Narayana Smrti Ashram adalah sebuah ashrama Hindu sederhana yang terletak di pinggir timur laut kota Jogja, tepatnya beralamat di Jl. Sudarsan Chakra No.3 Maguwoharjo Yogyakarta yang diresmikan pada tanggal 21 Februari 2003 oleh Bhakti Raghava Swami (Real L. J. Gagnon), seorang sanyasin/guru kerohanian yang berasal dari Ontario, Canada.
Sebagai sebuah sistem parampara, Narayana Smrti berada di bawah naungan Gaudya Vaisnava yang merupakan cabang perguruan Veda dari Brahma Sampradaya. Di Indonesia Gaudya Vaisnava yang juga tergabung dalam The International Society for Krishna Consciousness (ISKCON) sering kali disebut sebagai disebut aliran Hare Krishna. Namun di dunia Barat garis perguruan Gaudya Vaisnava ini lebih dikenal dengan sebutan Modern Hindu.
[media id=51 width=600 height=450]
Dibawah pimpinan Bapak Budi Raharjo, M.A (Subhananda), Bapak Suryanto, M.Pd (Suryalocana) , Wawan Julianto (Virabhadra) dan dengan di support oleh segenap penghuni lainnya, saat ini disamping sebagai temple dan lembaga pendidikan filsafat Veda, juga difungsikan sebagai tempat studi lintas agama. Tidak jarang beberapa umat agama lain seperti dari UIN Sunan Kali Jaga, Seminari Katolik Kentungan dan beberapa pesantren ikut belajar, berdiskusi dan berdebat filsafat di sini.
Untuk lebih jelasnnya, profile Narayana Smrti Ashram dapat kita lihat sebagaimana video klip sederhana berikut ini.
[media id=50 width=600 height=450]
Untuk anda yang ingin mengenal lebih jauh mengenai Narayana Smrti Ashram, dapat menghubungi langsung ke alamat sebagaimana yang saya sampaikan di atas atau melalui nomor telpon 0274-885794
Sudah lama saya tidak main ke sana 🙂 – Gimana ya kabar Mas Suryanto? Semoga baik saja.
Jadi ingat kalau orang-orang ashram begitu ramah.
Btw, itu foto ashram yang baru ya? Sepertinya lebih besar dan luas dari yang saya tahu sekitar 4-5 tahun yang lalu.
Wah saya juga ga tahu kabarnya beliau Cahya… 😉 soalnya saya tidak tinggal di sana lagi, tapi di Jakarta..
Yup ini gambar yang terakhir… sekali-kali mainlah ke sana…
ehmm semejak di jakarta, tidak perah kesana lagi, tapi aku cuma kenal sama mas Surya, mas wawan, ama Pak Budi aja, yag lain ga kenal je…pingin belajar weda, tapi di jakarta terkadang gemerlap dunia lebih menarik.. sedihnya jiwa yang terikat ini…doakan semoga hati ini segera tergugah ya….
Ngara, bisakah file video aslinya di simpan/diperlihatkan juga di tab New Downloads, kalo boleh mau tyang download, soalnya koneksi internet kurang bagus kalo untuk streaming.
Suksma.
@ Subudi
Sudah saya taruh di link download bli Subudi, tapi dalam file .flv dan dapat di mainkan dengan VLC Player Kalau file untuk film ISKCON Movement (film pertama) ada file resolusi tingginya dengan besar 1 GB, kalau bli minat nanti saya upload lagi di server lain seperti Indowebster.
Hare Krishna,
Augustus yang lalu, waktu saya tugas ke jogya,2 kali sempat darsan ke Asrham, suasananya begitu damai dan nyaman.
Jay Gaurangga.
Salam Prhrabu,
saya usul, gimana kalo Prhrabu menulis artikel tentang pandangan Hindu terhadap daging anjing, dan babi, terlepas bahwa Hindu menganjurkan untuk vegetarian dan terlepas dari kosep tamas, rajas dan stayam. ini merupakan hal-hal yang ada di masyarakat, di Jogja kita bisa menjumpai warung-warung makan dipinggir jalan yang menyediakan menu kambing “balap” /anjing. gimana kalo orang hindu memakan itu???
dan juga tentang darah, soalnya pernah waktu itu aku ngayah mau acara nyepi, trus disediain makan, dan laukya adalah daging babi dan darah, aku merasa mual dan ga bisa liat, mungkin karena sejak kecil memang saya ga bisa makan makanan seperti itu, tapi kuliat yag lain begitu menikmati…Itu dulu aja dulu usulnya. saya sangat senang jika Prhabu bersedia menulis tentang hal ini. thanks a lot
@ Dwi
Terimakasih masukannya.. mengenai memakan sesuatu yang dilarang atau sesuatu hal yang dianggap “rendah” dalam ajaran kita memang sudah membudaya… jangankan anjing, sapi yang sudah jelas-jelas paling di larang saja masih sering kita makan. Dari mana saya harus memandang masalah ini ya? Saya belum menemukan sisi lain untuk memandang masalah ini selain dari segi “kesehatan”, “tiga sifat alam” dan “nilai moral”. Kira-kira bisa didekati dengan sisi apa bli Dwi? Mohon petunjuknya dulu ya…
Kalau saya mampu mengulasnya tentu akan saya coba mengulasnya…
Suksma,-
terakhir saya ke NSA pertengahan des09. sy ikut darsan dan beli buku. NSA bakal kehilangan prabu surya dan prabu wira yg masing2 akan merantau ke kalteng dan jakarta…..
from kaltim with love
Mudah-mudahan sudah terjadi regenerasi di Narayana Smrti Ashram ya… agar mercusuar siar Hindu di Jogja tetap eksis…
Suksma Ngara, ternyata file-file nya berkapasitas cukup besar. Sebetulnya satu hari nanti pas Ngara liburan, tyang pengen singgah ke Tabanan untuk merepotkan Ngara, sekalian copy file2 itu plus Film Mahabarathanya. Saya yakin juga teman-teman di Bali pengen punya soft copy-nya.
Oya, terkait konsumsi daging Babi dan Anjing, tyang mau tanya, dulu pernah tanya Paman (Ashram Balaram) bahwa binatang anjing dan babi itu adalah berderajat paling rendah sehingga tidak disarankan untuk bahkan menyentuh apalagi mengkonsumsi. Disini tyang agak belum mengerti, apa betul atau salah pernyataan itu? kenapa dikatakan berderajat lebih rendah, sedangkan semua Atman adalah sama. Dimana letak pembedaan ini? Adakah acuan sloka dari kitab suci kita akan hal ini.
Suksma Prabhu.
Om Swastiastu bli Subudi
Oh silahkan bli, minggu depan saya ada di Bali dan silahkan copy saja data-data di laptop saya. Hanya saja saya punya planing mau jalan-jalan keliling-keliling ashrama dan juga pura-pura di Bali. Alamat bli di mana? email aja ke saya dan kalau kebetulan saya ada di dekat sana biar kita bisa ketemu di sana, atau mungkin saya yang main ke rumah bli dan ngerepotin bli… he..he..
Mengenai daging, menurut penjelasan yang pernah saya dengar, Sapi akan berevolusi dan lahir di lingkungan manusia yang berwatak Brahmana (satvam), Macan, Singa (termasuk Anjing?) dan sejenisnya akan lahir menjadi manusia berwatak Kesatria, Kera dan sebangsanya akan lahir menjadi manusia berwatak Vaisya dan golongan seperti babi akan lahir sebagai manusia berwatak sudra dan cenderung tamas. Dari penjelasan ini saya meyakini kalau binatang seperti babi dan anjing meskipun tidak bersifat satvam, tetapi ada pada post evolusi binatang tertinggi dan merupakan “kadidat” untuk menjadi manusia.
Dalam Bhagavad Gita 8.3 disebutkan: “Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa bersabda; Makhluk hidup yang tidak dapat dimusnahkan dan bersifat rohani disebut Brahman, dan sifatnya yang kekal disebut adhyatma, atau sang diri. Perbuatan berhubungan dengan perkembangan badan-badan jasmani para mahluk hidup disebut karma atau kegiatan yang dimaksudkan untuk membuahkan hasil atau pahala”.
Dari sini saya juga setuju dengan pendapat bli Subudi yang menyatakan bahwa sejatinya kita sama, yang membedakan hanyalah badan kita yang kita peroleh akibat karma dan kegiatan kita.
Hal yang sama juga di tegaskan dalam Bhagavad Gita 5.18: “Para resi yang rendah hati, berdasarkan pengetahuan yang sejati, melihat seorang brahmana yang bijaksana dan lemah lembut, seekor sapi, seekor gajah, seekor anjing dan orang yang makan anjing dengan penglihatan yang sama”.
Sampai saat ini saya belum menemukan sloka yang menyatakan anjing dan babi adalah binatang terendah.. jadi saya masih beranggapan bahwa semua mahluk hidup sama mulianya, yang membedakan hanyalah badan dan tingkan Bhaktinya kepada Tuhan.
Suksma mewali..
Thanks,tapi saya kira Mase lebih tahu dech tentang masalah-masalah agama. Mungkin makanan dipandang dari nilai moral terkait dengan ajaran agama hindu, alasan dibalik itu, dan kesehatan juga bagus. pernah saya baca sekilas, kenapa kita jangan memakan anjing, karena hewan itu hewan yang setia, bener ga sih alasan itu?
Om Swastyastu.
Namaskar
haribolo, Hare Krishna
Salam buat saudara-saudara yang telah bergabung di Web ini. Prabhu Ngarayana, you have done a good job. Mas Dwi, apa kabar? Mudahan masih ingat saya ya? Kapan ke yogya lagi?
Hello Mas Surya, absolutely i still remember you, you are one of the most wonderfull people i’ve ever met. good luck, and God bless you
Prabu ngara,tolong bikin artikel ttg Hari raya Galungan n Kuningan, (yg seolah2 utk sama dg Idul Fitri), Hari Saraswati (Turunnya Ilmu Pengetahuan n Veda) yg seolah2 biar sama dg turunnya AlQuran),,,msh ragu n bingung soalnya….
Om Swastyatu
@Bapak Suryanto. Apakah ini Bapak Suryanto yang nulis kedua buku Seri Hindu dibalik tuduhan dan prasangka?. Salam kenal Pak! Saya membaca kedua buku Anda, pertanyaannya adalah, kapan diterbitkannya lagi seri yang ke 3 nya.
Suksma,
Om Swastyastu
Utk pak Subudhi, terima kasih berkenan membaca buku saya. Mohon masukan dan kritiknya utk perbaikan edisi berikutnya. tinggal dimana Pak?
Hare Krishna
Om Swastiastu
Selamat bergabung Prabhu Surya… akhirnya yang dinanti-nanti dan yang sering dibicarakan di home page ini muncul juga…. Mohon menularkan ilmunya kepada kami…
Haribolo…
Shanti..
Mas Dwi, lama sdh tidak ketemu ya. di daerah mana kerjanya di Jakarta?
Utk Sdr. Cahya, apa kabar nih? Posisi dimana skrg? Sdh lulus di UGM nya? Soal foto ashram, itu justru foto yang lama. memang tampak lebih luas, karena itu foto tampak samping kompleks ashram. itu foto diambil tahun 2003, sebelum sekeliling ashram dipenuhi bangunan-bangunan baru
kapan ketemuan ya?
Hare Krishna Prabhu Surya Locana, Dandavat
Apa yang disampaikan Prb Ngara memang benar, kapan bedah buku yang ke tiga ?, pengalaman di Singaraja waktu bedah buku ” Hindu dibalik tuduhan dan prasangka ” paling mengesankan bagi saya.
Suksma, Haribolo.
Hare Krishna Prabhu Ji,
Saya ada di denpasar, sy ingin mendapatkan buku ”Hindu dibalik tuduhan dan prasangka”. sepertinya sudah tidak beredar lagi di toko buku di bali. dimana saya bisa dapatkan?
Juga untuk newsleter Sanata Dharma, sy tertarik sekali untuk membacanya. mohon info dimana sy bisa dapatkan koleksi newsleter ini.
Suksma, Haribol.
@ Gede
Hare Krishna Prabhu…
Saya sendiri kurang tahu… karena memang buku itu cukup laris.. coba tanya ke penulisnya langsung, prabhu Surya di alamat email sylocana@yahoo.com
Beberapa newsletter Sanatana Dharma ada di page download web ini.. tapi untuk koleksi yang terbaru sebaiknya minta krim efile atau hardcopy dari Prabhu Surya..
Haribolo…
mau tanya…
“SAPI AKAN BEREVOLUSI DAN LAHIR DI LINGKUNGAN MANUSIA YANG BERWATAK BRAHMANA (SATVAM),”
gimana kalo kita usu ke dewa, untuk membuat organisasi yang visi misinya beternak sapi, dengan harapan dengan banyaknya sapi maka banyak manusia yang berwatak brahmana
MACAN, SINGA (TERMASUK ANJING?) DAN SEJENISNYA AKAN LAHIR MENJADI MANUSIA BERWATAK KESATRIA
gimana kalo kita usu ke dewa, untuk membuat organisasi yang visi misinya beternak anjing,terus menjaga populasi macan dan singa dengan harapan dengan banyaknya anjing,macan dan singa maka banyak manusia yang berwatak ksatria jadi memudahkan pembentukan calon akmil
KERA DAN SEBANGSANYA AKAN LAHIR MENJADI MANUSIA BERWATAK VAISYA
gimana kalo kita usu ke dewa, untuk membuat organisasi yang visi misinya beternak sapi, dengan harapan dengan banyaknya sapi maka banyak manusia yang berwatak brahmana
MACAN, SINGA (TERMASUK ANJING?) DAN SEJENISNYA AKAN LAHIR MENJADI MANUSIA BERWATAK KESATRIA
gimana kalo kita usul ke dewa, untuk membuat organisasi yang visi misinya populasi dan habitat kera dengan harapan dengan banyaknya kera maka banyak manusia yang berwatak pekerja
DAN GOLONGAN SEPERTI BABI AKAN LAHIR SEBAGAI MANUSIA BERWATAK SUDRA DAN CENDERUNG TAMAS
gimana kalo kita usul ke dewa, untuk membuat organisasi yang visi misinya membunuh babi babi yang ada di seluruh dunia, tidak boleh ada satu jenis babi pun yang boleh hidup, ada babi sikattttt,,
lalu kita juga usul untuk menjaga populasi gajah supaya banyak orang bijak, lalu kita juga usul untuk menanam pohon supaya sejuk dan mengurangi polusi udara…
tuhan berikanlah kami petunjukMu, kami berserah diri padaMu,
Buat rekan2 sekalian
Mohon maaf agak lama saya off, karena harus operasi tumor di Bogor. Mudah2an bisa kembali nimbrung utk mendapatkan sangha dari teman2 sedharma
Om Swastyastu Pak Surya,
Semoga lekas sembuh dan membaik dalam masa pemulihan setelah operasi. Dengan begitu, kita sangat mengharapkan Bapak untuk bisa berbagi ilmu pengethauan/ wawasan / pengalaman di blog ini. Plus, segera juga diterbitkannya buku yang ke 3 (Seri Hindu dibalik Tuduhan dan Prasangka).
Suksma
Om Cantih-Cantih-Cantih.
Jaya Seluruh Alam Semesta.
@Anak Manusia, tolong kalau bertanya sesuai dengan sub topik yang dibahas, dari sekian pertanyaan hai” anak manusia “, kayaknya anda tidak memahami dan kebingungan.
Om swastiastu..
Bagaimana keadaan Prabhu Surya…???semoga cepat di berikan kesembuhan oleh Sang Hyang widhi Wasa (Brahman)…Kemaren Saya sangat beruntung bisa berdiskusi dengan Prabhu Surya di Bogor. Banyak pengetahuan tentang agama khususnya agama Hindu yang saya terima. dan film Ramayana versi cartoon..terima kasih Prabhu..selalu di tunggu kehadiran Prabhu di Bogor.Suksma.
Om santi,santi,santi om…
Waahhh..jadi kangen neh sama Asram…dah lama banget gak pernah kesana…
gimana ya kabarnya…?
Buku-buku Mas Surya dah terbit lagi belum ya…/ maklum tinggal di pedalaman Lampung jadi kurang info….Suksma….
Boleh ikut kegiatannya?
Ada jadwal tetapnya ndak?
@ Zuriat Fadil
Silahkan datang saja… sebelumnya kami juga banyak didatangi mahasiswa lintas agama dan beberapa pesantren untuk studi banding… coba deh lihat di web kami di http://narayanasmerti.org/ walaupun saat ini sudah jarang di update…….
Kegiatan ada setiap hari dan anda boleh datang kapan saja. Boleh juga menginap di sana.. free kok… dan acara khusus open house diadakan setiap minggu siang jam 12.00. Kami pasti akan sangat senang bisa bertukar informasi dengan anda.
Salam,-
Hare Bolo
salam kenal, nama saya Arya
melihat fotonya saja sudah terbayang bagaimana damainya
saya dari bali prabu, beberapa kali sempat ke ashram, ingin rasanya mengunjungi Narayana Smrti Ashram, namun saya sekarang tinggal di jakarta, sehingga mungkin agak jauh untuk pergi ke Jogya mengingat kesibukan saya.
Mohon maaf sebelumnya, saya mau nanya,adakah Ashram di jakarta prabu? jika ada, saya mohon alamatnya (saya di daerah kebayoran lama jakarta selatan, kalau bisa di email)
Terimakasih banyak sebelumnya, Hare Krsna
oh iya alamat email saya
jukutajus87@gmail.com