Reinkarnasi dalam Veda
Agama Hindu sudah jelas-jelas meyakini reinkarnasi, reinkarnasi adalah ajaran dasar pada kedua agama Timur ini. Di Hindu sendiri poin reinkarnasi masuk kedalam 5 dasar keyakinan mendasar. Ayat-ayat yang membenarkan reinkarnasi dalam Hindu antara lain adalah sebagai berikut:
Dahulu kala Prajapati mencipta manusia bersama bhakti persembahannya dan berkata dengan ini engkau akan berkembangbiak dan biarlah dunia ini jadi sapi perahanmu.-[Bhagavad-Gita 3.10]
Beberapa jiwa memasuki kandungan untuk ditubuhkan; yang lain memasuki obyek-obyek diam sesuai dengan perbuatan dan pikiran mereka.-[Katha Upanisad 2.2.7]
Mahluk-mahluk di dunia yang terikat ini adalah bagian percikan yang kekal (Brahman) dari Ku, mereka berjuang keras melawan 6 indria termasuk pikiran.-[Bhagavad Gita 15.7]
Setelah memakai badan ini dari masa kecil hingga muda dan tua, demikian jiwa berpindah ke badan lain, ia yang budiman tidak akan tergoyahkan-[Bhagawad Gita 2.13]
Ibarat orang meninggalkan pakaian lama dan menggantinya dengan yang baru, demikian jiwa meninggalkan badan tua dan memasuki jasmani baru.-[Bhagawad Gita 2.22]
Dan bagaimanapun keadaan mahluk-mahluk itu, apakah mereka itu selaras (sattvika), penuh nafsu (rajasa), ataupun malas (tamasa), ketahuilah bahwa semuanya itu berasal dari Aku. Aku tak ada di sana, tetapi mereka ada pada-Ku. Dikelabui oleh ketiga macam sifat alam (guna) ini, seluruh dunia tidak mengenal Aku, yang mengatasi mereka dan kekal abadi. Maya ilahi-Ku ini, yang mengandung ketiga sifat alam itu sulit untuk diatasi. Tetapi, mereka yang berlindung pada-Ku sajalah yang mampu untuk mengatasinya.-[Bhagavad Gita 7.12-14]
Maya tanpa kecerdasan dan Material mempunyai sifat: kebaikan/selaras (satwam), nafsu/kekuatan (rajas) dan kebodohan/kelambaman (tamas)” -[Siwa Samhita 1.79]
Mahluk hidup diikat oleh sifat-sifat tersebut dan sulit dikendalikan……-[Bhagavad Gita 14.5]
Mahluk hidup pindah dari satu badan ke badan lainnya dengan membawa kesadaran masing-masing, seperti udara yang membawa jenis bau-bauan tertentu. Berdasarkan kesadaran demikian mahluk hidup meninggalkan badan dan menerima badan baru yang lain.-[Bhagavad Gita 15.8].
Dan masih banyak ayat-ayat lain yang menyingung reinkarnasi dalam ajaran Veda.
Dari uraian sebelumnya sudah terdapat bukti autentik mengenai kebenaran ajaran reinkarnasi. Terus bagaimana dengan agama-agama Abrahamik yang tidak meyakini reinkarnasi?
Reinkarnasi dalam Ajaran Abrahamik
Sebenarnya di ajaran Kristen maupun Islam juga terdapat dalil-dalil tersembunyi mengenai reinkarnasi. Kenapa dalil reinkarnasi ditolak secara terang-terangan oleh kedua agama Abrahamik ini jika memang benar demikian adanya? Mari kita telusuri ajaran mereka satu persatu.
Reinkarnasi dalam Ajaran Kristen
Firman mengenai konsep reinkarnasi tercantum jelas di Alkitab, seperti misalnya di Kejadian 6:3:
Berfirmanlah TUHAN: “Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja.”
Kemudian di kitab Yehezkiel 37:1-14:
..Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering. Lalu Ia berfirman kepadaku: “Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?”
Aku menjawab: “Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!”
Lalu firman-Nya kepadaku: “Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN! Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali. Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.”
Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku;
dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain. Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas.
Maka firman-Nya kepadaku: “Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali.”
Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku.
Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar.
Firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel.
Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang.
Oleh sebab itu, bernubuatlah dan katakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya, dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya. Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman TUHAN.”
Menurut sarjana Alkitab, Kitab Yehezkiel di tulis di sekitar tahun 500 tahun SM. Beberapa pendapat menyatakan bahwa kejadian di Yehezkiel tersebut diatas bukan merupakan kejadian nyata. Apabila pendapat ini diterima, maka implikasinya adalah:
• Alkitab jelas bukan buku suci dan jelas juga bukan kitab sejarah yang dapat dipercaya akurasi kebenarannya.
• Alkitab tidak ditulis oleh orang-orang yang diilhami roh kudus atau para penyeleksi kitab tidak terinspirasi dari roh kudus.
• Berita keselamatan dan janji surga merupakan khayalan semata dari para pengarangnya.
Lepas dari itu semua, kalimat pasal 37 di atas mengindikasikan pengarangnya dan/atau masyarakat Yahudi saat itu sangat mengenal konsep reinkarnasi dengan baik. Allah terlihat melakukan demonstrasi bagaimana reinkarnasi itu ada dan terjadi pada sekelompok orang.
Berikutnya adalah di Kitab Maleakhi 4:5 yang dipercaya di tulis di tahun (430-420 SM)
Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.
Kemudian di Injil Yohanes 1:6-21, terdapat percakapan berkenaan dengan ‘Elia akan datang’ yaitu ketika Yohanes pembaptis ditanya masyarakat mengenai siapa dirinya.
Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes…Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: “Siapakah engkau?”.Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: “Aku bukan Mesias.” Lalu mereka bertanya kepadanya: “Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?”. Dan ia menjawab: “Bukan!”. “Engkaukah nabi yang akan datang?”. Dan ia menjawab: “Bukan!”
Percakapan di atas, memberikan bukti bahwa kepercayaan reinkarnasi sudah melekat kuat dikalangan yahudi di tahun awal Masehi. Kemudian di Injil Matius 11:13-15, 17:18, Markus 9:13, Yesus sendiri memberikan konfirmasi bahwa Yohanes Pembaptis adalah reinkarnasi Elia!
Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes dan–jika kamu mau menerimanya–ialah Elia yang akan datang itu. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!
Di Injil Yohanes 9:1-3, tersurat jelas bahwa Yesus dan murid-muridnya mengenal baik konsep kelahiran kembali saat menyembuhkan orang Buta:
Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” Jawab Yesus: “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.
Diagnosa yang dilakukan Yesus diatas apakah dapat dianggap bahwa Yesus menolak konsep Kelahiran kembali?
Untuk dapat menjawab ini, kita kutip kitab keluaran 34:7,
Aku tetap mengasihi beribu-ribu keturunan dan mengampuni kesalahan dan dosa; tetapi orang bersalah sekali-kali tidak Kubebaskan dari hukumannya, dan Kuhukum pula anak-anak dan cucu-cucu sampai keturunan yang ketiga dan keempat karena dosa orang tua mereka.
Dengan memperhatikan ayat keluaran di atas, maka apakah ini dapat juga diartikan bahwa diagnosa yang dilakukan Yesus juga menyatakan bahwa Yesus menolak konsep Dosa Turunan?
Tidak. Yesus mendiagnosa penyebab orang itu dilahirkan buta adalah karena ada pekerjaan Allah yang harus dinyatakan lewat dia. Ayat tersebut sekaligus memberikan konfirmasi bahwa sang pendiangnosa sangat paham konsep Reinkarnasi dan dosa turunan, sehingga dapat memberikan diagnosa yang tepat dan baik!
Terdapat beberapa spekulasi yang beredar di kalangan masyarakat saat itu mengenai siapa Yesus/Isa sebelum dilahirkan yaitu di lukas 9:18-20,
Pada suatu kali ketika Yesus berdoa seorang diri, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Ia bertanya kepada mereka: “Kata orang banyak, siapakah Aku ini?”
Jawab mereka: “Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit.”
Yesus bertanya kepada mereka: “Menurut kamu, siapakah Aku ini?” Jawab Petrus: “Mesias dari Allah.”
Kalimat yang kurang lebih sama dinyatakan di Matius 16:13-16; Markus 8:27-29. Bayangkan Pengertian Masyarakat saat itu! Bahkan sekaligus memasukan Yohanes pembaptis yang baru saja meninggal sudah dianggap menitis kepada Yesus! Anda tidak akan heran apabila membaca kisah dibawah ini di II Raja-raja 2:9, 13-15.
Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa: “Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu.” Jawab Elisa: “Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu…Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai..Sesudah itu dipungutnya jubah Elia yang telah terjatuh, lalu ia berjalan hendak pulang dan berdiri di tepi sungai Yordan… Ia mengambil jubah Elia yang telah terjatuh itu, dipukulkannya ke atas air itu sambil berseru: “Di manakah TUHAN, Allah Elia?” Ia memukul air itu, lalu terbagi ke sebelah sini dan ke sebelah sana, maka menyeberanglah Elisa…Ketika rombongan nabi yang dari Yerikho itu melihat dia dari jauh, mereka berkata: “Roh Elia telah hinggap pada Elisa.” Mereka datang menemui dia, lalu sujudlah mereka kepadanya sampai ke tanah.
Konfirmasi spekulasi masyarakat mengenai alternatif reinkarnasi yesus dari beberapa Nabi mendapatkan kepastian jawabnya di Matius 17:1-3; Markus 9:2-4; Lukas 9:28-36. Yesus bersama Petrus, Yohanes dan Yakubus naik ke atas gunung untuk berdoa
Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia….Sementara ia berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan ketika mereka masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka. Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia.” Ketika suara itu terdengar, nampaklah Yesus tinggal seorang diri.
Yesus dipastikan bukan reinkarnasi dari Musa atau Elia. Spekulasi masyarakat bahwa Ia reinkarnasi Alm Yohanes Pembaptis atau nabi lainnya tidak mendapat kepastian. Spekulasi Petrus bahwa Ia adalah Mesias dari Allah, juga tidak dapat dipastikan kebenarannya! karena ketika itu mereka semua berada dalam keadaan diselimuti awan dan tiba-tiba ada suara, “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia.” Pemilik suara tidak memperkenalkan dirinya siapa! suara itu bisa suara siapa saja, dapat saja itu memang suara Allah atau Roh Kudus, roh yang tidak Kudus, Iblis, Orang lain yang dipersiapkan di sekitar daerah itu atau bahkan suara itu adalah suara dari Yesus sendiri! Intinya, tidak ada bukti bahwa itu adalah suara Allah!
Yesus juga menjadi saksi adanya konsep kelahiran kembali seperti yang tercantum di Yohanes 3:3-12
Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.”
Kata Nikodemus kepada-Nya: “Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?”
Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.”
Nikodemus menjawab, katanya: “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?”
Jawab Yesus: “Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami.Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?
Kemudian di 1 Korintus 15:32, 35-44 pun menyatakan sebagai berikut:
Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka “marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati”
Tetapi mungkin ada orang yang bertanya: “Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?”
Hai orang bodoh! Apa yang engkau sendiri taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati dahulu. Dan yang engkau taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan tumbuh, tetapi biji yang tidak berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain.
Tetapi Allah memberikan kepadanya suatu tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya: Ia memberikan kepada tiap-tiap biji tubuhnya sendiri. Bukan semua daging sama: daging manusia lain dari pada daging binatang, lain dari pada daging burung, lain dari pada daging ikan. Ada tubuh sorgawi dan ada tubuh duniawi, tetapi kemuliaan tubuh sorgawi lain dari pada kemuliaan tubuh duniawi…
Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah….
Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi. Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
Terdapat satu hal menarik yang sering dijadikan landasan menolak paham reinkarnasi yaitu Ibrani 9:27
Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi.
Untuk kisah-kisah nyata reinkarnasi seperti sudah diulas sebelumnya, Kristen biasanya berpendapat diantara dua, yaitu itu adalah kuasa Tuhan atau itu adalah Kuasa Iblis/roh kegelapan untuk menipu!
Nah, silahkan anda pilih pendapat mana yang anda hendak tawarkan sebagai solusinya:
1. Kontradiktif terjadi dalam Alkitab perjanjian baru, sehingga satu diantara mereka tidak dipenuhi Roh Kudus malah Roh Iblis. Maka boleh diduga kitab Ibranilah yang keliru karena kitab Ibrani kelihatannya tidak mengerti maksud Yesus ketika berbicara hal-hal surgawi, atau
2. Term kata ‘manusia’ adalah Roh dan Daging. Roh kekal selamanya dan Daging tidak. Di hari penghakiman yang dibutuhkan Roh bukan daging, sehingga daging yang tidak akan kembali sebagaimana tercantum dalam Mazmur 78:39, ”Ia ingat bahwa mereka itu daging, angin yang berlalu, yang tidak akan kembali”. Roh kekal adanya dan dapat dilahirkan kembali dengan daging baru., atau
3. Kristen ‘mau’ mengakui kebenaran konsep reinkarnasi ‘asal’ berada pada batas-batas: Roh hanya dapat menjadi :
• Daging, contoh:Kejadian 6:3, Yehezkiel 37
• Roh Allah bereinkarnasi menjadi Nabi, contoh: Yohanes reinkarnasi Elia. (Matius 11:13-15)
• Manusia berubah menjadi Malaikat/roh di surga, contoh: Henokh dan Ellia yang diangkat.
• Roh yang dapat hinggap ke dalam manusia: contoh elia ke elisa, roh kudus ke manusia, roh dari Tuhan ke manusia, setan ke dalam babi, setan ke dalam manusia.
Informasi di Alkitab sangat jelas memberikan konfirmasi bahwa konsep reinkarnasi telah dikenal luas dan bermasyarakat di kalangan Yahudi dari sebelum hingga ketika Yesus ada.
Kalangan Yahudi pun ternyata sudah berbicara mengenai adanya reinkarnasi dan tidak tanggung-tanggung, yang berbicara itu bukan yahudi kebanyakan ia adalah seorang rabbi!
Rabbi Isaac Luria(1534-1572 yang juga dikenal sebagai ARI atau ARIZAL), dikenal luas sebagai Kabbalist dari jaman modern. Ia menuliskan reinkarnasi tokoh-tokoh terkemuka yang ada di Torah (Perjanjian lamanya Kristen).
Untuk jaman sekarang ini, kaum Yahudi yang berbicara pun bukan yahudi kebanyakan! Ia adalah Rabbi Yonassan Gershom, Ia menuliskan dua buku mengenai kasus-kasus reinkarnasi dari Holocaust. Ia berbicara mengenai kisah-kisah autentik reinkarnasi dari Yahudi.
Ia juga memberikan komentar pada kisah dari Jenny Cockell, yang selalui di hantui oleh mimpi seperti ingatan dari kehidupannya dulu sebagai wanita muda Irlandia yang bernama Mary Sutton, yang meninggal 2 dekade sebelum Jenny Cockell dilahirkan, meninggalkan 8 orang anak. Setelah mencari jejak berdasarkan dari petunjuk-petunjuk ingatannya, Jenny akhirnya berhasil melacak anak-anak Marry Sutton dan menulis buku mengenai pengalamannya, Across Time and Death: A Mother’s Search for Her Past Life Children.
Komentar Rabbi Yonassan Gershom:
“Ini adalah satu kasus yang paling menyakinkan dari kasus-kasus reinkarnasi yang saya dapatkan selama ini. Jenny Cockell tidak hanya mempunyai ingatan dari kehidupan lalunya, Ia bahkan menemukan anak-anaknya di kehidupan lalunya. Anak-anak di masa lalunya yang saat ini masih hidup adalah penganut Katolik Roma taat, yang tidak percaya adanya Reinkarnasi, namun dalam rekaman, mereka berkata bahwa entah bagaimana ibunya ‘berbicara melalui’ Jenny dan mereka telah memverifikasi beberapa detail dari ingatannya. Bertemu Jenny Cockell dalam satu konferensi di Oslo, Norwegia tahun 1994 dan melihat bahwa ia seorang yang sangat tulus dan kredibel. Saya sangat merekomendasikan buku ini!”
Banyak Bapak-bapak gereja di jaman awal Kristen menerima ide reinkarnasi, Santo Jerome mengatakan bahwa Reinkarnasi diajarkan kepada para umat Kristen yang terpilih di jaman awal. Bapak Kristen yang sangat berpengaruh di jaman awal kristen, Origen, mengajarkan teori reinkarnasi. Dengan kepercayaan tinggi dari Santo Jerome dan Santo Gregory, Origen menerima filsafat reinkarnasi dalam ajarannya.
Beberapa peneliti yakin bahwa mereka dapat mendeteksi ide reinkarnasi dari tulisan-tulisan Santo Agustine, Santo Gregory dan bahkan pada tulisan Santo Francis dari Assisi. Kepercayaan tersebut dilarang pada konsili umum (ecumencal) ke 5 di abad ke-6. Sejak itu, ke-Kristenan Eropa, yaitu: Perancis, Spanyol, Bulgaria dan di mana pun mengadakan proses penyidikan yang sangat biadab. Sekte-sekte yang percaya reinkarnasi seperti Cathar dan Bogomil, di abad pertengahan, mengalami penindasan keji dan biadab oleh gereja.
Reinkarnasi menurut Ajaran Islam
Berikut ini adalah pendapat mengenai Reinkarnasi (tanasukh Al-Arwah dan/atau Raj’ah) dari dua ahli ilmu agama Islam dari Sekolah Pasca sarjana IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta:
Dr. Kautsar (Dosen Pasca Sarjana):
Secara umum para pemikir Islam menolak paham reinkarnasi. Ibnu ‘Arabi yang dikenal liberal itu, dalam penelitian Kautsar, tidak punya pandangan semacam itu. Kautsar sendiri menilai pandangan tentang reinkarnasi itu rasional. Menurut Kautsar, bila ada orang yang dari lahir sudah menderita, maka itu bisa dijelaskan sebagai akibat perilakunya pada masa lalu. “Ini rasional sekali. Sehingga kita tidak selalu menjawab misteri keadilan Tuhan dengan kata-kata taqdir Tuhan,” katanya. Penganut reinkarnasi, menurut Kautsar, juga mengakui alam akhirat. “Jadi, pesan dasar paham reinkarnasi itu tak bertentangan dengan Islam,” paparnya. Misalnya, ia mengakui adanya hari akhirat. Bedanya, untuk menuju akhirat, bagi penganut reinkarnasi, jalannya berulang-ulang. Sedangkan bagi yang tidak percaya, jalannya linear. “Dr. Kautsar juga meyakini ada hukum sebab akibat, sehingga mendorong orang berbuat lebih baik.”.
Dr. Nasaruddin Umar (Purek IV)
Nasaruddin Umar menolak konsep reinkarnasi, bila yang dimaksud sama dalam pengertian agama Hindu. “Misalnya, manusia bisa berinkarnasi menjadi hewan atau tumbuhan. Atau jangan-jangan kita berasal dari ruh babi, atau kelak kita menjadi babi,” katanya. Bila itu diterima, menurut Nasaruddin, berarti buyar semua konsep Islam. “Tapi, kalau dalam pengertian proses, misalnya, manusia diciptakan dari bumi lalu kembali ke bumi, itu bisa,” paparnya.
Pendapat pak Purek IV di atas kelihatannya merujuk pada hadis Muslim dibawah ini:
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada (kepercayaan) penularan tanpa kehendak Allah, tidak benar kematian karena cacing perut dan tidak benar reinkarnasi menjadi burung. Lalu seorang arab badui bertanya: Ya Rasulullah! Lalu bagaimana dengan unta yang berada di padang penggembalaan yang semula bagaikan kijang kemudian didatangi oleh unta berkudis dan setelah bergabung, maka semua unta menjadi ketularan berkudis? Rasulullah SAW. bersabda: Lalu yang manakah yang menularkan pertama kali(Hadis sahih Muslim 1281).
Untuk itu mari saatnya kita tinjau Qur’an dan As-Sunnah. Allah dan Muhammad menyatakan bahwa Al Qur’an adalah sebagai penguji dan membenarkan kitab-kitab sebelumnya sebagaimana di sebutkan di Surat Al maidah yang diturunkan di sekitar haji Wada, 10 H [632 M], dekat dengan saat meninggalnya Nabi:
[5:68] Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu.” Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.
[5:46] Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.
[5:48] Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
Reinkarnasi (tanasukh Al-Arwah dan/atau Raj’ah) seperti maksud yang tercantum di Alkitab pada kitab Yehezkiel, ternyata di singgung pula di Alqur’an. Berikut ini beberapa ayat golongan surat Al Makkiya, yang turun sebelum Hijrah yang mengindikasikan adanya reinkarnasi:
Surat Ibrahim 14:19-20, “Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan sebenar-benarnya? Jika dia menghendaki, niscaya dia membinasakan kamu dan menggantikan kamu dengan makhluk yang baru. Dan yang demikian itu tidak sukar bagi Allah.”
Surat An Nahl 16:70, Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
Surat Al Israa’ 17:48-52, Kami lebih mengetahui dalam keadaan bagaimana mereka mendengarkan sewaktu mereka mendengarkan kamu, dan sewaktu mereka berbisik-bisik (yaitu) ketika orang-orang zalim itu berkata: “Kamu tidak lain hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir.” Lihatlah bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan terhadapmu; karena itu mereka menjadi sesat dan tidak dapat lagi menemukan jalan (yang benar). Dan mereka berkata: “Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apa benar-benarkah kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?” Katakanlah: “Jadilah kamu sekalian batu atau besi, atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin menurut pikiranmu.” Maka mereka akan bertanya: “Siapa yang akan menghidupkan kami kembali?” Katakanlah: “Yang telah menciptakan kamu pada kali yang pertama.” Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu dan berkata: “Kapan itu (akan terjadi)?” Katakanlah: “Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat”, yaitu pada hari Dia memanggil kamu, lalu kamu mematuhi-Nya sambil memuji-Nya dan kamu mengira, bahwa kamu tidak berdiam (di dalam kubur) kecuali sebentar saja.
Surat Thaahaa 20:128, “Maka apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka, berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka, mereka berjalan pada bekas tempat tinggal umat dahulu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah sebagai tanda bagi orang-orang yang mempunyai akal.”
Surat Al Mu’minun 23:82-89, Mereka berkata: “Apakah betul, apabila kami telah mati dan kami telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan ? Sesungguhnya kami dan bapak-bapak kami telah diberi ancaman (dengan) ini dahulu, ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu kala!.” Katakanlah: “Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?” Mereka akan menjawab: “Kepunyaan Allah.” Katakanlah: “Maka apakah kamu tidak ingat?”…Katakanlah:…. Mereka akan menjawab: “Kepunyaan Allah.” Katakanlah: “(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?”
Surat Al ‘Ankabuut 29:18-20, Dan jika kamu (orang kafir) mendustakan, maka umat yang sebelum kamu juga telah mendustakan. Dan kewajiban rasul itu, tidak lain hanyalah menyampaikan (agama Allah) dengan seterang-terangnya. Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali). Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Katakanlah: Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu
Surat Al Ruum 30:19,27 Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan menghidupkan bumi sesudah matinya. Dan seperti itulah kamu akan dikeluarkan. Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya. Dan bagi-Nyalah sifat yang Maha Tinggi di langit dan di bumi; dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Surat Al Mu’min 40:82, “Apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang dahulu sebelum mereka. Sesungguhnya orang-orang dahulu sebelum mereka itu lebih hebat kekuatannya dengan bekas jejak mereka di muka bumi, namun apa yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka.”
Surat Qaaf 50:36, Allah menetapkan kehancuran umat dahulu dan terdahulu, walaupun telah memiliki tamadun yang sangat tinggi dan maju, lebih ramai dan lebih kuat: “Berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka? Mereka lebih besar kekuatannya, maka mereka telah menjelajahi negeri-negeri. Adakah tempat lari?
Yang menarik adalah ternyata Al qur’an juga menyatakan nubuatan bahwa akan ada yang dihidupkan kembali sebelum hari kiamat yaitu:
Surat an-Naml 27:83, Allah SWT berfirman, “Dan dan pada hari itu kami bangkitkan dari tiap-tiap umat, segolongan orang yang mendustakan ayat Kami, lalu mereka di bentuk menjadi beberapa kelompok”.
Dalam tradisi Islam disamping menguji kitab-kitab terdahulu, terdapat juga metoda ‘Nasikh Mansukh’ yang kurang lebih berarti ‘ayat yang menggantikan/menghapus ayat yang digantikan/dihapus’
Al Baqarah 2:106, Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya. Tiadakah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?
An-Nahl 16:101, Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya padahal Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata: “Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-adakan saja”. Bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui.
Dari reaksi perkataan orang-orang itu jelas bahwa banyak yang berkeberatan atas keputusan Allah dan bisa juga di artikan bahwa mereka yang berkeberatan sudah menikmati beberapa keuntungan sebelumnya dan kemudian Allah mengubahnya! Allah menegaskan bahwa Ia lebih mengetahui apa yang diturunkannya
Al Ra’d 13:39, Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul kitab (Lohmahfuz).
Al-Israa’ 17:86, Dan sesungguhnya jika Kami menghendaki, niscaya Kami lenyapkan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, dan dengan pelenyapan itu, kamu tidak akan mendapatkan seorang pembela pun terhadap Kami.
Setelah Hijrah ke Medinah, reinkarnasi yang disinggung di berbagai surat-surat golongan Al Makiyya bukannya di ‘Nasikh Mansukh’-kan malah dipertegas oleh surat Al Baqarah, yang turun belakangan yaitu pada 2 Hijriah. Surat itu menegaskan dan mengukuhkan keberadaan reinkarnasi:
Surat Al Baqarah 2:28, Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?
Surat Al baqarah 2:56, Lalu kami bangkitkan kalian setelah matinya kalian, agar kalian berterimakasih”. [Ayat ini menceritakan tentang dibangkitkannya kembali sekelompok Bani Israil, yang meminta kepada nabi Musa untuk memperlihatkan Allah kepada Mereka. Dan kalimat terakhir Ayat ini menunjukkan dengan jelas bahwa mereka di bangkitkan di bumi ini. Karna di akherat, tidak ada lagi kesempatan bagi seseorang yang kufur untuk bersyukur.]
Surat Al baqarah 2:73, Maka Kami berfirman; pukullah dia dengan sebagian itu! Demikianlah Allah menghidupkan orang mati. Dan Dia memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kamu, agar kamu mengerti”. Ayat ini menceritakan, tentang dihidupkannya kembali seorang dari Bani Israel, yang terbunuh oleh kerabatnya sendiri . Dan ia dihidupkan kembali, supaya memberikan kesaksian akan siapa yang telah membunuhnya .
Surat Al baqarah 2:243, Tidaklah engkau perhatikan orang-orang yang keluar dari tempat tinggal mereka, dan mereka itu beribu-ribu jumlahnya, karena mereka takut mati. Lalu Allah berfirman kepada mereka; Matilah kalian! Kemudian Ia menghidupkan mereka kembali”. Ayat ini menceritakan, bahwa Allah swt telah menghidupkan kembali ribuan Bani Israel, yang keluar dari Mesir lantaran takut dari ancaman mati Firaun, setelah Allah mematikan mereka .
Surat Al Baqarah, 258-260, Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” orang itu berkata: “Saya dapat menghidupkan dan mematikan.”Ibrahim berkata: “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat,” lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: “Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?” Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya: “Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?” Ia menjawab: “Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari.” Allah berfirman: “Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging.” Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: “Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati.” Allah berfirman: “Belum yakinkah kamu ?” Ibrahim menjawab: “Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah berfirman: “(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): “Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Disamping ayat-ayat Al Qur’an di atas, beberapa Hadis dibawah ini juga mengisyaratkan adanya peristiwa reinkarnasi:
Ketika Rasulallah SAW wafat, Umar bin Khatab, berkata “Demi Allah sungguh Rasulallah akan kembali” .
Juga lihat kitab-kitab Aqidah Syiah Imamiah. Seperti; Aqaid al-Imamiah,Syekh Muzaffar, hal 109 / Aqidah No 32, juga Al-Ilahiyat milik Syekh Jakfar Subhani, jilid 4, hal 289 dll.
Tarikh Thabari, jilid 2, hal 442. Sirah Ibnu Hisyam, jilid 4, hal 305.
“Demi Tuhan yang jiwaku dalam genggaman-Nya, seandainya seseorang gugur di jalan Allah, kemudian dihidupkan lagi lalu gugur lagi, kemudian
dihidupkan lagi lalu gugur lagi, niscaya ia tidak dapat masuk surga sebelum melunasi hutangnya.” (H.R. Nasai)
“Orang yang berhutang itu dibelenggu dalam kuburnya, tiada yang dapat
melepaskannya selain ia membayar hutangnya.” (H.R. Dailami)
“Sesungguhnya di antara dosa-dosa ada yang tidak dapat ditutupi oleh
salat, puasa, haji dan umrah. Yang dapat menutupinya hanyalah duka-cita(kesulitan) dalam hidup mencari rezeki.” (H.R. Ibnu Asakir)
Semua ayat Qur’an yang dituliskan di atas adalah menurut Mushaf Usman (Qur’an yang kita kenal sekarang), entah berapa banyak lagi ayat yang berkenaan dengan reinkarnasi akan ada jika saja ayat-ayat Al qur’an tersebut tidak hilang/berkurang/terpotong/terkikis terlebih dahulu sebelum di Mushaf-kan. Ya! Ini bukan isapan jempol. Bukti terkikisnya Al Qur’an juga disebutkan misalnya Muhammad, sang Nabi-pun sebagai penerima wahyu dapat lupa dengan wahyu yang diturunkan padanya
Al Baqarah 2:106 Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya. Tiadakah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?
Riwayatkan bahwa Nabi lupa ayat-ayat Quran dan Allah membuat Nabi lupa ayat-ayat yang diturunkanNya:
‘Nabi mendengar seseoarang mengucapkan/melantunkan Quran di mesjid dan berkata, “Semoga Allah melimpahkan rahmatNya padanya, karena dia telah mengingatkan saya ayat-ayat ini dan itu dalam suatu surat.” Diriwayatkan Aisha dan Hisham (hadisnya sama kecuali kata ‘ayat-ayat’ diganti dengan kata ‘yang saya lupa’ [Sahih Bukhari Volume 6 book 61 number 556, 557, 558, 562; Sahih muslim book 4, vol.1, no 1720,1721,1724,1726]
Dinarasikan oleh Abdullah: Nabi berkata,”Mengapa seseorang dari orang-orang itu berkata, “Saya lupa ayat ini-dan-itu (dari Quran)” Dia, sebenarnya, dibuat (oleh Allah) untuk melupakannya.” [Sahih Bukhari Volume 6 Book 61 Number 559]
Beberapa kumpulan pendapat dibawah ini sudah lebih dari cukup untuk menjelaskan bahwa kalimat Allah telah mengalami hilang / berkurang / terpotong / terkikis bahkan sebelum di Mushafkan, misalnya:
Anas b. Malik mengingat satu ayat yang turun saat beberapa muslim terbunuh dalam perang, tetapi kemudian hilang [Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 399, Tabari, Jami al Bayan, vol 2 p 479]
Abdullah ibn Umar menyatakan banyak bagian qur’an yang telah hilang.[Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 81-82]
dan beberapa pakar yang kemudian menyatakan bahwa banyak bagian qur’an telah hilang sebelum dikumpulkan.[Ibn Abi Dawud, Kitab al Masahif, p 23 (mengutip pendapat Ibn Shihab (al Zuhri); Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 5 p 179, mengutip Sufyan al Thawri; Ibn Qutaybah, Tawil, p 313; Ibn Lubb, Falh al bab, p 92]
Atau ‘dinashkan’ untuk ‘kepentingan’ tertentu setelah meninggalnya Nabi yaitu berdasarkan tanggapan atas Mushaf usman baik itu berupa tidak diketemukan ayat-ayat yang mereka dengar langsung ataupun menjadi berbeda setelah di Mushaf Usman:
Ubay b. Ka’b, sebagai contoh, menuliskan sura 98 (Al Bayyinah) berbeda dimana Ubay mengklaim versi dia adalah dia dengar langsung dari nabi SAW. Termasuk 2 sura yang tidak dimasukkan dalam mushaf Usman [Ahmad b. Hanbal, vol 5 p 132; Tirmidhi, Sunan, vol 5 p 370; Al Hakim al Naysaburi, al Mustadrak, vol 2 p 224; Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 83]
Ubay juga berpendapat bahwa sura 33 (al-Ahzab) seharusnya lebih panjang, dimana yang dia yakin ingat adalah ayat-ayat rajam yang tidak tertulis dalam mushaf Usman. Aisha menyatakan bahwa saat Nabi Muhammad SAW masih hidup surat Al-Ahzab 3 kali lebih panjang dari yang ada di Mushaf Usman [Ahmad b. HAnbal, vol 5 p 132; Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 405; Bayhaqi, al Sunan al Kubra, vol 8 p 211; Al Hakim al Naysaburi, al Mustadrak, vol 2 p 415; Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 82, vol 1 P.226; Al Raghib al Isfahani, Muhadarat al Udaba, vol 4 p 434]
Kesaksian Hudhayfa b. al-Yaman yang menemukan sekitar 70 ayat tidak tercantum dalam mushaf Usman. Hudhayfa juga meyakini bahwa Sura 9 (al-Bara’a) dalam mushaf Usman hanyalah ¼ dari yang biasa dibacakan saat nabi SAW masih hidup.[Suyuti, al Durre Manthur, vol 5 p 180, mengutip dari Bukhari, Kitab at Tarikh; Al Hakim al Naysaburi, al Mustadrak, vol 2 p 331; Haytami, Majam al Zawaid, vol 7 p 28-29; Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 84]
Bahwa Suras 15 (al-Hijr) and 24 (al-Nur) seharusnya lebih panjang dari yang tercantum dalam mushaf Usman. [Sulaym b. Qays al Hilali, Kitab Sulaymn b. Qays, p 108; Abu Mansur al Tabrisi, al Intijaj, vol 1 p 222, 286; Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 2 p 35]
Abu Musa al-Ash’ari mengingat keberadaan 2 sura yang panjang dimana hanya satu ayat dari 2 sura itu yang dia masih ingat. Namun 2 sura itu tidak ada dalam mushaf Usman [Muslim, vol 2 p 726; Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 405; Abu Nuaym, Hilyat al Awliya, vol 1 p 257; Bayhaqi, Dalai, vol 7 p 156; Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 83]
Jadi, melihat kumpulan Ayat Al Makiyya dan Almadaniyya serta kumpulan hadis di atas, maka seharusnya tidak ada satu pun dasar dari para kaum munafikun baik itu kalangan Nasrani maupun kalangan Islam sendiri yang dapat bersikukuh menyangkal kebenaran ucapan Allah tentang adanya reinkarnasi apalagi dengan sangat durhakanya menyatakan bahwa tanasukh Al-Arwah dan/atau Raj’ah (Reinkarnasi) adalah Batil, berasal dari ajaran kafir dan bukan dari Allah! Seperti contoh hadis dan fatwa dibawah ini:
Dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi, Al-Mubarokafuri Abul’ala w 1353H, 10 juz, Darul Kutub Ilmiyyah, Beirut, tt., juz 5, h 222: Ketahuilah, tanasukh/reinkarnasi adalah kembalinya roh-roh ke badan-badan di dunia ini tidak di akherat karena mereka mengingkari akherat, surga dan neraka, maka karena itu mereka kafir. Titik. Aku (Al-Mubarokafuri, penulis Tuhfatul Ahwadzi, Syarah Kitab Hadits Jami’ at-Tirmidzi) katakan atas batilnya tanasukh/reinkarnasi itu ada dalil-dali yang banyak lagi jelas di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.
(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan dihadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan(AL-Mukmin 23:99-100).
Lubang besar gugurnya aqidah menjadi terbuka lebar dengan melihat dua contoh diatas. Untuk itu, perhatikan kelanjutan ayatnya di AL-Mukmin 23:101-104:
Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya. Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam. Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat.
Juga perhatikan lagi, kali ini lebih khusus lagi ayat-ayat sebelumnya dalam surat yang sama, yaitu AL-Mukmin 23:82-89. Sekarang silahkan anda pilih pendapat mana yang anda hendak tawarkan sebagai solusinya:
1. Kontradiktif terjadi dalam satu surat, atau
2. Qur’an menyatakan bahwa semua adalah atas kehendak Allah dan batas waktu terjadinya reinkarnasi hanya sampai kiamat tiba.
Kemudian bagaimanakah menilai pendapat Dr. Nasaruddin Umar (Purek IV) yang menolak konsep reinkarnasi, bila yang dimaksud sama dalam pengertian agama Hindu. “Misalnya, manusia bisa berinkarnasi menjadi hewan atau tumbuhan. Atau jangan-jangan kita berasal dari ruh babi, atau kelak kita menjadi babi,” katanya. Bila itu diterima, menurut Nasaruddin, berarti buyar semua konsep Islam.
Lihat sekali lagi AL-Mukmin 23:82-89. Anda akan lihat bahwa Allah telah mengatakan bahwa semuanya adalah karena kekuasaan Allah. Katakanlah: “(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?”
Juga dalam surat Al Israa’ 17:48-52. yaitu Katakanlah: “Jadilah kamu sekalian batu atau besi, atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin menurut pikiranmu.”
Benarkah surat Al Israa tersebut? Tentu!
Bukti kesinambungan tersebut ada di golongan surat Al Makiyya dan dikukuhkan keberadaannya di golongan surat Al Madaniyya yang menyatakan Allah mengubah kaum Yahudi yang membangkang hari Sabat dijadikan Babi dan Kera yaitu di Al Baqarah (2 H, 622M) dan di Al Maa’idah (10 H, 632M):
Surat Al Maa’idah 5:60, Katakanlah: “Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?.” Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.
Surat Al Baqarah 2:65, Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: “Jadilah kamu kera yang hina”. Yang merupakan penegasan dari surat Al A’raaf 7:166 yang merupakan surat golongan al makiyya:
Surat Al A’Raaf 7:166, Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: “Jadilah kamu kera yang hina”.
Sekarang pun, anda sudah dapat menilai kekeliruan pembawa message itu sendiri sebagaimana dinyatakan di hadis muslim di atas, yaitu tidak benar dapat bereinkarnasi menjadi burung, karena Allah sudah menegaskan di Al Israa’ 17:48-53, yaitu “Jadilah..atau suatu mahluk dari mahluk yang tidak mungkin menurut pikiranmu”.
Sampai dengan saat ini, tidak ada satupun keterangan dari tradisi Islam mengenai bagaimana detail proses reinkarnasi dapat berjalan kecuali atas kehendak Allah. Entah apa yang ada dalam pikiran Dr. Kautsar (Dosen Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah) sehingga yakin bahwa:
… pandangan tentang reinkarnasi itu rasional. Menurut Kautsar, bila ada orang yang dari lahir sudah menderita, maka itu bisa dijelaskan sebagai akibat perilakunya pada masa lalu. “Ini rasional sekali. Sehingga kita tidak selalu menjawab misteri keadilan Tuhan dengan kata-kata taqdir Tuhan,”..
Dr. kautsar tidaklah sendirian dan iapun bukan orang yang pertama kali yang mengatakan itu.
Sejarahwan Inggris yang terkenal, DR. Arnold J. Toynbee mengatakan keyakinan tentang reinkarnasi dari agama Hindu dan Budha jauh lebih rasional dibandingkan dengan dogma kebangkitan tubuh dari agama rumpun Yahudi.
David Quigley berkata, “Siapa saja yang masih tidak mengakui ini, pada kenyataannya, mereka terperangkap dalam ‘ajaran’ yang tidak irasional, dapat disamakan dengan kepercayaan para “sarjana” gereja di abad ke-16 yang tetap pada kepercayaannya bahwa bumi sebagai pusat sistem tata surya.”
Professor Gustaf Stromberg, ahli astronomi Swedia, ahli fisika yang adalah kawan Einstein, juga menyebutkan paham kelahiran-kembali sebagai paham yang sangat memikat hati.
Thomas Huxley, ilmuwan yang memperkenalkan Sains pada abad ke XIX ke sistim pendidikan di Inggris, yang pula adalah ilmuwan pertama yang mendukung teori Darwin, percaya bahwa kelahiran kembali adalah doktrin yang benar-benar dapat diterima. Dalam bukunya “Evolution and Ethics and other Essays”, dia menulis:
“Pada doktrin kelahiran-kembali, baik yang berasal dari pandangan kaum Brahmin ataupun Buddhis, telah siap, semua sarana untuk menyusun pertahanan yang beralasan yang menghubungkan kosmos (alam-semesta) dengan manusia ….. Tapi paham yang adil ini belum lebih diterima dibanding yang lainnya; dan para pemikir yang sembrono secara tak berhati-hati menolaknya serta mencampakkannya sebagai sesuatu yang jelas tak masuk akal. Sama halnya dengan doktrin evolusi, doktrin kelahiran-kembali berakar pada dunia yang nyata; dan mampu mendapatkan dukungan-dukungan seperti argumentasi yang kuat dari persamaan yang dapat memenuhinya.” [The Soul and the Universe]
Profesor Julian Huxley, ilmuwan terhormat dari Inggeris, bekas Direktur Jendral UNESCO, percaya bahwa paham kelahiran-kembali seirama dengan jalan pikiran ilmu pengetahuan.
Tidak ada kekuatan yang dapat merintangi terlepasnya ‘roh kehidupan kekal’ makhluk pribadi, pada saat kematiannya, dengan berbagai cara; sama seperti pesan-pesan radio yang terlepas dari pesawat pemancar-radio dengan caranya sendiri pula. Tapi, hendaknya dicamkan bahwa pesan-pesan radio hanya akan berwujud kembali sebagai pesan setelah berkontak dengan struktur materi baru – yakni pesawat penerima-radio. Pada roh kita-keluar darinya. Kemudian ….. tak pernah dapat berpikir atau merasakan lagi, bila tidak kembali ‘berwujud’ dengan cara bagaimana pun. Kepribadian kita sangat didasari oleh jasmani kita, yang dengan sendirinya tidak mungkin hidup dalam makna sebenarnya. Tanpa adanya ‘semacam badan’ …. Saya dapat memikirkan sesuatu yang terlepas, yang sama keadaannya, pada lelaki dan wanita, seperti pesan-pesan radio pada pesawat pemancar; tapi dalam hal ‘kematian’ semestinya, seperti yang dapat dimaklumi oleh siapa saja, yang terjadi adalah gejolak dalam berbagai bentuk yang mengembara, sampai ….. mereka ……. datang kembali dalam wujud kesadaran yang aktual, setelah berkontak dengan sesuatu yang dapat bekerja sebagai ‘pesawat penerima untuk batin’.
Henry Ford, industrialis Amerika, pula dapat menemukan nilai kebenaran dalam paham kelahiran-kembali. Ford tertarik pada masalah kelahiran-kembali, sebab tidak seperti paham agama lain, kelahiran kembali memberi kesempatan untuk mengembangkan diri sendiri:
Saya menerima pandangan reinkarnasi sejak saya berumur 26 tahun …. Agama tidak menawarkan apapun dalam satu hal …. Bekerja juga tidak memberi kepuasan yang lengkap. Bekerja adalah hal yang sia-sia, bila kita tidak dapat menerapkan pengalaman yang kita kumpulkan pada satu kehidupan, pada kehidupan berikutnya. Sewaktu saya menemukan paham Reinkarnasi, rasanya seakan saya menemukan suatu rencana alam-semesta. Saya sadar bahwa selalu ada kesempatan untuk melaksanakan ide-ide saya. Waktu bukan lagi suatu yang terbatas. Saya bukan lagi budak dari jarum-jarum jam … Genius adalah suatu pengalaman. Ada pendapat yang menganggap, bahwa itu adalah karunia atau bakat, tapi sebenarnya itu adalah buah dari pengalaman-pengalaman yang panjang dalam beberapa kehidupan. Jiwa-jiwa ada yang lebih matang dari jiwa-jiwa yang lainnya … Dengan mengetahui adanya Reinkarnasi, membawa ketenangan batiniah bagi saya …. Apabila anda merekam percakapan ini, tulislah demikian, bahwa ini memberi ketenangan batiniah. Saya suka berkomunikasi dengan yang lainnya tentang ketenangan yang diberikan oleh pandangan tentang kehidupan yang panjang.[ San Francisco Examiner, 26 Aug 1928]
Jadi, reikarnasi bukanlah dongeng belaka, tetapi suatu hal yang ilmiah. Dan pada dasarnya bukan saja melekat di dalam ajaran Hindu, Budha dan beberapa agama timur lainnya, tapi juga terdapat pada ajaran agama-agama abrahamik. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwasanya banyak ayat-ayat mengenai reinkarnasi dikaburkan, kenapa? Mungkinkah untuk mengejar pengikut? Bukankah dengan mengatakan kehidupan di dunia ini singkat sekali dan setiap orang harus bertobat dengan masuk dan menyerahkan diri ke salah satu ajaran agama Abrahamik agar bisa mencapai kebahagiaan kekal di sorga atau jika tidak akan ditempatkan selamanya di nereka merupakan politik jitu untuk merekrut pengikut?
sepengetahuan saya, dihidupkan kembali itu nanti, ketika hari pembalasan. untuk mempertanggungjawabkan semua yang telah dilakukannya didunia.
sekarang tentang hindu. saya masih belum mengerti korelasi antara reinkarnasi yang saya tahu ada 4 kali ya?(maaf kalo salah) dengan surga dan neraka. maksudnya begini: kalo ada surga dan neraka, tentunya ada perhitungan kan? yang banyak baiknya masuk surga, yang banyak salahnya masuk neraka. diantara 4 kali kehidupan tadi, yang mana yang akan dihitung? apakah 4 kali tadi dijadikan satu kesatuan begitu? saya kurang paham.
Untuk mengerti ini anda harus mengerti konsep susunan alam semesta, dimana letak sorga dan neraka dan dimana letak alam rohani. Seperti sering saya sampaikan, Svarga /surga itu alam material seperti di bumi, hanya saja jauh lebih halus dan kebahagiaan material lebih dominan. mahluk disana cantik dan cakep, harta benda bergelimpah dan jika melakukan hubungan badan sangat lama.
Namun apakah tujuan kita ke Svarga? Jika anda Islam, jangan ke sorga, pergilah ke alam Jannah sebgaimana perintah Al-Qur’an, tapi saya katakan jika alam jannah yang dimaksud sesuai dengan yang di Hindu (Jannahloka) maka itu masih alam material, yaitu alam yang penuh dengan pengetahuan dan posisinya di atas alam svarga dan tentunya lebih nikmat dari svarga.
Harus melalui 4 kali kehidupan? maaf sebelumnya, tidak ada aturan 4 kali dalam Veda.
Dalam Bhagavad Gita ada sloka yang kruang lebih berbunyi; “Orang yang menyembah-Ku dan mencintai-Ku dengan sepenuh hati, maka dia akan segera dibersihkan dari dosa yang paling buruk sekalipun yang karena membunuh brahmana, dia akan segera di angkat ke planet rohani (moksha)”
Jadi tidak harus, jika seseorang sudah bisa mencintai Tuhan dan melepaskan ikatan akan kenikmatan material ini, dia akan segera mencapai alam rohani, tapi jika dia masih terikat akan alam ini dia akan lahir kembali sebagaimana dosa dan pahalanya, baik di svarga atau di neraka atau di planet lainnya.
dawetmanis : “sepengetahuan saya, dihidupkan kembali itu nanti, ketika hari pembalasan. untuk mempertanggungjawabkan semua yang telah dilakukannya didunia.”
darimana anda bisa mengetahui kalo kepercayaan anda ini benar atau salah? yang nulis kitabsuci itu Tuhan atau Manusia..? to grow spiritualy anda harus membuktikannya sendiri..
@ binal parisa: sepengetahuan saya bukan berarti saya pernah merasakannya. dalam artikel yang mas ngara tulis tentang manusia dihidupkan kembali dalam Alquran itu dimaksudkan: setelah meninggal, semua manusia akan dihidupkan kembali utuk mempertanggung jawabkan semua perbuatannya didunia.wallahualam. itu semua terkandung dalam Alquran yang sebagian dikutip oleh mas ngara. dari mana saya tahu itu benar, karena saya percaya. mungkin sama seperti anda mempercayai kitab anda. untuk membuktikan kebenaran Alquran, jika saya membahasnya saya yakin anda akan menganggap ini hanyalah “klaim”. Anda bisa mencari sendiri jika anda memang benar2 ingin tahu. seperti saya yang ingin tahu tentang hindu, bertanya pada pemilik web agama hindu. bukan bertanya kepada umat agama lain yang tentunya jawabannya akan merugikan agama anda. saya fikir agama itu kebutuhan manusia untuk mencari Tuhannya. Tuhan tidak akan merasa rugi andaikan semua manusia jahat misalkan. jadi hal seperti ini dibutuhkan fikiran yang jernih. seperti air, kita tidak akan melihat dasarnya jika airnya keruh. dibutuhkan ketenangan dan kejernihan kalo menurut saya.
@ mas ngara. terus terang saya belum mengerti penjelasan mas. kalo saya berfikir ya, reinkarnasi itu dicontohkan seperti ini(maaf kalo salah): pada kehidupan yang lalu, entah itu berapa tahun yang lalu, seorang dokter(sekarang) adalah seorang pelaut. kemudian dokter ini meinggal. dikehidupan mendatang, entah berapa tahun kemudian, dokter ini bereeinkarnasi menjadi pohon misalkan. begitu seterusnya. apakah ada kemugkinan seperti itu? pertanyaan saya, jika dimintai pertanggung jawaban, dikehidupan mana orang tadi akan ditanya.
kutipan bang ngara:”jika dia masih terikat akan alam ini dia akan lahir kembali sebagaimana dosa dan pahalanya, baik di svarga atau di neraka atau di planet lainnya.”
lahir kembali di surga atau di neraka atau planet lainnya? berarti surga dan neraka bukan akhir dari siklus manusia? apakah ada kemungkinan yang hidup kembali ke surga, akan dihidupkan kembali ke dunia?
just info: dalam Alquran, jannati itu artinya surga, nar itu artinya neraka. simpelnya mugkin seperti ini, kalo baik masuk jannati(surga) kalo jahat masuk nar(neraka).wallahualam.
Mas dawetmanis.
Anda harus membedakan dulu arti kata Svarga dan Naraka dalam Hindu dan apa yang anda pikirkan.
Svarga dan naraka adalah bahasa sansekerta, bahasa asli dari kitab suci Veda (Hindu). Jadi saya harap anda tidak mengacaukan arti dari svarga dan neraka itu.
Lebih lanjut tentang hal ini saya harap anda bisa membaca dan mengerti artikel saya tentang sorga dan neraka terlebih dahulu di artikel “Dimana letak sorga dan neraka” dan pelajari susunan alam semesta menurut Veda.
Jangan sampai peristilahan yang anda gunakan dengan peristilahan aslinya terjadi miskonsepsi, maka sudah barang tentu akan kacau. Jadi sekarang kita sepakati dulu bawa Sorga / Svarga adalah alam material yang penuh dengan keindahan dan Naraka /Neraka adalah alam material yang penuh dengan penderitaan.
Kemana orang yang telah meninggal? Ada beberapa kemungkinan;
1. Dia akan kembali ke alam rohani (moksha) jika dia menejadi penyembah Tuhan yang murni dan tidak ada keinginan untuk menikmati kekayaan, kenikmatan di dunia dan sejenisnya.
2. Dia akan terlahir ke alam material yang lebih tinggi, seperti ke bhuah loka, svarga loka, tapa loka, jana loka satya loka jika dia karma-nya baik
3. Dia akan terlahir ke alam yang lebih rendah (alam tala atau neraka) jika perbuatannya buruk waktu di dunia ini
4. Dia tidak harus lahir ke susunan alam yang lain, tetapi setelah meninggal langsung lahir lagi di dunia ini, hal ini terjadi jika dia memiliki ikatan yang sangat kuat akan kehidupannya sebelumnya dan karma-nya juga mendukung.
Dari poin 2,3 dan 4 dia bisa lahir kembali ke dunia ini dengan mengambil wujud yang bukan manusia. Dia bisa lahir sebagai malaikat/dewa, sebagai hewan, tumbuhan dan bahkan virus. Untuk mengerti ini anda harus mengerti tentang siapa itu ruh/atman atau jiwa. Apakah kita adalah badan ini ataukah sesuatu di balik badan ini?
Jadi singkatnya seluruh post kelahiran di planet-planet yang masih di alam material bukanlah tujuan akhir. Kehidupan di sorga, neraka, janah, satya, tapa, tala-atala dan sebagainya bersifat sementara sebagaimana di bumi ini, hanya saja relativitas waktunya yang berbeda. Bayangkan saja, 1 hari di sorga = 1 tahun di bumi.
Jika seseorang kembali ke alam rohani, Moksha barulah merupakan akhir dari petualangan jiwa dimana dia akan mencapai sat cit ananda (kekal abadi, bahagia dan penuh pengetahuan) dan dapat hidup bersama Tuhan, mendapat badan seperti badan Tuhan, mendapat tempat tinggal seperti tempat tinggal Tuhan dan sebagainya….
Bingung?
Wajar, konsep yang disampaikan dalam Al-Qur’an memang berbeda. Dan jika anda mau jujur, tidak selengkap di Veda.
Mungkin saya bisa bantu tambahkan.
Untuk Dawetmanis,
Setiap mahluk hidup memiliki satu jiwa (roh) dalam badannya. Mahluk hidup disini termasuk mikroorganisme, serangga, tanaman, dll. Salah satu sifat roh adalah “kekal”. Kualitas dari roh sangat terkait dengan segala tindakan (karma) yang dilakukan oleh mahluk hidup tersebut. Tentulah karma yang baik akan menentukan peningkatan kualitas dari roh di kehidupan berikutnya. Saya pikir, roh pada manusia tidak tergantung dari profesi (dokter, arsitek, pengacara, dll) akan tetapi ditentukan oleh karma baik atau buruk. Seperti yang dicontohkan Mas/Mba Dawetmanis, sangat mungkin terjadi kemerosotan reinkarnasi (devolusi) apabila sang dokter pada masanya selalu menyimpang atau berpraktik tidak benar misal aborsi, menghilangkan nyawa orang, dll.
Perihal pertanggungjawaban. Pertanyaannya kurang saya pahami secara lebih spesifik. Yang jelas, tidak semua orang akan mampu mengingat apa yang telah dilakukan di kehidupan sebelumnya. Walaupun demikian, informasi mengenai karma tetap akan tersimpan dalam buku karma yang dimiliki oleh masing-masing individu. Tuhan adalah penentu segalanya, apakah dikehidupan berikut sebagai pohon, amoeba atau manusia. Kesadaran (kecerdasan) kitalah sebagai pemutus rantai ini sehingga secara ideal bisa mencapai tujuan Hindu sesungguhnya : kemabli ke alam Rohani Tuhan.
Surga adalah planet ke 5 dari tujuh planet alam material (kalau diidentikkan dengan Jannah). Surga dan Neraka tentulah bukan tujuan akhir dari Umat Hindu. Surga adalah salah satu planet material yang penuh dengan keindahan. Palnet ini adalah planet tidak kekal dan pada waktunya nanti akan mengalami siklus “pralaya” (kiamat). Perbuatan baik tujuannya adalah memang alam surga, akan tetapi akan mengalami siklus reinkarnasi lagi ke bumi sesuai dengan karma terdahulu. Sedangkan tujuan Hindu sesungguhnya adalah mencapai alam Rohani yang letaknya masih jauh diatas alam material.
Mungkin demikian,
majeng ring Ngara, sinampura yen wenten iwang.
berarti Tuhanya orang hindu hanya menciptakan sejumlah mahluk hidup yang sudah ditetapkanya aja dong?? misalnya dia ciptakan 100 mahluk hidup doang… truz tinggal ngurusin yang 100 td jd mahluk hidup apa lg setelah mati tergantung amalnya.
aneh???? jd kalo semua mahluk hidup mempunyai jiwa yang baik atau mencapai moskha jd abiz dong tu mahluk hidup… he..lucu ya
@ Bingung,
Pertanyaan anda sudah dibahas di topik yang lain di blig ini. DIpersilahkan untuk lebih membaca dan memahami kalau bisa seluruh bacaan di blog ini. Karena ajaran Hindu adalah tidak seperti yang anda tulis: “aneh????” dan “….he..lucu ya”. Berikut adalah kutipan yang saya copy dari diskusi di topik lain,
ngarayana
Posted October 30, 2009 at 8:08 AM
@ Soony
Mas soony, untuk mengerti tentang reinkarnasi kita harus mengerti konsep jiva. Siapakah kita? Apakah badan ini atau sesuatu di balik itu?
Jika seseorang meninggal, biasanya kita berkata “dia telah pergi”, siapa yang pergi? padahal badan orang itu masih terbujur kaku di depan kita kan? “Dia” itu siapa? “Dia” itu adalah jiva yang sejatinya tidak pernah mati. Dalam Al-Qur-an disebutkan bahwa Allah meniupkan Ruh kedalam manusia sehingga manusia dapat hidup. Jadi yang harus kita mengerti disini adalah Ruh/Jiva atau atman ini.
Lebih jauh tentang Jiva, silahkan baca di link ini mas.
Kenapa jumlah manusia terus bertambah jika ada reinkarnasi? Untuk menjawab ini, kita harus mengerti bahwasanya setiap mahluk hidup memiliki Jiva/ruh yang sama, yang membedakan adalah badan mereka. Jiva sendiri jumlahnya sangat-sangat banyak tak terhingga di alam material ini dan juga di alam rohani. Jiva di alam rohani bisa turun menjelma menjadi mahluk hidup, jiva dari mahluk lain dapat menjelma menjadi manusia, jiva manusia bisa lahir menjadi malaikat dan begitu seterusnya…
lebih lanjut tentang reinkarnasi mungkin bisa dicermati artikel berikut;
Dari mana kehidupan berasal?
Reinkarnasi dalam kitab suci Veda, Islam dan Kristen
Reinkarnasi secara Ilmiah
Apa itu reinkarnasi?
Terimakasih,
oke.. oke mas subudi sory kalo menyinggung. tp sebagai orang yang kuarang pengetahuan tentang hindu jd wajar dong kalo saya menganggap reinkarnasi tu aneh.
saya dah bc sebagian sih tp blm semua, maklum sakit mata bc dari layar teruz. jd saya tanya2 disini aja yah..
saya sebenarnya pengen tau aja tentang hindu kyaknya menarik buat nambah pengetahuan.
berarti dalam hindu gk ada hisab (spt dalam islam) ya? karena kalo dari penalaran saya reikarnasi itu yang jadi pembalasan bagi manusia atas amal kebaikan dan keburukannya? dan dalam saya sempet bc juga kalo syurga or nerakanya orang hindu itu salah satu planet, dan cuma tempat singgah aja.
jd kalo seseorang berbuat sangat buruk sewaktu dia hidup, so seburuk-buruknya reinkarnsi itu jdi apa?
thanks
@ bingung
He..he..he… 🙂
pertanyaan yang wajar kok bro… memang benar, Hindu adalah satu-satunya agama besar(populasi ketiga terbesar di dunia) yang paling sering salah dimengerti oleh para penganut Kristen dan islam. jadi wajar aja jika anda bingung.. 🙂
jadi belajar reinkarnasi dan karma pala pelan2 ya bro..
Eh jangan salah… Svarga dan naraka memang hanya dimiliki oleh konsep Veda lho… coba cek Al-Qur’an-mu.. ada tidak kata Surga dan neraka? tidak ada bukan? yang ada alam jannah kan?
jadi jangan ngaku-ngaku sorga itu milik islam ya…. 🙂
meski pada dasarnya hukum di alam sorga/neraka tidak memandang bulu.. apapun agamamu, apapun sukumu hukum alam masti akan berlaku sama. sama seperti api. Api tidak membedakan seorang anak kecil yang tidak tahu apa itu api dan orang dewasa. kalau masuk ke dalam api pastilah terbakar… itulah hukum alam…
camkan dan mengerti dulu akan hal ini baru tar diskusinya di lanjutin ya…
wah.. mas ngarayana buat bingung tambah bingung!
boleh sy ketawa dulu ya.. ha..ha..
maaf ya!!!
point 1. pertanyaan saya sbelumnya belum di jawab?
point 2. veda yang pnya konsep syurga neraka??? cek Al-quran???
haish… tp dr blog lain web ini mas ngarayana menyantumkan kalo sebenarnya neraka atau syurga orang hindu cuma tempat singgah aja!! beda dong dengan konsep islam!!
Kalo masalah ngecek Al -Quran mah gk perlu saya cek pasti gk ada kata syurga or neraka, pan bahasa arab!! kalo diartikan baru ktemu tuh kata syurga or neraka. gmana sih mas ini!!
Point 3 : siapa yang ngaku2 syurga milik islam?
syurga tuh milik umat islam… he..he…
point 4 : Sudah saya camkan!!!
ehm… konsep hukum alam ya!!!, berarti mas ngarayana gk ngakui adanya tuhan dong! gmana sih??
alam kan di ciptakan ma Tuhan toh? so suka-suka tuhan dong mau masukin Tuhan mahluk ciptaanya kemana?
Kan Api diciptakan oleh Tuhan jg, jd Tuhan tinggal bilang ma api gini
” eh api.. ntar klo ada yang bukan islam bakar aja yah” hi..hi…
(maaf menyinggung, saya mencoba mendiskusikan ini secara simple saja)
@Bingung:
saya tertarik dengan komentar anda ini:
alam kan di ciptakan ma Tuhan toh? so suka-suka tuhan dong mau masukin Tuhan mahluk ciptaanya kemana?
Kan Api diciptakan oleh Tuhan jg, jd Tuhan tinggal bilang ma api gini
” eh api.. ntar klo ada yang bukan islam bakar aja yah” hi..hi…
apa ini berarti anda juga tidak mendapat kepastian masuk surga???
jika anda berdalih bahwa umat Islam akan masuk surga dan itu disebutkan dalam Qur’an, khan bisa saja Tuhan berdalih nantinya suka-suka Saya donk mau memasukkan kemana karena kita khan tidak tau suka-sukaNya Tuhan……..:D
(maaf menyinggung juga, saya hanya mencoba mendiskusikan ini secara lebih simple saja….. 🙂 )
@Bingung
bro,mw tw enaknya surga islam,eh bro aku udah di kasi 72 bidadari di surga ,montok2,cwantik hbz,ehm,ha ha ha ha ha…(mau az d kbulin surga yg pnuh nafsu,kaya anak kecil saja)..
@Bingung
Anda : berarti dalam hindu gk ada hisab (spt dalam islam) ya? karena kalo dari penalaran saya reikarnasi itu yang jadi pembalasan bagi manusia atas amal kebaikan dan keburukannya? dan dalam saya sempet bc juga kalo syurga or nerakanya orang hindu itu salah satu planet, dan cuma tempat singgah aja.
saya : bisakah sedikit dijelaskan pengertian hisab disini, biar tidak terjadi perbedaan persepsi! Saya kurang sepaham dengan kata “pembalasan”. Kenapa harus ada kata “pembalasan”. Mungkin karena di Hindu tidak ada istilah balas dendam. Secara kasar, semua mahluk didunia material ini akan mengalami reinkarnasi. Amal kebaikan dan keburukan adalah sifat-sifat mahluk dunia material yang bertujuan untuk alam surga maupun neraka. Di alam surga atau neraka jiwa-jiwa mahluk memiliki kehidupan baru yang tentunya berbeda dengan alam kita di planet bumi. Merekapun akan sangat mungkin ber-reinkarnasi untuk menempati badan mahluk di bumi lagi atau kalau beruntung bisa kembali ke alam Rohani Tuhan.
Anda : jd kalo seseorang berbuat sangat buruk sewaktu dia hidup, so seburuk-buruknya reinkarnsi itu jdi apa?
saya : Harus disadari dulu, siapakah sebenarnya kita? Kita adalah roh/jiwa/soul/atman. Tanpa Atman, kita ga bisa liat computer seperti sekarang. Hindu mempercayai bahwa Atman adalah sama untuk semua mahluk hidup. Atman amoeba, virus, tumbuhan, binatang, manusia adalah sama. Perbuatan terburuk atau terbaik (versi kita di dunia material) yang kita jalani keputusannya ada di tangan tuhan, mau ber-reinkarnasi menjadi ganggang, jentik atau virus atau mungkin bisa berkualifikasi untuk menjadi Dewa. Sebuah kemunduran (devolusi) kalau kita ditakdirkan menjadi tumbuhan atau binatang karena mahluk tersebut tidak dibekali pikiran/kesadaran untuk mengerti hakekat Tuhan. Untuk apa sebetulnya kita hidup.
Anda : Kalo masalah ngecek Al -Quran mah gk perlu saya cek pasti gk ada kata syurga or neraka, pan bahasa arab!! kalo diartikan baru ktemu tuh kata syurga or neraka. gmana sih mas ini!!
Saya : sebagai tambahan ilmu juga, kalau tujuan anda adalah untuk mencapai surga (Jannah). Secara garis besar, Hindu mengenal 2 alam yang berbeda : Alam Material (semua alam semesta diantaranya : 7 alam atas dan 7 alam bawah. Alam Jannah yang di Hindu dikenal dengan Jana Loka berada di planet ke 5 dari alam atas) dan Alam Rohani (Kerajaan Tuhan). Semua alam material adalah alam yang tidak kekal, akan mengalami kiamat, jadi mungkin sebaiknya dipertimbangkan tentang tujuan yang akan anda capai di alam jannah. Sedangkan tujuan akhir Hindu adalah moksha – alam Rohani Tuhan.
Terimakasih.
@ bingung
pernyataan dan jawaban dari temen2 di atas sudah jelas belum bro?
baik.. saya akan memberikan analogi lagi ke kamu;
Andaikan anda orang Inggris dan saya orang Indonesia. Saya mengatakan bahwa dalam bahasa Indonesia binatang berbulu, yang mirip manusia dengan kecerdasan tinggi namanya adalah “monyet”.
Lalu anda sebagai orang asing datang dan mengatakan bahwa binatang yang sama tersebut adalah “manusia” sebagai terjemahan dari “monkey”. Apakah tidakan anda benar?
Sama dengan istilah Sorga dan Neraka yang adalah istilah Hindu untuk menyebutkan suatu planet material di alam ini. Tapi anda datang dan mengatakan bahwa sorga adalah alam kekal penuh kenikmatan… wah.. ga nyambung bro…. Bagaimana anda bisa menyamakan istilah “jannah” menjadi Sorga? padahal keduanya mengacu pada hal yang berbeda?
Okay, tentang pertanyaan adan di awal sudah saya buatkan artikel khusus “Karma Phala dan Punarbawa” semoga bisa berguna dan menjawab ya bro… 🙂
Menurut anda apa sih yang menjadi dasar syarat dan ukuran bahwa jiwa yang mati dapat ber reikarnasi pada makhluq lagi seperti binatang manusia yang lahir kembali.
Ada juga yang dalam bentuk binatang, dan ada pula yang menitis pada anak cucu nya karena perjalanan sebuah tugas ilmu-ilmu agama terutama, dan ada pula yang menitis tanpa status apapun seperti hanya numpang hidup lagi, ada juga yang melanjutkan dan meneruskan amal perbuatan dan ilmu agama nya dll.
Namun menurut saya adapula jiwa-jiwa yang tidak muthma’inah dalam kematiannya yang tidak mendapatkan tumpangan jasad manusia, yaitu yang melayang-layang dibumi menjadi kuntilanak, dan pocong, juga makhluq-2 lainnya yang sering disebut gederuwo, jurig dll, juga ada yang berbentuk makhluq halus seperti siluman dll, yang asalnya dari orang-orang sakti ber ilmu hitam dimana jasad nyapun tidak hancur dalam tanah(ilmu batara karang), dan ada pula dari sanak tetangga saya mati berdua dalam kecelakaan ditabrak kendaraan, dan mereka setelah matinya berduaan pula selalu ber main dan berlari-lari di sungai belakang rumah.
apa yang saya sampaikan adalah kenyataan alamiah, dan menurut saya reinkarnasi adalah proses alamiah, ada tidak nya dalam kitab suci islam saya kira tergantung kepada kemampuan umat islam dalam melihat fenomena dan noumena alam non materi yang bersinggungan dengan kehidupan manusia. Kalau hanya dilihat dan diperkirakan dengan aqal fikiran melalui dalil-dalil saya kira hanya diperdebatkan saja.
Bila ingin bukti apa yang diyakini dalam Kitab suci ttg alam ghaib( Alladzina yu’minuuna bil ghoybi), maka harus menaggalkan aqal fikiran dan beralih menggunakan otak kanan(intuisi,spiritual,abstrak), dan melalui pandangan hati nurani(Qolbu).
wassalam,
Apa yang saya sebutkan diatas adalah
tipikal kesalahan/kebodohan orang non-muslim; mengutip al quran dari terjemahannya. sesungguhnya tidak dibenarkan seorang muslim mempelajari sendiri al quran hanya dari terjemahan. perlu pengetahuan bahasa arab dan sejarah muhammad saw buat mengerti konteks setiap ayat al quran.
apalagi anda jelas bukan seorang muslim, baru bisa baca terjemahan sudah narsis mengerti al quran. analisa anda ttg ayat2 al quran di atas kacau dan parah deh. kalau boleh saya bilang anda ini seperti orang masturbasi; membaca teks terjemahan sambil membiarkan imajinasi anda memuaskan diri sendiri.
mohon kepada nyame hindu (termasuk ngarayana) untuk lebih fokus kalo menjawab pertanyaan dari nyame dauh tukad, itu kalau nyame hindu memang mau menjelaskan………
😀
beginilah kalau megarang warna baju…jeg pasti eng pragat2….ampura
hehehehehe………………..boleh-boleh aja kalau sekedar untuk menunjukkan eksistensi dan resistensi, tapi pasti kal eng pragat2.
ampura…ampura….tiang anak belog
@ Ketut
Thanks sudah mengingatkan bli… Segera ditindaklanjuti… 😀
@ Agus;
Bro Agus, okay.. anda boleh berargumen seperti itu… tapi bagaimana halnya jika kutipan ayat-ayat Al-Qur’an yang saya gunakan adalah merupakan hasil kutipan orang Muslim sendiri yang akhirnya murtad?
Maukah anda menjelaskan dan membantah apa yang telah di paparkan di atas?
Beli ngarayana,
Memang Arus Utama Islam tidak Meyakini renkarnasi sperti renkarnasi yang beli Ngarayana yakini dalam hindu. walaupun beli Ngarayana mencoba untuk mengutip Ayat Al-Qur’an dan memberikan penafsiran atau mengutif penafsiran yang seakan mendukung pemahaman beli Ngarayana. bukankah beli Ngarayana tidak membenarkan Al-Quran dari Tuhan yang Maha Esa, lalu buat apa konsep renkarnasi mengambil argumentasi dari Al-Quran.
kalo misalnya Beli Ngarayana ingin menkoreksi penafsiran Ahli agama islam tentang ayat-ayat yang telah disebutkan tentu menurut saya kurang pas, karena kemampuan Beli Ngarayana tetntu tidak dalam, secara text dan Kontektualnya.
saya usul, bagaimana kalo menjelaskan konsep Agama Hindu hanya berargumen dengan kitab-kitab yang diyakini oleh Umat hindu dan nalar akal. daripada alih-alih untuk mendukung konsep hindu dengan mengambil milik pihak lain dengan semberono bukan kah ini karma jelek/perbuatan jelek karena menyebabkan sakit hati pihak lain.
demikian…..
Damai selalu lebih baik……..
terima kasih
@ Efendi
Masukan dan pola pikir yang bagus saudara Efendi… “Damai selalu lebih baik”. Saya sangat setuju dan itu memang yang paling utama.
Latar belakang penulisan ini tentunya tidak asal… tetapi karena seringnya temen-temen dari agama lain mengolok-olok agama Timur yang mengatakan: “reinkarnasi? reinkarnasi apa? reinkarnasigoreng…..”.
Nah dalam artikel ini tentunya saya mengambil kutipan dari ahli kitab bersangkutan.. dan saat ini itulah penafsiran saya.. apa lagi dengan adanya kenyataan khususnya untuk umat Kristiani bahwa 60% penduduk Kristen Amerika percaya dan yakin akan reinkarnasi.
kalau ada sanggahan saya harap teman-teman dari agama lain memberikan argumennya.
Dan tentunya saya akan menerima argumen itu…
salam damai…
bro islam itu benar sebenarnya
bukankah di hindu prulasime itu dijaga
dan menurut kita(hindu) semua agama itu benar..
islam juga benar mungkin tentang reinkarnasi cukup sulit untuk dijelaskan ..
akan tetapi percayalah essensi semua agama itu sama yaitu tauhid(kesatuan akan keanekaragama) dan cinta kasih ke sesama
suksma bro
Beli Ngarayana…
Sesaat bermulanya system reinkarnasi berjalan, sebagai apa objek yg terkena sistem ini (batu, tumbuhan, hewan, manusia, dewa)
Mohon kutipan Veda-nya
Siapakah saja yang terkena system Reinkarnasi ini
Apakah Mungkin dalam proses reinkarnasi, Dewa berreinkarnasi menjadi
manusia atau Hewan
Mohon kutipan Veda-nya
Apakah system Reinkarnasi itu Adil secara logika
Mohon penjelasanya
Mudah-mudahan Beli Ngarayana tidak keberatan atas pertanyaan saya
Damai Selalu lebih baik
Salam
Efendi
@ efendi
Mengenai hal ini, mohon dibaca artikel “Karma Phala dan Punarbawa” ya bro…
Kalau masih kurang jelas, silahkan di comment lagi di sana.. dengan senang hati, jika saya mampu pasti akan saya jawab, kalau tidak masih ada temen-temen Hindu yang lain yang sudah pasti akan siap membantu…
Salam,-
mau tanya, bila seseorang terlahir kembali menjadi hewan atau tumbuhan ?? bagaimana ia dapat terlahir dikehidupan selanjutnya sebagai manusia ?? Hewan dan tumbuhan kan tidak tahu mana yang benar atau salah.
@ espada
Baca artikel ini ya bro “Evolusi dan Devolusi“
Bro, inilah (sebagian) doa muslim untuk orang yang meninggal:
“…. gantikanlah untuknya tempat tinggal yang lebih baik dari tempat tinggalnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya ….”
Tentu saja di inkarnasi berikutnya masih jadi manusia !!! karena batu, tumbuhan, atau hewan tidak akan mampu “menampung” keagungan roh manusia.
Wassalam
yah knapa sih memperdebatkan keyakinan???…….saya sebagai orang muslim percaya kok adanya reinkarnasi,yah ini emang nurani saya yang mengatakan percaya itu………..ya klo muslim yang ga percaya ya syah2 aja,artikel ini kan wacana pengetahuan ga da unsur penghinaan ……..Ya tolonglah yang muslim jangan meng-judge agama org lain itu salah……………..dalam syair Jalaluddin Rumi pun terdapat syair yang mengatakan reinkarnasi………….(padahal dia tokoh islam sufi)..
Siapa Tuhan pencipta alam semesta ini???ya itu Allah,tp di agama Hindu namanya Shang Yang Widhi,semua agama itu tujuannya adalah 1 Tuhan…Tuhan yang menciptakan berbagai ragam agama……………..
Janganlah berdebat …..dan saling membenarkan agama sendiri. Saya seorang muslim..dan…..menyadari setiap orang berhak membela agamanya masing masing….. bagiku agamaku..bagimu agamamu …… tinggal nanti saja …. di hari pembalasan ….siapa yang memilih jalan yang benar …dan siapa yang memilih jalan yang salah. Bukankah hidup itu pilihan ???
Dear all
Andaikan saja semua orang bisa mengendalikan dirinya dan menjalankan keyakinannya tanpa harus melakukan propaganda, dakwah serta misionaris dengan cara menistakan dan memutar balikkan fakta ajaran agama lain, saya rasa perang dan perselisihan antar agama tidak akan pernah ada.
Debat dan diskusi filsafat saya rasa penting dan sangat perlu. Dengan cara diskusi kita bisa saling mengerti kepercayaan orang lain. Hanya saja yang harus digaris bawahi bahwasanya diskusi harus di dasarkan atas keterbukaan, kepala dingin dan tidak merasa superior. Suatu konflik dapat membawa kita ke arah konstruktif jika diadakan dan diarahkan dengan cara yang benar. Tapi konflik juga bisa menghancurkan. jadi mari sama-sama belajar memanage konflik dalam ajang diskusi ini.
Web ini saya buat awalnya hanya untuk menjawab tuduhan-tuduhan sinis, menyesatkan dan sangat absur pada saya sebagai pemeluk Hindu yang masih sangat bodoh. Tentunya web ini tidak untuk semua orang, tetapi untuk mereka yang berpikir negatif kepada Hindu. Web ini juga bukan untuk membela Tuhan Hindu, karena saya yakin Tuhan tidak perlu di bela, namun ini ditujukan untuk membentengi orang-orang Hindu dari tuduhan negatif dan palsu dari oknum misionaris dan dakwah sehingga informasi yang diterima baik oleh orang Hindu yang masih awam dan orang non Hindu adalah informasi yang benar-benar objektif, bukan tuduhan-tuduhan sinis tidak mendasar yang sangat subjektif.
Jika anda non Hindu, mungkin dalam otak anda saat ini masih tergambar bahwa Hindu itu adalah pemuja berhala, patung, gambar dan menuhankan benda-benda. Anda juga mungkin menganggap Hindu politeisme, agama suku, penganut sistem kasta dan ajarannya hanya dongeng belaka. Nah, jika anda masih berpikir seperti itu, mari kita diskusi di sini. Dan mari kita coba menemukan titik temu yang objektif.
Salam,-
To Non Hindu/Budha,
Mau tanya saja, kira2 di Hewan/Tumbuhan itu berroh apa gak sih? Terus klo punya roh maka kira2 kemana roh tsb?
Memang secara sepintas lalu, Hewan tidAK tau mana yg baik , mana yg buruk. Tp klo kita mau objectif, baHWA hewan pun punnya suatu dharma/tugas. Bila dlm masa tugasnya baik, maka tentu dia naik jenjang dong… n bisa2 moksa langsung…
Salam untuk semua…
Perkenalkan bli, saya beny tinggal di bali dan saya seorang muslim. Saya hidup berdampingan dengan teman2 sy yg hindu, kristen, Budha dan yg lainnya dengan prinsip saling menghormati. Bagi saya apa yang saya yakini dalam Islam, itulah kebenaran. Dan saya juga tahu kalau Apa yang diyakini oleh teman2 saya umat lain, itulah kebenaran bagi mereka. Dan saya sangat menghargai perbedaan itu. Jika kita berdebat dan memeperbandingkan antara satu agama dengan agama lain, maka sampai kapanpun tidak akan ada habisnya. Yang ada malah saling membenci antar sesama umat. Saya sangat setuju dengan pak ketut yang blg:
“mohon kepada nyame hindu (termasuk ngarayana) untuk lebih fokus kalo menjawab pertanyaan dari nyame dauh tukad, itu kalau nyame hindu memang mau menjelaskan………
😀
beginilah kalau megarang warna baju…jeg pasti eng pragat2….ampura
hehehehehe………………..boleh-boleh aja kalau sekedar untuk menunjukkan eksistensi dan resistensi, tapi pasti kal eng pragat2.
ampura…ampura….tiang anak belog”
Mungkin sebaiknya disini bli jika ingin menjelaskan reinkarnasi, dibahas dari sisi Hindu saja. Jangan sampai mengutip umat lain, karena akan menimbulkan sangat banyak reaksi. Karena itu smua jelas berbeda. Dan itu sangat berbahaya bagi kerukunan umat.
Analoginya spt ini:
Ketika saya seorang muslim yang ketika ingin tau suatu konsep reinkarnasi dari sisi Hindu maka saya cukup membuka blog ini dan disini dibahas seluruh seluk beluk reinkarnasi Murni dari sisi Hindu. Dan ketika saya ingin mengetahui konsep reinkarnasi dari sisi Budha misalkan, maka saya cukup membuka blog lain yang membahas tentang reinkarnasi Murni dari sisi Budha. Dari semua blog tersebut saya mempunyai KEBEBASAN untuk meyakini/tidak. Dan tidak seorangpun berhak memaksa.
Jadi bli…kalau boleh saya meminta tolong, sebaiknya dirubah saja artikelnya sehingga yang dibahas adlah reinkarnasi dari sisi Hindu saja. Jangan ditambahkan dari agama lain. Karena saya saya tidak ingin kerukunan kami disini terganggu karena perbedaan2 itu.
SUksma….dan mohon maaf jika saya salah.
Salam
@nemy,
bibit-bibit permusuhan terjadi ketika suatu kitab suci melakukan politik apatheid dengan mengelompokkan manusia dalam dua golongan saja: mukmin dan kafir.
bibit-bibit permusuhan terjadi kalo golongan agama tertentu mengklaim agamanyalah yang terbaik dan sudah punya kapling di surga, sedangkan golongan lain ga boleh, bahkan sewa pun ga boleh hehe….
bibit-bibit permusuhan terjadi kalo sekelompok agama tertentu mengatai kelompok agama lain sebagai penyembah berhala, musyrik, dan calon penghuni neraka abadi….
Dear all friends,
orang indonesia adalah orang yang baik baik, toleransi, bisa berfikir positif. dengan berfikir positif hal hal yang jelekpun bisa di cari makna positifnya tidak terkecuali AYAT AYAT kitab suci yang sudah jelas mengatakan keburukan dan kebohongan bisa di toleransi dan DITAFSIRKAN menjadi positif/baik.
Jelas kan yang salah AGAMANYA atau UMATNYA.
Marilah sadar kita Indonesia masih di jajah oleh bangsa lain, anda kira sekarang kita di jajah product Cina, Jepang, Amerika, Eropa ? tepatnya BUKAN.
Seluruh aspek sosial, budaya tak terkecuali materi sudah terkuras semenjak bercokolnya penjajahan dalam bentuk theologi yang sangat dasyat.
Semenjak itu bangsa indonesia tanpa sadar berubah pola hidupnya, gaya busana, dan satu lagi materi yang sudah nyata. Coba saja 45juta dikalikan 2000 orang setiap tahun devisa kita keluar hanya untuk melihat katanya nabi rumah tuhan yang padahal hasil dari perang dengan membantai suku bangsa dan keluarganya sendiri.
“Jazirah Arab is the best theoimperialism”
“salam desti”
@igirah
s7, devisa sebanyak itu habis lari ke arab, alhasil padang pasir jadi taman firdaus. giliran Indo kena bencana, mana ada satu2 negara arab mau pduli nyumbang Indo. paling2 ngumpulin dana buat bom bunuh diri, untuk hal2 kemanusiaan/sosial negara arab sangat anti sekali
artikel ini benar-benar tidak masuk akal. anda mengutip ayat-ayat dari kitab suci untuk selanjutnya anda putar balikkan maknanya. dalam kepercayaan agama-agama abrahamik satu jiwa hanya diberikan kesempatan hidup satu kali, dan kelak di hari kebangkitan nanti jiwa yang bersangkutan akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang ia perbuat selama di dunia. perhatikan di sini bahwa di hari kebangkitan (resurrection day) jiwa-jiwa tersebut akan kembali kepada ‘satu-satunya’ tubuh mereka semasa hidup di dunia.
hal ini berkontradiksi dengan apa yang saudara tulis di sini. bila jiwa-jiwa di dunia ini memiliki kesempatan hidup berkali-kali, yang menjalani kehidupan yang dekat dengan Tuhan di kehidupan satu, namun berbuat jahat di kehidupan yang lain, bagaimanakah nanti ia dimintai pertanggungjawaban? apakah Tuhan akan memasukkannya ke surga, dan melupakan kejahatannya? atau apakah Tuhan akan memasukkannya ke neraka, dengan menyia-nyiakan pengabdiannya kepada Tuhan selama hidupnya? anda tentu tahu hal itu tidak adil. sedangkan Tuhan mahaadil.
tidak ada korelasi sedikitpun antara agama langit dan agama bumi. jadi saya sarankan jangan pernah mencoba menghubungkan mereka, karena sampai kapanpun anda tidak akan menemukan titik temunya.
terimakasih,
salam
saudaraku…
itu hanya menunjukkan betapa sempitnya pemahaman anda….
ada satu lagi, mas ngarayanan:
Efesus 4:22-24 “…yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru…”
Thanks saudara Hendra atas masukannya. Semoga berguna bagi setiap pembaca..
Saya lihat blog ini Propaganda Hindu
Tadinya saya berfikir ada pencerahan untuk
menyumbang pertumbuhan toleransi dan kedamaian
Tapi saya lihat dari komen2 malah sebaliknya
saya perihatin hik hik hik
Damai selalu lebih baik
Efendi
@efendi
Saya rasa blog ini bisa dikatakan sebagai media siar Hindu, bisa dikatakan sebagai tandingan untuk web-web yang anti Hindu dan juga bisa dikatakan sebagai tameng memperkuat keyakinan para pemeluk Hindu.
Salam damai bro..
Dear All
Waktu berhadapat dengan para pemimpin agama di Amerika Serikat, Srila Prabhupada yang merupakan guru kerohanian dalam parampara gaudya vaisnava (Hindu) beberapa kali ditanya oleh pemimpin agama non-Hindu di sana; “Apakah anda ke sini ingin menyebarkan Hindu dan merubah agama kami?”. Prabhupada kurang lebih menjawab seperti ini; “Saya tidak ingin merubah agama kalian, tapi saya datang untuk membangkitkan kesadaran Krishna (kesadaran pada Tuhan) dalam diri kalian”.
Tentunya dengan perbedaan pola pikir, perbedaan basic, ada kalanya kita perlu berdiskusi panjang dan berdebat. Sering kali saya katakan bahwa berdebat itu penting dan sangat perlu untuk mencari jawaban terbaik. Dalam diskusi ilmiah kita melakukan presentasi dan peserta saling menyanggah dan menanggapi sehingga hasil penelitian kita menjadi lebih sempurna.
Dalam web ini saya menggunakan prinsip-prinsip Veda yang merupakan pondasi dari Sanatana Dharma (Hindu) dalam membangkitkan kesadaran kita akan Tuhan. Jika anda memiliki dasar-dasar yang berbeda, seperti Al-Qur’an, Injil atau kitab yang lain dan menurut anda perlu di diskusikan dan diperdebatkan karena memang ada beberapa hal yang sangat krusial dan memiliki tafsir yang berbeda silahkan. Lewab web ini saya juga mengharapkan kita semua bisa saling bertukar pikiran, saling mengerti dan akhirnya berhenti menuduh ini dan itu tanpa ada validasi. Contohnya dalam hal tuduhan yang diterima oleh Hindu yang katanya menyembah batu / berhala dan orang Islam yang memuja batu Hajar Al-Aswat.
Selamat berdiskusi teman-teman. Keep smile, calm and positive thinking. Hindari kekerasa fisik. Silahkan berdebat di sini, tetapi di alam nyata kita saudara.
vasudaiva kutumbakam,
semua mahluk hidup bersaudara
salam,-
salam untuk ngarayana, semoga Allah memberi petunjuk padanya, sehingga dia dapat mengerti Al-Qur’an dengan benar.
Pada imajinasinya atau khayalannya Ngarayana menampilkan ayat2 atau teks2 Al-qur’an dalam bahasa Indonesia untuk mendukung konsep agamanya tentang reinkarnasi. Dalam paparannya ngarayana ini jelas2 belum mengerti tentang maksud dan isi dari Al-Qur’an yang dinukilnya. Saya sarankan bergurulah kepada para ulama Islam sehingga tahu maksud kandungan Al-Qur’an itu, sehingga tak salah dalam memaparkannya. Kalau ngarayana malu, cobalah tanya kepada anak smp disekolah2 Islam atau sma atau lebih bagus lagi yang sudah PT Islam, nanti akan tahu nilai2 kebenaran Al-Qur’an.
Tapi sayang ngarayana suka menafsirkan sendiri ayat Al-Qur’an menurut hawa nafsunya, sehingga amburadul pengertiannya.
Reinkarnasi tidak terdapat dalam Islam
kata reinkarnasi menurut kebanyakan orang hindu adalah kelahiran kembali manusia setelah kematian. Kelahiran itu bisa terjadi di bumi menjadi manusia, atau yang lainnya juga bisa di tempat yang lain, saya rasa orang hindu yang lebih paham. Menurut hindu manusia itu selalu mengalami proses kelahiran dan kematian yang berulang2 sampai hancurnya alam semesta. Dalam proses reinkarnasi itu amat tergantung dengan hukum karmapala. Jika saat hidupnya baik, maka jika lahir kembali ke bumi kemungkinan besar akan jadi manusia lagi, akan tetapi jika manusia itu jahat perilakunya, maka kemungkinan besar akan menjadi binatang atau yang lainnya. Sedangkan makna dari adanya reinkarnasi itu selama ini tidak pernah orang hindu mengerti, atau mengabaikan masalah ini. Pokoknya manusia itu mengalami reinkarnasi atau hidup mati secara berulang ulang berbanding lurus dengan amal perbuatannya.
salah satu contoh, jika seseorang itu suka berdebat mungkin jika dilahirkan kembali akan menjadi ikan, bisa saja terjadi. Atau kalau orang itu suka menulis dengan berlandaskan hawa nafsunya akan dilahirkan menjadi kera yang tangannya suka bergelantungan di pohon, itu bisa saja terjadi.
Bahkan reinkarnasi itu hampir tanpa makna….
Reinkarnasi diyakini oleh orang hindu sebagai karma baik dan buruk atau hukuman dari perbuatan baik dan buruk.
Reinkarnasi sebagai solusi akan adanya kejadian2 yang menimpa pada manusia. Manusia jadi raja atau pemimpin misalnya, menurut dalil reinkarnasi dinyatakan bahwa orang itu dulunya orang baik sehingga lahir menjadi raja. Kemudian manusia itu lahir dalam keadaan cacat misalnya, menurut dalil reinkarnasi dinyatakan bahwa dalam kehidupan dulu ia itu orang yang kurang baik.
Jadi Reinkarnasi itu ada sebagai balasan atau hukuman atas amal perbuatan manusia.
Dengan demikian maka manusia berbuat baik atau buruk itu menurut hindu akan dihukum atau diberi pahala di bumi ini sampai hancurnya alam semesta.
Kemudian Tuhan orang hindu membuat alam semesta baru lagi, dan seterusnya begitu berulang2 sampai tuhan mereka bosan.
Mereka yang bisa mencapai tingkatan moksa menurut hindu, maka mereka tak akan mengalami reinkarnasi kembali dan roh mereka menyatu kembali dengan tuhan mereka. itulah dasar keimanan orang hindu.
Orang hindu menyatakan bahwa kehidupan itu hanya sampai pada hancurnya semesta alam. dan mereka sekali-kali tidak akan dihidupkan kembali setelah hancurnya alam semesta dan dapat dikatakan akhir cerita dari perjalanan hindu sampai pada hari kiamat.
Didalam Islam proses kelahiran adalah sebuah ujian manusia dan jin untuk mencapai kehidupan yang sebenarnya setelah hancurnya alam semesta. Kehidupan yang kedua itu adalah kehidupan yang tak pernah mati selamanya. Kehidupan dalam Islam bukan di bumi tapi di kebun2 yang diberi nama firdaus sebagai tempat tinggal yang tertinggi atau kebun2 yang tingkatannya berada dibawahnya. Luasnya kebun2 itu seluas langit dan bumi. sehingga orang islam yang tempat tinggalnya di bagian bawah melihat orang islam yang tempat tinggalnya lebih tinggi seperti melihat sebuah bintang.
Inilah perbedaan antara hindu dan Islam. Hindu dengan reinkarnasinya menyatakan bahwa manusia itu mengalami kalahiran dan kematian yang berulang2, sedangkan dalam Islam kelahiran di bumi itu adalah sekali dan dihidupkan lagi tanpa proses kelahiran dari rahim manusia setelah hancurnya alam semesta saat akan bertemu dengan ALLAH SWT untuk diadili amal perbuatannya.
Hukuman dan pahala manusia menurut hindu terjadi sebelum kiamat, sedangkan dalam Islam hukuman dan pahala manusia dan jin itu terjadi setelah kiamat.
Kesimpulannya Reinkarnasi tidak berasal dari Tuhannya orang ISLAM yaitu ALLAH SWT.
Reinkarnasi berasal dari tuhannya orang hindu yaitu krisna dan nama tuhan yang lain.
Disini menunjukkan bahwa ALLAH itu bukan krisna atau yang lainnya.
*****Inilah perbedaan antara hindu dan Islam. Hindu dengan reinkarnasinya menyatakan bahwa manusia itu mengalami kalahiran dan kematian yang berulang2, sedangkan DALAM ISLAM KELAHIRAN DI BUMI ITU ADALAH SEKALI DAN DIHIDUPKAN LAGI TANPA PROSES KELAHIRAN DARI RAHIM MANUSIA setelah hancurnya alam semesta saat akan bertemu dengan ALLAH SWT untuk diadili amal perbuatannya.
*****yg dalam huruf besar,, apanya yg dihidupkan lagi bro??
@Saiful Hasan,
Bro, imajinasi dan khayalan anda gak ada yang baru nich alias sami mawon karo sing lio. Please yang lain dong, misalnya kehebatan AQ dengan dogma takdir sampai kiamat, atau boleh juga konsep tentang roh asal mulanya dan akhir perjalanan roh tersebut, posisi tuhan/tempat tinggal tuhan dimana, biar lebih menarik gituuuu/
Kalau mau tau kenapa ada reinkarnasi ? karena karmaphala itu sendiri dan keduanya tidak dapat di pisahkan. Itu merupakan dalil alam. Karma phala ada 3 yaitu sancita, pralabda, kriyamana (artinya pls googling aja ya) di blog ini sudah banyak di singgung.
Mungkin bro Saiful bisa terangkan perjalanan roh dari awal sampai akhir dan hubungan roh dengan badan kasar sehingga terbentuk manusia hidup, kan lebih menarik choy . . .
Peacefull & Cheers . . .
Assalamualaikum Wr Wb
@ Mas ngara
Begini mas..
Surat An-Nahl ayat 70 itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk menjelaskan tentang reinkarnasi. Tidak. Ayat itu adalah untuk menunjukkan kebesaran dan kekuasaan Tuhan.
Bunyi ayatnya dalam Terjemahan Qur’an departemen agama yg saya punya :
QS. An-Nahl ayat 70 : “Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun) supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Kuasa.”
Kalau anda sbg orang awam mau lebih memahami tentang sebuah ayat, pertama kali baca ayat itu, lalu baca juga beberapa ayat sebelum dan sesudah ayat tsb, kalau bisa bahkan satu surat itu penuh. Dg cara itu anda akan mendapat gambaran yg lebih jelas. Tentu saja harus berpikir, bukan membacanya spt anak TK. 🙂
Ayat itu dan ayat2x sebelum dan sesudahnya menjelaskan tentang kebesaran Allah yg mana kalau manusia mau berpikir, maka ia akan menemukan kebenaran & kebesaran Allah di sana, termasuk tentang berbagai ciptaan2x Allah spt lebah dg madunya, juga dg diciptakannya manusia berpasangan dg jenisnya sendiri, dll. yg semuanya itu untuk menjelaskan kebesaran Allah, maka mengapakah manusia masih mendustakan ayat2x-Nya? Itulah yg dijelaskan dalam rangkaian ayat2x itu.
Dan pada ayat 70 itu Allah menjelaskan bahwa Dia-lah yg menciptakan manusia dan Dia juga yg mewafatkannya. Topik selanjutnya bukan kelanjutan yg sebelumnya karena dibatasi pemisah titik koma ( ; ) dan tidak ada kalimat “kemudian” lagi di sana. Selanjutnya yg dijelaskan adalah bahwa semasa manusia hidup itu ada sebagian diantara manusia yg dikembalikan pada umur yg terlemah sehingga tidak bisa mengetahui lagi sesuatu yg pernah diketahuinya. Yg dimaksudkan usia terlemah di sini adalah bukan bayi tapi pada saat manusia tua dan pikun.
Hal ini dapat kita lihat contohnya dalam sebuah doa yg diajarkan nabi Muhammad, yg artinya :
“Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau daripada bakhil dan pemalas, dan tua dan kembali pikun dan daripada siksa kubur dan fitnah Dajjal dan fitnah hidup dan fitnah mati.” (Riwayat Bukhara daripada Anas bin Malik)
Kenapa yg dikatakan usia paling lemah adalah setelah tua pikun, bukan saat masih bayi? Seorang bayi memang sepintas tampak lemah, tapi ternyata tidak demikian, setidaknya dibandingkan orang pikun. Orang pikun banyak yg bahkan sudah tidak dapat lagi mengenali sekelilingnya, lupa banyak hal yg dulunya diingatnya dg baik, sudah sulit untuk bergerak, sulit bersuara, sulit mendengar, panca indranya sudah sulit memberikan respon.
Sedangkan seorang bayi tidaklah selemah itu (kalau anda punya anak ataupun tahu dari keluarga atau teman2x anda yg punya anak, anda akan setuju ini). Justru seorang bayi itu fisik dan pikirannya sudah kuat dan akan terus berkembang sesuai perkembangan usianya. Seorang bayi tidak kesulitan bersuara dan bergerak, dia begitu lahir akan menangis keras2x dan meronta-ronta, kalau ia tidak menangis, dokter akan menamparnya supaya dia menangis, karena itu baik buat kesehatannya. Jelas bayi lebih mudah bergerak dan lebih mudah bersuara dari orang tua pikun. Kulitnya lebih peka menerima rangsangan daripada orang pikun sehingga waktu ditampar akan langsung menangis. Bayi yg baru berusia bbrp bulan sudah dapat mengenali lingkungannya, dia bisa membedakan siapa ayah ibunya, siapa yg sedang menggendongnya, dll. sedangkan orang tua pikun seringkali bahkan sudah tidak mengenali orang2x disekelilingnya. Jelas seorang tua pikun tidak lebih kuat fisik dan daya pikirnya dari seorang bayi.
Itulah penjelasan logisnya. 🙂
Wasalamualaikum Wr Wb
untuk semua sahabatku,
kita tidak perlu memperdebatkan masalah kebenaran agama atau kitab suci, agama dan kitab suci tidak perlu diperdebatkan, tuhan mewahyukan kitab suci itu untuk dipahami lalu dlaksanakan sesuai dengan keyakinan kita, tidak ada yang namanya tuhannya orang hindu, tuhannya orang islam dsb……
percaya dan yakinlah, tuhan hanya satu yaitu tuhan yang Maha Esa, apapun sebutannya di bebagai macam agama yakinlah ia hanya satu tidak ada yang kedua, agama menurut pemahaman saya merupak suatu sarana suci yang diwahyukan olehnya untuk menuntun kita menuju pembebasan ( kebahagian yg kekal )layaknya sekelompok manusia akan menuju ke sesuatu tempat yg sama namun mereka memilih menggunakan kendaraan yg berbeda untuk sampai ke tempat tersebut ( ada yg menggunakan sepeda, pesawat, kereta api, kapal dll ), yang akhirnya mereka akan bertemu disana, namun jika mereka menggunakan kendaraan itu dalam keadaan mabuk ( tidak sadar ) maka ia akan tersesat dan celaka………
perlu kita pahami, tuhan itu tidak terpikirkan, tuhan ada dimana-mana, tuhan memenuhi jagad raya itu, tuhan tidak bisa kita pikirkan hanya dengan sebuah meditasi, tuhan hanya bisa kita pikirkan dengan patuh kepada perintahnya dan mengasihi sesama mahluk hidup, karena roh yg terdapat disemua tubuh mahluk hidup, merupakan percikan kecil tuhan, tuhan ada di dalam dirimu, kasihilah sesama mu baik itu manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan serta jalankan kebenaran, maka kita akan mendapatkan pembebasan darinya……
dunia merupakan tempat pesakitan bagi manusia, dimana manusia akan diberikan berbagai macam masalah untuk dapat dipecahkan / diselesaikan dengan jalan kebenaran, karena hanya itu yang bisa dilakukan oleh tuhan kepada manusia untuk menyelamatkan manusia, semakin kita tabah dalam menyelesaikan masalah tersebut dengan jalan kebenaran, semakin kita berhasil menyelesaikan masalah, semakin cepat pula kita naik kelas, percayalah tuhan memuliakan kamu dalam masalah itu, masalah itu akan terus didapatkan manusia sampai akhirnya manusia itu lulus dan akhirnya manusia mendapatkan pembebasan dan menuju tujuan akhir hidupnya………
percaya atau tidak dengan reinkarnasi itu, bukan suatu kesalahan manusia, semua adalah rahasia tuhan dan kita tidak akan pernah mengetahui rahasia tersebut, maka laksanakan perintahnya sesuai dengan keyakinan mu tanpa harus menilai dan membeda-bedakan keyakinan yg lainnya, dunia diciptakan olehnya penuh dengan perbedaan, ada tinggi rendah, hitam putih, miskin kaya, dsb…..
semua itu diciptakan untuk keseimbangan alam semesta, dengan perbedaan, manusia dituntut dapat menjalankan kebenaran sejati, perbedaan adalah warna-warni kehidupan, maka bersyukurlah kita dilahirkan sebagai manusia karena hanya manusialah yg bisa menjalankan kebenaran itu, jadi berlonba-lombalah berbuat kebajikan….
mohon maaf sebelumnya sahabatku, ini hanyalah sebuah bahasaku, yg mungkin tidak semua sahabat yg bisa mengerti bahasaku, aku juga merupakan ciptaannya yg masih belajar menjalankan kebenaran itu, mari kita sama-sama belajar, semoga kita bertemu di tempat tujuan kita…………….
membahas kepercayaan adalah hal yang bodoh, dimana semua akan bertemu dan akan menunjukkan siapa yang paling benar. maaf kalau sok tau, bukannya dalam semua agama sudah menunjukkan apa hal yang baik bagi kamu dan mana hal yang terlarang, seperti berikut ini, apakah agama kalian menyuruh untuk saling mengasihi? aku yakin semuanya begitu, dan aku yakin semua agama melarang untuk membunuh manusia.
sekarang lakukanlah apa yang diperintah agamamu, apakah kamu sudah menjadi yang diinginkan oleh agama kalian?
surga dan neraka hanyalah patokan untuk kalian agar mau berbuat baik,
dan sekali lagi aku yakin kalau kalian tidak mengenal surga dan neraka kalian tidak akan ingat akan adanya Tuhan….
pelajarilah tentang 4 element kehidupan…
pelajarilah tentang suara hati kalian,, aku yakin kalian akan menemukan Tuhan yang sebenarnya…
@ manusiabiasa
Ada lho agama yang mengajarkan pembunuhan. Dan istilah sorga serta neraka cuman ada di kitab agama-agama Timur.
Wah, kalau kalah debat, jangan mutung dunk mas… =))
surga dan neraka merupakan persepsi dr leluhur kita akan pencerahan sebab dan akibat. Spesies manusia (manusia, raksasa, asura, dewa, wanara) bermigrasi ke arah barat dr sbelumnya terletak di belahan bumi yg maha indah yg bisa disebut surga yaitu nusantara karena bencana yg dapat didefinisikan sbg murka Tuhan. Sebaiknya kita renungkan dalam hati saja pertanyaan2 mengenai Ilahiah.. Kembangkan wawasan dengan ilmu pengetahuan dan bukti2 sejarah, tak perlu berselisih.. karena perbedaan bukanlah permasalahan.. Saya seorang muslim karena meyakini Islam sbg keselamatan namun saya tidak menutup mata dengan pengetahuan dan penemuan sejarah sehingga kita akan lebih bersyukur dapat mengetahui sejarah peradaban umat manusia. Pendapat ttg Abraham merupakan seorang resi Hindu pun dapat diterima akal sehat. Dan itu tidak berarti Islam salah, Nabi SAW pun mengakui agama Abraham merupakan agama Tuhan, karena setiap manusia yg dapat mendekatkan diri kepada Tuhan dan dapat menjalani perjalanan spiritual yg sedemikian berat seperti Abraham hingga namanya tersohor dr waktu ke waktu dan generasi ke generasi pasti akan selalu menjadi panutan generasi dibawahnya. Semua agama berpangkal pada 1 pencipta. Yaitu Sang Zat Ilahi. yg berbeda hanya ruang wilayah dan waktu serta bahasa dan adat yg dimulai dari kebiasaan. Maka sangatlah menarik bila kita tidak membandingkan pemahaman 1 dgn yg lainnya untuk niat perselisihan, namun sama2 kita puaskan dahaga kita akan wawasan sejarah peradaban spesies kita dengan pandangan budaya serta ilmiah.. blog ini sangat menarik perhatian saya, terlebih bila unsur2 mitosnya dapat dibuktikan dgn fakta ilmiah. saya pun berulang kali membaca seri ramayana dan mahabharata hanya untuk mencocokan suatu kebenaran lokasi dan persamaan antara tokoh dlm budaya hindu dan budaya yg lainnya. jadi bila ada perkembangan terbaru mengenai pengetahuan ttg sejarah awal peradaban manusia. tolong sering2 di share. makasi kawan2.. damai utk alam semesta beserta isinya. Assalamulaikum Wr. Wb.
skrg ini sudah jaman kaliyuga/Kegelapan, org baik mulai sedikit dan org jahat merajalela… akan semakin bny org melakukan perbuatan jahat dengan mengatasnamakan agama, sbagai faktanya bny pendritaan yg diakibatkan dr hal itu , ini sdh mnjadi sifat jaman ini, jd gk usah heran klo org yg bnr – bnr baik itu smakin sdikit, org yg bnr bnr mncintai tuhan akn smakin sdikit,
smoga tuhan bermurah hati utk menylamatkan smua jiwa didunia ini,
bagus kok penjelasannya. cuma perlu ditegaskan KItab Suci itu bukan buku sejarah/ilmiah dan tidak pernah dimaksudkan untuk itu. Kitab Suci ditulis dengan maksud agar orang bisa percaya pada Allah
Saya dari Islam : tolong dong orang Islam kalau berdiskusi jangan merasa paling benar karena kita sama2 gak tau rahasia Allah yg sebenarnya..jadikanlah semua pengetahuan itu pembelajaran jika gak sesuai sama pemikiran ya gak usah di masukin ke memori.hargai pendapat orang lain karena belum tentu pendapatmu itu yg paling benar.kita hanya bisa membaca kitab tp apa kita tau persis kejadiannya gimana.
Buat mas mas yg agamanya Hindu saya menghargai pendapat anda semua. karena saya ISLAM TASYAWUF seperti yg di ajarkan WALI SONGO..
Terimakasih atas ilmunya karena dalam Islam TASYAWUF masih mempercayai reinkarnasi..cuman reinkarnasinya bagaimana jadi apa itu wallahu’alam..dalam ajaran TASYAWUF kuncinya ALQURAN dengan pemahaman spiritual yg lebih mementingkan perilaku HATI/rohani tp tidak meninggalkan JASAD/badan..
Kalau Islam pada umumnya sekarang hanya mementingkan syariat atau ilmu yg nampak..jadi mohon di maklumi..
Semoga perbedaan agama dan pandangan tidak membuat kita berseteru tapi sebaliknya..
panjang artikelnya, referensinya cuma dari 1 atau 2 orang Muslim, sayangnya bikin kesimpulan yang prematur dan ceroboh.
jika ingin bahas kitab agama, bahas juga konteks bahasa aslinya,
alkitab yg di bahas disini cuma terjemahan, sementara terjemahan indonesia dan inggris saja bible itu banyak yg berbeda, apalagi pada bahasa aslinya.
Al Qur’an nya apa lagi, cuma ambil terjemahan padahal Al Qu’ran itu ada bahasa aslinya sampai sekarang, lebih parah lagi tidak membaca tafsiran, apalagi konteks kata per kata.
sampai berdebat kata surga dan jannah, padahal surga itu adalah terjemahan untuk orang indonesia, di inggris terjemahannya paradise / heaven. 🙂
orang indonesia logis menerjemahkan jannah dengan surga karena Islam hadir pada mayoriti hindu di nusantara,
seperti halnya transisi a mal dari karma (perbuatan), pahala dari pala (hasil perbuatan)
jika ingin dikatakan ilmiah, pelajari lah konteks bahasa, jika tak punya referensi, gunakan aja google translate (:
Di kristen tidak ada istilah Syurga tepatnya Firdaus atau taman
Di islm pun tidak ada istilah Syurga yg ada Jannah atau taman yg tentunya meniru keyakina sebelumnya
saya beri contoh tentang konteks bahasa yg saya sebut tadi,
Al Israa’ 17:48-53
وَقَالُوا أَإِذَا كُنَّا عِظَامًا وَرُفَاتًا أَإِنَّا لَمَبْعُوثُونَ خَلْقًا جَدِيدًا – 17:49
sahih international (Eng) :
And they say, “When we are bones and crumbled particles, will we [truly] be resurrected as a new creation?”
malay :
Dan mereka berkata: “Adakah sesudah kita menjadi tulang dan benda yang reput, adakah kita akan dibangkitkan semula dengan kejadian yang baharu?”
depag (bahasa indonesia) :
Dan mereka berkata, “Apabila kami telah menjadi tulang-belulang dan benda-benda yang hancur, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?”
===================
dalam tiga bahasa saja sudah ada perbedaan, termahan dari kata yg sama خَلْقًا (khalaq)
ada lebih dari 200 kata “khalaq” dalam Al Qur’an, belum turunan katanya, “khalaqat”, “khalaqakum”, etc.
lazim diartikan penciptaan / kejadian, tp ada konteks, bisa penciptaan dari tidak ada menjadi ada, bisa menjadikan sesuatu pada bentuk lain, seperti manusia dari bayi sampai manusia dewasa dan tua.
misal pada surat ar- Ruum :ayat 54,
atau pada surat ar- Ruum : ayat 21
sila iqra (baca)
Ajaran Semit 3 Religi seperti:
Islam Kristen dan yahudi jelas tidak mengenal konsep Reinkarnasi” jelas anda hanya ingin menyenanhkan hati mereka..karean sistem keyakinan mereka tidak masuk logika..
3 religi tsb hanya menyatakan
Itu adalah Kebangkitan bagi orang2 yg telah meninggal di saat kebangkitan..
Tujuan reinkarnasi tidak di ketahui..di 3 religi tsb
Di Hindu dan ajaran timur lainya Buddha Jain
Reinkarnasi adalah bertujuan untuk evolusi Jiwa2 karena manusia bukan akhir dari peejalanan sang roh karena ada tubuh2 atau mahkluk2 yg lebih super di alam atau planet spiritual yg akan mereka capai..
Menjadi deretan Bhatara, maha rishi, para dewa di loka yg lebih tinggi.
Semua drama kelahiran dan kematian itu
Berhubungan dengan karma
Untuk perkembangan bathin Jiwa) setiap Jiwa jiwa..mencapai Moksa adalah tujuannya untuk.pembebasan satu kesatuan..
Ini adlaah teori Evolusi Jiwa dalam ajaran Dharma bukan evolusi jasmani (Darwin)
Tidak ada moksa di ke 3 ajaran religi tsb, tidak ada Karma karena 3 ajaran itu memiliki Hukum2 yg tidak universal..berdiri sendiri.
Dan bahkan pencapaian yg tertinggi tidak ada seperti pengetahuan tentang Sunya kekosongan”
Konsep keTuhana oun berbeda..
Sprti islm: Hanya satu Tuhan tiada tuhan yg lain yaitu Allah.
Ini seperti sosok pribadi di luar keberadaanya dan menjadi berdiri sendiri.
Sedang Hindu menyatakan Yang ada hanya Tuhan di alam semsta ini.
Bahwa segala keberadana di alam semsta ini adalah Tuhan, tidak ada keberadaan yh berdiri sendiri di luar Tuhan
Seperti sinar matahari adalah Matahari itu sendiri..
Perxikan api itu adalah api itu sendiri satu kesatuan tak terpisahkan.
Jiwa jiwa adlaah perxikan Kecil Tuhan dan alam semesta adalah Proyeksi Tuhan.
Dan tidak memiliki konsep siklus (Perputaran seperti halnya reinkarnasi yg berhubungan dengan Karma dan nasib setiap mahkluk
Yg ada hanya Kiamat dan pengadilan akhir.
Veda menyakini
Siklus perputaran jaman yg berulang ulang, musim yg berganti, matahari terbenam dan terbit..
Siklus Musim
Tidak ada siklus di 3 ajaran semit iti..kami…Hindu memiliki siklus 4 zaman Yuga
Jadi anda sedang mencocoklogikan demi kenyamana mereka..
Itulah kebenaranya.semoga anda paham..
Stop membohongi hanya ingin lepas dari cercaan
Tunjukan kebenaran.