yantra rudhani mayaya).
Mengapa ada awatara ?
Hal ini telah dutulis diartikel awatara oleh sdr. Ngarayana
Dalam Caitanya-caritämåta Madhya 20.263-264 disebutkan; “såñöi-hetu yei mürti prapaïce avatare sei éçvara-mürti ‘avatära’ näma dhare mäyätéta paravyome sabära avasthäna viçve avatari’ dhare ‘avatära’ näma, Avatara atau penjelmaan Tuhan Yang Maha Esa, turun dari Vaikuntaloka/alam rohani untuk perwujudan material. Bentuk khusus Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa yang turun seperti itu disebut penjelmaan, atau Avatara. Penjelmaan-penjelmaan seperti itu berada di dunia rohani. Apabila mereka turun ke dunia material, mereka diberi nama Avatara”.
Terdapat berbagai jenis Avatara, misalnya purusavatara, gunaavatara, lilaavatara, sakty-avesa-avatara, manvantara-avatara dan yuga-avatara, namun dari antara itu semua terdapat 10 avatara yang utama yang paling dikenal, yaitu Dasa Avatara dan kesemuanya itu tercatat dalam kitab suci Veda baik yang telah dan akan muncul.
Salah satu Avatara Tuhan yang masih dinanti-nanti adalah Kalki Avatara. Meskipun beliau belum muncul, namun Veda sudah menuliskannya dan menerangkannya secara terperinci dalam Bhagavata Purana dan Agni Purana, disamping itu juga disinggung dalam Linga Purana 40.50 -92, Brahmanda Purana 1.2.31.76 – 106 dan 2.3.73.104 – 126, serta Vayu Purana 58.75 – 110.
Perwujudan Avatara Tuhan selalu unik, jika mengambil wujud menyerupai manusia, maka panjang lengan Beliau sampai menyentuh lutut dengan tubuh yang sempurna, memiliki warna kulit yang tidak satu manusiapun menyamainya. Sebagai contoh, Rama muncul dengan warna kulit hijau, Krishna muncul dengan warna kulit putih kehitaman seperti warna awan yang akan turun hujan. Beliau dapat mengambil wujud lain dimana satu mahlukpun tidak akan ada yang menyamainya, seperti Nrasimha Avatara yang muncul dengan kepala singa dan berbadan manusia.
Dalam Visnu-sahasra-nama, 1000 nama suci Tuhan disebutkan salah satu nama suci Beliau adalah chakree, yaitu Beliau yang memiliki Sudarsan Chakra. Tidak ada satu mahlukpun kecuali Tuhan yang mampu memunculkan Sudarsan Chakra ini.
Dalam Bhagavad Gita 11.3, Arjuna memohon kepada Sri Krishna agar beliau bersedia memperlihatkan wujud semestanya yang memanifestasikan alam semesta “evam etad yathättha tvam ätmänaà parameçvara drañöum icchämi te rüpam aiçvaraà puruñottama”. Wujud alam semesta dengan jumlah kepala, tangan, badan dan senjata yang tidak terhitung jumlahnya hanya dapat diperlihatkan oleh Tuhan sendiri.
penjelmaan Tuhan ke dunia untuk menyelamatkan orang-orang saleh dan membinasahkan orang-orang jahat dan menjaga tatanan Dharma (Bhagavad Gita 4.8).
pasti pertanyaan berikutnya yang muncul adalah apakah harus turun kedunia ?
Tuhan bisa saja mengatur segalanya tanpa harus turun kedunia. Tatapi apakah bagi Tuhan hal yang mustahil turun kedunia ? Itulah kelebihan dalam Veda. Tuhan sebagai awatara sekaligus memberikan contoh perbuatan yang baik /perbuatan yang paling sempurna bagi umatNya dalam menjaga tatanan Dharma. Semoga bermanfaat ya bro…
(terima kasih kepada Sdr. Ngarayana yang sudah memberikan gambaran yang baik bagi saya dalam lebih memahami Tuhan.)
Mana rupa Tuhan yang asli. Kayaknya sudah dibahas dalam coment teman-teman diatas.
***** komen Ardhani :
Langsung ?
Nggak juga sih !
Krisna mempekenalkan ketuhanan dirinya kepada Arjuna doang ! bukan kepada siapa2
Orang2 lain jadi tahu ketika ada maha Rsi yg menuliskan bhagawad Gita, jadi sama sekali nggak langsung, tapi lewat perantaraan seorang Rsi.
Sedang nggak jelas asal mula ceritanya, sang Rsi bisa menulis seperti itu
Kalo nggak ada yg nulis, ya nggak tahu lah orang2 siapa itu krisna, kecuali sebagai raja Dwarawati.
Wujud Tuhan beda dari ciptaanNya ?
Kata BG Krisna adalah perwujudan Tuhan dalam bentuk aslinya,
Trus apa perawakan Krisna berbeda jauh dengan manusia2 lain yg (katanya) diciptakannya ?
Nggak juga lah, sama2 punya dua tangan, dua kaki, lima jari2 dikanan dan kiri, hidung satu, mata dua, mulut satu, kuping dua, sama2 bayi hingga dewasa, mati juga.
Apa bedanya ?
Koment
Yang nulis dan mengkodivikasi Veda hádala Maha Rsi Vyasa. Beiau merupakan awatara juga silakan baca di artikel awatara ya mbak. Jadi yang nulisnya bukan manusia biasa.
mengenai rupa Tuhan yang asli. Kayaknya sudah dibahas dalam coment teman-teman diatas.
salam
Mari kita cermati ISLAM dengan akal sehat seperti yg tertuang dalam web ini :
MENGENAL MUHAMAD DAN AJARANNYA
http://indonesia.faithfreedom.org/forum/buku-ali-sina-mengenal-muhammad-t14106/
terima kasih
@ Adi wira kusuma
Saya : yang kekal itu adalah planet rohani, Tuhan, dan jiva-jiva yang sudah moksha. Bahkan di dalam planet rohani goloka vrindavan, diceritakan saat seorang penyembah salah dalam melakukan kegiatan ia lahir kembali kebumi, sperti cerita tulasi wiwaha. Akan tetapi itu hanyalah lila dari seorang penyembah.
Kalau saya memandang dengan membawa pesawat berkecepatan cahaya ( UFO dan Aliennya ) sekalipun kita tidak dapat sampai ke alam rohani Tuhan, kenapa? Karena alam semesta ini bercangkang layaknya seperti telur, sehingga pesawat itu tidak bisa menembus namun hanya bisa berada disekitar itu. Saya kira pesawat itu hanya mampu pergi antar planet dan antar galaksi di sekitar satu alam semesta. Akan tetapi saya pernah baca juga cerita salah satu saksi yang beredar di internet dengan bentuk file pdf, pesawat itu mampu pindah ke alam semesta lain mungkin alam semesta ini maksudnya adalah alam material yaitu surga, planet tengah dan neraka. Untuk mencapai alam rohani hanya bisa dilakukan dengan cara bhakti yang tulus iklas kepada beliau seperti mengumandangkan nama suci Tuhan dan senantiasa sibuk dalam urusan rohani. Memang banyak jalan ( catur yoga ) yang kita pilih untuk mencapai beliau, dan sekarang paling banyak diterapkan adalah bhakti yoga, dan mereka yang telah menginsyafi diri, dan mampu melepaskan perbuatan baik dan buruk dengan selalu sibuk dalam suasana rohani. SALAM.
Lengkap deh sejarah tuhan..!
bangga deh orang hindu dengan tuhannya.
maklum,, tuhan orang hindu rajin menjenguk… kadang ikut-ikutan maen kuda-kudaan…atatau yang lebih menantang.. maen perang-perangan.
@ Ibeng
Itulah salah satu bukti betapa Tuhan menyayangi ciptaannya.
@ADI WIRA KUSUMA
Saya terkadang masih bingung terhadap kebesaran Allah. Menurut anda Alam semesta ini berada di dalam Tubuh beliau? Atau di Luar Tubuh beliau? Dari gambaran anda, yg saya tanggkap bhwa Tuhan itu diluar alam semesta. Sehingga dpt digambarkan ada dua object yg berada di suatu ruang. Kalau memang begitu, maka siapa yg membuat ruang u/ Tuhan dan alam semesta (sesuatu ciptaanya).
******* komen Ardhani :
Kebingungan anda disebabkan karena anda terikat dengan pemikiran kehinduan anda.
Yang terbiasa mewujudkan Tuhan dalam bentuk2 fisik, sehingga anda terjebak kedalam bentuk2 ketika berbicara tentang masalah Ketuhanan.
Padahal muslim jauh dari pemikiran seperti itu.
Bagi Muslim, Allah itu adalah awal dan pencipta segala sesuatu, sementara Dia sendiri tidak berawal dan tidak diciptakan.
Dengan pemahaman seperti itu, apa perlu ditanyakan lagi : “siapa yg membuat ruang u/ Tuhan dan alam semesta (sesuatu ciptaanya). ?”
Saya katakan pada anda bahwa ilmu dan kekuasan Allah meliputi segala sesuatu,
Dari situ, dapatkah anda membatasi sejauh apa makna “segala sesuatu” itu ?
Apakah yg dimaksud “segala sesuatu” itu termasuk DiriNya atau tidak termasuk DiriNya ?
Kalau anda bisa memberi batasan, baru anda bisa menentukan letak dari alam ciptaan itu, apakah di dalam DiriNya atau diluarnya
Apakah anda bisa melakukan itu ?
==== Adi Wira :
Klo diveda, Segala di alam material berada di dlm TubuhNya. Shg yg ada di alam ini adalah bagian dari Dia… Entah itu bersifat materi (kebendaan) atau bersifat energi, atau roh/atman. Jd Bila anda bilang benda itu adalah sesuatu yg diwujudkan oleh pengetahuan Beliau. Itu betul… Tp bila setelah diwujudkan menjdi sesuatu yg tanpa arti, mungkin itu pendapat kurang betul. Sebab bgmanapun juga ….komponen yg menjdi bahan dasar dari objek diwujudkan adalah bagian dari Beliau, dan pengetahuan u/ mewujudkan object tsb adalah Sinar dr Beliau. Dan spt saya bilang dl, bahwa Tai adalah materi yg tetap diselimuti oleh sinar Beliau, shg perlu kita fikirkan bagaimana menempatkan objek tsb secara benar.
Ini terbukti dg adanya Hukum kekebalan massa, dan Hukum kekebalan energi. Shg ini bukan pengklaiman dari Veda saja to???
****** Komen Ardhani :
Jika pemahamannya seperti itu, maka apakah guna dari Moksa sebagai tujuan tertiggi manusia Hindu ?
Bukankah dengan pemahaman yg anda yakini itu, bahwa setiap ciptaan ada di dalam DiriNya dan merupakan bagian dariNya, maka mengapa masih dibutuhkan bersatu dengan diriNya (moksa) sebagai tujuan tertinggi ?
Bukankah segala sesuatu otomatis sudah menjadi satu dengan diriNya dari awal diciptakan hingga selamanya ??
Jika segala sesuatu adalah bagian dari diriNya sendiri,
Maka mengapa Tuhan menurunkan beragam hukum dan aturan bagi manusia ? menciptakan surga untuk hadiah dan neraka untuk hukuman ? apakah semua itu digunakan untuk mengatur bagian dari diriNya sendiri ?
BTW, Saya tidak bilang bahwa tahi itu diciptakan tanpa arti,
Karena tidak ada yg sia2 dari penciptaan Allah.
Saya hanya bertanya apakah Tahi itu adalah perwujudan Tuhan anda ?
Jawab saja : Iya atau Tidak
====== Adi Wira :
Dari situ ,kami merasa sesungguhnya tidak ada makluk yg tidak mengabdi sama Beliau. Pandangan bhwa org itu Athies, kan hanya dari sudut pandang kita saja to? Tapi yg perlu kami ingatkan itu adalh adanya sebuah hukum karma (sebab akibat) yg menjeratnya, dan akibatnya atman itu melupakan Tugas/darmanya. Itu saja kok….
****** Komen Ardhani :
Dalam pandangan seperti itu, kejahatan dan kebaikan sebenarnya juga tidak ada.
Karena sejatinya semuanya dilakukan oleh Tuhan sendiri dalam perwujudan bentuk2 ciptaan saja.
Karena itu ada tidaknya hukum karma juga menjadi tidak ada urgensinya lagi.
Mengapa Tuhan perlu mengatur diriNya sendiri ?
Anda bisa jawab ?
===== Adi Wira :
Oh ya…mengapa di post kemarin saya tanya, sekarang Tuhan anda dimana sih posisinya? Ya maaf atas kekonyolan pertanyaan saya, Tp tentu ada penyebabnya to…. ini lho saya pernah membaca spt gini:
**** Ardhani :
Sekedar Membaca tapi tidak memahami latar belakang berfikirnya ya percuma saja.
Malah akan bikin mumet kepala anda
Sebelum membaca Quran dan hadist, sterilkan dulu pemikiran anda dari Tuhan yg berbentuk2, Tuhan yg banyak, Tuhan yg punya sekutu, dll yg seperti itu.
Kemudian mulailah membaca dengan konsep dasar ini :
dan tidak ada sesuatupun yang SETARA dengan Dia”.
(QS 112;4)
OK ?
Mari dibahas satu persatu :
==== Adi Wira :
Sahih Muslim Book 4. Prayer. No. 0862
Jabir bin samura melaporkan:Rasul berkata : Orang2 yang memandang ke langit di saat berdoa diharuskan menghindari itu atau mereka kehilangan penglihatannya
Sahih Muslim Book 4. Prayer. No. 0863
Abu Huraira melaporkan: Orang2 diharuskan menghindari memandang langit di saat sedang sembahyang, atau mata mereka akan di renggut.
****** Ardhani :
Hadist diatas berbicara tentang adab / sopan santun ketika berdoa dan sembahyang
Menghadap pada Allah itu sopannya adalah dengan kepala menunduk khidmat, bukan menengadah memandang langit.
Dari segi kesopanan memandang langit itu tidak sopan, berhadapan dgn mertua aja lebih baik menunduk untuk menunjukkan hormat kita, apalagi ketika menghadap Tuhan.
Dari segi kesehatan, tulang leher anda akan mendapat masalah, begitu juga dengan mata anda, setidaknya mata capek.
Terlebih jika memandang langit di siang hari yg terik dalam waktu yg lama dan berkelanjutan, bisa2 mata anda akan mengalami kerusakan.
Mungkin anda bisa coba bermeditasi dengan kepala mendongak ke langit, cape nggak ?
==== Adi Wira :
QS 2:144. Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram.
Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.
AQ 22:26
Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): “Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumahKu ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku’ dan sujud.
**** Ardhani :
Ayat diatas berbicara tentang pemindahan Kiblat.
Semula muslim ketika bersembahyang mennghadap ke arah Baitul Maqdis di Yerusalem sebagaimana orang Yahudi dan Kristen menghadap.
Itu membuat hati nabi sedih, karena selama turun temurun Kabah di Makah adalah kiblat bagi orang2 Arab turunan dari Nabi Ibrahim.
Mengapa harus mengarah ke yerusalem sedangkan para leluhur berkiblat ke Kabah.
Akhirnya Allah menurunkan keputusan bagi umat Islam untuk secara resmi berkiblat ke Kabah.
Karena Kabah adalah tempat ibadah yg pertama kali dibangun manusia di muka bumi untuk memuja Allah, sedang posisi kabah adalah tepat di poros bumi ketika bumi diciptakan (silahkan search di internet tentang hal ini)
Soal rumah Tuhan, itu dalam pengertian suatu bangunan yg peruntukkannya dikhususkan untuk memuja Tuhan saja, bukan untuk ditinggali oleh manusia.
Bukan dalam artian Tuhan bertempat tinggal ditempat itu.
===== Adi Wira :
BUKHARI, Vol. 2, Book 26, No. 697:
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas.:
Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk kearah batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata, “Allahu-Akbar.”
Hadits Sahih Bukhari Volume 2, Book 26, Number 673:
Dikisahkan oleh Salim bahwa ayahnya berkata :
Aku melihat Rasul Allah tiba di Mekah; mula2 dia mencium batu hitam (hajar aswad) ketika akan melakukan tawaf dan berlari-lari kecil di tiga putaran (tawaf) pertama dari tujuh kali putaran (tawaf)
MUWATTA, Book 20, No. 20.33.113:
Yahya bercerita padaku dari Malik apa yang dia dengar bahwa ketika Rasul Allah SAW telah selesai Tawaf Kabah, sholat dua rokaat, dan ingin berangkat ke Safa dan Marwa, dia akan memberi hormat ke sudut tempat Batu Hitam berada sebelum berangkat.
****** Ardhani :
Hadist2 itu menjelaskan bahwa Hajar aswad adalah titik2 acuan yg dipakai / disepakati untuk menghitung kesempurnaan lingkaran thawaf (mengelilingi kabah).
Kalau anda menggambar lingkaran, anda harus terlebih dahulu menentukan titik awal, dan ketika lingkaran yg anda buat telah kembali ke titik awal lagi maka lingkaran yg anda buat telah dikatakan sempurna / penuh.
Itulah yg terjadi pada hajar Aswad,
Batu itu adalah titik acuan untuk memulai thawaf dan titik akhir untuk kesempurnaan thawaf.
Pertama menyentuh hajar aswad berarti anda menentukan titik awal anda, kemudian anda mulai berthawaf / berkeliling tujuh kali.
Pada akhir putaran yg ketujuh, anda sentuh kembali hajar Aswad. Itu artinya anda telah membuat tujuh lingkaran yg sempurna, tidak lebih dan tidak kurang, karena dimulai dari hajar aswad dan diakhiri pada putaran ke tujuh pada hajar aswad juga.
Ngerti gak ?
Kalo masih gak ngerti, analogikan dengan balap mobil F1, disitu dibutuhkan garis start yg juga merangkap garis finish, sekalugus juga sebagai garis untuk menghitung berapa lap yg telah anda lalui.
==== Adi Wira :
“The hadith of ‘Umar refutes the assertions of those who say that ‘The Black Stone is Allah’s right hand on earth wherewith He shakes the hands of His slaves.”‘[Fiqh-us-Sunnah, Volume 5, Page 74b: Sunnah of Tawaf, lihat di: http://www.jamaat.net/ebooks/Fus/fus5_76.html
****** Ardhani :
Tentang hadist tersebut, ini saya nukilkan dari pendapat para ulama :
Sementara hadits “ Hajar aswad adalah tangan kanan Allah di Bumi”. Maka jawaban tentang itu, bahwa hadits itu batil tidak ada ketetapan dari Nabi sallallahu’alaih wa sallam. Ibnu Al-Jauzi berkata di kitab ‘Al-Ilal Al-Mutanahiyah, hadits ini tidak sah.
Al-Ilal karangan Ibnu Al-Jauzi, 2/575. Silahkan melihat kitab ‘Talkhisul Ilal karangan Ad-Dzahaby hal. 191. Ibnu Al-Arabi berkomentar: Hadits batil tidak perlu dilihat lagi. Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “Diriwayatkan dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam akan tetapi sanadnya tidak tetap (tidak sah). Dari sini, maka tidak perlu membicarakan akan maknanya. Majmu’ Fatawa, 6/397.
OK ?
Apa itu “Sanad”
Sanad adalah catatan kronologis penyampaian Hadist itu dari orang yg menyampaikan secara berturut2 hingga kepada Nabi Muhammad SAW sendiri.
Sanad dianggap lemah jika ada missing link atau terputusnya urut2an kepada Nabi.
Atau jika ada diantara orang2 yg disebut dalam jalur kronologis tersebut yg track recordnya buruk dalam memberitakan hadist
Itu membuat hadist yg bersangkutan menjadi tidak mempunyai kekuatan hukum untuk dipercaya.
==== Adi Wira :
Jadi dari gambaran itu, yg saya tangkap bhwa Hadjar Aswad itu adalah Tuhan, atau bagian dari Tuhannya islam, atau bgm? Makanya itu saya tanyakan ttg Posisinya Beliau? Ya mumpung ada salah 1 org Muslim….
***** Ardhani :
Saya tidak menyalahkan anda jika membaca ayat2 dan hadist diatas akan mempertanyakan seperti pertanyaan anda itu.
Karena pada dasarnya pemikiran anda memang telah di setting ke arah itu melalui pengetahuan vedic anda.
Itu berlawanan dengan muslim, karena kami tidak di setting untuk memikirkan Tuhan sebagaimana yg umum digambarkan dalam Hindu, maka biarpun membaca ratusan ayat atau hadist yg semakna dengan itu, tidak akan sampai membuat kami beranggapan batu / sesuatu bentuk itu adalah perwujudan Tuhan, atau bahkan ia adalah Tuhan sendiri.
Beda jauh ya Bro cara berfikirnya ?
==== Adi Wira :
Oh ya… menurut anda Roh malaikat,masih berubungan/berminat sama material atau tidak sih?
**** komen Ardhani :
Itulah,
Dari dulu saya meminta pada anda, untuk mendefinisikan dulu apa material dan spiritual itu ?
Percuma saya ngomong jika yg kita jadikan acuan ternyata nggak sama.
Ok ?
Tolong definisikan dulu.
==== Adi Wira :
Terus klo menurut anda,Bahwa mereka sdh digaji sama Allah…maka sebenarnya semua makluk harusnya berprinsip digaji pula. Shg bila ada Bos memberi pekerjaan, maka dlm pikiran anda harusnya”Bos itu kan sdh digaji Allah”. Jadi g usah deh senyum2 (dimana dg senyum2, kami anggap itu merupakan gaji/efek dari kami thd Bos itu). U/ apa kami memberi gaji/efek thd Bos itu? Sebab bos itu bisa kami seterakan sama dewa. Sebab atmannya bos sdh medpatkan jabatan/pengetahuan shg bisa memberi kami pekerjaan/gaji…
Dewa (rohnya bkn jabatannya),Manusia itu setara kok… Dimana mereka masih berubungan/berminat dg material. Tapi lain bahwa klo kita bicara klo Tuhan itu siwa… maka siwa ini bkn sosok, melainkan siwa itu jabatan/sinar. Shg Tuhan itu bergelar siwa.
**** Komen Ardhani :
Ya lain lah urusannya
Walau rejeki kita masing2 sudah dijatah Tuhan, tapi kita diwajibkan untuk berusaha dalam mencarinya.
Dari situlah timbul status bos dan bawahan, dan timbul hubungan saling ketergantungan, karena itu mutlak dibutuhkan aturan dan etika dalam hubungan2 semacam itu.
Itu bertolak belakang dengan hubungan manusia dgn malaikat
Malaikat gak punya kepentingan apa2 kepada manusia.
Anda mau berterima kasih atau tidak berterima kasih, itu sama saja, gak ada efeknya.
Dia diperintah Tuhan untuk mencabut nyawa manusia, maka dia gak akan punya pamrih apa2, disuruh cabut ya cabut, gak ada perhitungan lain2.
Apa ada manusia yg pernah berterima kasih kepada malaikat yg mencabut nyawanya ?
BTW, kalo dewa masih berhubungan dengan kepentingan material, maka bisa dipastikan dewa2 anda tidak sekelas malaikat.
Malaikat itu tidak ada kepentingan dengan keadaan material lagi
Mereka diciptakan hanya untuk berbakti pada Allah, dan akan selamanya berbakti.
===== Adi wira
Yups…Sugix…bisa2 Setelah kiamat dpat disimpulkan ada 3 yg kekal. Yaitu Tuhan/Allah, Alam Surga, Dan Alam Nereka. Tp bisa saja itu diubah kalo Allah mau. Mungkin disini dpt disimpulkan bahwa ketepatan Beliau masih terus bisa berjalan. Tapi itulah Allah…
**** Komen Ardhani :
Ndak bener itu !
Muslim itu ngomong hanya bila itu ada dalilnya di Al Quran. Kalo gak ada dalilnya itu namanya berdusta.
Yg ada dalam Quran,
Allah udah pasti kekal.
Surga disebutkan sebagai kekal.
Neraka disebutkan kekal, tapi dengan catatan, jika Allah berkehendak lain
Jadi ada potensi ketidak kekalan pada neraka.
Sementara potensi tersebut untuk surga tidak ditemukan dalilnya, jadi kesimpulannya surga itu kekal bersama Allah
Anda mau pilih surga atau neraka ?
==== Adi Wira :
Terus saya pernah baca di http://elfarid.multiply.com/journal/item/276, Dimana intinya malaikat dapat ke alam Allah (dari BUMI) dengan tempo 1Hari dg berkecepatan 50x kecepatan cahaya. Jadi klo dihitung2 Jarak antara bumi dg alam Allah adl 2 Bulan-an Cahaya (Jd g sampai 1 tahun cahaya).
Jadi yg pertanyaan saya, Benarkah sedekat gitu? Atau sumbernya yg g valid?
Btw, kepada rasul siapa sih yg pertama kali bertemu dg Malaikat Jibril? Terhadap Nabi Musa kah? Terus kira2 kalo sebelumnya tidak ada pengambarannya ttg Malaikat Jibril itu tdak ada? Terus bagimana nabi/rasul2 selanjutnya, itu menyakini bahwa yang beliau Temui adalah Malaikat Jibril?
Sekali lg saya murni u/ ingin tau saja…G ada maksd apa2. Saya juga bukan ahli Veda, Tp begitulah jawaban2 yang saya terima dari pembelajaran saya. Dan menurut saya, Penjelasan Veda yg dpt saya terima…(sekali lg dari sudut pandang saya lho). Klo menurut Sist Ardhani, Justru mbulet…. Itu wajar…sangat waja
**** Ardhani
Boleh2 aja kok wong cuma tanya,
Lagipula tanya kan gak bayar.
Siapa Rasul yg bertemu malakat Jibril ?
Perlu anda ketahui bahwa Jibril itu adalah malaikat yg tugasnya khusus membawa wahyu dari Allah kepada manusia.
Tugas itu tidak diemban oleh malaikat2 yg lain. Mereka punya tugas spesifik sendiri2
Jadi gak peduli siapa rasul pertama, kedua atau ketiganya, yg bawa wahyu padanya pasti malaikat Jibril, gak ada yg lain.
Ok.
Alam Allah ?
Apakah malaikat pernah menginjakkan kaki ke alam Allah ?
Wallahu alam, tapi berdasar hadist tentang Isra mikraj, disebutkan ada suatu batas tempat dimana Jibril tidak bisa mengantar Nabi Muhammad SAW naik lebih atas lagi.
Dikatakan oleh Jibril, jika dia naik seujung rambut saja, niscaya dia akan terbakar.
Akhirnya Nabi Muhammad SAW naik ke tempat itu sendiri tanpa diantar oleh Jibril.
Kemudian beliau berkomunikasi dengan Allah dibalik tabir.
Kesimpulannya : ada alam malaikat, dan ada alam atas yg malaikat tidak bisa menembusnya.
Apakah itu yg disebut Alam ketuhanan ?
Sekali lagi, wallahu alam bisawab, hanya Allah yg tahu jawabannya.
==== Adi Wira :
Iseng2 Doang kok… ttg jarak Bumi dg alam Allah.
Dalam QS Al M a´aarij ayat 4 secara jelas disebutkan:
Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.
Ya memang sih tidak diketaui start awalnya dr mana. Tp karena kitab tsb u/ manusia bumi, Jadi salahkah bila saya mengartikan dari Bumi ke alam Tuhan butuh 50000 Thn (bumi)= 18.3 Juta Hari (Bila @Tahun = 366 Hari). Padahal 1 hari bumi kan sama dg keliling bumi (45750 km Menurut http://shobru.wordpress.com/sains/mengukur-keliling-bumi/, ada 40008 km Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Eratosthenes, ada 40820 km Menurut http://www.menarik.info/2008/03/keliling-bumi-dan-jarak-tempuh-motor.html).
Jadi saya coba ambil, 1 hari bumi setara 45750 km. Jadi jarak Bumi dg alam Allah (kalo spt analisa thd ayat tsb) maka Jaraknya = 837,225 Juta KM.
Jadi kalao kelak ada pesawat yang berkecepatan cahaya (299792.4989 KM/Detik). Maka kita bisa ke Alam Allah cuma butuh 32.32 Harian atau 1.08 Bln (Bumi).
Apakah Betul? Atau analisa saya yg salah ya? Mungkin teman2 ada yg membantu… Sekali Jangan di Jadikan ajang caci maki atau saling menghina dong… Kan saya ambil secara sepenggal2 to? Jadi kemudian salah tafsir atau bahkan salah Hitung…pasti ada itu…
***** Adi Wira :
Gak papa iseng2 aja kok
Saya juga mau ngitung iseng2, tapi tolok ukurnya beda dengan hitungan yg anda pakai
Rasanya saya perlu mengingatkan bahwa anda tidak proporsional dalam berhitung.
ada yg anda lupakan, yaitu malaikat adalah makhluk yg diciptakan dari cahaya berbeda dengan manusia yg diciptakan dari tanah.
Jin diciptakan dari api, itu membuat para jin dapat bergerak jauh lebih cepat daripada manusia.
Baca di Quran, tentang pemindahan singgasana ratu Bilqis ke kerajaan Nabi Sulaiman yg dilakukan oleh seorang jin beriman dalam waktu yg super cepat, sebelum mata berkedip.
Unsur pembentuk adalah factor yg harus diperhatikan.
Makhluk cahaya bergerak dengan menggunakan kaidah2 cahaya.
Karena itu konstanta kecepatan cahaya musti dilibatkan dalam perhitungan.
Anggap saja kecepatan dasar cahaya pembentuk malaikat disamakan dengan kecepatan cahaya yg diketahui manusia, yaitu 300.000 km / detik, tapi tidak menutup kemungkinan konstanta itu bisa lebih tinggi lagi nilainya, karena bisa jadi cahaya pembentuk malaikat tidak sama dengan cahaya yg kita kenal.
Ini iseng2 hitungan saya
‘Kecepatan cahaya / detik’ X ‘detik ke menit’ X ‘menit ke jam’ x ‘jam ke hari’ x ‘hari ke tahun’ x ’50.000 tahun’
300.000 km/jam X 60 detik X 60 Menit X 24 Jam X 365 Hari X 50.000 tahun
= 473,040,000,000,000,000 Km (473 Bilyun KM)
Itu artinya, jarak tersebut adalah jarak tempuh malaikat dalam satu hari malaikat = 50.000 tahun manusia.
Maka dapat dihitung, kecepatan malaikat dalam ukuran per jam manusia adalah :
473,040,000,000,000,000 Km : 24 jam = 19,710,000,000,000,000 Km / Jam.
Itu setara dengan 18,25 juta kali kecepatan cahaya / detik !!
Tapi ingat ya bro, ini Cuma hitungan iseng2an
Bukan suatu kebenaran, jangan dianggap serius, ntar diprotes lagi
yg tahu sebenarnya seperti apa itu hanya Allah saja.
Jadi maksud ayat Al Quran itu jelas, malaikat naik kepada Allah dalam waktu 50.000 tahun manusia, bila manusia itu mampu menyamai kecepatan unsur pembentuk mailakat, yaitu cahaya yg bergerak 300.000 km / detik
Itu sudah pasti maksudnya begitu, karena tidak mungkin malaikat naik kepada Allah dengan jalan kaki sebagaimana manusia berjalan dengan kecepatan 10 KM / jam.
BTW, Alam Allah walau jauh nggak perlu ditempuh dalam waktu jutaan tahun oleh manusia (fisik).
Karena Ruh manusia bisa mencapainya dengan secepat kilat, yaitu dgn perantaraan mikraj
Sebagaimana Nabi Muhammad SAW, ber mikraj ke hadirat Allah pulang pergi, dalam waktu hanya semalam, bahkan lebih cepat lagi, selama kehangatan selimut yg membungkus tubuh beliau belum hilang hangatnya sebagaimana ketika beliau tinggalkan.
Beliau dijemput oleh pesawat angkasa luar super canggih yg disediakan Allah, BUROQ.
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(QS 17:1)
Manusia sebenarnya bisa lebih cepat dari malaikat.
Tapi bersihkan hati anda dulu untuk dapat bermikraj kepada Allah.
salam
Sayang bagaimana maksudnya…?
Berkunjung tanpa keadilan prcuma coy,,!
SBY aja banyak yng mndemo jika datang ke suatu daerah…!
Haree Krishnaaa.
halow, bro..
apakah Vishnu pernah meninggikan dirinya daripada Shiva?
apakah Shiva pernah meninggikan dirinya daripada Vishnu?
Hey please deh.. sapa yang tertinggi itu gak penting.. malah akan menyulut EGOISME km..
@ cokbin
Dikatakan; “Ksiram yatha dadhi vikra visesa-yogat sanjayate na hi tatah prthag asti hetoh yah sambhütam api tatha samupaiti karyad govindam adi puruñam tam aham bhajami, seperti halnya susu berobah menjadi susu asam karena bercampur dengan unsur asam; namun susu asam tidak berbeda dan juga berbeda pada saat yang sama dari sumbernya yaitu susu. Demikianlah saya sembah Govinda (Krishna) Tuhan nan asli asal keberadaan Sambhu (Siva) yang berfungsi sebagai pelebur alam material” (Brahma Samhita 5.45).
Begitu pula dalam Bhagavata Purana 8.12.42 Siva mengatakan dirinya adalah ekspansi / perwujudan perluasan dari Visnu yang menunjukkan bahwa Siva dan Visnu memang memiliki hubungan khusus yang membuat kita bingung sehingga banyak spekulasi-spekulasi yang muncul memperdebatkan 2 entitas tersebut..
Namun yang ingin saya tuangkan di sini bukan itu, tetapi mari merenung dari cerita-cerita yang disampaikan oleh Veda prihal egoisme yang ternyata masih menyelimuti dewa Brahma sebagai mahluk hidup paling suci dan paling agung sekalipun. Harusnya Tuhan yang sejati tidak memiliki egoisme dan kecemburuan. Apa yang harus Tuhan cemburui? Bukankah semuanya adalah milik Tuhan? Analogi kasarnya adalah bagaikan kita yang merupakan pemilik beberapa anjing… haruskah kita cemburu pada salah satu anjing kita jika salah satu anjing kita PDKT dengan anjing kita yang lain?
Pro dan kontra pasti ada, mari kita arahkan perdebatan ini untuk belajar… belajar untuk berdiskusi dengan elegan dan bertanggung jawab dengan didasari atas bukti-bukti otentik, bukan angan-angan dan argumen ngambang semata.
Selamat berdiskusi teman-teman.. mohon jangan keluar dari topik diskusi agar diskusinya tidak berputar-putar terus. Dan bagi peserta diskusi yang baru mohon membaca dulu seluruh rentetan diskusi agar permasalahan yang sebelumnya sudah dibahas tidak harus dibahas lagi..
Salam,-
Ibeng:
Sayang bagaimana maksudnya…?
Saya:
Duryodhana dan Arjuna datang menghadap Krishna untuk meminta bantuan dalam perang yang akan digelar. Ia bersedia membantu kedua pihak. Krishna memberikan tawaran kepada keduanya: memilih Krishna sebagai penasihat dalam perang atau memilih pasukan kerajaan-Nya. Arjuna, yang mendapat kesempatan pertama karena ia lah yang dilihat Krishna pertama kali, memilih Krishna. Duryodhana, dengan riang gembira, memilih pasukan-Nya. BAHKAN Duryodhana, seorang “MUSUH”, masih disayangi-Nya. Diberikan kepadanya bantuan. Hanya sayang, ia salah memilih.
Ibeng:
Berkunjung tanpa keadilan prcuma coy,,!
Saya:
Sebutkan contoh ketidakadilan yang dilakukan-Nya sewaktu berkunjung. Saya memang belum membaca semua. Tapi sejauh yang saya baca, belum saya temukan sesuatu yang tidak adil. Mungkin anda bisa memberikan satu atau beberapa contoh kejadian. Terima kasih sebelumnya karena ini sungguh hal baru bagi saya.
Ibeng:
SBY aja banyak yng mndemo jika datang ke suatu daerah…!
Saya:
Arti yang terkandung dari kalimat Anda adalah: SBY aja banyak yang mndemo apalagi Tuhan. Saya pikir perbandingannya harusnya dibalik. “Tuhan aja banyak yang mndemo apalagi SBY.” Karena Tuhan punya lebih banyak rakyat daripada SBY.
jngn bingung bli, jika dianggap beda bingung kan? rwebhineda..
wkwk.. ntr lg diskusinya.. ntr aku nambah mbingungi mlh tmbh pusing..
@Cokbin
Sesuatu yang bagus kalo ada perbedaan pendapat seperti anda bro… khususnya seperti saya yang ingin tahu lebih dalam tentang weda. apalagi kalo anda berkenan membagikan kemampuan anda tentang weda pada kami. yang tentunya berdasarkan dari sumber yang jelas dan tunduk hati mencoba menerima pendapat orang lain atau mengeluarkan pendapat dengan dasar yang jelas. saya mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya.
tetapi
kalo hanya berbicara hanya berdasarkan pemikirain sendiri. ya benar apa kata anda yaitu rwebineda. ada yang mampu menerima kitab suci weda ada yang bingung dan pusing seperti anda. tapi ada bagusnya bertanya kalo pusing khan lebih baik bro….
salam damai broo
@Sist Ardhani… Senang berdiskusi dengan anda. walau pada akhirnya tidak punya titik temu…. hehehehe
Sist Ardhani: Ngapain adanya moksa, Karmapala, klo kita berada di tubuh Beliau?
Saya: Apa menurut anda , Moksa itu lokasi? Baca deh…Pengertiannya. Dimanapun kita bisa berstatus moksa. Tapi sangat sulit sekali, apabila kita masih di alam Material. Tp bukan berarti tidak bisa lho… Jadi bila kita mengetahui segela efek yg kita perbuat,dan merasakan efek itu hanya sebagai sesuatu yg harus kita hadapi/jalani (merasakan efek tanpa rasa), maka kita telah berstatus Moksa.
Kalo Karmapala itu sdh Hukum bila kita berada di alam material. U/ apa fungsinya? 1) Biar kita sadar klo kita berada di alam material, shg itu bisa kita jdkan pembelajaran. 2) Menjaga agar keseimbangan di alam material tetap terjada.
Ttg Tai… kan sdh saya terangkan. Bila dlm keterangan saya, anda anggap itu perwujudan Tuhan…Boleh2 saja kok. Tp bila anda bijak, Tentu anda tidak akan menilai bentuk perwujudan Tuhan tersebut, melainkan fungsi/warna dari perwujudan tersebut.
Lalu ttg malaikat…Mungkin…kita kan sdh membahas ttg Spiritual atau Material. Dimana Spiritual setara kehampaan. Tp mungkin terlalu jauh… Bila saya bertanya ttg itu??? Mungkin yg harus saya tanya kan dl adl Apakah malaikat itu Ber-Roh apa gak sih? Tp klo Bicara ttg Roh…tentunya anda matikan dg alasan “Itu Rahasia Tuhan”.
Namun…menurut anda, Malaikat2 bisa hancur apa gak? klo Bisa Hancur, Tunjukan ayat2nya dong. Kan menurut anda, Klo g ada di AQ, maka kita tidak boleh mengatakan walau di otak kita bilang itu mungkin. ya to?
Hmmmm… Walau byk ayat..yg bernada bahwa di Batu itu Tuhan berada. Tp anda sendiri terus membantahnya. Terus saya tanya Posisinya… Anda Juga blm bisa memastikan, Walaupun ada ayatnya… . Ya… saya tau kok…mesti anda bilang “Itu Rahasia Tuhan”.
Sebenarnya yg ingin bahas itu…Klo kabah itu hanya sebagai media/atau tempat duduk Beliau… maka mengapa tidak boleh diduplikatkan? Inilah yg mbuat saya pikir, jangan2 ya itu Tuhan anda. Jd klo dikatakan sbg sebuah media, saya rasa “Tidak tepat”, karena kok hanya satu saja…dimana hal ini hampir sama Membuat benda itu spt keesaan Tuhan…apa itu tidak berhala???
Kalo Kabah hanya sbg alat pemersatu umat atau menjd patokan bahwa bila ada umat mengadap kesana maka umatnya Nabi Muhammad, Saya rasa ok ok saja. Tapi apa memang begitu saja alasannya?
Terus anda bilang Mekah/Kabah adl poros. Poros thd apa? Tp nanti deh saya cari…
Ttg Israj Miraj… Saya pernah baca di http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/02/benarkah-ada-isra-miraj-dan-batu.html. Banyak sekali kejanggalan2 ttg peristiwa itu…Nah Mungkin anda dpt meluruskan di blog sana.
buat brow-brow semua damai ya
semua orang , para resi dan dewa pada bingung mulanya, tentang Tuhan
tapi sekarang sudah tidak bingung lagi
karena sudah dibuktikan oleh para orang yang benar-benar berpengetahuan, para rsi seperti Brigu dalam tulisan ini, para dewa, bahkan oleh para raksasa bahwa Kepribadian Yang Maha Agung hanya satu adalah Sri Krshna
mari kita berlomba untuk mengerti Sri Krishna Tuhan Yang Maha Esa
@ADI WIRA KUSUMA
Sist Ardhani: Ngapain adanya moksa, Karmapala, klo kita berada di tubuh Beliau?
Saya: Apa menurut anda , Moksa itu lokasi? Baca deh…Pengertiannya. Dimanapun kita bisa berstatus moksa. Tapi sangat sulit sekali, apabila kita masih di alam Material. Tp bukan berarti tidak bisa lho… Jadi bila kita mengetahui segela efek yg kita perbuat,dan merasakan efek itu hanya sebagai sesuatu yg harus kita hadapi/jalani (merasakan efek tanpa rasa), maka kita telah berstatus Moksa.
Kalo Karmapala itu sdh Hukum bila kita berada di alam material. U/ apa fungsinya? 1) Biar kita sadar klo kita berada di alam material, shg itu bisa kita jdkan pembelajaran. 2) Menjaga agar keseimbangan di alam material tetap terjada.
***** Ardhani :
Moksa bukan lokasi ?
Ya jelas lah moksa itu adalah lokasi, dari alam material pindah ke alam spiritual.
Memang seperti apa lagi ?
Dari penjelasan anda, terbersit vahwa moksa itu tidak lebih dari suatu keadaan,
Keadaan dimana kita menjalani kehidupan tetapi tidak terlarut kedalamnya.
Itu tidak harus mati meninggalkan alam dunia dulu.
Tapi bisa terjadi sewaktu kita masih ada di alam dunia.
Dan itu artinya, MASIH DI ALAM MATERIAL
Padahal moksa itu artinya menyatu dengan Tuhan dalam kekekalan alam rohani, bukan kembali ke alam material lagi, karena pintu alam material telah tertutup bagi pelaku moksa
Jadi mana yg benar sih ?
BTW, penjelasan anda diatas tidak menjawab sama sekali pertanyaan saya,
Mengapa masih dibutuhkan moksa / persatuan dengan Tuhan jika nyatanya segala sesuatu adalah bagian dari tubuh Tuhan sendiri
Mungkin anda bisa menjawab lebih focus ke pertanyaan itu saja.
======= Adi Wira :
Ttg Tai… kan sdh saya terangkan. Bila dlm keterangan saya, anda anggap itu perwujudan Tuhan…Boleh2 saja kok. Tp bila anda bijak, Tentu anda tidak akan menilai bentuk perwujudan Tuhan tersebut, melainkan fungsi/warna dari perwujudan tersebut.
***** Ardhani :
Anggapan saya bersumber pada pendapat orang Hindu sendiri, bahwa segala sesuatu adalah perwujudan dari Tuhan.
Saya tentu tidak akan menganggap bentuk menjijikan seperti itu sebagai perwujudan Tuhan, karena saya dan agama saya sama sekali tidak mengenal doktrin2 nyeleneh seperti itu.
untuk itu saya ucapkan syukur Alhamdulillah
Tapi saya bertanya dalam kapasitas menguji kebenaran doktrin yg dipercayai orang Hindu, bahwa segala sesuatu adalah perwujudan Tuhan.
Maka benarkah Tai itu adalah Tuhan anda ?
Saya tidak tanya fungsinya tapi wujudnya.
Benarkah doktrin segala sesuatu adalah perwujudan Tuhan ??
Karena kata “ADALAH PERWUJUDAN” itu tidak ada makna lain kecuali menunjukkan kesamaan SOSOK / WUJUD dari yg ditunjuk.
Please confirm
===== Adi Wira :
Lalu ttg malaikat…Mungkin…kita kan sdh membahas ttg Spiritual atau Material. Dimana Spiritual setara kehampaan. Tp mungkin terlalu jauh… Bila saya bertanya ttg itu??? Mungkin yg harus saya tanya kan dl adl Apakah malaikat itu Ber-Roh apa gak sih? Tp klo Bicara ttg Roh…tentunya anda matikan dg alasan “Itu Rahasia Tuhan”.
Namun…menurut anda, Malaikat2 bisa hancur apa gak? klo Bisa Hancur, Tunjukan ayat2nya dong. Kan menurut anda, Klo g ada di AQ, maka kita tidak boleh mengatakan walau di otak kita bilang itu mungkin. ya to?
****** Ardhani :
Spiritual = Kehampaan ???
Gak salah tuh ???
Lalu buat apa orang susah payah mengejar kehampaan ??
Kayak kurang kerjaan aja nih !
Kalo menurut saya sih spiritual adalah segala sesuatu yg diluar jangkauan fisik
Sedang material adalah segala sesuatu yg bisa dijangkau secara fisik.
Sebenarnya simple saja kok. Kenapa jadi rumit ?
*
Apakah malaikat ber roh ?
Ya iyalah, sesuatu yg hidup pasti punya roh.
Celengan itu contoh makhluk yg gak punya roh.
*
Malaikat bisa hancur / mati ?
Silahkan baca ini aja deh :
http://www.islam-qa.com/id/ref/96306
===== Adi wira :
Hmmmm… Walau byk ayat..yg bernada bahwa di Batu itu Tuhan berada. Tp anda sendiri terus membantahnya. Terus saya tanya Posisinya… Anda Juga blm bisa memastikan, Walaupun ada ayatnya… . Ya… saya tau kok…mesti anda bilang “Itu Rahasia Tuhan”.
****** Ardhani :
Karena anda membacanya dengan gaya pemikiran Kehinduan anda, yg menyatakan Tuhan itu bisa berupa apa saja dan ada dimana saja.
Sedang Muslim tidak mengenal pemahaman seperti itu.
Makanya ketika membaca ayat2 seperti yg anda sebutkan itu, maka otomatis pikiran anda beranggapan Tuhan Islam itu seperti Tuhannya Hindu yg bisa berbentuk apa saja.
Bisa jadi ketika anda membaca ayat Quran : pada hari kiamat bumi digenggam dengan tangan kanan Allah dan langit digulung dengan tangan kiriNya, maka serta merta otak anda akan merespon bahwa Allah itu persis sama seperti manusia yg punya dua tangan kanan dan kiri.
Itu namanya cara berfikir gado-gado,
Sebenarnya bukan saya yg terus membantah, tapi anda yg terus membantah ketika dijelaskan soal itu dalam kerangka berfikir muslim,
selama anda merasa itu harus bisa dijelaskan dengan gaya berfikir Hindu,
Ya jelas gak ketemu karena konsep ketuhanan Hindu dan Islam itu beda 180 derajat.
======= Adi Wira :
Sebenarnya yg ingin bahas itu…Klo kabah itu hanya sebagai media/atau tempat duduk Beliau… maka mengapa tidak boleh diduplikatkan? Inilah yg mbuat saya pikir, jangan2 ya itu Tuhan anda. Jd klo dikatakan sbg sebuah media, saya rasa “Tidak tepat”, karena kok hanya satu saja…dimana hal ini hampir sama Membuat benda itu spt keesaan Tuhan…apa itu tidak berhala???
****** Ardhani :
Nah kan ?
Siapa yg tetap memaksa ?
Siapa yg bilang Kabah itu adalah media / tempat duduk Allah ?
Tidak ada satupun Muslim yg beranggapan begitu.
Kok anda tetap memaksa berkata seperti itu ?
Anda memaksa supaya itu sama dengan Hindu kan ?
mempersamakan kabah sebagai media sebagaimana mereka menjadikan arca sebagai media bagi penyembahan Tuhan.
Trus arahnya mau kemana nih ?
Kalo anda mencela kabah sebagai media penyembahan Tuhan, berarti anda juga harus mencela menyembah arca sebagai mediator Tuhan dong ?
Berarti anda harus mulai merombak keyakinan agama anda sendiri.
Tapi kalo anda menganggap kabah sebagai mediator kepada Tuhan sebagai cara penyembahan yg benar, sebagaimana menyembah arca2 hindu, maka anda tidak perlu ngrusuhi agama Islam lagi, karena dalam standart anda, Islam sama benarnya dengan Hindu.
Kan gitu ?
Kabah Tempat duduk Tuhan ?
Hahaha …. Maksa baget sih mas.
Bukankah sudah dijelaskan oleh Al Quran bahwa Allah bersemayam di Arsy ?
Emang Arsy itu di Kabah ?
======== Adi Wira :
Kalo Kabah hanya sbg alat pemersatu umat atau menjd patokan bahwa bila ada umat mengadap kesana maka umatnya Nabi Muhammad, Saya rasa ok ok saja. Tapi apa memang begitu saja alasannya?
Terus anda bilang Mekah/Kabah adl poros. Poros thd apa? Tp nanti deh saya cari…
****** Ardhani :
Baca ini :
http://www.eramuslim.com/syariah/quran-sunnah/makkah-sebagai-pusat-bumi.htm
====== Adi Wira :
Ttg Israj Miraj… Saya pernah baca di http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/02/benarkah-ada-isra-miraj-dan-batu.html. Banyak sekali kejanggalan2 ttg peristiwa itu…Nah Mungkin anda dpt meluruskan di blog sana.
****** Ardhani :
Hahaha….. itulah yg namanya alam Spiritual, alam rohani, bukan alam material
Alam rohani gak bisa dipikir dengan cara material.
Seperti orang bermimpi ada pohon cemara tumbuh diatas lantai marmer,
kok bisa gitu ya ? gak masuk akal dipikir pakai pikiran material
tapi bisa saja tejadi di alam mimpi, dan orang mimpi itu sadar sesadar2nya ketika dia di alam mimpi, dia merasa hadir di alam itu dengan seluruh jasad fisiknya, bukan hanya ruh saja. Padahal orang lain melihat dia sedang tidur di kasur dan gak kemana2.
Seperti itulah dalam dunia spiritual.
Bisa jadi anda menemukan orang yg fisiknya sedang berada di depan mata anda, tapi siapa tahu ruhnya sedang berada ditempat lain.
Anda boleh bilang itu pengalaman yg bullshit, tapi bagi yg bersangkutan itu pengalaman yg sangat nyata.
Alam spiritual ternyata penuh kehidupan yg ‘aneh’ dibanding kehidupan di alam meterial, padahal menurut anda alam spiritual itu setara dengan kehampaan yg artinya tidak ada apa2, alias kosong melompong.
Karena itu welcome to alam spiritual.
Inilah dunia yg anda selalu dengung2kan sedang anda cari2 selama ini,
tetapi ketika diberitahu informasi tentang sebagian dari yg ada di dunia itu, anda malah melengos mengingkarinya !
Sebenarnya spiritual seperti apa yg anda cari itu ya ?
SALAM
Bro/sis ardhani, boleh nanya ga? diluar topik.
jika kabah adalah penunjuk arah. tidak ada makna lain selain itu (mohon koreksi jika salah)
1. bisakah bentuk dikabah dirubah?bahkan melalui musyawarah?jika ada yg mengeluarkan ide spt itu benar atau salah? misal nie ide A. kabah diganti pakai kaca, trus bisa dilihat oleh orang luar. toh hanya petunjuk arah.
2. jika hanya petunjuk arah(penyamaan arah), kenapa ada tawaf (keliling) apakah berhubungan dengan arah? saya kira tidak krn hanya berputar. berarti ada fungsi lain selain petunjuk arah
(sebagai pusat bumi, di artikel yg anda kasi, anda percaya itu?saya bisa saja percaya, jika argumennya kuat plus teliti tmpt lain juga)apakah anda percaya kabah sbg pusat bumi?
nah berarti ada yg spesial dengan kabah. dengan spesialnya kabah berarti ada perasaan khusus/special terhadap kabah.
apakah arca yg disucikan bagi kami special????yesssss.
3. jika ada yg sholat ke timur yg berarti juga menghadap kabah (bumi bulat), apakah ini salah?logikanya benar. kayanya bro/sis pernah bilang bukan ayat yg menjelaskan harus ke barat (untuk di indo), tapi kesepakatan (maaf jika salah)bahwa agar seragam. jika ada ide diseragamkan ke timur berarti bukan melanggar ayat quran donk. tp melanggar kesepakatan mereka yg bersepakat. orang muslim bolehkan g mengikuti kesepakatan itu spt tertkait jilbab dimana yg dijilbab ada perbedaan pendapat.
4. tentang jika berdoa didepan kabah lebih didengar/lebih manjurlah. benarkah ini?
Terima kasih.
@sist Ardhani…
Coba baca lg deh ttg Moksa… Tuhan memang mengtakan ada alam rohani, ada alam dewa, ada alam leluhur. Tapi apa artinya, kita dipaksa ke alam RohaniNya oleh Beliau? Jawabnya tentu tidak/dibebaskan oleh beliau, Tapi dikatakan sangat jelas bahwa di alam RohaniNya, Status kita pasti telah Moksa. Di alam Material, bisakah kita mencapai moksa??? Tentu Bisa, walau jelas hal itu sangat sulit sekali. Dan ketika itu tercapai maka secara otomatis akan membawa kita ke alam Rohaninya.
Ttg Tai lagi… Pemahaman anda thd apa yg saya sampaikan seperti apa lho? Perwujudan Tuhan… Kata “Tuhan” menurut anda bagaimana lho? Sudah saya bilang…memang Tai itu ada unsur/bagian dari Tuhan, dimana oleh SinarNya…Unsur tsb berubah menjadi bersifat materi. Kalo saya pribadi… Tai itu bukan Perwujudan Tuhan, karena menurut pengertian Perwujudan Tuhan selalu berbentuk makluk hidup, dimana setiap model Perwujudan beliau selalu tertulis di veda. Baik itu model yg telah keluar,maupun model yg blm keluar.
Ttg malaikat, spt yg anda berikan linknya…. Sdh saya bisa tebak.. Bhw tidak ada ayat yg menjelaskan secara pasti. kata “Mati” disana… belum bisa menyatakan bahwa rohnya akan musnah to? Yang musnah kan hanya materinya (pembungkusnya). Oh ya tanya sekalian, ttg ayat:
firman Allah : “ Segala sesuatu akan musnah kecuali Wajah-Nya “ Al-Qasas : 88.
Nah… kata “Wajah-Nya”…wajah siapa ya? Wajah malaikat kah?
Ttg link yg isinya kejanggalan Isra’ Miraj…http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/02/benarkah-ada-isra-miraj-dan-batu.html…Baca dong. Disana yg menjd permasalahan,Bukan karena Nabi Muhammad bisa melejat/pergi ke alam Tuhan. Tp ada beberapa hal yg bertentangan dg ayat2 di AQ sendiri, perhitungan waktu, alibi2 beliau yg dilaporkan oleh pelapor2nya. Coba deh…baca…
Oh ya ttg link yg ada berikan ttg bahan dasar pembuatan roh… Saya blm bisa menangkap isinya ya…??? Ya sory ajalah… Lain kali klo saya punya waktu luang…baru saya baca lg deh…atau anda mau meringkasnya u/ saya disini… 😀
Ttg ka’bah…menurut anda, Klo Ka’bah bukan sbg media, Lha terus sbg apa dong? Bukan kami mencela, cara bersembahyang dg memakai sebuah mediator…Tapi saya ingin tanya klo Ka’bah itu sbg media, maka mengapa media tsb tidak boleh diduplikat? Itu saja kok…
Saya rada tergelitik saja bhwa Spiritual adalah sesuatu yang tidak terpikirkan. Tapi anda bisa menyatakan suasana surga, berdasarkan ayat di AQ. Sedangkan ada ayat yg mengambarkan Jarak alam Tuhan dg bumi, maka anda takut u/ mengatakan…. Saya rasa, sesuatu yang tidak terpikirkan adalah kelemahan kita yang dikarenakan tidak berpengetahuan ttg itu. Dan hal itu bukanlah kepastian dlm mengatakan hal itu spiritual. Jangan2 nanti anda bilang bahwa para dukun,pesulap,dll adl org2 spiritual. Sebab mereka bisa melakukan sesuatu yg blm anda pelajari, shg anda mengatakan hal itu adl sesuatu yg tdk terpikirkan…
Ok saya pulang dl, nt tentang yg lain2 kita diskusikan lg di lain waktu
@ DINO
Bro/sis ardhani, boleh nanya ga? diluar topik.
jika kabah adalah penunjuk arah. tidak ada makna lain selain itu (mohon koreksi jika salah)
**** Ardhani :
Tentu saja ada makna lain selain hanya penunjuk arah
Diantaranya tempat ziarah (napak tilas), karena kabah adalah bangunan pertama yg didirikan oleh manusia untuk memuja Tuhan, bahkan dipercaya Kabah itu didirikan oleh manusia pertama, Adam.
Maka ziarah kepadanya mengingatkan akan siapa kita diantara milyaran penduduk bumi ini, bahwa sesungguhnya kita bersaudara, serta sama2 hanya hamba dihadapan Allah. Semangat itu bisa ditemukan dalam ibadah haji, ketika jutaan orang dari berbagai ras dan bangsa berkumpul untuk tujuan yg sama, memuji dan beribadah kepada Allah.
Saya rasa semua agama punya tempat ziarah keagamaan mereka bukan ?
===== Dino :
1. bisakah bentuk dikabah dirubah?bahkan melalui musyawarah?jika ada yg mengeluarkan ide spt itu benar atau salah? misal nie ide A. kabah diganti pakai kaca, trus bisa dilihat oleh orang luar. toh hanya petunjuk arah.
2. jika hanya petunjuk arah(penyamaan arah), kenapa ada tawaf (keliling) apakah berhubungan dengan arah? saya kira tidak krn hanya berputar. berarti ada fungsi lain selain petunjuk arah
(sebagai pusat bumi, di artikel yg anda kasi, anda percaya itu?saya bisa saja percaya, jika argumennya kuat plus teliti tmpt lain juga)apakah anda percaya kabah sbg pusat bumi?
nah berarti ada yg spesial dengan kabah. dengan spesialnya kabah berarti ada perasaan khusus/special terhadap kabah.
apakah arca yg disucikan bagi kami special????yesssss.
****** Ardhani :
Kabah memang special, sangat special malah.
Kalau tidak special mengapa kami setiap hari sholat dengan menghadap ke arahnya ?
Namun sebagaimanapun specialnya kabah, itu tetap hanya seonggok bangunan batu,
Tuhan kami bukan batu, tidak bertempat tinggal di batu, dan kami tidak sudi menyembah batu.
*
Soal yg anda tanyakan diatas, seharusnya anda mengerti dulu tentang seluk beluk agama turunan Nabi Ibrahim.
Saya akan cuplikkan satu bagian dari buku Prof. David Benjamin Khaldani tentang ini, agar anda dapat mengerti sedikit
===== >>
MISTERI TENTANG “MISPA”
Seperti ditunjukkan judul artikel ini saya akan mencoba untuk memberikan peragaan tentang budaya batu dari orang Ibrani Kuno yang mereka warisi dari Ibrahim, nenek moyang mereka, dan untuk menunjukkan bahwa budaya batu ini telah dilembagakan di Mekkah oleh Patriarch Ibrahim dan anak laki-lakinya Ismail; di tanah Kanaan oleh Ishaq dan Yakub; di Moab dan tempat lainnya oleh keturunan Ibrahim yang lain.
Istilah “Budaya Batu”bukan dimaksudkan sebagai pemujaan terhadap batu yang adalah penyembahan berhala; budaya batu ini saya fahami sebagai pemujaan kepada Tuhan pada suatu batu khusus yang telah diberkati untuk maksud tersebut. Pada masa itu ketika bangsa terpilih (Isarel)ini menjalani kehidupan sebagai nomad dan penggembala, mereka tidak memiliki habitat yang tetap untuk mendirikan rumah yang khusus ditujukan untuk pemujaan Tuhan; biasanya mereka mendirikan sebuah batu di sekitar mana mereka biasa melakukan ritual haji, yaitu mengelilingi batu itu tujuh kali dalam bentuk lingkaran tarian (semacam tawaf- pent.). Kata haji mungkin menakutkan pembaca yang beragama Kristen dan mungkin mereka berkerut melihatnya karena bentuk Arabnya dan karena upacara ini telah menjadi ritual ummat Islam saat ini. Kata haji adalah persis sama dalam arti dan etimologi dengan kata yang sama dalam bahasa Ibrani dan Semit lainnya. Kata Ibrani “hagag” adalah sama dengan hajaj dalam bahasa Arab, perbedaannya hanya terletak pada pengucapan huruf ketiga dari alfabet bahasa Semit “gamal” yang orang Arab mengucapkannya sebagai “j”. Kitab Hukum Moses (Torah) mempergunakan kata hagag atau haghagh ini 1) jika memerintahkan untuk melaksanakan upacara festival ini.. Kata itu menandakan untuk mengitari sebuah bangunan atau altar atau sebuah batu dengan cara berlari mengelilinginya dengan langkah teratur dan terlatih dengan tujuan melaksanakan perayaan agama dengan bergembira dan nyanyian (do’a). Di Timur ummat Kristen masih mempraktekkan apa yang mereka sebut “higga” baik di hari-hari pesta atau perkawinan mereka. Dengan sendirinya kata ini tidak memiliki hubungan apapun dengan pilgrimage atau upacara haji (ummat Islam), yang berasal dari kata bahasa Itali pellegrino, dan ini juga dari bahasa Latin peregrinus yang berarti “orang asing” (foreigner).
Selama dalam kunjungannya Ibrahim biasanya mendirikan sebuah altar untuk pemujaan dan korban pada beberapa tempat yang berbeda dan pada peristiwa-peristiwa tertentu. Ketika Yakub dalam perjalanan menuju Padan Aram dan melihat visi tangga yang indah itu beliau mendirikan sebuah batu di situ, ke atas mana beliau menuangkan minyak dan menyebutnya Bethel, yaitu Rumah Tuhan., dan dua puluh tahun kemudian beliau mengunjungi batu itu kembali, ke atas mana beliau menuangkan minyak dan “anggur asli”, seperti tertulis dalam Genesis xxviii. 10 – 22; xxxv. Sebuah batu istimewa didirikan sebagai monumen oleh Yakub dan ayah mertuanya di atas setumpuk batu dan menyebutnya Gal’ead dalam bahasa Ibrani, dan Yaghar sahdutha by Laban dalam bahasa Aramia, yang berarti “sejumlah kesaksian”. Namun nama yang pantas yang mereka berikan pada batu yang didirikan itu ialah “Mispa” (Genesis xxxi. 45 – 55), yang saya lebih senang untuk menuliskannya dalam bentuk tepat bahasa Arabnya, Mispha, dan ini saya lakukan begitu untuk kepentingan pembaca yang beragama Islam.
Mispha ini kemudian menjadi tempat pemujaan yang sangat penting, dan pusat dari pertemuan nasional dalam sejarah bangsa Israel. Di sinilah Naphthah, seorang pahlawan Yahudi, bersumpah “di hadapah Tuhan” dan setelah mengalahkan bangsa Ammonit, dia diceriterakan sebagai telah mengorbankan anak perempuan satu-satunya sebagai korban bakaran (Hakim-Hakim xi). Di Mispha itulah bahwa empat ratus ribu orang bersenjata dari sebelas suku bangsa Israel berkumpul dan “bersumpah di hadapan Tuhan” untuk memusnahkan suku bangsa Benjamin untuk kejahatan yang dibenci yang telah dilakukan oleh seorang bangsa Benjamin dari Geba’ dan berhasil (Hakim-Hakim xx. xxi.). Nabi Samuel mengundang semua orang ke Mispha di mana mereka “bersumpah di hadapan Tuhan” untuk menghancurkan semua patung dan gambar mereka, dan kemudian diselamatkan dari tangan orang Filistin (1 Samuel vii). Di sinilah orang berkumpul dan Saul dinobatkan jadi Raja atas orang Israel (1 Samuel x). Dengan singkat, setiap masalah nasional yang penting diputuskan di Mispha atau di Bethel. Tampaknya kuil ini dibangun di atas tempat yang tinggi atau tempat yang ditinggikan, sering disebut Ramoth, yang berarti “tempat yang tinggi”. Bahkan setelah Kuil Suleiman yang indah dibangun, Mispha tetap sangat dihormati. tetapi seperti halnya Ka ‘aba di Mekkah, Mispha ini sering diisi dengan patung dan gambar-gambar. Sesudah penghancuran Jeruzalem dan Kuil oleh orang Kaldea, Mispha itu masih tetap memiliki sifat sucinya hingga masa kaum Makabi selama pemerintah Raja Antiochus. 2)
Sekarang apa arti kata Mispa itu? Biasanya kata itu diterjemahkan sebagai “menara pengawas”. Kata ini termasuk kata benda dalam bahasa Semit – Asma Zarf – yang mengambil nama mereka dari benda yang dibungkus atau dicakupnya. Mispa adalah tempat atau bangunan yang mengambil namanya dari sapha, kata bahasa kuno untuk “batu”. Kata biasa untuk batu dalam bahasa Ibrani ialah “iben”, dan dalam bahasa Arab “hajar”. Dalam bahasa Syria batu adalah “kipa”.Tetapi safa atau sapha tampaknya menjadi bahasa yang umum bagi mereka semua untuk suatu obyek atau pribadi tertentu bila itu dianggapnya sebagai “batu”. Dari hal ini maka Mispa berarti lokal atau tempat di mana sapha atau batu itu terletak dan terpasang. Akan kita lihat kapan nama Mispa ini untuk pertama kalinya diberikan kepada batu yang didirikan di atas tumpukan balok batu, di situ tidak ada bangunan yang mengitarinya. Itu adalah spot atau tempat di mana sapha itu terletak, dan itu disebut Mispa.
Sebelum menerangkan arti dari kata benda sapha saya ingin meminta kesabaran para pembaca yang tidak mengenal bahasa Ibrani. Bahasa Arab tidak mempunyai bunyi huruf ” p ” dalam alfabetnya sebagaimana juga dalam bahasa Ibrani dan bahasa Semit lainnya, di mana huruf ” p “, seperti halnya ” g “, kadang kala lunak dan diucapkan seperti ” f ” atau ” ph “. Dalam bahasa Inggris sebagai aturan, kata-kata dalam bahasa Semit atau Yunani yang berisi bunyi ” f ” ditransliterasikan (dipindah hurufkan) dan ditulis dengan sisipan ” ph ” dan bukan ” f “, misalnya: Seraph, Mustapha, dan Philosophy. Sesuai dengan aturan inilah saya lebih menyukai menulis kata sapha daripada safa.
Ketika Jesus Kristus memberikan nama panggilan kepada pengikut pertamanya Shim’on (Simon) dengan gelar yang berarti “Petros” (Peter), pastilah dalam benak beliau tersirat sapha yang kuno dan suci yang telah lama hilang! Tetapi, sayang! kita tidak dapat dengan pasti menguraikan kata yang tepat yang beliau nyatakan dalam bahasanya sendiri. Dalam bahasa Yunani kata Petros dalam kasus maskulin – Petra dalam kasus feminin – adalah begitu tidak klasikal dan tidak berbau Yunani, yang orang menjadi sangat heran bahwa gereja mengadopsi kata itu. Pernahkah Jesus atau orang Yahudi lainnya bermimpi untuk memanggil nelayan Bar Yona, Petros? Pastilah tidak. Versi bahasa Syria ialah Pshitta seringkali menjadikan bentuk bahasa Yunani ini dengan Kipha (Kipa). Dan kenyataan baku bahwa bahkan teks bahasa Yunani telah melestarikan nama asli “Kephas,” yang versi bahasa Inggris mereproduksinya dalam bentuk “Cephas”, menunjukkan bahwa Kristus berbicara dalam bahasa Aramia dan memberi nama panggilan “Kipha” kepada pengikut utamanya.
Versi lama bahasa Arab untuk Perjanjian Lama seringkali menulis nama St Peter dengan “Sham’un’ as-Sapha”; yaitu “Simon the Stone”. Kata-kata Kristus: “Thou art Peter”, dsb. padanan (ekivalen) dalam versi bahasa Arab ialah “Antas-Sapha” (Matius xvi. 18; Yohanes i. 42, dsb.).
Karena itu bila Simon itu adalah Sapha, gereja yang akan dibangun di atasnya tentulah menjadi Mispha. Bahwa Kristen harus membandingkan Simon dengan Sapha dan Gereja dengan Mispha adalah sangat istimewa; namun bila tiba saatnya saya membuka tabir misteri yang tersembunyi dalam kesamaan ini dan kebijakan yang terkait dalam Sapha, maka haruslah diterima sebagai suatu kebenaran yang ajaib dari kehebatan Nabi Muhammad atas gelarnya yang mulia: MUSTAPHA !
Dari apa yang telah diungkapkan di atas, keinginan untuk tahu kita dengan sendirinya akan menyebabkan kita untuk bertanya tentang hal-hal berikut:
a. Mengapa ummat Islam dan Kristen Unitarian keturunan Nabi Ibrahim memilih batu untuk melaksanakan upacara keagamaan pada atau sekitar batu itu ?
b. Mengapa batu istimewa ini disebut Sapha?
c. Apa yang akan dituju oleh si penulis? Dan seterusnya – mungkin beberapa pertanyaan lainnya
Batu itu telah dipilih sebagai sebuah benda yang paling sesuai ke atas mana seseorang yang patuh pada agamanya meletakkan korbannya, menuangkan minyak murni dan anggurnya 3) dan melaksanakan upacara keagamaannya di sekitar batu itu. Lebih daripada itu, batu ini didirikan untuk memperingati ikrar dan janji-janji tertentu yang telah dibuat oleh seorang Nabi atau orang yang lurus dalam agamanya kepada Penciptanya, dan wahyu yang diterima dari Tuhan. Dengan begitu, batu itu adalah monumen suci untuk mengabadikan kenangan dan karakter suci dari peristiwa keagamaan yang besar. Untuk maksud tersebut, kiranya tidak ada benda lain yang melebihi batu. Bukan saja batu itu kuat dan tahan lama yang membuat batu itu lebih sesuai untuk maksud tersebut, tetapi juga kesahajaannya, kemurahannya, tidak bernilainya pada suatu tempat sunyi akan menjamin terhindar dari perhatian orang yang tamak atau yang membenci untuk mencuri atau membinasakannya. Seperti telah diketahui dengan baik, Hukum Musa (Taurat) melarang dengan keras untuk memotong atau memahat batu-batu altar. Batu yang disebut Sapha mutlak dibiarkan tetap dalam keadaan aslinya: tidak ada gambar-gambar, inskripsi, atau ukiran yang dicetak di atasnya, agar salah satu daripadanya tidak akan dipuja di masa mendatang oleh orang-orang yang bodoh. Emas, besi, perak atau metal lainnya tidak dapat memenuhi semua mutu yang diperlukan oleh sebuah batu yang sederhana. Karena itu akan dimengerti bahwa benda yang paling murni, paling tahan lama, dapat diterima dan paling aman untuk sebuah monumen agama dan suci tidak bisa lain kecuali batu.
Patung perunggu Jupiter disembah oleh Pontifex Maximus Roma yang kafir, diambil dari Pantheon dan dicor kembali menjadi gambar St Peter atas perintah Souvereign Pointiff Kristen; sesungguhnyalah kebijakan yang terangkum dalam Sapha mengagumkan dan berharga bagi semua mereka yang tidak menyembah obyek apapun di samping Tuhan.
Juga harus diingat, bukan saja Sapha yang didirikan itu sebagai monumen suci, tetapi demikian juga tempat yang khusus dan sirkuit di mana Sapha itu terletak. Dan untuk alasan inilah bahwa upacara haji bagi Muslim, seperti halnya higga bagi orang Yahudi, dilakukan di sekitar bangunan di mana Batu Suci itu terletak. Adalah suatu kenyataan yang diketahui bahwa orang Karamati yang mengambil Batu Hitam dari Ka’aba dan menyimpannya di negerinya sendiri selama dua puluh tahun, diwajibkan untuk membawa dan meletakkannya kembali pada tempatnya semula karena mereka tidak dapat menarik jamaah haji dari Mekkah. Kalau saja batu itu emas atau obyek lain yang bernilai, pastilah sudah tidak ada lagi paling kurang selama lima ribu tahun; atau kalau seandainya batu itu memiliki pahatan atau ukiran atau gambar, pastilah Nabi Muhammad saw sendiri sudah membinasakannya.
Mengenai arti atau lebih baik banyak arti dari Sapha, sudah saya tunjukkan bahwa itu menunjuk pada berbagai mutu yang dimiliki batu itu.
Kata itu terdiri atas huruf hidup “sadi” (shad) dan “pi” berakhir dengan bunyi “hi” keduanya sebagai kata kerja dan kata benda. Dalam bentuk “qal” itu berarti “mensucikan” “memperhatikan, menatap dari kejauhan, dan memilih”. Kata itu juga mempunyai arti “bersikap tegas dan mantap”; dalam paradigma pi’el (?) yang adalah kausatif, itu berarti “membuat pilihan, menyebabkan untuk memilih,” dan sebagainya.
Seseorang yang memandang dari sebuah menara disebut Sophi (2 Raja-Raja ix. 17, dst). Di zaman dulu sebelum kuil Suleiman dibangun, Nabi atau “Orang (nya) Tuhan” disebut Roi atau Hozi yang berarti “penglihat” (1 Samuel ix. 9). Tentu saja para sarjana Ibrani sangat mengenal dengan kata Msaphpi, atau lebih baik Msappi, yang merupakan kesamaan dalam ortografi bahasa Arab musaphphi, yang berarti: “seorang yang berusaha untuk memilih yang murni, mantap dan tegas,” dsb. Pengawas di Menara Yisrael seperti tersebut di atas, memandang dan mengawasi dengan tajam dari kejauhan untuk membedakan sekelompok orang yang datang menuju kota. Dia melihat utusan pertama dari Raja yang datang dan bergabung dengan kelompok itu tetapi tidak kembali. Hal yang sama terjadi dengan utusan kedua dan ketiga. Barulah kemudian bahwa Sophi itu dapat mengenali Ketua dari kelompok itu sebagai Jehu. Nah, apa gerangan kegiatan dan kerja pengawas atau pengamat ini? Pekerjaannya ialah mengawasi dengan tajam dari kejauhan untuk mengenali satu di antara yang lainnya dengan tujuan untuk mengetahui identitas dan gerakannya, bila saja mungkin, dan kemudian memberi tahukan kepada Raja. Jika anda bertanya: Apa kegiatan dan pekerjaan Sophi dari Mispha yang seorang diri itu? Jawaban berikut ini pasti tidak akan memuaskan seorang penyelidik yang mempunyai keinginan tahu yang besar: “…dia biasa mengawasi dari minaret Misppha (Mispa) agar dapat mengenali identitas orang yang datang di padang pasir, atau dia biasa mengawasi kemungkinan adanya bahaya.” Bila demikian, sifat keagamaan serta suci dari Misppha itu akan hilang, dan mungkin lebih akan berfungsi sebagai menara pengawas militer. Tetapi masalah Sophi dari Mispha berlainan sekali. Asal mulanya Mispha hanyalah sebuah kuil sederhana pada suatu tempat tinggi yang terpisah di Gal’ead di mana Sophi dengan keluarganya atau pembantu-pembantunya biasa bertempat tinggal. Setelah penaklukan dan pendudukan tanah Kanaan oleh Israel, jumlah Mispha itu meningkat dan segera saja Mispha itu menjadi pusat keagamaan yang besar dan berkembang menjadi lembaga pelajaran dan konfraternitas. Tampaknya pusat-pusat itu menjadi seperti Mevlevi, Bektashi, Neqshbendi dan konfraternitas lainnya yang ada pada orang Islam, masing-masing ada di bawah Sheik dan Murshidnya sendiri. Mereka memiliki sekolah-sekolah yang ada di bawah naungan Mispha di mana diajarkan Hukum Musa, agama,sastra Ibrani dan cabang-cabang ilmu pengetahuan lainnya. Namun di atas kegiatan pendidikan ini, Sophi adalah kepala tertinggi dari mayarakat pemula yang biasa dia beri perintah dan ajar tentang agama yang esoterik dan mistik yang kita ketahui disebut Sophia. Sesungguhnyalah apa yang kita sebut kini dengan sufi pada waktu itu disebut nbiyim atau “prophets” (nabi), dan apa yang dalam Islam disebut takkas, zikr atau seruan do’a, mereka sebut dengan “prophesying” (nubuah). Pada zaman Nabi Samuel yang juga sebagai kepala negara dan lembaga Mispha, para pengikut dan pemula itu menjadi sangat banyak; dan ketika Saul diminyaki (upacara keagamaan) dan dimahkotai sebagai raja, dia ikut zikr atau kegiatan keagamaan menyeru do’a bersama dengan para pemula dan diumumkan dimana-mana: “Perhatikanlah, Saul juga ada di antara para Nabi.” Dan ungkapan ini menjadi peribahasa; karena dia juga ikut “prohesying” dengan kelompok para nabi itu (1Samuel x. 9-13). Persufian di antara orang-orang Ibrani berlanjut terus menjadi konfraternitas keagamaan yang esoterik di bawah kekuasaan Nabi waktu itu hingga wafatnya raja Suleiman. Sesudah kerajaan pecah menjadi dua bagian, ternyata perpecahan besar terjadi juga di antara para sufi. Di zaman Nabi Ilyas kira-kira 900 tahun sebelum Isa, dikatakan kepada kita bahwa beliau adalah satu-satunya Nabi yang sejati yang masih tertinggal dan bahwa semua yang lainnya telah tewas terbunuh; dan ada delapan ratus lima puluh nabi Baal dan Ishra yang ikut “makan di meja Ratu Izabel” (1 Raja-Raja xviii. 19). Namun hanya beberapa tahun kemudian, pengikut Nabi Ilyas dan penggantinya Nabi Elisha, telah disambut di Bethel dan Jericho oleh puluhan “anak-anak Nabi” yang meramalkan kenaikan nabi Ilyas dalam waktu dekat (2 Raja-raja ii.)
Apapun posisi sesungguhnya para Sufi Ibrani sesudah terjadinya perpecahan besar agama dan bangsa, satu hal adalah pasti, yaitu bahwa pengetahun sejati tentang Tuhan dan ilmu pengetahuan agama yang esoterik tetap terpelihara hingga kedatangan Jesus Kristus, yang membangun masyarakat pemulanya di dalam “kalangan dalam agama” (Inner Religion) atas Simon the Sapha, dan bahwa para Sophi sejati atau para pengawas, penglihat atau pengamat dari Mispha Kristen melestarikan pengetahuan itu dan mengawasinya hingga kedatangan Pilihan Allah, Nabi Muhammad al-Mustapha – atau Mustaphi dalam bahasa Ibrani!
Seperti saya katakan di atas, Injil menyebut banyak nama para nabi yang terkait dengan Mispha; namun kita harus benar-benar mengerti bahwa sebagaimana dengan jelas Al Qur’an menyatakannya: “Tuhan Yang Paling Mengetahui siapa yang akan Dia angkat menjadi UtusanNya” bahwa Dia tidak memberikan hadiah ramalan kepada seseorang dengan sebab untuk kemuliaannya, kekayaannya, atau bahkan kealimannya, namun semata -mata hanya untuk kesenanganNya (keridhoanNya- pen.). Keyakinan dan semua kegiatan keagamaan, meditasi, latihan spiritual, doa, puasa, dan ilmu pengetahuan suci mungkin menyebabkan timbulnya seorang baru menjadi murshid atau pembimbing spiritual, atau sampai pada tingkat santo (orang suci), tetapi tidak akan pernah sampai pada tingkat nabi; karena kenabian bukanlah dicapai dengan melalui upaya, tetapi adalah sebuah pemberian Tuhan. Bahkan di antara para Nabi hanya ada beberapa saja yang adalah Utusan (Rasul) yang diberi kitab suci khusus dan diperintahkan untuk memberi petunjuk dan peringatan kepada ummat tertentu atau dengan misi khusus. Karena itu istilah “nabi” seperti dipergunakan dalam Kitab Suci orang Ibrani seringkali adalah bermakna ganda (lebih dari satu).
Saya juga harus mencatat dalam hubungan ini bahwa mungkin sebagian besar dari materi Injil adalah karya atau produksi dari Mispha-Mispha ini sebelum Penangkapan Babilon atau bahkan mungkin sebelumnya, tetapi kemudian direvisi oleh tangan-tangan yang tidak diketahui siapa punya hingga menjadi dalam bentuknya seperti kita kenal sekarang.
Nah sekarang tinggal beberapa kata lagi untuk dikatakan tentang Sufiisme orang Muslim dan kata bahasa Yunani “Sophia” (kebijakan atau cinta akan kebijakan); dan suatu perbincangan tentang dua sistim pengetahuan tinggi ini terletak di luar ruang lingkup artikel ini. Dalam pengertian luas, filosofi adalah suatu studi atau ilmu pengetahuan tentang prinsip utama tentang “ada”; dengan perkataan lain filosofi itu melampaui batas dari fisik ke studi tentang “ada yang murni”. dan meninggalkan studi tentang sebab musabab atau hukum dari apa yang terjadi atau dilihat di dalam alam sebagai sedang mencoba untuk menggapai metafisik yang berhubungan dengan keyakinan, etika dan hukum yang kini dikenal sebagai aspek spiritual dari peradaban, sedang fisik itu dianggap sebagai aspek materi dari peradaban. Karenanya sulit sekali untuk menemukan kebenaran.
Perbedaan antara kata bahasa Yunani “Sophia” dan Sufi Muslim ialah bahwa orang Yunani itu telah mencampur adukkan bidang materialistik dan spiritual dan pada saat yang bersamaan mereka gagal untuk menerima wahyu seperti diakui oleh filosof utama mereka Aristotle dan Socrates bahwa berhubungan dengan metafisik tanpa adanya wahyu dari Sang Pencipta seperti menyeberangi samudera di atas sebatang kayu! Sedang Sufi orang Muslim yang beruntung mengkonsentrasikan diri dalam bidang etika dan mengikuti jejak Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya dalam mendisiplinkan hati seseorang dan diri sendiri dalam berlayar untuk menggapai Kumpulan Tinggi Para Malaikat dan sebagainya.
Sufiisme orang Muslim adalah kontemplasi tentang karya Allah dan CiptaanNya dan diri sendiri, dan menghindarkan diri dari kontemplasi tentang Allah Sendiri, karena manusia itu dibuat dari lingkungannya, dan selekas dia akan mempergunakan panca inderanya untuk melukiskan Allah, maka akan menjadi sangat berbahaya seperti halnya terjadi dengan orang Mesir ketika mereka melukiskan Sphinx yang memiliki kepala, cakar, tubuh, dsb.
Keunggulan Sophia Islam daripada filosofi Yunani adalah pernyataan (manifestasi) dari obyek yang dilihat. Dan dengan pasti Sophia Islam itu lebih unggul daripada selibasi dalam agama Kristen dan religiositas (monastik) dalam ketidak pekaannya terhadap kesadaran dan kepercayaan orang lain. Seorang Sufi Muslim selalu menawarkan hormat terhadap agama lain, menertawakan gagasan “heresy” dan mencela semua pengejaran dan penindasan (persecution and oppression). Sebagian besar orang suci (santo) Kristen adalah kalau bukan persekutor maka dia adalah orang yang terkena persekusi karena “heresy”, dan mereka terkenal karena ketidak toleransian mereka. Sayang , tetapi itulah kebenarannya.
Juga bermanfaat untuk dicatat bahwa dalam abad awal Islam, para Sufi Muslim disebut dengan “Zahid” atau “Zohad” dan pada saat itu mereka tidak mempunyai metodologi, tetapi mereka memiliki fraternitas atau komunitas kepercayaan dan jurisprudensi yang lengkap bagi mazhabnya. Mereka berkonsentrasi pada etika dan pemikiran. Generasi berikutnya membuat metodologi pelajaran untuk para pemula, menengah (intermediate) dan yang sudah lanjut (the advanced) berdasarkan Al Qur’an dan Hadith Nabi (Prophetic Quotations). Jelas sekali bahwa rektisi setiap hari atas Al Qur’an, penghafalan Asma’al-Husna dan do’a bagi Nabi Muhammad saw bersama dengan permohonan ampun kepada Allah dan sholat tahajud, puasa di siang hari adalah beberapa dari karakteristik yang penting. Pada pihak lain, para Sufi Muslim yang otentik menolak setiap anggota yang tidak jujur dan tulus yang gagal untuk mengikuti jejak Nabi Muhammad. Harus diakui, banyak orang bodoh telah termakan, dengan berpikir bahwa kasus ketidak tulusan itu adalah mewakili Sufiisme Muslim. Mereka tidak bisa mengerti bahwa Ihsan yang adalah sepertiga dari agama seperti ditunjukkan dalam jawaban Nabi Muhammad saw atas pertanyaan: “Apakah Islam itu?”, “Apakah Iman itu?” dan “Apakah Ihsan itu?”, ketika Nabi Muhammad saw bersabda bahwa orang yang bertanya itu ialah malaikat Jibril, dan bahwa beliau datang untuk mengajar agama kepadamu. Demikian juga, Islam itu dilayani oleh empat mazhab jurisprudensi (fikh), sedang Iman oleh mazhab kepercayaan seperti Salaf dan Ashariah, dan tentu saja Sufi dilayani oleh Ihsan. Bila seseorang meragukan hal ini, biarlah dia menyebutkan pakar-pakar Ihsan, karena bila anda pergi ke Pengadilan Islam yang termasuk dalam seksi Islam, atau pergi ke mazhab Kepercayaan dan mengaku bahwa ada iri hati dan dengki dalam hatinya dsb. sebagai penyakit dari jiwa, kedua mazhab itu akan mengakui bahwa mereka tidak mempunyai sangkut paut dengan aspek itu dan akan merujuknya kepada ahli ibadah, atau seorang Sufi, Sheik.
Sebagai catatan kedua saya ingin menambahkan bahwa para pengarang Muslim selalu menuliskan kata bahasa Yunani “philosophy” dalam bentuk falsafah dengan huruf “sin” dan bukan huruf “shad” atau “thad” yang adalah satu dari huruf-huruf yang membentuk kata dalam bahasa Ibrani dan Arab Sapha dan Sophi. Saya kira bentuk ini dimasukkan ke dalam literatur bahasa Arab oleh penterjemah dari Asiria yang dahulu termasuk dalam sekte Nestorian. Orang Turki menuliskan Santo Sofia dari Istambul dengan huruf shad, tetapi falsafah dengan huruf sin seperti halnya samekh dalam bahasa Ibrani. Saya yakin bahwa Sophia dalam bahasa Yunani secara etimologi dapat dikenali dari kata bahasa Ibrani; dan bahwa gagasan dalam kalangan Muslim bahwa kata sophia (sowfiya) berasal dari kata “soph” yang berarti “wool” haruslah dibuang.
Sophia atau kebijakan yang sejati ialah pengetahuan yang sesungguhnya tentang Tuhan, pengetahuan yang sejati tentang agama dan moralitas, dan penentuan yang mutlak benar atas Utusan Terakhir di antara semua Utusan Tuhan, adalah termasuk dalam lembaga kuno orang Israel ‘Mispha’ hingga saat dialihkannya ke Mispha orang Nasrani atau Kristen. Sungguh hebat melihat betapa lengkap analogi itu dan betapa ekonomi Tuhan yang berkenaan dengan hubunganNya dengan manusia telah dilaksanakan dengan keseragaman dan tertib yang mutlak. Mispha adalah filter di mana semua data dan orang disaring dan diteliti oleh para Musaphphi (bahasa Ibrani Mosappi) seperti halnya oleh colander (saringan, karena itulah arti kata itu); sehingga yang asli dibedakan dengan dan dipisahkan dari yang palsu, dan yang murni dari tidak murni; walaupun abad telah silih berganti, banyak sekali Nabi-Nabi datang dan pergi, namun Mustapha, Seorang Yang Terpilih, tidak muncul. Kemudian datang Jesus yang suci; tetapi dia ditolak dan di siksa, karena di Israel tidak ada lagi Mispha yang resmi yang pasti telah akan mengenali dan mengumumkannya sebagai Utusan Tuhan yang sejati yang dikirimkanNya untuk membawa kesaksian atas Mustapha yang adalah Nabi Terakhir yang akan datang sesudahnya. “Dewan Agung Sinagog” telah berkumpul dan dilembagakan oleh Ezra dan Nehemiah, di mana “Simeon Yang Adil” adalah anggota terakhirnya (310 S.M.), digantikan oleh Pengadilan Adi Jeruzalem (Supreme Tribunal of Jeruzalem) yang disebut : “Sahedrin”; tetapi Dewan yang kemudian itu yang diketuai oleh seorang “Nassi” atau “Pangeran”, menghukum mati Jesus karena Dewan itu tidak mengakui Jesus dan sifat dari misi sucinya. Namun beberapa Sufi mengenali Jesus dan mempercayai misi kenabiannya; namun sejumlah orang menyalah fahaminya sebagai Mustapha atau Utusan Allah yang “terpilih”, dan menangkap dan mengakuinya sebagai raja, tetapi beliau lenyap dan menghilang dari antara mereka. Beliau bukanlah Mustapha, jika bukan maka tidaklah masuk akal untuk menjadikan Simon sebagai Sapha dan gerejanya sebagai Mispha; karena fungsi dan tugas dari Mispha adalah untuk mengamati dan mencari tahu Utusan Terakhir, agar bila dia datang dapat diumumkan sebagai Orang Yang Dipilih dan Ditetapkan – Mustapha. Jika Jesus itu Mustapha maka tidak perlu lagi ada lembaga Mispha. Ini adalah sebuah subyek yang mendalam dan menarik; hal itu memerlukan kesabaran dalam mempelajarinya.
Nabi Muhammad al Mustapha adalah sebuah misteri Mispha, dan kekayaan dari Sophia
***
Wuih panjang ya….…
tapi semoga anda tidak bingung dan jadi sedikit mengerti tentang seluk beluk historis agama2 ibrahimic.
Paling tidak itu akan menjawab pertanyaan anda tentang kabah, batu hitam, thawaf mengelilinginya.
Serta mengapa orang Islam berdiri ke arahnya ketika sholat.
====== Dino :
3. jika ada yg sholat ke timur yg berarti juga menghadap kabah (bumi bulat), apakah ini salah?logikanya benar. kayanya bro/sis pernah bilang bukan ayat yg menjelaskan harus ke barat (untuk di indo), tapi kesepakatan (maaf jika salah)bahwa agar seragam. jika ada ide diseragamkan ke timur berarti bukan melanggar ayat quran donk. tp melanggar kesepakatan mereka yg bersepakat. orang muslim bolehkan g mengikuti kesepakatan itu spt tertkait jilbab dimana yg dijilbab ada perbedaan pendapat.
****** Ardhani :
Memang di atas bumi yg bulat, anda memandang ke barat tembusnya juga akan ketimur juga.
Anggapan itu tidak salah, tapi goblok.
kalo saya di Jakarta tujuan ke Surabaya (di arah Timur Jakarta) , apa saya lebih memilih berjalan ke Barat dengan asumsi bahwa bumi bulat maka nanti juga akan sampai ke surabaya di timur walau saya memulai perjalanan ke barat ?
Benar2 orang goblok yg memilih keliling dunia lewat barat puluhan jam dulu untuk sampai ke Surabaya, padahal jarak Jakarta – Surabaya hanya kira-kira 1 jam perjalanan naik pesawat ke timur.
.
*
Yg saya maksud tuh Bro, gak ada ayat yg menyatakan orang sholat harus menghadap ke barat
Tapi ada ayat yg menyuruh secara umum menghadap ke arah kabah.
Konsekuensinya, yg ada di barat kabah, akan menghadap ke timur, yg di utara kabah akan menghadap ke selatan, yg di timur kabah menghadap barat, yg di selatan kabah menghadap utara.
==== Dino :
4. tentang jika berdoa didepan kabah lebih didengar/lebih manjurlah. benarkah ini?
********* Ardhani :
Karena ada dalilnya maka itu benar.
Namun sayang saya belum bisa membuktikannya, karena saya belum pernah kesana.
Moga2 kelak suatu hari nanti saya bisa kesana. Insya Allah. Amien.
Tapi perlu diketahui, syarat terkabulnya sebuah doa, tidak hanya ditentukan oleh keistimewaan tempat, ada faktor2 lain yg berpengaruh terhadap terkabulnya doa.
Jadi kalo ada orang yg berdoa di kabah tapi tidak terkabul, maka ada sesuatu yg salah pada diri orang itu hingga doa2nya tidak dikabulkan Tuhan.
SALAM
@ADI WIRA KUSUMA :
@sist Ardhani…
Coba baca lg deh ttg Moksa… Tuhan memang mengtakan ada alam rohani, ada alam dewa, ada alam leluhur. Tapi apa artinya, kita dipaksa ke alam RohaniNya oleh Beliau? Jawabnya tentu tidak/dibebaskan oleh beliau, Tapi dikatakan sangat jelas bahwa di alam RohaniNya, Status kita pasti telah Moksa. Di alam Material, bisakah kita mencapai moksa??? Tentu Bisa, walau jelas hal itu sangat sulit sekali. Dan ketika itu tercapai maka secara otomatis akan membawa kita ke alam Rohaninya.
***** Ardhani :
Gak ngerti sama penjelasan anda.
Apa itu alam rohani ? mengapa perlu kesana ?
Apa enaknya alam rohani itu dari alam material yg kita kenal ?
==== Adi Wira :
Ttg Tai lagi… Pemahaman anda thd apa yg saya sampaikan seperti apa lho? Perwujudan Tuhan… Kata “Tuhan” menurut anda bagaimana lho? Sudah saya bilang…memang Tai itu ada unsur/bagian dari Tuhan, dimana oleh SinarNya…Unsur tsb berubah menjadi bersifat materi. Kalo saya pribadi… Tai itu bukan Perwujudan Tuhan, karena menurut pengertian Perwujudan Tuhan selalu berbentuk makluk hidup, dimana setiap model Perwujudan beliau selalu tertulis di veda. Baik itu model yg telah keluar,maupun model yg blm keluar.
****** Ardhani :
Jadi kesimpulannya :
Doktrin segala sesuatu adalah perwujudan Tuhan adalah tidak benar !
==== Adi Wira :
Ttg malaikat, spt yg anda berikan linknya…. Sdh saya bisa tebak.. Bhw tidak ada ayat yg menjelaskan secara pasti. kata “Mati” disana… belum bisa menyatakan bahwa rohnya akan musnah to? Yang musnah kan hanya materinya (pembungkusnya). Oh ya tanya sekalian, ttg ayat:
firman Allah : “ Segala sesuatu akan musnah kecuali Wajah-Nya “ Al-Qasas : 88.
Nah… kata “Wajah-Nya”…wajah siapa ya? Wajah malaikat kah?
****** Ardhani :
Setidaknya pertanyaan anda tentang apakah malaikat bisa mati telah terjawab, mereka bisa mati.
*
Pertanyaan anda selanjutnya apakah roh bisa mati ?
Yg perlu digaris bawahi adalah, masalah roh pengetahuannya hanya ada di sisi Allah, manusia tidak diberi pengetahuan tentangnya kecuali sedikit.
dalam ajaran Islam, secara umum roh itu diyakini tidak mati,
pada saat seorang manusia meninggal dunia, yg mati adalah jasadnya sedang rohnya berpindah alam.
Dengan keyakinan seperti ini, seakan2 roh itu sifatnya kekal abadi.
Tetapi jika merujuk pada ayat yg anda bawa itu :
“Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali WajahNya”
Maka sebenarnya roh pun tidak kekal.
Sebagai sesuatu yg diciptakan Allah, maka roh itu pasti bukan Allah, sebab Allah tidak diciptakan
Karena bukan Allah, maka sesuai degn ayat diatas, suatu saat roh pun akan binasa / musnah jika Allah menghendaki.
Tapi kapan dan bagaimana musnahnya roh, sekali lagi harus saya katakan, pengetahuan itu hanya ada di sisi Allah, manusia tidak diberi pengetahuan tentangnya kecuali sedikit.
OK ?
Mungkin ganti anda bisa menjawab jika memang pengetahuan tentang roh dalam hindu super lengkap :
apakah benar roh itu kekal sekekal Tuhan ?
Apakah roh itu adalah Tuhan sendiri ?
Atau roh pun bisa mati jika Tuhan menghendaki ?
Kapan dan bagaimana cara matinya Roh ?
OK ? Bisa dijawab ?
Saya ingin tahu konsep dan pengetahuan Hindu tentang ini
*
Pertanyaan anda :
firman Allah : “ Segala sesuatu akan musnah kecuali Wajah-Nya “ Al-Qasas : 88.
Nah… kata “Wajah-Nya”…wajah siapa ya? Wajah malaikat kah?
Ini ayat lengkapnya :
Janganlah kamu sembah di samping Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali WajahNya. BagiNyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
(QS 28:88)
Nah udah bisa menjawab belum, siapa yg dimaksud WajahNya itu ?
Wajah malaikat kah ?
*
Oh ya, jangan lupa.
Jangan berfikir dengan otak Hindu anda ketika membaca kata “WajahNya”.
Karena dengan itu anda akan langsung membayangkan sosok yg punya wajah seperti Tuhan2 anda yg mempunyai sosok wajah.
Pengertian kata WajahNya itu adalah makna simbolis yg merujuk pada DiriNya.
===== Adi Wira :
Ttg link yg isinya kejanggalan Isra’ Miraj…http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/02/benarkah-ada-isra-miraj-dan-batu.html…Baca dong. Disana yg menjd permasalahan,Bukan karena Nabi Muhammad bisa melejat/pergi ke alam Tuhan. Tp ada beberapa hal yg bertentangan dg ayat2 di AQ sendiri, perhitungan waktu, alibi2 beliau yg dilaporkan oleh pelapor2nya. Coba deh…baca…
**** Ardhani :
Udah dibaca kok
Gak ada hal yg esensial,
Soal versi dimana titik start dari persitiwa isra mikraj ? di rumah saudara Nabi, di rumah Nabi atau di halaman kabah.
Itu hanya perbedaan gaya reportase saja dari seorang reporter (penutur Hadist)
Masing2 versi hadist tidak ada yg menceritakan secara detail, tetapi secara parsial. Itu mengakibatkan perbedaan sudut pandang / angle dalam reportase berita.
Yg pasti acuan jelas adalah Al Quran, starting pointnya adalah dari masjidil haram ke masjidil Aqsa. Dari masjid ke masjid.
Soal cerita bagaimana dan dari lokasi mana Nabi dijemput malaikat untuk dibawa ke masjid start itu lah yg dikatakan sisi lain reportase.
Sedang esesnsi perjalanannya sendiri adalah sama.
*
Soal Masjid al Aqsa yg baru dibangun setelah wafatnya Nabi, memang itu benar.
Tapi harap dibedakan kata “masjid” dalam Quran Al Isra itu tidak sama maknanya dengan pengertian masjid yg merupakan “suatu bangunan tempat beribadah khusus bagi orang Islam”
Kata MASJID berasal dari kata SUJUD, artinya adalah TEMPAT BERSUJUD, khususnya tempat bersujud kepada Allah.
Dengan makna ini maka segala tempat yg digunakan untuk bersujud kepada Allah akan disebut MASJID.
Dan bait Allah yg diYerusalem pun boleh disebut MASJID AL AQSA (arti harafiahnya = masjid terjauh) karena ditempat itulah dulunya orang2 Yahudi dan Kristen bersujud menyembah Tuhan mereka.
*
Area Bait Allah di Yerusalem memang sudah dihancurkan oleh romawi di tahun 70 M, jauh sebelum Islam datang. Tapi segera dibangun bangunan dgn peruntukan lain diatasnya, hingga ke pembangunan gereja oleh kaisar justianus pada tahun 530 an yg dihancurkan oleh kekaisaran Persia pada abad ke tujuh hingga tinggal reruntuhan
Tahun2 itu adalah tahun awal Islam.
Maka tidak heran jika seorang Abu Bakar yg seorang pedagang pernah berkunjung ke Yerusalem dan melewati area di sekitar bekas Masjid al Aqsa bisa melukiskan secara tepat bentuk dan berapa jumlah tiang2 bangunan yg ada dibekas situ situ sesuai dengan yg dilihat Nabi dalam perjalanan ruhaninya ke masjid Al Aqsa.
jadi masjid Al Aqsa dalam ayat Quran itu tidak ada hubungannya dengan masjid yg dibangun oleh para khalifah Islam setelahnya.
*
Trus apa lagi ya ?
Mungkin bisa anda tunjukkan lagi pada saya dimana kejanggalannya, insya Allah saya akan jelaskan pada anda kalo saya bisa
.
===== Adi Wira :
Ttg ka’bah…menurut anda, Klo Ka’bah bukan sbg media, Lha terus sbg apa dong? Bukan kami mencela, cara bersembahyang dg memakai sebuah mediator…Tapi saya ingin tanya klo Ka’bah itu sbg media, maka mengapa media tsb tidak boleh diduplikat? Itu saja kok…
**** Ardhani :
Anda ini gimana to ?
Udah dijelaskan berkali2 kok gak mudeng !
Kabah itu kiblat ! tempat untuk menghadapkan arah
Itu gak ada hubungannya sama sekali dengan mediator2an
Karena Kabah bukan media, maka pertanyaan anda gak perlu dijawab !
Lagian siapa pula yg melarang menduplikat kabah ?
Tuh liat aja anak2 TK Islam pada main simulasi manasik haji di depan duplikat kabah dari kardus
Bapak2nya calon jamaah haji juga belajar manasik haji di depan duplikat kabah yg dibuat oleh biro2 perjalanan haji
Pertanyaan kok nganeh-nganehi
Mau cari teman bagi arca2 anda yg diduplikat dimana2 ya Mas ???
Sorry ya, kami nyembah Allah, bukan nyembah Kabah apalagi duplikatnya
====== Adi Wira :
Saya rada tergelitik saja bhwa Spiritual adalah sesuatu yang tidak terpikirkan. Tapi anda bisa menyatakan suasana surga, berdasarkan ayat di AQ. Sedangkan ada ayat yg mengambarkan Jarak alam Tuhan dg bumi, maka anda takut u/ mengatakan…. Saya rasa, sesuatu yang tidak terpikirkan adalah kelemahan kita yang dikarenakan tidak berpengetahuan ttg itu. Dan hal itu bukanlah kepastian dlm mengatakan hal itu spiritual. Jangan2 nanti anda bilang bahwa para dukun,pesulap,dll adl org2 spiritual. Sebab mereka bisa melakukan sesuatu yg blm anda pelajari, shg anda mengatakan hal itu adl sesuatu yg tdk terpikirkan…
***** Ardhani :
Emang siapa yg bilang spiritual itu adalah sesuatu yg tidak terpikirkan ??
Wong saya nulis : “Alam rohani gak bisa dipikir dengan cara material”
Itu maksudnya gak bisa dipikir dengan kaidah material, bukannya tidak terpikirkan !
Itu beda banget artinya.
Tidak terpikirkan dengan gak mikir itu mirip2, sama2 ngeblank otaknya. No input jelas saja no output
Tapi tidak bisa dipikir dengan cara material. Itu artinya masih bisa dipikir dengan cara non material.
Saran pribadi :
Perbaiki kemampuan membaca anda
SALAM
kasian…
coba mau mendengar dgn tunduk dan rendah hati.
Om Tat Sat,
semoga kebaikan datang dr segala arah
semoga karunia Sri Krishna menyertai smw makhluk
HK
Oke bro/sis….kabah terbuat dr batu krn mengambil FILOSOFI/sejarah diatas. bukan emas, perak ato logam/benda lainnya. ada SYARATNYA. fungsi kabah juga bukan sbg penunjuk arah TAPI MEMILIKI MAKNA LAIN YG SANGAT AGUNG SBG PENGINGAT AKAN KEJADIAN AGUNG. namun tetap tidak dipungkiri. kabah itu SPESIAL.
arca kami SPESIAL, pembuatannya juga memiliki SYARAT. tidak hanya dibuat/diukir saja trus jadi trus dipake. fungsinya sebagai pengarah konsentrasi (kalau anda menggunakan ciptaanNya untuk konsentrasi, berarti Kabah juga bisa). nenek-nenek juga tahu klo arca itu adalah benda dari logam, kayu, kain yg dibuat dgn syarat. ini juga ada ayatnya serta FILOSOFI yg mendalami kenapa arca bs dibuat dari logam, kain, kayu dengan syarat.
so apa bedanya.
untuk lebih menambah pengetahuan, sis/bro sepertinya perlu mendengarkan, membaca tentang kisah kemunculan AVATARA SRI VISNU sbg SRI NARASINGA.
“Bapak Prabu Pralahda (Mr. H) ingin membunuh anaknya krn menyembah Sri Visnu/Sri Narayana, bukan menyembah Mr. H. singkatnya, ketika ditanya “apakah tuhan ada disini (benda 1)?
Pralahda jawab “ada” dipukullah benda 1. hancur.
“mana Tuhan yg kau sembah yg akan melindungimu?dia tidak ada dibenda 1 untuk melindungimu. tanya Mr. H.
“beliau ada dimana-mana, disemua tempat.” kata Pralahda
Mr. H melakukan hal yg sama disemua benda dan menghancurkannya.
setelah sekian benda dihancurkan hingga senja hari. Mr. H menunjuk tiang dan berkata sama spt diatas. Pralahda mengatakan sama. saat dihancurkannya tiang itu muncullah Sri Narasinga untuk membunuh Mr. H
mungkinkah tuhan muncul di tiang? ya mungkinlah. seluruh semesta merupakan bagian dari Dia.
jgn gunakan Otak Islam anda jika membaca cerita diatas. bisa-bisa anda tafsir, Tuhan hanya muncul disenja hari. harus di tiang pula. klo benda lain ga karena benda lain hancur.trus di hindu Tuhannya aja membunuh, masa kita g boleh. jiaaaahhhhh.
tapi sis/bro boleh g percaya. wong saya orang goblok kok. bedain arah barat ma timur aja g bisa.
jika kabah adalah titik 0 (nol) bujur. maka orang yg dititik 180 bujur menghadap mana?
jika dimasjid, ato para nabi telah membuat aturan itu(ttng arah), maka kita harus menjalani. jgn pas dimasjid, semua kearah barat trus kita ketimur sendiri. ato dimesjid arahnya barat trus sendiri ke arah barat laut karena fatwa MUI terbaru bilang arahnya barat laut. adalah dengan hati jernih dan berkoordinasi kita sampaikan.jika g sepakat jgn maen hantam aja kaya FPI. jgn anda katakan mereka salah jika ternyata mereka menghadap ketimur sendiri.apalagi dikatakan Kafir trus darahnya halal. mereka itu BENAR. cuma jgn pas dimasjid. lakukan sendirilah dirumah ato dimana. tp jgn maen hantam.
sekian curhat saya.
sis/bro sangat matang dalam agama. tolong gunakan sedikit rasa dan gunakan empati anda kita melihat kegiatan dluar dari filsafat anda. pastinya akan ada yg mendasari jika mereka melakukan diluar filsafat anda. keluarlah dari filsafat anda jika ingin mengetahui filsafat orang.
jika anda bertanya, apakah “dino” mau sembhyg dimasjid. sy katakan mau. krn sy melihat Tuhan juga disana. namun apakah teman-teman muslim mau melakukan hal yg sama?. jika pun sy lakukan apakah temen-temen muslim tidak marah jika saya mengucapkan nama suci Tuhan seperti Narayana dimasjid?.
sekian curhat saya…he.he.
semoga Tuhan memberkati. semoga pikiran suci datang dari segala penjuru.salam damai. selamat berpuasa sis/bro. semoga ibadahmu yg TULUS IKHLAS diterima Allah/Tuhan yg tercinta dan membawa karunia bagi seluruh semesta, bukan hanya manusia ato golongan tertentu.
@Sist Ardhani, senang sekali penjelasan anda…
Oh ya…tanya tentang Roh/atman. Diveda menjelaskan bahwa atman adl percikan dari beliau. Artinya ada unsur yg sama dari sumbernya. Ada sifat2 atman yg sama seperti sifat2 Tuhan, dimana salah satu nya kekal/abadi. Namun ada sifat2 atman yg BERBEDA dg sifat2 Tuhan. Sdah diterangkan dari awal… bahwa atman itu selalu akan berexpresi/mengabdi ke Tuhan.
Terus penjelasan Kabah, Klo g salah tangkap bahwa tanpa Kabah/batu hadjar aswad pun, sesungguhnya bagi org Islam pun bisa bersembahyang. Gitu ya sist? Hanya saja… karena ada Perintah dari Allah… makanya anda menspecialkan.
Dari situ…menurut anda yg dispecialkan itu apanya sih? Lokasinya atau bendanya (Kabah/batu hadjar aswad)????
Tapi klo melihat rangkaian penjelasan anda, yg dispecialkan itu adalh Lokasinya, bukan bendanya.
Ttg kata “WajahNya”…. Berarti “Nya” itu mengacu ke Tuhan ya??? Hmmm berarti firman Allah itu disampaikan oleh bukan Dia ya?
Kemudian… klo mengacu dari ayat tersebut, maka alam Surga sebenarnya bisa hancur dong??? Lalu karena alam Surga itu sdh dibeli olehNya, maka secara tidak langsung, Beliau sendiri yg menggugurkan ayat tersebut. Bukankah begitu sist?
Kemudian… masalah spiritual, sekarang anda menjelaskan bahwa sesuatu yg dapat dipikirkan secara non material. Hal itu baru masuk akal…. dan saya setuju… Shg saya kembali bertanya, Surga/Jannah yang anda katakan/gambarkan itu, hal apa saja yang tak terpikirkan secara materi??? Klo boleh saya jawab “Hal yang tak terpikirkan secara materi tentang Surga/Jannah adalah Jarak Lokasi/ areanya”. Sedangkan hal2 lain ttg Surga/Jannah masih dpt terpikirkan secara materi. Dari situlah… kami berfikir, Benarkan Surga/Jannah yg anda tuju adl sesuatu yg bersifat full spiritual?
Klo ngototan2 berdasarkan Kitab Suci aja…ya akhirnya muter aja. Karena kami ya memiliki Kitab Suci juga to??? Sehingga byk bilang diskusi kita berjalan ditempat dan malah bersifat OOT…hehehehe. Tapi g masalah to… Wong anda,saya, dan termasuk yg punya web ini ,ya sama2 masih belajar kok. Dengan begitu, kita sadar bahwa ada pemikiran yg demikian lho…
Ttg Perwujudan Tuhan… bedakan antara Perwujudan Tuhan dengan sesuatu yg pasti ada unsur Tuhan. Jadi klo anda tetap menganggap sesuatu yg pasti ada unsur Tuhan, itu adl Perwujudan Tuhan. Terus kami mau gimana lagi? Makanya itu saya katakan sah2 aja.
Sekali senang berdiskusi dengan anda.
saudaraku Ardhani,anda percaya nggak Tuhan bisa memasukkan gajah ke lubang jarum? tolong dijawab ya saudaraku. OM TAT SAT OM NAMO BHAGAVATE VASUDEVA, LOKAA SAMASTHAA SUKINOH BHAVANTU,OM SANTIH SANTIH SANTIH OM
@Ardhani tentang kata wajahNYA dlm al quran anda bilang itu hanyalah simbolis,berarti kesimpulannya kitab anda kumpulan ayat2 simbolis,berarti allah anda adalah allah simbolis dengan demikian Tuhan anda fiksi/hayalan donk bro. OM ANO BHADRAH KRTAVO YANTU VISVATAH
@Sabdo Palon :
saudaraku Ardhani,anda percaya nggak Tuhan bisa memasukkan gajah ke lubang jarum? tolong dijawab ya saudaraku.
****** Ardhani :
jangankan gajah bro, langitpun bisa dimasukkanNya kedalam lubang jarum, dengan catatan, kalau Dia menghendaki.
====== Sabda Palon :
@Ardhani tentang kata wajahNYA dlm al quran anda bilang itu hanyalah simbolis,berarti kesimpulannya kitab anda kumpulan ayat2 simbolis,berarti allah anda adalah allah simbolis dengan demikian Tuhan anda fiksi/hayalan donk bro
******* Ardhani :
maksudnya simbolis adalah, ketika Al Quran berkata WajahNya, maka tidak pantas bagi seorang muslim membayangkan wajahNya itu sama dengan wajah makhluk.
ketika Al Quran berkata, Tangan Allah, maka tidak pantas bagi seorang muslim untuk membayangkan tangan yg sama seperti tangan makhluk.
itu semua bisa dalan arti sebenarnya, dengan catatan, berbeda dengan keadaan makhluk.
atau bisa juga dalam artian simbolis, metafora.
Tuhan kami hanya fiksi ?
padahal Tuhan kami adalah Tuhan anda juga lho Bro.
emang Tuhan ada berapa ?
kalo Tuhan kami = fiksi, maka Tuhan anda pun = Fiksi.
kalo Tuhan = Fiksi, maka anda itu apa bro ?? lamunan aja kali ya ?
SALAM.
@ Adi Wira Kusuma :
Oh ya…tanya tentang Roh/atman. Diveda menjelaskan bahwa atman adl percikan dari beliau. Artinya ada unsur yg sama dari sumbernya. Ada sifat2 atman yg sama seperti sifat2 Tuhan, dimana salah satu nya kekal/abadi. Namun ada sifat2 atman yg BERBEDA dg sifat2 Tuhan. Sdah diterangkan dari awal… bahwa atman itu selalu akan berexpresi/mengabdi ke Tuhan.
**** Ardhani :
tanya Bro,
kalo begitu apakah Atman = Tuhan ?
kekekalan Atman apakah sama dengan kekekalan Tuhan ?
dgn kata lain apakah Tuhan tidak bisa memusnahkan Atman, karena sifat atman yg kekal seperti Tuhan ?
mengapa atman diturunkan ke alam material ?
ketika mencapai moksa, bagaimana hubungan atman dengan Tuhan ? menyatu sebagai Tuhan ?
atau bersama Tuhan, tetapi tetap sebagai atman ?
====== Adi Wira :
Terus penjelasan Kabah, Klo g salah tangkap bahwa tanpa Kabah/batu hadjar aswad pun, sesungguhnya bagi org Islam pun bisa bersembahyang. Gitu ya sist? Hanya saja… karena ada Perintah dari Allah… makanya anda menspecialkan.
Dari situ…menurut anda yg dispecialkan itu apanya sih? Lokasinya atau bendanya (Kabah/batu hadjar aswad)????
Tapi klo melihat rangkaian penjelasan anda, yg dispecialkan itu adalh Lokasinya, bukan bendanya.
***** Ardhani :
orang yg tidak mengetahui arah kabah, bisa sholat sekehendak hatinya mau menghadap kemana.
Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah . Sesungguhnya Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.
(QS 2:115)
Yg menjadikan kabah spesial bukan bendanya, bukan lokasinya atau bukan sejarahnya,
tetapi spesial karena perintah Allah yg memerintahkan kami untuk menghadapkan wajah kepadanya.
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian . Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Dan dari mana saja kamu keluar , maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram, sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan
(QS 2:148-149)
kalo gak diperintahkan Allah, sehebat apapun suatu benda, gak sudi kami menghadapkan muka padanya ketika sholat.
===== Adi Wira :
Ttg kata “WajahNya”…. Berarti “Nya” itu mengacu ke Tuhan ya??? Hmmm berarti firman Allah itu disampaikan oleh bukan Dia ya?
***** Ardhani :
disampaikan oleh malaikat Jibril.
apa yg disampaikan oleh Jibril sama persis dengan apa yg disampaikan Allah pada nya.
skemanya : Allah — > Jibril —- > Muhammad SAW
sebelum disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, Al Quran itu telah tertulis di lauh mahfudz, induk kitab
Dan sesungguhnya Al Qur’an itu dalam induk Al Kitab di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi dan amat banyak mengandung hikmah.
(QS 43:4)
===== Adi Wira :
Kemudian… klo mengacu dari ayat tersebut, maka alam Surga sebenarnya bisa hancur dong??? Lalu karena alam Surga itu sdh dibeli olehNya, maka secara tidak langsung, Beliau sendiri yg menggugurkan ayat tersebut. Bukankah begitu sist?
***** Ardhani :
ya benar, karena surga adalah makhluk ciptaan, maka surga itu bisa hancur binasa jika Allah menghendaki.
itu kata kuncinya, JIKA ALLAH MENGHENDAKI.
tapi jika Allah TIDAK MENGHENDAKI surga hancur, maka surga tidak akan hancur, tetap kekal.
Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.
(QS 2:82)
===== Adi Wira :
Kemudian… masalah spiritual, sekarang anda menjelaskan bahwa sesuatu yg dapat dipikirkan secara non material. Hal itu baru masuk akal…. dan saya setuju… Shg saya kembali bertanya, Surga/Jannah yang anda katakan/gambarkan itu, hal apa saja yang tak terpikirkan secara materi??? Klo boleh saya jawab “Hal yang tak terpikirkan secara materi tentang Surga/Jannah adalah Jarak Lokasi/ areanya”. Sedangkan hal2 lain ttg Surga/Jannah masih dpt terpikirkan secara materi. Dari situlah… kami berfikir, Benarkan Surga/Jannah yg anda tuju adl sesuatu yg bersifat full spiritual?
****** Ardhani :
memang informasi tentang surga masih bisa dipikirkan secara material.
tetapi apakah anda bisa menjamin bahwa hal2 yg non material sama sekali tidak mengandung hal2 yg masih bisa dipikirkan secara material ?
misal :
menikah / kawin apakah hanya ada di alam material ?
buktinya Tuhan anda yg hidup di alam non materipun, menikah, punya istri, punya anak.
jika begitu, dapatkah anda menjamin penduduk alam non material tidak makan, minum, kawin.
tidak ada sungai2 di alam non material, tidak ada kasur, tidak ada dipan, tidak ada pelayan laki2 dan gadis perawan, tidak ada pakaian sutra hijau, tidak ada gelang2 emas perak, tidak ada piala2 tempat minum, tidak ada buah2an, tidak ada pohon naungan, dll ??
apakah anda bisa menjamin bahwa itu semua tidak ada di alam material, sehingga anda tidak bisa memikirkan hal2 seperti itu ada di alam non material ?
bagi saya, non material dan material itu masih ada kesamaannya, yg berbeda adalah intensitasnya dan lokasinya, yaitu tidak terjangkau panca indera.
===== Adi wira :
Ttg Perwujudan Tuhan… bedakan antara Perwujudan Tuhan dengan sesuatu yg pasti ada unsur Tuhan. Jadi klo anda tetap menganggap sesuatu yg pasti ada unsur Tuhan, itu adl Perwujudan Tuhan. Terus kami mau gimana lagi? Makanya itu saya katakan sah2 aja.
******* Ardhani :
sorry, pikiran seorang muslim disterilkan dari memikirkan sesuatu yg ada unsur Tuhan.
itu perbuatan syirik, yg sangat berbahaya.
Tidak ada Tuhan selain Allah.
jadi tidak ada sesuatu yg mempunyai unsur Tuhan, kecuali Allah sendiri.
Tidak ada unsur Tuhan dalam sesuatu, karena segala sesuatu adalah ciptaan Allah
tetapi segala sesuatu menjadi ada karena diwujudkan oleh Allah.
kalo Perwujudan Tuhan itu adalah Allah, tidak ada yg lain.
SALAM
@Sist Ardhani :
kalo begitu apakah Atman = Tuhan ?
//———–Jawbnya:
Arti “=” itu berarti semua sama. Klo begitu , Jawabnya tentu tidak. Klo anda baca penjelasan sya, Tentu bisa kok mengartikannya
kekekalan Atman apakah sama dengan kekekalan Tuhan ? dgn kata lain apakah Tuhan tidak bisa memusnahkan Atman, karena sifat atman yg kekal seperti Tuhan ?
//———–Jawbnya:
Betul… karena secara pendekatan sains. Klo atman bisa dimusnahkan, maka dapat diartikan akan berkurangnya volume Tuhan. Artinya Kekekalan sdh tidak bisa disebut kekal lagi. Dan kira2 u/ apa ada atman yg dimusnahkan ? Apakah Tuhan tidak mampu lagi menghadapi kemokongan si Atman itu?
mengapa atman diturunkan ke alam material?
//———–Jawbnya:
Kan sdh saya terangkan. Bahwa biar pun atman tidak bisa dimusnahkan tapi dia mempunyai kodrat u/ melayani Tuhan. Sehingga kodrat yg selalu mengabdi itulah, dan sambil ingin merasakan materi lah yg pd akhirnya membuat atman tersebut berada di alam material.
ketika mencapai moksa, bagaimana hubungan atman dengan Tuhan ? menyatu sebagai Tuhan ? atau bersama Tuhan, tetapi tetap sebagai atman ?
//———–Jawbnya:
Tetap…Atman ya Atman, Tuhan ya Tuhan. Jadi kasarannya hanya ada dua molekul itu tetap ada.
Kemudian ttg Tuhan menikah, beranak, ya… coba baca lg deh secara veda. Kira-kira kalao anda melihat mata air, maka anda berfikir… mata air itulah yg memproduksi air. Gitu ya sist? Ya … g salah Juga… karena itu cara fikir secara material. Kalo secara spirtual, maka lain lg cara ambil kesimpulannya.
Ttg Laki/perempuan, ada kasur, ada lain2 yang menjurus kebendaan. Diveda, mengatakan itu semua adl atribut2 dan bisa disebut material. Jadi klo di Hindu, bila ada umat kelak dia meninggal dan ingin merasakan atribut2 itu…. ya monggo…
Tapi kami yakin bahwa lama keinginan u/ merasakan atribut2 itu (material), pastilah tidaklah abadi/kekal. Hal ini senada dengan prinsip ekonomi (klo g salah :D). Misal: Ada orang haus, ketika pertama kali dia minum maka air itu terasa berharga sekali, lalu ketika dia minum u/ kedua kalinya, maka air itu akan bernilai turun daripada saat dia minum u/ pertama kalinya. Dan lama kelamaan air yang dia minum akan terasa tidak bernilai (hambar).
Maka dari itu lah saya tetap beropini bahwa atribut2 (bersifat material) tsb selalu silih berganti (tidak kekal). Sehingga klo kita mau mengincipi hal2 itu…. ya mongo2 saja, tapi semua itulah tidak kekal dan setiap kita tlh mengincipi hal2 itu, maka akan membuahkan karmapala. Shg terjadilah siklus karmapala, yang mengakibatkan Terjadilah siklus reinkarnasi.
@ADI WIRA KUSUMA
kalo begitu apakah Atman = Tuhan ?
//———–Jawbnya:
Arti “=” itu berarti semua sama. Klo begitu , Jawabnya tentu tidak. Klo anda baca penjelasan sya, Tentu bisa kok mengartikannya
kekekalan Atman apakah sama dengan kekekalan Tuhan ? dgn kata lain apakah Tuhan tidak bisa memusnahkan Atman, karena sifat atman yg kekal seperti Tuhan ?
//———–Jawbnya:
Betul… karena secara pendekatan sains. Klo atman bisa dimusnahkan, maka dapat diartikan akan berkurangnya volume Tuhan. Artinya Kekekalan sdh tidak bisa disebut kekal lagi. Dan kira2 u/ apa ada atman yg dimusnahkan ? Apakah Tuhan tidak mampu lagi menghadapi kemokongan si Atman itu?
****** Ardhani :
Pendapat 1 dan 2 kontadiktif.
Atman tidak sama dengan Tuhan
Tapi Tuhan tidak bisa memusnahkan atman, karena jika dimusnahkan maka volume Tuhan berkurang !
Entah bagaimana mikirnya, tidak sama tetapi bila musnah volume berkurang.
Itu seperti setetes air tidak sama dengan segelas air, tetapi jika berkurang setetes saja maka volume air tidak jadi segelas lagi.
Alhamdulillah muslim dijauhkan dari kerancuan berfikir seperti ini !
Lagipula kekonyolan model apa yg mengatakan Tuhan tidak kuasa untuk memusnahkan atman, tetapi harus diyakini bahwa Dia Maha Kuasa ?
Tuhan bisa berkurang volumenya ? padahal menurut anda Tuhan bukan bersifat material, tapi mengapa bervolume ?
Dan apa hubungannya kekekalan Tuhan dengan berkurangnya atman ?
===== Adi Wira :
mengapa atman diturunkan ke alam material?
//———–Jawbnya:
Kan sdh saya terangkan. Bahwa biar pun atman tidak bisa dimusnahkan tapi dia mempunyai kodrat u/ melayani Tuhan. Sehingga kodrat yg selalu mengabdi itulah, dan sambil ingin merasakan materi lah yg pd akhirnya membuat atman tersebut berada di alam material.
***** Ardhani :
*Jadi ada dualisme dalam diri atman ?
*Lebib dulu mana adanya, atman atau alam materi ?
*Apakah kenikmatan melayani Tuhan itu tidak seindah kenikmatan dunia materi, sehingga atman tergoda untuk merasakan dunia materi ?
Bukankah diyakini Tuhan adalah sumber kenikmatan ? lalu kenikmatan apa lagi yg masih dibutuhkan atman yg tidak bisa dicukupi oleh Tuhan kepada pelayanNya ?
*meninggalkan satus sebagai pelayan Tuhan untuk turun menuju dunia materi itu kehendak atman sendiri, atau kehendak Tuhan ?
Lalu siapa yg mewujudkan keinginan itu ? siapa yg memilihkan si atman jadi apa dan turun dimana di dunia materi ? Tuhan atau atman sendiri ? apa dasar penentuannya ?
===== Adi Wira :
ketika mencapai moksa, bagaimana hubungan atman dengan Tuhan ? menyatu sebagai Tuhan ? atau bersama Tuhan, tetapi tetap sebagai atman ?
//———–Jawbnya:
Tetap…Atman ya Atman, Tuhan ya Tuhan. Jadi kasarannya hanya ada dua molekul itu tetap ada.
***** Ardhani :
Atman ya atman, Tuhan ya Tuhan.
Berbeda tapi bersatu, persatuan sebagai apa ?
Sebagai pelayan Tuhan lagi ?
Mengapa sih Tuhan perlu dilayani ? Apakah Dia tidak bisa mandiri, dan bergantung pada sesuatu ?
==== Adi Wira :
Kemudian ttg Tuhan menikah, beranak, ya… coba baca lg deh secara veda. Kira-kira kalao anda melihat mata air, maka anda berfikir… mata air itulah yg memproduksi air. Gitu ya sist? Ya … g salah Juga… karena itu cara fikir secara material. Kalo secara spirtual, maka lain lg cara ambil kesimpulannya.
****** ardhani :
Bagaimana memikirkan hal itu secara spiritualnya ?
Tidak bisa kah dipikirkan secara spiritual dan material, Tuhan tidak perlu menikah dan beranak untuk menjalankan fungsi keTuhananNya ?
===== Adi wira :
Ttg Laki/perempuan, ada kasur, ada lain2 yang menjurus kebendaan. Diveda, mengatakan itu semua adl atribut2 dan bisa disebut material. Jadi klo di Hindu, bila ada umat kelak dia meninggal dan ingin merasakan atribut2 itu…. ya monggo…
Tapi kami yakin bahwa lama keinginan u/ merasakan atribut2 itu (material), pastilah tidaklah abadi/kekal. Hal ini senada dengan prinsip ekonomi (klo g salah ). Misal: Ada orang haus, ketika pertama kali dia minum maka air itu terasa berharga sekali, lalu ketika dia minum u/ kedua kalinya, maka air itu akan bernilai turun daripada saat dia minum u/ pertama kalinya. Dan lama kelamaan air yang dia minum akan terasa tidak bernilai (hambar).
Maka dari itu lah saya tetap beropini bahwa atribut2 (bersifat material) tsb selalu silih berganti (tidak kekal). Sehingga klo kita mau mengincipi hal2 itu…. ya mongo2 saja, tapi semua itulah tidak kekal dan setiap kita tlh mengincipi hal2 itu, maka akan membuahkan karmapala. Shg terjadilah siklus karmapala, yang mengakibatkan Terjadilah siklus reinkarnasi.
****** Ardhani :
Kalo begitu, moksa bersatu dengan Tuhan sebagai pelayanNya pun juga masih bisa berlaku prinsip ekonomi.
Melayani Tuhan itu pertama2 enak membahagiakan, tapi lama kelamaan pasti timbul juga kebosanan untuk berbuat menurut rutinitas yg tak kunjung berakhir (kekal sih).
Suatu saat timbul keinginan untuk istirahat sebentar dari rutinitas, ingin kembali mencoba kesenangan material yg telah lama ditinggalkan, sekedar sebagai refresing dari ritinitas.
Kemudian memohon pada Tuhan untuk reinkarnasi ke dunia material lagi, diperbolehkan, maka atman turun ke dunia material sekali lagi.
Itu sama persis dengan penjelasan anda sebelumnya bahwa atman sebagai pelayan Tuhan pun bisa tergoda untuk mencicipi kehidupan material.
Jadi, apakah moksa itu merupakan tujuan tertinggi ? sepertinya tidak ! moksa juga masih berpeluang menciptakan siklus reinkarnasi kembali.
Kalau anda mengingkari kemunginan seperti itu, lalu apa standartnya kekekalan materi disurga bisa menciptakan kejemuan sementara kekekalan non materi di alam moksa tidak memungkinkan terjadi kejemuan ??
Bagaimana jika sifat2 buruk, seperti kebosanan, keletihan, kecapaian, ketidak puasan, dll sudah dihilangkan oleh Tuhan dari diri para penduduk surga yg kekal, apakah masih akan berlaku prinsip ekonomi yg anda katakan itu ???
SALAM.
@Sist Ardhani….
Bingung ya? Wajar kok…. Saya pernah bilang to… bahwa semua yg ada ini berada didalamnya. Analoginya gini, Air itu H2O, apakah O bisa jadi Air(H2O)… itu dari segi Bagiannya. Dimana , kalao anda bilang Atman = Tuhan , jelas tidak sesuai dg analogi tsb. Tapi Atman merupakan bagian dari Tuhan.
Tentu pikir anda, Klo Atman tidak bisa dimusnahkan, maka bisa saja dia tidak takut sama Tuhan. Ya kan? Mungkin hal itu timbul ketika atman itu telah dibungkus o/ pikiran dan Nafsu. Tapi klo atman tidak dibungkus (murni), maka yg ada cuma kodrat. Dimana kodratnya ialah mengabdi ke Tuhan.
Sehingga disini dapat disimpulkan bahwa Kodrat+pikiran dan Nafsu akan berefek keterpaksaan atau ketertarikan/hobby. Sedangkan kodrat tanpa pikiran dan Nafsu akan berefek menjadi kesadaran.
Duluan mana atman timbang alam material? Klo secara tahapan, maka yg duluan adl penciptaan alam material/semesta. Baru Tuhan memercikkan diriNya menjadi atman.
Menurut anda Tuhan anda bervolume/massa atau tidak sih? Klo jawabnya Tidak, maka Disini bisa diartikan 1) Bervolume tp tidak tau totalnya, 2) memang Tuhan tidak bervolume. Klo kita pakai asumsi ke 2, maka Tuhan itu tidak ada dong. Saya ngerti pancing2an anda, dimana klo bervolume berarti materi. Tp klo melihat argumen anda, terlihat anda mau debat kusir.
Entah ini anda beranggapan ini suatu berkah dari ajaran anda, meskipun tidak sejalan dengan Hukum Sains (Kekekalan masa). Atau bagaimana? Terserah anda… yang penting pemahaman veda bagi saya adl sejalan dengan Hukum2 Sains yg menurut saya, sdh tidak bisa terbantahkan lg, yaitu Kekekalan masa & Kekekalan energi.
Ttg Kemauan Atman ketika pertma kali menjelma. Disini bisa digambarkan bahwa atman blm terbungkus pikiran,Nafsu,dll. Berarti yg ada cuman kodrat si atman saja, dimana itu kesadaran murni dari atman. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa apa yg menjd Rencana Tuhan adalah sama dg apa yang dipikirkan oleh sang Atman. Hal ini bisa diartikan Atman tau persis efek2nya dari penjelmaan tsb. Atau bisa diartikan …..ya itulah kemauan/keinginan sang Atman.
Setelah menjelma , mulailah lupa, efek yang dia terima, dia tanggapi secara kurang tepat, akhirnya muncul efek baru lg…dan terus demikian… akhirnya Tugas yg semestinya malah terabaikan. Terikatlah karmapala dan Reinkarnasi.
Sudah saya jelaskan , perbedaan antara keterpaksaan atau ketertarikan/hobby, dengan kesadaran. Sehingga menurut anda , tujuan anda ke surga itu apakah sebuah ketertarikan/hobby, atau sebuah kesadaran? Klo tujuan anda ke surga itu dipicu dg sebuah ketertarikan/hobby, maka dpt diartikan pikiran,Nafsu,jasmani,dll masih ikut. Dan itu akan berlaku prinsip ekonomi (Nilainya surut), dan akhirnya tidak kekal.
Sedangkan tujuan anda ke surga itu dipicu dg sebuah kesadaran, maka dpt diartikan, Yg tertinggal hanyalah kodrat. Dan itu akan tidak berlaku surut.
Mungkin…Gini analoginya…Kodrat hidup itu salah satunya makan. Maka tiap hari kita tidak akan merasa jemu2 melakukan kegiatan makan. Tapi klo makan itu diliputi pikiran+Nafsu,maka tentu hal itu akan berlaku prinsip ekonomi (Nilainya surut).
Sekarang saya ingin bertanya, bila anda laki2, Terus disurga anda dpt menggauli bidadari2. Maka kira2 hadiah itu sbg efek/Hal yg harus diterima, atau efek/Hal yang sangat berharga bagi anda?
Hore! bro/sis ardhani (secara tidak lsg) menjawab gajah dapat di masukkan lubang jarum oleh Tuhan 😀
@ A_A :
Hore! bro/sis ardhani (secara tidak lsg) menjawab gajah dapat di masukkan lubang jarum oleh Tuhan 😀
**** Ardhani :
emang kenapa dengan itu, kok anda kegirangan banget ??
@ ADI WIRA KUSUMA :
Ada beberapa point yg saya soroti dari argument anda :
PERTAMA :
Saya tidak habis pikir jika atman itu merupakan bagian Tuhan, tapi bukan Tuhan
Anda analogikan dengan air H2O.
Air mutlak membutuhkan kesatuan antara H dan O dalam kadar dua atom H dan satu atom O, bersenyawa menjadi H2O yg akan memunculkan air.
O secara terpisah tidak mungkin sama dengan air
Karena itu O tidak bisa disebut sebagai air, kecuali hanya bagian dari molekul air, H2O.
Tapi apa analogi diatas pantas untuk digunakan untuk membuat gambaran tentang Tuhan?
Jika atman adalah bagian Tuhan, tetapi atman tidak bisa disebut Tuhan, sebagaimana O bukan lah air, tetapi O adalah bagian dari air.
Maka memunculkan satu pertanyaan sangat serius :
APAKAH TANPA KEBERADAAN ATMAN TUHAN ITU MENJADI TIDAK ADA ?
Sebagaimana tanpa O, air itu tidak ada.
Tentulah anda akan menjawab tidak. Tuhan tetap Tuhan walaupun atman tidak ada.
Betul sekali jika anda menjawab seperti itu.
Tidak bergantung pada sesuatu itu adalah sifat wajib Tuhan.
Tetapi menjadi kontradiktif ketika anda berkata, sejak Tuhan menciptakan Atman, maka atman itu menjadi bagian Tuhan, dan atman / bagian itu tidak bisa dimusnahkan lagi oleh Tuhan, karena dengan dimusnahkannya atman maka volume Tuhan akan berkurang, kekekalan menjadi ketidak kekalan.
Sebagaimana O dipisahkan dari air (H2O) maka seketika itu juga air menjadi tidak ada, begitupula dengan dimusnahkannya atman dari persenyawaan tuhan, maka Tuhannya menjadi hilang, atau setidaknya menjadi cacat.
Artinya : Tuhan anda bergantung pada sesuatu, yang sesuatu itu adalah ciptaan.
Kecuali anda bilang atman adalah Tuhan juga, maka Tuhan anda tidak bergantung pada sesuatu ciptaan, tetapi Tuhan membelah dirinya sendiri, dan bergantung pada dirinya sendiri, bukan pada sesuatu.
Itu membereskan satu persoalan, tapi persoalan lain segera muncul.
Yaitu : Mengapa Tuhan mempermainkan dirinya sendiri (bagiannya / Atman) ??
Keputusan menciptakan atman adalah jebakan maut bagi Tuhan, yg membuat bagian2 dirinya sendiri (atman) berkonflik serius secara terus menerus dengan dunia materi yg juga sama2 diciptakannya !
*
Eh… menurut anda atman itu statusnya apa sih ?
Ciptaan Tuhan atau bukan ?
Kalo sekedar ciptaan Tuhan, mengapa anda pikir ada ciptaan yg tidak bisa dimusnahkan oleh sang penciptanya ?
*
Oh ya ….. soal alam material.
Anda bilang alam ini diciptakan pertama sebelum penciptaan atman.
Yg saya ingin ketahui, dari bahan apa Tuhan anda menciptakan alam material ?
Apakah sudah ada suatu bahan disamping Tuhan ketika Dia menciptakan dunia itu ?
Atau bahannya diambilkan dari sebagian diri Tuhan juga, sebagaimana atman bahannya juga dari sebagian diri Tuhan ?
istilahnya percikan dari Tuhan.
Kalo dari bagian Tuhan, berarti alam material pun harus disebut juga bagian Tuhan sebagaimana atman,
lalu kenapa alam material bisa dimusnahkan Tuhan sedangkan atman tidak bisa ?
apa standart penilaiannya dari adanya argument seperti itu ?
KEDUA :
Dalam keyakinan Hindu, nafsu, pikiran, jasmani yg membungkus Atman itu berasal dari siapa ?
Tentu dari Tuhan bukan ?
Mengapa Tuhan menciptakan faktor2 diatas yg membuat kekauatan kodrati atman sebagai pengabdi Tuhan bisa terpengaruhi dan terbelokkan ?
Dan mengapa kekuatan kodrat yg diberikan Tuhan pada atman bisa dipatahkan oleh kekuatan faktor2 material ?
Apakah kekuatan kodrat Nya tidak mutlak dan mengikat, sehingga bisa diintervensi dari luar ?
Atau ada kodrat lain yg ingin dicapai oleh Tuhan dibalik menangnya pengaruh faktor2 alam material terhadap nilai kodrati atman ?
yaitu kodrat ujian dan cobaan bagi atman ?
*
Kata2 anda ini : “Tapi klo atman tidak dibungkus (murni), maka yg ada cuma kodrat. Dimana kodratnya ialah mengabdi ke Tuhan.”
Sebenarnya tidak berdasar sama sekali, karena faktanya atman diturunkan dari alam rohani ke alam material, dari keadaan tak terbungkus (murni) untuk dibungkus di dunia materi.
Itu menjadi pertanyaan :
1) Turunnya atman pertama kali itu murni perintah dari Tuhan untuk menguji si atman ?
2) Atau keinginan si atman sendiri setelah terpengaruh / ketertarikan pada faktor2 materi ?
Yg terakhir kayaknya nggak banget deh, sesuai kata anda : ““Tapi klo atman tidak dibungkus (murni), maka yg ada cuma kodrat. Dimana kodratnya ialah mengabdi ke Tuhan.”
Maka itu meniadakan pilihan yg nomer dua !
Jadi yg bener pada kali pertama turunnya atman ke alam material itu apa ?
Konsep ujian dan cobaan dari Tuhan bagi atman ?
Artinya : atman dipaksa oleh Tuhan untuk turun ke alam material.
Lalu dinilai sebaik apa atau seburuk apa kinerja mereka, yg menghasilkan reward dan punishment dari Tuhan (karmapala).
Atau konsep keinginan atman sendiri ?
Yg konsekuensinya, kodrat atman untuk mengabdi pada Tuhan saja itu hanya omong kosong belaka.
Karena terbukti mereka mempunyai pikiran lain disamping pikiran mengabdi pada Tuhan.
Jadi kodrat sebagai pengabdi Tuhan itu sebenarnya tidak ada, yg ada adalah atman dipaksa untuk mengabdi pada Tuhan, padahal atman mempunyai keinginan sendiri untuk lepas dari pengabdian pada Tuhan, atau setidaknya masih ada keinginan mengabdi Tuhan diselingi dengan aktifitas kenikmatan yg lain selain mengabdi Tuhan !
Jadi TIDAK ADA kesadaran untuk mengabdi secara murni.
Jika ada kesadaran untuk itu, maka tidak akan terlintas di pikiran atman untuk mencoba2 kenikmatan material, karena menurut kata anda, atman tahu dengan pasti apa efek2 yg akan ditemuinya jika mereka punya keinginan untuk turun ke alam material
Untuk mengingatkan anda, ini argument anda :
“Hal ini bisa diartikan Atman TAU PERSIS efek2nya dari penjelmaan tsb. Atau bisa diartikan …..ya itulah kemauan/keinginan sang Atman.”
Artinya : si atman tahu persis dengan penjelmaannya dia bisa melenceng dan melupakan pengabdian pada Tuhan.
Lalu dimana letak kesadaran murni untuk mengabdi Tuhan ??
Yg terlihat hanya kesadaran semu saja !
tahu efeknya tapi tetap maksa !
itu disebut apa ? ngeyel atau kesadaran murni nan suci ?
*
Analogi anda tentang makan tidak benar.
Makan itu tuntutan jasmani, tubuh membutuhkan energi, ketika dia kehabisan energi maka dia memberikan tanda berupa rasa lapar, yg harus diisi tenaga kembali lewat makan.
Orang makan untuk bertahan hidup.
Nafsu dan pikiran (kata anda) hanya mempengaruhi selera terhadap menu makanannya, bukan mekanisme reload energinya, yaitu aktivitas lapar – makan.
Sebosan apapun anda pada menu makanan, tidak akan membuat anda mengabaikan tuntutan perut lapar untuk makan !
Jadi dimana berlakunya prinsip ekonomi yg surut dalam hal ini ??
KETIGA :
Pertanyaan anda :
“Sekarang saya ingin bertanya, bila anda laki2, Terus disurga anda dpt menggauli bidadari2. Maka kira2 hadiah itu sbg efek/Hal yg harus diterima, atau efek/Hal yang sangat berharga bagi anda?”
Saya Tanya pada anda :
Bidadari2 dalam surga yg merupakan istri2 kita itu, menurut pengertian anda, diberikan oleh Tuhan sebagai hadiah / pemberian / reward / rahmat Nya pada kita ?
atau kita sendiri yg harus mengejar2 dan mencari mereka sebagaimana kita mencari pasangan di dunia ini ???
jika itu adalah sebagai hadiah / pemberian / reward / rahmat Tuhan pada kita, mengapa tidak kita terima sebagai sesuatu yg sangat berharga ???
seperti jika Tuhan mengkaruniai anda dengan kabar kehamilan istri anda.
Apa reaksi anda ?
Bersyukur atas karunia pemberian Tuhan yg harus anda terima dan anda berjanji akan merawat dan membesarkan anak anda sebaik2nya ?
Atau memilih menolak rahmat itu dan menggugurkan saja kandungan istri anda ??
Apakah anda masih dianggap beriman jika menolak atau menganggap pemberian Tuhan sebagai sesuatu yg tidak berharga ??
jadi, tidak peduli bagaimanapun kondisi anda, di alam meteri atapun di alam rohani, tidak layak bagi orang yg mengatakan pengabdi Tuhan, untuk menolak pemberianNya.
sedang bentuk2 pemberian Tuhan, itu suka2 Dia mau mewujudkan dalam bentuk apa.
toh tidak ada yg bisa mendikte Tuhan untuk diberi ini saja dan bukan itu, bukan ???
SALAM
@Sist ardhani
Mungkin…Anda masih terbawa KONSEP ISLAM, bhw Tuhan sesuatu Pencipta, dan CiptaanNya sll berada di luar diriNya. Makanya dulu saya bertanya, “Kira2 siapa yg membuat Ruang bagi si Pencipta dan semua ciptaan dari si Pencipta itu?”. Klo Ruang itu dibuat o/ si Penciptanya… lalu kenapa beliau bisa masuk pada ciptaan dari Nya?
Lalu betul2 beliau sbg Pencipta, dimana sesuatu molekul ttap bervolume/masa tetap/kekal, maka mau g mau… Beliau dlm menciptakan sesuatu mesti dg cara pemanfaatan sesuatu molekul yg berada diluar diriNya. Ya kan?
Atman bukan ciptaanNya (seperti gambaran diatas), melaikankan Atman itu adl Bagian DiriNya. Selama bagian tersebut tidak terlepas (terkurung) menjd Atman. Ya maka bagian tersebut masih disebut Tuhan. Jadi Atman & Tuhan, ya tidak berawal ya tidak berakhir.
Klo begitu harusnya Bumi juga tidak hancur dong? Jawabnya “Betul”. Tapi bumi disini, apa yg anda asumsikan dl? Bumi sbg wujudnya, atau bumi sbg massa nya. Tentu anda bisa berfikir kok.
Klo dari gambaran diatas maka Tidak ada Atman maka Tidak Tuhan. Menurut saya, Itu betul. Apakah Tuhan Tergantung o/ atman? Klo dari statement spt itu, maka jawabannya “Betul”. Tp saya bertanya, apakah pemahaman itu murni dari anda? Atau pemahaman itu diliputi oleh rasa ingin menjatuhkan aspek ketuhanan saya?
Klo kita mau jujur, klo kita tdak ada,maka mungkin g ada kata Allah, Hyang Widhi, Jesus, dll? Mungkin itu lah dulu…
Saya mengerti…bila anda dinyatakan Kekal, maka timbul pemikiran yg bukan2. Ya… memang susah ya? Ttg mana kodrat dng Nafsu saja… anda saja masih blm tau atau berpura2 dlm rangka mengejek pemahaman veda bagi saya? Namun saya tidak mau menjudge itu, walau signal2 itu mulai tampak.
Sekali lg anda itu mau belajar atau niat u/ mengejek pemahaman saya? Hehehehe… Tapi g papa… saya senang justru itu pemicu saya u/ terus belajar veda. Rupanya anda blm bs menyimpulkan atau saya yg g mampu menerangkan? Saya sendiri jd bingung juga…hehehehe.
Hmmm Boleh saya tanya, Bila anda mau masuk ke Rumah terbakar, demi menyelematkan sesuatu, maka tentunya anda tau resiko2nya. Ya kan? Tapi ketika anda tau resiko2nya, maka apa berarti anda tau persis akan ending dari usaha yg akan anda lakukan itu?
Tp entah mengapa anda nekat masuk ke Rumah terbakar itu..? Yg bisa jawab ya anda sendiri. Klo saya yg menjawab , takutnya jawaban saya sdh tercampur pikiran,nafsu,atribut2 yg melekat pada diri saya sendiri. Akhirnya jawaban yg terlontar dari saya justru bisa mengkredilkan arti apa yg anda lakukan
Rupanya anda mulai mempersalahkan sang atman, ngapain kok mau terjun ke alam materi? Jawabannya ya cuma atman itu sendiri yg bisa menjawabnya. Tp berhubung atman terbungkus o/ pikiran,nafsu,atribut2, maka kemungkinan besar, jawabannya di alam materi akan terjadilah penyimpangan2 itu atau lupa akan dharma yg sebenarnya (kodrat). Tapi saya yakin penyimpangan2 itu tidaklah terlalu extrim.
Sesungguhnya pikiran,nafsu,atribut2,dll yg melekat pada kita, merupakan senjata/alat bagi kita di alam materi. Namun kebanyakan justru senjata/alat tsb yg mengendalikan kita.
Jadi u/ apa fungsi pikiran,nafsu,atribut2,dll itu?? Itu sdh dijawab. Kok bisa, bagian suci dari Tuhan (atman), berkeingian ke alam meteri? Karena itu salah 1 bentuk/wujud pengabdian ke Tuhan.
Lalu kenapa atman seolah2 kalah dg attribut2nya/senjata2nya? Itulah perlunya veda u/ mengoptimalkan penggunaan attribut2nya/senjata2nya. Karena seperti, anda diberi pistol, dimana anda blm pernah menggunakan sama sekali, maka butuh belajar. dan itu butuh proses. Terus klo sdh ahli dlm penggunaan attribut2nya/senjata2nya, maka ngapain ya? Ke bentuk/wujud pengabdian ke Tuhan yg lainnya.
Masih ada yg ditanyakan sist? 😀
Hmmmm bedakan dl dong , antara sesuatu yg akan datang (kemungkinan datangnya efek), dg sesuatu yg telah datang (efek yg telah terjadi). Saya kan tanya, kira efek (kelak dpt menggauli bidadari) itu adl efek yg harus terima, atau efek yg sangat berharga? Itu…saja kok.
@ADI WIRA KUSUMA
****** Ardhani :
Bro, saya pikir anda mulai terlihat sentimental nih !
Saya tidak sedang berusaha menjatuhkan keyakinan dan pemahaman veda anda.
Tapi kalo anda merasa seperti itu, ya itu urusan anda yg merasa seperti itu, gak ada urusan dengan saya.
Padahal saya hanya bertanya sesuai dgn konsep islam yg melekat erat pada diri saya, jadi jika ada sesuatu yg membentur keyakinan veda anda, ya wajar lah bro, namanya juga beda pendapat dan pemahaman.
Justru anda harus menjelaskan sedapat mungkin kenapa beda, untuk menguji dua keyakinan dengan nalar manusia kita. Mungkin perbedaan hanya disebabkan oleh beda sudut pandang pengamatan, atau bisa jadi memang salah satu ada yg salah, sementara yg satunya lebih benar.
Kan peluang itu selalu ada bro ?
Jadi berdiskusi aja lah secara santai dan terbuka, gak usah terjebak dalam praduga2 sentimentil gak karuan seperti itu.
Toh saya juga gak pernah berfikiran negatif ketika anda secara sengaja atau tidak sengaja menyinggung hal2 tertentu dalam agama saya yg anda pandang buruk.
Take it easy bro, itu saja.
**
OK, kembali ke laptop.
*
=== Adi Wira :
Mungkin…Anda masih terbawa KONSEP ISLAM, bhw Tuhan sesuatu Pencipta, dan CiptaanNya sll berada di luar diriNya. Makanya dulu saya bertanya, “Kira2 siapa yg membuat Ruang bagi si Pencipta dan semua ciptaan dari si Pencipta itu?”.
**** Ardhani :
Bro, apakah ruang yg anda maksud itu jadi pembatas bagi sifat ke Maha Kuasa an & ke Maha Tahu an Tuhan ??
Jika iya, maka ruang itu lebih berkuasa dari pada Tuhan sendiri, karena ruang itu mampu membatasi Tuhan !
Muslim tidak mengenal pemikiran aneh seperti itu !
*
Pertanyaan anda juga luar biasa aneh : Siapa yg menciptakan ruang itu ?
Kan anda udah tahu jawaban setiap muslim : Tidak ada sesuatupun yg tidak diciptakan Tuhan ?
Mengapa nekad bertanya dengan pertanyaan bodoh ?
Apakah jika anda berhasil menciptakan satu system computerized, menjadikan anda tidak bisa mengkontrol dan mengatur system itu karena terletak diluar tubuh anda dan dibatasi oleh ruang ?
Apakah faktor diluar tubuh dan dibatasi ruang itu membatasi anda untuk dapat mengintervensikan kehendak anda sepenuhnya kedalam system, dan membatasi anda untuk mengetahui segala detail proses yg terjadi didalamnya ?
Berfikirlah logic bro, jika anda (manusia dgn kemampuan akal terbatas) saja mampu menciptakan system seperti itu, mengapa anda pikir Tuhan yang Kekuasaan dan kemampuannya tidak ada batasnya tidak mampu untuk berbuat yg jauh lebih besar dari itu ??
Padahal alam semesta ini dibandingkan kebesaran Tuhan seperti setitik air di samudra luas.
Kenapa anda berfikir begitu sempit ??
seolah2 jika sesuatu tidak ada didalam tubuh Tuhan maka itu tidak mampu dikuasai oleh Nya ?
==== Adi Wira :
Klo Ruang itu dibuat o/ si Penciptanya… lalu kenapa beliau bisa masuk pada ciptaan dari Nya?
***** Ardhani :
Muslim gak punya pemikiran seperti ini !
Itu paham panteistik, dan itu bukan paham Islam
Pencipta itu terpisah dengan ciptaan. Gak perlu pencipa masuk ke dalam segala ciptaan.
Anda bikin donat juga gak perlu masuk ke dalamnya, tul gak ?.
==== Adi Wira :
Lalu betul2 beliau sbg Pencipta, dimana sesuatu molekul ttap bervolume/masa tetap/kekal, maka mau g mau… Beliau dlm menciptakan sesuatu mesti dg cara pemanfaatan sesuatu molekul yg berada diluar diriNya. Ya kan?
***** Ardhani :
Anda terpengaruh hukum fisika material.
Apa Tuhan juga diatur oleh hukum2 fisika yg diketahui manusia ?
Apa hukum alam mengatur Tuhan ?
atau justru Tuhan yg mengatur hukum alam, sementara Dia tidak diatur oleh apa2 dan oleh siapa2 ?
*
Betul, Tuhan pada mulanya mencipakan sesuatu berbahan baku dari diriNya sendiri, karena tidak ada apa2 selain diriNya sendiri.
Tapi apakah lantas segala turunan dari ciptaan pertama itu tetap berhak disebut sebagai bagian Tuhan, atau malah sebagai Tuhan itu sendiri ?
Kalo ada bayi cloning yg bibitnya murni diambil dari sel tubuh anda, apakah bayi hasil cloningan itu beserta seluruh anak cucunya bisa disebut sebagai bagian dari anda ? atau bahkan sebagai anda sendiri ?
Tentu tidak bisa, walau rupa bisa mirip 100% dengan anda, tetapi sebagai pribadi anda tetap anda, dia tetap dia, mereka tetap mereka. Anda tidak akan berkurang sedikitpun kalo mereka tidak anda.
Terus kalau tidak bisa, mengapa anda memaksakan itu harus berlaku bagi Tuhan ??
Mangkanya link soal penciptaan ruh yg dulu pernah saya kasih sebelum ini mbok dibaca dan dipahami dulu, biar mudeng dikit.
===== Adi Wira :
Klo begitu harusnya Bumi juga tidak hancur dong? Jawabnya “Betul”. Tapi bumi disini, apa yg anda asumsikan dl? Bumi sbg wujudnya, atau bumi sbg massa nya. Tentu anda bisa berfikir kok.
****** Ardhani :
Apa perlu asumsi lagi ?
Yg disebut bumi untuk dihancurkan itu massanya atau wujudnya, bro ?
Emang veda ataupun Al Quran ketika membicarakan kehancuran alam semesta ini adalah massanya bukan dalam artian wujudnya ?
Kalo begitu atman (bukan badan jasmani) juga bisa hancur wujudnya, sedang massanya tidak ?
Saya heran bro dengan anda, yang anda pandang sebagai kehidupan itu adalah wujud riil nya atau hanya sekedar hitungan molekul2 penyusunnya saja ???
Anda berfikir sebagai manusia atau sebagai molekul ya ?
===== Adi Wira :
Klo dari gambaran diatas maka Tidak ada Atman maka Tidak Tuhan. Menurut saya, Itu betul. Apakah Tuhan Tergantung o/ atman? Klo dari statement spt itu, maka jawabannya “Betul”. Tp saya bertanya, apakah pemahaman itu murni dari anda? Atau pemahaman itu diliputi oleh rasa ingin menjatuhkan aspek ketuhanan saya?
Klo kita mau jujur, klo kita tdak ada,maka mungkin g ada kata Allah, Hyang Widhi, Jesus, dll? Mungkin itu lah dulu…
Saya mengerti…bila anda dinyatakan Kekal, maka timbul pemikiran yg bukan2. Ya… memang susah ya? Ttg mana kodrat dng Nafsu saja… anda saja masih blm tau atau berpura2 dlm rangka mengejek pemahaman veda bagi saya? Namun saya tidak mau menjudge itu, walau signal2 itu mulai tampak.
**** Ardhani :
Dalam agama saya bro, itu disebut pikiran sesat !
“Kalo tidak ada kita mungkin gak ada kata Allah, Hyang Widhi, Jesus, dll” ……..emang kata2 itu mungkin tidak akan pernah ada, tetapi hakikat ketuhanannya sendiri tetap ada, walau kita yg berkata2 gak ada !
Emang ciptaan Tuhan Cuma kita manusia saja ?
Karena itu, membenarkan pernyataan : “tidak ada atman maka Tuhan juga tidak ada”, itu betul2 sesat dalam pandangan keyakinan Islam saya.
Tuhan itu gak sama dengan atman.
Tuhan yg bikin atman.
Atman gak ada kalo Tuhan gak ada, tapi Tuhan tetap ada walau atman gak pernah dibikin ada !
Tuhan tidak bergantung pada atman, tetapi atman bergantung sepenuhnya pada Tuhan.
===== Adi Wira :
Hmmm Boleh saya tanya, Bila anda mau masuk ke Rumah terbakar, demi menyelematkan sesuatu, maka tentunya anda tau resiko2nya. Ya kan? Tapi ketika anda tau resiko2nya, maka apa berarti anda tau persis akan ending dari usaha yg akan anda lakukan itu?
Tp entah mengapa anda nekat masuk ke Rumah terbakar itu..? Yg bisa jawab ya anda sendiri. Klo saya yg menjawab , takutnya jawaban saya sdh tercampur pikiran,nafsu,atribut2 yg melekat pada diri saya sendiri. Akhirnya jawaban yg terlontar dari saya justru bisa mengkredilkan arti apa yg anda lakukan
****** Ardhani :
Kalo atman bukan Tuhan maka dia tidak tahu endingnya seperti apa, bahkan dia tidak tahu resiko2 yg akan dihadapi kecuali jika sebelumnya Tuhan telah memberitahu mereka
Tapi kalo atman adalah Tuhan, atau bagian Tuhan seperti kata anda, maka mustahil jika atman tidak tahu endingnya seperti apa !
Bukankah Tuhan maha Tahu ? sedangkan atman adalah bagian dari Tuhan ?
Atau anda bisa memetakan, bagian2 mana dari Tuhan yg Maha tahu dan bagian2 mana dari Tuhan yg tidak maha Tahu ???
===== Adi Wira :
Rupanya anda mulai mempersalahkan sang atman, ngapain kok mau terjun ke alam materi? Jawabannya ya cuma atman itu sendiri yg bisa menjawabnya.
****** Ardhani :
cuma atman sendiri yg bisa menjawabnya, itu menjadi pernyataan lucu di telinga saya.
Bukankah anda, saya dan semua manusia adalah atman2 ?
Lalu atman yg mana lagi yg anda suruh menjawab sendiri itu ?
Atau anda mau mencoba memisahkan keaadaran pribadi anda dengan atman yg ada dalam jasmani anda ?
Kalo gitu namanya gak ada tanggung jawab,
Anda yg makan nangkanya, atman yg menanggung getahnya
Saya tidak akan ngomong begitu, sebab ruh saya adalah kesadaran saya saat ini.
Tapi OK lah, saya maklumi kalo anda tidak bisa menjawab kenapa ruh / atman anda diturunkan ke dunia material ini.
Kita beralih ke jawaban anda selanjutnya :
==== Adi Wira :
Tp berhubung atman terbungkus o/ pikiran,nafsu,atribut2, maka kemungkinan besar, jawabannya di alam materi akan terjadilah penyimpangan2 itu atau lupa akan dharma yg sebenarnya (kodrat). Tapi saya yakin penyimpangan2 itu tidaklah terlalu extrim.
Sesungguhnya pikiran,nafsu,atribut2,dll yg melekat pada kita, merupakan senjata/alat bagi kita di alam materi. Namun kebanyakan justru senjata/alat tsb yg mengendalikan kita.
**** Ardhani :
Siapa yg berkehendak membungkus atman dengan pikiran, nafsu, dan atribut2 jasmani sebagai senjata / alat bagi atman ketika berhadapan dengan alam materi, namun justru dari alat2 / senjata itulah malah terbuka peluang penyimpangan2 diri ketika mengadapi alam materi ini ?
Tentu Tuhan sendiri bukan ?
Dia yg menciptakan dan melekatkan alat2 bagi atman sekehendak Dia,
mau dikasih akal pinter, genius, bodoh bahkan dodol, mau diberi nafsu yg meluap2 atau yg adem ayem saja, mau ditempatkan di keluarga kaya atau miskin, mau dikasih tubuh sempurna atau cacat, mau dijadiin orang negro atau kulit kuning, atau malah dijadiin kambing atau pohon semangka..
semuanya diatas terserah pada kehendak Tuhan sendiri,
apa ada campur tangan dari kehendak atman dalam hal ini ? Karmanya ?
karma dari mana ? bukankah atman belum punya jam terbang sedetikpun di alam materi ?
tentu saja tidak, atman udah terima beres, tidak boleh protes pada ketentuan Tuhan !
ini namanya takdir.
lalu si atman tadi dihadapkan Tuhan pada kenyataan alam materi, baik buruknya, nikmat pedihnya, senang susahnya, hitam putihnya, dll. Masing2 pilihan ada konsekuensi yg harus ditanggung oleh atman.
Apakah itu tidak termasuk dalam ujian dan cobaan Tuhan pada masing2 atman ?
Kalo muslim menyebut ini ujian dan cobaan, Tuhan menguji atman / ruh untuk menentukan siapa yg paling baik.
Tuhan menciptakan alam material sebagai sarana untuk menguji manusia.
Lalu mengapa Hindu menolak bahkan melecehkan konsep takdir, ujian dan pertanggung jawaban seperti yg dipahami oleh umat Islam ???
Kenapa hayo ??
Apa memang tidak ada konsep ujian / cobaan dan takdir dalam Hindu ?
Kalo gak ada, tolong dijelaskan kenapa si atman (baca : bagian Tuhan) bisa berlarut-larut terjebak di alam material ?
Dan lucunya, Tuhan membiarkan diriNya sendiri / bagian diriNya sendiri, terjebak dalam alam material yg gak penting
Untuk membuktikan apa Tuhan anda berbuat seperti itu ???
===== Adi Wira :
Kok bisa, bagian suci dari Tuhan (atman), berkeingian ke alam meteri? Karena itu salah 1 bentuk/wujud pengabdian ke Tuhan.
****** Ardhani :
Atman = bagian suci dari Tuhan ?
Pengabdian dari bagian suci yg akhirnya terkotori,
Saya rasa itu tidaklah benar2 suci dan tidak benar2 pengabdi yg tulus.
Seorang pengandi Tuhan apalagi yg suci jauh dari keinginan lain selain kepada Tuhan saja.
===== Adi Wira :
Lalu kenapa atman seolah2 kalah dg attribut2nya/senjata2nya? Itulah perlunya veda u/ mengoptimalkan penggunaan attribut2nya/senjata2nya. Karena seperti, anda diberi pistol, dimana anda blm pernah menggunakan sama sekali, maka butuh belajar. dan itu butuh proses. Terus klo sdh ahli dlm penggunaan attribut2nya/senjata2nya, maka ngapain ya? Ke bentuk/wujud pengabdian ke Tuhan yg lainnya.
***** Ardhani :
Itu bukan seolah2 kalah Bro, tapi benar2 kalah !
Kalo veda adalah tuntunan kepada jalan yg benar, diterima oleh atman yg dasarnya adalah suci, maka nafsu, pikiran dan keinginan material bukanlah penghalang yg akan memalingkan atman dari jalan pengabdian kepada Tuhannya.
Namun yg lebih banyak adalah atman yg suci kalah dengan nafsunya sendiri.
Kenapa begitu bro ?
Apakah Tuhan tidak bisa mengendalikan bagianNya yg suci ?
Sorry itu pertanyaan yg aneh, tapi pasti akan muncul jika anda mengartikan atman adalah bagian suci dari Tuhan !
Tapi pertanyaan itu tidak akan muncul jika anda memahami bahwa atman hanyalah makhluk ciptaan, bukanlah Tuhan
===== Adi Wira :
Hmmmm bedakan dl dong , antara sesuatu yg akan datang (kemungkinan datangnya efek), dg sesuatu yg telah datang (efek yg telah terjadi). Saya kan tanya, kira efek (kelak dpt menggauli bidadari) itu adl efek yg harus terima, atau efek yg sangat berharga? Itu…saja kok.
****** Ardhani :
Bagi saya sama saja keadaannya, apakah itu akan datang, atau telah datang, selama itu diberikan sebagai anugerah dari Allah, maka saya akan memperlakukan itu sebagai suatu yg harus diterima dan sangat berharga.
Entah dengan anda, bagaimana perlakuan anda terhadap pemberian anugerah Tuhan kepada anda ?
Apakah anda perlakukan sebagaimana mestinya dengan penerimaan yg sangat berharga ? atau malah menyia-nyiakannya dan menganggap remeh dan tidak penting pemberian Tuhan itu ?
Bagaimana bro ?
SALAM
jangan memperdebatkan hal yang ga bisa kita pastikan,kalau anda percaya pada tuhan lebih baik sembah saja tuhan anda sendiri,dan ga usah mejelekan tuhan orang lain,karna semua agama pasti mengajarkan tidak boleh menjelekan agama lain
Saudara ngarayana, saya tau kisah ini, memang hobi saya baca kisah2 purana. tetapi saya tidak begitu tertarik pada cerita seperti ini seperti anda, sehingga anda menganggap cerita ini memiliki makna mendukung kepercayaan anda. Anda mungkin juga pernah mendengar kisah siwa yang melerai perdebatan antara brahma dan wisnu mengenai yang terhebat. kisah brahma yang mencari puncak lingga dengan berubah menjadi burung, dan wisnu mencari pangkal lingga dengan menjadi babi hutan penggali, namun tidak ada yang menemukannya. tau kan? kalau tidak tau berarti anda hanya membaca kitab terjemahan aliran anda saja. kalaupun tau apa pendapat anda? tentu tidak percaya kan? dewa yang anda anggap paling tinggi direndahkan dari dewa yang anda anggap lebih rendah. saya yakin kisah itu tidak akan di tulis di blog ini(secara halus: kisah itu dianggap TIDAK ADA!)
tetapi tetap, menurut saya saya tidak tertarik kisah2 seperti itu. karena tuhan tidak pernah seperti itu. yang mencari tuhan tentu harusnya tidak terjebak dengan kisah2 tentang dewa2 spt kisah2 itu.
pengalaman nulis komen kepanjangan ga mau dibaca, komen ini ditutup dulu
om santhi santhi santhi om
“tetapi saya tidak begitu tertarik pada cerita seperti ini seperti anda”
magsudnya saya tidak tertarik pada kisah2 itu sabagaimana anda sangat tertarik pada kisah2 itu.
ralat
Om swastiastu
balik lagi
tentang kisah ini, coba saya berbagi pandangan saya
1. Menguji tuhan? bisakah kita menguji tuhan? pernahkah anda menguji tuhan? berhasil? kalau saja bisa, maka agama di dunia ini cuma 1
2. Apakah kriteria pengujian tuhan? kebaikan? ketegasan? kemaha tahuan? kalau anda menganggap kebaikan saja, saya kurang setuju. banyak yang tidak setuju. tuhan itu punya lila, kadang Ia nampak sangat seram di muka orang lain, kadang terliat sangat ramah. Tuhan tidak terjebak pada sifat2 yang semua adalah ciptaannya. maka ketika ada yang menggambarkan tuhannya seram dan menghancurkan, dia tidak salah kan? jadi tidak ada kriteria pengujian tuhan, yang tak dapat di uji! wajar seorang anak menganggap ayahnya pemarah,walau ayahnya sangat sayang pada anak itu(dengan cara memarahinya berbuat salah) sedangkan ibu yang memberi banyak uang belum tentu karena sayang, bisa karena tidak sempat mengurus si anak, malah dimanjakan dengan harta untuk foya2. tetapi si anak pasti lebih sayang ibunya. kita bagai anak kecil, tuhan bagai orang tua kita. sadarlah, kita tidak bisa menilai tuhan dengan penilaian kita. bukankah ketika seorang hamba tuhan, walau ia merasa mendapat musibah(seolah amarah tuhan) ia tetap berkata: oh ini wujud kasih tuhan
3. (kisah brahma)Tuhan mengharapkan penghormatan dari anaknya? tentu tidak
4. (kisah siwa)Tuhan punya saudara, dan minta di peluk? bisakah kita memeluk tuhan? bala rama saudara krisna, krishna disebut tuhan, tetapi tidak ada yang menyebut balaram saudara tuhan atau Samba sebagai putra tuhan
5. (bagi yang mengolok2 2 nama tuhan di atas, inilah pengkajian yang sama pada kisah wisnu)Tuhan mempunyai dada, dan bisa di tendang?!! siapa yang bisa menendang tuhan? apakah anda bisa menyentuh dada tuhan?
kesimpulannya adalah salah menilai tuhan dari ketiga cara tersebut. itu adalah cara menilai dewa/manusia yang baik dan tidak pemarah. bukan tuhan.
Om Swastyastu
weleh..weleh..perdebatan yang sengit antara sis ardhani dan bro adi. dinikmati saja. dari membahas Ketuhanan hingga membedah perumpamaan yg digunakan sbg analogi agar kita bisa lebih menangkap. hi.hi.hi.
bro sutha, asyik juga bisa membaca purana2 untuk menggugah kesadaran kita. disini bro ngarayana hanya menceritakan salah satu purana tentang sebuah perdebatan rsi agung. waduh rsi aja berdebat apalagi kita yg cetek. tp jgn khawatir, Tuhan menerima sembah sujud bhakti kita yg TULUS IKLAS tanpa iming-iming HADIAH, karena cinta kita. so mari kita mencintai Tuhan dengan rasa yang kita miliki.
dua mainstream di hindu adalah Filsafat/Paham Personal dan Impersonal. tentang kisah siva lingga tentu itu adalah paham impersonal dimana Brahman yg impersonal adalah Tuhan. seperti Hyang Widhi. trus Filsafat Personal adalah mengakui kepribadian Tuhan itu. para vaisnava mengakui filsafat personal dimana Brahman adalah cahaya badan beliau (artinya sekaligus mengakui paham impersonal).
saya yakin bro ngarayana tidak ada mengejek/merendahkan salah satu kepribadian mulia ini. Brahma adalah asal dari garis perguruan vaisnawa berarti beliau adalah Guru agung. Siva adalah asal dari garis perguruan vaisnava juga. (salah satu dari 4 garis/parampara)dan diantara para vaisnava Siva adalah yang paling utama. so perdebatan antara Hindu adalah tentang paham impersonal dan personal. namun apakah kita berperang dari paham yg bersumber pada veda? tidak donk. syukurlah kita dapat kehidupan yg mengenal veda dimana kehidupan menjadi manusia sungguh susah sekali dan hanya menjadi manusia kita bisa moksa.
semoga Dharma menuntun kita selalu. mohon dikoreksi.
silahkan berdebat. salam.
Darimana anda tahu bahwa mereka pada dewa tertinggi itu dari surga? Hanya keyakinan saja atau dapat dibuktikan secara logika akal atau contoh empirik.
Cerita surga adalah cerita alam roh jadi apakah ada dari ketiga itu yang dapat membuktikan bahwa mereka dari surga?
tanggapan saudara dino mendalam sekali. memang saudara ngarayana di sini tidak menjelekkan salah satu dewa, saya yakin itu. dan semoga tidak pernah ‘LAGI’ seperti itu. tapi kasihan penggemar-penggemarnya (seperti saya) yang terbawa arus perdebatan karena tulisan ambigus beliau, dimana prinsip ketuhanan beliau dipertanyakan. apa benar seperti yang anda katakan atau malah sebaliknya(seperti yang saya takutkan). melihat dari komen2 beliau dan pendukung2 beliau. kalau menengahi perdebatan, rasanya kata2 yang keluar dari beliau hanyalah kata halus, yang (seolah-olah) tidak dari hati.
tetapi ini hanya pikiran saya saja, yang tidak beralasan
berhubung beliau tidak pernah muncul lagi, maka kita tidak bisa bilang apa2 dulu.
nunggu koreksinya empunya dulu
salam
Bro sutha, Seorang vaisnava harus benar memposisikan Tuhan. sebagai penganut paham personal, bro ngara, saya juga dan pendukungnya harus memposisikan Tuhan/Sri Krsna sebagai yang tertinggi. Siva, Brahma adalah kepribadian mulia yg tidak boleh disejajarkan dengan Tuhan. Khusus siva, masih ada perdebatan terkait Pernyataan Dewa Brahma dalam Brahma Samhita dimana beliau menyatakan bahwa sumber keberadaan shambu/siva, bagaikan susu dengan susu asam. disaat yg sama itu sama, disaat yg sama pula itu berbeda. seperti itu. jika lihat artikel2 lain saudara ngarayana pasti ketemu.
saya kenal bro ngara, beliau aktif, rajin dan berdedikasi. bahkan sy jauh drpd itu yg masih menikmati secara terpisah dari Tuhan kebahagian yg artinya sangat bnyk terpikat dunia materi. mungkin saat ini beliau lg sibuk. nah apalagi menengahi, pasti akan kesulitan, kenapa?
1. antar Hindu : pasti seputar personal dan impersonal. yg asih mendasar sih masalah ritual seperti upakara.
2. dgn umat lain : ini juga susah. pasti bro ngara akan menengahi dengan filsafat vaisnava (personal). bbrp temen yg dalam filsafat impersonal akan belum bisa menerima walaupun bisa dimengerti.
beberapa pengetahuan sy peroleh setelah bertemu dgn para vaisnava. sungguh indah bahkan tersenyum dan tertawa sendiri begitu tahu Lila Beliau yg begitu agung.
jgn khawatir bro, kita adalah Sanatana Dharma.
oh ya, biar g lupa filsafat vaisnava yg personal juga mengakomodir filsafat impersonal dimana Brahman adalah cahaya badan Beliau.
Demikian, silahkan dilanjut. mari kita tersenyum dan sampaikan Cinta Kita kepada Beliau.
Salam.
@ BHTRG
padahal diatas dah salam. nie lanjut lagi. tapi dikit ajah. kita (manusia yg lahir di zaman kali, yg seperti saya atau yg lain yang belum memiliki karunia untuk itu) akan sangat sulit membuktikan itu. ingatlah Bhagavad Gita, dimana Beliau menerangkan diri beliau khusus kepada arjuna karena dia adalah sahabat yang paling baik. boro-boro jadi sahabat, mengingat beliau aja susah malah kadang “ngurusi bisnis dulu ah” he.he.
adalah yg diberkati dapat mengakui/membuktikannya, yaitu Rsi Vyasa, Narada Muni.
so mari kita dengan tunduk hati melayani Tuhan. (ah Tuhan g butuh di layani..xi.xi.xi….sim salabim jadi deh)….Kita yg butuh…
Salam
Blog ini tentu tidak hanya untuk konsumsi penganut vaisnawa saja bukan? dan saudara Ngara juga mengatasnamakan Hindu, bukan vaisnawa saja. nah bicara tentang hindu tanpa menyamakan persepsi tentang ketuhanan Hindu( magsudnya hanya dari sudut pandang Vaisnawa, atau Saiva saja) tentu adalah cara salah dalam menjelaskan hindu pada khalayak umum.
saya sangat hargai argumentasi2 bro Ngara, tetapi kadang hal diatas dilupakan. contoh nyatanya adalah dalam mengutip kitab suci semua adalah tentang ke-Wisnu-an. dalam dialog antar waisnawa/ pertanyaan seputar waisnawa, hal itu sah saja. tetapi menggunakan hal itu untuk membandingkan dengan aliran lain, atau bahkan mengundang umat Hindu lain untuk menerima itu, tentu akan menciptakan image yang tidak baik.
contohnya dalam kisah ini. provokasinya terlihat pada:
“Lalu bagaimana dengan Tuhan anda? Apakah dalam sistem keyakinan anda, Tuhan anda adalah Tuhan yang pemarah, pencemburu dan gila hormat? Jika iya, maka menurut Veda pada dasarnya yang anda puja bukanlah Tuhan tetapi hanya mahluk hidup yang paling banter hanya dalam golongan para dewa.”
sementara di atasnya beliau menceritakan kisah purana yang mengisahkan dewa brahma gila hormat dan dewa siwa pemarah.
memang beliau sudah memberi jawaban halus:
“Dalam artikel ini, saya tidak bermaksud memperdebatkan ketuhanan dari ketiga entitas ini,”
tetapi jika kita pikirkan dengan akal sehat, apa yang ingin disampaikan saudara Ngara dari kalimat sebelumnya? bukankah itu suatu ‘sindiran’ secara halus kepada pemeluk al;iran siwa/brahma?
Hal ini tidak hanya saya temukan pada tulisan ini. tapi di beberapa tulisan lain dan blog lain yang beliau tulis. saya lupa yang mana saja. tetapi bro Ngara pasti tau.
Tidak ada magsud saya menghujat di sini, saya hanya menyamakan persepsi. yah, katakanlah kita beda pemujaan, tatapi kita saling memahami dan mengerti perasaan satu sama lain, jangan seperti itu.
Terimakasih
@Dino
sebagai tambahan saja, saya (kami, siapapun yang sependapat dengan saya, baik Siwa siddhanta, waisnawa, brahma) bisa menerima konsep personalitas/impersonalitas. bisa menerima semua avatar, Krishna, Rama, Budha, Kalki. dan bisa menerima nama Tuhan Wisnu, Brahma, Siwa, baik sebagai tuhan yang satu ataupun perannya sebagai dewa2 dalam purana2, dan tidak mempermasalahkan hal itu, entah dewa A direndah2kan atau dewa B di tinggi2kan, seharusnya tidak ada kebanggaan atau kekecewaan.
Nah sekarang masalahnya Bro Ngara ini, bisa tidak menerima konsep yang diluar alirannya, tidak usah sebagai panutan( harus dilakukan) minimal mau menghargai perbedaan itu, dan tidak ada upaya menunjukkan kelebihan pujaannya, dan merendahkan pujaan orang lain (dari contoh2 yang ada di blog ini). mungkin magsudnya baik, tetapi semua orang punya baiknya sendiri. dan Krishna telah baik sebelum/tanpa upaya2 yang dilakukan bro Ngara. jadi sebaiknya kini kita berupaya menunjukkan kebijaksanaan kita dalam menanggapi nama2 dewa yang berbeda. walau ada satu yang bagus menurut anda, bagi orang lain ada juga yang lain. Tidak masalah kan? toh Tuhan itu tetap satu dibalik semua nama2 itu.
saya sudah banyak berbicara seperti ini, tetapi ada saja yang mengklaim bro Ngara tidak bermagsud seperti itu, tetapi dari yang saya ikuti, tidak! mungkin susah melihat jika anda ada di pihak yang sama dengannya, tetapi pengalaman saya sebagai hindu, yang biasa dilecehkan agama2 besar, saya tidak bisa melihat upaya2 perendahan/ penyombongan ajaran sekecil apapun! kita biasa diremehkan, dari pengalaman itu kita harusnya lebih memahami, bahwa kita semua sama, tidak ada rendah tidak juga lebih tinggi. layaknya orang yang biasa dihina, dia bisa merasakan rasanya melihat orang lain dihina, dan dia tidak akan pernah menghina orang lain. itulah yang jarang dimiliki umat agama2 besar, yang biasa sombong bahwa agamanya paling benar. nah, kita tidak ingin seperti itu kan? makanya introspeksi diri dari sudut pandang orang lain juga.
masih mending saya (yang umat hindu, bhakta wishnu juga) yang mengkritik seperti ini, bagaimana kalau umat lain? pasti niat introspeksi itu hilang. yang ada hanya niat balas menghujat(jujur saja, saya kadang gitu juga). kata2 manis itu menyesatkan, kritik tajam itu membangun.
Damai damai damai….
Sorry teman-teman… baru bisa online lagi setelah 2 minggu liburan.. 🙂 Sekarang jadi bingung mau mulai comment dari mana..he..he..he…
@ Sutha
Terimakasih saudara Sutha sudah bersedia comment di blog saya.. anda tinggal di Sulawesi ya? Salam kenal dari Tangerang…
Saudara Sutha, dalam tulisan di blog ini saya tidak ada maksud menyatakan satu aliran lebih rendah dan lebih tinggi, apa lagi mengklaim satu aliran sesat. Sebagaimana sudah serings aya sampaikan bahwasanya dalam Veda (salah satunya dalam Bhagavad Gita bab 17) disampikan bahwa berdasarkan watak manusia, maka ajaran yang dikembangkannya ada 3 jenis, yaitu ajaran dalam sifat sattvam, rajas dan tamas. Dan kesemua ajaran itu benar menurut masing-masing sifat tadi. Seorang yang bersifat sattvam akan mengatakan ajaran dalam sifat tamas tidak cocok dengan dirinya dan demikian juga sebaliknya. Jadi jika ada teman-teman yang beranggapan bahwa dalam blog ini saya menyesatkan aliran yang lain selain pemahaman yang saya sampaikan, maka dengan comment ini saya tegaskan sekali lagi bahwa setiap ajaran (aliran, sekta atau agama) diturunkan dan diikuti oleh manusia sesuai dengan corak tri guna yang mempengaruhi. Jadi tidak ada yang benar dan salah secara mutlak. Anak SMA tidak bisa menyalahkan metode yang dipakai anak SD dan demikian juga sebaliknya, tetapi semuanya benar sesuai dengan tempatnya…
Maaf ini topiknya apakah balik mengenai masalah apakah Dewa sama dengan Tuhan? Kemarin di Bali saya sempat berdiskusi dengan kakek saya (I Nyoman Pageh) dan salah satu kelihan di desa kesiut (Pan Raka) mengenai apakah dewa sama dengan Tuhan menurut pandangan mereka mengingat mereka sangat sering ke grya dan belajar lontar. Mereka dengan tegas mengatakan bahwa Tuhan tidak sama dengan dewa, tetapi dengan dewa-dewa itulah kita menuju pada Tuhan yang esa… Nah sekarang menurut saudara Sutha bagaimana? Apakah Tuhan sama dengan dewa? dan karena kita adalah Hindu yang mendasarkan ajarannya pada Veda, saya mohon masukan sloka-sloka Veda yang menyatakan hal tersebut. Kita tidak mungkin bisa berdebat atau berdiskusi tanpa ada dasar-dasar pembenaran dan karena kita sama-sama Hindu yang mengklaim Veda sebagai kitab suci, maka mari perdebatkan suatu topik dengan sloka-sloka Veda, bungan angan-angan filsafat atau kebiasaan semata.
Mohon masukan dan kritikannya saudara Sutha. Saya dengan senang hati menerima masukan dan kritikan dari siapa saja asal itu bersifat membangun dan dengan bukti-bukti nyata, jadi bukan sekedar klaim sepihak.
Salam,-
Om Swastyastu….
nah langsung di jawab ma yg empunya…..
salam bro ngarayana…..jika ada penjelasanku yg dirasa tidak tepat mohon dikoreksi……
mari kita sama-sama berdiskusi untuk menambah pengetahuan serta menciptakan kedamaian……
maaf nimbrung dikit urusan intern orang Hindu
saya yg orang luar, yg tidak tahu banyak tentang apa itu Hindu, tertarik dengan percakapan antara bro Sutha, bro Dino dan Bro Ngara.
Mengingat dalam kisah2 Kehinduan banyak sekali cerita2 yg saling menonjolkan dewa2 tertentu dan merendahkan dewa2 yg lainnya, yg menunjukkan pertentangan2 dari keutamaan dewa2 tertentu dalam cerita satu dengan cerita lainnya.
saya jadi berfikir (sorry jika salah, mungkin ini hanya sekedar kecurigaan saja),
jangan2 kisah2 yg bertentangan tersebut sengaja diciptakan oleh para pemuja dewa tertentu untuk menjatuhkan pamor dewa lainnya.
dan sebaliknya kisah tandingannya diciptakan oleh para pemuja dewa yg merasa pujaannya dijatuhkan oleh pemuja dewa tertentu, dengan cara membuat kisah bertentangan yg menjatuhkan dewa2 rival mereka.
kalau itu yg terjadi, maka bisa dipastikan seluruh kisah2 tersebut hanya fiktif belaka.
kisah2 diatas hanya dibuat untuk menciptakan suasana panas diantara orang2 Hindu yg terpecah pada berbagai sekte pemujaan dewa2 idola.
secara nalar saja, jika dewa2 itu benar2 ada, yg merupakan pelayan2 Tuhan yang Esa, diciptakan dari cahaya Tuhan Maha Suci sendiri, maka tidak mungkin Tuhan menjadikan pelayan2 yg berpotensi tidak setia, yg tamak, arogan, gila hormat, ambisius untuk saling mengalahkan dan mengungguli satu dengan yg lainnya, dll
Pemerintahan Tuhan pasti dan mutlak harus bersistem clean goverment,
para pejabat eselon atasnya pasti dipilih Tuhan dari makhluk2 yg paling kredibel diantara para makhluk, paling setia, paling konsisten, dan pengabdi yg tulus , terbebas dari hasrat dan kepentingan2 pribadi.
jika tidak begitu, pasti sistem pemerintahan Tuhan akan mengalami kekacauan sebagaimana layaknya sistem pemerintahan yg dibikin manusia.
Jika perangkat dan aparat pemerintahan Tuhan adalah makhluk2 yg korup dan terpolusi oleh kepentingan pribadi, bisa dipastikan apa yg akan terjadi di alam semesta ini ?
tatanan segala perikehidupan perlahan lahan akan menuju kehancuran.
percuma campur tangan Tuhan dalam wujud awatara2 di alam penciptaan, jika para pejabat senior dalam pemerintahanNya masih bermental seperti itu.
untuk membasmi kawanan rumput liar, harus dicabut dari akar2nya, bukan sekedar memotongi rumput yg tampak diatas tanah.
itu menandakan Tuhannya tidak becus untuk memilih para pembantu / menteri2Nya.
(Astaqfirullah al adziem, nauzdubillahi min dzalik)
Orang Hindu saling bersilang sengketa dan bersuudzon (berburuk sangka), yg semuanya bermuara kepada fitnah atas makhluk2 Tuhan yg mulia, dewa2 / malaikat2Nya, karena mereka termakan oleh provokasi dan agitasi yg dibuat oleh pendahulu2 mereka dalam bentuk cerita2 fiksi yg saling menjelekkan dan menjatuhkan keutamaan dewa2 yg dianggap lebih rendah dari dewa2 idola mereka sendiri, hanya karena semua cerita2 itu dapat pengakuan yg sama sebagai bagian dari naskah suci.
mungkin orang2 Hindu jaman sekarang harus lebih arif untuk memilah2 mana kisah2 yg merupakan peristiwa yg sungguh2 terjadi dan mana2 yg hanya sekedar mitos dan fiksi.
sehingga perdebatan antara Bro Sutha, Bro Dino dan Bro Ngara diatas tidak perlu terjadi.
itu seperti keadaan orang Yahudi yg mengutamakan malaikat Mikail dan memusuhi malaikat Jibril,
maka dijawab Allah dalam Al Quran :
Katakanlah: “Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.
Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.
(QS 2:97-98)
maaf soal kritikan ini,
jangan tersinggung dan jangan dimasukkan ke dalam hati jika anda2 tidak berkenan.
SALAM
wah, trimakasih bli Ngarayana karena telah menanggapi komen saya. paling tidak unek2 kita2 tersampaikan.
Tersanjung sekali saya setiap komen saya diberi balasan. jarang ada blog yang sempat menanggapi omongan ga penting pengikut blognya.
about topik ini, yah saya rasa juga dewa dan tuhan itu ada jarak. secara pengertiannya saja dewa: DIV, cahaya tuhan. tetapi yang manakah dewa? yang manakah Tuhan?ya biarkan pemuja masing2 menentukan. jangan sampai ada yang merasa diremehkan. saya sih tetep… Brahma, Wisnu, Siwa, dan beberapa manifestasiNya, tetapi tetap satu Tuhan.
kalau tentang Satwam rajas tamas, saya rasa itu malah tidak sesuai dengan cerita di atas. karena bukan Tuhan yang memiliki sifat satwa/rajas/tamas, tetapi ajaran yang dilakoni manusia, seperti kata bli. sedangkan cerita di atas bagaimana? siapa yang satwam/ rajas/ tamas? Tuhannya? yang saya dengar Tuhan itu berada diluar sifat2 tersebut, dan rasa suka duka, karena sifat2 dan rasa2 itu adalah ciptaannya, mengisi seluruh mahluk ciptaanya dengan takarannya masing2(ga ada full satwam/ full tamas). berarti ketiga ‘tokoh’ yang diceritakan diatas tingkatannya hanyalah dewa dong?
senada dengan komen saya diatas:
“kesimpulannya adalah salah menilai tuhan dari ketiga cara tersebut. itu adalah cara menilai dewa/manusia yang baik dan tidak pemarah. bukan tuhan.”
ini mohon dikoreksi, bli Ngarayana kan lebih paham dalam hal kitab suci, maka saya bertanya ini lebih kepada menambah ilmu saya bli…
@ngarayana
“Seorang yang bersifat sattvam akan mengatakan ajaran dalam sifat tamas tidak cocok dengan dirinya dan demikian juga sebaliknya.”
disinilah letak masalah yang saya pertanyakan: tulisan ini untuk yang bersifat sattwam saja atau seluruh umat hindu? kalau ingin seimbang, maka kisah bagus2 tentang si rajas dan si tamas apa tidak dianggap?
jujur saja saya tidak banyak tau tentang kisah2 dari blok (aliran) lain. tetapi dari komen2 teman2 yang berkeberatan dengan ketidak seimbangan anda kan ada banyak?(cek di tulisan ttg Jiva tatva, Hindu Bali menganut, dll) cobalah dengarkan unek2 mereka. anggaplah mereka(plus saya) sebagai penyeimbang kebijaksaanan anda dalam menulis. keyakinan anda pastilah sangat tinggi pada ajaran anda, tetapi ada juga sudut pandang lain yang juga tinggi keyakinannya(plus ada sloka atau kisah purana mendukungnya sama seperti anda)biarlah itu berkembang apa adanya.
jadi ketika ada yang berucap “Bhineka tunggal ika tan hana dharma mangrwa” atau “ekam sat viprah bahuda wadanti” janganlah cuma dianggap isapan jempol/ hanya ditanggapi dengan nada menetralisir. tetapi yakini dengan sungguh2, karena itu asas-asas hindu juga.
yah cukup dulu, saya ucapkan banyak2 terima kasih pada bli Ngara dan blog ini. semoga kita selalu dalam kedamaian.
@ Sutha
Om Swastiastu
Sanatana Dharma, yang dewasa ini dikenal dengan sebutan Hindu memang tidaklah sama dengan agama-agama lain yang kita kenal saat ini. Sanatana Dharma memiliki keunikan tersendiri dalam sistem filsafatnya. Sebagaimana pernah saya singgung dalam artikel “Mencari formula aliran sesat dalam Hindu”, pada dasarnya selama pondasi dasar dari Dharma seperti Panca yama Bratha, Panca Nyama Bratha dan sejenisnya dilakoni dan diterapkan dengan baik, meski dia memiliki konsep teologi Ketuhanan yang berbeda, sama sekali tidak bisa kita persalahkan dan kita justis sebagai sesat. Hal ini sangat berbeda dengan agama-agama lainnya.
Mengenai apa yang saya sampaikan di blog ini, tentunya didasari dari pemahaman yang saya peroleh dari tuntunan guru keroanian saya, tempat saya bergaul (sadhu) dan kitab-kitab suci yang saya baca dan diarahkan untuk di baca oleh guru kerohanian saya tersebut. Sebisa mungkin saya selalu berusaha menyampaikan pemahaman tersebut apa adanya sesuai dengan apa yang tercantum dalam kitab suci Veda dan sesuai arahan para guru dan sadhu. Mengingat keterbatasan saya, tentunya saya tidak banyak mengerti mengenai hal-hal dan kitab-kitab suci Veda diluar kitab-kitab yang pernah saya dalami. Jadi buat teman-teman semua, mohon maaf kalau saya belum mampu memenuhi semua keinginan teman-teman untuk dapat mencantumkan kutipan sloka-sloka di luar kitab-kitab yang saya baca. Kalau teman-teman ada yang punya, silahkan di posting dalam satu artikel di blog ini. Hanya saja saya harapkan apa yang dibuat sebisa mungkin ada diluar interprestasi dan angan-angan pikiran kita. jadi usahakan mencantumkan isi Veda apa adanya. Dalam Bhagavad Gita bab 17 dikatakan:
BG.17.1 : Arjuna bertanya: O Krishnaa, bagaimana kedudukan orang yang tidak mengikuti prinsip-prinsip Kitab Suci tetapi sembahyang menurut angan-angan sendiri? Apakah mereka berada dalam kebaikan, nafsu atau dalam kebodohan?
BG.17.2 : Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa bersabda: Menurut sifat-sifat alam yang diperoleh oleh roh di dalam badan, ada tiga jenis kepercayaan yang dapat dimiliki seseorang, kepercayaan dalam kebaikan, dalam nafsu atau dalam kebodohan. Sekarang dengarlah tentang hal ini.
BG. 17.3 : Wahai putera Bharata, menurut kehidupan seseorang di bawah berbagai sifat alam, ia mengembangkan jenis kepercayaan tertentu. Dikatakan bahwa makhluk hidup memiliki kepercayaan tertentu menurut sifat-sifat yang telah diperolehnya.
BG.17.4 : Orang dalam sifat kebaikan menyembah para dewa; orang dalam sifat nafsu menyembah para raksasa atau orang jahat; dan orang yang berada dalam sifat kebodohan menyembah hantu-hantu dan roh-roh halus.
BG 17.5 : Orang yang menjalani pertapaan dan kesederhanaan yang keras yang tidak dianjurkan dalam Kitab Suci, dan melakukan kegiatan itu karena rasa bangga dan keakuan palsu didorong oleh nafsu dan ikatan, yang bersifat bodoh dan menyiksa unsur-unsur material di dalam badan dan Roh Yang Utama yang bersemayam di dalam badan, dikenal sebagai orang jahat.
Jadi dari sloka-sloka ini dapat kita tarik beberapa poin, antara lain jangan sampai kita mencoba mengembangkan suatu kepercayaan yang tidak tersurat dalam kitab suci dan sebagaimana yang sudah anda singgung, memang benar bahwasanya jenis kepercayaan ada 3 yang ada karena terdapat 3 jenis karakter yang menyelimuti manusia. Dan memang benar juga bahwa bukan Tuhan yang diselimuti 3 jenis sifat alam itu, tetapi kitalah yang ada di dunia material ini dan karena kondisi itu Tuhan menurunkan 3 jenis tuntunan kitab suci yang berbeda.Khusus mengenai 18 Purana yang ada, Brahma-Vaivarta Purana mengelompokkan ke 18 Purana ini menjadi 3 kelompok sebagai berikut:
Sehingga dengan adanya 3 jenis kelompok ini dapat saja terjadi perbedaan pandangan dan cerita yang seolah-olah saling bertentangan, padahal sebenarnya sama sekali tidak bertentangan jika kita mengerti mengenai 3 jenis corak manusia yang mengembangkan 3 jenis keyakinan.
Salam,-
Terima kasih atas kritikannya bro ardhani…..
disini kami senang untuk berdebat, malah jika perdebatan ini tidak ada maka pikiran kita tidak akan terbuka dan hanya menerima dogma-dogma saja. yang penting dilakukan dengan tunduk hati dan damai.
Saya yakin, Tuhan dalam memilih aparaturnya pasti yg telah memiliki kualifikasi. Terkait terjadi hal-hal yang kami perdebatkan (kenapa marah, ego,dll) adalah kembali kepada ketiga sifat.
segera setelah memasuki dunia material maka atma yg memperoleh badan material dikuasai ketiga sifat alam material.Tuhan, beliau itu adalah Paramatma dan badan beliau adalah badan rohani di dunia material sehingga tidak dipengaruhi ketiga sifat.
sloka-sloka BG menjelaskan kok. anda nonton Little Krsna? coba lihat adegan disaat Dewa Brahma dibingungkan. itu adalah salah satu petunjuk bahwa begitu kuatnya tenaga luar/mengkhayalkan Beliau, hingga-hingga Dewa Brahma pun terlupa sesaat. namun segera beliau menyadari. Apakah Tuhan langsung cemburu, marah dan mengeluarkan kekuatannya untuk menghancurkan…Tidaaaakkk.
Beliau dengan senang hati menerima kekeliruan Dewa Brahma. namun intinya lagi bukan Dewa Brahma yg lupa. itu adalah point lain yg tidak terlalu penting (urutan pentingnya jauh). yg lebih penting adalah 1. tenaga mengkhayalkan beliau sangat kuat. hanya dengan perlindungannya saja kita bisa dibukakan pengetahuan sejati (kuatnya hingga Dewa brahma saja sampai lupa)
2. tunduk hati, dengen segera memohon petunjuk atas kekeliruan.
3. pelajaran bagi manusia yang lain bahwa ego yang palsu sungguh menyesatkan
3. beliau itu sungguh tidak terbatas bahkan diluar jangkauan Dewa Brahma (ada banyak Brahma dari berbagai semesta)
Bukan berarti disini kita selesai menyembah Dewa Brahma (menyembah untuk memohon perlindungan). Sembah sujud Kehadapan Dewa Brahma, yang sangat mencintai Sri Visnu. mohon tuntunlah hamba menuju pencerahan serta berkatilah seluruh keturunanmu agar tercipta kedamaian dan kebahagian.
wujud lain lagi adalah kita mendekati guru kerohanian dan memohon perlindungan dan bimbingan.
Justru yg menjadi pertanyaan adalah logika : kenapa Tuhan menciptakan makhluk malaikat yg sifatnya penurut saja, setan yang suka membangkang dan jahat kemudian manusia dgn sifatnya, lalu hewan dan tumbuhan yang hanya menjadi makanan manusia? pertanyaannya adalah kenapa menciptakan makhluk seperti itu?kenapa g jd malaikat saja, kan nurut tok?misal saya setan : kenapa sifat saya jahat. kewajiban saya menggoda manusia. saya sudah lakukan kenapa saya masih dineraka?and more….
begitu bro ardhani.
semoga g menyinggung. Jika dikatakan bahwa itu adalah Mitos dan karangan manusia, yah bro ardhani malah mengolok-olok kami. apakah bro ardhani bisa pastikan kitab anda valid?g juga kan. hanya orang seperti Arjuna, rsi vyasa yg merupakan sahabat terdekat yg dapat DIIZINKAN untuk mengetahui. kita sebagai orang bodoh adalah mengikuti petunjuk yg telah diberikan dari mereka yg telah sadar dan diberikan IZIN untuk mengetahui rahasia ilahi berdasarkan garis yg telah diturunkan (parampara) dan sesuai yg disampaikan yg sebelumnya tanpa penafsiran sendiri.
malah ngalur ngidul omongan saya. maaf, banyak pemikiran yg berkembang di pikiran saya yg intinya : bro ardhani kok belum paham juga. beda dengan bro samaranji yg mengatakan semua agama beda tapi dari sumber yg satu. itu malah luar biasa. tinggal kita berdiskusi kenapa bisa beda. itu saja
semoga g bikin pusing dan malas membaca.
yang pastinya Semoga Pengetahuan Suci datang dari segala penjuru.
salam.
@Ngarayana
O ya bli, saya lupa terus nanya:
‘Sulawesi’Nya tau dari mana?
Bli sendiri sekarang meneng ring di ja?
@ Sutha
🙂
Dengan temen-temen masuk ke web ini, saya bisa melihat dan mencatat semua IP address pengunjung yang masuk. Berbekal IP address inilah saya bisa melacak dan mengetahui posisi dimana orang tersebut berada termasuk sistem komputer/perangkat mobile dan browser yang digunakan dan juga ISP penyedia internetnya. Hal ini dimungkinkan karena pengalamatan IP pada dasarnya sudah dipetakan secara global.
Namun tentunya karena hal ini menyangkut privasi, saya janji tidak akan pernah membeberkan IP address dan alamat email yang masuk.
Salam,-
ooh begitu…
tapi sayangnya SALAH!
hehehe…
IP address itu bisa diganti dengan mudah bli. coba cek IP saya sekarang, harusnya sudah berubah saat komen ini terkirim.
yang paling mudah untuk menebak karakter seseorang adalah dari jam2 biasa dia komen. dari sana kita tau apa dia pelajar, pegawai kantoran, dosen/penjaga warnet.
Trims infonya bli
liburan kemarin kemana bli? mudik?
sampurasun bli bagi saya Vishnu,brahman,dan siva adalah bagian dari tuhan yg ksemuanya tidak bisa terpisahkan ketiganya adalah sifat-sifat tuhan yaitu
*BRAHMA “PENCIPTA” = yang mencipatakan seluruh alam semesta beserta isi nya (benda-benda, mahluk hidup planet dan jagat raya)
*VISHNU “PEMELIHARA” = memlihara segala mahluk ciptaannya meberikan ilmu pengetahuan,tumbuh dan berkembang memberi kehidupan kepada setiap mahluk tanpa membedakan mahluk jahat ataupun mahluk baik (sifat pengasih dan penyayang).
*SIVA “PELEBUR” = meleburkan semua mahluk ciptaanya yg berbentuk badan material smentara roh nya akan kembali kepadanya tergantung dari amal perbutannya
jadi siva,vishnu dan brahman kesemuanya sifat dari sang hyang tunggal
@ DINO
***** Dino :
Terima kasih atas kritikannya bro ardhani…..
disini kami senang untuk berdebat, malah jika perdebatan ini tidak ada maka pikiran kita tidak akan terbuka dan hanya menerima dogma-dogma saja. yang penting dilakukan dengan tunduk hati dan damai.
Saya yakin, Tuhan dalam memilih aparaturnya pasti yg telah memiliki kualifikasi. Terkait terjadi hal-hal yang kami perdebatkan (kenapa marah, ego,dll) adalah kembali kepada ketiga sifat.
segera setelah memasuki dunia material maka atma yg memperoleh badan material dikuasai ketiga sifat alam material.Tuhan, beliau itu adalah Paramatma dan badan beliau adalah badan rohani di dunia material sehingga tidak dipengaruhi ketiga sifat.
===== Ardhani :
Waduh sudah lama saya nggak mampir di forum ini
*
*
Bro Dino, anda berargumen dengan tiga sifat alam material yg segera menjerat atman begitu masuk ke dalamnya.
Tapi anda tidak menjelaskan mengapa ketiga sifat itu harus diadakan oleh (tentunya) Tuhan.
Mengapa Tuhan memberi sifat2 khas yg demikian pada masing2 dari ketiganya ?
Mengapa tidak dengan sifat2 lainnya yg berbeda dengan ketiga sifat yg telah anda kenal ?
Mengapa harus tiga sifat, kenapa bukan satu, dua atau lebih dari tiga ?
Mengapa atman harus dihadapkan oleh Tuhan pada ketiga sifat alam tersebut, bukan dihadapkan dengan sifat2 / keadaan2 yg lainnya, Padahal Tuhan sendiri tahu bahwa atman itu punya potensi menyeleweng ketika bertemu dgn tiga sifat itu ?
Mengapa seolah ada kontradiksi antara tiga sifat alam material yg diciptakan Tuhan untuk dibenturkan dengan kepingan Tuhan sendiri (atman) ?
Mengapa Tuhan yg Maha baik, menciptakan kebaikan sekaligus keburukan dan memaksa / mengirimkan ciptaanNya untuk melintasi yg buruk2 sedangkan yg diinginkanNya adalah yg baik2 ? kenapa tidak langsung saja diciptakan segalanya adalah baik, tidak ada yg buruk, sehingga tidak perlu ada ciptaan yg menderita ?
Itu adalah sederet pertanyaan yg bisa dikembangkan lagi lebih terperinci.
Namun akhirnya semua akan mengerucut pada hanya satu kenyataan yg tidak bisa diingkari oleh siapa saja baik secara rela maupun terpaksa, bahwa semuanya adalah hak Tuhan sepenuhnya untuk berbuat / menentukan ./ mentakdirkan seperti itu
Manusia siapapun tidak akan mampu menemukan jawaban yg memuaskan yg bisa membongkar motif2 Tuhan dalam menciptakan dan menetapkan segala sesuatu.
Karena fitrahnya adalah Tuhan mengetahui segalanya, sedang makhluk tidak
Saya yakin dengan pemahaman Hindu yg menurut anda lebih lengkap pun anda tidak akan bisa menjawab pertanyaan2 diatas dengan memuaskan
Karena setiap jawaban anda hanya akan menimbulkan pertanyaan2 lain
Adalah lebih mudah urusannya bagi kita untuk segera mengakui bahwa Allah saja yg Maha mengetahui apa2 yg Dia perbuatNya, dan dengan segera tunduk mengakui bahwa terserah Allah akan melakukan apa saja pada diri kita, itu adalah hak Dia, bukan urusan kita sebagai makhluk.
Karena itu sebaiknya umat Hindu mulai berani dan tidak malu2 lagi untuk memberi pengakuan sebagaimana halnya telah dilakukan oleh muslim, bahwa “Hanya Allah lah yg Maha Mengetahui dan Maha berkehendak”
Tapi kayaknya umat Hindu alergi dengan jawaban Muslim itu, karena mereka beranggapan kitab2 Weda sudah memberi pengetahuan yg selengkap2nya.
Dan semua bisa diterangkan dgn konsep karmapala.
Padahal pertanyaan2 saya seperti diatas gak bakalan bisa dijawab dengan teori karmapala paling canggih sekalipun.
Benar kan ??
*********** Dino :
sloka-sloka BG menjelaskan kok. anda nonton Little Krsna? coba lihat adegan disaat Dewa Brahma dibingungkan. itu adalah salah satu petunjuk bahwa begitu kuatnya tenaga luar/mengkhayalkan Beliau, hingga-hingga Dewa Brahma pun terlupa sesaat. namun segera beliau menyadari. Apakah Tuhan langsung cemburu, marah dan mengeluarkan kekuatannya untuk menghancurkan…Tidaaaakkk.
Beliau dengan senang hati menerima kekeliruan Dewa Brahma. namun intinya lagi bukan Dewa Brahma yg lupa. itu adalah point lain yg tidak terlalu penting (urutan pentingnya jauh). yg lebih penting adalah 1. tenaga mengkhayalkan beliau sangat kuat. hanya dengan perlindungannya saja kita bisa dibukakan pengetahuan sejati (kuatnya hingga Dewa brahma saja sampai lupa)
2. tunduk hati, dengen segera memohon petunjuk atas kekeliruan.
3. pelajaran bagi manusia yang lain bahwa ego yang palsu sungguh menyesatkan
3. beliau itu sungguh tidak terbatas bahkan diluar jangkauan Dewa Brahma (ada banyak Brahma dari berbagai semesta)
============ Ardhani :
Film Little Krisna ya ?
Sebuah film (apalagi kartun) bagi saya tidak lebih sebagai tontonan bukan tuntunan.
Bahkan kadang2 saya geleng2 kepala ketika menonton film itu, bagaimana dewa2 elite dari struktur keyakinan Hindu, yg setiap saat dipuja2 dan dihormati oleh seluruh umat Hindu bisa bertingkah laku konyol seperti itu ?
Kalo Alm Gus Dur menyebut DPR kita seperti murid taman kanak2,
Maka melihat tingkal laku dewa2 di film itu bukan seperti anak TK lagi, tapi lebih parah dari itu, yaitu sakit jiwa (sorry).
Menurut saya seorang Mahatma Gandhi lebih patut diteladani dari pada dewa2 elit yg suka berulah tidak terpuji itu.
BTW, saya kira kebiasaan Tuhan yg suka berpetualang di alam dunia (avatara) itu lah yg bikin para dewanya sering kebingungan mengenali identitas bos mereka.
Penitisan ke alam dunia membuat komunikasi antara Tuhan dengan dewa2 terputus,
Para dewa kehilangan kontak dengan Tuhan sehingga mereka berani berulah kurang ajar dihadapan Tuhan yg sedang menyamar.
Mempertimbangkan kenyataan ini, saya jadi ragu untuk menyamakan dewa2 Hindu dengan para malaikat dalam agama saya.
Karena ternyata malaikat jauh lebih mulia dan terpuji dibandingkan para dewa2 Hindu.
Apakah para dewa2 Hindu adalah makhluk yg secara moralitas lebih rendah derajatnya dihadapan Tuhan dibandingkan dengan para malaikat ?
Atau justru karena orang2 Hindu sendiri yg menciderai jagad kedewataan dengan aneka mitos yg mereka ciptakan sendiri terhadap dewa2 mereka ?
Wallahualam bisawab
**
Meluruskan anggapan anda tentang Allah
Tuhan kami adalah Tuhan yg Maha Pengampun dan Penyayang
Sebesar apapun dosa anda jika anda memohon ampunan dengan tulus maka Dia akan mengampuni.
Namun jika sampai akhir hayat anda enggan meminta ampun atas dosa2 anda, maka ketahuilah, Allah itu maha Adil. Dan anda harus siap berhadapan dengan keadilanNya.
********** Dino :
Bukan berarti disini kita selesai menyembah Dewa Brahma (menyembah untuk memohon perlindungan). Sembah sujud Kehadapan Dewa Brahma, yang sangat mencintai Sri Visnu. mohon tuntunlah hamba menuju pencerahan serta berkatilah seluruh keturunanmu agar tercipta kedamaian dan kebahagian.
wujud lain lagi adalah kita mendekati guru kerohanian dan memohon perlindungan dan bimbingan.
========== Ardhani :
Kalo muslim lebih suka mempraktekkan kalimat ini : “Hasbunallah wa ni’mal wakil”
Artinya :
“Cukuplah Allah sebagai penolong, dan Allah adalah sebaik-baiknya pelindung”
Meminta pertolongan dan perlindungan kepada selain Allah itu termasuk perbuatan syirik, dan itu perbuatan yg sangat buruk
Yg saya ingin tahu adalah :
Penyembahan dewa2 dalam Hindu itu jika ditinjau menurut nilai2 yg mendasari penilaan sesuatu perbuatan dalam hukum Islam, dalam kacamata orang Hindu termasuk perbuatan yg bernilai apa ?
Apakah wajib ?
atau haram ?
atau sunnah ?
atau makruh ?
atau mubah ?
Note :
Wajib : dilakukan = benar, tidak dilakukan = salah
Haram : dilakukan = salah , tidak dilakukan = benar
Sunnah : dilakukan = benar , tidak dilakukan = boleh
Makruh : dilakukan = boleh , tidak dilakukan = benar
Mubah : dilakukan = boleh , tidak dilakukan = boleh
********* Dino :
Justru yg menjadi pertanyaan adalah logika : kenapa Tuhan menciptakan makhluk malaikat yg sifatnya penurut saja, setan yang suka membangkang dan jahat kemudian manusia dgn sifatnya, lalu hewan dan tumbuhan yang hanya menjadi makanan manusia? pertanyaannya adalah kenapa menciptakan makhluk seperti itu?kenapa g jd malaikat saja, kan nurut tok?misal saya setan : kenapa sifat saya jahat. kewajiban saya menggoda manusia. saya sudah lakukan kenapa saya masih dineraka?and more….
========= Ardhani :
Kalo anda manusia, maka untuk mengetahui hitam, anda harus tahu dulu apa itu putih, merah, biru dan lain2 warna yg bukan hitam. Kalo anda hanya melihat satu warna saja, maka kata “warna” itu sendiri tidak akan pernah muncul dalam benak anda.
Kalo anda manusia, untuk mengetahui terang anda butuh ditunjukkan dulu apa itu gelap, begitupula sebaliknya, sehingga anda tahu apa perbedaannya dari dua keadaan itu. Kalo tidak ada salah satunya, anda tidak akan pernah sedikitpun berfikir tentangnya.
Kalo anda manusia, untuk mengenal apa itu kebaikan anda harus mengenal juga pembandingnya yaitu kejahatan. Kalo salah satunya tidak ada, maka anda pun bukan apa2 dan bukan siapa2.
Itu kalo anda manusia, maka anda terikat dengan kenyataan seperti itu.
Kalo anda Tuhan, anda tidak memerlukan semua itu. Tapi untunglah anda bukan Tuhan.
Tuhan Maha Mengetahui segala sesuatu, manusia tidak tahu, karena itu mereka diberi tahu oleh Tuhan, supaya tahu.
Malaikat, setan, kebaikan, kejahatan, terang, gelap, semua adalah alat dan sarana yg diciptakan Tuhan untuk meng-edukasi manusia agar mengenal sifat2 Tuhan dan akhirnya bergantung padaNya.
“dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu”
**
Hewan dan tumbuhan hanya menjadi makanan bagi manusia ?
Tidak juga, mau diakui atau tidak mereka punya peranan masing2 dalam menjaga keseimbangan ekosistem
Mengenai nasib mereka menjadi makanan manusia, itu sangat wajar dan memang harus seperti itu.
Karena Tuhan menciptakan manusia dengan tubuh fisik yg memerlukan daya dukung untuk dapat bertahan hidup.
Tubuh manusia butuh makan minum, butuh zat2 gizi.
Dari mana perolehannya ?
Apakah manusia akan memakan manusia lain untuk memenuhi kebutuhannya itu ? itu gawat ! tatanan akan cepat rusak dalam sekejab ! emang siapa yg mau dimakan orang lain ? enak aja ! lawan dunk ! tak makan duluan sebelum didahului dimakan.
Memakan malaikat atau jin ? gak mungkin, mereka tidak berwadag fisik seperti manusia, mencoba memakan mereka seperti makan angin, gak bakalan kenyang, malah perut kembung jadinya.
Makan batu, tanah dan bensin ? itu juga gak mungkin ! system pencernaan manusia tidak didesign untuk melakukan pekerjaan kapal keruk , buldozer atau mesin molen
Cara yg tepat adalah menciptakan makhluk lain yg bisa memenuhi kebutuhan dasar manusia itu, yg bisa dimakan dengan enak, empuk dan nyaman, dan yg penting gak punya otak cerdas untuk melawan manusia yg akan memangsa mereka.
Maka diciptakanlah hewan dan tumbuh2an.
Selain sebagai makanan manusia, tugas mereka adalah menjaga kelangsungan hidup di bumi, dengan peran mereka masing2.
*
Kalo dalam konsep reinkarnasi manusia bisa lahir kembali menjadi hewan atau tumbuh2an, dan begitu juga sebaliknya, berarti pada dasarnya manusia adalah makhluk yg paling kanibal karena suka memangsa sesamanya sendiri.
Dan pada dasarnya tidak ada perbedaan derajat antara tumbuh2an, binatang, manusia, raksasa, setan atau dewa, karena bisa jadi mereka semua bergiliran tukar peran dalam kehidupan2 mereka yg terus berputar – putar.
Karena itu berhentilah makan daging, ikan, sayur dan tumbuh2an karena itu tidak etis dan tidak bermoral sama sekali.
Mulailah biasakan diri anda makan benda2 tak bernyawa semacam batu dan tanah.
***
Jika anda seorang setan yg mempunyai sifat jahat, maka jangan salahkan Tuhan yg menciptakan potensi kejahatan ada pada diri anda, tetapi salahkan diri anda sendiri yg tidak mau meredam sifat jahat anda.
Tuhan tidak pernah menutup pintu tobat bagi setan, bahkan anda diberi waktu hidup yg lebih panjang dibandingkan manusia. Asal setannya mau untuk bertobat.
Kalo kesempatan itu tidak anda gunakan, masih etiskah jika anda menyalahkan Tuhan ?
(oh ya lupa, kan setan gak perlu etika ya ? …. Hehehe)
FYI, Iblis itu diciptakan dalam golongan jin,
Sedang firman Allah dalam Quran sudah sangat jelas :
“dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, kecuali agar beribadah kepadaKu”
******* Dino :
begitu bro ardhani.
semoga g menyinggung. Jika dikatakan bahwa itu adalah Mitos dan karangan manusia, yah bro ardhani malah mengolok-olok kami. apakah bro ardhani bisa pastikan kitab anda valid?g juga kan. hanya orang seperti Arjuna, rsi vyasa yg merupakan sahabat terdekat yg dapat DIIZINKAN untuk mengetahui. kita sebagai orang bodoh adalah mengikuti petunjuk yg telah diberikan dari mereka yg telah sadar dan diberikan IZIN untuk mengetahui rahasia ilahi berdasarkan garis yg telah diturunkan (parampara) dan sesuai yg disampaikan yg sebelumnya tanpa penafsiran sendiri.
======= Ardhani :
Maaf Bro, bukan mengolok-olok kepercayaan kalian.
Tapi cerita2 yg secara akal sehat bertentangan dan kelihatan tidak masuk akal kan boleh2 saja dicurigai kebenarannya ?
Menerima begitu saja walau jelas2 gak masuk akal hanya demi memenuhi dogma bahwa telah diturunkan (parampara) dan sesuai yg disampaikan yg sebelumnya tanpa penafsiran sendiri, kan bisa konyol juga kalo ternyata ngak benar
Itu perlunya sikap kehati2an bukan ?
******** Dino :
malah ngalur ngidul omongan saya. maaf, banyak pemikiran yg berkembang di pikiran saya yg intinya : bro ardhani kok belum paham juga. beda dengan bro samaranji yg mengatakan semua agama beda tapi dari sumber yg satu. itu malah luar biasa. tinggal kita berdiskusi kenapa bisa beda. itu saja
semoga g bikin pusing dan malas membaca.
yang pastinya Semoga Pengetahuan Suci datang dari segala penjuru.
salam.
======= Ardhani :
Yap benar, sekali !
Al Quran sendiri bilang, wahyu Ilahi itu hanya satu, karena Tuhannya itu juga memang hanya satu, disampaikan kepada setiap umat dimanapun mereka berada oleh utusan2 Tuhan pada mereka. Syariatnya aja yg beda2. dan itu tidak masalah. Tiap umat akan dihakimi oleh Tuhan berdasar syariat mereka sendiri2.
Tapi dalam perkembangannya, Quran juga bilang, umat2 itu sendiri pada akhirnya tidak menjaga apa yg telah dibawa oleh Utusan2Nya itu sehingga terjadi fakta2 seperti sekarang ini, bahwa agama2 itu jadi berbeda2
Setidaknya disini kita sudah mulai berbicara tentang perbedaan2 itu.
Apa kah anda tidak merasakannya ?
SALAM
Salam bro ardhani…..
Terima kasih telah memberikan respon.
saya coba tanggapi satu-satu. semoga tidak ada yang ketinggalan.
1. Sudah saatnya anda mengenal 3 tenaga yang dimiliki Tuhan. (mohon jgn ditanya kenapa 3?jika ada teliti, 3 ini sudah semuanya). pertama tenaga dalam sumber duniarohani dan avatara, kedua tenaga pertengahan sumber keberadaan roh/atman, ketiga tenaga luar sumber keberadaan dunia material. (mohon dikoreksi teman-teman vaisnava). pertanyaan bro harus dimulai dari atman. karena menggunakan KEBEBASAN yg sedikit secara keliru,yaitu menikmati kebahagiaan secara terpisah dengan Tuhan, maka atman memasuki dunia material. dunia material yg berasal dari tenaga luar beliau berisi ketiga sifat. (satvam, rajas, tamas/ kebaikan, nafsu dan kebodohan). pertanyaannya : kenapa tiga sifat?Yes itulah tenaga beliau. bisa saja beliau mewujudkan ribuan sifat, namun secara logika sifat2 itu menjiwai sifat2 lain yg bro ardani maksud. sehingga esensi kita sama yaitu roh, namun berbeda jenis badan. manusia, hewan, deva, iblis,dll yg jumlahnya 8.400.000 jenis. sekali lagi itulah pilihan Atma. bukan takdir dari beliau.
Sudah pasti manusia memiliki keterbatasan, namun kita perlu menjawab sebuah pertanyaan yg DASAR.
A = MANUSIA
B = DEVA/MALAIKAT
C = IBLIS/SETAN
jika A, B, C diciptakan untuk mengabdi kepadamu kenapa kami dibuat berbeda. jika jawabannya A = B = C yaitu Atma dengan badan yg berbeda, maka A,B,C akan memulai pencarian jati diri (Atma) agar mencapai Esensi Atma. Namun jika A tidak sama dengan B, C (diciptakan seperti itu oleh Tuhan) maka dalam menyembah mereka berhak bertanya (dalam hal 1 A,B,C juga bs bertanya, jawabannya karma phala) kenapa kami diciptakan dengan fasilitas berbeda? jika pernah dikatakan (klo g salah bro juga yg bilang) penghuni surga adalah kebanyakan orang miskin. hal ini mungkin didasari karena mereka menjalani ujian berat, trus selalu bersyukur. dalam kasus diatas berarti C = setan adalah penghuni surga karena mereka ujiannya berat, yaitu PENGGODA IMAN MANUSIA, apalagi setan yg bersyukur atas diciptakan menjadi setan krn ujiannya berat.
jawaban anda menyatakan : Adalah lebih mudah urusannya bagi kita untuk segera mengakui bahwa Allah saja yg Maha mengetahui apa2 yg Dia perbuatNya, dan dengan segera tunduk mengakui bahwa terserah Allah akan melakukan apa saja pada diri kita, itu adalah hak Dia, bukan urusan kita sebagai makhluk.
inilah yg disebut dogmatis. betul bahwa semua terserah beliau karena ini adalah tenaganya. betul juga bahwa beliau maha mengetahui. namun kita juga punya HAK untuk mengetahui keberadaan kita. Beliau yg maha mengetahui dan pengasih tentu mau menjelaskannya.
mohon empati anda kepada iblis dan setan yang juga diciptakan namun suka menggoda iman yg merupakan tugasnya karena telah diciptakan seperti anda berempati kepada mereka yg miskin atau cacat. Jika mereka diciptakan semua untuk mengabdi dengan fasilitas berbeda/ujian berbeda maka mohon dimengerti jika ada orang cacat yg tidak puas dengan badan mereka, ato orang miskin dengan hidup mereka hingga setan dengan hidup mereka. mereka berhak bertanya.
jika ternyata jawabannya bahwa itu adalah ujian dan orang miskin lebih banyak disurga maka setan pun demikian. karena mereka telah menjalankan kewajiban mereka. sehingga penghuni surga juga banyak kaum iblis dan setan seperti hal nya orang miskin atau cacat.
Bukan bermaksud menghina, tapi itulah analoginya.
jeritan hati C: ciptakanlah kami seperti malaikat yg selalu patuh dengan ujiannya yaitu melayanimu. kenapa ada manusia?apakah sifatmu sungguh egois Tuhan (tentunya aku menyadari semua sifat bersumber darimu)
tanggapan untuk pertanyaan yg lain tak sambung yaa….
selamat berdiskusi
Salam
** dino
tuhan mencitakan manusia , dewa, malaikat, jin,binatang ,tumbuhan dan setan msing -masing pegang peranan mereka saling menopang satu sama lain tidak akan disebut manusia jika tuhan menciptakan cuma satu mahkluk, dan jikat tuhan tidak menciptakan setan bagaimana cara menguji keimanan manusia dan jika tuhan tidak menciptakan malaikat atau dewa bagaimana cara manusia mengenal kebaikan itu aza intinya manusia,dewa,asuara, jin,setan dsb semuanya akan kembali menyatu kepada kepada tuhan yang agung jika pada waktu nya
Ha ha ha, orang atheis seperti saya tertawa, begitu ya sifat Dewa-dewa orang Hindu, ha ha ha. Trus Vishnu juga sama, tapi akalnya aja yang lebih, klo diya nggak marah, nggak mungkin mengeraskan badannya sampai kayak batu, itu artinya, dya nggak sudi juga ditendang, ha ha. Tuhan kalian kayak gitu ya??? ha ha. jadi makin nggak percaya deh sama yang namanya Tuhan macam itu,ha ha ha. Trus Dewa-dewa kalian, buruk-buruk sekali sifatnya, sedikit-sedikit marah, mau bunuh, kejam sekali, ha ha ha. Itu sih kayaknya cerita karangan dari orang yang ngarang tokoh utama vishnu. Coba klo tokoh utamanya Allah, mungkin ceritanya berubah lagi, emang berapa jam durasi tuh cerita??? keren juga klo dibaca buat hiburan.
ha ha ha …………….
pastilah Nonametruth adalah IBLIS yang suka menggoda iman
orang-orang beragama, menghina Tuhan dan kemudian mengadu domba
ha ha ha ………… dasar IBLIS LU
Trims mas inggar.
semua makhluk ada fungsinya. Hanya saja disini saya ingin memaparkan sedikit tentang KEBERADAAN. semua ajaran filsafat memulai sumbernya dari pertanyaan “Siapakah Aku?” sehingga dari situlah kita memulai pencarian dan petunjuk tentang Aku. saya berusaha menghormati dan memandang sama semua makhluk hidup karena esensi mereka sama yaitu Roh.
@ nonametruth
silahkan bro, kepercayaan adalah pilihan. begitupula kehidupan ini adalah pilihan&hasil anda walo anda tidak menyadari. ga ada masalah bagi saya atau yang lain. yg penting jgn merusak trus bikin huru hara saja. semoga diberkati.
saya coba jawab pertanyaan bro ardhani dl yak. mohon dikoreksi
Sekali lagi, yg berada di dunia material akan dipengaruhi ketiga sifat. tenaga ini sangat kuat. namun bukan berarti ketika Dewa Indra lupa beliau langsung jatuh seperti itu. Avatara dan settingnya adalah Lila Tuhan. lebih dalam lagi itu adalah mendidik kita manusia yg kuat dipengaruhi Tiga sifat untuk mampu melampauinya. jgn anggap remeh ketiga sifat itu. berusalah agar mampu melampauinya. Dalam BG, ketiga sifat diuraikan.
tentang menyembah dewa kan dah diberitahu sebelumnya. Menyembah dewa kan sampai ke planet dewa,dst. asal pertanyaan bro kan dimulai karena manusia diciptakan sehingga harus mengikuti pakem, ya tidak, boleh -ngga, benar – salah. namun ketika memandang hidup adalah konsekwensi hasil karma dan pilihan kita tentunya memandang dan mendekati Tuhan adalah pilihan. Tuhan telah menguraikan Jalan-Nya. saatnya anda menentukan pilihan. jadikan diri kita untuk memulai, bukan karena paksaan/hukuman atau hadiah dari tuhan.sejatinya karena Cinta Bhakti lah kita memilih. bagaiman cinta Bhakti?gampang-gampang susah. banyak artikel disini yg mengupasnya.
Lila Beliau di alam material dasarnya adalah menegakkan dharma, dst yg diuraikan dalam BG. namun jauh daripada itu hal yang sangat rahasia dan mendalam atas Lila Beliau adalah untuk memenuhi Cinta Bhakti kita. dari purana-purana dijelaskan bahwa kemunculan Beliau didahului oleh permohonan Sang Bhakta yang terkasih. namun terkadang ada yg lupa ada pula yg akhirnya menyadari.
tidak ada kami menghina salah satu deva, malaikat, iblis, setan ataupun makhluk lain. kami selalu berusaha (kenapa berusaha?karena terus kami lakukan dan gampang-gampang susah) menghormati semua makhluk apalagi mereka bisa menjelaskan tentang Kepribadian Tuhan YME. bijaksanalah seperti bebek yg mampu memilih makanannya, artinya bebek pun mengajari kita tentang sebuah kebijaksanaan akan kehidupan yang semuanya bersumber dari Tuhan.
semoga bisa menjelaskan kembali.
Suksma
Terima kasih
Salam
Dino, itu jawaban yang saya tunggu, ternyata anda orang yang cukup bijak, mungkin saya perlu banyak belajar dari anda, seperti yang saya tulis di artikel lain, saya seperti ini hanyalah ingin tahu, seperti apakah orang yang mengaku percaya pada Veda dan sikap mereka bagaimana??? Saya, jujur, hanya meniru cara Maha Rishi Bhrgu, tentu saya tidaklah mampu meniru beliau seutuhnya, cuma saya ingin tahu, dengan siapa saya bisa banyak belajar, karena jika sikap orang selalu menhina, menjelekkan, tidak menerima keyakinan orang lain, bahkan bilang orang yang berbeda pandangan atau menjengkelkan itu iblis atau setan, maka saya yakin, dia sendiri masih sangat diliputi oleh kegelapan, maaf, ini hanya simpulan saya. Trimakasih Dino.
Jadi, kebijakan dari saudara Dino itulah yang membuat saya kagum, karena telah menganggap orang yang berpandangan beda itu sebagai pembuat huru hara, maksud anda jika saya bersikap berbeda dengan anda saya dibilang bikin huru hara??????
Sejujurnya, saya setuju dengan pendapat Sutha, Jika anda beraliran Krisna, silahkan, saya tidak pernah bilang anda membuat huru hara, apakah seperti itu ya sikap orang yang berlabel penyembah Krisna???
Saya sedih melihatnya, …. Orang bodoh seperti saya pun tidak bersikap seperti itu, padahal wajar klo saya yang begitu, tapi ini koq kebalik ya
Salam Bli Nonametruth.
arti namanya apa ya???he.he.
maksud huru hara adalah : saya, anda dan siapapun jgn membuat keributan seperti merantem, beringas, saling pukul. beradu pendapat bukan huru hara. adu pendapat dengan saling jotos dan cacimaki trus berantem itu huruhara.ada beda pendapat jgn langsung “hajaaaarrr”, itu mah huruhara. saya tidak menuduh siapapun, begitu bli.
saya juga butuh belajar bli. saya orang bali. mengikuti paham yg diajarkan ortu. namun semenjak bergaul dengan para vaisnava, cara pandang saya berubah. logika saya lebih menerima konsep yg dijelaskan para vaisnava. dari logika saya berusaha mengembangkan RASA. berusaha meraih cinta dan melakukan bhakti. susahnya bli….melawan pikiran yg bagaikan kuda liar. disiplinnya minta ampun. terkadang gampang dan simple.
tidak ada yg mampu menguasai veda sesungguhnya. yg ada adalah mereka yang lebih mampu mendekati veda karena Krsna lah sumber veda. tidak ada yg mampu mengenal Krsna, yg ada adalah seberapa dekat anda dengan beliau sehingga diizinkan mengenal beliau.
bagaimana sikap seorang yg belajar veda? saya lupa bli, klo g salah begini : menunduklah seperti sebatang bambu /rumput trus tegarlah seperti sebatang pohon. (wadoh lupa nih…gobloknya daku…he.he.) artinya tunjukkan sikap tunduk hormat namun tetap kritis. jgn asal ya ya aja. kec sama guru rohani. karena kita sudah memilih guru yg akan membimbing kita (mohon dikoreksi)- sy juga blm berguru.
Segitu bli. semoga Tuhan memberkati kita semua.
mari kita berusaha mewujudkan dharma
suksma.
tenis dulu…nah ky gini, abis tenis paling nanti sy mandi trus tertidur. lupa sembhyg…..masih banyk sad ripu nya
kadang manusia dikuasai oleh egonya sndiri marilah kita brcermin pada diri kita sendiri resapi dalam-dalam kenali diri kita bahwa kita ini bukan sekedar mahkluk ataupun se onggok daging dan tulang akal dan pikiran saja belum dapat kita meneyelami tuhan seperti halnya sekekor ikan bertanya dengan ikan-ikan yang lain dimana air dan bagaimana bentuk dan warna air sedangkan dia berada di air dan dalam tubuhnya pun mengandung air begitu halnya kita sebagai manusia sebagaimana mencari dan bntuk tuhan dan yang manatuhan sejati….
@ Kidz
Saya copaskan artikel ini untuk menjawab.
Dalam Veda Smrti diceritakan para dewa ingin mengetahui siapa sebenarnya Tuhan yang asli dari ketiga entitas agung di alam semesta. Ketiga entitas tersebut adalah Brahma, Visnu dan Siva. Ketiga entias ini memiliki kekuasaan luar biasa jauh di atas kekuasaan para dewa yang menghuni alam Sorga (Svarga-loka). Untuk mendapatkan jawaban dari kebingungan para dewa ini, Bhrgu Muni, seorang Maha Rishi yang sudah mencapai tingkat sempurna memutar otak mencari cara terbaik dalam menentukan siapa Tuhan dan siapa yang hanya dalam taraf dewa.
Apa yang akhirnya dijadikan patokan bagi Bhrgu Muni dalam menguji ketiga entitas agung ini? Maha Rishi Bhrgu berpendapat bahwa Tuhan yang asli adalah Beliau yang maha pemurah, yang tidak cemburuan dan penuh kasih sayang. Sementara mahluk hidup biasa, mulai dari para dewa sampai pada tataran mahluk terendah masih diselimuti oleh egoisme, amarah dan ikatan-ikatan emosional. Untuk membuktikan teorinya ini, Bhrgu akhirnya mendatangi ketiga entitas ini satu per satu.
Pada kesempatan pertama Maha Rishi Bhrgu pergi ke Brahma-loka, tempat tinggal Brahma. Bhrgu sebenarnya dapat dikatakan adalah salah satu putra dari Brahma karena Bhrgu diciptakan secara langsung oleh Brahma. Sebagai seorang putra, seharusnya Maha Rishi Bhrgu sujud dan menyentuh kaki Brahma serta memohon berkat, namun pada kesempatan kali ini hal tersebut tidak dilakukannya. Bahkan Bhrgu terkesan cuek dan tidak menaruh hormat kepada Brahma. Tentu saja melihat kelakuan dari putranya ini, Brahma menjadi sangat marah. Dan sekaligus kejadian ini membuat Maha Rishi Bhrgu berkesimpulan bahwa ayahnya, Brahma bukanlah Tuhan.
Setelah itu Maha Rishi Bhrgu pergi ke Kailasa, tempat kediaman Siva. Siva sendiri adalah entitas yang muncul dari kening Brahma. Sehingga karena sama-sama terwujud langsung dari Brahma, dapat dikatakan bahwa Siva dan Bhrgu adalah saudara. Etika seorang saudara jika baru ketemu adalah harus saling memberi hormat dan sering kali juga diikuti dengan saling berpelukan beberapa saat. Namun pada kesempatan itu, Bhrgu sama sekali tidak mau melakukan etika yang sebelum-sebelumnya beliau lakukan, yaitu saling memberi hormat dan memeluk Siva. Saat Siva mencoba memeluk Bhrgu, Maha Rishi Bhrgu langsung menghindar dan berkata; “Saya tidak sudi memeluk tubuhmu yang kotor, yang dilumuri oleh abu-abu mayat. Semua itu hanya akan mengotori pakaian dan badanku yang suci”. Ternyata tindakan Bhrgu ini sukses besar membangkitkan amarah Siva sampai-sampai Siva mengeluarkan senjatanya dan bersiap membunuh Bhrgu. Untunglah Sakti dari Siva, Dewi Parvati datang menengahi dan berata; “Tuanku, bagaimanapun Bhrgu adalah saudaramu, apakah benar tindakan anda membunuh saudara sendiri? Mohon redakan emosi anda”. Menyaksikan kemarahan Siva, Bhrgu-pun kembali berkesimpulan bahwa Siva bukanlah Tuhan.
Pada kesempatan ketiga, Bhrgu pergi menemui Sri Visnu. Tanpa banyak basa-basi Bhrgu langsung menendang dada Sri Visnu. Apa yang terjadi? Dengan sangat mengejutkan Sri Visnu berkata; “Maha Rishi yang mulia, apakah kaki anda sakit? Kaki anda begitu halus bagaikan bunga padma, sementara dada hamba begitu keras bagaikan batu. Maafkan hamba jika dada hamba menyakitimu”. Setelah itu Maha Rishi Bhrgu sujud hormat kepada Visnu dan sekaligus memberikan jawaban pada kebingungan para dewa menganai siapa yang layak disebut Tuhan.
Dalam artikel ini, saya tidak bermaksud memperdebatkan ketuhanan dari ketiga entitas ini, namun satu poin yang bisa kita petik dari kejadian ini adalah bagaimana kita bisa menguji ketuhanan entitas yang kita puja dari karakternya, bukan dari penyebutannya. Seseorang boleh saja menyebut entitas pujaannya dengan sebutan A, B, C, D…. dan seterusnya, tetapi jika entitas yang dia puja ternyata memiliki sifat pemarah, masih memiliki nafsu dan apa lagi pencemburu, maka dapat dipastikan bahwa yang kita puja tersebut bukanlah Tuhan.
Dalam teologi peninggalan bangsa Yunani, Zeus adalah dewa tertinggi yang dipuja oleh seluruh masyarakat Yunani pada saat itu, namun apakah Zeus adalah Tuhan? Diceritakan bahwa Zeus memiliki sifat pemarah dan pencemburu, maka berdasarkan pada ajaran Veda maka Zeus bukanlah Tuhan, “the supreme being” penguasa segala sesuatu, melainkan Zeus hanyalah entitas setaraf dewa atau bahkan mungkin dibawah itu.
Lalu bagaimana dengan Tuhan anda? Apakah dalam sistem keyakinan anda, Tuhan anda adalah Tuhan yang pemarah, pencemburu dan gila hormat? Jika iya, maka menurut Veda pada dasarnya yang anda puja bukanlah Tuhan tetapi hanya mahluk hidup yang paling banter hanya dalam golongan para dewa.
Wah maaf salah posting…
Gak konsentrasi he he he….
saya ga ada disini brur….. ehehe konsen donk 😉
@dino
salam knal bli. selamat dh bli udah jadi waisnawa, apa yang anda RASAkan apakah udah ada kmajuan?.. saya juga orang bali yang menempuh RASA, saya juga meRASAkan waisnawa juga…. toh RASAnya sama, itu kalo udah bener-bener tau RASAnya… kalo di HK belajarnya lebih gampang karena Kerajaan Tuhan ada strukturnya, kalo di bali susah karena susah Merasakannya!
smoga makin tambah wawasannya
Wow artikel yang menyedihkan bagi kedewasaan hindu saya rasa. Klo semua berfikiran dan percaya hal-hal kaya gini bersiaplah hindu akan terpeceh belah saling menjatuhkan satu sama lain.
untung saja saya orang bali yang walaupun dikatakan beraliran siwa tidak pernah diajarkan untuk merendahkan saudara yang beraliran wisnu, dan brahma, melainkan kami diajarkan bahwa semua dewa itu adalah sama cuma beda fungsi saja.
Maaf saya ini bukan ahli agama, tapi saya mencoba memberikan suatu tanggapan yang menyatakan antara dewa dan tuhan beda. Apa bener beda??
Coba anda renungkan aksara berikut ini
Ang = brahmapencipta
Ung=wisnupemelihara
Mang=siwa pelebur
Ang+Ung+MangOmTuhan
Ang, Ung, Mang, mempunyai derajat yang sama untuk terbentuknya kata Om, begitu juga Om dapat dijabarkan menjadi Ang, Ung, Mang. Om adalah aksara untuk tuhan. jadi dewa adalah sama dengan tuhan.
Ketika pada titik nol tidak bermuatan/ berenergi disebut dengan tuhan (sanghyang widhi, sanghyang sunia, sanghyang embang sebutan orang bali)aksaranya “om”, tetapi ketika mengambil satu energi disebut dengan dewa dengan aksaranya ang, ung, mang.
Selama ini di pelajaran agama yang saya dapatkan tidak pernah diajarkan bahwa dewa A lebih tinggi derajatnya dibandingin Dewa B/C saya kira sebagian besar orang bali percaya akan hal ini. Sehingga di Bali semua dewa sangat dihormati sebagai manifestasi tuhan. contoh implementasinya di setiap desa pekraman pasti ada:
Pura desa = memuja brahma
Pura puseh = memuja wisnu
Pura dalem = memuja siwa
sayapun tidak pernah membedakan antara tuhan dan dewa, bagi saya dewa dan tuhan adalah sama yang berbeda Cuma energinya, dan setiap puja yang saya lakukan selalu memuja tuhan apakah dalam bentuk siwa, wisnu, brahma, rudra, narayana dll hal ini tercermin dari setiap mantram pasti diawali dengan kata “om” yang artinya kita memuja tuhan.
Contoh dalam bait-bait tri sandya selalu diawali dengan kata “om”dan walaupun di belakangnya ada kata dewa a, b, c dst.(eh lupa HK punya tri sandya pa ngga ya??)
Bait ke 2
Om, narayana evedam sarvam,
……………….narayana na dvityo astikascit
(ya Tuhan, narayana adalah semua ini……………….sucilah dewa narayana, ia hanya satu tak ada yang kedua)
Klo misalkan ada aliran dewa narayana yang hanya meyakini kalimat dibelakangnya, tapi mengindahkan kata “om” yang ada paling depan tentu akan terjadi rasa fanatik yang berlebihan seperti halnya HK yang mungkin lupa dengan kata “om” itu dipakai setiap pemuja apapun alirannya (eh saya ngga tau HK punya kata om pa ngga ya?).
Bait ke 3
Om, tvam sivah tvam mahadevah,
Isvarah paramesvarah,
Brahma, visnu ca rudrasca,
Purushah pari kirtitah.
(ya tuhan, engkau dipanggil siwa, mahadewa, iswara, parameswara, brahma, wisnu, rudra dan purusa)
Jadi kata “om” adalah sebagai penyatu apapun alirannya, tetap tujuan awalnya adalah “Om”(tuhan)tanpa harus merendahkan aliran-aliran yang lain.
Saya masih inget analogi yang diberikan oleh guru saya tentang tuhan dan dewa secara awam sehingga mudah dimengerti.
Analogi 1
Ketika Seorang tidak sedang beraktifitas dia disebut manusia, tetapi ketika dia dirumah menjadi kepala keluarga dia dipanggil seorang ayah, ketika dia mengajar di sekolah disebut bapak guru, ketika dia berjualan disebut pedagang, ketika dia mencangkul di sawah disebut petani. Dari sekian sebutan yang ditujukan kepadanya dia tetaplah seorang manusia.
Begitu juga tuhan, walaupun beliau disebut dewa brahma ketika beliau menjadi pencipta, dewa wisnu ketika beliau sebagai pemelihara, dan dewa siwa ketika beliau sebagai pelebur tetapi beliau tetap satu tuhan. Jadi dewa bukanlah pelayan tuhan melainkan dewa adalah manifestasi tuhan ketika mengambil satu bentuk energi.
Analogi 2
Tuhan =indonesia
Dewa = presiden di indonesia
Bhatara= pejabat tinggi di indonesia
Pitara=pejabat daerah di indonesia
Manusia=rakyat indonesia
Bhuta kala=lingkungan alam indonesia
Kalau kita berbicara tentang tuhan itu sama artinya kita berbicara tentang hal yang kosong (sunia)tidak mempunyai muatan apa-apa, kemurnian sejati, tidak berpihak, tidak mempunyai kepentingan apapun. Sama halnya kalau kita menyatakan indonesia. Apa itu indonesia???sebelum indonesia mepunyai suatu sistem pemerintahan yang sarat akan muatan dan kepentingan indonesia hanyalah suatu wilayah dengan segala sesuatu yang ada didalamnya.
Ketika indonesia tanpa adanya sistim pemerintahan ini, tentunya indonesia tidak mempunyai kekuatan untuk mengatur semua hal yang ada di wilayah indonesia. Maka untuk mengaturnya indonesia perlu menciptakan satu sistim pemerintahan. Maka diciptakanlah presiden, pejabat tinggi, sampai pada tingkat pejabat daerah.
Ketika anda taat dan patuh kepada presiden itu sama artinya anda sudah taat dan patuh pada indonesia, dan walaupun anda taat dan patuh hanya sampai pada level aparat desa itu juga sama artinya anda patuh pada indonesia bukan. Karena indonesia adalah satu kesatuan sistem pemerintahan. Bagaimana mungkin anda mengatakan diri cinta indonesia tapi anda tidak patuh kepada presiden apalagi aparat desa.
Klo anda hanya mencari KTP. Apakah harus lewat presiden. Atau karena anda Cuma cinta indonesia anda terus teriak “indonesiaaaaaaaa……… tolong buatkan saya KTP”, ataukah anda cukup datang ke aparat desa terdekat? Walaupun mengurus KTP hanya lewat aparat desa, pasti datanya nyampe ke pusat juga kan, sehingga otomatis anda juga termasuk warga negara indonesia yang baik. Betul ngga???
Untuk bra ardani
Memang bisa dimengerti anda masih bingung karena memang kepercayaan yang anda yakini lain. Agama adalah masalah kepercayaan jadi jangan coba dibanding-bandingkan, klo anda masih coba membandingkan pasti tidak akan pernah ketemu, karena kita semua tidak pernah ketemu tuhan bukan.
Tapi mumpung saya membaca koment anda, saya mencoba menjawabnya semampu saya sebagai hindu mengenai tuhan itu ada pada setiap mahluk hidup.
Dasar acuannya adalah umat hindu percaya bahwa tuhan itu maha segalanya, maha besar, maha kecil, maha panas, maha dingin, maha kasar, maha halus, dan yang terpenting sebagai dasar acuan kenapa beliau ada di dalam diri setiap mahluk adalah beliau ada dimana-mana dan meresap ke segala bentuk. Sehingga tuhan dikatakan tidak berbentuk.
Jadi oleh karena sifat tuhan itu ada di mana-mana dan meresap ke segala bentuk, makanya tuhan juga dikatakan ada di dalam diri setiap mahluk yang disebut atman, dan atman inilah yang menyebabkan sesuatu itu dapat hidup. Ini juga berarti antara tuhan dengan atman adalah satu.
Klo Anda mengatakan tuhan itu berada di luar mahluk ciptaannya, itu juga sama artinya anda mengatakan bahwa tuhan itu berbentuk. Cuma bentuknya adalah tidak beraturan karena mahluk hidup itu bentuknya tidak sama, dan tuhan berada diluar mahluk ciptaannyaa. Jadi apakah menurut kepercayaan anda tuhan itu berbentuk sesuatu, apakah tuhan itu bentuknya tidak beraturan atau tuhan itu tidak berbentuk??kalau dari koment anda sih kayanya anda menyatakan tuhan itu berbentuk sesuatu atau berbentuk tidak beraturan.
Untuk lebih jelasnya saya analogikan sbb
Analogi hindu
Misalkan tuhan/atman itu adalah air
mahluk itu adalah kapas.
Karma baik dan buruk adalah noda yang terdapat di dalam kapas.
Ketika kapas dimasukan ke dalam air, maka air akan meresap kedalam kapas, dengan kondisi ini air tidak akan mengalami perubahan bentuk bukan. Klo seumpama kapas itu berisi noda apakah zat yang terkandung dalam air akan berubah dirubah oleh noda kapas tersebut?? Tentu tidak kan, coba anda buktikan ketika air habis menguap yang tertingal pasti hanya noda dan kapas itu kan.
Jadi atman tidak terpengaruh oleh karma baik ataupun buruk, karena atman adalah percikan terkecil dari Tuhan yang juga tentunya mempunyai sifat-sifat tuhan. Yang dipengaruhi karma baik dan buruk adalah roh yang ada pada setiap mahluk, roh inilah yang membungkus atman. Ketika atman masih terbungkus oleh roh maka moksa atau bersatunya atman dengan brahman tidak akan tercapai. Seperti halnya balon udara(atman) yang sebenarnya dapat terbang bebas, ketika di isi sebuah beban(roh), balon tidak akan bisa terbang, dan apabila suatu saat beban itu sudah tidak lagi mengikat, balon itu akan bisa terbang dengan bebas.
Analogi islam
Misalkan tuhan itu adalah air
mahluk itu adalah batu.
Ketika batu dimasukan kedalam air, tentunya air akan mengalami perubahan bentuk karena air tidak dapat menembus batu. Setuju!! Ini kan bertentangan dengan prinsip anda yang mengatakan tuhan itu tidak berwujud, padahal klo menurut anda tuhan tidak dapat meresap kedalam ciptaannya, itu justru mengarah pada tuhan menjadi berbentuk.
Sekali lagi itu adalah maslh kepercayaan, silahkan anda dengan kepercayaan sendiri, dan sayapun demikian jangan di campur adukan. ok wasalam
Nak Polos
Sebenarnya, masalah tentang Deva yang tidak sama dengan Tuhan sudah banyak dibahas di web ini. Sudah banyak pula perdebatan tentang ini. Dibaca dulu beberapa artikel, terutama tentang Siapakah Siva, tentang Guna Avatara, tentang penuhanan Sri Krishna dll. Kalau kesulitan mencarinya, googling saja dengan mengetik topik-topik yang saya tulis itu ditambah “ngarayana” di belakangnya.
Saya juga sudah pernah copaskan tulisan, tapi gak apa-apa, saya copaskan lagi. Untuk sementara boleh Anda baca ini dulu.
DEVA MEMANG BUKAN TUHAN
Oleh: Page Paradev
Wayan Suja (Agustus 2004) pernah menulis di majalah Raditya dengan judul “Bhatara yang Membingungkan”. Tulisan itu sangat menarik karena mengangkat realitas kesradhaan umat Hindu di Bali yang terkesan lucu, di mana telah terjadi kesimpangsiuran mengenai sebutan Bhatara, sehingga mahluk sebangsa memedi pun disebut Bhatara.
Lain Bhatara, lain pula halnya dengan Dewa. Saya ingin mengatakan bahwa kesimpangsiuran itu ternyata lebih luas lagi, merambah pada tataran filosofis, di mana sebagian besar umat Hindu menganggap bahwa Dewa sama dengan Tuhan. Ini mungkin bisa dimaklumi karena ada pernyataan dalam Veda yang sepintas tampak seperti itu. Misalnya dalam Rg Veda I. 164.46: Dikatakan Dewa Indra, Mitra, Waruna, Agni. Kemudian ia juga Garutman, Suparna. Sesungguhnya Ia yang Esa, oleh para ahli mengatakan dengan banyak nama seperti Agni, Yama, dan Matariswa. Mengenai mantram ini, silakan buka Bhagavad Gita oleh A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada. Ada 19 sloka yang bisa menjelaskan secara masuk akal mantram ini, yakni sloka 10.20 – 10.39.
Tuhan sendiri bersabda bahwa Beliau sebenarnya adalah Roh yang utama yang bersemayam di dalam hati semua mahluk hidup (lihat sloka 10.20). Sebagai contoh, coba kita cermati sloka 10.37: Di antara keturunan Vrsni, Aku adalah Vasudewa, di antara para Pandawa Aku adalah Arjuna, di antara rsi-rsi, Aku adalah Vyasa, dan di antara para ahli pikir yang mulia, Aku adalah Usana. Apakah dengan demikian Arjuna, Vyasa, dan Usana adalah Tuhan? Tidak bukan? Lalu, pada sloka yang lain, Beliau menyatakan diri sebagai beringin (di antara pohon), Ananta (di antara naga), sebagai huruf A (di antara abjad), sebagai perjudian (di antara penipu), dan masih banyak lagi pernyataan langsung dari Beliau. Ingat, ini pernyataan langsung (Aku) bukan melalui perantara (Dia). Ini tidak lain adalah untuk menjelaskan keberadaan Beliau sendiri sebagai Roh Utama yang berada pada semua mahluk. Mahluknya sendiri (termasuk para Dewa) jelas berbeda dengan Tuhan.
Eksistensi Dewa Menurut Kitab Suci Veda
Selain menyatakan seolah-olah Dewa sama dengan Tuhan, Rg Veda (X.129.6) juga menyatakan bahwa Dewa diciptakan oleh Tuhan, yakni setelah Beliau menjadikan alam semesta ini berserta isinya. Jadi, Dewa bukan Tuhan. Terjemahan mantram ini selengkapnya adalah sebagai berikut.
Sesungguhnya, siapakah yang mengenalnya? Siapa pula yang dapat mengatakan bila penciptaan ini dan itu dijadikan? Setelah diciptakannya alam semesta ini, kemudian dijadikanlah Dewa-Dewa itu. Siapakah yang mengetahui kejadian itu?
Yang terpenting dari ungkapan Mantram itu adalah pengertian yang menegaskan bahwa Dewa dijadikan atau diciptakan. Dengan diciptakan, ini berarti Dewa bukan Tuhan! Selanjutnya, Manawa Dharma Sastra 1.22 juga menyatakan hal yang sama:
Tuhan yang telah menciptakan tingkat-tingkat dari Dewa-Dewa yang memiliki sifat hidup dan sifat gerak. Juga diciptakan Sadhya yang berbadan halus serta upacara (yadnya yang kekal).
Agar lebih dalam lagi, Bhagavad Gita oleh A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada bisa dijadikan rujukan yang otentik. Ada lima sloka yang relevan dengan masalah di atas. Berikut adalah sloka-sloka yang dimaksud.
Dalam Bhagavad Gita 3.11:
Para Dewa, sesudah dipuaskan dengan korban-korban suci juga akan memuaskan engkau. Dengan demikian, melalui kerjasama antara manusia dengan para Dewa, kemakmuran akan berkuasa bagi semua.
Dalam Bhagavad Gita 3.12:
Para Dewa mengurus berbagai kebutuhan hidup. Bila para Dewa dipuaskan dengan pelaksanaan yadnya, mereka akan menyediakan segala kebutuhan untukmu. Tetapi, orang yang menikmati berkat-berkat itu tanpa mempersembahkan kepada para Dewa sebagai balasan pasti adalah pencuri.
Dalam Bhagavad Gita 7.23:
Orang yang kurang cerdas menyembah para Dewa, dan hasilnya terbatas dan sementara. Orang yang menyembah para Dewa pergi ke planet-planet para Dewa, tetapi orang yang menyembah-Ku pergi ke planet-Ku yang paling tinggi.
Dalam Bhagavad Gita. 9.23:
Orang yang menjadi penyembah Dewa-Dewa dan menyembah Dewa-Dewa itu dengan penuh kepercayaan, sebenarnya mereka menyembah-Ku, tetapi mereka berbuat demikian dengan cara yang keliru.
Dalam Bhagavad Gita. 9.25:
Orang yang menyembah para Dewa akan dilahirkan di tengah-tengah masyarakat Dewa, orang yang menyembah leluhur kembali ke alam leluhur, orang yang menyembah hantu dan roh halus akan dilahirkan di tengah-tengah mahluk seperti itu, dan orang yang yang menyembah-Ku akan hidup bersama-Ku.
Dari sloka-sloka di atas, sangat jelas perbedaan antara Tuhan, para Dewa, leluhur, dan hantu/roh halus. Dengan demikian, umat Hindu semestinya tidak keliru dalam “menyerahkan diri”.
Cerita Tentang Dewa Indra (Tambahan Penjelasan)
Mohon ini jangan diartikan melecehkan para Dewa. Kita tidak boleh kurang hormat kepada para dewa karena mereka adalah pelayan (bhakta) Tuhan. Mengapa Dewa Indra kelimpungan jika ada manusia yang teguh tapanya? Jawabnya adalah dia khawatir tahtanya direbut. Indra adalah presiden atau mungkin lebih tepatnya raja. Raja kerajaan surga tentunya. Banyak sudah yang menjadi korban dari rasa khawatir Dewa Indra. Salah satu di antaranya adalah Brahmarsi Wiswamitra yang merupakan salah seorang dari tujuh Rsi penerima Wahyu. Brahmarsi Wiswamitra beberapa kali digagalkan tapanya oleh Indra dan para dewa lainnya karena dikhawatirkan hasil tapa Wiswamitra yang dahsyat adalah untuk menguasai surga.
Ada sebuah cerita di dalam Upanisad (diceritakan oleh Sri Srimad Gour Govinda Swami Maharaja), suatu hari, Indra tidak menghormati Brihaspatideva, guru kerohanian para dewa. Karena itu, Brhaspati mengutuknya, “Kamu menjadilah seekor babi!” Sebelumnya ia adalah Indra tetapi ia menjadi seekor babi yang makan kotoran. Ia menjadi lupa sepenuhnya bahwa dulu ia adalah Indra. Ia memiliki seekor istri (bangkung) dan memiliki belasan anak (kucit).
Cerita lain tentang Nahusa. Ia adalah seorang raja yang hebat, kaisar seluruh dunia. Ia adalah raja yang terkenal di masa dinasti soma vamsa. Ia begitu perkasa sehingga para dewa mengundangnya ke planet-planet surga. Para asura sering menyerang planet-planet surga. Karena itulah para Dewa mengundang Nahusa, “Datanglah dan bertempurlah melawan para asura, dan lindungilah kami.” Ia begitu perkasa dan seorang raja yang sangat saleh yang selalu melaksanakan kegiatan-kegiatan saleh. Sebagai hasil dari kegiatan salehnya, ia menjadi Indra. Ketika ia sudah menjadi Indra, ia memelihara rasa bangga yang besar dan berpikir, “Sekarang aku telah menjadi Indra, raja surga.” Ia biasa mempekerjakan para brahmana untuk mengusung tandunya. Suatu hari, ia mempekerjakan Agastya Muni, seorang brahmana yang sangat perkasa untuk mengusung tandunya, dan ia menginjak Agastya Muni dengan kakinya. Sang Muni menjadi marah dan berkata, “Bedebah, apa yang kamu lakukan?” Kemudian ia mengutuk Indra, “Baiklah, kamu menjadilah seekor ular!”
Berdasarkan cerita itu jelaslah bahwa Indra adalah jabatan. Yang namanya jabatan, sangat mungkin berganti-ganti yang memangkunya, walau tanpa pemilu seperti di planet kita ini!
Om Swastyastu,
INFORMASI…untuk umat sedharma
ada BG yg ulasannya luar biasa indah, penuh inspirasi,n’menarik.
BG ini juga ulasannya obyektif, merangkul semua aliran dan agama, tidak memihak salah satu sampradaya, apapun keyakinan anda, semua terangkum disini…Karena ulasannya dibuat oleh sadhu AGung yg termasyur yakni T.L. Visvani, seorang sadhu yg menjadi panutan tokoh terkenal seperti Mahatma Gandi dan Sri Satya Sai Baba.
anda akan memperoleh kedamian luar biasa saat membacanya… pengen baca lagi…dan lagi…silahkan baca sendiri BG yg indah ini.
Saya rekomendasikan BG ini…karena ini yg terbaik ulasannya menurut saya (temen2 juga….
Diterbitkan Paramita, ada di toko buku Paramita Jl.Letda Serma Made Putra Denpasar,Gramedia Matahari Denpasar….
Masih inget film the matrix temen2???
saya baru nyadar bila film itu mirip ajaran Hindu, begitu juga kata2 didalam film itu,banyak diambil dari upanisad.
bahkan soundtracknya pun saat the matrix revolutions keren abis…
liriknya diambil dari upanisad.
temen2 bisa liat videonya disini
diawali dari mantra termasyur Brhadaranyaka Upanisad:
Om asato ma sadgamaya
tamaso ma jyotirgamaya
mrtyor mamrtamgamaya
http://www.youtube.com/watch?v=kex6JNjtKfQ
http://www.youtube.com/watch?v=Hk3KGHlCD1g
rasanya Tuhan menyelimuti kita kalo denger musicnya….
liat juga :
the Om di
http://www.youtube.com/watch?v=H7ofPdEgsoQ
Om Shanti,Shanti, Shanti OM
@ Sis Ardhani, Bro Shuta, Inggar Damar Sasih, Nak Polos, dll. :
Kalau bisa saya nasehati, berhentilah berdebat di blog ini, karena itu sama sekali tidak akan bermanfaat bagi Anda2 semua. Perlu anda ketahui bahwa blog ini adalah blog pengikut ajaran Hare Krishna di Indonesia. Ajaran Hare Krishna di Indonesia masuk dari Australia. Dan Ajaran Hare Krishna di Australia datang dari Amerika. Ajaran Hari Krishna di Amerika diciptakan oleh Sri Prabhupada. Ajaran ini diciptakan dengan memodifikasi ajaran Visnu di India. Ajaran ini dimodifikasi sedemikian rupa sehingga bagaimana supaya bisa menjadi semirip mungkin dengan ajaran nasrani (mohon maaf kepada teman2 yg beragama nasrani, bukan bermaksud mengikut2 kan agama teman2 di sini) yang mayoritas di sana. Hal ini dilakukan untuk mempermudah mendapatkan pengikut. Contoh yang bisa dilihat adalah pemodifikasian mantra yang terdapat pada kitab suci. Mantra Hare Rama….. Hare Krishna dimodifikasi menjadi Hare Krishna….. Hare Rama. Mantra ini diubah dari aslinya supaya Hare Krishna berada di depan, karena Krishna didekat-dekatkan dengan Kristus. Mantram tertingginya bukan lagi Gayatri Mantram, dan aksara tuhannya bukan lagi Om, Kitab yang dijadikan acuan hanya Bhagawad Gita dan purana-purana Visnu. Mereka tidak akan mau membaca Catur Veda, Upanisad, dan purana-purana lain selain purana-purana Visnu. Sehingga ada sumber mengatakan bahwa di India sendiri tidak seperti itu.
Terus kenapa saya bilang tadi bahwa berdebat di sini tidak ada manfaatnya bagi anda2? Begini. Pengikut Hare Krishna telah dipersiapkan sebagai misionaris, karena mereka mempunyai misi menyebarkan ajarannya dan mendapatkan pengikut yang sebanyak-banyaknya. Mereka dilatih cara berdebat. Mereka sudah diajarkan berbagai sekenario perdebatan. Misalnya kalau ditanya begini, jawabnya begini, kalau disangkal begini, dijawab begini. Hal itu sudah tertanam di pengetahuan mereka.
Namun hal ini perlu mendapatkan perhatian serius takala ajaran mereka berusaha menghapuskan budaya-budaya setempat. Misalnya, para pengikut Hare Krishna tetap akan sembahyang ke sanggah kemulan, tetapi mereka tidak akan memuja batara kemulannya, melainkan mereka akan memuja Visnu dengan permohonan agar leluhur mereka diangkat. Sehingga kalau pengikut Hare Krishna sudah mayoritas, maka tidak akan ada lagi sanggah kemulan di Bali. Tidak ada lagi upacara ngaben, telu bulanan dll. Tidak ada lagi pura Tri Kahyangan di Bali. Saya sebagai seorang Hindu Nusantara tentu tidak ingin kearifan warisan leluhur saya hilang.
Sebenarnya masih banyak yang ingin saya share, tapi takut kepanjangan, nanti tidak di baca. Ini pun saya nulisnya untung-untungan hehe…. Beruntung kalau Bro Ngarayana mau menampilkannya, kalau tidak… yah… terpaksa cari forum2 lain lagi untuk mempostingnya hehe….
Salam Damai Nusantara….
@ Selodor
Terimakasih banyak atas comment-nya dan maaf kalau comment anda tidak langsung ter-approve karena anda belum registrasi dan belum pernah comment sebelumnya menggunakan user name dan email anda.
Mengenai pendapat anda sangat menarik, tetapi saya rasa terlalu tendensius dan tanpa dasar. Saya akan coba bahas satu-satu ya..
Iya, saya sebagai admin utama memang salah satu pengikut “Hare Krishna”. Mengenai bagaimana saya bisa mengenal ajaran Hare Krishna dan bisa tetap menjadi Hindu mungkin bisa anda baca di “About me“. Saya mengalami krisis spiritual dan pengetahuan setelah mengalami berbagai pertanyaan dari non Hindu setelah kuliah di jogja karena ternyata tattva/filsafat agama yang saya dapat selama di Bali masih kurang cukup. Untung ada Narayana Smrti Ashram yang menyelamatkan saya dari serbuan “misionaris”. Harus saya katakan bahwa dibalik keelokan Bali dengan pesona Upacara dan Adat Istiadatnya, terdapat kerapuhan yang sangat besar di dalamnya. Penduduk Hindu di Bali umumnya miskin filsafat sehingga sangat mudah goyah jika meninggalkan pulau Bali/kelompoknya. Bahkan di Bali sendiri sangat banyak umat Hindu yang sudah pindah agama. Berdasarkan hasil Paruman PHDI di Bali tahun 2010, bahwa di Bali ada sekitar 27.500 umat Hindu beralih Agama, terutama sekali ke Kristen, Islam dan beberapa menjadi pengikut Buddha. Kenapa mereka pindah? Ada 2 faktor utama, taitu miskinnya filsafat agama sehingga mereka jenuh dengan seabrek upacara dan ritual yang mereka rasa memberatkan dan karena mereka miskin secara ekonomi yang membuat mereka melirik ajaran yang simple dan tidak memberatkan seperti ajaran Kristen.
Dengan kenyataan ini siapa yang akan anda salahkan? Anda masih bersikukuh dengan sistem yang sekarang ada di Bali yang begitu bobroknya atau anda mau mengembalikan Bali yang adiluhur dan memperbaiki pengetahuan filsafat mereka agar Bali tetap ajeg? Web ini saya bangun juga untuk memberikan sedikit pengetahuan agar umat Hindu di Bali mengerti masalah filsafat.
Ajaran Hare Krishna tidak masuk dari Australia. Memang ada beberapa orang yang merupakan keturunan Australia yang mengembangkan ajaran ini di Indonesia. Bahkan ada di antara mereka yang sangat konsen dalam masalah pewayangan dan menjadi dalang wayang jawa yang sangat disegani di kalangan kementrian kebudayaan, yaitu Ki Gaura. Ajaran Hare Krishna dibawa langsung oleh Srila Prabhupada yang pernah berkunjung ke Indonesia pada tahun 1973 dan bertemu dengan beberapa tokoh nasional termasuk berkunjung ke Pura Rawamangun. Bahkan hampir semua presiden Indonesia pernah membaca Bhagavad Gita As It Is hasil karya Prabhupada. Di Indonesia, Srila Prabhupada mendiksa beberapa orang murid dan murid-murid inilah yang akhirnya melanjutkan misi pengajaran beliau dengan membangun temple pertama yang terletak di puncak bogor (http://radhagovinda.web.id). Dari puncak, ajaran Srila Prabhupada berkembang ke seluruh nusantara dan saat ini sudah menyebar hampir di seluruh provinsi termasuk di Papua.
Ajaran Hare Krishna sendiri sebenarnya sudah ada di Nusantara sebelum prabhupada ke Indonesia. Coba anda buka lontar “Hari Wangsa, Arjuna Wiwaha, Mahabharata, Ramayana dan juga termasuk Catur Veda Sirah yang diadopsi dari Narayana Upanisad”, maka anda akan menemukan banyak pemujaan ditujukan kepada Krishna, yang juga disebut Sri Hari, Sri Narayana atau Sri Visnu.
Benarkah ajaran ini dimodifikasi dari ajaran Visnu / Vaisnava?
Ada satu hal yang sangat ketat diikuti oleh garis perguruan Srila Prabhupada, yaitu “Parampara’, sebagaimana disampikan dalam Bhagavad Gita 4.2: “evaḿ paramparā-prāptam imaḿ rājarṣayo viduḥ sa kāleneha mahatā yogo naṣṭaḥ parantapa, Ilmu pengetahuan yang paling utama ini diterima dengan cara sede- mikian rupa melalui rangkaian garis perguruan guru-guru kerohanian, dan para raja yang suci mengerti ilmu pengetahuan tersebut dengan cara seperti itu. Tetapi sesudah beberapa waktu, garis perguruan itu terputus; karena itu, rupanya ilmu pengetahuan yang asli itu sudah hilang”. Kami harus belajar dan mengerti ajaran Veda dengan mengikuti parampara, yaitu belajar dari hubungan guru dan murid. Kami tidak hanya sekedar membaca ajaran Veda dan mengertikannya seorang diri tanpa bantuan seorang guru. Karena dasar inilah dalam garis parampara ajaran Veda tetap otentik dan tidak mengalami penyimpangan.
Mantra yang diucapkan oleh pengikut Hare krishna tidak pernah berubah dari kapanpun seperti yang anda tuduhkan. Berikut adalah petikan dari mantra-mantra tersebut:
Brhan Naradiya Puräëa (38.126), “harer nama harer nama harer nama eva kevalam kalau nasty eva nasty eva nasty eva gatir anyata, Pada jaman Kali, tidak ada cara lain, tidak ada cara lain, tidak ada cara lain untuk mencapai kemajuan spiritual selain dari pada mengucapkan, mengumandangkan atau menyanyikan nama suci, nama suci, nama suci Sri Hari.
Kalisantarana Upaniñad: “hare krsna hare krsna krsna krsna hare hare hare rama hare rama rama rama hare hare iti sodasakam namnam kali kalmasa nasanam natah parataropayah sarva vedesu drsyate, Hare Krishna Hare Krishna, Krishna Krishna Hare Hare Hare Rama Hare Rama, Rama Rama Hare Hare Enambelas nama-nama suci Tuhan ini yang tersusun dari tigapuluh dua suku- kata, adalah satu-satunya cara untuk mengatasi segala pengaruh buruk Kali- Yuga. Dalam semua pustaka Veda disimpulkan bahwa untuk menyeberangi samudra kebodohan, tidak ada cara lain selain mengumandangkan enambelas nama suci Tuhan ini.
Dan masih banyak lagi sloka yang lainnya yang bisa anda baca di artikel “Hari Nama Sankirtana”
Coba anda perhatikan Kali Santarana Upanisad. Di sana disebutkan bahwa mantra “hare krsna hare krsna krsna krsna hare hare hare rama hare rama rama rama hare hare” boleh diucapkan bolak balik dan tidak ada aturan khusus dalam mengucapkan mantra ini. jadi anda boleh memulainya dengan menyebut “hare rama hare rama rama rama hare hare” dan lalu diikuti: “hare krsna hare krsna krsna krsna hare hare” atau sebaliknya.
Benarkah orang Hare Krishna mengesampingkan Gayatri Mantram? Jika anda mengatakan iya, berarti anda salah besar. Gayatri Mantram adalah Mantram yang sangat diagungkan dalam Hare Krishna sehingga mantra tersebut tidak bisa diucapkan seenaknya karena kesaktian gayatri Mantram sangat luar biasa. Bahkan Mantra ini bisa menyembuhkan, membuat orang sakit atau bahkan dikatakan bisa menghancurkan sesuatu jika digunakan dengan tidak tepat. Karena itu yang mengucapkan mantra ini hanyalah mereka yang memiliki kualifikasi dan di diksa sebagai Brahmana. Seorang Brahmana akan mengucapkan mantra gayatri paling tidak 3 kali sehari dengan menggunakan tali suci yang melingkar di badannya. Dalam Bhagavad Gita 10.35 Sri Krishna sendiri mengatakan “Di antara sanjak-sanjak Aku adalah Gayatri.” Bahkan aturan pengucapan dan intonasinyapun mengikuti aturan upa-veda dan tidak boleh dilagukan sesuka hati. Melihat kenyataan ini, siapakah yang menerapkan gayatri dengan baik dan benar? 😉
Aksara tertinggi bukan lagi Om?
Sekali lagi saya katakan anda salah besar. Pengikut Prabhupada sangat menghargai keorisinilan Bhagavad Gita. dalam Bhagavad Gita 8.13 dikatakan: “oḿ ity ekākṣaraḿ brahma vyāharan mām anusmaran yaḥ prayāti tyajan dehaḿ sa yāti paramāḿ gatim, Sesudah seseorang mantap dalam latihan yoga ini dan mengucapkan suku kata suci oḿ, gabungan huruf yang paling utama, kalau dia berpikir tentang Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa dan meninggalkan badannya, pasti dia akan mencapai planet-planet rohani”. Kehebatan aksara Om juga ditegaskan dalam Bhagavad Gita 17.23.
Apakah dalam mantra-mantra Hare krishna tidak menggunakan aksara Om? Sangat banyak aksara Om yang digunakan dalam ajaran Hare Krishna. dalam setiap kirtan digunakan aksara om dan nama diksa Srila Prabhupada sendiri menggunakan aksara Om, yaitu: Om Visnupad Paramahamsa Astotara Sata [108] His Divine Grace Srila Srimad A. C. Bhaktivedanta Swami Prabhupad.
Apakah Hare Krishna hanya mempelajari Bhagavad Gita dan Purana-purana Visnu? Sekali lagi ini anggapan salah dan keliru. Ada banyak kitab yang kami pelajari. Hanya saja untuk saya yang masih sangat awam akan Veda, saya belajar secara runut dari Bhagavad Gita, lalu Bhagavata Purana dan juga diselingi dengan kitab-kitab lainnya termasuk kitab suci agama lain. Hanya saja karena waktu saya yang terbatas, sampai saat ini saya belum selesai membaca Bhagavata Purana yang sedemikian tebal. Dan saya yakin sampai akhir hayat saya, saya tidak akan bisa menghabiskan seluruh Veda karena ajaran Veda begitu luasnya. lalu apa yang harus saya lakukan?
Meski tidak belajar secara mendalam, namun kami juga diajarkan banyak kitab-kitab lain karena dalam buku-buku dan pengajaran di Ashram sering kali juga diselipkan sloka-sloka Catur Veda, Purana dan Upanisad yang lain. Jadi, kalau anda ingin diskusi dengan sloka-sloka Veda yang lain, silahkan.. silahkan register di web ini dan saya siapkan satu space untuk anda menuliskan artikel. Web ini bukan hanya untuk ajaran Vaisnava, tapi saya siapkan untuk sebuah Portal Hindu dan bisa dimanfaatkan oleh semua umat Hindu. Hanya saja saat ini yang menulis hanya saya seorang sehingga ajarannya tentu saja didominasi oleh ajaran Vaisnava. Buat temen-temen Hindu yang berminat menjadi penulis, saya siapkan space blog dengan sub domain di hosting ini. Mohon email saya ya… saya tunggu.
Kami semua memang dididik menguasai filsafat dan kami adalah agen-agen yang diharapkan tetap tegak menjunjung tinggi filsafat Vedanta. Kami diajari sloka-sloka Veda sejak lahir. Bahkan sejak dalam kandungan, seorang ibu dalam garis perguruan kami sudah membisikkan sloka-sloka Veda ke anak dalam kandungannya sehingga diharapkan anak tersebut akan menjadi Bhagavata-Bhagavata (menguasai filsafat Veda) hebat di kemudian hari. Kami bisa berdebat bukan karena diajari bagaimana alur perdebatan, tetapi karena kami menguasai filsafat (tapi kalau saya masih 0 besar… 😀 saya masih belajar) . Ya terang aja jika berdebat dengan umat Hindu atau umat lain yang tidak menguasai filsafat, kami kelihatan di atas angin. Padahal sebenarnya kemampuan kami tidak ada apa-apanya jika dibandingkan ajaran Veda yang begitu luasnya.
Veda (Garbhadana Upanisad) menegskan bahwa belajar Veda bukan pada saat tua, tetapi jauh lebih mudah belajar pada saat masih muda. Dan garis perguruan kami mengikuti prinsip ini. Jadi apakah kami salah?
Pengikut Hare Krishna tidak mau sembahyang pada leluhur? Ini juga anggapan keliru. Seorang pengikut Hare Krishna diajarkan untuk lebih toleransi dari sebatang pohon dan lebih rendah dari pada rumput di jalanan dan bersedia memberikan hormat kepada orang lain. Dengan prinsip ini, seorang hare krishna harus memberikan penghormatan sedalam-dalamnya kepada leluruh, para dewa dan bahkan kepada mahluk hidup terendah sekalipun karena dia harus memposisikan dirinya sebagai seorang pelayan. Jadi tidak ada alasan jika upacara pemujaan kepada leluhur akan hilang. Hanya saja kontek memuja di sini adalah menghormati. Pengikut Hare Krishna akan memuja para dewa, leluhur dan semua pelayan Tuhan dalam kontek dasa anu dasa, pelayan dari pelayan Tuhan. jadi tetap Tuhan sebagai objek tertinggi.
Budaya Bali sangat banyak dibangun oleh prinsip Vaisnava. hal ini sudah saya bahas juga sebagain di artikel web ini. Dan mudah-mudahan dalam waktu dekat buku “Mengungkap misteri agama Bali” yang membahas pondasi ajaran Hindu di Bali bisa kami terbitkan.
Kalau anda ingin sharing banyak hal, saya bisa siapkan satu space subdomain di https://narayanasmrti.com/ buat anda di sini karena berkat sumbangan dana dari saudara putratridharma kapasitas hosting ini unlimited. Semua umat Hindu boleh memanfaatkannya dan sistemnya akan saya bangun bertahap.
Web ini sekarang hanya buat back-up. Jadi saya harap temen-temen yang ingin comment atau ingin berkontribusi langsung ke web https://narayanasmrti.com/
Salam,-
Om swastyastu,
@Ngarayana,
suatu kehormatan bisa bertanya kepada pribadi seagung anda, saya tertarik dengan filsafat Hk dan gambar alam semesta dari Brahma Samitha.
adapun pertanyaan saya kpd Bli Ngara:
1. Saat Sri Krishna berekspansi menjadi Karanodakasayi Visnu,Garbhodakasayi Visnu dll, apakah itu artinya Sri Krishna sendiri mengalami perubahan menjadi wujud-wujud tersebut, atau itu hanya perwujudan-perwujudan lain Beliau, sementara Sri Krishna tetap ditempatnya (vaikunta).
2. Saat Sri Krishna turun sebagai avatara kedunia ini, semasa kisah mahabaratha. Apakah Sri Krishna yang dibumi adalah Sri Krishna yang di Vaikunta??? atau cuma perwujudan lain Sri Krishna, sementara yang di Vaikunta tetap.
3. Disloka Bhagavata Purana 2.9.33 dinyatakan awalnya hanya ada sri Krishna, lalu dimanakah Atman saat itu??? saya menafsirkan sloka itu ; “berarti hanya Sri Krishna saja ada pada awalnya, lalu apakah alam Sri krishna juga ada??? lalu atma apakah juga telah ada??? kalau vaikunta telah ada bersama atman, lalu mengapa hanya ada Beliau dikatakan awalnya, harusnya atman n vaikunta juga disebut…saya bingung bli…mohon koreksi dan pencerahan.
4. Apakah orang yang bermeditasi akan menghasilkan moksa tertinggi atau hanya moksa terbatas, karena saya baca disana sorang jnani yang mencapai tahap brahman hanya mencapai moksa terbatas di brahmajyoti???
5. Atman itu berapakah jumlahnya di alam semesta ini??? karena ada yang mengatakan atman itu hanya satu kesatuan dengan Tuhan tapi saya lihat di HK justru atman-atman itu bersifat atomik dan kayaknya banyak jumlahnya??? saya bingung,mana yang benar ya bli??
6. saya pernah mendapat ajaran dari guru agama saya waktu SMA bahwa atman itu bisa sangat kecil seperti atom tapi juga bisa besar,lebih besar dari semesta ini???ko bisa ya bli…kontradiksi sekali kayaknya.
7. Kalau suatu saat,dunia ini kiamat apakah Vaikunta ikut kiamat???karena tafsiran saya dari sloka BP 2.9.33,vaikunta juga lenyap,yang ada hannya Sri Krisha.
8. Saya juga bingung bli, bila atman yang sudah mencapai pembebasan menyatu di vaikunta dengan Sri Krishna, lalu yang belum moksa kemana ya bli waktu Mahapralaya???
9. Yang paling bingungin saya Bli Ngara, apakah Brahman juga lebur saat mahapralaya??? karena bukankah hanya Sri Krishna yang abadi, jadi tafsiran saya brahman juga lebur….
maaf bli Ngara banyak nanya…saya lagi bingung nih dengan filsafat HK yang menarik,tapi rumit banget kayaknya…mohon pencerahan dari Bli Ngara…
@Bli Sutha,
bli punya blog yang bisa saya kunjungi,saya senang dengan komen-komen bli di blog ini…apalagi kalau debat dengan bli Ngara, seru…sama-sama hebat…
Om Shanti.Shanti,Shanti Om.
@ Putu
Om swastyastu
Terimakasih banyak sudah mau berkunjung ke blog saya dan memberi comment ya.. blog ini sudah saya move ke alamat yang baru di https://www.narayanasmrti.com dan ini hanya akan saya jadikan sebagai backup. Jadi selanjutnya mohon berdiskusi di sana ya bli..
Mohon maaf bli putu. Saya bukan orang suci, apa lagi pribadi yang bisa diagungkan. Antara teori dan tindakan saya masih jauh dari kata singkron. Di sini saya hanya bisa sharing dan “membeo” berdasarkan apa yang saya baca dan saya dapat dari guru dan para senior. Pengetahuan saya masih sangat jauh, sehingga saya juga masih harus banyak belajar. Karena itu mari kita sama-sama belajar bli..
Berkenaan dengan hal ini, Bhagavad Gita 4.1 sampai 4.8 menegaskan eksistensi Tuhan Yang Maha Esa, Sri Krishna dan semua perwujudannya adalah kekal abadi karena Tuhan muncul ke dunia ini dalam wujud rohaninya yang asli. Penjelasan yang serupa juga dapat kita temukan dalam Chaitanya Caritamrta Madhya 20.263-264 yang mengatakan bahwa ada tak terhingga banyak perwujudan Tuhan dalam satu-satuan waktu. Pada waktu perwujudan ini ber-lila (melakukan kegiatan rohani) di dunia material, perwujudan ini disebut sebagai Avatara. Meskipun pada saat itu avatara tersebut muncul di dunia material, namun avatara yang sama juga tetap ada di dunia rohani.
Dari penjelasan sloka-sloka ini, kita bisa mengerti bahwa pada saat Tuhan Yang Maha Esa, Sri Krishna berekspansi menjadi Karanodakasayi Visnu,Garbhodakasayi Visnu dan lain-lain, Sri Krishna masi tetap ada dalam wujudNya yang asli dan tidak pernah berubah dan wujud-wujud ekspansiNya pun selalu ada dan tidak pernah berubah. Apa dengan demikian kita bisa mengatakan Tuhan itu banyak? Iya, bahkan kita bisa mengatakan Tuhan Maha Banyak karena Beliau bisa mewujudkan diri menjadi sangat-sangat banyak bahkan lebih banyak dari seluruh atom-atom yang ada di dunia ini. Tapi dalam satu-satuan waktu Tuhan juga Maha Esa, tetap satu dan tidak terbagikan. begitulah kemahakuasaan Tuhan yang tidak terpikirkan (acintya) oleh akal sehat kita.
Sebagaimana acuan dari sloka Bhagavad Gita bab 4 di atas, sangat jelas kita bisa mengerti bahwa meski Beliau muncul di dunia ini, namun Sri Krishna yang sama juga tetap ada di alam rohani. Berkaitan langsung dengan hal ini juga disinggung dalam Brahma Samhita 5.33 yang mengatakan: “advaitam acyutam anadim ananta-rupam adym purana-purusam nava-yauvanam ca vedesu durlabham adurlabham atma-bhaktau govindam adipurusam tam aham bhajami” yang artinya: “Hamba menyembah Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, Govinda, (Krisha), Kepribadian yang asli – mutlak, tidak pernah gagal dan tidak berawal. Walaupun Krisha sudah menjelma menjadi bentuk-bentuk yang tidak terhingga, Beliau tetap sebagai Kepribadian asli yang sama yang paling tua, dan kepribadian yang selalu kelihatan seperti pemuda yang segar. Bentuk-bentuk Tuhan yang kekal, Penuh Kebahagiaan dan Maha tahu pada umumnya dimengerti oleh sarjana-sarjana Veda yang paling baik, tetapi selalu terwujud untuk penyembah-penyembah yang suci dan murni”.
Ada 3 hal yang sifatnya kekal, yaitu Tuhan (Bg. 11.18 dsb…), Jiva/Atman (Bg. 2.20, 15.7 dsb..) dan Alam Rohani (Bg. 8.20). Dalam Bhagavata Purana tersebut yang di maksud adalah pada saat penciptaan alam material ini. Brahma Samhita mengatakan pada awal penciptaan tidak ada satu apapun, bahkan bahan-bahan material berupa panca maha buta saja belum ada. Karena itu Tuhan, Sri Krishna mengekspansikan diri Beliau menjadi Maha Vishnu dan Maya. Dari setiap pori-pori Maha Vishnu muncul masing-masing satu Brahmanda (cikal bakal alam semesta) dalam selanjutnya Beliau mengekspansikan diri beliau masuk ke dalam setiap Brahmanda dalam wujud Sri Vishnu. Dari Sri Visnu inilah tercipta mahluk hidup pertama, dewa brahma yang menjadi pencipta dalam Brahmanda bersangkutan. Jadi singkatnya, sloka ini bercerita hanya sebatas kondisi sebelum alam material diciptakan.
Sebelumnya kita harus mengerti apa itu Bhakti, Janana, Karma atau Raja Yoga dalam perspektif garis perguruan vaisnava. Pengertian dari Catur Yoga ini tidaklah sesempit yang biasa kita pahami. Tetapi pengertiannya bersifat lebih global. seseorang disebut baru sebatas karma yoga jika dia melakukan suatu pekerjaan berdasarkan dharma tetapi masih terikat oleh hasil. Jika tindakan karma yang dia lakukan tidak lagi terikat oleh hasil tetapi diserahkan sepenuhnya kepada Tuhan, mak itu disebut Bhakti. begitu juga Jnana, jika mempelajari kitab suci hanya untuk motivasi mencari keuntungan material yang didasarkan pada kebaikan, maka itu masih ia masih disebut jnani, teapi kalau penghayatan kitab suci tersebut dilakukan dalam penyerahan diri sepenuhnya keada Tuhan, itu adalah tingkatan bhakti. Dalam Raja Yoga sebagaimana disebutkan dalam Patanjali Yoga Sutra tingkatan terakhir dari meditasi adalah Samadi yang artinya dia sudah menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Tuhan dalam aspeknya sebagai paramatman. Pada tingkatan ini seorang yogi sudah mencapai tingkatan bhakti. tetapi kalau dia hanya melakukan yoga demi kesehatan atau kesaktian semata meski atas dasar kebaikan, dia tetap dikategorikan dalam level material. jadi intinya adalah penyerahan diri.
Pengertian meditasi sendiri sebenarnya sangat luas. Meditasi tidak selalu dapat diartikan duduk bersila dan diam dalam konsentrasi pikiran memusat. Tetapi orang yang jalan kesana-kemarin dengan tetap menjaga pikirannya terpusat kepada Tuhan juga dapat dikatakan meditasi. Orang yang mengucapkan nama suci Tuhan dengan japa mala walau dia seperti terjaga namun tetap terkonsentarasi dengan Tuhan juga merupakan meditasi. Orang yang membuat canang dan peralatan upacara atau tekun dalam diskusi spiritual dimana pikirannya terpusat pada Tuhan juga merupakan meditasi.
Apa yang akan dicapai pada saat meninggalkan badan? Nah ini tergantung pada tingkat penyerahan dan mood roh yang bersangkutan. Ada yang memang lebih senang mencapai kekosongan, ada yang senang hidup bersama Tuhan dan melayani beliau secara pribadi, ada yang bercita-cita menjadi sahabat Tuhan dan sebagainya. Karena itulah dalam Bhagavad Gita Sri Krishna mengatakan bahwa pencapaian seseorang sangat tergantung pada tingkat penyerahan dirinya.
Jadi, seorang yogi yang melakukan meditasi seperti halnya sistem yang dikembangkan maha rsi patanjali tidak harus hanya mencapai brahmajyoti. Bisa aja dia mencapai jenis moksa yang lain atau bisa saja dia jatuh lagi ke planet-planet material ini jika dia belum lulus dalam tapanya.
Mengenai jumlah Roh, sangat jelas dijelaskan dalam Bhagavad Gita bab 2 serta bab 4 dan juga dalam Svetasvatara Upanisad. Ada perbedaan yang sangat jelas antara Tuhan Yang Maha Esa dengan jutaan ekspansi beliau sebgai Paramatman dengan kita sebagai Atman/jiva individual. sekarang coba deh cek sloka-sloka-nya dulu agar kita tidak berspekulasi mengatakan roh itu hanya satu. 🙂
Svetasvatara Upanisad 5.9 : “Kalau ujung rambut dibagi seratus dan kemudian sekali lagi bagian-bagian itu dibagi menjadi seratus, maka tiap-tiap bagian itu adalah ukuran dimensi sang roh”. “Ada butir-butir atom rohani yang jumlahnya tidak dapat dihitung, dan diukur dengan ukuran sepersepuluh ribu ujung rambut”.
Untuk lebih jelasnya masalah Atman ini, mohon kunjungi artikel berjudul “Mahluk Hidup” di link ini ya…
Mengenai sifat ini dijelaskan juga dalam Bhagavad Gita Bab 2 dan memang demikianlah adanya karena roh juga memiliki sifat Acintya atau tidak dapat dipahami dan tidak dapat dipikirkan. Kita mengenal filsafat acintya beda abheda tattva yang mengatakan bahwa Tuhan dan roh pada dasarnya secara kualias sama, tetapi secara kuantitas berbeda. Jadi jika demikian halnya, sampai kapanpun kita tidak akan mampu memahami sang roh secara sempurna selama kita terikat di dunia material ini. Roh hanya bisa dipahami jika suatu saat kita sudah kembali ke kondisi sejati kita yaitu dalam kondisi rohani.
Seperti yang sudah saya katakan di atas, sloka itu hanya membahas masalah penciptaan dunia material, bukan keseluruhan alam. Jadi kalau terjadi Maha Pralaya, Vaikuntha atau alam rohani, Tuhan dan Atman akan tetap ada. Hanya hal-hal material saja yang kembali terserap ke dalam pori-pori Maha Visnu.
Roh yang sudah mencapai moksa ada yang menyatu dalam brahmajyoti, dan ada yang hidup bersama Tuhan sebagai pelayan Beliau di alam rohani. Pada saat Maha Pralaya, masih ada roh-roh yang belum mencapai moksa, mak roh tersebut akan terserap ke dalam pori-pori Maha Visnu dan dalam kondisi seperti hibernasi untuk menunggu siklus penciptaan berikutnya dan kembali menjalani evolusi kehidupannya sesuai dengan karmanya.
Kita harus memahami bahwa Tuhan itu maha mutlak dan maha lengkap. Oleh karena itu kita mengenal 3 aspek Tuhan. Tuhan yang berwujud yang disebut Bhagavan, yaitu Krishna dan seluruh ekspansi Beliau dalam wujud Avatara. Brahman, yaitu sinar suci Tuhan yang tidak berwujud pribadi dan Paramatman yang menyebar dan meresapi ke segala hal dan menemani setiap atman dalam mahluk hidup dan bahkan dalam setiap atom. Berkaitan dengan hal inis aya sering menganalogikannya seperti api. Kita bisa mengatakan ada api jika ada bara api yang menyala dan berwujud, ada panasnya yang menyebar ke mana-mana yang tidak berwujud tetapi bisa kita rasakan dan ada foton cahaya yang menyebar kemana-mana yang bersifat diskrit. Api tidak mungkin ada jika tidak ada bara, panas atau cahayanya kan? begitu juga dengan tuhan. Jadi saat maha Pralaya atau apapun, ketiga aspek Tuhan ini akan selalu ada.
kalau saya bisa bantu, pasti akan saya bantu. Hanya saja saya juga masih dalam tahap belajar. Oh ya, untuk selanjutnya mohon kalau memberikan comment di web yang baru di https://narayanasmrti.com ya… web https://narayanasmrti.com hanya akan saya jadikan backup dan jaga-jaga jika ada sesuatu dengan web yang baru.
Salam,-
Om Shanti.Shanti,Shanti Om.