Apakah Tuhan bisa menjelma ke dunia? Mungkin ini adalah pertanyaan yang sulit bagi agama non-Vedic karena sebagian besar dari agama-agama tersebut tidak mengakui perwujudan Tuhan. Hanya saja jika kita berani mengatakan Tuhan adalah Maha Mutlak, lalu apa sulitnya bagi Tuhan untuk mewujudkan diri dan muncul di alam material ini?
Sri Krishna dalam Bhagavad Gita 4.7 mengatakan bahwa dimanapun dan kapanpun pelaksanaan Dharma merosot dan Adharma merajarela, maka Beliau sendiri akan menjelma, “yadā yadā hi dharmasya glānir bhavati bhārata abhyutthānam adharmasya tadātmānaḿ sṛjāmy aham”. Adapun misi dari Avatara ini lebih lanjut disampaikan dalam Bahagavad Gita 4.8, “paritrāṇāya sādhūnāḿ vināśāya ca duṣkṛtām dharma-saḿsthāpanārthāya sambhavāmi yuge yuge, menyelamatkan orang saleh, membinasakan orang jahat dan untuk menegakkan kembali prinsip-prinsip dharma.
Kata Avatara dapat ditemukan dalam kitab Pānini 3.3.120. Dalam bahasa Inggris, kata Avatara biasanya diterjemahkan sebagai “incarnation” dan biasanya diterjemahkan sebagai “inkarnasi Tuhan”. Namun terjemahan ini pada dasarnya kurang tepat karena yang disebut sebagai Avatara bukanlah Tuhan yang terlahir ke dunia material, tetapi kemunculan atau perwujudan yang mengemban misi khusus dalam menjaga tatanan Dharma atas Adharma. Perwujudan inipun tidak semata-mata hanya merupakan perwujudan Tuhan, tetapi dewa atau jiva-jiva agung lainnyapun bisa hadir sebagai Avatara. Avatara yang merupakan perwujudan Tuhan yaitu yang termasuk dalam Dasa Avatara, dan juga Tri Purusa Avatara. Sedangkan yang termasuk dalam perwujudan Dewa yaitu Sankaracarya dan Virabhadra yang merupakan perwujudan dewa Siva serta Vakratunda, Ekadanta, Mahodara, Gajavaktra, Lambodara, Vikata, Vighnaraja, dan Dhumravarna yang merupakan perwujudan dewa Ganesha. Sedangkan Avatara yang digolongkan dalam penjelmaan Jiva-Jiva yang mengemban misi khusus salah satunyanya dalah Nabi Isa yang dalam kitab Veda dikatakan sebagai Isaputra dan juga Muhammad.
Sepuluh Avatara Tuhan yang paling dikenal umat Hindu yang disebut Dasa Avatara diuraikan dalam Garuda Purana 1.86.10–11. Empat Avatara yang pertama dikatakan telah muncul pada Satya Yuga. Tiga avatar berikutnya muncul pada Treta Yuga, yang kedelapan pada dwapara Yuga dan kesembilan pada Kali Yuga. Sedangkan avatara kesepuluh, Kalki Avatara, diperkirakan muncul pada akhir Kali Yuga yang juga merupakan pertanda dimulainya siklus Yuga yang baru. Adapun masing-masing Avatara tersebut adalah;
- Matsya, yaitu perwujudan Tuhan sebagai ikan besar yang menyelamatkan Manu dari banjir besar.
- Kurma, merupakan perwujudan Tuhan sebagai kura-kura raksasa untuk menopang gunung Mandara dalam usaha para dewa dan asura dalam memperoleh tirta amerta dengan cara mengaduk lautan garbha.
- Varaha, merupakan perwujudan Tuhan sebagai babi hutan raksasa yang menyelamatkan bumi yang terlempar dari orbitnya dan membunuh raksasa Hiranyaksa.
- Narasimha, adalah perwujudan Tuhan sebagai manusia berkepala singa yang membunuh raja Hiranyakasipu yang kejam untuk menyelamatkan Prahlada yang merupakan pemuja Tuhan yang sangat taat.
- Vamana, adalah perwujudan Tuhan sebagai manusia cebol dan kerdil yang akhirnya mengalahkan keangkuhan Raja Bali.
- Parashurama, Penjelmaan Tuhan sebagai seorang pendeta Kesatria yang bersenjatakan kapak dan membunuh seribu raja-raja lalim di muka bumi ini.
- Rama, adalah penjelmaan Tuhan sebagai putra mahkota Ayodhya dan kisahnya dituliskan dalam kitab Ramayana oleh Maha Rsi Valmiki
- Krishna, adalah perwujudan Tuhan yang dituliskan dalam kitab Mahabharata yang ditulis oleh pengkodifikasi Veda sendiri, Maha Rsi Vyasa. Sebagaimana dijelaskan dalam Bhagavata Purana 1.3.28, kemunculan Krishna adalah kemunculan Tuhan dalam wujudnya yang asli (Bhagavan) dan merupakan sumber dari semua Avatara (Avatir).
- Gautama Buddha, yaitu kemunculan Tuhan sebagai putra raja di Kapilavastu dengan nama kecil Siddhattha Gotama dan memiliki misi mengembalikan ajaran Veda yang ditafsirkan keliru oleh para kaum Brahmana.
- Kalki, merupakan Avatara Tuhan yang diperkirakan akan muncul dengan mengendarai kuda putih dan bersenjatakan pedang terhunus dalam membasmi orang-orang jahat pada akhir Kali Yuga.
Dalam Bhagavata Purana Skanda satu juga dijelaskan 22 Avatara yang merupakan Perwujudan Visnu sendiri. Ke-22 Avatara tersebut yaitu;
- Catur Kumara, yaitu penjelmaan sebagai empat putra Dewa Brahma yang selalu berpenampilan seperti anak-anak sepanjang jaman (Bhagavata Purana 1.3.6)
- Varaha (Bhagavata Purana 1.3.7)
- Narada adalah perwujudan sebagai Rsi yang selalu keliling alam semesta dan senantiasa mengagungkan nama “Narayana”. (Bhagavata Purana 1.3.8)
- Nara-Narayana, yaitu perwujudan dua orang rsi kembar yang sangat bijak (Bhagavata Purana 1.3.9)
- Kapila adalah Rsi yang mendirikan filsafat Samkya, yaitu salah satu cabang filsafat yang mengedepankan metodologi ilmiah dalam Veda (Bhagavata Purana 1.3.10)
- Dattatreya digambarkan sebagai Avatara gabungan antara Brahma, Visnu dan Siva putra dari Rsi Atri and Anasūyā (Bhagavata Purana 1.3.11)
- Yajna, Putra Prajapati Ruci dan istrinya Ākūti. Yang mengendalikan periode selama perubahan dari Svāyambhuva Manu dan dibantu oleh para dewa seperti dewa Yama (Bhagavata Purana 1.3.12)
- Rishabha adalah penjelmaan sebagai seorang Raja, putra Raja Nabhi dan istrinya Merudevī. Dan memberikan contoh kesempurnaan hidup kepada umat manusia (Bhagavata Purana 1.3.13)
- Prithu yaitu penjelmaan sebagai raja dalam usahanya menghasilkan berbagai hasil petanian demi kesejahtraan kehidupan di Bumi (Bhagavata Purana 1.3.14)
- Matsya (Bhagavata Purana 1.3.15)
- Kurma (Bhagavata Purana 1.3.16)
- Dhanvantari, yaitu penjelmaan Tuhan sebagai pengajar ilmu pengobatan Ayurveda yang kita warisi sampai sekarang (Bhagavata Purana 1.3.17)
- Mohini, yaitu penjelmaan Tuhan sebagai wanita cantik yang mengelabui para asura dan memberikan tirta amerta pada para dewa saat pengadukan gunung Mandara (Bhagavata Purana 1.3.17)
- Narasimha (Bhagavata Purana 1.3.18)
- Vamana (Bhagavata Purana 1.3.19)
- Parasurama (Bhagavata Purana 1.3.20)
- Vyasa, yaitu Avatara Tuhan sebagai Maha Rsi yang berperan aktif mengkodifikasi Veda dan menuliskan purana-purana dan Itihasa sehingga menjamin keotentikan kitab suci Veda (Bhagavata Purana 1.3.21)
- Rama (Bhagavata Purana 1.3.22)
- Balarama (Bhagavata Purana 1.3.23)
- Krishna (Bhagavata Purana 1.3.23)
- Buddha (Bhagavata Purana 1.3.24)
- Kalki (Bhagavata Purana 1.3.25)
Selain ke-22 Avatara yang dijelaskan secara berurutan, dalam sloka-sloka berikutnya juga dijelaskan beberapa Avatara yang lainnya, yaitu antara lain:
- Prshnigarbha (Bhagavata Purana 10.3.41)
- Hayagriva (Bhagavata Purana 2.7.11)
- Hamsa (Bhagavata Purana 11.13.19)
- Avatra emas (Bhagavata Purana 11.5.32)
Yang dimaksud sebagai Avatara emas ini adalah Chaitanya Mahaprabhu yang muncul 500 tahun yang lalu dengan warna kulit seperti emas lumer dan menyebarkan gerakan Hari-nama Sankirtana.
Disamping itu, berdasarkan pada fungsinya dalam penciptaan alam semesta, juga dikenal istilah Purusa Avatara, yaitu Karanodakasayi Vishnu yang juga disebut Maha Visnu yang berbaring di lautan Ksirodaka dimana dari setiap pori-pori badan beliau muncul 1 alam semesta, Garbhodakasayi Vishnu adalah Ia yang masuk kedalam setiap satu alam semesta dan berbaring di lautan Garbhodaka dan dari pusar beliau muncul perwujudan seperti bunga padma dimana di atas bunga padma tersebut mahluk hidup pertama, Dewa Brahma dilahirkan, dan yang terakhir Ksirodakasayi Vishnu yang ada dalam setiap atom dan mahluk hidup.
Dalam fungsinya sebagai pengendali Tri Guna, atau tiga sifat alam (Satvam, Rajas dan Tamas) dikenal istilah Tri Guna Avatara, yaitu ekspansi Tuhan sebagai Brahma yang mengendalikan Rajas, Visnu mengendalikan Satvam dan Siva yng mengendalikan Tamas.
Sedangkan penjelmaan yang bertindak untuk menciptakan keturunannya di seluruh Semesta di alam material ini disebut dengan sebutan Manvantara Avatara.
Dismping jenis-jenis Avatara di atas, juga dikenal istilah Shaktyavesa dan Avesa Avatara, Purna dan Amsarupa avatara dan sebagainya.
Sumber:
- www.wikipedia.org
- www.vedabase.net
Aq aja bisa punya avatar di YM hehehehehe, bli… mungkin atau gak daftar avatar2 yang telah disebut diveda, bisa meleset? Baik itu dari namanya, kelahirannya, posisinya dia berada, atau dari jumlahnya.
Terus ketika avatar turun, apakah Beliau tidak ada di posisinya lagi, atau bagaimana? Misalnya Krisna turun di India, apa berarti pada saat itu, Tuhan tidak berada di amerika? Atau Tuhan masih ada di amerika, namun bayangannya (yg berwujud krisna) aDa di India, Atau bgm?
@ Adi Wira Kusuma
He..he… saya juga punya avatar.. sebuah karakter virtual dalam video game dan beberapa media online jadinya saya (baca: avatar saya) ada banyak.. 😀
Mungkinkah interpretasi dari Avatar meleset?
Mungkin, tetapi tentu saja yang membuat meleset adalah “tafsir” dari apa yang disampaikan dalam Veda akibat adanya peran ego dan kepentingan tertentu dalam membaca Veda. Contohnya tentang Avatara Kalki. Sangat banyak orang yang mengira bahwa Muhammad adalah avatara Kalki… padahal dalam Veda dikatakan kalki adalah Avatara Tuhan.. Apakah Muhammad adalah Tuhan? Jika mereka mengatakan Muhammad adalah Tuhan, mungkin saja Kalki adalah Muhammad..(dengan syarat perhitungan jyotisastra mengatakan tahun 2012 ini kiamat dan pergantian kali yuga, tapi sayangnya tidak ya… 🙂 )
Di India sangat banyak orang yang mengklaim dirinya sebagai Avatara karena memiliki kesaktian-kesaktian luar biasa akibat siddha Yoga (yoganya yang sempurna). Disinilah peran kitab suci dan petunjuk-petunjuknya dapat digunakan untuk menguji apakah mereka adalah Avatara. yang pasti, sampai saat ini tidak ada ramalan Veda yang meleset baik mengenai nama, tempat dan waktu turunnya avatara. Jika yang dimaksud adalah avatara Tuhan, maka avatara tersebut harus mampu menunjukkan atributnya seperti sudansan chakra dan wujud visvarupa (wujud alam semesta) sebagaimana yang pernah diperlihatkan Krishna dalam medan perang kuruksetra.
Jadi, apakah Veda pernah meleset dalam menyebutkan kapan dan dimana Avatara itu turun… jawabannya saya kira belum pernah…
Sebagaimana saya kutip di atas, dalam Bhagavad Gita 4.6 dikatakan; “Walaupun Aku tidak dilahirkan dan badan rohani-Ku tidak pernah merosot, dan walaupun Aku penguasa semua makhluk hidup, Aku masih muncul pada setiap jaman dalam bentuk rohani-Ku yang asli“.
Jadi avatara Tuhan turun ke dunia ini dalam wujud-Nya yang kekal dan asli yang tidak pernah berubah… Lha kok bisa? Kan Avatara Tuhan ada banyak? Ada banyak Tuhan dong kalau semua Wujud Avatara Tuhan kekal?
Di dunia rohani dan di dunia material ada banyak ekspansi (seperti shadow clone lah…) Tuhan, tetapi Tuhan tetap 1 yang disebut Avatir (sumber Avatara; baca Bhagavata Purana 1.3.28). Jika salah satu Avatara ini Turun apakah itu artinya Tuhan hanya ada di satu tempat? Tidak.. seperti kita ketahui Tuhan memiliki 3 aspek, Bhagavan (yang berwujud seperti Avatara), Brahman yang tidak berwujud dan menyelimuti segalanya dan Paramatman yang ada dalam setiap mahluk hidup dan atom.. jadi meskipun Krishna ada di India, beliau juga tetap ada di belahan dunia yang lain sebagai aspek-aspek-Nya dan Expansi-Nya yang lain..
Analogi cahaya lilin mungkin bisa menjelaskan hal ini. Ada 1 sumber cahaya, yaitu api pada lilin (avatir), namun dalam melakukan penerangan ke segala arah ada foton (berkas cahaya) yang bersifat diskrit yang menyebar ke mana-mana dan menerangi yang dilaluinya (paramatman dan expansi Tuhan sebagai Avatara) dan aspek yang ke-3 ada panas yang tidak berwujud yang meresap ke mana-mana (brahman). Jadi meskipun tampil dalam banyak aspek dan dapat dirasakan di mana-mana, namun sumber cahaya (Tuhan) itu tetap satu..
Begitu kira-kira bli.. kalau ada yang memiliki pandangan lain, monggo di koreksi..
Salam,-
jawaban yg bagus, Inilah yg sulit dipahami oleh non veda, saya sengaja buat pertanyaan itu u/ mewakili padangan orang yg bernalar sempit (seperti saya sendiri) hehehehehe
Tapi klo avatar itu disebut perwujudan Beliau saja, bisakah dia disebut Tuhan?
Analoginya, seumpamanya saya mampu menciptakan bayangan saya banyak. Terus ketika anda bertemu dg salah 1 bayangan saya, Bisakah anda bilang “Oh Bayangan itu adalh ADI”?. Namun Klo anda bilang “Oh dengan Bayangan itu saya bisa lebih mengenal tentang ADI”, maka akan terlihat lebih logis.
Dear @ Ngarayana
Saya mencoba untuk melihat kebelakang untuk mengkonfirmasi apakah Teori-teori ketuhan yang Dear @ Ngarayana tuliskan dalam Blog ini termasuk juga masalah avatar.
Dikenal dalam hindu dulu, namun saya belum menemukanya
mohon bantuannya untuk memberikan info lontar mana dalam peninggalan
Hindu di Bali yang bersesuaian dengan Teori ketuhan Dear @ Ngarayana
di blog ini.
saya mencarinya di alamat berikut
http://www.babadbali.com/pustaka/pustaka.htm
Terima kasih atas bantuanya
Damai selalu lebih baik
efendi
@ efendi
kalo mau cari avatar di lontar, sampe botak juga ngga bakalan ketemu
lontar itu adalah catatan-catatan penting yang dituliskan leluhur di Indonesia….bisa berupa catatan mengenai kejadian, tata krama, adat istiadat, dll yang asli Indonesia/Nusantara…
kalau avatar itu ada di veda yang bersifat universal….tidak hanya milik bangsa Indonesia aja…
Setahu saya, menurut aliran Theravada, ad 5 Buddha lho yg terlahir di kalpa ini ( B. Konagamana, B. Kakusandha, B. Kassapa, B. Gotama, dan yg akan muncul – B. Metteyya) . Jadi, apakah nubuat Veda tentang Buddhavatara relevan dengan ajaran buddha sendiri?
@Dharma
yg jelas, Sang Budha, yg mulia Sidharta Gautama hidup dan meninggal sbg seorang Hindu yg baik..Beliau tdk prnah menyatakan Buddha sbg agama,tp para pengikutnyalah yg akhrnya menytkan sndr sbg agama yg trpisah dr Hindu.
AUM MANI PADME HUM.
AUM SADHU3X AUM.
Anum0dana, bli Agunk.
Kalau benar Sang Buddha seorang Hindu yg baik,mengapa Beliau mengajarkan hal mendasar yg bertentangan dgan k0nsep Hindu? Contohnya: tidak diakuinya Tuhan pencipta(saya juga blm mengerti, apakah Tuhan pemelihara atau pemralina itu diakui), dan semua hal adalah “anatta/tidak ada atma”.
Terkait dgan prtanyaan saya yg prtama, Buddha it kan lebih dari 1, atau bukanlah Sang Buddha yg d ramalkan d Veda saja yg pnah lahir. Bagaimana Veda menanggapi Buddha2 yg lain?
@ Dharma and all
File hasil scan-an setebal 40 halaman karya luar biasa Prabhu Haladar (IGN.Heka Wikana) yang meskipun diketik menggunakan mesin ketik jadul sepertinya akan bisa memberikan jawaban panjang lebar dan komprehensip dari pertanyaan ini.
Mohon download ebook “Dialog tentang Bhagavan” dalam format pdf sebesar sekitar 80 MB di sini ya.
Semoga bermanfaat
Salam,-
Ngarayana
Dear @toshiya
Saya kutip pernyataan @toshiya sbb:
@ efendi
kalo mau cari avatar di lontar, sampe botak juga ngga bakalan ketemu
lontar itu adalah catatan-catatan penting yang dituliskan leluhur di Indonesia….bisa berupa catatan mengenai kejadian, tata krama, adat istiadat, dll yang asli Indonesia/Nusantara…
Catatan saya:
Jika lontar itu catatan-catatan yang penting, apakah ajaran weda tidak penting
Sehingga tidak ada lontar pun menceritakan ini
Atau paham ketuhan yang di Teorikan di Blog ini memang tidak dikenal dalam hindu lama.
Saya kutip salah satu isi Lontar
Lontar Raja Purana 8a (http://www.babadbali.com/pustaka/rajapurana1.htm#top)
“ Jika tidak mentaati Piagam ini semoga kamu sirna dan menjadi lintah”. Ini Piagam tahun 1007 Masehi (929 Saka). Om Namobhye namah, Om Sri wastha sattawasar. Raja Majapahit kabarnya dalam keadaan berbaring. Pada waktu itulah Prasasti yang berupa Piagam ini dikeluarkan. Aku adalah Batara Indra, aku ini adalah Batara Maospahit dan aku raja Majapahit bersama-sama bersemayam di pulau Bali. Diceritakan sekarang Dalem Pakisan yang menurunkan raja Bali. Karena ketulusan hati dan kebijaksanaan beliau ibarat Sang Hyang Darma menjadi raja yang dapat mengalahkan raja Bali yang terdahulu. Dan Sira Wang Bang yang mengabdikan diri kepada Batara di Besakih juga mengemong pura tempat bersemayamnya Batara Naga Basukih. Demikianlah kewajibannya selama hidup serta para turunannya mengabdi mempersembahkan air suci. Sira Wang Bang mengantarkan persembahan raja ke hadapan Batara di Kahyangan tatkala bersembahyang ke hadapan yang bersemayam di puncak Gunung Agung dan Batara Pusering Tasik (Tengah samudra) dan lautan madu.”
Saya kira ajaran ini berbeda sekali dengan ajaran veda dalam Blog ini.
mohon bantuannya untuk memberikan info lontar mana dalam peninggalan
Hindu klasik di Bali yang bersesuaian dengan Teori ketuhan Dear @ Ngarayana
di blog ini.
Terima kasih atas bantuanya
Damai selalu lebih baik
efendi
@ efendi
Kalau kita melihat lontar dan prasasti maka sangat banyak “ibarat-ibarat” yang disampaikan disana..
Contohnya pada prasasti tarumanegara, disana dikatakan bahwa telapak kaki yang membekas di batu prasasti tersebut adalah telapak kaki raja yang bagaikan perwujudan dewa Wisnu… Hanya saja itu kan “bagaikan”, bukan perwujudan beneran..
Sebagaimana yang anda kutip juga dikatakan; “Karena ketulusan hati dan kebijaksanaan beliau ibarat Sang Hyang Darma menjadi raja yang dapat mengalahkan raja Bali yang terdahulu”.
Dan perlu diketahui juga bahwa kitab-kitab Agama yang muncul kemudian dan bertentangan dari Veda-siddhanta yaitu Bhagavad Gita, dan tidak disebutkan dalam Veda, tidak dapat digolongkan sebagai bagian dari pustaka Veda.
Dear All,
Apakah bisa saya simpulkan bahwa Hindu kelasik di Nusantra
tidak mengenal Teori Ketuhan yang diteorikan/paparkan dalam Blog ini
Mohon responya kalo bisa pakai bukti
Terima kasih
Damai selalu lebih baik
efendi
@ efendi
Dalam blog ini saya memaparkan salah satu filsafat dari Veda, yaitu filsafat Vedanta. Jika anda perhatikan bagan Veda sebagaimana dalam poster ini, maka anda akan menemukan bahwa filsafat Buddha, jaina, Sikh, Carvaka dsb juga termasuk dalam Veda. Jika seseorang membaca dan memahami filsafat ini secara terpisah maka sudah barang tentu dalam pikirannya akan muncul asumsi bahwa ajaran Veda saling bertentangan. Menurut Menurut Brahma-Vaivarta Purana dan juga disinggung secara implisit dalam Bhagavad Gita bab 17 ajaran Veda digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu satvik, rajasik dan tamasik.
Nah, filsafat Vedanta masuk dalam golongan satvik, karena itu aturan bagi pengikut filsafat ini sangat ketat yaitu meliputi pola hidup vegetarian ketat, tidak mabuk, tidak merokok, tidak membunuh dan aturan-atruan lainnya yang memperlihatkan sifat satvam.
Namun jika anda membaca filsafat tantra, terutama tantra kiri (bhairava) maka anda akan menemukan hal yang berkebalikan, disana dijelaskan ada 5 cara mencapai pembebesan, yaitu maituna (melakukan hubungan badan), mamsa (memakan daging), matsya (makan ikan), mada (mabuk dengan minuman keras), mantra (doa-doa mistik) yang kesemua ini biasa disebut panca ma-kara.
Lain lagi dengan filsafat Buddha dimana seolah-olah Tuhan itu tidak ada. Filsafat Mayavada yang menyatakan Tuhan ada tetapi tidak berwujud.
Kenapa ada cabang-cabang filsafat yang berbeda ini? Sebagaimana dikatakan dalam banyak sloka Veda bahwasanya setiap manusia memiliki karakter yang berbeda sesuai dengan tingkat kecerdasan dan hasil karmanya. Ada manusia yang benar-benar sudah mencapai tingkat satvam, sehingga mereka sudah bisa mengerti filsafat Vedanta. Ada manusia yang berkarakter asurik/keraksaan sehingga untuk menjaga agar mereka tidak semakin terperosok kedalam kehidupan lebih rendah, mereka diajarkan filsafat Tantra Bhairava. Ada golongan orang yang Atheis, maka filsafat Sankya dan Buddha cocok untuk mereka, ada orang yang sudah mengerti Tuhan, tetapi tidak mengetahui aspek personalitas Tuhan, maka filsafat Mayavadi akan menjaga mereka agar berangsur-angsur mencapai kesadaran Tuhan.
Demikianlah Tuhan mewahyukan filsafat yang sangat komprehensip dalam kitab suci Veda yang maha luas yang ditujukan kepada karakter dan tingkat kesadaran manusia yang berbeda-beda. Sehingga lambat laun mereka akan maju dari satu tngkatan ke tingkatan selanjutnya (meski bukan dalam 1 penjelmaan) dan menjaga mereka agar tidak semakin terperosok dalam kebodohan.
Oh ya mengenai bukti penjelasan saya ini mohon baca ulang lagi posting-posting yang tergolong filsafat veda ya mas Efendi… tentu tidak mudah memahami hal yang sangat luas seperti ini.. jadi mari diskusi secara pelan-pelan dan sebisanya akan saya jawab meski tidak memuaskan.
Salam,
Ngarayana
@Efendi
orang Hindu,dimana2 kyakinannya adlh panca sradha,yaitu Widhi,Atman,Karma Phala,Punarbawa dan Moksha,nah ksmwnya ini bersumber dr Veda,bgt juga itihasa Ramayana dan Mahabharata,yg sdh ada sjak jaman kejayaan Hindu Nusantara leluhur bngsa Indonesia ini berasal dr Veda,serta mantra Gayatri yg brsumbr dr Rg Veda dan aksara suci Om dr upanishad2 yg ksmwany ini brsumber dr Veda.
Lontar bnyk kq yg membhas hal ini,cntoh,lntar negarakertagama,dmn intisarinya mengajarkan kepemimpinan yg brsumber dr ktb ramayana,dan msh bnyak lg,orang tua saya sndr pnya lntar pninggalan leluhur saya,yg trnyata gubahan dri kitab sarasmuscaya,berbahasa jawa kuno,dan msh bnyak lgi.
babad itu berbeda,babad lbh cendrung mencrtakan kejadian2 yg trjadi,atau bsa dblang sejarah,msl sperti babad kalianget yg mencrtakan ksah Jaya Prana,nah dr babad ini dpt d ktahui,kalau ksah tsb memang bnar2 trjadi.
nah dlht dr fakta,dmn sdah dr jaman baheula di Nusantara sdah dknal kitab epos Ramayana dan Mahabharata,bsa dikatakan,leluhur nusantara ini memang penganut peradaban Veda.
suksma,perdamaian memang slalu lbh baik,beruntunglah mereka yg lahir di bumi nusantara ini,trutama yg msh menghargai budaya luhur bangsa indonesia.
Om Shantih3x Om.
Efendi
oh ya satu lg..
Hindu itu luwes,universal
Hindu berdasarkan desa,kala dan patra,atau berasimilasi dgn budaya setempat,tnpa menghncurkan budaya tsb,tapi lebih memperkaya budaya tersebut,orang Hindu,ga hrz berkiblat ke India,dan bersikap keindia2an,tp tetap berbudaya lokal tp brsikap universal(Hindu)
oleh karena hal tsb,antara Hindu India,dgn Indonesia berbeda,bgt jga dgn Hindu bali dgn Hindu jawa,Hindu kaharingan dll,yg berbeda cuma prakteknya saja,tapi konsepnya tetap bersumber dari kitab Veda,bertujuan sama yaitu mokshartam jagadhita ya ca iti dharma,tetap sama2 menumandangkan suara suci Om,dll.
yg jelas,baik Hindu India,bali,jawa,waisnawa,saivite,sakta, smarta dll ga pernah saling gontok2an
maav ya,bukannya sya membangga2kan keyakinan saya,tp sya mlhat fakta,Hindu yg penuh warna..
damai selalu memang lbh baik..
Love and Light 😀
Dear @Agung
Lontar negarakertagama berikut saya kutip
http://religi.wordpress.com/2007/03/16/kitab-negara-kertagama-terjemahan
Dalam Terjemahan Negara kertagama diatas diceritakan sbb:
Habis penyekaran raja menghirup segala kesukaan. Mengunjungi desa-desa disekitarnya genap lengkap. Beberapa malam lamanya berlumba dalam kesukaan. Memeluk wanita cantik dan meriba gadis remaja.
Apakah ini tanda bahwa raja Majapahit ini penganut sex bebas?
Dan saya kira buku ini bukan kitab saya kira ini buku karangan bawahan kerajaan yang carimuka karena isinya hanya sanjungan untuk menyenangkan bosnya/Rajanya
dan sangat tidak sejalan dengan konsep ketuhan di Blog ini
Mohon penjelasanya
Terima kasih
Damai selalu lebih baik
efendi
@ efendi
salam damai sahabat…
kalo boleh saya menyampaikan sedikit.. bahwa lontar dan babad itu hannya sejarah tidak ada hubungannya dengan kitab suci weda. tentunya kalo sejarah ditulis mungkin ada benarnya atau hannya dikarang belaka itu lebih bagus dari pada menyembunyikan sejarah…. kalaupun mungkin ada raja majapahit yang menurut perjalanannya hidupnya berbuat tidak baik itu karena pilihan hidup yang dipih olehnya. jangan lupa karma pun kan mengikuti. seperti halnya banyak TKW kita yang disiksa diarab kalo itu dicatat dalam sebuah buku nah itulah dinamakan sejarah. kalo dibali ya namanya babad / lontar. tetapi ada juga kidung atau nyanyaian suci yang dituangkan dalam bentuk lontar dengan memakai bahasa jawa, bahasa bali dan sebagainya.. intinya lontar bukan merupakan bagian dari kitab suci weda bro…
terima kasih sobat mungkin kalo penyampaian saya merasa ada yang kurang karena saya manusi. kesempurnaan hanya milik Ida Hyang Widi/Tuhan
salam damai
Efendi
Yg jelas,faktanya/bukti empiris,sejak jaman baheula,d nusantara ini sudah dknl ramayana,mahabharata,yoga,kundalini,cakra,panca sradha,Brahma,Vishnu,Siva,dan lain sebagainya,dmn ksemuanya ini adalah bersumber dari kitab Veda,jdi kesimpulannya peradaban nenek moyang nusantara ini adalah peradaban Veda..
tp mklm juga,sejak islam masuk,bnyak pninggalan Hindu nusantara di hancurkan,lntar2 jga bgt,bnyak di berangus..untng msh ada sunan kalijaga,ych stdaknya bliau berjasa dlm meminimalisir penghncuran pningglan Hindu nusantara…
cuma di Bali sja yg msh brtahan lntar2 brsangktan,adpun beberapa lntar yg brsumber dr weda,seperti lntar bwana kosa, lontar taru pramana yg brsmber dr ayur veda,tapi kbnyakan,lntar2 di bwa ke belanda,wkt pnjajahan..d belanda akn bnyk dtmukan lntar2 yg sbnrnya mlik nusantara ini..
salam damai.
om suastiastu
salam damai ,blog yg bagus sarat akan pengetahuan veda dr sudut yg lebih familiar! tetapp semangat di jalan dharma!! suksme blh linknya saya share di facebook? om shanti shanti shanti om
bli ngara…sy baru dapet kaskus nih..
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3836552
mungkin bli bisa ikut urun rembug
suksma bli
waduh hebat yah para peneliti sekrang ada aja yang ditliti, lama kelamaan nanti ada proposal pengajuan meneliti pantai laut selatan atau meneliti letak suwargo neroko ???
heheheh
biarkan mereka sibuk dengan cara mereka menyebarkn agama nya itu udah jala mereka , kalo orang weda udah jelas to sembaoyan nya , becik ketitik olo ketoro, walaupun orang mau jungkir balik bahkan balik jungkir lagi hehehehe sakit dong ??/ namanya kebenarna itu ttetap satu ,
la trs umpamnya kalo nabinya orang hindu itu mahamad nabi opo yo trs kon pindah kabhe nong sebelah la kalo ga ada orang weda lagi sopo yang ngurus candi prmbanan ,pura besakih , candi dieng trs sapa yang mau kirim persembahan yadya bagi para leluhur, yang jelas 2 melahirkan kita semua ini , la kalo semua berdoa untuk muhamad nabi, apa ga kasihan hayo nenek moyang kita disanan???
lebih baik kita fokus pada tetep belajar dan mempelajari apa kita pegang
wajar donh air itu ada riak nya la wong laut aja pasti ada gelombang nya
heheheh bli ngaran shanti rahayu
hare kirshna prabhu bli ngarayana :
saya sempat mendapatkan link ini http://korananakindonesia.wordpress.com/2010/05/29/benarkah-sai-baba-salah-satu-dari-30-dajal-di-muka-bumi-ini/
bagaimana menurut prabhu jika ditelusuri dari segi cerita aslinya, karena saya baca disana menurut cerita keluarganya sri satya sai baba adalah reinkernasi sri vihsnu sendiri
mohon bimbingannya prabhu,
OM shanti shanti shanti OM
Hare krishna prabhuji
Kalau saya sendiri memandang Sai Baba sebagai seorang siddha yoga yang agung. Mengenai pandangan saya selengkapnya ada di link ini.
Salam,-
Khrisna dan Buddha ga membuat patung diriny untuk disembah, begitu pula Yesus…mereka adalah Rasulullah di dunia…hany menyembah Sang Satu Dan Tak Ada Duanya, Yang Maha Wujud sekaligus Maha Ghaib.. ALLAH Swt.
Saya kagum pada dialog ini, benar-benar sebagai pencari kebenaran, semoga apa yang dicari dapat ditemukan untuk menjadi renungan diri. Terima kasih