Pernahkan kita berpikir kenapa ajaran agama yang satu dengan yang lainnya bertentangan? Bahkan tidak jarang dalam satu kitab suci-pun terdapat pertentangan yang saling bertolak belakang. Jika memang Tuhan itu satu, kenapa semua ini bisa terjadi?
Sesuai dengan judul diatas, “Tow faces of God”, sering kali kita menemukan permasalahan dan pertentangan yang membuat kita bingung. Uniknya pertentangan itu muncul dari “karya” Tuhan sendiri. Sebagaimana yang akan saya bahas disini adalah masalah pertentangan-pertentangan dalam ajaran-ajaran kitab suci yang semua itu di klaim diciptakan dan diturunkan oleh Tuhan. Apakah Tuhan sedang bermain dadu dalam menurunkan ajarannya?
Terdapat banyak pertentangan yang dapat kita temukan jika kita membaca dengan teliti ayat demi ayat kitab suci dari agama-agama yang berbeda.
Sebuah contoh yang cukup menarik yang bisa kita bahas adalah masalah roh/jiwa yang saya temukan di Al-Qur’an dan dibandingkan dengan ajaran Bhagavad Gita. Dalam surat Al-Isra’ 85 disebutkan: “Dan mereka bertanya kepadamu tentang Roh, katakanlah Roh itu termasuk urusan-Ku (amr-Tuhanku) dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”. Tetapi dalam Bhagavad Gita Sri Krishna menjelaskan secara mendetail tentang sang roh / Atman ini dan hubungannya dengan sang pencipta, Tuhan Yang Maha Esa. “idam tu te guhyatamam pravaksyamy anasuyave jnanam vijnana-sahitam yaj jnatva moksyase ’subhat, wahai Arjuna yang baik hati, oleh karena engkau tidak pernah iri hati kepada-Ku, Aku akan menyampaikan pengetahuan dan keinsafan yang paling rahasia ini kepadamu. Dengan mengenal pengetahuan rahasia dan keinsyafan ini, engkau akan dibebaskan dari kesengsaraan kehidupan material(Bhagavad Gita 9.1)”. “Sarganam adir antas ca madhyam caivaham arjuna adhyatma-vidya vidyanam vadah pravadatam aham, Di antara segala ciptaan Aku adalah permulaan, akhir dan juga pertengahan, wahai Arjuna. Di antara segala ilmu pengetahuan, Aku adalah ilmu pengetahuan rohani tentang sang diri [roh/atman], dan di antara para ahli logika, Aku adalah kebenaran sebagai kesimpulan (Bhagavad Gita 10.32).
Demikian juga dalam masalah pahala yang di dalam Al-Qur’an merupakan sesuatu yang utama, tetapi dalam ajaran Veda Tuhan malahan menegaskan bahwa bertindak tanpa mengharapkan pahala adalah yang paling utama.
Dalam Surah Ali ‘Imran 179 disebutkan: “Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin). Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang gaib, akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki-Nya di antara rasul-rasul-Nya. Karena itu berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya; dan jika kamu beriman dan bertakwa, maka bagimu pahala yang besar”. Lebih lanjut dalam Surah Ali ‘Imran 199 disebutkan: “Dan sesungguhnya di antara ahli kitab ada orang yang beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka sedang mereka berendah hati kepada Allah dan mereka tidak menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. Mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan-nya. Sesungguhnya Allah amat cepat perhitungan-Nya”. Surah Ali “Imran 3.22, 3.57, 3.77, 3.115, 3.136 dan juga Al-Baqarah 2.62, 2.103, 2.112, 2.264 juga menagaskan bahwa setiap tindakan umat Tuhan di dasarkan pada perhitungan pahala dan dosa. Ironisnya, kenapa kitab suci Veda tepat menyebutkan sebaliknya?
Dalam Bhagavad Gita 2.39 disebutkan: “ eṣā te ‘bhihitā sāńkhye buddhir yoge tv imāḿ śṛṇu buddhyā yukto yayāpārtha karma-bandhaḿ prahāsyasi, Sampai sekarang, Aku sudah menguraikan tentang pengetahuan ini kepadamu melalui pelajaran analisis. Sekarang, dengarlah penjelasanku tentang hal ini menurut cara bekerja tanpa mengharapkan hasil atau pahala. Wahai putera prtha, bila engkau bertindak dengan pengetahuan seperti itu engkau dapat membebaskan diri dari ikatan pekerjaan”. “aphalākāńkṣibhir yajño vidhi-diṣṭo ya ijyate yaṣṭavyam eveti manaḥ samādhāya sa sāttvikaḥ, di antara korban-korban suci, korban suci yang dilakukan menurut kitab suci, karena kewajiban, oleh orang yang tidak mengharapkan pamrih, adalah korban suci dalam sifat kebaikan” (Bhagavad Gita 17.11). “dātavyam iti yad dānaḿ dīyate ‘nupakāriṇe deśe kāle ca pātre ca tad dānaḿsāttvikaḿ smṛtam, kedermawanan yang diberikan karena kewajiban, tanpa mengharapkan pamrih, pada waktu dan tempat yang tepat, kepada orang yang patut menerimanya dianggap bersifat kebaikan” (Bhagavad Gita 17.20). “niyataḿ sańga-rahitam arāga-dveṣataḥ kṛtam aphala-prepsunā karma yat tat sāttvikam ucyate, perbuatan yang teratur dan dilakukan tanpa ikatan, tanpa cinta kasih maupun rasa benci dan tanpa keinginan untuk memperoleh hasil atau pahala dikatakan perbuatan dalam sifat kebaikan” (Bhagavad Gita 18.23). “rāgīkarma-phala-prepsur lubdho hiḿsātmako ‘śuciḥ harṣa-śokānvitaḥ kartā rājasaḥ parikīrtitah ̣, pekerjaan yang terikat pada pekerjaan dan hasil atau pahala dari pekerjaan, yang ingin menikmati hasil-hasil itu, yang bersifat kelobaan, selalu iri, tidak suci dan digerakkan oleh rasa riang dan rasa sedih, dikatakan sebagai pekerjaan dalam sifat nafsu (Bhagavad Gita 18.27).
Apa sebenarnya yang melatarbelakangi perbedaan 180 drajat kedua ajaran agama yang berbeda ini? Apakah benar bahwa Allah orang Islam berbeda dengan Tuhannya orang Hindu sebagaimana di singgung oleh Karen Amstrong dalam bukunya “History of God”? Ataukah Tuhan semua mahluk hidup hanyalah satu tetapi bermuka dua, suka menipu dan suka berbohong? Atau mungkin salah satu dari kitab tersebut di atas tidak murni perintah Tuhan, tetapi hanya karangan manusia yang mengaku nabi atau orang suci?
Jika kita mengikuti alur logika yang pertama dimana kita menyebutkan bahwa Tuhan masing-masing agama berbeda, kita masih menemukan hambatan dimana 99 sifat-sifat Allah yang disampaikan dalam Asmaaa-ul-husnaa sama dengan sifat-sifat Tuhan Hindu yang disampaikan dalam Visnusahasranama. Mungkinkah kedudukan “Yang Maha…….” di duduki oleh dua atau lebih entitas (baca: Tuhan) yang berbeda?
Andaikan pilihan pertama kerasa kurang klop, lalu bisakah kita menyebutkan bahwa Tuhan bermuka dua dan tidak konsisten dalam menurunkan wahyunya? Ataukah dalam hal ini mengikuti alur berpikir umat muslim dimana Tuhan selalu merubah dan menyempurnakan kitab suci yang telah di wahyukannya? Kalau Tuhan disebut tidak konsisten, suka meng-edit dan menyempurnakan kitab suci yang telah di turunkannya, lalu di mana letak kemahatahuan dan kemahasempurnaan Tuhan? Apa benar Tuhan menyusun kitab suci seperti seorang mahasiswa menyusun thesis?
Ataukah kita harus menerima bahwa salah satu dari kitab tersebut bukanlah kitab suci, atau mungkin ajaran suci tetapi sudah ditunggangi motif-motif pribadi dari penyusunnya? Pilihan yang menarik tetapi tidaklah bijak. Karena pandangan seperti ini sudah mengakibatkan banyak nyawa melayang dan permusuhan tiada henti hanya atas nama “membela Tuhan”.
Menurut Geo Wedengren (1995), yang dibenarkan oleh tradisi Muslim, suatu waktu, saat Nabi Muhammad mengalami Isra Miraj (naik ke planet-planet sorga), dan setelah memasuki lapis ke tujuh dari planet sorga, beliau menghadap singgasana Allah. Hal ini terjadi saat Nabi Muhammad menerima ilmu pengetahuan rohani dari Allah. Pengetahuan rohani yang diterima oleh Nabi Muhammad ini ada 3 jenis: 1) pengetahuan yang Allah perintahkan kepada Nabi Muhammad untuk disembunyikan; 2) pengetahuan yang Allah persilahkan kepada Nabi Muhammad apakah hendak diungkapkan atau disembunyikan; 3) pengetahuan yang Allah perintahkan kepada Nabi Muhammad untuk diajarkan kepada semua masyarakat Arab pada masa itu.
Jadi, apakah Tuhan memang menurunkan kitab suci sesuai dengan kontek tempat, waktu dan kondisi umatnya sebagaimana yang juga di tegaskan dalam Bhagavad Gita bab 17?
OSA
SELAMAT TAHUN BARU SDRKU. NGARAYANA
PILIHAN YANG SANGAT BERAT… TAPI MAAF MENURUT SAYA PERIBADI YANG MASIH PUNYA BANYAK KEKURANGAN DIBANDINGKAN SDR2 SEMUA. SAYA AKAN MEMBAWA KA ALAM LOGIKA KARENA AJARAN AGAMA ITU HARUSNYA BISA DICERNA SECARA LOGIKA… WALAUPUN MASIH BANYAK YANG MUNGKIN TIDAK BISA DICERNA SECARA LOGIKA. KEMBALI LAGI KARENA KEMAMPUAN SAYA YANG MASIH DAN MASIH KURANG SEBAGAI LANGKAH AWAL SAYA AKAN MEMBAWA KEALAM LOGIKA BARU SETELAH ITU KEPADA CERITA SUCI YANG MUNGKIN DAPAT MENGHILHAMI KITA UNTUK MENGIKUTI JEJAKNYA.
SHANTI
Morales mencatat : “Sekalipun Vivekananda memberi kontribusi besar untuk membantu orang Eropa dan Amerika non-Hindu untuk memahami kebesaran agama Hindu, Universalisme Radikal dan ketidakakuratan neo-Hindu yang ia kembangkan juga telah mengakibatkan kerusakan besar.”
Pada akhirnya Morales menyimpulkan, bahwa gagasan Universalisme Radikal yang dikembangkan oleh sementara kalangan Hindu adalah sangat merugikan agama Hindu itu sendiri. Ia menulis : “Ketika kita membuat klaim yang secara sentimental menenangkan, namun tanpa pemikiran bahwa “semua agama adalah sama”, kita sedang tanpa sadar mengkhianati kemuliaan dan integritas dari warisan kuno ini, dan membantu memperlemah matrix filosofis/kultural agama Hindu sampai pada intinya yang paling dalam. Setiap kali orang Hindu mendukung Universalisme Radikal, dan secara bombastik memproklamasikan bahwa “semua agama adalah sama”, dia melakukan itu atas kerugian besar dari agama Hindu yang dia katakan dia cintai.”
namaste,
@rama ki jay, apakah ente punya blog ato web semacam ini?
Met tahun baru ya…
Suksma,
Cahya.
Namaste Ksatria Batu
Ada di vedasastra.wordpress.com dan di kaskus.
maka dri itu veda mengajarkan hanya kaum brahmana saja sebaiknya mempelajari kitab veda….menurut saya, krn itulah hindu mengenal sistem kasta/wangsa. sebab akan riskan sekali akan salah penafsiran dari isi veda…..seperti kasus2 akhir2 ini yg memakai kedok agama utk menghalalkan perbuatan yg jelas2 merugikan masyarakat……
suksema….^^
apakah Tuhan memang menurunkan kitab suci sesuai dengan kontek tempat, waktu dan kondisi umatnya sebagaimana yang juga di tegaskan dalam Bhagavad Gita bab 17?
.:. menurutQ..
jika Tuhan diibaratkan seorang Pemimpin (Leadership Theory), maka
Pemimpin Yang baik salah satunya harus mengerti kondisi bawahannya. Tidak boleh memaksa bawahan untuk melakukan sesuatu diluar kemampuannya.
Oleh karena itu Memang harusnya begitu..Ya udah benar begitu..hoho.
Semua Agama Benar, Tapi sudah jelas ; Semua Agama Tidak Sama….
menurut muslim Tuhan merubah atau menyempurnakan kitab suci yang telah di wahyukan-Nya adalah karena kitab2 terdahulu sudah dimodifikasi oleh manusia… begitu…
dan berbuat baik tanpa pamrih/pahala itu saya sangat setuju, karena itu lebih baik, lebih berintegritas karena menunjukkan sikap utuh yang lahir dari kejujuran, ikhlas…
kalau dianalogikan dengan percintaan, seorang pria/wanita mencintai wanita/pria karena mengharap hartanya, maka harta itu gak layak diterima oleh orang yg mengharap harta tadi, apalagi cinta…
tapi gak tau juga ya kenapa tuhan secara tidak langsung menyuruh manusia berbuat baik dengan harapan akan pahala…
saya pikir, yang penting kita sebagai manusia selalu bersifat manusiawi seutuhnya walaupun tanpa perintah agama/tuhan…
apakah Tuhan memang menurunkan kitab suci sesuai dengan kontek tempat, waktu dan kondisi umatnya sebagaimana yang juga di tegaskan dalam Bhagavad Gita bab 17?
Menurut tanggapan saya sebagai umat muslim, hal itu memang benar adanya,
Allah memang mengerti kondisi umatnya, andaikan nabi muhammad dulu di lahirkan indonesia tentu saja kitab alquran akan berbahasa indonesia/melayu dan pastinya akan sesuai dengan kondisi indonesia pada saat itu, kemudian mungkin akan timbul pertanyaan mengapa seluruh kitab
Al-quran di seluruh dunia di cetak dengan bahasa arab..??
hal itu dimaksudkan agar perintah-perintah dan wahyu-wahyu Allah yang di sampaikan pada saat itu tidak mengalami perubahan sepatah kata pun tetap sama dari dulu sampai akhir nanti. Dan agar umat muslim di belahan dunia lain mengerti apa makna dari al qur’an yang di bacanya di buatlah terjemah al qur’an sesuai dengan bahasa negaranya masing-masing..
dan saya sependapat dengan comment dari HPA, kitab suci yang Allah turunkan sebelum al qur’an telah di modifikasi oleh nafsu duniawi dan nafsu untuk tidak menerima ajaran baru yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya.
@ @ris love4shared
Kira-kira kitab suci yang sudah banyak menyimpang itu yang mana aja bro? Apa semuanya atau hanya kitab suci agama Abrahamik? Karena setahuku Taurat/Torah disempurnakan oleh Al-Kitab dan berikutnya Al-Qur’an di klaim menyempurnakan Al-Kitab.
Mohon pencerahannya ya bro…
Thanks..
@ris love4shared
dan saya sependapat dengan comment dari HPA, kitab suci yang Allah turunkan sebelum al qur’an telah di modifikasi oleh nafsu duniawi dan nafsu untuk tidak menerima ajaran baru yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya.
>>>>wah anda pikir alqurqn itu dak dimodifikasi ya?apa benar mana buktinya????
Kalau menurut ajaran Veda, Quran itu justru kitab suci yg paling merosot karna diperuntukan bagi orang2 yg buta hurup,n salah satunya adalah muhamad,karna itu Quranlah yg sebenarnya yg telah di modifikasi oleh nafsu duniawi yg bodoh sehingga tdk bisa menerima ajaran2 sebelumnya yg lebih sempurna,rohani n tinggi,maklum buta hurup he..he..he
saya pikir bukan buta huruf bro wawan, tetapi buta hati nurani
perlu kita sadari, bahwa ajaran tidak dapat dimengerti oleh semua orang. begitu cerdasnya Tuhan sehingga beliau mampu memberi ajaran sesuai tingkatan umatnya. seperti ajaran pada anak TK berbeda dengan di perguruan tinggi, untuk mengajar anak TK butuh usaha biar mereka bisa menerima, walau ilmu yang di tanam begitu dangkal,untuk perguruan tinggi maupun tingkatan lebih lanjut, orang akan belajar dengan sendirinya, dan terus belajar menjadi jati dirinya. jangan permasalahkan ajaran, permasalahkanlah seberapa jauh kita meresapi ajaran itu. kita tidak bisa mengerti ajaran cuma membaca 1 bait aja, pelajarilah secara utuh maka anda dapat mengerti maksud ajaranitu
thx
kalau kata veda…kebodohan adalah sumber dari kejahatan
karena buta huruf (bodoh) menjadi buta hati nurani (jahat)
Beli ngarayana,
Saya ingin memberi komentar Tafsiran, beli Ngarayana tentang klaim bahwa Al-Qur’an Penyempurna kitab sebelumnya, berikut petikan ayat yang menjadi
dasar tafsiran/simpulan beli Ngarayana.
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kamu Agama kamu dan Aku lengkapkan nikmat-Ku kepada kamu dan Aku pilihkan untuk kamu Islam sebagai agama” (Quran 5:3).
Coba kita baca baik-baik kalimat diatas, saya berpendapat disana tidak ada klaim bahwa Al-quran sbg revisi terakhir kitab suci, malah subyek dibahas disana adalah Islam sebagai way of life nya Nabi Muhammad dan pengikutnya sudah disempurnakan artinya sudah cukup. sehingga konsekwensinya tidak ada firman lagi/ interpensi langsung dari Tuhan ke Muhammad.
Sekali lagi saya saran, Cara seperti yang Beli Ngarayana berakibat dua kejelekan 1. Bagi Penganut islam ini tentu menyakitkan
2. bagi Umat hindu yang kurang sabar dan mengambil begitu saja menjadi amunisi untuk mengolok2 dan ujungnya konfrontasi
damai selalu lebih baik
efendi
@efendi
itu kan tafsiran anda bro,seandainya smw islam spendapat dgn anda,so ga prlu kan nambah2en embel2 kafir pada umat lain,iya kan?!ga perlu ada istilah ‘agama samawi’ dan ‘agama ardhi’..
nah skrng,coba tengok fakta d lapangan..bknkah krena ayat ini yg mmbwt orang islam aga ‘sok’ pling smpurna???,orang islam (bukan smuanya) msh sja mengolok2 agama di luar islam dgn sbtan ‘kafir’,’naziz’,pnyenbh berhala kek dll…
nah,bila dlhat dri perilaku penganutnya,antara agama yg dsbt ‘pnymbh brhala’,’agama ardhi’ yg menghargai alam,anti kekerasan dgn tingkah polah perilaku ‘agama samawi’ yg doyan ngebom,doyan perang dll
menurut anda mana yg lbih pantas di sebut ‘agama yg brasal dari ‘Tuhan’??
Apakah Tuhan masih perlu di bela??tdak bukan..
Apakah Tuhan beragama??juga tidak bukan..truz mngapa mreka2,yg nybt driny scr sepihak,sbg agama langit,hanya agama mereka yg di terima di sisi Tuhan??.
damai selalu memang lbh baek,saya setuju dgn statement anda..slm knal sobat…mhn maav bla pstngan saya ga brknan di ht sdr.
Dalam Islam, melakukan kebajikan dengan mengharap pahala dan ridha Allah adalah utama. Tidak ada ajaran islam agar hanya mengharap pahala/surganya saja tanpa tujuan mengharap ridho Allah. Surga hanyalah imbalan kebaikan saja.
“Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keRIDHAan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis . Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.” (Qur’an Surat A-Baqarah ayat 265)
“Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan , maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keRIDHAan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya. “(Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 272)
“Apakah orang yang mengikuti keridhaan Allah sama dengan orang yang kembali membawa kemurkaan dari Allah dan tempatnya adalah Jahannam?. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.” (Qur’an Surat Ali Imran ayat 162)
Namun, melakukan kebajikan dengan alasan rasa syukur/cinta pada Allah adalah lebih Utama.
“Allah menjanjikan kepada orang-orang mu’min, lelaki dan perempuan, surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan tempat-tempat yang bagus di surga ‘Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.” (Qur’an Surat At-Taubah ayat 72).
Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa tidak seorang pun masuk surga karena amalnya/pahalnya, melainkan karena rahmat Allah. Surga hanyalah rahmat/imbalan dari Allah. Oleh sebab itu yang dicari utamanya bukanlah imbalannya melaikan ridho Allahnya.
Nabi Muhammad SAW bersabda: Tidak seorang pun di antara kalian yang akan diselamatkan oleh amal perbuatannya. Seorang lelaki bertanya: Engkau pun tidak, wahai Rasulullah? Rasulullah saw. menjawab: Aku juga tidak, hanya saja Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku akan tetapi tetaplah kalian berusaha berbuat dan berkata yang benar. (Shahih Muslim No.5036)
Nabi Muhammad SAW juga mencontohkan agar beribadah dalam rangka bersyukur kepada Allah. Beliau tetap beribadah mati-matian, padahal beliau orang yang suci tidak punya dosa. Beliau beribadah karena rasa Syukur pada Allah.
Bahwa Nabi saw. mengerjakan salat sehingga kedua telapak kaki beliau membengkak, lalu beliau ditanya: Apakah engkau masih membebankan dirimu dengan beribadah seperti padahal Allah telah mengampuni dosamu yang terdahulu dan yang akan datang? Kemudian beliau menjawab: Apakah aku tidak ingin menjadi seorang hamba yang bersyukur. (Shahih Muslim No.5044)
Jika Rasulullah saw. melaksanakan salat, beliau berdiri (lama sekali) sampai kedua kaki (telapak) beliau pecah-pecah. Aisyah ra. bertanya: Wahai Rasulullah, kenapa engkau berbuat seperti ini padahal dosamu yang terdahulu dan yang akan datang telah diampuni? Lalu beliau menjawab: Wahai Aisyah, apakah aku tidak ingin menjadi seorang hamba yang bersyukur. (Shahih Muslim No.5046)
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang Roh, katakanlah Roh itu termasuk urusan-Ku (amr-Tuhanku) dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit” (Q.S.Al-ISro : 85).
Sedangkan dalam Hindu diceritakan dengan detail ttg roh…
Memangnya selengkap apa ajaran Hindu tentang Roh? Jangan2 yang sedikit dalam Islam tentang Roh sama dengan pengetahuan mendetail ttg roh dalam agama Hindu?? Kalo gitu ucapan mendetil hanya kesombongan belaka..
Ilmu Allah SWT itu amat luas…ilmu yang ada pada manusia hanya sepersekian dari ilmuNya. Ibarat setetes air dibandingkan dengan samudera lautan.
“Dengan keyakinan dan pengetahuanKu Aku berkata bahwa manusia itu tak terkurung dalam badan,tidak juga terkurung dalam rumah tinggal.diri manusia yg sejati menjelajahi gunung,mengembara diatas angin.
ia bukanlah yg merangkak dari matahari,bukan juga penggali terowongan untuk mencari perlindungan,melainkan atma yg bebas,jiwa yg meliputi dunia.
jika kata kataKu samar,kalian tak perlu gusar,karena segala sesuatu adalah samar adanya,walaupun akan jelas pada akhirnya.
” OM NAMAH SIWA YA”
” jangan beranggapan baik dan buruk itu ada terpisah dari dirimu.
namun,manusia modern tidak mampu memahami kebenaran ini,mereka hanya memiliki
pengetahuan dari buku ,bukan dari hati”
” Namaste “
@Skeptis:
https://narayanasmrti.com/2009/09/mahluk-hidup/
https://narayanasmrti.com/2009/10/maya-tenaga-material-tuhan-yang-maha-esa/
https://narayanasmrti.com/2009/08/misteri-kehidupan-manusia/
https://narayanasmrti.com/2009/08/devolusi-dan-evolusi/
https://narayanasmrti.com/2009/09/tri-guna-tiga-sifat-alam-material/
https://narayanasmrti.com/2009/12/badan-jasmani/
pak mau nanya…apa konsep hindu tentang…
1. manusia pertama?
2. agama dari bangsa2 selain india?
3. bagaimana seorang yang masih bergelimang dosa dan mati pada saat kiamat, apakah akah kembali menjalani kehidupan selanjutnya (reinkarnasi)?
4. apa kelemahan agama hindu?
aku hanya menjadi penonton debat aja ahhhhhhh
@ anak manusia
1. Yang pasti manusia pertama tidak seperti halnya hawa yang diciptakan dari tulang rusuk adam dunk… manusia pertam Hindu ada banyak.. bahkan ada 400.000 jenis kehidupan manusia.. mulai dari manusia dalam berbgai ras, elien, jin, malaikat dan sejenisnya…
2. Sanatana Dharma (Hindu) tidak hanya turun di India, tetapi di seluruh belahan dunia. Kebetulan saja India merupakan tempat pengkodifikasian Veda. “Rg, yajur, sama dan atharva veda dan itihasa semuanya keluar (berasal) dari nafas kebenaran mutlak, tuhan yme (brhad-aranyaka upanisad 2.4.10). Brahmaksara- samudbhavam, pengetahuan veda langsung di wejangkan oleh Tuhan Yang Maha Esa (BG.3.15)
Brahma sendiri tinggal di Brahmaloka di luar sistem tata surya kita, di perbatasan atas alam semesta.. jadi apakah Veda diturunkan di India bro?
3. Kalau pada saat kiamat orang masih bergelimang dosa, dia akan terserap dalam pori-pori maha visnu dan dalam kondisi seperti tidur lelap menunggu penghukuman berikutnya saat alam material tercipta kembali
4. Kelemahan agama Hindu adalah karena Hindu terlalu luas untuk dimengerti oleh orang bodoh… he..he..he….
peace bro..
wah bacaan menarik nih .. sekarang gw sebagai penganut ISLAM jadi ada sedikit keyakinan tentang apa yang gw pahamin dari AGAMA gw .. yang gw pahamin salah satu nya adalah … Al quran sebagai kitab terdapat unsur kiasan … oleh karena itu tafsiran dari Al quran tergantung dari lubuk hati manusia itu sendiri … jika memang dia suka kekerasan maka akan ditafsirkan menjadi keras , jika dia suka kelembutan maka akan ditafsirkan lembut …. tergantung manusianya (flesibel) …
satu hal tentang Pahala yang gw yakinin dari gw belajar ISLAM … selama ini gw berbuat kebaikan bukan karena mengharap PAHALA tapi ikhlas jadi PAHALA hanya tujuan kesekian dari gw melakukan kebaikan (atau perintah di Quran).. masalah gw nanti mau masuk neraka itu terserah Allah SWT .. dia yang mengatur .. apakah kita masuk neraka atau surga … itu hak dia ..
mengenai manusia / mahluk .. di ISLAM pun sangat jelas dikatakan bahwa ada mahluk2 lain sebelum manusia (kesadaran) turun ke bumi … dimana akhirnya mahluk2 itu melakukan kerusakan dimuka bumi … salam kenal guys
kpd semua saudara Islam dan bukan islam,
semua Agama direstui oleh Tuhan yang maha satu…disebabkan asutan syaitanlah umat manusia berpecah…
disebabkan manusia taksub dgn agama masing2 maka syaitan memainkan peranan melalui agama….
disisi Tuhan kita adalah sama …
Tuhan tidak pernah membezakam manusia…
tetapi manusia sendiri yang membezakan manusia….
alangkah diperbodohkan oleh syaitan…
masa dahulu umat manusia bersatu…
syaitan sesatkan manusia sampai berpecah mengikut bangsa dan kaum…
bila bangsa dan kaum bersatu syaitan sesatkan manusia mengikut bangsa dan kaum…
bila agama bersatu syaitan sesatkan manusia mengikut agama…
bila agama disesatkan..
syaitan pecahkan agama menjadi kastah dan masab…
bukankah tuhan mencipta manusia dgn akal yang sihat dan warak….
dimanakah akal fikiran manusia???????????
bukankah terang2 syaitan mencabar tuhan…tidak lah manusia yang berakal dapat fikirkan apa yang sedang berlaku sesama manusia dizaman sekarang …..
sedarkan diri sebalum disedarkan…
insafkan diri sebelum diinsafkan..
tobatkan diri sebelum ditobatkan …
serahdiri pada tuhan yang maha satu…sbb dia saja dapat menolong hamba-hamba DIA.
sbb:
DIA(TUHAN) MAHA DARI SEGALA MAHA
@Medangkara
janganlah kau mengkambing hitamkan setan segala…ga semua setan itu jahat!!!tapi hadapi,lawanlah musuh yg ada dalam dirimu sendiri, lawanlah ego mu,jangan bwa2 setan segala..dlm agama kami, Hindu, dsbt sad ripu, atau enam musuh utama yg ada dalam diri manusia…kalau setan trus yg dsalahn,kasian setanny dong,peace man!!
saudara Dharma:
mmg betul apa yg anda bicarakan…tidak dpt dinafikan..tidak kah saudara sedar bahawa manusia dicipta dgn Cahaya Suci!!…
soalannya:
1. siapakah musuh manusia?
2. siapa yang bangkitkan ego manusia?
3. tidak kira agama Hindu,Kristen,Cina dan Islam siapa musuh agama?
disbbkan kelalaian manusia dan kebodohan manusia
nafsu ikut bisikan syaitan…
syaitan terikut bisikan Iblis…
Iblis disesatkan kerana kesombongkan diri sendiri…
sama sekali maksut saya bukan untuk menghina Syaitan atau Iblis…sbb sy tidak ada hak dan manusia mana pun tidak mempunyai hak utk menghina makhluk Tuhan Yang Maha Satu.
saudara harus mengerti dulu setiap kata sy…dan manusia harus ingatkan pd diri mereka bahawa setiap makhluk yang berada di Alam Semesta ini adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Satu..barang siapa hina menghina sesama makhluk ciptaan Tuhan mereka telah menghina Tuhan yang menciptakan makhluk itu.
jd saya berharap saudara faham maksut saya.
segala puji memuji Tuhan Yang Maha Satu.
sbb :
DIA(TUHAN) MAHA DARI SEGALA MAHA
Allah menciptakan syeitan. Secara tidak langsung syeitan diberikan wewenang oleh ALlah utk memecah-belah manusia. Tanpa syeitan, manusia pasti tetap bersatu. Syeitan tidak akan ada jika Allah tidak menciptakannya. Jadi, Allah sendiri yg menjadi dalang perpecahan umat manusia karena Ia yg menciptakan syeitan. Berarti Allah bermuka dua (mirip dgn judul artikel ini). Ia menciptakan syeitan agar Ia makin diperlukan oleh manusia.
Salam
saudara Dawkintz,
saya berharap saudara sedarkan diri sebelum disedarkan sbb kata2 saudara..
TUHAN menciptakan manusia adalah urusan dan kehendak DIA(TUHAN).
TUHAN menciptakan Syatan adalah urusan dan kehendak DIA(TUHAN.
soalan sekarang mengapa manusia dicipta?
mengapa syaitan dibiarkan pecah belah manusia?
TUHAN Sedang menguji manusia yang berakal,apa mereka sangup melawan musuh yang sedang sesatkan manusia atau mahu menjadi manusia yang tidak merakal.
sekiranya ingin menjadi manusia berakal harus melawan kesesatan.
sekiranya ingin menjadi manusia tidak berakal harus melawan kebenaran.
segala puji2an bagi TUHAN YANG MAHA SATU.
sbb:
DIA(TUHAN)MAHA DARI SEGALA MAHA.
Tuhan mencipta manusia karena itu konsekuensi dari keberadaanNya. Ia adalah Pencipta Agung. Kita sebut Ia Pencipta karena Ia mencipta. Kalau Ia tidak mencipta, utk apa kita sebut Ia sbg Pencipta.
Kalau Tuhan tidak mencipta manusia, itu artinya keberadaanNya sia-sia. Seperti lampu yg sangat terang dalam ruangan, tetapi tak ada yg merasakan terangnya itu (sia-sia).
.
.
Tuhan yg menguji-nguji adalah Tuhan yg gila. Tujuan orang menguji adalah agar ia menjadi tahu akan sesuatu yg sebelumnya tidak tahu menjadi tahu, atau ia tahu akan sesuatu tsb tetapi ia belum yakin dengan apa yg ia ketahui itu.
Kalau Tuhan Maha Tahu, utk apa Ia menguji? Untuk apa memperumitkan sesuatu yg sebenarnya dapat diselesaikanNya dgn mudah? Masa’ Tuhan kalah ama Pegadaian yg dapat “menyelesaikan masalah tanpa masalah.”
.
.
Menurut saya, alasan Allah mencipta syeitan utk menguji-nguji adalah propaganda Allah utk menutupi sifat burukNya itu (bermuka dua).
Salam
dlm kitab abrahamik kok Tuhan ny marah2 y klo g dsembah?
mnghukum yg bukan penyembahnya ke neraka jahanam?
bukankah yg rugi itu kita klo g mnyembah Tuhan? klo gtu knapa Tuhan mnangis ngamuk mnta dsembah????
tolong djawab yg mrasa bragama abrahamik (Kristen, Islam, Yahudi)
saya butuh jawaban…
saudara Dawkintz:
maafkan saya terlebih dahulu,
saya rasa saudara beragama veda,
baiklah saya sudi ikut cara veda…
coba saudara berhatikan di veda bahawa krisna(dewa krisnan) telah menghabuskan dan memusnakan asura(asuran atau syaitan mengikut agama masing-masing)sedangkan ramai lagi manusia yang degil dan sombong sesama manusia sampai ada yang musuh sesama manusia bunuh membunuh sesama manusia didalam agama veda….adakah Dewa Krisna betul-betul musnahkan asura(syaitan) atau saja cerita dongeng.
manusia zaman sekarang tidak suka puji memuji tuhan sebab mereka ingin menjadi tuhan dan lebih hebat dari tuhan…alangkah bodohnya manusia itu!
renung-renunglah selalu.
maaf sekiranya ada ayat yang menganggu perasan sesama agama atau agama yang berlain…tujuan saya hanya membuka fikiran dan hati manusia yang selama ini berada di jalan gelap…mudah-mudahan setiap manusia dapat faham maksut saya.
saudara Dawkintz:
maafkan saya terlebih dahulu,
saya rasa saudara beragama veda,
baiklah saya sudi ikut penyampaian cara AGAMA VEDA(HINDU)…
coba saudara berhatikan di veda bahawa KRISNA(DEWA KRISNA) telah menghabuskan dan memusnakan ASURA(DEVIL (BIBLE) atau SYAITAN (QURAN) mengikut agama masing-masing)sedangkan ramai lagi manusia yang beragama bermusuh sesama manusia seagama, ada yang bunuh membunuh sesama beragama didalam agama veda….
soalan sekarang adakah DEWA KRISNA betul-betul musnahkan asura(syaitan) atau saja cerita dongeng.
Menurut saya,
alasan mengatakan krisna memusnahkan Asura adalah cerita diada-adakan.
menurut apa yang saya sendiri lihat di agama Veda masih ada ASURA yang dimaksutkan disetiap jiwa manusia yang beragama Veda(HinDU)dan dalam agama lain DEVIL(BIBLE), SYAITAN(QURAN)
menurut agama Veda(Hindu) diakhir zaman DEWA KRISNA akan menjelma menjadi KALKI(AVATAR DEWA KRISNA) lalu akan membunuh atau mengabuskan AVATAR ASURA bukankah ini telah bertentangkan dengan KITAB Veda(Hindu).
kalau betul Tuhan DEWA KRISNAN telah mengabus dari mana pula datangnya ASURA di akhir ZAMAN…
jadi kesimpulan dari cerita KITAB VEDA(HINDU) sama sekali tidak BOLEH diterima agama kitab VEDA(HINDU)… tuhan DEWA KRISNA tidak habuskan ASURA seperti mana disebut dalam KITAB VEDA(AGAMA HINDU)…ini baru bermaksut(bermuka dua).
manusia zaman sekarang tidak suka puji memuji tuhan sebab mereka ingin menjadi tuhan dan lebih hebat dari tuhan…
alangkah bodohnya manusia itu!
renung-renunglah selalu.
maaf sekiranya ada ayat yang menganggu perasan sesama agama atau agama yang berlain…
tujuan saya hanya membuka fikiran dan hati manusia yang selama ini berada di jalan gelap…
mudah-mudahan setiap manusia dapat faham maksut saya.
JGN HINA AGAMA MANA PUN DAN HORMAT MENGHORMATILAH SESAMA MANUSIA DAN TUHAN MENGIKUT AGAMA…SEBAB KITA SEMUA SAMA DISISI TUHAN YANG MAHA SATU..
TUHAN KAMU ADALAH TUHAN AKU,
TUHAN AKU ADALAH TUHAN KAMU,
AMALAN KAMU ADALAH AMALAN MU,
AMALAN AKU ADALAH AMALAN KU,
AMALAN KITA HANYA PADA TUHAN YANG MAHA SATU.
SEKIAN
saudara komz:
soalan anda:
dlm kitab abrahamik kok Tuhan ny marah2 y klo g dsembah?
klu tak disembah(maksut sujud) semua agama sembah dan sujud mengikut agama masing (HINDU SEMBAH CARA HINDU,KRISTEN SEMBAH CARA KRISTEN,ISLAM SEMBAH CARA ISLAM,YAHUDI SEMBAH CARA YAHUDI YANG PENTING DISINI KLU MANUSIA TIDAK MAHU SEMBAH TUHAN SIAPA LAGI HARUS DISEMBAH}.
tuhan tidak marah klu gak disembah bagaimana anda blh kata tuhan marah…kalau tidak disembah pun ingat2lah selalu itu yang dia mahu.
tuhan ciptakan manusia apa yang dia minta ?
adakah harta,duit,wanita,atau apa saja yang saudara ada..cuma DIA minta ingat aku(tuhan).
klu tak mampu ingat lebih baik mendiamkan diri itu lagi bagus dari pada kutuk mengutuk tuhan agama lain.
apa anda tidak nampak klu tuhan marah apa akibatnya…
seperti apa yang berlaku diindonesia…sunami,gemba bumi dan bermacam2 lg yg sedang berlaku…
soalan:
mnghukum yg bukan penyembahnya ke neraka jahanam?
jawapan:
saudara dapat menlumat dari mana sampai boleh berkata2 begini..siapa kata kalau tak disembah masuk negaka jahanam..adakah tuhan datang dan memberi tahu pada saudara.seperti klu anda tidak sembah aku engkau masuk neraka…surga atau neraka bukan urusan manusia tetapi urusan(tuhan}.
soalan:
Tuhan mnangis ngamuk mnta dsembah????
tuhan tidak menangis,yang bakal nangis adalah anda sebab tanpa usul periksa anda menulis,tuhan tidak mgamuk…tetapi tuhan murka dgn sikap anda…
seperti sy katakan diatas baca dan faham.
jgn baca sekadar baca,
jgn faham sekadar faham,
guna akal yang sihat dan sewarak2nya.
maaf ganggu dr segi penyampaian
@ Medangkara
Asura adalah sebutan bagi orang2 yg berperilaku buruk/jahat. Setiap manusia pasti memiliki sifat kedewataan dan sifat keraksasaan (asura). So, asura bukanlah pribadi (makhluk) berbeda yg suka membuat manusia masuk ke dalam dosa seperti dalam agama2 Abrahamik.
.
.
Sri Krsna tentu tidak boleh sembarangan membunuh semua orang berwatak asura tsb, seperti seorang polisi tidak boleh menghukum mati semua orang jahat karena kejahatan setiap orang berbeda-beda. Kalau Ia (Sri Krsna) membunuh semua manusia berwatak asura sama rata dan sama rasa walaupun kejahatan mereka berbeda-beda, itu artinya Ia menerapkan ideologi komunis. 😆
Kalau Tuhan ingin memusnahkan semua kejahatan di dunia ini, berarti Ia ingin menciptakan dunia yg tak bermakna seperti ruangan yg semuanya dicat putih (membosankan). 😀
.
.
Bagi saya, orang yg sering memuji Tuhan tetapi pikiran, perkataan, dan perbuatannya buruk, ia tetaplah manusia yg buruk (asura).
Salam
saudara Dawkintz:
saya gagum apa yang saudara sampaikan dengan cara VEDA.
tapi sayangnya kalau betul seperti mana saudara uraikan itu betul dan benar.
asura bukanlah pribadi (makhluk) berbeda yg suka membuat manusia masuk ke dalam dosa seperti dalam agama2 Abrahamik…lalu kekejaman ASURA hanya pada agama VEDA(hindu) sahaja ke…selamat agama orang lain…
Bagaimana ASURA dicipta?
adakah ASURA cipta ASURA?
Atau DEWA TUHAN cipta ASURA?
DEWA KRISNA boleh menjadi AVATAR manusia (makhluk)…tapi yang peliknya ASURA bukan AVATAR (makhluk),
Jadi ASURA boleh cipta diri ASURA sendiri ke?
SAYA tabik dgn ASURA VEDA sebab Boleh hidupkan diri ASURA,
Kalau betul asura bukanlah pribadi (makhluk) berbeda yg suka membuat manusia masuk ke dalam dosa seperti dalam agama2 Abrahamik.
Kan lebih baik DEVA KRISNA jgn habuskan ASURA….
kan KRISNA itu DEVA…..
lebih baik KRISNA biarkan ASURA….
sebab ASURA itu pun ciptaan TUHAN KRISNA…
mengapa sampai begitu kejam DEWA KRISNA melakukan pada ASURA
kan ASURA(SYAITAN) tidak bersalah tetapi yang bersalah itu manusia…kan…kan
macam lihat TAYANGAN HOLLYWOOD pula.
kejap ASURA(watak jahat) dihabuskan oleh DEWA KRISNA(watak Baik).
selepas Dihabus ASURA(WATAK JAHAT) hidup kembali selepas dihabuskan …selepas itu DEWA KRISNA (AVATAR KALKI) hapuskan ASURA.
sendiwara…sendiwara
Soalan saudara:
Kalau Ia (Sri Krsna) membunuh semua manusia berwatak asura sama rata dan sama rasa walaupun kejahatan mereka berbeda-beda, itu artinya Ia menerapkan ideologi komunis.
Saudara tahu ke apa itu ideologi komunis.:
Jawapan:
maksutnya : orang komenis itu tidak kenal orang baik dan buruk…Komenis itu kejam…adakah DEWA KRISNA kejam sampai tidak kenal dgn baik dan buruk?
Ayat dibawa ini adalah ayat saudara sendiri, coba saudara sendiri baca dan fahami.
Sri Krsna tentu tidak boleh sembarangan membunuh semua orang berwatak asura tsb, seperti seorang polisi tidak boleh menghukum mati semua orang jahat karena kejahatan setiap orang berbeda-beda. Kalau Ia (Sri Krsna) membunuh semua manusia berwatak asura sama rata dan sama rasa walaupun kejahatan mereka berbeda-beda,
ini baru bermaksut TUHAN(bermuka dua).
Kalau Tuhan ingin memusnahkan semua kejahatan di dunia ini, berarti Ia ingin menciptakan dunia yg tak bermakna seperti ruangan yg semuanya dicat putih (membosankan).
jadi saudara sendiri dah akui bahawa saudara akan bosan ..inilah dikatakan sendiwara DUNIA..
PUTIH tanda suci bagi semuga agama:
Saudara lain kali kalau saudara ingin hina mengina tuhan agama lain berhati-hatilah sebab apa yang saudara berkata-kata sebelum ini telah melantun kpd saudara dgn cara penyampaian saudara iaitu TUHAN (bermuka dua).
Bagi saya, orang yg sering memuji Tuhan dgn pikiran, perkataan, dan perbuatannya baik,
Tuhan sentiasa memberi bimbingan pada hamba yang dikendaki..dgn bermacam2 cara…
orang yg sering tidak memuji Tuhan dgn pikiran, perkataan, dan perbuatannya buruk, ia tetaplah manusia yg buruk (asura) lebih buruk dari (ASURA).
barang siapa menghina agama lain maka terhinalah agama sendiri.
sekiranya ada salah silap harap maaf
salam
@ Dawkintz dan Medangkara
Mengenai konsep Asura dan Sura dalam Veda, mungkin artikel yang berdasarkan sloka-sloka Veda yang saya muat di sini dapat membantu.
Dan mengenai kehidupan keberagamaan yang mereka ikuti mungkin bisa dilihat juga artikel ini.
Mengenai judul artikel “Two face of God?” disini saya mempertanyakan, apa sih penyebab kenapa ajaran yang disampaikan dalam satu agama dan agama lainnya berbeda? tentu perbedaan ini ada sumbernya. Dalam hal ini ada beberapa kemungkinan.
1. Ada kitab suci yang memang murni dan yang lain buatan manusia
2. Semuanya dari Tuhan tetapi ada yang disimpangkan
3. Tuhan masing-masing agama memang berbeda
4. Tuhan yang satu menurunkan kitab suci yang berbeda sesuai dengan tempat, waktu dan kondisi umatnya
Nah pemahaman saya sendiri cenderung memilih poin ke-4. Menurut saya, kenapa Tuhan tidak menyampaikan rahasia ruh/jiva dalam Qur’an? Karena masyarakat pada waktu itu belum sanggup menerima pelajaran tersebut secara lengkap sebagaimana kondisi saat Veda diturunkan. Jadi semuanya benar, tetapi dalam tataran yang berbeda sesuai dengan tempat, kondisi dan waktunya.
Bagaimana menurut teman-teman?
Salam,-
Ini bro.. gue juga dapet bahan bacaan menarik di http://askdasan.blogspot.com/2009/10/kenapa-krishna-tidak-buat-semua-orang.html
filsafatnya tinggi amat
—————————————–
KENAPA KRISHNA TIDAK BUAT SEMUA ORANG SAJA JADI PENYEMBAHNYA?
Srila Venkatanatha Acharya atau Sri Vedanta Desika menyatakan bahwa segala bentuk kebahagiaan dan kenikmatan duniawi, serta semua tujuan yang bersifat duniawi memiliki tujuh kelemahan yang disebut Sapta-dosha.
1. Alpa – hasil akhir dari semuanya bersifat palsu
2. Asthira – hanya bertahan sekejap dan sangat sementara
3. Asukara – tidak mudah diperoleh, butuh banyak usaha dan menghabiskan banyak waktu
4. Asukhavasana – akhirnya hanyalah dukacita dan kekecewaan
5. Dukhanvita – bahkan juga selalu diikuti oleh ketidakpuasan dan hanya didukung oleh perjuangan
6. Anucitam – tidak sesuai dengan keberadaan kita yang sejati
7. Abhimana-mulam – didasari atas rasa ke-aku-an yang palsu dan mengarah kepada semakin berlanjutnya rasa jati diri yang khayal
Dharma atau jalan hidup rohani sejati, memberikan makna yang sesungguhnya dan juga arti tertinggi bagi hidup ini. Keputusan untuk berusaha memahami atau memilih jalan rohani biasanya berasal dari ketidakpuasan kita atas segala kekurangan dan kelemahan dalam hidup yang kita jalani. Namun pertanyaannya mengapa seseorang yang kita lihat sama menderita dan tidak puasnya dengan diri kita, atau juga bahkan lebih menderita dari kita, justru sama sekali tidak berusaha untuk memahami Dharma? Mengapa seseorang bisa hidup nyaman di tengah penderitaannya?
Itu karena dia, jiva yang terperangkap dalam tubuh duniawi, sepenuhnya berada dalam khayalan. Ini merupakan keadaan alamiah semua jivatma terikat yang berada di manifestasi alam semesta fana. Jadi sebenarnya semua makhluk di alam ini mengalami kebingungan atau menjalani hidup dalam keadaan tertipu yang sama. Dengan demikian adalah alamiah bila mereka terperangkap dalam konsep jati diri yang salah, hidup dalam keadaan yang tidak sebenarnya, dan berusaha menggapai tujuan yang bukan seharusnya.
Jivatma pada dasarnya penuh kebahagiaan. Karena itu semua makhluk hidup selalu menginginkan kebahagiaan. Tetapi karena semuanya berdasarkan atas konsep pemahaman yang salah atau tidak seharusnya, maka mereka menganggap keberhasilan duniawi yang ternoda oleh Sapta-dosha sebagai tujuan utamanya.
Di sisi lain, jivatma merupakan bagian dari Tuhan Sendiri. Jivatma bersumber dari Tuhan dan jati diri sejatinya adalah berhubungan dengan Tuhan. Sekalipun kebahagiaan (anandam) merupakan karakteristik sejati dari jivatma, namun ketika dia terpisahkan dari Krishna, kebahagiaan sejati ini tidak terwujud dan tidak bisa dirasakan secara sempurna oleh jiva. Srimad Pillai Lokacharya mencontohkan bahwa salah satu hubungan jiva dengan Krishna dijelaskan sebagai sesha-seshi sambandham, artinya Krishna adalah Sang Pemilik (seshi) dan jiva adalah milik-Nya (sesha). Kepemilikan di sini bukan seperti hak milik terhadap benda-benda yang terpisah, seperti kita dengan sepeda motor kita contohnya. Tapi milik yang sangat berharga dan disayangi seperti tubuh ini. Tangan, kaki, mata, semua sangat berharga bagi kita. Semua adalah bagian dari tubuh ini. Hubungan seperti itu juga dipahami sebagai sharira-shariri sambandham, seperti badan (sharira) ini dengan pemilik dari badan ini (shariri) yaitu kita. Tentu saja kita menerima ini sebagai perumpamaan, sesuai keadaan kita saat ini, karena kita juga diajari bahwa sang diri sejati bukanlah badan. Tapi perumpamaan itu cuma untuk mempermudah pemahaman saja. Oleh hubungan yang begitu akrab ini, Krishna menganggap bahwa semua jiva adalah milik yang sangat dicintai-Nya. Ketika milik-Nya yang sangat berharga ini berpisah dengan Beliau dan mengalami begitu banyak penderitaan tanpa mampu merasakan kebahagiaan sejati sama sekali, maka dengan segala cara Beliau berusaha untuk membuat mereka kembali berkumpul bersama-Nya.
Krishna sebagai Tuhan Yang Maha Esa dikenal sebagai ananta-kalyana-guna-nidhim, samudera sifat-sifat rohani yang tiada batasnya. Salah satu divya-gunam terpenting yang ada pada Krishna adalah Daya atau Kripa, yaitu Maha-welas asih. Belas kasih Krishna tidak terbatas seperti lautan. Beliau adalah Daya-nidhim, samudera belas kasih. Oleh karena itu sedikit saja ada pelayanan (kainkaryam) yang dilakukan oleh jiva. Setitik saja, bahkan tanpa diketahui atau disengaja oleh jiva, maka ini akan segera menggerakkan Krishna untuk mencurahkan Daya-Nya. Ini disebut ajnata-sukritham atau ajnata-bhakti-sukrithi.
Semua hubungan kita pada Krishna berdasarkan atas CINTA. Dalam cinta hanya ada kerelaan, keikhlasan, tidak ada paksaan. Karena itu Krishna tidak memaksa jiva untuk datang mencintai Beliau, sekalipun Beliau tahu jiva adalah milik-Nya yang paling berharga, dan dia hanya akan bisa berbahagia bila berada bersama Beliau. Cinta ini hanya bisa tumbuh oleh cinta juga. Ini bukan perdagangan. Itu sebabnya jiva hanya bisa datang kepada Krishna, juga hanya melalui karya-karya dalam cinta. Segala jenis perbuatan bajik, kedermawanan, atau aktivitas keagamaan seperti melakukan pertapaan, sumpah hidup suci, dsb. tidak bisa membawa kita kepada Krishna. Hanya aktivitas dalam cinta rohani atau bhakti (divya kainkaryam), yang bisa membawa kita kepada Beliau. Contoh dari aktivitas bhakti ini ada banyak sekali sebagaimana disebutkan dalam berbagai bhakti-sastra. Tapi mudahnya saya coba golongkan jadi dua, yaitu berhubungan dengan Krishna secara langsung dan berhubungan dengan para Vaishnava-Mahabhagavata, penyembah murni yang sejati. Contoh kainkarya pertama adalah misalnya mempersembahkan puspanjali, bunga pada kaki padma Srimurti atau Archa Krishna. Contoh yang kedua misalnya memberikan tempat berteduh kepada Vaishnava-Bhagavata saat hujan atau panas terik.
Dalam salah satu kehidupan dari jiva, anggaplah misalnya dia lahir sebagai petani. Di sawahnya dia membangun sekedar pondok berteduh untuk menjaga padi dari burung, lalu di dekat pondok itu dia menanam sebatang pohon bunga, jepun (kamboja) misalnya, untuk senang-senang saja. Kedua jenis kainkarya di atas lalu akan saya gabung saja contohnya, supaya ada bayangan. Suatu ketika seorang Vaishnava-Bhagavata lewat di tempat itu, karena panas terik beliau lalu berteduh di pondok si petani. Bersama Bhagavata ini juga ada sebuah salagrama-sila atau Archa Krishna yang beliau puja. Waktu sudah siang dan Bhagavata ini ingin melakukan persembahan kepada sila atau Archanya, lalu beliau memetik beberapa bunga dari pohon jepun yang ditanam petani itu. Seketika itu juga Krishna, karena Beliau adalah Maha-berbelas kasih, parama-dayalu, menemukan alasan untuk mencurahkan karunia-Nya yang dikenal sebagai prasada. Prasada adalah aliran karunia berbentuk nyata yang dapat membawa jiva kembali kepada-Nya.
Krishna menganggap petani itu sengaja membangun sebuah pondok untuk tempat berteduh sadhu-bhagavata, maka ini menjadi bhakti-kainkaryam. Lalu Krishna juga menganggap petani itu sengaja menanam pohon jepun demi menyediakan bunga untuk keperluan puja kepada Archa Beliau, ini juga menjadi bhakti-kainkaryam. Walaupun sebenarnya bukan itu maksud si petani, bahkan dia juga tidak tahu ada sadhu-bhagavata berteduh di pondoknya dan memetik bunganya. Tetapi Krishna tetap menghitungnya sebagai bhakti-kainkaryam. Jasa rohani yang muncul dari kainkaryam ini disebut ajnata-sukritham. Ajnata-sukritham sudah cukup untuk membuat Krishna mengubah Daya yang ada dalam Hati Beliau menjadi Prasada. Hanyalah melalui Vaishnava-sadhu-mahabhagavata dan aktivitas bhakti tanpa noda motivasi duniawi ini saja, Prasada dari Krishna dianugerahkan kepada jiva.
Ajnata-sukritham kemudian akan tumbuh menjadi apa yang kita sebut sraddha, keyakinan rohani terhadap Dharma. Sraddha ini menjadi dasar untuk tahap selanjutnya dari bhakti. Sri Krishna sebagai Paramatma kemudian mengarahkan jivatma ini, apakah dalam hidup saat itu juga, atau dalam hidup selanjutnya, sehingga dapat bertemu lagi dengan seorang sadhu-bhagavata secara pribadi ataukah melalui ajarannya, yang kemudian akan membawa dia selanjutnya bergerak terus agar dapat berkumpul lagi dengan Parambrahman Bhagavan Sri Krishna. Saat itu jugalah, jiva secara tulus dan murni akan mulai bertanya mengenai jati diri sejatinya, apa tujuan dari kehidupan ini, dan bagaimana dia bisa mencapai kebahagiaan sejati yang mahakekal. Paramatma, Tuhan yang bersemayam dalam hati semua jiva, mengetahui segala sesuatu yang ada dalam sang jiva, apa kehendaknya, apa yang diinginkannya, apa tujuannya. Paramatma kemudian mengarahkannya pada jawaban yang diinginkannya. Ketulusan dan kemurnian dalam mencari jawaban ini, membawanya lebih lanjut untuk lebih memahami diri sejatinya dan sifat sejatinya, lalu menentukan bagaimana posisinya dalam kehidupan di masyarakat dan peranannya di alam semesta ini.
——————————–
@ngarayana:
bagus penyampaian saudara:
masih ada yang tersembunyi disebalik agama masing2?
mengapa saudara mengatakan begini sedangkan manusia semua sama dari pandangan TUHAN..seperkara lagi (Dalam hal ini ada beberapa kemungkinan.) apa maksut saudara?
sedangkan dlm agama mana sekali pun tidak ada kemungkinan sbb bilamana disebut mungkin maka manusia itu sudah tidak pasti…sedangkan kita sebagai manusia diharus percaya dan yakin tuhan adat.
tidak kira manusia ujud atau tidak ,
TUHAN tetap kekal.itu hakikat (kebenaran) tuhan..
tuhan tidak perlukan bertolong makhluk sedangkan makhluk yang perlukan bantuan tuhan.
seperkara lagi:
3. Tuhan masing-masing agama memang berbeda.
kalau saudara katakan tuhan masing-masing agama berbeda …kan tuhan beri air yang berlain agama..
mungkin air minuman agama hindu warna air biru,
agama cina warna air putih,
agama kristen warna air coklat
dan agama islam kuning sebab tuhan yang berlainan…
seperti itu juga kelahiran manusia
agama hindu dari perut ibu,
agama cina turun dari langit,
kristen keluar dari laut
dan agama islam api
sebab tuhan masing-masing berbeda.
agama hindu dgn kitab veda,kristen kitab injil dan islam quran,
sebab2 Alkitab trnnya mengikut zaman yang berlain.
1.mengikut kepercayaan zaman.
2.mengikut akal masa itu.
3.sebab2 yang penting iaiah kerena tuhan trnkan Al’kitab kpd
manusia lalu mereka mengunakan kelebihan Al’kitab mengikut kehendak mereka..
lalu mereka telah sombong dgn adanya Al’kitab tertentu lalu tuhan trnkan kitab2 selainnya.
mengikut zaman dan akal mereka pada zaman masing2.
salam
@ medangkara
Maaf pak, kok logat bahasa anda sulit saya mengerti ya? Apakah anda menggunakan bahasa Melayu? Okay, sepertinya ada miskomunikasi
Four points which I write is the possibility of such scriptures. And I tend to choose the fourth.
God revealed the holy book based on place, time, circumstances and human intelligence. At the time of the Vedic revelation, conditions are very conducive so that Veda is revealed with great length and very full of philosophy. But that’s so difference with the time of Jesus and Muhammad. At the time of Muhammad, conditions are not conducive. There’s war and and the community has declined significantly in the level of moral, so in this case, peoples have not been able to understand about what is Spirit/Jiva/Ruh/Atman. They are more urgent to be taught manners and decency rules.
So I think we have the same conclusion. But I disagree with the conclusion that the Koran is falsifies previous religions. As in reality in this article, Vedic is more complete than that. 🙂
Sorry brother, my English is very bad. I hope you can understand what I told
Regards,-
Perbezaan dalam agama adalah baik untuk kita terus berpegang kepada agama masing-masing dan yakin kewujudan Tuhan yang Masa Isa
Dari segi falsafahnya beza, tetapi ilmu mengenai kefahaman KeTuhanan mestilah sama. Tuhan adalah satu. Tuhan tak lahir, Tuhan juga tak akan mati. Tuhan adalah abdi. Dunia ini wujud disebabkan kuasa Tuhan.
Tuhan ada rupa dan Tuhan juga tidak rupa. Tuhan adalah Maha Kuasa, jadi Tuhan boleh melakukan apa sahaja. Tidak seorang pun boleh pertikaikan kuasa Tuhan. Sebelum kita berdebat hal perbezaan agama, marilah kita renung tentang diri kita dahulu.
Kita perlu tanya kepada diri kita bebrapa soalan
1) Saiapakah sebenarnya saya?
2) Adakah saya ini jasad atau roh?
3) Kenapakah saya lahir?
4) Saya lahir ke dunia ini tanpa kebenaran dari saya!
5) Kenapa saya mati?
6) Kenapa saya tidak boleh kekal selama-lamanya?
7) Kenapa udara masuk ke badan saya tanpa kehendak saya?
8) Walaupun saya tidur, udara tetap masuk! Siapa yang lakukan ini?
9) Kenapa saya selalu berfikir?
10) Kenapa fikiran selalu menganggu saya.
11) Kenapa saya tak dapat mengawal fikiran saya?
12) Semasa sembayang, fikiran saya ingat pada perkara lain,Kenapa?
13) Selepas mati kemanakah perginya saya?
14) Kenapa ada perbezaan ketara antara manusia?
15) Kenapa ada yang lahir sebagai papa kedana dan ada yang lahir
sebagai jutawan?
16) Jika Tuhan Maha Penyayang kenapa ada perbezaan ini?
17) Kenapa lelaki dan perempuan tertarik antara satu sama lain?
18) Apakah sex adalah punca kewujudan manusia?
Manusia yang sedar atau insaf akan mencari jawapan untuk soalan di atas. Bila dia ada kesedaran diri,MAKA dia akan berusaha mencari kebenaran. Dia tahu dunia ini dicipta untuk satu tujuan sahaja. Iaitu untuk menyenbah Tuhan Yang Maha Kuasa. Manusia perlu balik ketempat asal dia, iaitu dari mana di datang atau ke Tempat Tuhan(Spiritual Planet). Jika dia berdebat dengan orang lain mengenai agama siapa yang benar atau besar maka kita tinggallah di sini selama-lamanya. Untuk memahami perkara ini bukanlah mudah. Kita harus melalui beberapa peringkat,iaitu proses Bhakti kepada Tuhan. Kalau kita mempunyai nafsu yang kuat dalam dunia material contohnya nafsu sex, kita dimasukkan semula kedalam jasad selepas kita mati untuk dilahir semula di dunia ini. Kita diberikan peluang supaya, kita kembali kepada Tuhan, tetapi manusia yang bodoh….bodoh….bodoh…akan berperang satu sama lain…. walaupun ketahui tidak siapa yang kekal selama-lamanya.
Label seperti saya Hindu, kristian,Islam ,Budhha Jewesh, Amerika, Indonesia ,Malaysia, Jepun, India, dan lain-lain adalah disebabkan ketidak sempurnaan dalam diri kita. Bila kita sudah mencapai tahap kesedaran Tuhan yang tinggi, maka kita akan lihat, semua manusia adalah sama. Tidak ada perbezaan antara kita. Tetapi untuk mencapai tahap itu bukanlah mudah kerana kita dipimpin oleh orang golongan meterialstik. Mereka lebih pentingkan perbezaan kaum,agama dan peribumi, walaupun Tuhan adalah Pemilik dunia ini.Walaubagaimanapun, mereka juga tak akan kekal, kerana “the law of nature” akan telan mereka bila sampai masa nanti.
Keren mas, saya baru tau tentang ini
salam kenal,
suatu pembahasan yang sangat menarik dalam pandangan saya..
sedikit saya ceritakan pengalaman tentang diskusi multi agama..
diskusi ini dihadiri oleh kelima tokoh agama (saat itu di Indonesia baru ada 5 agama yang diakui) dan mahasiswa (diharapkan audien ini berfikiran dan wawasan lebih terbuka)..
seorang mahasiswa menanyakan suatu pertanyaan yang sangat crutial dan mengundang anggukan dari audien lainnya, dengan tegas dia bertanya, “saat manusia mencapai akhir hayatnya, bagi umat muslim, manusia tersebut harus dikubur dengan berbagai prosesinya, sedangkan bagi umat hindu, harus dibakar dengan segala prosesinya baru bisa di katakan selesai.. sedangkan bagi umat islam, bila dibakar merupakan suatu hal yang dilarang.. bagaimana yang seharusnya dan bagaimana yang benar??”
salah satu pemuka agama menjawab dan mengundang anggukan juga dari para audien, ‘agama soudara apa??”..
mahasiswa tersebut kemudian menjawab, “agama saya islam”..
pemuka agama tersebut kemundian menjawab, “kalau begitu yang benar dan seharusnya adalah dikubur.. karna itu yang diajarkan oleh apa yang anda yakini.. demikian juga sodara2 di hindu, yang benar dan harus dilakukan adalah dibakar..”
=)
sehingga yang menjadi kesimpulan dan penutup diacara yang sangat berharga tersebut adalah,
“manusia hidup di dunia akan penuh dengan perbedaan dengan manusia lainnya, baik dari hal yang terkecil sampai hal terbesarpun yang kita sebut keyakinan.. sehingga, selama qta hidup qta akan selalu menjumpai perbedaan dari berbagai segi memandang.. kebijakan akan tercapai apabila qta sama2 saling menghargai dan mendukung apapun perbedaan yang qta temukan dalam setiap segi kehidupan tersebut.. dan menciptakan alam yang damai dan tentram dalam kesgembiraan menghadapi hidup yang penuh perbeadaan ini..”
sedikit saya tambahkan, seorang jendral terbesar sepanjang sejarah modern, napoleon bonaparte mengatakan, “lakukanlah yang terbaik wahai kaum muda, jangan banyak berbicara, karena berbicara adalah tugas bagi orang tua yang tidak memiliki lg kemampuan seperti mereka muda..”
so guys, apa pencapaian yang telah qta lakukan saat ini?? apakah sudah optimal?? atokah masih terlalu banyak “bicara’??
capailah apapun yang kauinginkan dan kau yakini seoptimal mungkin, sebelum kau kehilangan kemampuan untuk itu..
thanks all..
Om SuwastyAstu
Izin ditaruh di blog tiang bli!. boleh tidak