Pernahkan anda mendengar klaim yang menyatakan bahwa kisah Ramayana dan Mahabharata adalah kisah yang sebenarnya ada di Indonesia? Mereka bersikeras membuktikan kebenaran kisah-kisah tersebut dengan mengait-ngaitkan alur cerita Ramayana dan Mahabharata terhadap nama-nama tempat yang ada di Indonesia saat ini. Bahkan mereka tidak segan-segan mengkalim bahwa cerita Ramayana dan Mahabharata yang otentik adalah kisah cerita yang mereka sampaikan. Sebagai contoh senjata Kalimosodo yang dikatakan adalah senjata pamungkas Panca Pandawa dalam kisah Mahabharata. Meskipun ada indikasi bahwa cerita adanya senjata Kalimosodo ini adalah karang Sunan Kali Jaga dalam usahanya menyebarkan Islam pada waktu itu, namun tetap saja mereka berkilah dan menyatakan dengan sangat yakinnya bahwa kisah Kalimosodo itu memang ada dan tentunya dengan cara mengait-ngaitkannya dengan ālocal geniusā yang ada serta membantah kisah yang disampaikan kitab-kitab Itihasa.
Sebagaimana dituliskan dalam buku āRamayan Around The Worldā karya Ravi Kumar, ternyata hampir diseluruh dunia dapat ditemukan kisah-kisah yang kurang lebih sama dengan kisah-kisah Veda (dalam kaitannya dengan buku ini adalah Ramayana yang terdapat dalam kitab Itihasa). Dalam bukunya tersebut Ravi Kumar menyebutkan bahwa hampir di seluruh negara di Asia mengenal kisah Ramayana, meskipun sudah diadopsi sedemikian rupa sehingga lebih mencirikan daerah bersangkutan. Thailand sendiri menggunakan Garuda Visnu sebagai simbol negara. Di Kamboja tarian Ramayana sangat umum dipentaskan. Agama Shinto di Jepang juga memiliki dewa-dewa dan tokoh-tokoh yang sangat erat kaitannya dengan kisah Ramayana. Di puing-puing peradaban suku bangsa Inca dan Maya di Amerika, para arkeolog juga menemukan relief-relief yang menggambarkan kisah-kisah Ramayana. Intinya, Ravi Kumar mengatakan bahwa kisah Ramayana menyebar, diadopsi dan diakui sebagai local genius di berbagai belahan bumi ini.
Ternyata kemiripan kisah-kisah yang disampaikan dalam Veda dengan kisah yang berkembang dalam kebudayaan lain (non vedic) tidak hanya terbatas pada kisah Ramayana dan Mahabharata. Dalam buku berjudul MoisƩs y los Extraterrestres, yang dikarang oleh penulis Mexico, TomƔs Doreste menyebutkan bahwa ada benang merah antara cerita nenek moyang agama-agama rumpun Abrahamik dengan agama Hindu. Dia memaparkan bahwa yang disebut sebagai Abraham dan Sarai pada dasarnya adalah Brahma dan Sarasvati. Lebih lanjut dia juga memaparkan bahwa kisah banjir bandang nabi Nuh ternyata mirip dengan kisah diselamatkannya Manu oleh penjelmaan Tuhan sebagai Matsya Avatara.
Andaikan semua kesamaan kisah ini memang berasal dari satu sumber, apakah itu artinya semua budaya dunia pada dasarnya berasal dari Veda? Ataukah kisah Veda yang mencontek dari kisah-kisah agama-agama Abrahamik sebagaimana yang mereka propagandakan selama ini untuk mencari pengikut?
Artikel āWas Abraham a Hindu?ā yang ditulis oleh Gene D. Matlock menepis dan membalikkan anggapan tidak tahu malu para propaganda agama kaum Abrahamik ini. Hasil pengkajiannya malahan menyatakan bahwa ajaran-ajaran agama Abrahamik pada dasarnya hanyalah pecahan dan penggubahan menyimpang dari ajaran-ajaran yang disampaikan oleh Veda. Gane D. Matlock juga mengutip buku MoisĆ©s y los Extraterrestres, yang menyebutkan:
āVoltaire yakin bahwa Abraham berasal dari pemuka agama penyembah Brahma yang meninggalkan India untuk menyebar ajaran mereka ke seluruh dunia; dan untuk mendukung pendapatnya ini, ia menyebutkan persamaan nama-nama dan fakta bahwa kota Ur, negeri para leluhur dekat dengan perbatasan Persia, yang merupakan jalan ke India, tempat aliran Brahma muncul.
Brahma sangat dihormati di India, dan pengaruhnya menyebar ke seluruh Persia sepanjang sungai Efrat dan Tigris. Orang-orang Persia mengadopsi Brahma dan membuatnya seolah-olah merupakan budaya mereka sendiri. Kemudian mereka mengatakan bahwa Tuhan datang dari Bactria (sebuah daerah kuno di Afganistan), yang merupakan suatu daerah bergunung yang terletak di pertengahan jalan ke India (pp. 46-47.)
Bactria adalah tempat asal mula munculnya bangsa Yahudi yang dikenal dengan sebutan Juhuda atau Jaguda, dan juga disebut Ur-Jaguda. Ur berarti “tempat atau kota.” Oleh karena itulah, Alkitab menyatakan bahwa Abraham datang dari “Ur Chaldeans.” “Chaldean,” atau lebih tepatnya Kaul-Deva (Kauls suci), bukanlah etnis tertentu, tetapi merupakan kedudukan dalamĀ Hindu pemuja Brahma seperti pendeta yang tinggal di tempat yang sekarang dikenal sebagai Afghanistan, Pakistan dan Kashmir.
“Suku Ioud atau Brahmin Abraham, meninggalkan Matura dari kerajaan Oude di India dan, mengatur Goshen, yang disebut ārumah dari Matahariā atau Heliopolis di Mesir, menamai tempat tersebut sesuai dengan daerah asalnya di India, Matura.” (Anacalypsis; Vol. I, p.405.)
Ia berasal dari agama atau sekte dari Persia, Melchizedek”(Vol. I, p.364.)
Orang-orang Persia juga mengaku Ibrahim atau Abraham, adalah leluhur mereka. Dengan demikian kita lihat bahwa menurut semua sejarah kuno Persia, Yahudi, dan Arab adalah keturunan-keturunan dari Abraham.(p.85) …Kita mengetahui bahwa Terah, ayah Abraham, berasal dari satu negeri Timur yang disebut Ur, dari Chaldees atau Culdees, dan menetap di daerah yang disebut Mesopotamia. Beberapa waktu setelah ia bertempat tinggal di sana, Abraham, atau Ibrahim, atau Abram, atau Brahma, dan istrinya Sara atau Sarai, atau Saraiswati, keluarga yang ditinggalkan ayah mereka dan datang ke Kanaan. Identitas Abraham dan Sara dengan Brahma dan Saraiswati pertama ditunjukkan oleh Jesuit missionaries”(Vol. I; p.387.)ā
Di dalam filsafat Hindu, Sarai-Svati (Sarasvati) adalah sakti (istri) dari Brahm (Brahma). Alkitab sendiri memberikan dua kisah tentang Abraham. Dalam versi pertama, Abraham mengatakan kepada Firaun bahwa ia berbaring ketika ia memperkenalkan Sarai sebagai saudarinya. Di dalam versi yang kedua, ia juga mengatakan kepada raja Gerar bahwa Sarai sebenarnya saudarinya. Namun, ketika raja memarahinya saat berbaring, Abraham berkata bahwa Sarai sebenarnya saudari dan juga istrinya. “…namun sebenarnya dia adalah saudariku; dia adalah putri ayahku, tetapi bukan putri ibuku; dan dia menjadi istriku”. (Kejadian 20:12.)
Tetapi keganjilan-keganjilan itu tidak berakhir di sini. Di India, anak sungai Saraisvati adalah Ghaggar. Anak sungai yang lain adalah Hakra. Menurut tradisi-tradisi Yahudi, Hagar adalah pelayan Sarai; Orang muslim menyebutkan bahwa dia adalah seorang putri Mesir. Ada hubungan apa antara Ghaggar, Hakra dan Hagar dalam tradisi yang berbeda ini?
Alkitab juga menyebutkan bahwa Ismail, putra Hagar, dan keturunan-keturunannya hidup di India. “…Ismael menghirup nafasnya yang terakhir sebelum meninggal, dan keluarganya berkumpul… Mereka bertempat tinggal dari Havilah (India), oleh Shur, yang dekat dengan Mesir, di semua jalan ke Asshur.” (Kejadian 25:17-18). Adalah fakta yang menarik dimana nama dari Ishak dan Ismail berasal dari bahasa Sansekerta: (Ibrani)Ā Ishaak = (bahasa Sansekerta) Ishakhu = “Sahabat Shiva.” (Ibrani)Ā Ismail = (bahasa Sansekerta) Ish-Mahal = “Shiva yang agung”.
Versi kisah singkat ketiga Abraham dalam hubungannya dengan “Nuh.” Kita mengetahui bahwa banjir membawa Abraham keluar dari India. “…Jadi; Dengan demikian saith pemimpin dewa dari Israel, ayah-ayahmu bertempat tinggal di sisi lain dari banjir pada masa lampau, Bahkan Terah, ayah Abraham, dan ayah Nachor; mereka melayani para dewa lain. Dan aku mengambil ayah anda Abraham dari seberang banjir, dan memimpin dia sepanjang negeri Kanaan.” (Yosua 24:2-3).
25 bagian dari kitab kejadian menyebutkan beberapa keturunan dari selirnya Ketura (Catatan: Muslim menyatakan bahwa Ketura adalah nama lain dari Hagar): Jokshan; Sheba; Dedan; Epher. Beberapa keturunan Nuh adalah Joktan, Sheba, Dedan, dan Ophir. Bermacam-macam versi ini membuat kita curiga bahwa para penulis Alkitab sedang berusaha mempersatukan beberapa cabang yang berbeda dari Judaism.
Pada tahun 1900 SM, budaya Brahm menyebar ke timur tengah setelah terjadi curah hujan dan gempabumi yang hebat yang menyebabkan bagian India utara terpisah, bahkan mengubah sepanjang sungai Indus dan Saraisvati. Ahli bumi klasik, Strabo mengatakan terdapat daerah yang hampir di tinggalkan di bagian India barat laut; “Aristobolus berkata bahwa ketika ia diutus dalam misi tertentu di India, ia melihat suatu negeri terdiri dari ribuan kota, bersama-sama dengan desa-desa, yang telah ditinggalkan…..” (Geografi Strabo, XV.I.19.)
“mengeringnya sungai Sarasvati di sekitar 1900 SM, mungkin merupakan penyebab migrasi menuju arah barat dari India. Hal ini juga dapat di lihat dari banyaknya unsur budaya India yang dapat kita lihat di seluruh Asia Barat, Mesir, dan Yunani.” (Indic Ideas in the Graeco-Roman World, oleh Subhash Kak, diambil dari IndiaStar online literary magazine; p.14)
Sejarawan India, Kuttikhat Purushothama Chon percaya bahwa Abraham diusir dari India karena tidak mampu untuk mengalahkan Asuras yang saat itu menguasai menguasai daerah Indus Valley atau Harappans setelah dalam banyak pertempuran. Abraham dan keluarganya akhirnya menyerah dan hijrah ke Asia Barat. (Lihat Remedy the Frauds in Hinduism) Oleh karena perang dan bencana, akhirnya memaksa para pedagang, buruh, dan kelas-kelas terdidik dari India harus melarikan diri ke Asia Barat.
Edward Pococke menulis nama India di Yunani, “…tidak ada kejadian serupa yang sudah terjadi penuh dengan akibat-akibat seperti itu, seperti peperangan religius yang besar yang terjadi dalam jangka waktu yang lama di seluruh India. Kejadian yang berakhir dengan pengusiran besar-besaran; banyak di antara mereka trampil dalam bidang seni dari awal peradaban, namun dalam jumalh lebih besar, para prajurit sebagai pekerjaan. Dikendalikan di luar pegunungan Himalayan sebelah utara, Srilanka merupakan pertahanan terakhir mereka di selatan, yang disapu ke seberang Valley dari Indus bagian barat, dan merekalah yang membawa seni dan ilmu pengetahuan ke Eropa. Melalui beberaoa barier di Punjab, mereka mengarah ke Eropa dan Asia lainnya.” (p. 28.) ā
Jika semua dari mereka adalah keturunan India, kenapa sejarah tidak menyebutkan hal ini?
Hijrah dan pengungsian dari India yang masa lampau tidak terjadi secara tiba-tiba dan dalam satu masa, tetapi lebih dari ribuan tahun. Jika semua pengungsi ini menguasai Warisan/pusaka India, kenapaĀ sejarah tidak menyebut mereka? Mereka disebutkan sebagai Kassites, Hittites, orang-orang Aram, Asyur, Hurrians, Arameans, Hyksos, Mittanians, Amalekites, Aethiops (Atha-Yop), Phoenicians, Chaldeans, dan banyak lagi yang lainnya. Tetapi kita telah keliru diajarkan untuk menganggap mereka sebagai etnis-etnis berasal dari Asia Barat. Buku sejarah kita juga menyebut mereka “Indo-Eropa”, menyebabkan kita bimbang di mana mereka sebenarnya berasal. “Orang-Orang India menyadari identitas sosial mereka dalam kaitan denganpenggunaan istilah Varna dan Jati (fungsi-fungsi atau tugas kewajiban dalam masyarakat); bukan dalam kaitannya dengan istilah keturunan atau suku.” (Foundations of Indian Culture; p. 8.)
Di sini adalah satu contoh bagaimana orang Indian pada masa lampau mengenali masyarakat: Para pemimpin disebut Khassis (Kassites), Kushi (Kushites), Cossacks (untuk kaum militer Rusia) Kaisar (penguasa bangsa Roma),Ā Hattiya (Hittites), Cuthites (bentuk dialektika lain dari Hittite),Ā Hurrite (bentuk dialektika lain dari Hittite),Ā Cathay (para pemimpin Cina), Kasheetl/Kashikeh di antara Aztecs, Kashikhel/Kisheh oleh bangsa Maya, dan Keshuah/Kush oleh Inca. Assyrian (di dalam bahasa Inggris),Ā Asirios (di dalam Spanyol), Asuras atau Ashuras (India), Ashuriya, Asuriya (Sumeria dan Babilonia), Asir (Arabia), Ahura (Persia), SurĆ© di Mexico Tengah, dan lain-lain, adalah orang-orang yang menyembah Surya (Dewa Matahari).
Secara alami, dalam hal keagamaan, mereka disebut ” Assyrians /Asyur” meskipun asal kerajaan mereka berbeda-beda.
Masalah utama para sarjana Barat dalam mengidentifikasi Indo-Eropa sebagai orang India adalah karena India pada waktu itu tidak pernah sebagai suatu bangsa/negara, tetapi India dikenal sebagai Bharata. Bharata sendiri bukan suatu bangsa, Bharata adalah kumpulan kerajaan-kerajaan, seperti halnya Eropa yang merupakan kumpulan negara-negara.
“Sejarawan-sejarawan Arab menetapkan bahwa Brahma dan Abraham, nenek moyang mereka, adalah orang yang sama. Persia secara umum memanggil Abraham sebagai Ibrahim Zeradust. Bangsa Cyrus menganggap agama Bangsa Yahudi adalah sama dengan agamanya. Jadi Abraham berasal dari Hindu, atau dengan kata lain bangsa Israel dari Brahma…” (Anacalypsis; Vol. I, p.396.)
Apakah Abraham adalah Ram yang disebutkan dalam Hindu?
Ram dan Abraham mungkin berasal dari kaum yang sama. Sebagai contoh, suku kata “Ab” atau “Ap” bermakna “ayah” di Kashmiri. Sehingga Yahudi bisa memanggil Ram sebagai “Ab-Ram” atau “Ayah Ram” Ini juga dapat dikatakan bahwa kata “Brahm” yang muncul dari “Ab-Ram” dan bukan sebaliknya. kata Kashmiri untuk “Yang Maha Pemurah,” Raham, juga berasal dari Ram. Ab-Raham = “Ayah dari Yang Maha Pemurah”Ā Rakham = “Yang Maha Pemurah” di dalam bahasa Ibrani; Ram juga merupakan istilah Ibrani untuk “pemimpin tertinggiā. Sejarawan India A. D.Pusalker, dalam papernya “Traditional History From the Earliest Times” yang muncul pada jaman Veda, menyebutkan Ram itu hidup sekitar 1950 SM, dan Abraham juga di prediksikan ada pada waktu yang sama, dan terjadi migrasi besar-besaran setelah terjadi banjir besar.
“Kaābah adalah salah satu tempat suci yang dipersembahkan kepada dewa-dewa Hindu, salah satunya Brahma, mengapa Islam mengklaimnya sebagai persembahan kepada Abraham? Kata “Abraham” tidak lain adalah suatu malpronunciation kata Brahma. Ini dapat dengan jelas terbukti jika menyelidiki maksud akar kedua kata tersebut. Abraham disebut salah satu nabi Semitic yang paling tua. namanya diduga berasal dari dua kata-kata Semitic ‘Ab’ artinya ‘Bapa’Ā dan ‘Raam/Raham’ artinya ‘yang diagungkan.’ Di dalam kitab Kejadian, Abraham hanya berarti ‘Orang banyak.’ Kata Abraham berasal dari bahasa Sansekerta Brahma. Akar dari Brahma adalah ‘Brah’ yang bermakna āmenumbuhkan atau mengalikan dalam jumlahā. Sebagai Tambahan dewa Brahma, sang pencipta dalam tradisi Hindu disebut ayah semua mahluk hidup dan dewa-dewa, karena beliau adalah pencipta semua dewa dan mahluk hidup lainnya. Jadi dengan demikian, āBapa Yang Diagungkanā Ini adalah suatu penunjuk yang jelas bahwa Abraham tidak lain adalah ayah yang sorgawi āBrahma.” (Vedic Past of Pre-Islamic Arabia; Part VI; p.2.)
Makna kata “Abram,” mungkin berasal dari penggabungan beberapa kata. Ab = “bapa/ayah” Hir atau H’r = “kepala; puncak; diagungkan;” Am = “orang” Sehingga, Abhiram or Abh’ram dapat berarti “ayah yang di agungkan”. Ab – Ć® – Ram= “ayah yang berkarunia” Ab, juga dapat berarti “ular/naga,” sehingga Ab-Ram dapat berarti raja Naga. Sehingga kata “Abraham” mungkin mengungkapkan tujuan Ilahi pengikut-pengikutnya. Hiram Tyre, Teman dekat Solomon,Ā adalah orang besar atau Ahi-Ram (naga yang mengagungkan).
Jerusalem adalah kota orang Hitties (keturunan prajurit dari India). Dalam Kejadian 23:4, disebutkan Abraham meminta bangsa Hittites Jerusalem untuk menjual satu bidang tanah kubur untuk dia. Hittites menjawab, “…engkau adalah seorang pangeran di antara kita: dalam pemilihan kuburan-kuburan, tidak seorangpun dari kami dapat menahanmu” (p. 6). Jika Abraham dipuja-puja sebagai sebuah pangeran oleh Hittites, dia, juga, adalah satu anggota suku bangsa prajurit turun temurun dari India yang benar-benar dihormati. Kitab Injil tidak pernah mengatakan Abraham bukan seorang dari suku Hittite. Kejadian 23:4 hanya mengatakan, “Saya adalah orang asing dan hanya singgah dengan anda.”
Di India, Hittites juga dikenal sebagai Cedis atau Chedis (Hatti dilafalkan Khetti). Sejarawan India mengklasifikasikan mereka sebagai salah satu suku bangsa paling tua dari Yadava. “Cedis membentuk salah satu dari suku bangsa yang paling kuno di antara Kesatria (kelas aristokratis terdiri atas Hittites dan Kassites).
Kelompok Ram mengasingkan diri dalam komunitas mereka sendiri, yang disebut Ayodhya, yang dalam bahasa Sansekerta berarti “Unconquerable” Kata bahasa Sansekerta untuk “pejuang” adalah Yuddha atau Yudh. Abraham dan kelompoknya adalah dari Ayodhya (Yehudiya, Judea).
Bukti tertulis yang menguatkan kenyataan ini disampaikan dalam sejarah Bangsa Yahudi, Flavius Josephus ( 37 -100 AD.), seorang teolog Yahudi menulis bahwa ahli filsafat Yunani Aristotle telah berkata: “…Yahudi berasal dari ahli filsafat dari India; mereka diberi nama oleh Indians Calani.” (Book I:22.).Ā Clearchus dari Soli menulis, “Yahudi turun dari ahli filsafat dari India. Ahli filsafat itu di India disebut Calanians dan di Syria disebut Yahudi. Nama dari kota mereka sangat sulit untuk diucapkan, yang disebut ‘Yerusalemā. Dan dalam bukuĀ Anacalypsis, karya Godfrey Higgins, Vol.I; p.400 dikatakan;Ā “Megasthenes, yang diutus ke India oleh Seleucus Nicator, sekitar tiga ratus tahun sebelum Kristus, melakukan penyelidikan dan memperoleh bukti bahwa Yahudi adalah sebuah suku dari India atau sebuah sekte yang disebut āKalani…“.Ā Martin Haug, Ph.D, menulis dalam āThe Sacred Language, Writings, and Religions of the Parsisā, “Tiga raja dari Timur telah dikatakan memanggil agama mereka dengans ebutan Kesh-Ć®-Ibrahim. Mereka menelusuri kitab suci dari Abraham, yang dipercaya telah di bawa dari sorga.” (p. 16.).
Mungkin sulit buat anda mengiyakan penelusuran ini dan anda cenderung memutarbalikkan time-line sejarah dengan mengatakan bahwa Hindulah yang sebenarnya nyontekĀ ajaran Abrahamik dengan pembenaran berdasarkan teori penyerangan Bangsa Arya atas Dravida dan membawa budaya Veda dari negeri Barat. Meski pembenaran akan teori penyerangan bangsa Arya ini sudah terbantahkan dan anda tidak bisa lagi menggunakan alur logika tersebut, namun saya akan memaparkan kenyataan yang sama sekali tidak bisa anda bantahkan, yaitu proses anakronisasi sejarah yang dilakukan oleh orang-orang non Vedic dalam usahanya menyebarkan dan menanamkan ajarannya.
Mengacu pada buku āRamayan Around The Worldā karya Ravi Kumar, dia mengatakan bahwa semua agama pada dasarnya merupakan pecahan dan pendistorisn terhadap nilai-nilai Hindu. Bagaimana tidak, sejarah membuktikan walaupun bangsa Arab adalah bangsa yang dikenal sebagai bangsa yang dengan sengaja memberhanguskan budaya yang mereka sebut jahilliah, namun variasiĀ cerita Ramayan ternyata juga masih diadopsi oleh kesultanan Mogul dan Persia pada abad ke-13 dan 19 ke dalam literatur seni Islam. Karya Sastra Ramayana āDastan-e-Ram O Sitaā dan Ā āRazmnamaāĀ dihasilkan pada abad ke-16 di Iran. Sebuah ilustrasi Ramayana yang unik diterjemahkan ke dalam bahasa Persia oleh Chand Sumeria dan diilustrasikan pada masa pemerintahan Farrukh Siyar di tahun 1128 H (1715-16 M) dengan 258 miniatur beruang, arsitektur, kostum, dan hiasan dengan menyoroti budaya Veda pada akhir periode Abad Pertengahan.
Mullah Abdul Qadir Badayuni menterjemahkan kisah Ramayana ke dalam bahasa Persia di bawah tekanan penguasa Persia. Tidak berselang lama setelah itu banyak penulis-penulis lain yang juga menyadur kisah Ramayana dan menggubahnya ke dalam bahasa Persia. Dua orang terpenting yang karyanya sangat dikagumi sebagai pembawa pesan moral dan karya seni yang sangat baik. Yang pertama adalah Sheikh Sadullah Masih Panipati yang menyusun Ramayana-e-Masih saat pemerintahan Kaisar Shahjahan dan Jahangir. Karyanya ini pernah diterbitkan pada 1899 oleh Munshi Naval kishor Press, Lucknow. Yang kedua adalah Ramayana Balmiki yang ditulis oleh oleh S. Mohar Singh saat bekerja sebagai tentara Maharaja Ranjit Singh. Karyanya ini sempat diterbitkan pada tahun 1890 oleh Ganesh Prakash Press, Lahore.
Yang unik dari karya-karya gubahan Ramayana di negara-negara Muslim ini adalah di awal epik, mereka mengagung-agungkan kisah-kisah Nabi Muhammad dan menyisipkan kisah-kisah kehidupan Nabi pada epik-epik lainnya. Mereka juga tidak membagi kisah saduran tersebut ke dalam pupuh atau kanda sebagaimana kitab aslinya, tetapi mereka menggunakan gaya Masnawi Persia yang menyerupai heroik kuplet bahasa Inggris. Masing-masing episode dikisahkan dengan judul-judul terpisah. Sedangkan kisah-kisah dimana pengarah Ramayana yang asli, Valmiki juga ada di dalamnya seperti kisah saat Sita menjalani masa pembuangannya di ashrama Valmiki, mereka menggantikan nama Valmiki dengan sebutan āzahidā. Disamping itu, sebagian besar kisah Ramayana juga dimetaforakan dengan mengambil nilai-nilain yang dianggap berhubungan dengan Islam.
Hanya saja sayangnya semua versi Ramayana yang ada di negeri Arab mengalami anakronisasi yang sangat parah, yaitu membuat tokoh-tokohnya melakukan hal-hal yang tidak terjadi dalam kisah asli Ramayana. Sebagai contoh, ketika Sita diculik oleh Rahwana, Laksmana dikisahkan mencari Sita di mana-mana. Selama pencarian itu Laksmana pergi ke sebuah kolam dan bertanya kepada ikan apakah ikan-ikan tersebut telah menelan Sita. Mereka menjawab dengan satu suara bahwa mereka tidak menelan Sita seperti yang mereka lakukan di masa lampau kepada Yunas. Demikian juga ketika Rahwana membakar ekor Hanoman, Sita berdoa kepada Dewa Api (Agni) untuk mengubah api menjadi taman mawar seperti yang telah dilakukan oleh Allah ketika Ibrahim Khalil dilemparkan ke api. Ketika Sita sangat sedih setelah mendengar berita palsu kematian Rama, Trijata dikisahkan mengatakan bahwa tidak ada yang dapat membunuh Rama karena dia abadi bagaikan Issa (Kristus). Kumbhkarna mengatakan kepada Rahwana bahwa ia dapat dengan mudah menghancurkan dinding Sikander’s (Alexander’s).Ā Tentunya semua kisah-kisah hasil plagiat ini hanyalah kisah mengada-ada dalam usahanya memasukkan ajaran-ajaran mereka melalui kisah legendaris Ramayana. Dengan membandingkan kitab Ramayana yang otentik dengan kisah saduran yang baru tersebut, pembaca akan dengan segera memahami bahwa para penganut non vedic-lah yang telah mencontek dan mendistorsikan kisah yang disampaikan dalam ajaran Veda.
Jadi, masih beranikah anda mangatakan bahwa ajaran Veda diturunkan dari agama Abrahamik dan mengikuti alur logika Zakir Naik dan Abdul Haque Vidyarthi? Bukankah dengan penelusuran ini anda menyaksikan bahwa ajaran-ajaran non Vedic-lah yang berasal dari Veda?
Sumber:
- Ramayan Around The World ā A Living Legend byĀ Ravi Kumar
- Was Abraham a Hindu? by Gene D. Matlock (an article)
Hare Krsna….!!!
Den Ngarayan, saya sudah bayak membaca tulisan2 Aden dan saya tau Web ini dari Prabu Matsya Avatar Dasa, ternyata sangat luar biasa !!! bolehkah saya share tulisan2 aden via Email ? hy ke nyame2 Hindu saja, untuk lebih menambah wawasan saja dan bukan maksud yang lain. Trmks sebelumnya.Aden di Jogja tinggal dimana ?
Hare Krishna prabhuji
Salam kenal prabhu
Silahkan di share dan disebarkan prabhu, semoga bermanfaat buat kita semua.
Saya alumni UGM 3 tahun lalu dan sejak lulus saya langsung kerja di Jakarta prabhuji. Dan sekarang saya tinggal di Serpong, Tangerang.
Dandavat,-
saudara maafkan sy…sy rasa saudara harus mendalami setiap agama…sebelum anda mengatakan ataupun mengeluarkan fatuha bahawa Awal mula semua agama adalah Veda…sy harap saudara betulkan kembali….sbb Veda adalah bahasa Sansekerta mengikut pengedaran zaman…sebelum bahasa sansekerta masih ada bahasa2 yang tertentu….
soalan sekarang adalah mengapa manusia sedang mencari asal usul tuhan,agama tuhan,rupa tuhan dan sebagainya…sedangkan manusia tidak mahu mencari mengapa tuhan menciptakan manusia…utk apa manusia dicipta..sbb apa dicipta..dan mengapa kita mati dan hidup kembali….
@medangkara
wahai saudaraku, tak usahlah kau gelisah dan goyah seperti ayam kehilangan induk. jika anda menyarankan bro ngarayana seperti itu apakah orang-orang yang mengarang cerita palsu ttg hindu sudah mendalami ajaran hindu seperti para wali yang memutarbalikkan kisah pewayangan itu?
kata anda:
manusia tidak mahu mencari mengapa tuhan menciptakan manusiaā¦utk apa manusia dicipta..sbb apa dicipta..dan mengapa kita mati dan hidup kembaliā¦.
Bhagawadgita sudah menjelaskan dg detil untuk apa manusia diciptakan. bukan cm manusia aja bro, tp semua mahkluk hidup. dr mana dan kemana juga dijelaskan.
tampaknya anda yg msih bingung untuk apa anda diciptakan dan kemana nantinya? selamat menuju surga bro ditemani 72 bidadari yg cantik,seksi, bahenol, nan montok
salam
Kitab suci Veda memang berbahasa Sansekerta dan Daivivak (untuk catur Veda atau disebut bahasa para dewa). Tapi apa Veda hanya sebatas itu? Maaf mas madangkara… sepertinya anda juga tidak mengerti
so nice, kalo boleh tanya, dimana ya diindonesia bisa mendapatkan buku-b uku seperti “Vedic Past of Pre-Islamic Arabia’ dan lain-lain. thanks, to phrabu punya, pinjem boleh ga?
klo membicrakan agama, tuhan kt tdk akan menemukan akhirnya.
jd gx sah berdebat, semua agama mengajarkan yg baik namun personalnya sj yang slh menggartikannya ajaran2 agamanya…….
veda berkata “ajaran apapun yang terdapat dikitab lain akan terdapat di dalam veda,tetapi apa yang ada di veda belum tentu ada di ajaran lain” aku bangga lahir jadi orang hindu,di agama hindu tidak pernah mengajarkan bahwa selain hindu adalah kafir/sesat,di hindu tidak pernah diajarkan untuk mencari pengikut sebanyak-banyaknya,Tuhan orang hindu tidak pernah mengutuk suatu bangsa ataupun orang yang keluar dari hindu,di hindu bukan sorga yang menjadi tujuan akhir,apalagi sampai menikmati 72 bidadari
medangkara says:
May 6, 2010 at 1:18 am
“soalan sekarang adalah mengapa manusia sedang mencari asal usul tuhan,agama tuhan,rupa tuhan dan sebagainyaā¦sedangkan manusia tidak mahu mencari mengapa tuhan menciptakan manusiaā¦utk apa manusia dicipta..sbb apa dicipta..dan mengapa kita mati dan hidup kembali”
heheheh mas madangkara pertanyaan mas , pertanyaan mas aga lumayan juga , kayaknya mas orang jawa ya ?
mas madangkara hal yg mas tanyakan itu memang saya kira kenyataan , sekarang orang lebih mementingkan menanyakan hal itu dari dapa mempelajari siapa jati diri kita ini , orang banyak membaca kitab cuma untuk mencari tahu tapi ga pernah mancari isi,itu sama artinya orang suka memepelajari yang ada ( diketahuai tapi sebanarnya tidak ada (maya) contoh sekilas raga itu ada tapi sebenarnya itu semu ga abadi buktinya raga akan mati dan lebur jadi keaslanya masing 2,
hal ini sebenarnya semua manusia tahu tapi karena budhi kita kalah dan jadi budhi kita gelap karena kalh oleh pengaruh manah ,citta dan ahamkara, sehingga walaupun kita tahu dunia ini semu ,kita masih bertahan dengan cara hidup yg semu ,memuja ilusi trs selalu berfikir dengan adanya perbedaan melulu?
tapi sebalik nya jika kita bisa meringkas citta ,manah .ahamkara dibawah budhi kita maka budhi baik akan naik ( budhi adalh sifat asli dari atman yg tinggal dikit karena pengaruh (citta,manah,ahamkara)
disitulah pencerahan akan mulai kita dapat , dari sini kita berangkat kesatu sisilagi yaitu akan menerima bahwa yg kita kira ada ini ( semula diketahui keberadaannya secara nyata oleh dua mata), itu sebenarnya benar2 semu /maya /tidak abadi, dan ada sisi lain yg keberadaan nya sebanarnya nyata dan abadi dan hars kita pelajari dan harus mencapai hal , yang slema ini kita anggap ga pernah ada ,akan jelas kita akui nyata adanya yaitu hyang atma yg berada dalm diri kita masing2 ?
jika hyang atma ini trs terbungkus oleh lingkaran karma maka selamanya dia akan ikut proses inkarnasi karena apa karena masih ada ikatan dengan karma pala dan hal itu yang membuat hyang atman tertarik kembali kedalam alam kelahiran ,selama hyang atman belum bisa melepaskan lingkaran karma mungkin kelhiran ini ga akan pernah berhenti ?
jadi mas madangkara kenapa tuhan menciptakan manusia itu adalah banyaknya atman/nyawa(jawa) yang masih menikmati karma nya dan belum bisa bersatu dengan asalnya ?
nah kalo mas tanya untk apa manisia dilahirkan didunia ini ?
menurut saya: manungso dilahirke ono jagad maya iki mung kon nggelar lakon kang wus ditentok ake karo alam (prekerti) saenggo lakon mau biso rampung kanthi semestine datan nalisir soko anggerane jagad (prekerti),tapi sajerone manugso iku mau nggelar lakon akeh seng kalimput karo idahing kahanan makaning akeh seng podo nyemplung neng puterane karma , dadi lakon kang kudune rampung pas wayahe dadi molor nambah meneh(lahir kembali),
nah yah seharusnya hyang atman ini yang mengendalikan hyang sukma malah kebalik jadi hyang sukma yang mengendalikan hyang atma ?
ya monggo dilanjutkan lagiii?
mohon maaf,
lancang berkomentar
menurut saya, apakah agama2 bersumber dari vedic atau non vedic, itu hanya masalah sejarah
dan sebagaimana diketahui sebagai suatu rahasia umum, sejarah disusun menurut siapa yg punya kepentingan didalamnya
sedang kitab suci dari Tuhan Yang Esa diturunkan bukan untuk memihak versi sejarah, namun untuk menjadi pedoman tingkah laku orang2 yang menerimanya
vedic non vedic menjadi tidak relevan lagi, jika anda bisa memahami makna ayat2 Quran ini :
Manusia itu adalah umat yang satu. , maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.
(QS 2:213)
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu , Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat , tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
(QS 5:48)
Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah datang rasul mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka tidak dianiaya.
(QS 10:47)
Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka , maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih.
(QS 16:63)
Dam tidak ada sesuatupun yang menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk telah datang kepada mereka, dan dari memohon ampun kepada Tuhannya, kecuali datangnya hukum umat-umat yang dahulu atau datangnya azab atas mereka dengan nyata.
(QS 18:55)
Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari’at tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan ini dan serulah kepada Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus.
(QS 22:67)
Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mu’jizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.
(QS 40:78)
Tuhan yg satu, telah mengutus utusan-utusan (rasul) kepada setiap umat dibelahan bumi manapun, untuk membawa pesan yg sama, “Sembahlah Tuhan yg Esa, dan berbuat baiklah pada sesama” , walau semua itu dilakukan menurut tradisi dan syariat (aturan) yg berbeda-beda.
Dan apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka, berapa banyak umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan sedangkan mereka sendiri berjalan di tempat-tempat kediaman mereka itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda . Maka apakah mereka tidak mendengarkan?
(QS 32:26)
Dan Kami tetapkan bagi mereka teman-teman yang menjadikan mereka memandang bagus apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka dan tetaplah atas mereka keputusan azab pada umat-umat yang terdahulu sebelum mereka dari jinn dan manusia, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi.
(QS 41:25)
Dan kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.
(QS 45:28)
apapun agama anda, tetaplah teguh berpegang pada penghambaan pada Tuhan yg Esa, dan selalulah berbuat kebaikan. Jangan mencemari salah satu, atau kedua-duanya.
Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa ?
dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji ?
(QS 53:36-37)
Mungkin memang sekarang bukan saatnya lagi manusia terpecah belah dalam agama-agama kesukuan, yang hanya menonjolkan diri masing-masing.
Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
(QS 98:4-5)
Dan Al Qur’an itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat.
(QS 68:52)
mohon maaf jika ada yg tidak berkenan
Wassalam
Krishna atau Allah adala sam. Tidak ada perbezaan. Cuma sebutan saja berlainan.
tanpa membaca isi artikel saja saya sudah tahu dimana letak kesalahannya
yaitu di judulnya
“Awal mula semua agama adalah Veda”
itu jelas salah.
Awal mula semua agama adalah dari Tuhan yang maha Esa.
Veda itu cuma sebuah kitab suci,
apakah Tuhan hanya menurunkan satu kitab suci bagi seluruh umat / bangsa2 manusia yg berlainan jaman, budaya dan bahasanya ?
nggak adil dong kalau Tuhan berbuat seperti ini.
agama saya bilang, kepada masing2 umat manusia diturunkan oleh Allah rasul2 / utusan2 yg memberi petunjuk dan peringatan dari Allah kepada mereka dengan bahasa mereka sendiri.
tidak ada satu umatpun yg dilupakan oleh Allah dari turunnya petunjuk.
itu baru adil namanya.
mengenai mereka menolak atau menerima petunjuk yg datang pada mereka, itu lain urusan.
yang pasti mereka kelak akan dihakimi perbuatan mereka berdasar pada hukum2 yg diturunkan pada mereka itu.
@ Ardhani
Pernyataan anda yang menyatakan bahwa semua agama adalah dari Tuhan yang maha esa saya setuju. Tetapi anda harus mengakui bahwa satu-satunya kitab suci tertua yang penurunannya jauh melampaui kitab-kitab suci yang lain hanya Veda. Apakah Veda diturunkan dalam ajaran yang sama rata untuk semua orang? Jika anda menganggap ya, maka disini kesalahan anda. Veda sangat unik. Dia memiliki banyak jalan, sehingga penganut Veda sering kali menampakkan wajah yang berbeda antara satu dnegan yang lainnya. Tidak seperti islam yang dimana-mana tampak sama.
Veda tidak hanya diturunkan di India, tetapi kebetulan saja Avatara Tuan, Sri Krishna Dvipayana Vyasa yang sekaligus pengkodifikasi Veda muncul dan mengkodifikasi ajaran Veda yang anadi-ananta di tanah Hindustan, bukan di tempat lain. Namun demikian bukan berarti penganut Veda harus mengikuti adat-isitiadat India. Karena itulah penganut Veda di Indonesia tampak berbeda dengan yang di India, di eropa dan dimanapun di belahan bumi ini.
Sekarang anda lihat islam. Allah sadar bahwa ada banyak bahasa di dunia ini, lalu kenapa harus menggunakan bahasa Arab? Kalau anda sadar bahwa Islam membenarkan bahwa setiap bangsa sudah diturunkan ajaran yang sesuai dengan mereka sesuai dengan budaya, bahasa dan adat setempat, lalu apakah anda pikir di nusantara ini tidak pernah diturunkan pengetahuan tentang Tuhan? Kenapa anda harus import agama dari Arab? Lalu kenapa anda harus menggunakan bahasa Arab, berpakaian kearab-araban dan memberhanguskan budaya bangsa anda sendiri?
Sudah di bilang bangsa2 yg pernah menuhankan manusia pasti binasa.
Pada faktanya generasi ramayana binasa krna ulahnya mereka sdri…..see.
Lihat dr kitab2,sejarah perang saudara,mahabarata,perkawinan 1 wanita dgn 5 laki,serta kehancuran mayat2 dmna……dalam skala jauh lebih besar di gambarkan bahkan tdl pernah terjadi di zaman sejarah sprti kita ini.
Nyata nya mrka semua binasa.
Krn rakus sama kekuasaan.
Satu lagi. Anda mengatakan; “agama saya bilang, kepada masing2 umat manusia diturunkan oleh Allah rasul2 / utusan2 yg memberi petunjuk dan peringatan dari Allah kepada mereka dengan bahasa mereka sendiri. tidak ada satu umatpun yg dilupakan oleh Allah dari turunnya petunjuk. itu baru adil namanya.”
Ada bukti? Kenapa ajarannya saling melengkapi dan menyempurnakan dan dikatakan yang berbahasa arab yang paling sempurna? š
He,he,he,he………..akhirnya….semua koment justru banyak membicarakan soal keyakinan beragama bukan pada isi artikelnya. Saya menikmati isi artikel ini dan saya berkesimpulan bahwa tulisan ini sengaja dipaksak-paksakan untuk satu kepentingan keyakinan yakni;Hindu………..Hal ini nampak jelas dari judulnya yg sengaja dibuat “konflik”.
Saya muslim dan saya bangga memeluk islam dan saya sangat mencintai Al-Qur’an. Ma’af bung,…ini soal keyakinan.
Islam adalah agama samawi termuda dibanding hindu yg jauh lebih tua. Tapi bukan berarti kitab sucinya Al-Qur’an itu berasal Veda?….he,he,he,…..ngawur ini, mas..!!! Tapi,..ya, itu hak anda untuk menulis.
To all Muslim,
Mau tanya nih…kira2 AQ (Al-Quran) itu adlah sesuatu yg sdh tidak berkembang lagi? Atau bgm? Karena kan dielu2kan bahwa pengetahuan AQ adalah sempurna & dan tak mungkin ada penambahan/pengkoreksian lg oleh Allah.
Jadi sepakat ya… bahwa jika ada pengetahuan yg tidak dibahas di AQ adalah pengetahuan yg tidak perlu diketahui o/ umat Islam? Dan itu dianggap merupakan Rahasia Tuhan.
Gitu ya pola pikirnya?
Sudahlah saudara2 sekalian…. Hakikatnya nggak ada yg bisa meng-klaim diri sebagai agama yang paling benar atau paling apapun….semuanya hanya Sang Maha Kuasa jualah penentunya. Masalahnya kita sering berbincang tentang TUHAN tapi sebenarnya kita tak mengenalnya sama sekali, kecuali hanya Klaim..tok. Juga tidak ada Agama Impor atau Ekspor…di Nusantara tercinta ini karena Tidak Ada Yang Kekal…Keyakinan & Agama datang silih berganti…Mulai dari Hindu, Budha, Islam dan terakhir Kristen dan lainnya… Demikian juga Adat dan Budaya datang silih berganti berassimilasi berbaur satu sama lain…TIDAK PERLU ADA MASALAH. Yang penting adalah bagaimana kita dengan Tulus, Ikhlas mencari TUHAN YANG KITA DAMBA DAN RINDUKAN…..karena YAKINLAH Jika dengan tulus itu dilakukan dan tetap menjaga harmoni kemanusiaan NISCYA DIA SENDIRI AKAN DATANG MENGHAMPIRI DAN MEMBAWA KEHADIRATNYA MELALUI GERBANG KEABADIAN (KEMATIAN DI DUNIA)….Salam damai selalu Saudaraku…Semoga DIA membimbing kita ke JALANNYA. AMIIN.
nyimak dulu
ini juga perlu di simak š
http://www.facebook.com/album.php?aid=31764&id=146041012076835
Tulisan yang menyatakan awal semua agama adalah Veda, adalah hasil budi daya pikiran atau khayalan atau perkiraan2 orang hindu itu sendiri, karena mereka berprasangka bahwa veda adalah kitab yang paling tua usianya. Veda menurutnya ada sekitar 2000 tahun sebelum masehi, ada juga yang mengatakan jauh sebelum itu. dengan dasar ini maka umat hindu berbangga diri dan mengartikan bahwa veda adalah dasar semua agama di bumi. itu perkiraan atau prasangka mereka. kalau orang hindu membaca veda, maka tak akan menemukan bacaan yang menyatakan apa yang mereka lontarkan itu. Itu hanya masalah keyakinan dari penganutnya, bukan dari veda itu sendiri.
menurut saya pribadi, Veda adalah kumpulan hasil karya manusia2 yang ada di india tempo dulu dan karya karya itu diyakini sebagai kitab suci oleh orang hindu. Cerita yang ada pada bhagawadgita atau ramayana itulah yang dijadikan dasar adanya veda berasal, tapi orang hindu tak dapat menunjukkan tahun yang pasti terjadinya, karena bekas2 peninggalannya sudah tak ada.
untuk itu Rama dan Krisna oleh orang hindu dijadikan tokoh sentral dalam ajaran veda, merekalah sebagai tuhan orang hindu yang disembah dan dipuji2 sekarang ini disamping nama 2 Tuhan yang lainnya.
menilik dari sejarah ini, berarti sudah ada ajaran kebajikan sebelum rama dan krisna ada. Untuk itu bisa dikatakan bahwa veda adalah kumpulan dari karya tulis atau ajaran dari dari orang 2 di india tempo dulu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebelum terkumpulnya veda di india sudah ada ajaran agama yang sudah tentu namanya bukan hindu.
disamping itu belum ditemukan naskah2 asli veda yang ditulis pada jaman cerita rama dan krisna terjadi. Veda adalah hasil tulisan dari rsi2 yang hidupnya sekitar 700 tahun sesudah masehi, yang terkenal kodefikasi oleh seorang bhagawan. Tulisan veda yang ada sekarang ini telah terbukti yang paling muda atau akhir ditulis dari kitab yang ada di bumi ini. Tapi penulisan itu disandarkan pada orang yang hidup sekitar 2000 tahun sebelum masehi. Tapi sayang karya bhagawan yang yang hidup 2000 tahun sebelum masehi itu tak dapat ditemukan aslinya. Dengan begini apakah pantas veda dikatan sebagai kitab tertua atau asal dari semua kitab??? padahal veda sekarang ini ditulis oleh seorang bhagawan yang hidupnya sekitar 700 tahun sebelum masehi????? Silahkan pembaca menggunakan akalnya. saya tak bisa memaksa orang hindu untuk menggunakan akalnya.
Untuk ady yang bertanya tentang Al-Qur’an.
Untuk penafsiran Al-Qur’an, semuanya sudah ditafsirkan oleh Nabi Muhammad SAW. sehingga kita tinggal menghafalkannya. Ada juga ayat Al-Qur’an yang hanya mereka para ilmuwan yang memahaminya, dan ada juga yang Allah diamkan sehingga tak ada satupun manusia yang mampu menafsirkannya.
@saiful
lg bermimpi ya bro jiakakakakakakakaka…kment anda ga ada mutunya,nah gwa tanya,bukti argument anda mana??sok tahu loe?!ha3jtx…mlez ngjelasin,gw saranin googling aja dulu,oke…peace..
Kata anda,untk pnfsiran,smw sdh dtfsrkn oleh nabi….eh,tp faktanya,tfsiran alqran kp amburadul??knp islam pecah jd rtusan aliran seperti syiah,suni,ahmadiah dll?pdhl sdara saling bunuh lg??ckckck,,katanya agama damai,tp kq ngebom sna sini,apanya yg damai,bomnya ya??apakh Tuhan msh perlu dibela dgn ‘darah’?dasar orang gila tuh tmen seukwahmu kya,osamah bien edan, abu bakar pasir,eh basyir mksdnya ha3jtx!!tuh sadarkan dulu orang2mu baru NGOMONG!
wah kamu semua ngomongin agama impor,mo hindu mo islam,mo budha kek apalagi kristen,sebaiknya kalian enyah aja dari Indonesia karena kamu ga paham agama orang Indonesia,disini udah ada agama lebih tua dari agama kalian smua,coba kalian belajar dari sejarah………..
@Andhka,
Betul bro, sebelum paham yang namanya agama, aliran, kepercayaan atau keyakinan tentang tuhan masuk ke indonesia moyang kita sudah memiliki kebudayaan dan peradaban tentang yang maha pencipta.
Setelah hindu masuk ke indonesia, kejayaan nusantara menggema di seantero jagat dan itupun sudah terbukti dengan megahnya kerajaan majapahit. karena apa ?…karena budaya dan peradaban nusantara yang adiluhung dan didasari dengan falsafah weda itu sendiri.
Hindu didasari oleh 3 kerangka dasar yang terdiri dari :
1. Tatwa/Filsafat yang didasari oleh Weda
2. Susila/Etika serta norma norma hukum bernegara
3. Yadnya/Upacara, yang selalu menjungjung tinggi nilai nilai budaya setempat (local jenius).
Disinilah kebijaksanaa hindu bisa memelihara dan membangkitkan budaya lokal, adat istiadat, seni tradisional yang tidak akan terperangkap/bertentangan dengan filsafat weda itu sendiri.
Sanathana Dharma yang lahir di lembah sungai sindhu India tidak mengharuskan budayannya diterapkan di Indonesia. Jangan harap melihat cara menyembah tuhan di india, jawa, bali dan tempat lainnya sama persis.
Bro, semua agama memiliki tujuan kebaikan, tapi tidak semua agama membawa kebijaksanaan.
Agama bisa di pilih Bro bukan wasiat, namun sebelum menentukan pilihan buka wawasan kita tentang filsafat, gelembungkan pikiran sampai ambang tanpa batasnya, lalu pilih kebaikan dan kebijaksanaan.
Bawa selalu keceriaan dalam hidup
Peacefull & Cheers . . .
Sy percaya Ibrahim/Abraham tokoh sentral dari semua agama2 besar dunia skrg termasuk Hindu..dan kemunculan Ibrahim di tanah Arab/mesopatamia lebih masuk akal karena kondisi gegrafis yg berada di tengah2 dunia…ajaran Hindu bolah jadi termasuk salah satu ajaran langit yg sudah bercampur dgn ajaran para resi/pendeta..didalam weda ada banyak nubuat ttg Nabi Muhammad sbg kalki Avatar
@Indra… Kira2 Nabi Ibrahim itu Bgm sih konsep ketuhanannya? Klo anda menyatakan beliau adalah tokoh center. Maka bisa diasumsikan bahwa beliau adl poin awal perpecahan konsep ketuhanan. Gitu ya bro?
Klo gitu, Bisakah anda memahami mengapa Tuhan menurunkan nabi Ibrahim?
utk Ngarayana terimakasih informasinya yang sangat berguna.
Disini saya sedang mencari benang merah yang terputus. Pemahaman saya semua agama baik dan benar karena bertujuan pada satu titik tempat dan penyembahan.Bila kita membaca kitab hanya dari luarnya maka pemahaman yg timbul merupakan pemahaman dari diri kita sendiri dan pendidikan serta EGO manusia.Tujuan agama ada untuk kata ” DAMAI ” fakta yang ada malah sebaliknya, Justru yang perlu kita perhatikan tujuan dari penyampaian para MISIONARIS ke arah mana, apakah muatannya untuk perdamaian, politik atau kepentingan pribadi dan agama itu sendiri.Walaupun yang sudah tertulis dan tidak bisa di ganggu gugat tetapi mengarah kepada kepentingan politik, dan agama bukan PERDAMAIAN saya pribadi tidak akan mengikutinya. “SESUATU YANG MUTLAK JANGAN DI MUTLAKKAN DAN SESUATU YANG TIDAK MUTLAK JANGAN DI MUTLAKKAN”. didinilah peran manusia yang di ciptakan sempurna untuk memilih dan memilah mana yang benar dan baik untuk tujuan PERDAMAIN. Saya belajar dan berkumpul dari semua aliran agama yang baik saya terima dan telaah lagi dan yang buruk saya tinggalkan.
Maaf bila komen saya tidak terarah karena dari setiap permasalahan ttidak jauh berbada bahkan sama.Sampai kapanpun agama tetap agama dan juga ajarannya dan sampai kapanpu pemahaman tidak pernah selesai.Lebih baik kita mencari jalan keluar atau solusi yang terbaik atas permasalahan agama. Tulisan ngarayana merupakan merupakan ilmu pengetahuan bagi saya yang mana utk mendapattkannya belum tetntu saya bisa.Kalau kita mencari solusi BUKA DULU JUBAH AGAMA mari kita bicara secara manusia yang di ciptakan ” mungkin khilir gibran yang mengatakan “
@cnf
Thanks commentnya bro cnf. Saya pribadi juga beranggapan bahwa pada dasarnya hanya ada 1 Tuhan dan kita sudah pasti bersumber pada satu hal yang sama. Hanya saja karena tingkat spiritualitas kita sangat berbeda, kita tidak bisa dipaksakan untuk menerima suatu ajaran secara sama. Analoginya sama dengan waktu kita kuliah/sekolah. Untuk mengerti satu mata pelajaran yang sama, kadang kala guru kita harus mencoba metode dan cara yang berbeda sehingga memungkinkan sekelompok muridnya yang kurang cerdas bisa mengerti. Dan saya yakin Beliau Yang Maha Mutlak juga menurunkan ajarannya demikian. Beliau maha mengerti sehingga Beliau harus menurunkan ajaran yang berbeda untuk setiap manusia dengan spiritualitas yang berbeda.
Lalu apa semua ajaran adalah benar? Tentu, tetapi benar untuk golongan tertentu saja dan tidak bisa dipukul rata dan tidak menutup kemungkinan suatu ajaran yang awalnya otentik menjadi tidak otentik lagi karena ditunggangi motif-motif tertentu seperti yang anda sampaikan.
Benar sekali, untuk bertindak objektif, harus kita buka dulu dogma-dogma yang telah mengikat kita dan barulah kita bisa duduk berdiskusi dengan baik.
Salam,-
Daftarin aja ke ditjen Hak paten tuh penemuanmu..sebelum diakui oleh agama lain.! Kalo buat disertasi juga paling2 yg menyetujui dari kalangan sendiri.
Yang lainnya cuma bisa ketawa-ketiwi malah sampe 3 jt kali..itu tanda org nggak pede.
Saya malah baru tau kalo Veda membolehkan penganutnya ‘menghujat’ agama lain.. Opo yo uwong??
Cuma agama filsepet,, ya dengerin aja..!
Cuma mengklaim yang awal dan yang akhir.. biarin aja…!
cuma gue gak mau reankarnasi…
bumi makin sempit pak.! masa’ masih berkutat di bumi aja… reankarnasi lagi,reankarnasi lagi.
maksudnya kaya’ rantai makanan dalam ilmu biologi. tikus di makan ular, ular di makan elang.elang mati di makan….?
@Ibeng
coba anda renungkan dan cari jawabanya: kalau anda tidak lulus ujian dan tdk ada ujian susulan, maka apa yg akan anda lakukan?
Ibeng:
maksudnya kayaā rantai makanan dalam ilmu biologi. tikus di makan ular, ular di makan elang.elang mati di makanā¦.?
Saya:
Persis. Cuma … nya belum diisi nih. Saya bantu ya? Elang mati dimakan pengurai. Kalau nggak salah kelas 1 SD saya belajar itu.
________________________________________________________________
Ibeng:
bumi makin sempit pak.! masaā masih berkutat di bumi ajaā¦ reankarnasi lagi,reankarnasi lagi.
Saya:
Kalau nggak mau reinkarnasi, hiduplah sesuai petunjuk Agama. Contoh paling kecil: Jangan korupsi atau menyuap untuk memperlancar suatu urusan.
Wadoh..! pake ujian susulan segala.
yng jadi masalah,bagaimana kalau anda bereankarnasi menjadi kecoa.
apakah seekor kecoa ada ujian juga.
seandainyapun menjadi manusia kembali,tentunya anda dlm keadaan nol.. materi ujianpun tentunya sudah berubah
atau gimana kalau anda mati muda,belum sempat ikut ujian ?
@ibeng
Kematian itulah ujian bagi manusia termasuk anda, kalo anda waktu mati ingat Tuhan,maka anda tidak mengalami renkarnasi,tp kalo anda mati tdk ingat pd Tuhan maka anda akan dilahirkan lg tentunya setelah anda menikmati surga/neraka dan anda lahir sebagai apa tentunya tergantung pd anda sendiri,karna anda yg menjalani hidup. Yang seharusnya anda tanyakan, apakah mungkin orang hidup di surga/neraka itu kekal?
wkwkwkkwkwkkwkwkwkkk, semua agama sama aja, HIndu, budha, kristen katolik dan isalam satu Tujuan, tapi smua kitab2 cipataan manusia, saya katolik,
1. dari 4 agama smua boleh makan BABI knp islam tdk boleh, aturan sandiri donk
buat edy, tlg jgn mengatakan kalo Veda membolehkan penganutnya “menghujat” agama lain. Disini saya rasa tidak ada yg saling menghujat. justru kita manusia sendiri yg saling menghujat, dan saya percaya d ajaran agama mana saja tdk ada yg mengajarkan manusia saling menghujat. Saya setuju dgn cnf dan ngarayana, bahwa saya percaya bahwa hanya ada 1 Tuhan, tapi kita semua d beri kebebasan dalam cara berdoa,d beri kebebasan dalam memeluk agama dan kalo kita mau menyadari semua ajaran agama itu sama hanya cara penyampaiannya yg berbeda. maaf sebelumnya kalo ada kata2 saya yg salah. Nama saya benar2 Veda dan saya jg seorang muslim.
@ibeng
agama arab cuma budaya. ga nyadar apa, segala budaya arab di bawa ke indonesia yang sudah kaya budaya, indah makna budayanya, malah dikasi budaya dari negeri gersang tandus dan keras kehidupannya. ga cocok deng! masih mending Hindu, kristen, yang tidak merusak budaya, malah menyerap ke dalamnya, sehingga hindu/kristen di suatu negara jauh beda dari negara lain.
emoh aku kalo disuruh penampilan kaya tuan takur, lidah isi nyelep2 ngomongnya kayak orang pilek.
kalau punya uang mau pake apa? nyumbang? beli rumah? pendidikan? nikah? semua bagus. yang ga bagus tu kalao dipake terbang ke arab!!!! mang tuhan cuma ada di sana? tuhan bukan sih di sana? kok kita harus ke sana? bukannya tuhan ada dimana2?
yang ada kita malah ngenyangin perut si tuan takur! turisnya bermiliar2, devisanya berapa???? heran bos2 di deket2 sana malah ga ada yang haji. mungkin terlalu sibuk ngitung uangnya, dan bikin hotel2 paling megah(kayak di kuwait), investasi di negara2 kecil berkembang(itulah indonesia, rumah makan kelolaan anak negeri, nasi dari petani lokal, daging dari petenak lokal, cuma pake brand dari barat, dihujat, di demo, di grebeg, dicekal. nah pengusaha2 arab yang meres keringat rakyat kecil, ngasi upah jauh dibawah standard, dan mengeruk kekayaan alam indonesia ga ada yang ngomong! ga pernah liat tv? produsernya arab semua, pemainnya import arab, pribumi kayak aku, kamu, ga bakal bisa masuk tv jeng!! mimpi!) ato lagi sibuk milih2 bini keturunan asia tenggara(buset! abis kembang desa kita di borong tuan2 takur, kita malah terus ngasi negaranya uang buat lelaki hidung belangnya cabulin gadis2 kita!!!!!!)
ngumpulin duit susah2. Naik haji mahal2 hanya untuk ngasi foya2 orang2 kayak gitu. coba disumbangkan pada yang benar2 membutuhkan, ke afrika kek, indonesia kek, kan bagusan.. arab udah kaya2 gitu!
ini tuhan arab kok ajarannya nyesatin sih!!?? ato orang indonesia yang bodoh mau aja dibodohin ama janji2 palsu dari tuhan palsu!(cara baru pemasaran: allah berkata anda harus mengunjungi toko saya dan berbelanja mahal2 di sini, borng barang2 yang belum tentu anda perlu, jangan pernah minta kembalian, anda akan masuk surga! : bodoh ga? tetapi orang indonesia pada kesana semua, dasar bodoh ga nyadar bodoh)
ga merasa bodoh???
Liat di tv, muslim indonesia, ga tau apa, ga bisa ngomong apa, ga ngerti yang dibahas apa, tetapi saat isu perang palestina lagi hangat, semua pada teriak2, sok patriotis, sok mau berperang, pake mendesak2 pemerintah, demo2 nyoreng negeri sendiri! Indonesia negara miskin, jangankan untuk perang, untuk makan hari ini aja masih bingung nyari dimana, sampe sana juga apa? perang pake bambu runcing? perang pada ga bisa, paling bergunanya cuma jadi perisai hidup! kesana cuman buat numpuk2 mayat. anak istri di rumah siapa ngasi makan? kasihan deh ngeliat orang indonesia yang miskin ini koar2 pengen perang. nah karang lihat pengusaha2 kaya dari arab. apa mereka peduli setan? liat di mekah? pernah mereka peduli dengan palestina? pernah mereka peduli dengan indonesia yang menjadi penyumbang devisa terbesar? kalau ada isu apa vatikan langsung turun tangan, tapi arab?????
heran, uang kita pada dipake apa sih di sana?????? fasilitas segitu2 aja! haji pada terlantar, luntang lantung kaya gelandangan di sana, padahal kesananya bayar pake tabungan seumur hidup! nyadar dong nyadaaaar!!!!!!! kalian pengen liat sampe separah apa lagi baru nyadar???
@dai
UUUUUUUUOOOOOOOOOOOOOO………..
tiga kata:
tajem
tajem
tajem
tinggal nunggu konfirm sodare muslim.
melawankah? atau mengiyakan?
jawab dengan kepala dingiiiiiiiiinnnnnnn ya. NO SARAH
@dai
waduh apa ini?
ga ikut2
aku peace
aja
Assalamu’alaikum.
@ da’i
tuan takur hanya milik india, di arab adanya wan abud, coy !!!
Emang sih saat ini ada usaha2 adharma yg mengidentikkan islam dng budaya arab, dari namanya ajah “islam” (jalan selamat, berserah diri pd TUHAN) lebih universal. Bandingkan dng kristen (pengikut kristus), hindu (agama umat lembah shindu), budha (pengikut guru budha), konghucu (pengikut konfusius).
Dan sekarang, s-i-l-a-h-k-a-n mencari nama utk agama kalian agar tampak universal, agar tidak tampak merubah budaya bangsa orang.
Rendahkan hati kawan,,, dan smoga kata2 qt tidak menjauhkan manusia dari TUHAN.
Wassalam.
@Dai dan Samaranji
tuan takur itu sipa sih? wan abut aku kenal, temen di pangkalan dulu!(pangkalan ojek)
kalau titel Hindu dicabut, banyak agama dunia akan menyatu dengan agama dharma itu. misal: mesir, afrika, amerika latin, yunani, sumeria kuno, shinto, daoism, persia kuno,dll. titel Hindu menjadikan agama ini hanya yang dari lembah Shindu saja, sedangkan jepang jadi Shinto, cina jadi daois. padahal ajaran sama/mirip. kan pengalaman kita sama, nama hindu itu dikasi sama orang luar bro, orang2 yang merasa mereka berbeda dengan orang2 di lembah shindu, jadi disebutlah orang2 itu (penghuni lembah Shindu) dengan sebutan orang hindu. titel ‘muslim’ juga katanya dikasi sama orang2 jahiliah untuk kaumnya nabi Muhammad. itu yang saya baca ya…
Islam juga belum universal bro, yang universal itu ‘Safety road’
@NGARAYANA…ANJING LO SETAN LO BABI LO…ORANG GILA LO……HOMO LO ENTOT AJ DEWA2 LO……JANGAN JELEK2IN AGAAMA GW SETAN……..BERANTEM AJ MA GW LO….ANDAIKAN LO MASIH DI UGM…GW BERI LO SETAN……..ANJING …BABI…….TUKANG NGENTOT MONYET….MUKA LO AJ KAYAK ANJING GW NAMANYA WHISKY…..MW LO ENTOT JUGA NEH……SEEEETAN….111!!!!!!!!!!!!!!!!!111
@ ucox
obat loe habis y???
tidur dlu gih tenangin dlu otak loe bru komen,,
@joko…..sekalian ma lo joko anjing……lo juga jelekin agama gw ya…..?sadar ga lo tuh kaum minoritas……siapa yg mw klu keyakinan nya di usik……berani bgt lo jelekin agama gw……lo yg tidur goblok…..bahas aja agama lo sendiri jangan ngebahas agama orang lain……kalu mw debat nyata ketemu muka ma gw…….gw tantangin ngarayana ucok atau siapapun yg jelekin agama gw…….untuk debat mulut mw pun fisik ma gw……..joko lo tinggal di jakarta ya……boleh kita berjumpa ria bray……lo tuh biang kerok sumber perpecahan antara umat beragama…….anjiiiiiing…….
@ ucox
Orang oon kayak loe mau debat? Mimpi kaleeeeee š
sekalian ma lo made anjing….atau mw gw sebasr artikel ini ke…..front pembela ISLAM…….LO YG TOLOL …PATUNG D SEMBAH……JANGAN DI SEMBAH ITU PATUNG………LO ENTOT AJ……..MUDAH2 AN BISA LO BIKIN SADAR…BAHWA PATUNG GA BSA BERBUAT APA2…..YG BIKIN LO SENDIRI…YG NYEMBAH LO SENDIRI….DIMANHA OTAK LO….GW CURGA OTAK LO DI PANTAT….KMAREN WAKTU PEMBAGIAN OTAK LO GA DATENG YA….SEHINGGA LO SANGAT IDIOT BGT….MIKIR TENTANG TUHAN AJ BUNTU….DANGKAL BGT……ANAK KECIL AJ TAHU….PATUNG TUH BENDA MATI MALAH LO SEMBAH….BRARTI LO BENDA MATI JUGA…….PERCUMA DEBAT MA BENDA MATI…..TERLALU TOLO BWAT GW……..BUKAN LEVEL GW LO ANJIIIING…..
@ ucox
Thanks ucox atas comment-comment anda… sesuai dengan komitmen awal, saya tidak akan menghapus comment-comment yang telah anda posting, namun saya ingatkan sekali lagi untuk mencoba berdiskusi secara elegan. Mengungkapkan pendapat dan membantahkan pendapat orang dengan bukti dan sumber yang jelas. Di sini boleh saja gontok-gontokan dan saling menyalahkan, tetapi tidak dengan kata-kata kotor, apa lagi porno. Jika posting serupa ada lagi, dengan terpaksa saya hapus dan saya anggap spam.
Mohon diperhatikan ya saudara ucox…
Salam,-
@ ucox
OON Loe… š
loe baca dan nulis di web ini ngelihatin layar komputer kan? ngapain layar itu di plototin? padahal anda menulis untuk server dimana web ini disimpen kan? Itulah media. Kalau hal kayak gini aja loe ga ngerti, pantesan loe bicara seenaknya. Kayaknya RSJ masih belum penuh tuh….. ha..ha..
bisa minta tolong,siapa pun,kesimpulan dari isi tulisan diatas apa ya?saling klaim kebenaran agama?
sebisa mungkin kesimpulan disampaikan dalam kalimat sederhana.
misal,awalnya tuhan,menurut hindu,itu demikian-demikian…………
lalu yang non hindu,tuhan itu demikian-demikian…….biar jelas juntrungnya bro!
baca artikel uda bingung,baca komen malah pusing……
piss
always be piss
@ Mas Ngarayana
Kalo mau nulis dicek yg teliti donk…….?!
apalagi ketika menggunakan data-data sejarah, juga hrs hati-hati, apalagi bukan sejarah kita.
coba dech anda cek Tulisan diatas dengan artikel yg anda tulis sendiri dg judul “Konflik Timur Tengah berawal dari jaman Mahabharata?”
jika dalam artikel “Konflik Timur Tengah berawal dari jaman Mahabharata?” Abraham berasal dari india yaitu bekas seorang brahmana yang bernama ASWATAMA.
sedangkan dalam artikel di atas anda menuliskan: Makna kata āAbram,ā mungkin berasal dari penggabungan beberapa kata. Ab = ābapa/ayahā Hir atau Hār = ākepala; puncak; diagungkan;ā Am = āorangā Sehingga, Abhiram or Abhāram dapat berarti āayah yang di agungkanā. Ab ā Ć® ā Ram= āayah yang berkaruniaā Ab, juga dapat berarti āular/naga,ā sehingga Ab-Ram dapat berarti raja Naga. Sehingga kata āAbrahamā mungkin mengungkapkan tujuan Ilahi pengikut-pengikutnya. Hiram Tyre, Teman dekat Solomon, adalah orang besar atau Ahi-Ram (naga yang mengagungkan)”.
Pertanyaan saya adalah:
1. Apakah anda tidak cek dulu setiap artikel yg akan dimuat?
2. Diantara dua artikel yang menyebut tentang Abraham tsb maka yg benar mana? pdhal kedunya berbeda!
3. Jika memang semua peradaban dan agama bersumber dari Veda, lalu mengapa kalian tdk mengakui para Nabi dari agama Abrahamik?
Semua agama berasal dari Veda ??
Hmmmā¦ā¦.. ā¦ā¦ā¦.
Apa gak salah cara berfikirnya ?
*
Istri saya pernah diprovokasi oleh bosnya yg pendeta Kristen.
Katanya al Quran itu mencontoh Taurat dan Injil.
Saya yg diceritain jadi ingin ketawa.
Saya katakan ke dia :
ābilang bosmu, memang Tuhan itu ada berapa ?
Memang Taurat, Injil dan Al Quran itu diwahyukan siapa ?
Kalo dia bilang semua diwahyukan oleh Tuhan yg Esa, bilang pada bosmu itu :
āKalo begitu tanya ke dia, terus siapa mencontoh siapa pak ?ā
Kalo Dia bilang Al Quran bukan wahyu Tuhan yg Esa, bilang ke dia, apa buktinya Al Quran bukan wahyu Tuhan ?ā
*
Sekarang membaca artikel ini pun kembali saya ingin ketawa.
Kasusnya sama, bedanya yg melontarkan gagasan ini sekarang adalah orang Hindu.
*
FYI, Al Quran bilang di sisi Tuhan ada induk kitab, yg disebut Lauh Mahfudz
Semua kitab selama itu diturunkan melalui Wahyu Tuhan yg Esa pasti sumbernya dari Lauh Mahfudz itu, bukan dari sumber2 yg lain.
Begitu juga soal agama2,
Selama agama2 itu dibangun dengan petunjuk kitab yg sumbernya dari kitab induk disisi Tuhan yg Esa, maka tidak ada alasan untuk menyombongkan diri dengan mengatakan :
Kitab ini dan itu mencontoh Veda.
Agama A, B, dan C menjiplak Hindu, dll.
Seharusnya orang yg berkata seperti itu harus berfikir ulang dan kritis sedikit,
Jika agamanya yg disebutnya asal muasal dari semua agama2 yg ada sekarang ini,
Kenapa Tuhan menurunkan agama2 yg lain ketika agama asal itu masih eksis ??
Padahal agama2 lain yg diturunkan belakangan itu diketahui secara prinsipal berbeda (bahkan tidak jarang berseberangan) dengan praktek keagamaan Hindu.
Kenapa ?
Pasti ada yg somethingās wrong dengan āagama mula2ā itu.
Ibaratnya, Microsoft gak akan merilis versi2 yg selalu terkembangkan dari Windows jika mereka pikir MS-DOS sudah cukup untuk mengakomodasi kebutuhan manusia akan system operasi computer di segala jaman.
Jadi begitulah,
Silahkan berfikir kritis.
*
Oh ya ada yg kelupaan,
Buat orang yg suka menyombongkan diri, yang sering mengatakan kitab sucinya adalah yg tertua diantara kitab2 suci agama lain, yaitu sudah mencapai usia milyaran tahun.
Kalo boleh sombong sombongan, saya sebenarnya juga bisa menyombongkan diri sedikit dengan mengatakan :
Tuhan telah berfirman :
Dan sesungguhnya Al Qur’an itu dalam induk Al Kitab di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi dan amat banyak mengandung hikmah.
(QS 43:4)
Induk al kitab disisi Tuhan itu gak bisa dihitung dengan hanya milyaran tahun umurnya.
Jadi kalo ada kitab yg disombongkan telah berusia tua, yaitu bisa dihitung bilangan milyaran tahunnya, itu nggak ada apa2nya bila dibandingkan dengan sebuah kitab yg isinya adalah sebuah bagian yg ādi copy plekā dari induk (master) al kitab disisi Tuhan yg jaaaauuuuuuhhh lebih dulu ada, sebelum āwaktuā diciptakan.
Uncountable, kata orang Inggris.
Tapi tenang saja saudara2, jangan keburu sewot atau down,
Al Quran itu kitab yg fungsinya untuk diambil dan diamalkan petunjuk2nya serta dijadikan pedoman hidup lurus. Bukan untuk disombong2kan.
Jadi saya gak akan menyombongkan diri dengan itu.
He heā¦..
Wassalam.
waw… keren ya.. ujung2nya cm buat perdebatan aja.. neuron2 di kepala smakin kencang… ati2 pada stroke.. š
ketidaktahuan memang membuat perdebatan belaka, tekanan darah naik yang memang berujung pada stroke..
intinya sekian banyak nama2 ttg sosok Tuhan seperti El, Eloi, Allah.. manusia sejak diciptakan oleh Sang Zat mulai mengenal Penciptanya melalui benda2 maupun fenomena2 alam yg digerakkan suatu daya dan gaya hingga terjadi yg namanya alam semesta. Sehingga pemahaman ttg Tuhan sendiri dapat dilihat dari pespektif kehidupan sehari2.. Yg dimulai dr zaman pra sejarah hingga saat ini.. Pengenalan akan Tuhan pasti mengalami evolusi dikarenakan akal dan pikiran manusia yg tak pernah berhenti terpuaskan dr pemahaman 1 dgn pemahaman yg lainnya. Itu lah yg dilakukan oleh leluhur kita yg notabene tercipta dr 1 induk peradaban yg sama. Entah Abraham maupun leluhur yg lebih tua, mereka mendapatkan wawasan pengenalan ttg Tuhan dr kehidupan sehari2 dimana seluruh alam raya ini begitu mempesona hingga timbul kehausan akan pertanyaan yg patut untuk diketahui oleh spesiesnya dalam hal ini manusia (asura, raksasa, dewa, manusia itu sendiri). Apa atau Siapakah “ZAT” ini??? Untuk apa kita terciptakan??? Bagaimana kita meraih-Nya hingga kita dapat mengucapkan rasa terima kasih secara langsung kepada-Nya karena telah dikaruniai kehidupan dan mendiami alam yg indah ini.. Leluhur kita telah melakukan perjalanan spiritual yg luar biasa hingga nama dan kisah mereka tersohor dr waktu ke waktu yg menjadikan generasi dibawahnya bukan lagi memuji namun “memuja” bagaikan nama leluhur kita itu adl Tuhan itu sendiri. Bagaimana seorang Ibrahim dijadikan dewa.. Bagaimana Rama dijadikan inkarnasi dr Tuhan. Semua itu hanyalah evolusi pemahaman akan kehausan manusia pada pengenalan sosok Tuhan yg TAK TERJANGKAU. Kita hanya bisa belajar untuk mengenal peradaban serta sejarah leluhur namun bukan untuk menjangkau-Nya. Wawasan inilah yg sejatinya merupakan upaya pendekatan kepada Sang Zat. Dimana kita beroleh takdir untuk menggunakan dan memelihara alam semesta sehingga kita dapat meneruskan takdir kita kepada generasi2 selanjutnya. pengenalan sosok Tuhan hanya dapat dilakukan melalui syukur. Entah apapun bentuknya.. beda bangsa, bahasa, wilayah berbeda pula penerapan rasa syukur ini.. yg jelas upaya leluhur kita untuk mengenal Penciptanya merupakan pencarian jalan menuju keselamatan sesama manusia beserta alam semesta dan itu terbukti dengan masih bernafasnya kita saat ini dikarenakan rasa syukur yg di gaungkan oleh para leluhur kita. Jadi tidak ada yg salah mengenai perbedaan pemahaman.. MANUSIA ITU HIDUP BUKAN 100 ATAU 200 TAHUN, JADI PERBEDAAN POLA PIKIR HINGGA NURANI AKAN TERUS MENGALAMI EVOLUSI HINGGA SAATNYA LAGI MANUSIA BESERTA ALAM SEMESTA TIDAK LAGI CUKUP PANTAS UNTUK DIGERAKKAN. demikian pandangan saya mengenai konsep Tuhan. salam damai untuk alam semesta beserta isinya. makasi hadirin.
nyok.. G usah berdebat.. Artikel d atas menerut saya kan sejarah… Pada hakikatnya…Tuhan berbentuk manusia adalah salah berat. Ajaran yg d anut jg ujung2nya berasal dr ajaran para nabi.. Yuk… Thinking together.. Kenapa y.. hrus ribut. Klo g percaya. Yo wis… Its oke.. Agamamu ya agamamu , agamaku agamaku.. Nafsi2 lah.. Tuhan maha melihat dan maha mengetahui segala kejadian.. Semoga.. Kita yg berilmu sedikit. Termasuk golongan orang2 yg berfikir. Dan saya bangga menjadi manusia yg bertuhankan satu. Tidak terbagi. Tidak beranak. Dan tidak d peranakan. Tuhan ada dengan dirinya tidak butuh sesiapa untuk menagadakan dirinya. Dan semoga kejadian yg benar, kita saksikan bersama.. Siapa tuhan kita setelah kita mati.. Dan d bangkitkan kembali.. dan mudah2an.. Kita berada dalam jalan yg benar. Berbuat baiklah kawan sesama manusia.. Karna itu sama sekali tidak merugikan hati. Berbaiklah kepada alam. Sesungguhnya alam adalah tempat untuk generasi kita nanti.. Mbok ya berfikir positis dong…
Membanggakan diri dengan setiap ajaran dan kepercayaan adalah wajar.. Yo wis lah.. Intinya… Kembali kepada hati masing2. G sah gontok gontokan.. Dan sejarah yg asli dan benar … Karna kita g tau sebenarnya.. Yo d jadikan bahan saja. Karna kita ini kana yg membuat sejarah. Boleh dong mau buat sejarah apa aja.. Dr jaman batu sampai ngomong jrk jauh dg batu… Canggih… Nyok.. Saling membangun saja.. Buat sejarah kita lebih kaya dan lebih maju… Itu intinya..trimaksih wallahu alam. Salam.